Anda di halaman 1dari 63

Aspek Sosia Budaya Dalam

Masalah Kesehtan
Dosen pengampu: Kusuma Pratiwi, S.ST.,MKes
KELOMPOK 6
ANGGOTA:

ANJANI DEWANAS
DIANA SRI AULIA
ELVA NUR SAPIKAH
NENDEN AYU
NENG DEVI INDRIYANI
NUR SYIFA AULIA
SITI KEMALASARI SW
SITI MARWAH NUR LATIFAH
SITI SALSA
SRI RAHAYU SUHENDAR
Aspek Sosial Budaya Dalam Kesehtan IBu

Permasalahan utama yang saat ini masih dihadapi berkaitan


dengan kesehatan ibu di Indonesia adalah masih tingginya
angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan.
Menghadapi masalah ini maka pada bulan Mei 1988
dicanangkan program Safe Motherhood yang mempunyai
prioritas pada peningkatan pelayanan kesehatan wanita
terutama paada masa kehamilan, persalinan dan pasca
persalinan.
Perawatan kehamilan
01 Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat
perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan
kematian ketikapersalinan, disamping itu juga untuk menjaga
pertumbuhan dan kesehatan janin.

Memahami perilaku perawatan kehamilan (ante natal care)


02
Memahami perilaku perawatan kehamilan adalah penting untuk mengetahui dampak
kesehatan bayi dan si ibu sendiri. Mereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya
secara rutin ke bidan ataupun dokter.
Resiko ini baru diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya
sudah terlambat dapat membawa akibat fatal yaitu kematian. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya informasi.
Menikah usia muda
03 Selain dari kurangnya pengetahuan akan pentingnya perawatan kehamilan,
permasalahan-permasalahan pada kehamilan dan persalinan dipengaruhi juga oleh
faktor nikah pada usia muda yang masih banyak dijumpai di daerah pedesaan.
Disamping itu, dengan masih adanya preferensi terhadap jenis kelamin anak khususnya
pada beberapa suku, yang menyebabkan istri mengalami kehamilan yang berturut-turut
dalam jangka waktu yang relatif pendek, menyebabkan ibu mempunyai resiko tinggi
pacta saat melahirkan.

Gizi wanita hamil dengan kebudayaan


04 Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan
adalah masalah gizi. Dikatakan pula bahwa penyebab utama dari
tingginya angka anemia pada wanita hamil disebabkan karena
kurangnya zat gizi yang dibutuhkan untuk pembentukan darah.
05 Ibu hamil lebih mempercayai dukun beranak
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa masih
terdapat praktek-praktek persalinan oleh dukun yang dapat membahayakan si
ibu. Walaupun sudah banyak dukun beranak yang dilatih, namun praktek-
praktek tradisional tertentu rnasih dilakukan. lnteraksi antara kondisi
kesehatan ibu hamil dengan kemampuan penolong persalinan sangat
menentukan hasil persalinan yaitu kematian atau bertahan hidup.

Jauhnya pelayanan kesehatan


06 Keadaan ini seringkali pula diperberat oleh faktor geografis, dimana
jarak rumah si ibu dengan tempat pelayanan kesehatan cukup jauh, tidak
tersedianya transportasi, atau oleh faktor kendala ekonomi dimana ada
anggapan bahwa membawa si ibu ke rumah sakit akan memakan biaya
yang mahal.
07 Anjuran-anjuran pasca melahirkan
Selain pada masa hamil, pantangan-pantangan atau anjuran masih diberlakukan
juga pada masa pasca persalinan. Secara tradisional, ada praktek-praktek yang
dilakukan oleh dukun beranak untuk mengembalikan kondisi fisik dan
kesehatan si ibu.
Aspek Sosial Budaya dalam Kesehatan Anak

● Tradisi pemberian makanan pada keluarga


Salah satu faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi kondisi kesehatan bayi adalah makanan
yang diberikan. Dalam setiap masyarakat ada aturan-aturan yang menentukan kuantitas, kualitas dan
jenis-jenis makanan yang seharusnya dan tidak seharusnya dikonsumsi oleh anggota-anggota suatu
rumah tangga, sesuai dengan kedudukan, usia, jenis kelamin dan situasi-situasi tertentu.

● Masa pemberian ASI


Pada beberapa masyarakat tradisional di Indonesia kita bisa melihat konsepsi budaya yang terwujud
dalam perilaku berkaitan dengan pola pemberian makan pada bayi yang berbeda, dengan konsepsi
kesehatan modern. Sementara pada masyarakat Kerinci di Sumatera Barat, pada usia sebulan bayi
sudah diberi bubur tepung, bubur nasi nasi, pisang dan lain-lain. Di beberapa masyarakat tradisional,
colostrum ini dianggap sebagai susu yang sudah rusak dan tak baik diberikan pada bayi karena
warnanya yang kekuning-kuningan.
lanjutan...
● Pola pemberian ASI
Walaupun pada masyarakat tradisional pemberian ASI bukan merupakan permasalahan yang besar
karena pada umumnya ibu memberikan bayinya ASI, namun yang menjadi permasalahan adalah pola
pemberian ASI yang tidak sesuai dengan konsep medis sehingga menimbulkan dampak negatif pada
kesehatan dan pertumbuhan bayi. Di beberapa daerah ada yang memantangkan ibu yang menyusui
untuk memakan telur. Untuk mengembalikan keseimbangan unsur-unsur tersebut maka seseorang
harus mengkonsumsi makanan atau menjalani pengobatan yang bersifat lebih «dingin» atau
sebaliknya.

● Pengobatan dan penyakit


Menurut Foster dan Anderson , masalah kesehatan selalu berkaitan dengan dua hal yaitu sistem teori
penyakit dan sistem perawatan penyakit. Sementara yang termasuk dalam golongan naturalistik
adalah penyakit- penyakit yang disebabkan oleh kondisi alam seperti cuaca, makanan, debu dan lain-
lain.
Karena persepsi terhadap penyebab penyakit berbeda-beda, maka pengobatannyapun berbeda-beda.
Kebijakan pembangunan
KIA

Uraian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa dalam upaya meningkatkan


derajat kesehatan ibu dan anak melalui program-program pembangunan
kesehatan perlu memperhatikan aspek-aspek sosial-budaya masyarakat. Memang
tidak semua praktek/perilaku masyaiakat yang pada awalnya bertujuan untuk
menjaga kesehatan dirinya adalah merupakan praktek yang sesuai dengan
ketentuan medis/kesehatan. Mengingat bahwa dari indikator-indikator yang ada
menunjukkan derajat kesehatan ibu dan anak masih perlu diingkatkan, maka
dalam upaya perbaikannya perlu pendekatan-pendekatan yang dilakukan secara
holistik dan integratif yang tidak hanya terbatas pada bidang kesehatan secara
medis saja tetapi juga ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya.
Aspek Sosial Budaya Pada Setiap
Perkawinana

Berdasarkan pada aspek sosial budaya pola penyesuaian perkawinan dilakukan secara
bertahap. Pada fase pertama adalah bulan madu pasangan masih menjalani hidup
dengan penuh kebahagian, dan hal itu karena didasari rasa cinta diawal perkawinan.
Berdasarkan pada aspek sosial budaya pola penyesuaian perkawinan dilakukan secara
bertahap. Pada fase kedua mulai terjadi krisis perkawinan terjadi proses penyesuaian
akan adanya perbedaan yang terjadi. Hal tersebut tercermin pada bagaimana pasangan
suami istri menjaga kualitas hubungan antar pribadi dan pola-pola perilaku yang
dimainkan oleh suami maupun istri, serta kemampuan menghadapi dan menyikapi
perbedaan yang muncul, sehingga kebahagiaan dalam hidup berumah tangga akan
tercapai.
Aspek Sosial Budaya Pada Setiap Pra
Perkawinan

menurut pandangan antopologi tradisional , budaya dibagi menjadi dua


yaitu :
1) Budaya Material
Dapat beruapa objek , seperti makanan , pakaian , seni , benda
- bendakepercayaan (jimat)
2) Budaya non material,
Yang mencakup kepercayaan , kebiasaan , bahasa , dan intitusi
sosial .
Menurut konsep budaya lainingen (1978 , 1984 ) karakteristik budayadapat
digambarkan sebagai berikut :

1) Budaya adalah pengalaman yang bersifat univerbal sehingga tidak addua budaya
yang sama persis
2) Budaya bersifat setabil , tetapi juga dinamis karena budaya tersebutditurunkan
kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan
3) Budaya diisi dan tentukan oleh kehidupan manusia sendiri tanpaDisadari.

Menurut leininger (1991 ) budaya adA 2 jenis yaitu :

1. Budaya yang diturunkan oleh orang tuanya yang disebut


ETNOCARING
2. Budaya yang di pelajari melalui kegiatan formal yang disebut
Proffesional Caring

Menurut KOENIJARANINGRAT ada 5 masalah pokok dimana semua


sistem nilai dari semua kebudayaan di dunia ini berhubungan dengan
masalah- masalah yaitu :
a) Hakekat hidup
b) Hakekat karya manusia
c) Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d) Hakekat manusia dengan alam sekitarnya
e) Hakekat hubungan manusia dengan sesamanya
Aspek Sosial Budaya Pada Setiap Trimeter
Kehamilan

Pada awal kehamilan, banyak perubahan fisik yang akan anda alami selama
trimester pertama (tiga bulan pertama kehamilan). Periode ini
merupakan periode tumbuh kembang yang cepat pada bayi. Karena
manfaat memeriksa kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada
ibu hamil untuk memeriksakan secara rutin di tempat pelayanan
kesehatan terdekat. Namun di daerah pedesaan, kebanyakan ibu hamil
masih mempercayai dukun beranak.
Pelajari juga pantangan makanan dan minuman untuk
ibu hamil muda.

Trimester I (minggu 1. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)


● Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu
ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir.
1 – 12) ● Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba
fallopi dan menempel ke dinding uterus
(endometrium).
2. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
Tanda-tanda kehamilan awal seperti ● Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur
anatomi mulai terbentuk.
mual dan muntah karena perubahan ● Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai
hormon terjadi di trimester ini. memproduksi sel darah.
Perubahan kebiasaan seperti ● Janin berubah dari blastosis menjadi embrio
merokok, minum alkohol, harus berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
3. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
dihentikan di masa ini. Mulailah ● Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat
minum susu khusus ibu hamil sejak dan saling berkait.
awal kehamilan. ● Aktivitas otak sangat tinggi.
Trimester II (minggu ● Pada minggu ke-18 ultrasongrafi sudah bisa
dilakukan untuk mengecek kesempurnaan
janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi
13 – 28) ●
kembar.
Jaringan kuku, kulit dan rambut
berkembang dan mengeras pada minggu ke
20 – 21
Mual dan muntah mulai menghilang. ● Indera penglihatan dan pendengaran janin
Bayi berkembang pesat pada masa mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat
ini dan mulai bergerak. Olah raga membuka dan menutup.
● Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok
ringan, menjaga kebersihan dan diet manusia dengan panjang 30 cm.
ibu hamil diperlukan di masa ini.
● Semua organ tumbuh sempurna
Trimester III (minggu ● Janin menunjukkan aktivitas motorik
yang terkoordinasi (‘nendang’,
29 – kelahiran) ‘nonjok’) serta periode tidur dan
Tubuh ibu hamil makin terlihat bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama
dibandingkan masa bangun.
membesar. Kadang ibu hamil harus
● Paru-paru berkembang pesat menjadi
berlatih menarik nafas dalam untuk sempurna.
memberikan oksigen yang cukup ke ● Pada bulan ke-9, janin mengambil
bayi. Ibu hamil perlu istirahat yang posisi kepala di bawah, siap untuk
cukup, jangan berdiri lama-lama, dilahirkan.
dan jangan mengangkat barang berat ● Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5
pada masa ini. kg dengan panjang 50 cm.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan terdiri
dari 3 macam faktor antara lain :

Faktor Faktor Faktor sosial


fisik psikologis budaya dan
ekonomi
> Beberapa kepercayaan yang ada misalnya di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu
hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging
karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak.

> Sementara di salah satu daerah di jawa barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan
sengaja harus mengurangi makanannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah
dilahirkan.

>Di masyarakat betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting
karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin.

>Di daerah subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena
khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan.
Aspek sosial budaya persalinan
kala I:
• Minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas
• Dilarang menutup lubang-lubang, seperti lubang semut karena akan menyulitkan proses
persalinan
• Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan
• Memberi minum ibu pada kala I dengan ramuan yang terdiri dari campuran daun jarak
muda, remasan daun kacang panjang, cengkur dan 2 siung bawang merah yang sudah di
tumbuk. (Maluku)
• Meminum minyak makan agar memperlicin jalan lahir
• Membuka semua pintu agar mempelebar jalan lahir
• “Ngolesi” (membasahi vagina dengan minyak kelapa untuk memperlancar persalinan)
Aspek sosial budaya Aspek sosial budaya
persalinan kala II: persalinan kala III:

• Pada saat melahirkan ibu disuruh • Memotong tali pusat ibu dengan
meminta maaf kepada orang menggunakan sembilu
tua/suami supaya proses • “Kodok” (memasukkan tangan
persalinannya lancar kedalam vagina dan uterus untuk
• Memandikan bayi langsung mengeluarkan placenta)
setelah bayi dilahirkan • Menguburkan plasenta dibawah
• Membasahi kepala dan wajah ibu tangga
agar ibu merasa semangat dan
pikiran ibu tenang selama proses
persalinan
Aspek sosial budaya persalinan
kala IV:

• memasukkan ramuan-ramuan seperti daun-daunan kedalam vagina


dengan maksud untuk membersihkan darah dan cairan yang keluar
karena proses persalinan
• memberi jamu tertentu untuk memperkuat tubuh
• Menyuruh ibu untuk istirahat
• Setelah persalinan, ibu duduk dengan posisi bersandar dan kaki
diluruskan ke depan selama berjam-jam yang dapat menyebabkan
perdarahan dan pembengkakan
• mengurut perut yang bertujuan untuk mengembalikan rahim ke
posisi semula
Ada beberapa kepercayaan yang berhubungan
dengan persalinan, antara lain:

2. Sementara di salah satu daerah di Jawa


1. Di Jawa Tengah, ada Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9
kepercayaan bahwa ibu hamil bulan sengaja harus mengurangi makannya
pantang makan telur karena akan agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah
mempersulit persalinan dan dilahirkan. Faktanya pertumbuhan itu bersifat
pantang makan daging karena irrevesible (tidak dapat kembali ke ukuran
akan menyebabkan perdarahan semula) jadi bila bayi sudah besar tidak dapat
yang banyak. Dampak dari hal ini mengecil kembali. Dampaknya jika
yaitu ibu hamil kekurangan gizi mengurangi makanan saat hamil ibu akan
yang sangat penting. kekurangan gizi, dan dapat mengalami
anemia.
Lanjutan...
3. Di masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan
kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Sebenarnya makan makanan
yang asin tidak akan menyebabkan ASI menjadi asin.
4. Contoh lain di daerah Subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan
piring yang besar karena khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit
persalinan. jika makan dengan piring kecil maka makanannya pun porsi kecil
sehingga menyebabkan ibunya kurang gizi serta berat badan bayi yang dilahirkan
juga rendah. Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si
bayi.
5. Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan
membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar. Ingat,
bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan
radang selaput mata pada bayi.
Lanjutan.....

6. Minum minyak kelapa memudahkan persalinan. Minyak kelapa, memang konotasinya


membuat lancar dan licin. Namun dalam dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama
sekali dalam melancarkan keluarnya sang janin. Mungkin secara psikologis, ibu hamil
meyakini, dengan minum dua sendok minyak kelapa dapat memperlancar persalinannya.
7. Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan. Jika BB-nya cukup,
sebaiknya jangan minum madu karena bisa mengakibatkan overweight. Jadi, madu boleh
diminum hanya jika BB-nya kurang. Begitu BB naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya
segera dihentikan.
8. Ada suatu kepercayaan yang mengatakan minum rendaman air rumput Fatimah akan
merangsang mulas. Penggunaan rumput fatimah ini sangat berbahaya karena dapat
menyebabkan kematian pada ibu.
Lanjutan....

9. Makan daun kemangi membuat ari-ari lengket, hingga


mempersulit persalinan. Yang membuat lengket ari-ari
bukan daun kemangi, melainkan ibu yang pernah
mengalami dua kali kuret atau punya banyak anak, misal
empat anak. Ari-ari lengket bisa berakibat fatal karena
kandungan harus diangkat. Ibu yang pernah mengalami
kuret sebaiknya melakukan persalinan di RS besar,
sehingga bila terjadi sesuatu dapat segera ditangani.
Macam-macam aspek sosial budaya
pada masa nifas

Masa nifas dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut


dan lele, keong , daunlembayung, buah mengurangi, arena,
gula merah, dan makanan yang berminyak.

• Dampak positif : Tidak iada


• Dampak negatif : Merugikan karena masanifas
membutuhkan makanan yang bergizi seimbang agar ibu dan
bayi seHat.
Setelah melahirkan atau setelah operasi hanya boleh
makan tahu dan tempe tanpagaram, dilarang banyak
makan dan minum, makanan harus disangan / dibakar

• Dampak positif: Tidak ada


• Dampak negatif: Merug ikan KARENA MAKANAN
Yang sehat akan mempercepatpenyembuhanluka.
Masa Nifas dilarang tidur
siang
• Dampak positif: Tidak ada
• Dampak negatif: Karena masan ifasHarus Cukup Istirahat,
kurangi kerja Berat.Karena Tenaga yang tersedia sangat
bermanfaat untuk kesehatanibu dan bayi.
Masa nifas / saat menyusui setelah waktunya
Maghrib harus puasa tidak makanmakanan yang
padat

• Dampak positif: Hal ini dibenarkan karena dalam faktanya masa


nifas setelahmaghrib dapat menyebabkan badan masa nifas
mengalami penimbunsebuah lemak,disampdig Ituu ataugan-
Hairgsebuah kandungan padamasa nifas belum pulih kem bali.
• Dampak negatif: Ibu menjadik urangn utrisisehingga produksi
ASI menjadi berku berdering.
Masa nifas TIDAK boleh Keluar rumah
SEBELUM 40 hari

• Dampak positif: Tidak ada


• Dampak negatif: Hal initidak perluk arenamasa nifas
dan bayi barulahir (pemberianimunisasi) harus
periksa kesehatannya sekurang-kurangnya 2
kalidalam bulan pertama yaitu umur 0-7 hari dan 8-
30 hari.
Ibu setelah melahirkan dan bayinya harus
dipijat/ diurut, diberi pilis / lerongan
dantapel.
• Dampak positif : Jika pijatannya benar maka peredaran darah ibu
dan bayi menjadi lancar
• Dampak negative : Pijatan yang salah sangat berbahaya karena
dapat merusak kandungan. Pilis dantapel dapat merusak kulit bagi
yang tidak kuat / menyebabkan alergi.
Masa nifas harus minum abu dari dapur
dicampur air, disaring, dicampur garamdan
asam diminumkan supaya ASI banyak

• Dampak positif : tidak ada


• Dampak negative : karena abu, garam dan asam tidak
mengandung zat gizi yang diperlukan oleh ibumenyusui
untuk memperbanyak produksi ASI nya.
Masa nifas tidak diperbolehkan berhubungan
intim
• Dampak positif : Dari sisi medis, sanggama memang dilarang selama 40
hari pertama usaimelahirkan. Alasannya, aktivitas yang satu ini akan
menghambat proses penyembuhan jalan lahir maupun involusi rahim, yakni
mengecilnya rahim kembalike bentuk dan ukuran semula. Contohnya infeksi
atau malah perdarahan. Belumlagi libido yang mungkin memang belum
muncul atau pun pengaruh psikologis,semisal kekhawatiran akan robeknya
jahitan maupun ketakutan bakal hamil lagi.
• Dampak negative : Tidak ada
Aspek social budaya pada masa nifas pada daerah
yang lain:

1. Harus pakai sandal kemanapun ibu nifas pergi, selama 40 hari.


2. Harus memakai Stagen /udet/ centing
3. Minum jamu, agar rahim cepat kembali seperti semula
4. Pakai lulur param kocok keseluruh badan, biar capek pada badannya cepat hilang.
5. Tidak boleh bicara dengan keras keras
6. Tiap pagi harus mandi keramas, biar badannya cepat segar dan peredaran darahlancar.
7. Kalau tidur/ duduk kaki harus lurus. Tidak boleh ditekuk /posisi miring, hal itudapat
mempengaruhi posisi tulang, dikarenakan tulang ibu nifas seperti bayi barumelahirkan/
mudah terken Varises.
8. Harus banyak makanan yang bergizi atau yang mengandung sayur-sayuran.9. Tidak usah
memakai perhiasan, karena dapat mengganggu aktifitas Bayi.
KONSEP DASAR BAYI
BARU LAHIR

• Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).

• Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu.
Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L.
Wong, 2003).
Ciri-ciri bayi normal antara lain
diantaranya :
• Berat badan 2500-4000 gram
• Panjang badan 48-52 cm
• Lingkar dada 30-38 cm
• Lingkar kepala 33-35 cm
• Denyut jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit
kemudian menurun sampai 120-160 x/menit
• Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian
turunsampai 40 x/menit
Lanjutan...
• Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan terbentuk
terbentuk dan diliputi verniks caeseosa
• Rambut lanugo tidak terlihat , rambut tampak sempurna
• Kuku agak panjang dan lema
• Testis sudah turun (pada anak laki-laki) , genitalia labio mayora telah C
menutupi labia minora ( pada anak perempuan )
• Refleks sucking dan swallowing sudah terbentuk dengan baik
• Refleks moro sudah baik , bayi dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan tangan seperti memeluk
• Grasping refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak
tangan maka akan menggenggam
Tujuan Perawatan Pada Bayi
Baru Lahir
Periode Pasca Partum awal
1) Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung
pernafasan.
2) Mempertahankan kehangatan dan mecegah hipotermi
3) Memastikan keamanan dan mencegah cedera atau infeksi
4) Megidentifikasi masalah-masalah actual atau potensial yang
memerlukan perhatian segera.
Perawatan Lanjutan
1) Melanjutkan perlindungan dan cedera atau infeksi dan
mngidentifikasi masalah-masalah actual dan potensial yang
memerlukan perhatian.
2) Memfasilitasi terbinanya hubungan dekat orang tua-bayi
3) Memberikan informasi kepada orang tua tentang perawatan bayi
baru lahir
4) Membantu orang tua dalam mengembangkan sikap sehat tentang
praktik membesarkan anak
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
• Faktor-faktor yang berkaitan dengan ibu seperti: umur ibu , umur kehamilan , paritas ,
berat badan dan tinggi badan , status gizi (nutrisi) , anemia , kebiasaan minum alkohol dan
merokok , penyakit-penyakit keadaan tertentu waktu hamil (misalnya anemia , pendarahan
dan lain-lain) , jarak kehamilan , kehamilan ganda , riwayat abortus
• Faktor janin meliputi kehamilan kembar dan kelainan bawaan ( kelainan yang terjadi di
dalam rahim )
• Faktor lingkungan seperti pendidikan dan pengetahuan ibu , pekerjaan , dan status sosial
ekonomi dan budaya yang berlaku pada lingkungann yang di tempati oleh ibu
• Pelayanan kesehatan ( antenatal cares ) , jadi kurangnya melakukan pemeriksaan terhadap
kandungan ( janin ) .
KONSEP DASAR KEBUDAYAAN

Andrew dan Boyle (1995), budaya adalah sesuatu yang kompleks yang
mengandung pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, kebiasaan
dan kecakapan lain yang merupakan kebiasaan manusia sebagai
anggota komunikasi setempat.

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasilkarya


manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan Aspek Sosial Budaya pada
Masa Sekarang

Kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat sering kali


merupakan penghalang atau penghambat terciptanya pola hidup sehat di
masyarakat. Sebagian besar kematian anak di Indonesia saat ini terjadi pada
masa baru lahir (neonatal), bulan pertama kehidupan. Seperti di negara-
negara berkembang lainnya yang mencapai status pendapatan menengah,
kematian anak di Indonesia telah mengalami penurunan, seiring dengan
peningkatan pendidikan ibu, kebersihan rumah tangga dan lingkungan, serta
peran tenaga kesehatan.
PERILAKU MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT ADANYA
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Akibat Positif.
Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment,
sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi. Apabila perubahan sosial
budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku
masyarakat akan positif

Akibat Negatif.
Akibat negative terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri
dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang tidak memiliki kemampuan dalam
menyesuaikan disebut maladjustment. Jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau
berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
KEBUDAYAAN YANG BERKAITAN DENGAN BAYI
BARU LAHIR DI BEBERAPA DAERAH

Daerah Manggarai

Upacara adat Cear Cumpe , yaitu upacara adat manggarai pada bayi baru lahir.
Bayi diarak kepada semua tamu yang datang, khususnya ibu – ibu dengan
maksud sebagai ucapan selamat datang pada bayi yang baru lahir, dilakukan
pada hari ke lima bayi baru lahir.

• Segi positif : Dapat membina kasih sayang antara keluarga dan bayi,
meningkatkan asupan gizi ibu karena dihidangkan makanan lezat dan bergizi.
• Segi negatif : Tamu yang datang dapat beresiko menularkan penyakit kepada
bayi
Kebiasaan “DUM” , yaitu bayi didekatkan di
Saat tidur bayi diletakkan benda – api kemudian salah satu keluarga memencet
benda tajam di dekat bayi, dengan hidung bayi dengan tangannya yang terlebih
maksud mengusir roh – roh jahat dahulu di hangatkan di dekat api tujuannya
agar hidung bayilebih mancung.

• Segi positif : tidak ada


hubungannya • Segi positif : Tidak ada hubungan
• Segi negatif : benda tajam • Segi negatif : Dapat menyakiti
dapat beresiko mencederai bayi bayi
Daerah Jawa

Bayi baru lahir harus dibedong yang Bayi baru lahir harus dipakaikan gurita hingga
dipercaya dapat membuat tulang kaki umur tiga bulan atau sampai bayi dapat
bayi lurus dan kuat untuk berjalan. tengkurap. Dipercaya dapat menjaga perut bayi
menjadi tidak melar, dapat menahan talipusat
• Segi positif : menjaga kehangatan bayi sehingga talipusat tidak tertarik, juga untuk
• Segi negatif : jika kain bedong terlalu menjaga agar tulang belakang tidak bengkok.
kuat mengikat bayi akan menyebabkan
bayi kesulitan bernafas dan bergerak. • Segi positif : menjaga kehangatan bayi
• Segi negatif : jika terlalu kencang dapat
mengganggu pernafasan dan gerak bayi
Lanjutan...

Plasenta (ari-ari) bayi baru lahir harus dipendam dan diberi lampu
diatasnya sampai tali pusat itu kering. Hal tersebut dipercaya dapat
membuat plasenta (ari-ari) terhindar dari incaran kucing atau anjing untuk
dimakan. Ada juga yang meyakini supaya plasenta (ari-ari) tidak
dikerumuni semut.
Topi bayi baru lahir diberipeniti yang berisi bawang .Hal tersebut
dipercaya dapat menjauhkan bayi dari setan-setan.

• Segi positif : Belum ada penelitian


• Segi negatif :peniti dapat beresiko melukai bayi, serta bawang apabila
membusuk dapat mengundang semut atau serangga
Lanjutan...

Di samping kamar bayi baru lahir diberi bawang, sapu,


pisau dan kembang yang dipercaya untuk membuang
sawan.

• Segi positif : tidak ada hubungan


• Segi negatif :dapat menimbulkan bau tak sedap, serta
pisau juga dapat beresiko mencederai bayi.
Aspek Sosial Budaya Bayi Baru Lahir dan Anak
Prasekolah

Aspek sosial budaya merupakan sesuatu yang mendasar berkaitan dengan akal
dan pemikiran manusia dalam kehidupan sosial. Kebudayaan pada bayi baru
lahir dan anak prasekolah ini menyebabkan banyaknya mitos mengenai bayi
baru lahir dan anak prasekolah.
Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang merawat bayi
baru lahir. Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang
normal.
Mitos dan fakta yang berkembang sekitar perawatan
bayi baru lahir, yaitu sebagai berikut:

• Mitos: Bayi baru lahir perlu dipijat setiap hari


• Fakta: Pemijatan hanya berguna jika dilakukan dengan benar dan tepat.
Sebaiknya yang melakukan pijat adalah ibu si bayi sendiri. Tentu saja
setelah mempelajari teknik memijat bayi dengan baik. Perlu diperhatikan
kondisi si kecil, apakah ia sedang dalam keadaan nyaman dan sehat
untuk dipijat. Selain itu perlu juga diperhatikan bahan-bahan atau minyak
yang digunakan untuk memijat dapat membuat bayi alergi.
• Mitos: membedong bayi dapat • Mitos: makanan dan minuman yang manis
memperkuat kaki atau membuat struktur membuat gigi berlubang
kaki bayi menjadi lurus • Fakta: Bahwa gigi menjadi berlubang
• Fakta: Yang sebenarnya adalah diakibatkan tiga hal, yaitu kuman, suasana asam
sentuhan kulit ke kulit membuat bayi dan keduanya berlangsung dalam jangka waktu
baru lahir, terutama bayi premature, yang cukup lama. Kondisi asam disertai bakteri
lebih baik perkembangannya. Walaupun yang juga menjadi aktif pada suasana asam,
begitu, tidak diperlukan untuk adalah penyebab utama dari gigi berlubang. Hal-
memijatnya setiap hari. Yang perlu hal yang dapat menyebabkan gigi berlubang
dilakukan adalah perbanyak sentuhan antara lain adalah kebiasaan mengemut atau
dan berkomunikasi dengan si kecil agar minum susu dengan botol sampai tertidur.
ia merasa nyaman dan aman.
• Mitos: Air susu ibu (ASI) sebagai makanan yang
• Mitos : Jika anak rewel saat diberi ASI komplit sampai usia si kecil satu tahun
artinya ASI sedikit dan harus diganti • Fakta: ASI sangat baik untuk pertumbuhan bayi
susu botol sampai sia berusia 6 bulan. Namun semakin
• Fakta : Jadi, sebenarnya tidak ada bertambahnya usia bayi, ASI tidaklah mengandung
istilah ASI sedikit.Bahwa kondisi cukup kalori dan kurang mengenyangkan seiring
tertentu mungkin dapat mengurangi dengan makin aktifnya si kecil. Ada beberapa zat
produksi ASI, seperti jika ibu menyusui tambahan yang dibutuhkan anak, misalnya zat besi
mengkonsumsi obat-obatan tertentu, dan vitamin C yang banyak didapat dari sumber
stress atau tidak tenang saat menyusui, makanan. Jadi, anak tetap memerlukan makanan
sedang sakit dan sebagainya. tambahan untuk kebutuhan gizinya juga untuk
menghindari resiko anemia.
• Mitos: Pusar ditempel uang logam
supaya tidak bodong • Mitos: Bedong agar kaki bayi tidak
• Faktanya : pusar menonjol atau bengkok
sering diistilahkan bodong pada bayi • Fakta:Tidak ada hubungan antara
adalah kondisi yang wajar. Seiring membedong dengan kekuatan kaki atau
bertambah kuatnya dinding perut, struktur kaki bayi. Membedong anak
bentuk pusar juga akan mengalami sekuat mungkin tidak ada hubungannya
perubahan. Kondisi ini sering sama sekali untuk meluruskan kaki bayi.
dialami bayi yang alergi susu sapi Nanti, dengan semakin kuatnya tulang
atau formula. Atau, pada bayi ASI anak dan kian besarnya keinginan untuk
yang sensitif serta memiliki bakat bisa berjalan, kaki anak akan lempeng
alergi terhadap makanan yang sendiri.
dikonsumsi ibunya.
Berikut ini merupakan mitos yang berkembang berkaitan
dengan tumbuh kembang anak prasekolah.

1. Setiap anak yang mengalami diare, demam dan rewel biasanya oleh orang tua
sering mengaitkannya dengan perubahan tumbuh kembang anak tersebut. Contohnya
: Tumbuhnya gigi, mulai belajar berjalan, mulai belajar berbicara
2. Biasanya kepercayaan masyarakat terhadap anak, jika anak yang mengalami
tumbuh gigi terlebih dahulu maka kemungkinan untuk berjalannya lambat, begitu
pula sebaliknya jika anak berjalan terlebih dahulu maka kemungkinan untuk tumbuh
gigi terlambat.
3. Jika anak mengalami step atau demam tinggi biasanya orang tua yang masih kental
dengan adat dan budayanya sering menyikapi hal tersebut dengan mengibaskan sapu
ijuk dimuka anak tersebut.
Lanjutan...

4. Jika menjelang maghrib anak kecil tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah dan
biasanya orang tua menakut-nakutinya agar anak tersebut tetap berada didalam rumah.
Hal ini, bertujuan agar anak tidak terkena angin malam yang menyebabkan anak tersebut
sakit.

5. Jika rambut anak anda basah maka anak anda akan masuk angin.
Seorang Pakar Kesehatan Jims Scars mengatakan dari riset yang pernah dilakukannya di
Inggris dimana setengah kelompok anak dibiarkan berada dalam ruangan hangat
sedangkan sisanya berada di lorong dengan kondisi basah kuyup. Setelah beberapa jam,
kelompok yang berada di lorong tadi tidak mengalami flu. Kedinginan belum tentu
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara langsung.
6. Anak perlu makan ketika kedinginan dan meminum banyak air ketika demam.
Hal yang seharusnya dilakukan adalah menjaga keseimbangan komposisi cairan
tubuh. Jika seseorang banyak cairan maka akan mudah terserang penyakit
begitupun sebaliknya. Meskipun demikian anak tidak perlu mengonsumsi
minuman elektrolit bila tidak mengalami dehidrasi ataupun diare.

7. Anak akan kehilangan 75% panas melalui kepala


Mitos ini berkembang karena keharusan bahwa kepala bayi yang baru lahir
ditutupi ketika cuaca dingin ataupun panas. Hal tersebut dibenarkan karena
kepala bayi memiliki presentasi lebih besar daripada bagian tubuh yang lainnya.
Tetapi saat beranjak dewasa, keluarnya panas melalui kepala hanya 10%, sisanya
keluar melalui kaki, lengan, dan tangan.
8. Mitos tentang vitamin sangat perlu diketahui agar
tidak salah langkah.

Anak kurus karena kurang vitamin

Orang sering berpikir, anak yang gemuk dan lincah pastilah sehat, padahal belum
tentu benar. Bisa jadi, anak yang gemuk tersebut kurang darah alias mengidap
anemia. Biasanya pada saat lahir, anak tersebut mendapat cadangan makanan yang
cukup dari ibunya. Pemikiran bahwa anak gemuk itu sehat dan anak kurus tidak
sehat, tidak berlaku lagi sekarang. Patokannya sekarang adalah tumbuh dan
kembang. Untuk mengetahui apakah anak kita cukup ideal, bisa menggunakan alat
ukur grafik berat, tinggi dan umur yang saling dibandingkan, lanjut Ghazali.
Nafsu makan hilang, cekok saja dengan
vitamin

Mencekokkan vitamin dianggap bisa mengembalikan nafsu makan anak.


Padahal, hilangnya nafsu makan anak disebabkan banyak hal, seperti
karena sakit tenggorokan, sariawan, gigi tumbuh, gigi copot, anak flu, atau
terkena TBC, ujar Ghazali. Pemberian vitamin yang berlebihan justru bisa
membuat anak kehilangan nafsu makan. Terutama jika anak kehilangan
vitamin C alias asam askorbat.
Vitamin membuat anak lebih
cerdas

Vitamin memang bisa membuat anak cerdas, namun


tetapi prosesnya tentu saja tidak langsung. Cerdas
itu terjadi karena anak mengalami perkembangan.
Misalnya cepat bicara, berjalan, bermain, dan
lainnya.
TERIMA KASIH
APA ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai