Anda di halaman 1dari 43

CRITICAL THINKING

DAN
EVIDENCE BASED
ASUHAN NIFAS
HELMI NURLAILI, SST., M.K.M.
CRITICAL THINKING?

2
CRITICAL THINKING

3
CRITICAL THINKING

Suatu pemikiran yang reflektif dan beralasan yang berfokus untuk memilih
apa yang akan dikerjakan atau dilakukan - R. Ennis

Penerapan nyata yang rasional untuk higher order of thinking skills, seperti
analisis, sintesis, pengenalan masalah, pemecahan masalah, inferensi
(pengambilan kesimpulan), dan evaluasi – Angelo

Proses berpikir intelektual di mana pemikir dengan sengaja menilai


kualitas pemikirannya, pemikir menggunakan pemikiran yang reflektif,
independen, jernih, dan rasional.
4
CRITICAL THINKING

BERPIKIR KRITIS ≠ BERPIKIR BIASA

5
CRITICAL THINKING
Komponen critical thinking

Penafsiran
Analisis
Evaluasi
Menarik kesimpulan
Penjelasan
Self regulation
6
CRITICAL THINKING
Komponen critical thinking

Penafsiran Memahami dan mengartikan dengan cepat


dan akurat tentang pengalaman, situasi,
Analisis data, kejadian, kejadian, tata cara,
kepercayaan, aturan, prosedur/ kriteria yang
Evaluasi bervariasi.
Menarik kesimpulan
Penafsiran meliputi keahlian dalam
Penjelasan menggolongkan dan menjelaskan arti.
Self regulation
7
CRITICAL THINKING
Komponen critical thinking

Penafsiran Mengenali maksud dan hubungan sehingga


dapat menyimpulkan dengan benar antara
Analisis pernyataan, pertanyaan, konsep, deskripsi,
dan bentuk lainnya, yang ditujukan untuk
Evaluasi mengungkapkan pendapat, pengalaman,
alasan, informasi, atau pendapat.
Menarik kesimpulan
Penjelasan
Self regulation
8
CRITICAL THINKING
Komponen critical thinking

Penafsiran Kemampuan menentukan dan


memperkirakan penggunaan data-data
Analisis ilmiah
Evaluasi
Menarik kesimpulan
Penjelasan
Self regulation
9
CRITICAL THINKING
Komponen critical thinking

Penafsiran Kemampuan menyusun simpulan berbagai


fakta atau penjelasan yang diperoleh dan
Analisis data yang sudah ditemukan.
Evaluasi
Menarik kesimpulan
Penjelasan
Self regulation
10
CRITICAL THINKING
Komponen critical thinking

Penafsiran Kemampuan menjelaskan hasil kajian


berpikir dengan menguraikan argumen
Analisis sesuai dasar bukti ilmiah.
Evaluasi
Menarik kesimpulan
Penjelasan
Self regulation
11
CRITICAL THINKING
Komponen critical thinking

Penafsiran Menyadari kemampuan kognitif diri sendiri,


unsur yang digunakan dalamnya, dan
Analisis perkembangan hasil yang didapat.
Evaluasi
Menarik kesimpulan
Penjelasan
Self regulation
12
CRITICAL THINKING
Faktor yang mempengaruhi tingkat critical thinking

Peserta Sistem
didik pendidikan

Pendidik Lingkungan

13
CRITICAL THINKING

Berpikir kritis diperlukan di semua bidang profesi dan disiplin akademik,


termasuk bidang profesi kesehatan.

Kenapa tenaga kesehatan harus berpikir kritis?

14
CRITICAL THINKING
Kenapa tenaga kesehatan harus berpikir kritis?

Mereka harus segera membuat keputusan berdasarkan masalah yang


dirasakan klien/pasien, apa diagnosisnya, apa yang akan dilakukan, apa
yang harus diperbuat, dll.

15
CRITICAL THINKING

Dalam menentukan tindakan/terapi untuk pasien, seorang bidan perlu


berpikir kritis apakah keputusan penentuan tersebut sudah tepat? Apakah
didukung bukti-bukti ilmiah yang kuat yang membenarkan bahwa
tindakan/terapi tersebut memang efektif untuk memecahkan masalah
yang dirasakan pasien.

16
CRITICAL THINKING
Critical thinking dalam asuhan nifas

• Mahasiswa harus mampu menggali dan menganalisis kondisi ibu nifas


berdasarkan data dan fakta → subjektif dan objektif
• Terkadang, ibu nifas tidak menganggap suatu masalah merupakan
masalah
• Misalnya, ibu nifas merasa tidak ada masalah saat ASInya belum keluar
(menganggap hal yang wajar)
• Padahal kondisi tersebut bisa terjadi karena adanya bendungan ASI yg
berisiko terjadinya mastitis
• Bendungan ASI – mastitis – abses payudara

17
CRITICAL THINKING
Faktor penyebab bendungan ASI:
• Jarang menyusui/memompa ASI
• Ibu mengalami stress →  hormon oksitosin
• Ibu sedang menjalani tindakan medis yang melibatkan jaringan payudara
(biopsi)

Mastisis → payudara ibu merah dan mengkilap

Abses payudara → sudah bernanah

18
CRITICAL THINKING
Bidan harus berpikir kritis

Menangani masalah yang dirasakan ibu + menentukan kebutuhan ibu

Ajarkan pengompresan dan pemijatan payudara
KIE bahwa ibu harus menyusui bayinya setiap 2 jam sekali
KIE cara menyusui yang benar
KIE penyimpanan ASI

19
EVIDENCE BASED?

20
EVIDENCE-BASED

21
EVIDENCE-BASED

Salah satu cara guna memperoleh pengetahuan yang paling baru dan
bersumber pada data yang jelas dan sangat terkait guna mengambil
kesimpulan klinis paling efektif serta menambah kemampuan tenaga
kesehatan di praktikum guna meningkatkan derajat kesehatan pasien.

22
EVIDENCE-BASED

Evidence Based Practice (EBP) dalam pendidikan kebidanan bertujuan


menyiapkan bidan yang profesional dan memiliki kemampuan untuk
memberikan sebuah pelayanan kebidanan yang berkualitas berdasarkan
evidence based

23
EVIDENCE-BASED

Komponen EBP dalam membuat keputusan klinis:


1. Bukti eksternal yang bersumber dari penelitian; fakta berdasarkan
prinsip, pendapat seorang pimpinan, dan konsultasi dengan seorang
yang profesional.
2. Bukti internal berupa kemampuan klinis yang diperoleh dari tata
laksana dampak dan pengembangan mutu, analisis pada pasien dan
evaluasi pelayanan pada pasien, dan pemakaian sumber yang ada
3. Pilihan pasien

24
EVIDENCE-BASED

Faktor yang mempengaruhi penerapan EBP :

Faktor • Niat
• Sikap
intrinsik • Pengetahuan

Faktor • Kondisi organisasi/institusi


• Misalnya kemampuan tempat kerja
mengarahkan guna mentransformasikan
ekstrinsik EBP ke dalam praktek, ketersediaan sarpras

25
EVIDENCE-BASED

Langkah-langkah proses EBP:


1. Meningkatkan keinginan pencarian (inquiry)
2. Mengajukan pertanyaan PICO(T)
3. Menemukan fakta-fakta terbaik
4. Melaksanakan evaluasi ciri atau data yang sudah diketahui
5. Memadukan data dengan keterampilan klinis dan pilihan pasien
6. Evaluasi hasil
7. Membagikan hasil

26
EVIDENCE-BASED

1. Meningkatkan keinginan pencarian (inquiry)


• Inquiry = sikap kritis untuk selalu bertanya terhadap fenomena-
fenomena serta kejadian-kejadian yang terjadi saat praktek dalam
melakukan perawatan kepada pasien
• Perlu didukung faktor ekstrinsik
• Beberapa pertanyaan yang sering muncul saat praktik pelayanan →
Apa penyebab masalah ini (etiologi dan faktor risiko), apakah pasien
memiliki kondisi/masalah tersebut (diagnosis), siapa yang akan
mengalami kondisi/masalah tersebut (prognosis dan prediksi),
Seberapa sering masalah tersebut muncul (frekuensi), apa yang
harus saya lakukan terhadap kondisi/masalah ini (intervensi)
27
EVIDENCE-BASED

2. Mengajukan pertanyaan PICO(T)


• P = patient, population (ras, usia, penyakit)
• I = intervension
• C = comparison (intervensi pembanding → terapi, faktor risiko,
placebo)
• O = outcome (hasil yang ingin dicapai →  kualitas hidup, patient
safety,  biaya/waktu sakit)
• T = time frame (kerangka waktu)

28
EVIDENCE-BASED

2. Mengajukan pertanyaan PICO(T)


• Bagaimana mengatasi nyeri haid (dismenorea) dengan
menggunakan kompres air hangat (intervention) dibandingkan
menggunakan aromaterapi (comparison) berakibat pada
pengurangan nyeri haid (dismenorea) setelah penerapan dalam
kurun satu siklus haid (time frame)
• Bagaimana ibu postpartum (population) dengan payudara terkena
infeksi payudara (masalah yang menarik) atas kecakapannya
memberikan Air Susu Ibu (outcome) saat bayi usia 7 hari (time
frame)

29
EVIDENCE-BASED

3. Menemukan fakta-fakta terbaik


• Tingkat penelitian paling unggul dalam penentuan evidence based
adalah meta-analysis dan systematic review
• Terkadang terkendala akses jurnal → free access
• Tentukan kata kunci yang sesuai
• Bisa daftar ke perpusnas untuk mengakses jurnal gratis

30
EVIDENCE-BASED

4. Melaksanakan evaluasi ciri atau data yang sudah diketahui


• Melakukan appraisal atau penilaian evidence based yang telah
ditemukan
• Hal-hal yang perlu ditinjau:
a. Mutu artikel, ketepatan jurnal dapat dipercaya
b. Seberapa penting dampaknya
c. Seberapa tepat perkiraan efeknya
d. Efek samping atau keuntungan dalam penggunaannya
e. Biaya yang perlu disiapkan untuk mengaplikasikan
f. Kesesuaian dengan kondisi atau fakta di praktek klinis

31
EVIDENCE-BASED

5. Memadukan data dengan keterampilan klinis dan pilihan pasien


• Pengimplementasian EBP ke dalam praktik klinis harus bisa
mengintegrasikan bukti penelitian dengan informasi lainnya
• Informasi tersebut dapat berasal dari keahlian dan pengetahuan
yang kita miliki maupun pilihan dan nilai pasien
• Bisa menambahkan hasil penelitian kualitatif mengenai pengalaman
atau perspektif pasien → untuk mengurangi risiko kegagalan dalam
melakukan intervensi terbaru

32
EVIDENCE-BASED

6. Evaluasi hasil
• Tahap ini harus dilakukan untuk memahami efektivitas
• Apakah ada perubahan yang terjadi?
• Apakah perubahan tersebut sebanding dengan harapan?
• Apakah evidence tersebut meningkatkan kualitas kes pasien?

33
EVIDENCE-BASED

7. Membagikan hasil
• Hasil penerapan dapat disebarluaskan jika hasilnya dapat
membuktikan adanya perubahan positif dan berguna dalam
meningkatkan kualitas kesehatan

34
EVIDENCE-BASED

• Critical thinking dan Evidence-based → saling melengkapi


• Critical thinking = komponen yang mendukung bidan atau mahasiswa
untuk menciptakan sebuah ketetapan/keputusan klinis yang sangat
penting dalam penerapan EBP
• Sebaliknya, tanpa mengetahui EBP, maka self-trust dan self-confidence
bidan atau mahasiwa akan hilang, padahal hal tersebut merupakan
komponen yang sangat penting dalam critical thinking.
• Tanpa menekuni EBP → bidan kehilangan kemampuan menganalisis
karena minimnya informasi yang digali dan data yang ditemukan →
gagal menyampaikan pendapat yang kuat

35
EVIDENCE-BASED

• Pembelajaran EBP difokuskan pada menggiatkan mahasiswa berpikir


kritis untuk bertanya mencari data (objektif dan subjektif)
• Selanjutnya menganalisis data – menentukan diagnosis – menentukan
tindakan/terapi
• Penentuan tindakan/terapi juga harus berdasarkan EBP. Mana yang
paling efektif dan efisien

36
TELAAH JURNAL

Telaah jurnal untuk artikel asuhan kebidanan ibu nifas berdasarkan critical
thinking dan evidence based practice.

Contoh:
Kompres daun kubis pada ibu nifas dengan bendungan ASI ataupun mastitis

Kenapa daun kubis?

37
TELAAH JURNAL

Daun kubis?
- Vit A, C, K → antioksidan → pencegah kanker
- Asam amino metionin → antibiotik
- Sinigrin (allylisothiocyanate), minyak mustard, magnesium, dan sulfur
oxylate heterosides belerang → melebarkan pemb kapiler dan
meningkatkan aliran darah
- Pengompresan → mengeluarkan gel dingin yang akan menyerap panas

38
TELAAH JURNAL

Pentalaksanaan kompres daun kubis?


- Daun kubis disimpan di dalam freezer selama 20-30 menit sebelum
digunakan
- Letakan daun kubis pada payudara yang bengkak selama 30 menit
- Lakukan dua kali selama tiga hari

Manfaat:
Meminimalkan pembengkakan payudara tanpa efek samping →
meningkatkan durasi menyusui

39
40
LATIHAN

Melakukan telaah jurnal berdasarkan critical thinking dan evidence based


practice pada ibu nifas

41
REFERENSI

Kusumawardani PA (2020). Buku ajar mata kuliah Evidence based


midwifery. Sidoarjo: UMSIDA Press.
Murti B. Seri Kuliah Blok Budaya Ilmiah: Berpikir Kritis. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.

42
SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai