Anda di halaman 1dari 3

Masa remaja merupakan periode transisi dari anak menuju dewasa.

Pada usia ini kerap ditemukan


perilaku berisiko yang bisa jadi mengarah ke tindakan kriminal.Kenakalan remaja merupakan perilaku
menyimpang yang dilakukan sesearang usia 14-19 tahun yang menimbulkan masalah atau keonaran
dalam masyarakat. remaja yang melakukan perilaku menyimpang dalam hal ini yaitu kenakalan remaja
disebabkan dari diri sendiri atau lingkungan.

Kenakalan remaja yang kerap terjadi terdiri dari empat jenis yaitu:

1. Tawuran atau perkelahian antarpelajar

Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksinya kehidupan kota yang disebabkan
karena masalah sepele. Tawuran pelajar sekolah menjadi potret buram dalam dunia pendidikan di
indonesia.

2. Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman keras

Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika dan narkoba tanpa izin dengan tujuan untuk
memperoleh kenikmatan.Kenakalan remaja yang satu ini dapat menimbulkan tindakan kriminal lainnya
seperti pemerkosaan, pembunuhan, pencurian dan perampokan.

3. Hubungan Seksual atau Seks pra nikah

Fenomena kasus seks di luar nikah di Indonesia menurut Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia mengalami peningkatan dan kebanyakan tersebut anak di bawah umur
yang melakukan kegiatan tersebut di luar pernikahan / di luar ke halalan mereka .

4. Tindak Kriminal

Tindak kriminal merupakan tindak kejahatan yang merugikan orang lain dan melanggar norma hukum,
sosial dan agama.

Menurut Adel kenakalan remaja yang mengarah pada tindak kriminalitas seperti mencuri atau
merampok hampir jarang ditemukan di usia remaja.

Kenakalan remaja dapat dicegah dengan lebih dahulu mengetahui gejala-gejalanya, seperti:

1.Anak yang tidak disukai oleh teman

2.Sering menghindar dari tanggung jawab rumah ataupun sekolah

3. mengeluh

4.Mengalami phobia dan gelisah

5.Suka berbohong

6.Menyakiti teman
7.Kurang konsentrasi

Pencegahannya dapat dilakukan dengan usaha yang dimulai dari lingkungan keluarga seperti lebih
banyak berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama.

Orang yang memiliki sikap positif biasanya mudah terlihat dan menonjol dibandingkan orang-orang yang
ada di sekitarnya, terutama di tempat kerja, dalam lingkungan perusahaan, atau dalam kehidupan
masyarakat.

Ada beberapa ciri orang yang memiliki sikap dan pola pikir positif, seperti penuh percaya diri, sangat
peduli terhadap sesama, mampu membangun komunikasi asertif, sabar dalam menghadapi situasi apa
pun, dan tentunya ramah. Sifat-sifat ini jelas berbanding terbalik dengan individu negatif yang biasanya
begitu terlihat tidak atau sulit bahagia.

Mereka yang gagal mengembangkan sikap positif bukan tak mungkin akan jadi sosok yang begitu
pesimis, bahkan kurang sopan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tak jarang pula orang-orang
negatif ini lebih terlihat defensif, argumentatif, konfrontatif, dan disruptif.

Beberapa rekomendasi yang bagus dalam bentuk kursus online gratis yang bisa Anda pelajari terlebih
dahulu terkait menghadapi berbagai situasi sebelum mempelajari cara mengembangkan sikap positif,
antara lain:

1.Refleksi Diri Sebagai Kunci Untuk Bertahan

2.Berkembang Melalui Tantangan (Adversity Quotient)

3.Cara Berdampingan Dengan Kesulitan

4.Belajar Memaknai Secara Positif di Setiap Tindakan Kita

5.Cara Mengembangkan Sikap Positif

Bicara soal sikap positif, seorang ahli bernama Goldberg menjelaskannya lewat teori sifat kepribadian
yang disebut sebagai Big Five Personality Traits Models alias Model Lima Besar. Dalam Model Lima Besar
itu, Goldberg membaginya menjadi Openness (Keterbukaan), Conscientiousness (Kesadaran),
Extraversion (Faktor Dominan-Patuh), Agreeableness (Kesesuaian), dan Neuroticism (Pengendalian
Emosi).

Orang yang memiliki kepribadian Big Five pada dasarnya akan tumbuh menjadi individu yang sangat
positif dan tentunya begitu diperlukan oleh lingkungan. Nah, supaya tidak menjadi pribadi yang
menyebalkan, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan demi memiliki perilaku positif:

Yakin Dirinya Sanggup

Untuk bisa mengembangkan sikap positif adalah menanamkan pada pikiran bahwa sadar, bahwa Anda
bisa. Kuatkan keyakinan kalau Anda bisa melewati segala halangan yang bakal terjadi, sehingga akan
membuat Anda jadi pribadi yang begitu percaya diri dan pantang menyerah. Keyakinan yang tertanam
kuat tak jarang memunculkan kekuatan sehingga Anda akhirnya berhasil.

Keyakinan yang kuat ini juga dipengaruhi beberapa hal berikut:

1.Anda Memiliki Rantai Pikiran, Perasaan dan Perilaku Positif.

2.Menguasai 10 Paradigma Positif.

3.Dapat Menerapkan Rumus Bertutur Kata Baik.

Anda mungkin juga menyukai