Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

HASIL PENGUJIAN KENDUNGAN ZAT MAKANAN

1. NABILA AMALIA SUGANDI


2. NADILLA RAMADHANI
3. NAURAH HASKA IMTINAN
4. SURYA RAMADHANI
5. YEGA VERISKA
6. ZACKY HUSSEINI F

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BELITUNG


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BELITUNG
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan manusia
untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain
mnyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh
yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah terlebih dahulu. zat-zat
makanan adalah substansi yang dalam makanan yang di butuhkan tubuh untuk menjalankan
proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral
dan vitamin.Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan mengandung zat
nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, air, mineral dan vitamin.
Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makan juga tidak baik bagi
kesehatan. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut
malnutrisi. Hal tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan
makanan apa saja yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh
karena itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan amilum, protein, dan glukosa
dalam berbagai bahan makanan.
Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji amilum (karbohidrat) adalah lugol
atau kalium iodida. Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam,
makamakanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan
tersebutbanyak kandungan karbohidratnya.
Larutan yang dibutuhkan dalam uji protein adalah Biuret. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/
warna lembayung.
Sedangkan larutan yang dibutuhkan dalam uji glukosa adalah benedict. Benedict
adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika
hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata.

Tujuan
Menguji keberadaan kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan glukosa pada jenis
makanan tertentu melalui pengujian.
BAB II
ALAT, BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam praktikum antara lain : Tabung reaksi dengan raknya,
Pipa tetes, piring, Spatula, sendok, Pembakar Bunsen, Penjepit tabung reaksi, Korek api dan
Tissue.
Adapun Bahan bahan makanan yang di gunakan dalam praktikum ini diantaranya :
Nasi, Kentang, Ubi, Roti, Mie, Pisang, Tahu, Telur, Sprite, Air gula, Susu, margarin, spirtus.

Metode
1. Uji Karbohidrat (Amilum)

 6 bahan makanan direbus secara terpisah lalu di tempatkan di piring dan masing-
masing diberi label
 Penampilan awal di dokumentasikan
 Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 2 tetes iodin
 Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan
3. Uji Glukosa (kandungan gula)

 Bahan makanan dimasukkan kedalam tabung reaksi


 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Kemudian ditetesi 2 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
 kemudian didiamkan selama beberapa menit
 perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan
dicatat hasil pengamatannya
3. Uji Protein

 Bahan makanan dimasukkan kedalam tabung reaksi


 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Diteteskan dengan 3 tetes biuret
 Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetes
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Hasil uji amilum
No. Bahan makanan Warna awal Warna akhir Keterangan
1. Kentang Kuning Hitam Mengandung amilum
2. Mie rebus Kuning Hitam Mengandung amilum
3. Nasi Putih Hitam Mengandung amilum
4. Tahu Putih Putih Tidak mengandung amilum
5. Roti Putih Hitam Mengandung amilum
6. K. telur Kuning Kuning Tidak mengandung amilim
7. P. telur Putih Putih Tidak mengandung amilum

Gambar 1. Hasil uji amilum gambar 2. Hasil uji amilum


Tabel 2. Hasil uji glukosa
No. Bahan makanan Warna awal Warna akhir Keterangan
1. Sprite Putih Merah bata Mengandung glukosa
2. Air gula Putih Merah bata Mengandung glukosa
3 SKM Putih Oren Mengandung glukosa
4. Susu kedelai Putih Putih Tidak mengandung glukosa
5. K. telur Kuning Kuning Tidak mengandung glukosa
6. P. telur Putih Putih Tidak mengandung glukosa

Gambar 3. Hasil uji glukosa gambar 4. Hasil uji glukosa


Tabel 3. Hasil uji protein
No. Bahan makanan Warna awal Warna akhir Keterangan
1. Sprite Putih Putih Tidak mengandung protein
2. Air gula Putih Putih Tidak mengandung protein
3. SKM Putih Ungu Mengandung protein
4. Susu kedelai Putih Putih Tidak mengandung protein
5. K. telur Kuning Ungu kebiruan Mengandung protein
6. P. telur Putih Ungu Mengandung protein

Gambar 5. Hasil uji protein gambar 6. Hasil uji protein


Pembahasan
Untuk menguji ada tidaknya amilum dalam suatu bahan makanan dapat
menggunakan reagen iodin atau lugol. Bila makanan yang ditetesi iodin berwarna ungu
kehitaman atau biru kehitaman bahan makanan tersebut dinyatakan positif mengandung
karbohidrat (amilum). Semakin pekat warna yang dihasilkan semakin banyak kandungan
karbohidratnya. Berdasarkan table 1 pada praktikum kali ini makanan yang dinyatakan
positif mengandung amilum adalah kentang, mie rebus, nasi, dan roti
Glukosa merupakan karbohidrat paling sederhana. Benedict merupakan reagen yang
digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut
menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan
dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga
(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi
CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut
sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata. Bahan makanan yang positif
mengandung glukosa berdasarkan data pada table 2 adalah sprite, air gula, dan susu kental
manis.
Uji protein dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan makanan yang
mengandung protein. Protein terdiri atas rantai panjang asam amino yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Pengujian protein dapat menggunaan reagen biuret. Bila bahan
makan tersebut mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu. Berdasarkan data pada table 3 bahan makanan yang positif
mengandung protein adalah kuning telur, putih telur, dan susu kental manis.

Daftar pusaka
naurah,yega,nadilla,nabila,surya,zacky. (2022). laporan hasil uji makanan. man 1 belitung, belitung.

Anda mungkin juga menyukai