Anda di halaman 1dari 7

2.8.

Register

Register atau pendaftaran pasien adalah proses registrasi pasien baru maupun lama

yang berkunjung ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan

yang dibutuhkan.

Petugas regiter dalam melaksanakan pelayanan pendaftaran pasien mulai dari menerima

pasien, menyiapkan / mencari dokumen pasien, memasukkan data pendaftaran,

mendistribusikan kemasing-masing unit, mencatat hasil pelayanan kesehatan (rekam

medik) ke computer sampai mengembalikan status pasien ke dalam rak status.

2.8.1 Lzngkah-Langkah Kegiatan

1. Pasien datang ke puskesmas

2. Petugas menyapa pasien dengan senyum dan mendaftarkan pasien :

a. Pasien Baru

Untuk pasien yang belum punya atau tidak membawa KRJ dicatat nomor indeks

(dalam wilayah kerja sesuai urutan desa : 01- s.d 14 dan luar wilayah kerja 90,-),

nama KK, nama pasien, alamat pada register nomor indeks.

Petugas membuatkan Status Rawat Jalan. Dan

Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan.

b. Pasien yang sudah memiliki KRJ

Petugas mencarikan Kartu Rawat Jalan sesuai nomor indeks KRJ untuk pasien

yang sudah pernah berobat atau yang berkunjung.

Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan sesuai dengan identitas pasien untuk

pasien yang belum pernah berobat atau berkunjung.


c. Pasien askes atau Masyarakat miskin

Petugas meminta pasien menunjukkan Kartu Askes atau Jamkesmas.

Petugas mencatat nomor Kartu Askes atau Jamkesmas.

Petugas meminta tanda tangan peserta Askes atau Jamkesmas yang dilayani

3. Petugas menyerahkan KRJ (Kartu Rawat Jalan) kepada pasien dan mempersilahkan

menunggu diruang tunggu pelayanan yang dituju dan menyerahkan status rawat jalan ke

tujuan pasien. ( Poli Umum, KIA, Poli gigi, atau lainnya )

4. Pasien menunggu panggilan diruang tunggu, menunggu panggilan petugas pelayanan

yang dituju.

5. Petugas loket mengambil status rawat jalan ke ruang priksa / pelayanan masing-masing

setelah selesai pelayanan dan administrasi di ruang priksa / pelayanan bersangkutan

6. Petugas mencocokkan jumlah kunjungan dengan status yang kembali.

7. Petugas loket menyimpan kembali Kartu Rawat Jalan ke rak arsip sesuai dengan nomor

indeks.

2.9. Pelaporan

Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi dinas

kesehatan kota dan system pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas juga merupakan

fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapkan terciptanya sebuah informasi yang akurat,

representataif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan

kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu dicatat,

dianalisis dan dibuat laporan.data yang disajikan adalah informasi tentang pelaksanaan

program dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada perlu

dibahas. Dikordinasikan. Diintergrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf


puskesmas. Pencatatan harian masing-masing program puskesmas dikombinasi menjadi

laporan terpadu puskesmas atau yang disebut dengan system pencatatan dan pelaporan

terpadu puskesmas (SP2TP)

2.9.1 Pengertian system Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan

pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang

ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981. Data SP2PT berupa Umum dan demografi,

Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok Puskesmas.

Menurut Yusran (2oo8) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh

(terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas. Sistem pelaporan ini ini diharapkan

mampu memberikan informasi baik bagi puskesmas maupun untuk jenjang administrasi

yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen kesehatan.

2.9.2 Tujuan sitem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas

Tujuan SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) adalah agar

semua data hasil kegiatan puskesmas dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang diatasnya

sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya

kesehatan masyarakat
a. Tujuan Umum

Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya

guna melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yg

menunjang.

b. Tujuan Khusus

1. Sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas.

2. Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

(Lokakarya mini)

3. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

4. Untuk mengatasi berbagai kegiatan hambatan pelaksanaan kegiatan pokok

puskesmas

2.9.3 Jenis Pencatatan Terpadu Puskesmas

Pencatatan kegiatan harian progam puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar

gedung.

1. Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas.

Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas adalah semua data yang diperoleh

dari pencatatan kegiatan harian progam yang dilakukan dalam gedung puskesmas seperti

tekanan darah, laboratorium, KB dan lain-lain. Pencatatan dan pelaporan ini

menggunakan: family folder, kartu indek penyakit, buku register dan sensus harian.
2. Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas.

Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas adalah data yang dibuat berdasarkan

catatan harian yang dilaksanakan diluar gedung Puskesmas seperti Kegiatan progam

yandu, kesehatan lingkungan, UKS, dan lain-lain. Pencatatan dan Pelaporan ini

menggunakan kartu register dan kartu murid..

Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan

terpadu puskesmas atau yang disebut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu

Puskesmas (SP2TP). SP2TP ini dikirim ke dinas kesehatan Kabupaten atau kota setiap

awal bulan, kemudian ke Dinas Kesehatan kabupaten atau kota mengolahnya dan

mengirimkan umpan baliknya ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan

Pusat. Umpan balik tersebut harus dikirimkankembali secara rutin ke Puskesmas untuk

dapat dijadikan evaluasi keberhasilan progam. Namun sejak otonomi daerah

dilaksanakan puskesmas tidak punya kewajiban lagi mengirimkan laporan ke

Departemen Kesehatan Pusat tetapi dinkes kabupaten/kota lah yang berkewajiban

menyampaikan laporan rutinnya ke Departemen Kesehatan Pusat.

2.9.4 Jenis Pelaporan Terpadu Puskesmas

Ada beberapa jenis laporan yang dibuat oleh puskesmas antara lain :

1. Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu

2. Laporan mingguan untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu.

3. Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin program


Gambar Contoh Pelaporan di Puskesmas Mekar Baru :

Saran :

Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu

penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun, demi

kesempurnaan makalah ini selanjutnya


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai