Farmakologi
dibagi menjadi
beberapa
bagian, yaitu:
Farmakodinamika Toksikologi Farmakoterapi
Obat
Diagnostis
a. Psikotropika
b. Narkotika
Penggolongan obat
secara luas Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Lanjutan Menggunakan angka romawi dan tidak memakai angka arab untuk
menyatakan jumlah, dan angka romawi diletakkan setelah simbol
singkatan untuk unit pengukuran. dalam sistem farmasi, unit berat
adalah grain (gr) dan unit volume cairan adalah ounce (fluidounce),
dram (fluidram) dan minim(min).
3. Sistem rumah tangga
Pengukuran tidak setepat sistem metrik atau farmasi, pengukuran
bersifat kira-kira. Satu sendok teh (t) dianggap ekuivalen dengan 5 mL
menurut USP resmi. Ingat bahwa mililiter (mL) adalah sama dengan cc
(centimeter cubik). 3 sendok teh setara dengan 1 sendok makan.
Lanjutan B. Penghitungan Larutan
Suatu massa zat padat yang larut dalam suatu volume cairan lain
yang diketahui (g/mL, g/L, mg/mL). Larutan 10% = 10 g zat padat yang
dilarutkan dalam 100 mL larutan. Larutan 1 : 1000 = larutan yang
mengandung 1 g zat padat dlm 1000 mL cairan / 1 ml cairan dalam 1000
mL cairan lain.
C. Penghitungan Dosis Anak
Pemberian dosis obat pada anak memerlukan suatu pertimbangan
yang seksama terhadap perbedaan antara anak dan orang dewasa
sehubungan dengan farmakokinetika dan farmakologi obat.
1. BERDASARKAN UMUR
Rumus AUGSBERGER 3. Rumus DILLING : n/20 x dosis
Lanjutan
Untuk 2-12 bulan: (m+13)% dari D
maksimal dewasa, dimana n adalah
Untuk 1-11 tahun: (4n+ 20)% dari D
umur dari anak 8 tahun kebawah. (ex:
Untuk 12-16 tahun : (5n+10)% dari D
umur anak 5 tahun, dosis dewasa : 2
m = usia(bulan); n = usia(tahun)
sdt maka = 5/20 x 2 = 0.5 sdt)
5. Benar 3. Benar
waktu pasien
4. Benar
cara
pemberia
n obat
Obat-obatan
Tradisional
2. Obat Herbal
1. Jamu 3. Fitofarmaka
Terstandar (OHT)
Sejarah obat tradisional :
Tradisi : merupakan kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh
berkembang, terpeliharah pada sekelompok / golongan
masyarakat, yang pada akhirnya melahirkan satu budaya.
Kebiasaan lahir dari pengalaman
Pengalaman diperoleh dari berbagai cara, antara lain :
mencoba-coba
signatura
petunjuk dari yang kuasa
A. Keuntungan obat tradisonal
1. Efek samping OT relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
2. Adanya efek komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat
tradisional/komponen bioaktif tanaman obat.
Kelebihan dan 3. Pada satu tanaman bisa memiliki lebih dari satu efek farmakologi.
kekurangan obat 4. Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan
tradisional degeneratif.
Jenis-jenis keracunan:
1. Cara terjadinya terdiri dari:
a. Self poisoning
Secara sederhana dan b. Attempted Suicide
ringkas, toksikologi dapat c. Accidental poisoning
didefinisikan sebagai kajian d. Homicidal poisoning
tentang hakikat dan
mekanisme efek berbahaya 2. Mulai waktu terjadi
(efek toksik) berbagai bahan a. Keracunan kronik
kimia terhadap makhluk hidup b. Keracunan akut
dan sistem biologik lainnya 3. Menurut alat tubuh yang terkena
4. Menurut jenis bahan kimia
Klasifikasi Daya
Keracunan Klasifikasi daya keracuan meliputi sangat-sangat
toksik, sedikit toksik dan lain-lain
1. Super Toksik : Struchnine, Brodifacoum, Timbal,
Arsenikum, Risin, Agen Oranye, Batrachotoxin, Asam
Flourida, Hidrogen Sianida.
2. Sangat Toksik :Aldrin, Dieldrin, Endosulfan, Endrin,
Organofosfat
3. Cukup Toksik :Chlordane, DDT, Lindane, Dicofol,
Heptachlor
4. Kurang Toksik :Benzene hexachloride (BHC)
Golongan racun berdasarkan
tempat racun mudah didapat
1. Racun di Rumah tangga
Faktor factor yang mempengaruhi
2. Racun yang ada di lapangan
Cara masuknya Racun ke pertanian/perkebunan terjadinya Keracunan
dalam tubuh
3. Racun yang digunakan dalam Ada beberapa factor yang
1. Mulut (Peroral, ingesti) dunia pengobatan mempengaruhi terjadinya keracunan
2. Saluran pernapasan 4. Racun yang digunakan dalam pada seseorang;
(Inhalasi) bidang industri dan
3. Suntikan (Parenteral, injeksi) laboratorium a. Jenis Racunnya
4. Kulit yang sehat/sakit
5. Racun yang ada di alam b. Dosis Racun
5. Dubur/vagina
(Perektal/pervaginal) bebas c. Cara masuk kedalam tubuh
d. Stabilitas racun dalam tubuh
e. Resapan racun dalam tubuh
f. Kondisi tubuh
1. Toksikologi obat
Dalam perkembangan lebih
Pembangian Ilmu 2. Toksikologi yang
menimbulkan
lanjut, toksikologi dibagi menjadi
toksikologi ketergantungan 5 cabang, yaitu:
1. Toksikologi Forensik
3. Toksikologi bahan makanan 2. Toksikologi Analitik
4. Toksikologi pestisida 3. Toksikologi Klinik
4. Toksikologi lingkungan
5. Toksikologi pekerjaan 5. Toksikologi hukum
6. Toksikologi lingkungan
7. Toksikologi asidental
8. Toksikologi kedokteran
forensic
9. Toksikologi perang
10. Toksikologi nuklir/ sinar
Cara Kerja racun
1. Racun bekerja setempat (Lokal) ;
menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan
disertai peradangan, kematian dan shock.
2. Racun bekerja sistemik (keseluruh tubuh
melalui aliran darah)
3. Racun bekerja setempat dan sistemik