Anda di halaman 1dari 24

BERFIKIR

KRITIS

KELOMPOK II

Eva fransiska 10170000001


Ayu dwi kartika Tombokan 10170000006
Miftakhul Jannah 10170000007
BERFIKIR KRITIS???
Menurut Surya (2011:131), berpikir kritis merupakan
kegiatan yang aktif, gigih, dan pertimbangan yang cermat
mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan
apapun yang diterima dipandang dari berbagai sudut
alasan yang mendukung dan menyimpulkan.

Menurut Johnson (2010:100), berpikir kritis adalah sebuah


proses yang terorganisir dan jelas yang digunakan dalam
aktivitas mental seperti pemecahan masalah, pembuat
keputusan, menganalisis asumsi-asumsi, dan penemuan
secara ilmiah.
BERFIKIR KRITIS

Dapat juga diartikan sebagai proses


berfikir secara aktif dalam
menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi
informasi yang dikumpulkan dan atau
dihasilkan melalui observasi,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau
komunikasi, sebagai acuan dalam
meyakini suatu konsep dan atau
dalam melakukan tindakan
PROSES BERFIKIR KRITIS

Proses berfikir kritis memerlukan


komunikasi yang efektif dan
kemampuan pemecahan masalah
serta komitmen untuk mengatasi
sikap egois dan tertutup

Proses berfikir kritis merupakan kerangka dasar bidan


dalam memberikan asuhan kebidanan, dalam bingkai
manajemen kebidanan
PROSEDUR PROSES BERFIKIR KRITIS

 Mengenali masalah untuk menemukan cara-


cara yang bisa diterapkan guna memecahkan
masalah tersebut
 Memahami pentingnya prioritas dan urutan
prioritas dalam pemecahan masalah
 Mengumpulkan dan menyusun informasi
yang terkait (relevan)
 Mengenali asumsi yang tak tertulis dan nilai-
nilai
PROSEDUR PROSES BERFIKIR KRITIS

 Memahami dan menggunakan bahasa


dengan akurat, jelas, dan tajam
 Menafsirkan data untuk menilai bukti dan
mengevaluasi argument/ pendapat
 Menyadari keberadaan hubungan logis
antara proposisi
 Menarik kesimpulan dan generalisasi yang
dibenarkan
 Menguji kesimpulan dan generalisasi
masalah
PROSEDUR PROSES BERFIKIR KRITIS

 Merekonstruksi pola yang telah diyakini atas


dasar pengalaman yang lebih luas
 Memberikan penilaian yang akurat tentang
hal-hal tertentu dan kualitas dalam
kehidupan sehari-hari.
HARAPAN ADANYA PROSES
BERFIKIR KRITIS
 Menimbulkan pertanyaan penting terkait
topik/masalah yang sedang difikirkan, kemudian
dapat merumuskan masalah dengan jelas dan tepat
 Mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan,
menggunakan ide-ide abstrak untuk menafsirkan
secara efektif terkait kesimpulan yang beralasan dan
solusi pemecahan masalah, menguji alternatif
pemecahan masalah terhadap kriteria dan standar
yang relevan
 Berpikir terbuka dalam sistem pemikiran alternatif,
mampu mengakui dan menilai setiap permasalahan
dengan asumsi yang beralasan, dapat menimbulkan
implikasi, dan konsekuensi praktis
 Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam
mencari tahu solusi untuk masalah yang kompleks.
PROSES BERFIKIR KRITIS

tiga kunci utama untuk dapat berfikir


kritis: RED (Recognize assumptions,
Evaluate arguments dan Draw
conclusions) = mengenali masalah,
menilai beberapa pendapat, dan
menarik kesimpulan.
Komponen Berfikir Kritis
1. interpretasi 4. inference

2. Analysis 5. explanation

3. evaluasi V Self- regulation


Sikap Berfikir Kritis
1. Berfikir Mandiri 5. Kepercayaan

2. Ketekunan 6. Keadilan

3. Curiosity 7. Kerendahan hati

4. Kreativitas 8. Integritas
Tahapan Berfikir Kritis
3. Keterampilan
1. Keterampilan mengenal dan
Menganalisis memecahkan
masalah

5. Keterampilan
mengevaluasi atau
menilai

2. Keterampilan 4. Keterampilan
Mensintesis Menyimpulkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi berfikir kritis

1. Kondisi fisik 2. Motivasi

4. Perkembangan
3. Kecemasan
intelektual
Prinsip Berfikir Kritis

Ada dua bentuk berpikir kritis, yaitu berpikir


kritis-reflektif dan berpikir kritis-kreatif.
Menurut Busthan Abdy (2016:134),
berpikir reflektif  berbeda secara substansial
dengan berpikir kreatif. Berpikir reflektif
sifatnya internal, yaitu upaya menemukan ide-
ide kritis dalam diri sendiri, sedangkan
berpikir kreatif sifatnya eksternal, yaitu
dengan mengembangkan pemikiran dari dalam
diri tersebut, menuju ke luar diri, demi untuk
menemukan hal-hal baru yang memunculkan
kesimpulan dari penalaran yang tepat.
berpikir kritis-reflektif

1. Fokus berpikir dalam diri sendiri

2. Berpikir terus-menerus dalam diri sendiri dengan


teliti. Tidak buru-buru menuju kesimpulan

3. Pikirkan apa hal-hal yang menjadi alasan untuk


meyakini sesuatu, dan implikasinya dari keyakinan-
keyakinan
Berpikir Kritis-Kreatif yang
ditawarkan Einstein
1. Menemukan 2. Memecahkan
masalah tepat pola

3. Melanggar 4. Tumbuhkan
aturan Solusi
Cara Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis

membaca dengan kritis menulis dengan kritis

meningkatkan rasa ingin


tahu

meningkatkan analisis
dari yang dibaca dan mengembangkan
ditulis kemampuan observasi
Elemen Berfikir Kritis

 Menentukan tujuan

 Menyusunpertanyaan atau membuat


krangka masalah.

 Menunjukan bukti

 Menganalisis konsep

 Asumsi.
CONTOH KASUS

Seorang ibu hamil aterm datang ke BPM,


dengan keluhan nyeri pada perutnya.

Sebagai seorang bidan, harus berfikir kritis


terlebih dahulu sebelum melakukan suatu
tindakan untuk menegakkan diagnosa yang
tepat. Mengkaji apa yang terjadi dengan
pasien dan memilih tindakan yang paling
efektif berdasarkan evidence based.
Elemen berfikir kritis
1. Menentukan tujuan
Untuk memastikan ibu benar-benar dalam keadaan
inpartu kala 1.

2. Menyusun pertanyaan atau membuat krangka


masalah
- Sejak kapan ibu merasakan nyeri pada perutnya?

- Seberapa sering nyeri yang dirasakan ibu?

- Pada perut bagian mana ibu merasakan nyeri?

- Apa yang membedakan his palse dengan his yang


adekuat?
3. Menunjukan bukti
- Proses persalinan berbeda-beda pada tiap individu, namaun
ada beberapa tanda yang dapat membantu ibu untuk
memperkirakan kapan waktu persalinan tiba. Salah satu
tandanya ibu merasakan mulas pada perut, namau mulas
pada perut ada yang merupakan his palsu dan his adekuat.
Sementara untuk persalinan adalah his yang adekuat.

4. Adapun ciri-ciri his palsu adalah :


- Tidak teratur, tidak menyebabkan nyeri perut di bagian
bawah dan lipatan paha.

- Lama kontraksi pendek dan tidak begitu kuat, bila dibawa


berjalan kontraksi biasanya menhilang.

- Tidak bertambah kuat seirong dengan bertambah nya


waktu.

- Tidak ada pengaruh pada pembukaan mulut Rahim


5. Adapun ciri-ciri his yang adekuat :
-
Teratur, makin lama makin sering, menyebabkan nyeri pada perut
bagian bawah.

- Minimal dua kali dalam 10 menit, lamanya lebih dari 20 detik.

- Mengakibatkan dilatasi serviks.

6. Menganalisi konsep
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada kliyen, didapatkan
bahwa kliyen merasakn nyeri pada pinggang yang menjalar pada
perut bagian bawah semejak jam 1 malam. Dimana semakin lama
nyeri yang dirasakan kliyen semakin sering dan ketika nyeri yang
dirasakan 2 kali dalam 10 menit, lamanya 20 detik.
Berdasarkan teori, his yang adekuat adalah teratur, makin lama
makin sering, minimal 2 kali dalam 10 menit dengan durasi 20
detik. Ciri-ciri ini sesuai dengan hasil yabng didapat dari
pertanyaan yang diajukan kepada kliyen.
7. Asumsi
Bahwa ibu atau kliyen sudah
mengalami his yang adekuat.
Bidan bisa melakukan tindakan
termasuk pemeriksaan dalam
untuk menilai pembukaan.
THANKYO
U

Anda mungkin juga menyukai