Anda di halaman 1dari 15

Komponen

Berpikir
Kritis
Ns. La Masahuddin, S.Kep., M.Kep.

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
komponen berpikir kritis itu sendiri, meliputi ;

1 Pengetahuan dasar spesifik Komponen pertama berpikir


kritis adalah pengetahuan dasar perawat yang spesifik
dalam keperawatan. Pengetahuan dasar ini meliputi teori
dan informasi dari ilmu-ilmu pengetahuan, kemanusiaan,
dan ilmu-ilmu keperawatan dasar.

2 Pengalaman Komponen kedua dari berpikir kritis adalah pengalaman.


Pengalaman perawat dalam peraktik klinik akan mempercepat proses berpikir
kritis karena ia akan berhubungan dengan kliennya, melakukan wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, dan membuat keputusan untuk melakukan
perawatan terhadap masalah kesehatan.
lima jenis stimulus/ rangsangan yang berasal dari sumber
belajar yaitu :
1. Interaksi manusia (verbal dan nonverbal), adalah interaksi
antara manusia baik verbal maupun nonverbal.
2. Realita (benda nyata, orang dan kejadian), adalah
rangsangan yang meliputi benda-benda nyata, peristiwa
nyata, binatang nyata, dan sebagainya.
3. Pictorial representation, adalah jenis rangsangan gambar
yang mewakili suatu objek dan peristiwa nyata.
4. Written symbols, adalah lambang tertulis yang dapat
disajikan dalam berbagai macam media.
5. Recorded sound, adalah rangsangan dengan suara
rekaman yang membantu mengontrol realitas mengingat
bahwa suara senantiasa berlangsung atau jalan terus.
Terdapat tiga tipe kompetensi, yaitu: Berpikir kritis umum,
meliputi pengetahuan tentang metode ilmiah,
penyelesaian masalah, dan pembuatan keputusan.

1. Berpikir kritis secara sepesifik dalam praktik klinik


meliputi alasan mengangkat diagnose dan
membuat keputusan untuk perencanaan tindakan
selanjutnya.
2. Berpikir kritis yang sepesifik dalam keperawatan
melalui pendekatan proses keperawatan
(pengkajian sampai evaluasi).
standar berpikir kritis terdapat dua komponen:
Standar intelektual Dalam standar
intelektual untuk menghasilkan proses
berpikir perlu di perhatikan tentang;
rasional dan memiliki alasan yang tepat,
reflektif, menyelidik, otonomi berpikir, kreatif,
terbuka dan mengevaluasi.

tandar professional Pada


standar professional
keperawatan memiliki kode etik
keperawatan dan standar
praktek asuhan keperawatan
Manfaat berpikir krits bagi perawat adalah;
1. Penerapan profesionalisme.
seorang perawat yang baik. Diperlukan oleh perawat, karena : Perawat setiap hari
mengambil keputusan, Perawat menggunakan keterampilan berfikir :
menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungannya dan
menangani perubahan yangberasaldaristressor lingkungan
2. Critical thinking ditujukan pada situasi, rencana, aturan yang terstandar dan
mendahului dalam menggunakan pengeta- huan untuk mengembangkan hasil
yang diharapkan keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk  memilih
tindakan. Pelaksanaan keperawatan .
3. Argumentasi dalam keperawatan Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi
harus berargumentasi untuk menentukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi
isu, memberikan penjelasan, mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan.
4. Penerapan Proses Keperawatan  
Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan, mengumpulkan data
dan validasi, perawat melakukan observasi berfikir kritis dalam pengumpulan data,
Mengelola dan menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait., Perumusan diagnosa
 keperawatan
Fungsi Berfikir Kritis Dalam Keperawatan
1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu- isu dalam keperawatan
3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing idikasi, penyebab dan
tujuan, serta tingkat hubungan
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang dilakukan.
6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keper- awatan.
8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan faliidasi data keper- awatan.
9. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keper- awatan
10.Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang
dilakukan.
11.Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keper- awatan
12.Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan akktifitas nilai- nilai keputusan
13.Mengefaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan keperawatan.
Elemen berpikir kritis antara lain:
d
He re a n
Pictu
r e
Your end to Ba
ck Menentukan tujuan
S

Menyususn pertanyaan atau membuat kerangka masalah

Menujukan bukti

Menganalisis konsep

Asumsi Perspektif yang digunakan selanjutnya


keterlibatan dan kesesuaian Kriteria elemen terdiri dari
kejelasan, ketepatan, ketelitan dan keterkaitan
Karakteristik Berpikir Kritis  
1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya : proses intelektual membentuk suatu konsep.  Sedangkan konsep adalah Content A
fenomena atau pandangan mental  tentang realitas, pikiran-pikiran tentang kejadian, objek atribut, dan Modern PowerPoint
sejenisnya. Presentation
2. Rasional dan Beralasan
Argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempu- nyai dasar kuat dari fakta fenomena
nyata. Content B
3. Reflektif
Modern PowerPoint
seseorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau presepsi dalam berpikir atau mengambil
Presentation
keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasar-
kan disiplin ilmu. Fakta dan kejadian.
4. Bangian dari suatu sikap
selalu menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang lain. Content C
5. Kemandirian berpikir Modern PowerPoint
selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif menerima pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis Presentation
semua isu, memutuskan secara benar dan dapat dipercaya.
6. Berpikir adil dan terbuka
mencoba untuk beruubah dari pemikiran yang salah dan kurang menguntungkan menjadi benar dan Content D
lebih baik. 
Modern PowerPoint
7. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan Presentation
untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif
solusi tindakan yang akan diambil.

Content E
Modern PowerPoint
Presentation
Pemecahan Masalah Dalam Berpikir Kritis
Langkah-Langkah Pemecahan Masalah
1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang
relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif
pemecahan masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif
yang dipilih.
What We
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil. Do Now?
7. Evaluasi.
Pengambilan Keputusan….
Proses Pengambilan
Keputusan Berfikir
Kritis Dalam
Keperawatan
keputusan dalam
penyelesaian
masalah adalah
kemampuan
mendasar bagi
praktisi kesehatan,
khususnya dalam Text Text Text Text

asuhan keperawatan
hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :

1.Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara


kebetulan.
2.Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono
tapi harus ber dasarkan pada sistematika tertentu
3.Masalah harus diketahui dengan jelas.
4.Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta
yang terkumpul dengan sistematis.
5.Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari
berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.

Contents Title Contents Title Contents Title


Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari
beberapa aspek:
1. Relevance yaitu keterkaitan dari pernyataan yang dikemukakan. .
2. Importance, yaitu Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang
dikemukaan.
3. Novelty, yaitu Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide
atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide
orang lain.
4. Outside material yaitu menggunakan pengalamanya sendiri atau bah-
an-bahan yang diterimanya dari perkuliahan
5. Ambiguity clarified yaitu mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut
jika dirasakan ada ketidak jelasan
6. Linking ideas, yaitu senantiasa menghubungkan fakta, ide atau
pandan- gan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil
dikumpulkan.
7. justification yaitu memberi bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap
suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya.
indakator bahwa seseorang telah berfikir kritisi pada suatu situasi tertentu

1 1. Kegiatan merumuskan pertanyaan


2. Membatasi permasalahan

2 3. Menguji data-data
4. Menganalisis berbagai pendapat

3 5. Menghindari pertimbangan yang sangat emosional


6. Menghindari penyederhanaan berlebihan

4 7. Mempertimbangkan berbagai interpretasi


8. Mentolerasi ambiguitas
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai