0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan21 halaman
Berikut adalah ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Pendekatan berfikir kritis dalam proses diagnosis keperawatan membahas pentingnya berpikir kritis dalam mengidentifikasi masalah pasien dan merumuskan diagnosis keperawatan yang akurat. Diagnosis keperawatan berfokus pada respons pasien dan berorientasi pada kebutuhan holistik, berbeda dengan diagnosis medis yang lebih medis. Keterampilan berpikir kritis diperl
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pendekatan berfikir kritis pada proses diagnosis keperawatan
Berikut adalah ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Pendekatan berfikir kritis dalam proses diagnosis keperawatan membahas pentingnya berpikir kritis dalam mengidentifikasi masalah pasien dan merumuskan diagnosis keperawatan yang akurat. Diagnosis keperawatan berfokus pada respons pasien dan berorientasi pada kebutuhan holistik, berbeda dengan diagnosis medis yang lebih medis. Keterampilan berpikir kritis diperl
Berikut adalah ringkasan singkat dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Pendekatan berfikir kritis dalam proses diagnosis keperawatan membahas pentingnya berpikir kritis dalam mengidentifikasi masalah pasien dan merumuskan diagnosis keperawatan yang akurat. Diagnosis keperawatan berfokus pada respons pasien dan berorientasi pada kebutuhan holistik, berbeda dengan diagnosis medis yang lebih medis. Keterampilan berpikir kritis diperl
Berpikir merupakan suatu proses yang berjalan secara
berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Critical berasal dari bahasa Grika yang berarti : bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat keputusan. Kritein yang berarti to choose, to decide. Krites berarti judge. Criterion (bahasa Inggris) yang berarti standar, aturan, atau metode. Critical thinking ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-aturan yang terstandar dan mendahului dalam pembuatan keputusan (Mz. Kenzie). Menurut Brunner dan Suddarth (1997), berpikir kritis adalah proses kognitif atau mental yang mencakup penilaian dan analisa rasional terhadap semua informasi dan ide yang ada serta merumuskan kesimpulan dan keputusan. Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek: Relevance Relevansi (keterkaitan) dari pernyataan yang dikemukakan. Importance Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan. Novelty Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide- ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide baru orang lain. Sambungan
Outside material Menggunakan pengalamannya
sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan (refrence) Ambiguity clarified Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada ketidakjelasan. Linking ideas Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan. sambungan Justification Member bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya. Termasuk di dalalmnya senantiasa memberi penjelasan mengenai keuntungan (kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari suatu situasi atau solusi. Critical assessment Melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi / masukan yang datang dari dalam dirinya maupun dari orang lain. Practical utility Ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan / kegunaanya dalam penerapan. Width of understanding Diskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat meluaskan isi atau materi diskusi Secara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan Berpusat pada pertanyaan (focus on question) Analisa argument (analysis arguments) Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi (ask and answer questions of clarification and/or challenge) Evaluasi kebenaran dari sumber informasi (evaluating the credibility sources of information) Keterampilan dan Aplikasi berpikir kritis dalam praktik keperawatan
Interpretasi Lakukan pengumpulan data secara
sistematis. cari pola data lalu buat katagori(contoh : Diagnosis keperawatan. klarifiksi semua data yang belum jelas. Analisis Berfikir lah terbuka dalam melihat data imfomasi Klien.jangan membuat asumsi yang ceroboh. Apakah data tidak sesuai dengan yang anda ketahui? sambungan
Kesimpulan Lihat arti dari data yang anda punya
dan apakah signifikan? Apakah terdapat hubungan antar data?apakah data tersebut dapat membantu anda untuk mengetahui adanya masalah klien? Evaluasi Lihatlah situasi secara objektif. Gunakan kriteria (contoh : hasil yang diharapkan karakteristik nyeri, tujuan pembelajaran) untuk menentukan hasil atau tindakan keperawatan . Evaluasi pada tindakan yang sudah anda lakukan sendiri. Sambungan
Penjelasan Jelaskan panemuan dan kesimpulan
yang anda buat. Gunakan semua pengetahuan dan pengalaman anda untuk menentukan cara yang tepet dalam merawat klein. Pengontrolan diri Lihat kejadian yang telah anda alami. Temukan cara bagaimana anda dapat memperbaiki performa anda.Apa yang membuat anda merasa telah secses? Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) (1990, dalam Carpenito, 1997) diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan/ proses kehidupan yang aktual atau risiko. Diagnosa keperawatan memberikan dasar- dasar pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. Adapun persyaratan dari diagnosa keperawatan adalah perumusan harus jelas dan singkat dari respons pasien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi, spesifik dan akurat, memberikan arahan pada asuhan keperawatan, dapat dilaksanakan oleh perawat dan mencerminkan keadaan kesehatan klien. Syarat dari diagnosa keperawatan adalah
Perumusan harus jelas dan singkat berdasarkan
respon klien terhadap Situasi atau keadaan kesehatan yang sedang dihadapi. Spesifik dan akurat. Merupakan pernyataan dari: P(Problem)+ E (Etiologi) +S (Sign/Simptom) atau P (Problem) + E (Etiologi). Memberikan arahan pada rencana asuhan keperawatan. Dapat dilaksanakan intervensi keperawatan oleh perawat. Prioritas Diagnosa Keperawatan. n. Tipe Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan aktual (Actual Nursing
Diagnoses). aktual menyajikan keadaan yang secara klinis telah divalidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi. Tipe dari diagnosa keperawatan ini mempunyai empat komponen yaitu label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor-faktor yang berhubungan (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997). 2. Diagnosa keperawatan risiko dan risiko tinggi (Risk and High-Risk Nursing Diagnoses),adalah keputusan klinis bahwa individu, keluarga dan masyarakat sangat rentan untuk mengalami masalah bila tidak diantisipasi oleh tenaga keperawatan, dibanding yang lain pada situasi yang sama atau hampir sama (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997). 3. Diagnosa keperawatan kemungkinan (Possible Nursing Diagnoses), adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan. Namun banyak perawat-perawat telah diperkenalkan untuk menghindari sesuatu yang bersifat sementara dan NANDA tidak mengeluarkan diagnosa keperawatan untuk jenis ini (Craven & Hirnle, 2000; Carpenito, 1997). Komponen Rumusan Diagnosa Keperawatan.
Problem (masalah), adalah gambaran keadaan
klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan karena adanya kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi. Etiologi (penyebab), adalah keadaan yang menunjukkan penyebab terjadinya problem (masalah). Sign/symptom (tanda/ gejala), adalah ciri, tanda atau gejala relevan yang muncul sebagai akibat adanya masalah Prioritas sebuah diagnosa keperawatan
1. Berdasarkan tingkat Kegawatan
a.Keadaan yang mengancam kehidupan. b.Keadaan yang tidak gawat dan tidak mengancam kehidupan. c.Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan. 2. Berdasarkan Kebutuhan maslow,yaitu Kebutuhan fisiologis,kebutuhan keamanan dan keselamatan,kebutuhan mencintai dan dicintai,kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. 3. Berdasarkan sarana/sumber yang tersedia, Diagnosa keperawatan
Berfokus pada respons atau reaksi klien
terhadap penyakitnya. Berorientasi pada kebutuhan individu, bio- psiko-sosio-spiritual. Berubah sesuai dengan perubahan respons klien. Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi. Diagnosa Medis
Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat
pengobatan dan penyembuhan penyakit. Berorientasi kepada keadaan patologis Cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh. Mengarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan kepada perawat. TERIMA KASIH