Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

UJI MAKANAN

NAMA KELOMPOK

1. DARIYANTO
2. MUHLISIN
3. NURUL FATIAH
4. PIPIH MURTAPIAH

UPBJJ UT SERANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022

1
UJI KARBOHIDRAT PADA MAKANAN

A. Tujuan pengamatan

Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

B. Alat dan Bahan


1. piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Margarin seujujng sendok
8. Biskuit 1 potong kecil
9. Tepung terigu 1 sendok kecil
10. Gula pasir 1 sendok kecil
11. Kentang 1 iris kecil
12. Kalium Iodida 0,1 M 10 mL

C. Landasan teori
Makanan adalah zat yang dimakan oleh makhlukhidup untuk mendapatkan
mendapatkan nutrisi yangkemudian diolah menjadi energi. Karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan nutrien dalam makanan
yang dibutuhkan oleh tubuh. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan
mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga
yang kita dapatkan sehari – hari, salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan kita baik otak maupun tubuh kita. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan
energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat dan
lemakm akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh
kita saat kita membutuhkan energi.

2
Berdasarkan zat -zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh
tubuh : karbohidrat, amilum, glukosa , protein, lemak, dan lainnya.
Karbohidrat atau zat hidrat arang sangat diperlukan tubuh untuk proses
metabolisme. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Saat
masuk dalam tubuh, karbohidrat akan diolah sehingga menghasilkan kalori.
Nah, kalori inilah yang digunakan tubuh untuk melakukan berbagai
aktivitas sehari-hari.

Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua karbohidrat baik bagi


kesehatan? Ada karbohidrat yang justru memicu masalah bagi kesehatan,
terutama apabila dikonsumsi berlebihan. Risiko yang ditimbulkan antara
lain obesitas, diabetes, dan gangguan jantung.
Pada dasarnya, terdapat dua jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Perbedaannya terletak pada struktur
molekul gula yang ada di dalamnya. Karbohidrat sederhana memiliki rantai
molekul gula yang pendek sehingga mudah dan cepat dicerna oleh tubuh,
sedangkan karbohidrat kompleks memiliki rantai molekul gula yang
panjang dan memerlukan waktu lama untuk mencernanya.
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan
pemberian tetesan kalium iodida. Amilium yang ditetesi kalium iodida akan
memperlihatkan perubahan warna kalium iodida dalam bahan makanan
menjadi berwarna biru ungu (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan
yang mengandung amilium jika ditetesi dengan kalium iodida, maka bagian
yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.

D. Prosedur percobaan
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam
lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini;
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji diatas piring plastik;
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan
yodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada

3
bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji
manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan
yodium ;
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

E. Hasil pengamatan

TABEL 1.1
Uji karbohidrat

Warna
Bahan keterangan
NO
makanan Sebelum Sesudah
diberi yodium diberi yodium
Bereaksi karena
1. Pisang Kuning Biru keunguan mengandung
amilum

2. Apel Kuning Kuning Tidak reaksi

Bereaksi karena
3. Nasi Putih Biru keunguan mengandung
amilum
Telur rebus Tidak reaksi
4. Putih Putih
( bagian putih )

5. Margarin Kuning Kuning Tidak reaksi

Bereaksi karena
6. Biskuit coklat Biru keunguan mengandung
amilum

4
Bereaksi karena
7. Tepung terigu Putih Biru keunguan mengandung
amilum

8. Gula pasir Putih Putih Tidak reaksi

Bereaksi karena
9. Kentang Kuning Biru keunguan mengandung
amilum

F. Pertanyaan – pertanyaan

1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula


pasir, setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru
ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk
golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah
ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru
keunguan. ada pula yang tetap seperti warna semula yaitu gula berarti tidak
mengandung amilum, sedangkan yang berubah menandakan bahwa bahan
makanan tersebut mengandung amilum.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula
yang tidak setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat / amilum .
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

5
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum
dan yang tidak, dengan menggunakan Larutan yodium/kalium iodida
sebagai penguji karbohidrat, jika larutan KI diteteskan ke dalam makanan
tersebut kita tahu bahan yang mengandung amilum dan tidak semua bahan
makanan mengandung amilum/ karbohidrat selain itu kandungan
amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya pun tidak sama.
Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru
keunguan.
Bahan makanan seperti kentang, pisang, nasi, tepung terigu, dan biskuit
mengandung karbohidrat/amilum.
Bahan makanan seperti apel, putih telur, margarin, dan gula pasir tidak
mengandung karbohidrat/amilum.

G. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara bahan makanan
yang ada apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi yodium biru keunguan atau menghitam,
maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di
atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium dengan menghasilkan warna biru keunguan. Hal itu
menunjukkan bahwa pisang mengandung karbohidrat (amilum).
2. Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium warnanya masih tetap sama. Hal itu menunjukkan
bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).

6
3. Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan
yodium berubah warna ungu pekat / menjadi biru keunguan. Hal itu
menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
4. Telur rebus ( bagian putih )
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu
berarti menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji
seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5. Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6. Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang ditetesi dengan larutan yodium
berubah warna menjadi biru keunguan / hitam. Hal itu menunjukkan
bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
7. Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium
berubah warna menjadi biru keunguan. Hal itu menunjukkan bahwa
tepung terigu mengandung karbohidrat (amilum).
8. Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan
yodium tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir
tidak mengandung karbohidrat (amilum).
9. Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium berubah warna menjadi biru keunguan . Hal itu
menunjukkan bahwa kentang mengandung karbohidrat (amilum).

7
H. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apel, nasi, telur rebus(putihnya), margarin, biskuit,
tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan
yodium/kalium iodida maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat
sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya),
margarin, dan gula pasir.

I. Daftar pustaka

https://www.Ilmiahku.com/

https://www.academia.edu/

https://id.wikipedia.org/wiki/karbohidrat

Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:


Universitas Terbuka.

8
J. Foto atau video praktikum

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT

Tahap Awal / Pembukaan

Tahap pertama percobaan yaitu kita


persiapkan terlebih dahulu alat dan
bahan dalam percobaan uji makanan (
uji karbohidrat ).

Proses Kegiatan
Adapun tahap proses kegiatan yaitu
sesuai dengan prosedur kegiatan yang
sudah di tentukan, dan foto inilah hasil
pengamatan uji karbohidrat pada
makanan.

Dari hasil pengamatan uji karbohidrat


Tahap Akhir
lalu di tuangkan dalam lembar
pengamatan yang sudah tersedia.

https://youtu.be/cTt-FSNXb00

9
UJI LEMAK PADA MAKANAN
A. Tujuan Pengamatan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

B. Alat dan Bahan


1. piring plastik 1 buah

2. Pipet 2 buah

3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10 X 10 cm 12 lembar

4. Lampu senter 1 buah

5. Lilin 1 buah

6. Sendok 1 buah

7. Kemiri 2 butir

8. Margarin 1 sendok kecil

9. Seledri 1 tangkai

10. Biji jagung kering 1 genggam

11. Singkong kering 1 iris

12. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

13. Pepaya 1 potong kecil

14. Santan 1-3 sendok teh

15. Minyak goreng 5 mL

16. Air 5 mL.

10
C. Landasan Teori
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-
molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak
(contohnya:A,D,E,,danK), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terp
enoid ( termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lemak secara
khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang
disebut adiposa.

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:

1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan
39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural pada membran
sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen
utama yang membentuk membran semua jenis sel.

Secara kimia, lemak dibagi menjadi 3 yaitu lemak sederhana, lemak


majemuk dan turunan lemak. Lemak sederhana yaitu apabila dihidrolisis akan
menghasilkan alkohol, biasnya berupa gliserol serta menghasilkan asam lemak.
Lemak majemuk yaitu apabila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, asam lemak
dan senyawa lainnya seperti fosfat, asam amino, basa organik, seperti kolin atau
betain, lemak majemuk mengandung listrik atau paling tidak mempunyai

11
pengkutuban muatan dalam molekulnya, sehingga lebih mudah berinteraksi dengan
air. Turunan lemak yaitu berbagai senyawa yang diperolah dari hidrolisis atau
pemecahan kedua jenis lemak terdahulu, yang termasuk dalam kelompok ini adalah
gliserol dan berbagai alkohol lain yang ikut menyusun lemak, asam lemak dengan
ikatan rangkap

( ikatan tak jenuh ) dan asam lemka tanpa ikatan rangkap ( jenuh ).

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah
daging, jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan
yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng,
margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika
dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan
bekas minyak pada kertas tersebut.

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan
menguap sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan
hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.
❖ Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P)
serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan
tiga senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan
menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.

❖ Sumber Lemak

Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah
lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, minyak ikan, dan telur.

12
❖ Metabolisme Lemak

Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan


selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju
ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah
selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal
ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi.
Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

D. Prosedur pengamatan
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong
dengan ukuran 5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
coklat,
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas
coklat lainnya
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa
dengan menghadap cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Apakah meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan nama
jenis bahan makanan yang diuji.
6. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali
dan bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan
makanan lain (margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine
oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
8. Usapkan seledri diatas kertas coklat kira – kira 10 kali. Usap – usapkan biji
jagung kering di atas kertas coklat berulang – ulang atau sebanyak 10 kali,
lakukan hal yang sama untuk singkong kering dan kacang tanah kering .

13
potong – potong pepaya dan usap – usapkan di atas kertas sebanyak 10 kali.
Teteskan air santan pada kertas coklat , biarkan ke sepuluh kertas coklat ini
selama 10 menit.
9. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu
atau senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji.
Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil
pengamatan pada tabel di lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1.2
Uji lemak

No Bahan yang Meninggalkan Keterangan


di uji bekas noda
minyak
Ya Tidak
1 Kemiri v Mengandung lemak
2 Margarin v Mengandung lemak
3 Seledri v Tidak mengandung lemak
4 Biji jagung kering v Tidak mengandung lemak
5 Singkong kering v Tidak mengandung lemak
6 Kacang tanah kering v Mengandung lemak
7 Pepaya v Tidak mengandung lemak
8 Santan v Mengandung lemak
9 Minyak goreng v Mengandung lemak

F. Pertanyaan – pertanyaan
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan
seledri dan pepaya tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering
seperti kertas coklat biasa dan tidak berasa licin.

14
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan
lampu/senter, bagaimana terlihatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan,
sedangkan bekas seledri dan pepaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber
lemak?
Jawab: berdasarkan percobaan yang kami amati bahwa bahan makanan
yang mengandung lemak antara lain :kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, dan minyak goreng. Bahan makanan yang tidak
mengandung lemak: seledri, biji jagung kering, singkong kering, dan
pepaya.

G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dalam kegiatan praktikum uji lemak
pada makanan sebagai berikut :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hasilnya
sama dengan kertas pembanding, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan juga
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Seledri
Pada uji lemak, dengan langkah yang sama seledri yang diiris halus
kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit, setelah 10 menit kemudian kertas dilihat menggunakan lampu/senter

15
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
4. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji
jagung kering tidak mengandung lemak.
5. Singkong kering
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.
6. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.
7. Pepaya
Pada uji lemak, pepaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa pepaya tidak
mengandung lemak.
8. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

16
H. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan
menggunakan contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, kacang tanah kering, pepaya, santan, dan minyak goreng),
maka dari hasil pengamatan tersebut ada beberapa bahan makanan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:

1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,


santan, dan minyak goreng.

2. Bahan yang tidak mengandung lemak : seledri, biji jagung kering, singkong
kering, dan pepaya.

I. Daftar Pustaka
https://www.Ilmiahku.com/

https://www.academia.edu/
https://id.wikipedia.org/wiki/lemak
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.

17
J. Foto / Video Praktikum

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
UJI LEMAK

Tahap Awal / Pembukaan


Tahap pertama pengamatan yaitu kita
persiapkan terlebih dahulu adalah alat
dan bahan dalam percobaan uji lemak
pada makanan.

Proses Kegiatan

Adapun tahap proses kegiatan yaitu


sesuai dengan prosedur pengamatan
yang sudah di tentukan, dan foto inilah
hasil pengamatan uji lemak pada
makanan.

Dari hasil pengamatan uji karbohidrat


Tahap Akhir
lalu di tuangkan dalam lembar
pengamatan yang sudah tersedia.

https://youtu.be/N-ulbHsDFm0

18
UJI PROTEIN PADA MAKANAN
A. Tujuan Pengamatan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

B. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas galas/tempat lilin 1 buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Jepitan jemuran/penjepit
7. Kertas label
8. Korek api 1 dus
9. Sendok makan 1 buah
10. Air 10 ml
11. Gula pasir 1 sendok
12. Putih telur (direbus) 1 iris kecil
13. Roti 1 iris kecil
14. Tempe 1 iris kecil
15. Daging ayam1 iris kecil
16. Tepung terigu 1 sdm
17. Bulu ayam 1 helai
18. Seledri 1 batang
19. Kangkung 1 batang.

19
C. Landasan Teori
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan, mengganti bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat
dalam bahan makanan seperti susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu
diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh.
Jadi, harus dikonsumsi secara teratur.
Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan
yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa
larutan tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan
makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti
bau bulu ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan
yang diuji sebelumnya diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan
tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan
terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi
kadar protein dalam bahan uji tersebut.
Struktur Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H,
O, N, dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen
dasar dari senyawa protein adalah asam amino. Protein adalah ikatan asam-asam
amino yng membentuk rantai panjan
❖ Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis
sayuran seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung
dalam tubuh hewan.
❖ Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan
hormon. Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai
enzim, antibodi, atau hormon dikenal sebagai protein fungsional.

20
❖ Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan
hasil pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi
di dalam usus halus dan berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula
protein yang masuk ke dalam usus melalui pinositosis atau faogositosis.

D. Prosedur pengamatan
1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam
dengan penjepit jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas
nyala lilin. Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu
ayam terbakar ini sebagai kontrol.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas
nyala lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti,
tempe, dan daging ayam. Amati bau yang ditimbulkannya. Manakah yang
baunya seperti bau bulu yang terbakar!
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran!

21
E. Hasil Pengamatan

TABEL 1.3
UJI PROTEIN

No Bahan yang diuji Mengandung Keterangan


protein
ya tidak
1. Seledri v Tidak berbau seperti bulu
ayam terbakar
2 Kangkung v Tidak berbau seperti bulu
ayam terbakar
3 Putih telur v Waktu dibakar berbau seperti
bulu ayam yang terbakar
4 Tempe v Waktu dibakar berbau seperti
bulu ayam yang terbakar
5 Daging Ayam v Waktu dibakar berbau seperti
bulu ayam yang terbakar
6 Roti v Tidak berbau seperti bulu
ayam terbakar

F. Pertanyaan – pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : tidak

2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau
yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing
bahan makanan yang di bakar tersebut!

Jawab:
❖ Putih telur setelah di bakar baunya sama seperti bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar;
❖ Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar;

22
❖ Tempe setelah di bakar baunya sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber
protein?

Jawab: Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dihasilkan bahan


makanan yang mengandung sumber protein antara lian :Putih telur, tempe,
daging ayam, dan seledri; sedangkan Roti dan kangkung tidak
mengandung sumber protein.

G. Pembahasan
Sebelum kami melakukan pengamatan uji protein pada makanan , kami
menyiapkan berbagai bahan makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang
telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam sebagai bahan makanan yang akan di
ujikan melalui proses pembakaran terlebih dahulu.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan
makanan dan menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk
kemudian dibakar sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu
ayam tersebut dan mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut.
Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar
dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami
membakar kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah dibakar dan
membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami
membakar putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur
yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang
dibakar, selanjutknya Kami juga membakar roti kemudian mencium aroma roti
yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang
dibakar, kami juga membakar tempe kemudian mencium aroma tempe yang telah
dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan
terakhir kami membakar daging ayam kemudian mencium aroma daging ayam
yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang
dibakar.

23
Dari hasil pembakaran tersebut kami mengamati dan mencium adanya
perubahan aroma-aroma tertentu yang sama seperti terbakarnya bulu ayam yaitu :
putih telur, tempe dan daging ayam, yang menunjukkan bahwa bahan makanan
tersebut mengandung protein, sedangkan pada seledri, kangkung dan roti saat
dibakar baunya tidak sama seperti terbakarnya bulu ayam, itu menunjukkan
bahwa seledri, kangkung dan roti tidak mengandung protein.

H. Kesimpulan
Hasil dari praktikum di atas bahwa bahan makanan yang berbau seperti bau
bulu ayam yang terbakar diantaranya, putih telur, tempe dan daging ayam.
Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar
yaitu seledri, kangkung, roti. Berdasarkan hasil pengamatan uji protein dapat
disimpulkan bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang
terbakar menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan
bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak
mengandung protein.

I. Daftar Pustaka
https://www.Ilmiahku.com/
https://www.academia.edu/
https://id.wikipedia.org/wiki/protein
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.

24
J. Foto / Video Praktikum

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
UJI PROTEIN

Tahap Awal / Pembukaan


Tahap pertama pengamatan yaitu kita
persiapkan terlebih dahulu adalah alat
dan bahan dalam percobaan uji protein
pada makanan.

Proses Kegiatan

Adapun tahap proses kegiatan yaitu


sesuai dengan prosedur pengamatan
yang sudah di tentukan, dan foto inilah
hasil pengamatan uji protein pada
makanan.

Tahap Akhir
Dari hasil pengamatan uji karbohidrat
lalu di tuangkan dalam lembar
pengamatan yang sudah tersedia.

https://youtu.be/EF-flDLbuaY

25

Anda mungkin juga menyukai