Masalah Kesehtan
Dosen pengampu: Kusuma Pratiwi, S.ST.,MKes
KELOMPOK 6
ANGGOTA:
ANJANI DEWANAS
DIANA SRI AULIA
ELVA NUR SAPIKAH
NENDEN AYU
NENG DEVI INDRIYANI
NUR SYIFA AULIA
SITI KEMALASARI SW
SITI MARWAH NUR LATIFAH
SITI SALSA
SRI RAHAYU SUHENDAR
Aspek Sosial Budaya Dalam Kesehtan IBu
Berdasarkan pada aspek sosial budaya pola penyesuaian perkawinan dilakukan secara
bertahap. Pada fase pertama adalah bulan madu pasangan masih menjalani hidup
dengan penuh kebahagian, dan hal itu karena didasari rasa cinta diawal perkawinan.
Berdasarkan pada aspek sosial budaya pola penyesuaian perkawinan dilakukan secara
bertahap. Pada fase kedua mulai terjadi krisis perkawinan terjadi proses penyesuaian
akan adanya perbedaan yang terjadi. Hal tersebut tercermin pada bagaimana pasangan
suami istri menjaga kualitas hubungan antar pribadi dan pola-pola perilaku yang
dimainkan oleh suami maupun istri, serta kemampuan menghadapi dan menyikapi
perbedaan yang muncul, sehingga kebahagiaan dalam hidup berumah tangga akan
tercapai.
Aspek Sosial Budaya Pada Setiap Pra
Perkawinan
1) Budaya adalah pengalaman yang bersifat univerbal sehingga tidak addua budaya
yang sama persis
2) Budaya bersifat setabil , tetapi juga dinamis karena budaya tersebutditurunkan
kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan
3) Budaya diisi dan tentukan oleh kehidupan manusia sendiri tanpaDisadari.
Pada awal kehamilan, banyak perubahan fisik yang akan anda alami selama
trimester pertama (tiga bulan pertama kehamilan). Periode ini
merupakan periode tumbuh kembang yang cepat pada bayi. Karena
manfaat memeriksa kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada
ibu hamil untuk memeriksakan secara rutin di tempat pelayanan
kesehatan terdekat. Namun di daerah pedesaan, kebanyakan ibu hamil
masih mempercayai dukun beranak.
Pelajari juga pantangan makanan dan minuman untuk
ibu hamil muda.
> Sementara di salah satu daerah di jawa barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan
sengaja harus mengurangi makanannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah
dilahirkan.
>Di masyarakat betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting
karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin.
>Di daerah subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena
khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan.
Aspek sosial budaya persalinan
kala I:
• Minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas
• Dilarang menutup lubang-lubang, seperti lubang semut karena akan menyulitkan proses
persalinan
• Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan
• Memberi minum ibu pada kala I dengan ramuan yang terdiri dari campuran daun jarak
muda, remasan daun kacang panjang, cengkur dan 2 siung bawang merah yang sudah di
tumbuk. (Maluku)
• Meminum minyak makan agar memperlicin jalan lahir
• Membuka semua pintu agar mempelebar jalan lahir
• “Ngolesi” (membasahi vagina dengan minyak kelapa untuk memperlancar persalinan)
Aspek sosial budaya Aspek sosial budaya
persalinan kala II: persalinan kala III:
• Pada saat melahirkan ibu disuruh • Memotong tali pusat ibu dengan
meminta maaf kepada orang menggunakan sembilu
tua/suami supaya proses • “Kodok” (memasukkan tangan
persalinannya lancar kedalam vagina dan uterus untuk
• Memandikan bayi langsung mengeluarkan placenta)
setelah bayi dilahirkan • Menguburkan plasenta dibawah
• Membasahi kepala dan wajah ibu tangga
agar ibu merasa semangat dan
pikiran ibu tenang selama proses
persalinan
Aspek sosial budaya persalinan
kala IV:
• Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).
• Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu.
Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L.
Wong, 2003).
Ciri-ciri bayi normal antara lain
diantaranya :
• Berat badan 2500-4000 gram
• Panjang badan 48-52 cm
• Lingkar dada 30-38 cm
• Lingkar kepala 33-35 cm
• Denyut jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit
kemudian menurun sampai 120-160 x/menit
• Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian
turunsampai 40 x/menit
Lanjutan...
• Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan terbentuk
terbentuk dan diliputi verniks caeseosa
• Rambut lanugo tidak terlihat , rambut tampak sempurna
• Kuku agak panjang dan lema
• Testis sudah turun (pada anak laki-laki) , genitalia labio mayora telah C
menutupi labia minora ( pada anak perempuan )
• Refleks sucking dan swallowing sudah terbentuk dengan baik
• Refleks moro sudah baik , bayi dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan tangan seperti memeluk
• Grasping refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak
tangan maka akan menggenggam
Tujuan Perawatan Pada Bayi
Baru Lahir
Periode Pasca Partum awal
1) Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung
pernafasan.
2) Mempertahankan kehangatan dan mecegah hipotermi
3) Memastikan keamanan dan mencegah cedera atau infeksi
4) Megidentifikasi masalah-masalah actual atau potensial yang
memerlukan perhatian segera.
Perawatan Lanjutan
1) Melanjutkan perlindungan dan cedera atau infeksi dan
mngidentifikasi masalah-masalah actual dan potensial yang
memerlukan perhatian.
2) Memfasilitasi terbinanya hubungan dekat orang tua-bayi
3) Memberikan informasi kepada orang tua tentang perawatan bayi
baru lahir
4) Membantu orang tua dalam mengembangkan sikap sehat tentang
praktik membesarkan anak
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
• Faktor-faktor yang berkaitan dengan ibu seperti: umur ibu , umur kehamilan , paritas ,
berat badan dan tinggi badan , status gizi (nutrisi) , anemia , kebiasaan minum alkohol dan
merokok , penyakit-penyakit keadaan tertentu waktu hamil (misalnya anemia , pendarahan
dan lain-lain) , jarak kehamilan , kehamilan ganda , riwayat abortus
• Faktor janin meliputi kehamilan kembar dan kelainan bawaan ( kelainan yang terjadi di
dalam rahim )
• Faktor lingkungan seperti pendidikan dan pengetahuan ibu , pekerjaan , dan status sosial
ekonomi dan budaya yang berlaku pada lingkungann yang di tempati oleh ibu
• Pelayanan kesehatan ( antenatal cares ) , jadi kurangnya melakukan pemeriksaan terhadap
kandungan ( janin ) .
KONSEP DASAR KEBUDAYAAN
Andrew dan Boyle (1995), budaya adalah sesuatu yang kompleks yang
mengandung pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, kebiasaan
dan kecakapan lain yang merupakan kebiasaan manusia sebagai
anggota komunikasi setempat.
Akibat Negatif.
Akibat negative terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri
dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang tidak memiliki kemampuan dalam
menyesuaikan disebut maladjustment. Jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau
berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.
KEBUDAYAAN YANG BERKAITAN DENGAN BAYI
BARU LAHIR DI BEBERAPA DAERAH
Daerah Manggarai
Upacara adat Cear Cumpe , yaitu upacara adat manggarai pada bayi baru lahir.
Bayi diarak kepada semua tamu yang datang, khususnya ibu – ibu dengan
maksud sebagai ucapan selamat datang pada bayi yang baru lahir, dilakukan
pada hari ke lima bayi baru lahir.
• Segi positif : Dapat membina kasih sayang antara keluarga dan bayi,
meningkatkan asupan gizi ibu karena dihidangkan makanan lezat dan bergizi.
• Segi negatif : Tamu yang datang dapat beresiko menularkan penyakit kepada
bayi
Kebiasaan “DUM” , yaitu bayi didekatkan di
Saat tidur bayi diletakkan benda – api kemudian salah satu keluarga memencet
benda tajam di dekat bayi, dengan hidung bayi dengan tangannya yang terlebih
maksud mengusir roh – roh jahat dahulu di hangatkan di dekat api tujuannya
agar hidung bayilebih mancung.
Bayi baru lahir harus dibedong yang Bayi baru lahir harus dipakaikan gurita hingga
dipercaya dapat membuat tulang kaki umur tiga bulan atau sampai bayi dapat
bayi lurus dan kuat untuk berjalan. tengkurap. Dipercaya dapat menjaga perut bayi
menjadi tidak melar, dapat menahan talipusat
• Segi positif : menjaga kehangatan bayi sehingga talipusat tidak tertarik, juga untuk
• Segi negatif : jika kain bedong terlalu menjaga agar tulang belakang tidak bengkok.
kuat mengikat bayi akan menyebabkan
bayi kesulitan bernafas dan bergerak. • Segi positif : menjaga kehangatan bayi
• Segi negatif : jika terlalu kencang dapat
mengganggu pernafasan dan gerak bayi
Lanjutan...
Plasenta (ari-ari) bayi baru lahir harus dipendam dan diberi lampu
diatasnya sampai tali pusat itu kering. Hal tersebut dipercaya dapat
membuat plasenta (ari-ari) terhindar dari incaran kucing atau anjing untuk
dimakan. Ada juga yang meyakini supaya plasenta (ari-ari) tidak
dikerumuni semut.
Topi bayi baru lahir diberipeniti yang berisi bawang .Hal tersebut
dipercaya dapat menjauhkan bayi dari setan-setan.
Aspek sosial budaya merupakan sesuatu yang mendasar berkaitan dengan akal
dan pemikiran manusia dalam kehidupan sosial. Kebudayaan pada bayi baru
lahir dan anak prasekolah ini menyebabkan banyaknya mitos mengenai bayi
baru lahir dan anak prasekolah.
Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang merawat bayi
baru lahir. Bayi baru lahir normal adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang
normal.
Mitos dan fakta yang berkembang sekitar perawatan
bayi baru lahir, yaitu sebagai berikut:
1. Setiap anak yang mengalami diare, demam dan rewel biasanya oleh orang tua
sering mengaitkannya dengan perubahan tumbuh kembang anak tersebut. Contohnya
: Tumbuhnya gigi, mulai belajar berjalan, mulai belajar berbicara
2. Biasanya kepercayaan masyarakat terhadap anak, jika anak yang mengalami
tumbuh gigi terlebih dahulu maka kemungkinan untuk berjalannya lambat, begitu
pula sebaliknya jika anak berjalan terlebih dahulu maka kemungkinan untuk tumbuh
gigi terlambat.
3. Jika anak mengalami step atau demam tinggi biasanya orang tua yang masih kental
dengan adat dan budayanya sering menyikapi hal tersebut dengan mengibaskan sapu
ijuk dimuka anak tersebut.
Lanjutan...
4. Jika menjelang maghrib anak kecil tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah dan
biasanya orang tua menakut-nakutinya agar anak tersebut tetap berada didalam rumah.
Hal ini, bertujuan agar anak tidak terkena angin malam yang menyebabkan anak tersebut
sakit.
5. Jika rambut anak anda basah maka anak anda akan masuk angin.
Seorang Pakar Kesehatan Jims Scars mengatakan dari riset yang pernah dilakukannya di
Inggris dimana setengah kelompok anak dibiarkan berada dalam ruangan hangat
sedangkan sisanya berada di lorong dengan kondisi basah kuyup. Setelah beberapa jam,
kelompok yang berada di lorong tadi tidak mengalami flu. Kedinginan belum tentu
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara langsung.
6. Anak perlu makan ketika kedinginan dan meminum banyak air ketika demam.
Hal yang seharusnya dilakukan adalah menjaga keseimbangan komposisi cairan
tubuh. Jika seseorang banyak cairan maka akan mudah terserang penyakit
begitupun sebaliknya. Meskipun demikian anak tidak perlu mengonsumsi
minuman elektrolit bila tidak mengalami dehidrasi ataupun diare.
Orang sering berpikir, anak yang gemuk dan lincah pastilah sehat, padahal belum
tentu benar. Bisa jadi, anak yang gemuk tersebut kurang darah alias mengidap
anemia. Biasanya pada saat lahir, anak tersebut mendapat cadangan makanan yang
cukup dari ibunya. Pemikiran bahwa anak gemuk itu sehat dan anak kurus tidak
sehat, tidak berlaku lagi sekarang. Patokannya sekarang adalah tumbuh dan
kembang. Untuk mengetahui apakah anak kita cukup ideal, bisa menggunakan alat
ukur grafik berat, tinggi dan umur yang saling dibandingkan, lanjut Ghazali.
Nafsu makan hilang, cekok saja dengan
vitamin