Anda di halaman 1dari 20

PERANAN DAN KEWAJIBAN MANAJER PADA TATA

LAKSANA MANAJEMEN PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Tata Laksana Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu

Siska Yulia Weny, M. Ak

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Alifiyah Pusptita A. G. 932406418
Rudiat Al-Imron 932409018
Moch. Hafid Qoyumi 932411718
M. Faizin 932411918
Riski Putri Saleha 932412518

Kelas C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena


atas petunjuk, Karunia serta Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Peranan dan Kewajiban Manajer pada Tata Laksana Manajemen
Pendidikan” ini dengan baik.

Adalah suatu kehormatan bagi kami untuk menyajikan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas Tata Laksana Manajemen Pendidikan. Dan pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak - pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

1. Bapak Dr. H. Nur Chamid, M.M. Sebagai rektor IAIN Kediri.


2. Ibu Siska Yulia Weny, M. Ak. Sebagai dosen mata kuliah Tata Laksana
Manajemen Pendidikan.
3. Bapak Ibu dosen yang telah memberi pengetahuan bagi kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
4. Ke dua orang tua yang telah memberikan do’a dan dorongan kepada kami
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
5. Dan semua pihak yang telah memberi pengarahan agar makalah ini
menjadi lebih baik.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran demi kebaikan makalah ini dimasa
mendatang sangat membantu kami. Jika ada banyak kesalahan kami minta maaf
yang sebesar - besarnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya yang menulis.
Kediri, 2 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

A. Pengertian Manajer Kantor............................................................... 3


B. Peranan Manajer Kantor.................................................................... 5
C. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Kantor.................................... 8
D. Manajer yang Berkualitas.................................................................. 10
E. Manajer yang Membuat Keputusan................................................... 11
F. Hubungan Manajemen Pendidikan dengan Kepemimpinan
Manajemen........................................................................................ 13

BAB III PENUTUP...................................................................................... 15

A. Kesimpulan....................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah kantor, manajemen berfungsi mengolah sarana dan
sumber daya peusahaan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan
perusahaan secara cepat dan efisien. Peranan seorang manajer dalam suatu
kantor itu sangatlah penting, karena keberadaan seorang manajer menjadi
motivator bagi karyawan-karyawannya dan salah satu ujung dari
keberhasilan suatu organisasi.
Manajemen perkantoran artinya penerapan fungsi-fungsi manajemen
ke dalam proses kegiatan di kantor untuk mencapai sasaran yang sudah
ditetapkan sebelumnya, dengan memberdayakan pegawai se-efisien
mungkin, menggunakan peralatan kantor yang sudah diseleksi dengan tepat.
Dengan memaki metode kerja yang tepat dan memastikan lingkungan kerja
kondusif. Sehingga disimpulkan bahwa manajemen dibutuhkan untuk
pekerjaaan perkantoran dan membuthkan lebih dari dua orang agar bisa
tercapainya tujuan yang sebelumnya sudah disepakati dengan bekerja sama
dan memanfaatkan sumber yang dimiliki perusahaan.
Agar organisasi dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan pimpinan atau
orang yang memimpin organisasi yang bertanggung jawab terhadap
organisasi sehingga pencapaian tujuan dapat dilakukan secara efektif.
Seseorang tersebut yaitu manajer kantor atau supervisor. Seluruh fungsi
manajemen harus dijalankan di bawah kepemimpinan manajer kantor atau
supervisor.
Manajer dalam kegiatan manajemen berfungsi memberikan subtansi
tugas yang diberikan padanya. Di sisi lain, manajer pun berfungsi untuk
membantu tugas pemimpin dalam melaksanakan pekerjaaan yang bersifat
departemental. Manajer harus kantor harus memiliki wawasan yang luas
mengenai sistem dan perangkat yang mendukung di dalam organisasi.

1
2

Manajer harus dapat mengatur orang-orang yang berada di bawah


departemennya untuk melaksanakan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari manajer kantor?
2. Apa saja peranan dari manajer kantor?
3. Apa saja tugas dan tanggung jawab manajer kantor?
4. Bagaimana seorang manajer dikatakan berkualitas?
5. Bagaimana seorang manajer membuat keputusan?
6. Bagaimana hubungan manajemen pendidikan dengan kepemimpinan
manajemen ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari manajer kantor
2. Mengerti peranan dari manajer kantor
3. Memahami tugas dan tanggung jawab manajer kantor
4. Mengetahui manajer yang berkualitas
5. Mengerti dan memahami manajer dalam membuat keputusan
6. Mengetahui dan memahami hubungan manajemen pendidikan dengan
kepemimpinan manajemen
7.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajer Kantor


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Manajer adalah satu
orang yang memiliki tugas untuk mengatur pekerjaan atau kerja sama
beberapa orang atau kelompok untuk mencapai sasaran, serta orang yang
berwenang untuk membuat sebuah perencanaan, mengatur, memimpin, dan
mengendalikan pelaksanaan untuk mencapai target tertentu.
Menurut Sedarmayanti, manajer merupakan jabatan pimpinan yang
bertugas mengatur pegawai dan sarana prasarana yang ada.
Menurut Tanembaum, manajer adalah orang yang membuat arahan
untuk bawahannya dan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
sudah dikerjakannya. Manajer yaitu orang yang menggunakan suatu
wewenang formal untuk membuat suatu organisasi, membuat arahan dan
mengawasi jalannya suatu organisasi agar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.1
Manajer adalah mereka yang memiliki tanggung jawab dalam usaha
memajukan dan mempertahankan perusahaan, terutama pada saat-saat sulit.
Adapun menurut James A.F. Stoner, bahwa para manajer sebagai perencana,
pengorganisasi, pemimpin, dan pengendali organisasi. Menurut James A.F.
Stoner, manajer seperti klub olah raga atau direktur utama suatu perusahaan
multinasional memegang peranan yang lebih luas untuk menggerakkan
organisasi menuju tujuan yang telah ditetapkan. Keberadaan manajer
menjadi vital terutama pada saat penting, seperti ketika kondisi perusahaan
berada dalam keadaan yang bermasalah.2

1
H. Chaniago, Manajemen Kantor Kontemporer, (Bandung: Akbar Limas Perkasa, 2013).
2
Irham Fahmi, Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), 10.

3
4

Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan atau melalui orang


lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktivitas pekerjaan dalam
upaya untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mengelola
seluruh aktivitas kantor. Selain itu manajer juga sebagai sumber aktivitas
dan bertugas merencanakan serta mengawasi semua kegiatan agar tercapai
tujuan yang dirumuskan sebelumnya.
Posisi manajer jauh lebih kompleks dibandingkan karyawan jika kita
menempatkan kapabilitas dan kompetensinya dalam pengambilan
keputusan. James A.F. Stoner menyebutkan secara rinci tentang manajer,
yaitu sebagai berikut :
1. Manajer bekerja dengan dan orang lain
2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat
3. Manajer menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan
menentukan prioritas
4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
5. Manajer adalah penengah (mediator)
6. Manajer adalah politikus
7. Manajer adalah diplomat
8. Manajer adalah simbol
9. Manajer mengambil keputusan yang sukar.3

Salah satu peran manajer menurut James A.F Stoner yaitu sebagai
diplomat. Peran manajer sebagai seorang diplomat dalam manajemen kantor
disini adalah dimana seorang manajer berperan sebagai wakil resmi
kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional dan juga
berperan untuk mewakili organisasi (kantor) dalam urusan dengan pihak
ketiga. Selain itu juga menjalin hubungan yang baik dengan organisasi lain
yang satu bidang agar dapat saling meningkatkan kemajuan masing-masing
organisasi (kantor),

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajer kantor


merupakan orang yang memiliki wewenang untuk mengorganisasi,
3
Ibid., 10.
5

mengontrol pegawai dan sarana agar dimanfaatkan dengan sebaik mungkin


sehingga tujuan dapat tercapai secara efisien. Selain itu, manajer kantor
merupakan seseorang yang bekerja di kantor untuk melaksanakan fungsi
manajemen seperti merencanakan, mengatur, dan melakukan pengawasan.

B. Peranan dan Fungsi Manajer Kantor


a. Peran Manajer Kantor
Mintzberg merupakan ahli ilmu manajemen, Ia memiliki pendapat
bahwa kantor memiliki 10 peran yang dilakukan oleh manajer kantor,
dimana 10 peran tersebut diperinci lagi ke dalam sub kelompok yaitu :
1. Peran antar pribadi, yang melibatkan orang lain, bersifat
seremonialdan simbolis.
2. Peran informasional, manajer sebagai pemantau dan pemberi
informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, peran sebagai wirausaha, pembagi
sumber daya, pemecah masalah dan perunding.
Mintzberg juga menyimpulkan bahwa peran manajer secara garis
besar yaitu melakukan interaksi dengan orang lain. Peran lain dari seorang
manajer antara lain :
1. Interpersonal Role Manager, manajer harus memiliki hubungan baik
dengan pihak lain.
a. Figure head, manajer harus mampu mewakili departemen yang
dipimpin.
b. Leader, manajer mampu memimpin bawahannya secara efektif.
c. Liasion, manajer mampu dan bisa menjadi penghubung antar
departemen.
Seorang manajer dalam menjalankan perannya agar dapat memiliki
hubungan baik dengan pihak lain, maka ada beberapa cara untuk
membangun hubungan baik tersebut, yaitu dengan:
1. Jaga hubungan baik antara atasan dan bawahan
2. Berikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi
3. Lakukan promosi kerja
6

4. Naikkan intensif
5. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan inspirasional
6. Bersikap adil dan tidak pilih kasih terhadap siapapun
Interpesonal role ini terkait hubungan yang kurang baik,
karena biasanya memang terdapat selisih paham antar individu, disini
solusinya yakni tidak lain bagaimana peran manajer dalam
memperbaiki hubungan tersebut, misalnya dengan menambah
semangat.

2. Informational Role (Peran Informasi)


a. Monitoring, manajer mampu memonitor kegiatan atau aktivitas
departemen yang dipimpinnya untuk aktivitas produksi dan
pengumpulan data.
b. Disseminator, manajer harus mampu mengumpulkan informasi
dan menyampaikannya kepada pihak yang yang membutuhkan.
c. Spoke person, manajer harus bisa menyampaikan kebijakan atau
keputusan pimpinan yang lebih tinggi kepada bawahannya
dengan cara yang mudah dimengerti.
Informational Role ini kendalanya bisa saja dalam
penyampaian informasi dari atasan ke bawahan, yang biasanya kurang
diterima baik oleh bawahan. Maka untuk solusinya, manajer harus
faham masalah komunikasi terkait kepahaman dan memahamkan, agar
informasi tersampaikan dengan baik.
3. Decision Making
Manajer harus mengambil keputusan terhadap persoalan yang
ada di departemen yang dipimpinnya. Setiap keputusan mengandung
resiko yang harus diperhitungkan. Akan tetapi seorang manajer tidak
boleh mundur dalam mengambil keputusan.
a. Entrepeneur, manajer berperan untuk melihat peluang yang
muncul untuk selanjutnya mengambil peluang tersebut.
b. Disturbance handle, manajer harus mengambil keputusan dalam
mengatasi gangguan di departemennya.
7

c. Resource allocator, manajer harus mampu mengambil


keputusan dalam hal alokasi sumber daya.
d. Negotiator, manajer harus mampu berperan sebagai perunding
dengan departemen lainnya.
Decision making yang mengharuskan manajer mengambil
keputusan ini kadang memang berat dirasa oleh manajer, bisajadi
karena perihal permasalahannya, untuk itu solusinya yakni manajer
mangambil keputusan berdasarkan peluang-peluang yang muncul
dengan mempertimbangkan tingkat resikonya.

Di sisi lain, ada juga yang dinamakan hak seorang manajer


kepada karyawan, antara lain:

1. Menetapkan aturan dan standar kerja


2. Melakukan upaya komunikasi yang efektif
3. Menjadi pendengar yang baik bagi para karyawan
4. Mencari solusi atas permasalahan yang ada di kantor
5. Mengenali para karyawan dengan baik, sehingga mampu
memberikan motivasi

Sedangkan hak karyawan terhadap manajer yaitu bahwasanya


karyawan bebas menyatakan ide, gagasan, atau pendapat baik untuk
kepemimpinan manajer itu sendiri maupun bagi kemajuan kantor. Selain
itu mempunyai hak diberikan pembagian tugas-tugas yang sesuai dengan
kemampuannya oleh manajer.

b. Fungsi Manajer Kantor


Adapun fungsi manajer kantor di lingkungan perkantoran
perkantoran itu sendiri sebenarnya juga sama dengan fungsi manajer
pada umumnya, dimana fungsi pokoknya adalah merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol seluruh kegiatan
yang ada di dalam kantor.

C. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Kantor


8

Tugas manajer kantor adalah mengarahkan dan memberdayakan


bawahannya, serta mengawasi pelaksanaan kegiatan di kantor agar tercapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sedarmayanti berpendapat bahwa ada dua
tugas pokok seorang manajer kantor, yaitu4 :
1. Menggerakan sekelompok orang, maksudnya mendorong,
mengarahkan dan menertibkan sekelompok orang tertentu untuk
melakukan kegiatan yang bertujuan tercapainya tujuan organisasi.
2. Mengerahkan segenap sarana untuk membantu menunjang kegiatan
kantor agar melancarkan tujuan dapat terealisasikan.
Sedangkan menurut Gie lingkup tugas manajer kantor dapat
dikelompokkan ke dalam :
1. Pekerjaan kantor pada umumnya.
2. Sistem kantor.
3. Komunikasi kantor.
4. Manajemen perkantoran.
5. Laporan manajerial.
6. Manajemen kearsipan
7. Kontrol perkantoran.
8. Penyederhanaan pekerjaan kantor.
9. Tata ruang kantor.
10. Perlengkapan kantor.
11. Studi kantor.
Dalam studi kantor sendiri seorang manajer memiliki tugas dalam
mengontrol segala hal yang ada di dalam kantor, baik mengenai
lingkungan fisik kantor maupun persoalan internal yang ada. Studi kantor
itu berarti menelaah, mengkaji, menyelidiki, dan melakukan riset
terhadap putaran kegiatan yang ada di kantor, apakah ada kekurangan dan
kendala yang harus segera di selesaikan untuk dicari solusinya agar dapat
menjadi pelajaran bagi pengelolaan manajemen kantor ke dapannya
terutama bagi para karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Jadi

4
Tantri Wahyuni, “Perbedaan dan Persamaan Manajer Kantor dan Supervisor”, Academia,
https://www.academia.edu/35587970/PERBEDAAN_DAN_PERSAMAAN_MANAJER_KANT
OR_DAN_SUPERVISOR, diakses tanggal 3 Maret 2020.
9

dengan adanya studi kantor, seorang manajer dapat mengetahui bagian


terkecil yang luput.
Kemampuan seorang manajer dalam studi kantor (terutama
menelaan dan menyelidiki) juga sangat penting, karena ini berkaitan
dengan kepekan seorang manajer terhadap lingkungan yang dinaunginya,
kabarnya bagaimana dan sedang terjadi apa di dalam kantornya.
Melatih kepekaan dalam menjadi seorang manajer ini berkaitan
dengan sosial, tentu dalam kehidupan sehari-hari bisa membiasakannnya
dengan melakukan hal-hal kecil seperti peka di lingkungan keluarga.
Tetapi sebenarnya sangat penting untuk memulainya dengan peka terhadap
diri sendiri. Sehingga disimpulkan bahwa semua dimulai dengan
pembiasaan penerapan peka atau peduli terhadap diri sendiri.
Dari kedua pendapat ahli diatas bahwa pendapat menurut Gie itu
lebih menekankan pada fungsi manajer kantor secara lebih luas.
Sedangkan pendapat Sedarmayanti lebih menekankan pada menggerakan
pegawai dan pemanfaatan sarana penunjang tercapainya tujuan.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwasannya tugas seorang manajer
kantor adalah sebagai pelaksana pengembangan kantor dengan menyediakan
sarana dan prasarana penunjang, serta menggerakkan dan memberdayakan
pegawainya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan kantor.
Selain memiliki tugas, seorang manajer juga memiliki tanggung jawab
dalam menjalankan manajemen disebuah organisasi atau perusahaan.
Diantara tanggung jawab manajer adalah:
1. Mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan melalui kerja sama
dengan para karyawannya
Tanggung jawab seorang manajer kantor adalah mampu bekerja
sama dengan karyawan untuk mencapai sebuah tujuan. Tercapainya
tujuan ini adalah sebuah tanggung jawab yang besar, karena dari
manajer perencanaan dan langkah dari sebuah tujuan dapat diambil.
2. Menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kesuksesan
Contoh kendala yang dapat menghambat kinerja adalah
peralatan kerja yang sudah ketinggalan zaman, atau yang kurang
10

terpelihara, desain ruang kerja yang kurang efisien. Disini seorang


manajer bertanggung jawab untuk memperbaharui peralatan yang
termasuk sarana dan prasaran agar karyawan mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan maksimal.5
3. Mendorong kinerja
Untuk mendorong kinerja, terutama kinerja baik, amat penting
bgi seorang manajer melalukan tiga hal. Yakni menyediakan reward
yang benar-benar dihargai karyawan, pada waktu yang tepat, serta
dengan cara yang adil dan tulus.

D. Manajer yang Berkualitas


Manajer yang berkualitas adalah manajer yang mampu menggunakan
ketrampilan pribadi dan manajerial serta kemampuan untuk melaksanakan
peranan-peranannya secara efektif. Diantara ketrambilan tersebut, yaitu6 :
1. Ketrampilan konseptual (conceptual skill), adalah kemampuan mental
untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan
dan kegiatan organisasi/perusahaan. Ini mencakup kemampuan
manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung, serta
mendapatkan, menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang
diterima dari bermacam-macam sumber.
2. Ketrampilan kemanusiaan (human skill), adalah ketrampilan untuk
bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain, baik sebagai
individu atau kelompok. Manajer membutuhkan ketrampilan ini agar
dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam
mencapai tujuan.
3. Ketrampilan administratif (administrative skill), adalah seluruh
ketrampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan kepegawaian dan pengawasan. Ketrampilan ini mencakup
kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola
dengan anggaran terbatas, dan sebagainya.
5
Kaswan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 189.
6
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2017), 36-37.
11

4. Ketrampilan teknik (technical skill), adalah kemampuan untuk


menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-
teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi,
penjualan atau permesinan, dan sebagainya.
Seorang manajer dalam menjalankan fungsi manajemen dituntut
untuk memiliki ketrampilan-ketrampilan manajerial. Menilik dari
pertanyaan mbak citra apabila ada manajer yang tidak memiliki
keterampilan tersebut atau hanya memiliki salah satu saja dari keterampilan
tersebut tetapi bisa menjalankan tugasnya dg baik, maka menurut saya
seorang manajer tersebut bisa dikategorikan dalam manajer yang
berkualitas, sebab apabila manajer mampu menjalankan tugas berarti
seorang manajer tersebut sudah memiliki ketrampilan manajerial.

Seorang manajer yang berkualitas adalah yang mampu


menggunakan ketrampilan manajerialnya dalam melaksanakan perannya
secara efektif. Tetapi perlu digaris bawahi, alangkah baiknya jika seorang
manajer itu tidak hanya memiliki satu ketrampilan manajerial.

E. Manajer yang Membuat Keputusan


Seorang manajer dituntut bijaksana dalam mengambil (membuat)
keputusan, terutama dalam situasi dilematik. Gaya pengambilan keputusan
merupakan fungsi kepemimpinan seorang manajer yang turut menentukan
proses dan tingkat keberhasilan kepemimpinannya.
Ngalim Purwanto menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam membuat keputusan, yaitu7:
1. Memahami masalah dengan terlebih dahulu mencari penyebab atau
latar belakang lahirnya masalah. Jika msalahnya telah diketahui, ia
mencari solusi alternatifnya.
2. Menentukan pedoman pemecahan masalah untuk mempermudah
operasional dan teknik pelaksanaannya oleh semua bawahannya.
3. Menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah, melakukan
seleksi alternatif yang lebih memungkinkan dengan
mempertimbangkan sumber daya dan sumber dana yang tersedia.
7
Hikmat, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 54.
12

4. Penilaian terhadap alternatif pemecahan masalah secara rasional


dengan cara menampung berbagai pendapat dari seluruh manajer dan
bawahannya, sehingga pengetahuan tentang alternatif yang paling
memungkinkan untuk diterapkan akan lebih akurat, efisisen dan
efektif. Semua alternatif dikaji dan diuji dengan sebaik mungkin
sebelum diambil keputusan terbaik dan skala prioritas. Dengan
demikian, alternatif tersebut merupakan cara terbaik, termudah,
termurah, tercepat, dan sesuai dengan kemampun pelaku alternatif
pemecahan masalah.
5. Memperhitungkan secara matang implikasi yang akan ditimbulkan
dari pemilihan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan
masalah yang ditetapkan merupakan kebijaksanaan manajer yang
secara wewenang, ia pun bertanggung jawab penuh terhadap resiko
yang ditimbulkannya, baik positif maupun negatif, menguntungkan
atau merugikan.
Pembuatan keputusan oleh manajer, kaitannya dengan pemilihan
alternatif pemecahan masalah, akan melibatkan semua pihak yang terlibat
dalam organisasi atau perusahaan. Hal ini karena kekuasaan manajer tidak
dapat dioperasionalkan apabila tidak didukung dan dibantu oleh seluruh
personal yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda.
Manajer harus mengembangkan konsep kerja sama antarpersonal agar
pelaksanaan pemecahan masalah lebih cepat dan mudah. Kerja sama dapat
diciptakan jika manajer memiliki ketrampilan manusiawi.
Dalam menjalankan tugasnyan sebagai pengambil keputusan, banyak
di antara manajer mengalami beberapa permasalahan yang ditimbulkan dari
dirinya sendiri seperti seorang manajer yang mengambil keputusan dalam
pengambilan keputusan yang terburu-buru sehingga tidak efisien dan efektif
untuk dilakukan, Karena dalam pengambilan sebuah keputusan seorang
manajer pasti memerlukan kemampuan untuk mengambil keputusan. Oleh
karena itu, ada langkah-langkah tepat dalam pengambilan keputusan agar
terhindar dari tindakan terburu-buru dan menghasilkan keputusan yang
maksimal, antara lain sebagai berikut :
13

1. Menganalisis adanya suatu masalah


2. Memikirkan alternatif pemecahan masalah
3. Menganalisis alternatif keputusan yang menguntungkan dengan
resiko yang paling minimal
4. Menentukan alternatif terbaik
5. Menetapkan keputusan
Jika ada manajer yang bertindak demikian, jelas sekali potensi konflik
itu akan timbul, karena keputusannya tidak memikirkan dampak kedepannya.
Disini perlunya manajemen konflik di terapkan. Salah satu penerapan
manajemen konflik adalah pencegahan sebelum konflik itu terjadi, salah satu
nya yaitu mengunkan kekuasan yang lebih tinggi untuk menyelesaikan maslah
tersbut.

F. Hubungan Manajemen Pendidikan dengan Kepemimpinan Manajemen


Dapat diketahui bahwa kepemimpinan dalam manajemen juga
membutuhkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor
utama dalam pembangunan bangsa sehingga diketahui bahwasanya unsur yang
terkait dalam manajemen pendidikan salah satunya adalah man atau manusia.
Dimana Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam
manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan
mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian pada
diri manusia tersebut
Faktor apapun yang berkaitan dengan manajemen pendidikan
khususnya, jelas ada hubungannya dengan sumber daya manusia. Mulai dari
faktor input, proses, output. Semu menggunakan manusia. Karena dalam hal ini
peran manusia itu sebagai tokoh utama dalam manajemen, yang menentukan
segala prosesnya juga dari manusia.
Selanjutnya, kepemimpinan manajemen merupakan salah satu bagian
dari manajemen untuk mengarahkan dan mempengaruhi anggota-anggotanya
dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi manajemen selalu
berkaitan dengan organisasi apapun bentuknya apakah organisasi pemerintah,
usaha, sosial, dan kemasyarakatan. Kepemimpinan atau leadership tidak hanya
14

ada dalam lingkungan organisasi tetapi dapat muncul dan ada dimana saja dan
kapan saja, sepanjang ada seseorang yang berusaha mengarahkan dan
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh:
Seorang ulama yang berpengaruh besar merubah perilaku orang lain dapat juga
disebut pemimpin.
15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajer kantor adalah orang yang memiliki wewenang untuk
mengorganisasikan, mengontrol karyawan dan sarana agar dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
Seorang manajer kantor memiliki tiga peran utama yakni peran antar
pribadi, peran informasional dan peran pengambilan keputusan. Peran antar
pribadi dimana manajer dapat melibatkan orang lain. Peran informasional
dimana manajer sebagai seorang informan dan peran pengambilan
keputusan yakni manajer sebagai pemecah masalah.
Tugas utama manajer kantor adalah pelaksana pengembangan kantor
dan memberdayakan pegawainya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
kantor. Dan manajer kantor juga memiliki tanggung jawab salah satunya
adalah mendorong kinerja pegawai.
Manajer yang berkualitas memiliki ketrampilan khusus yakni
ketrampilan konseptual, ketrampilan kemanusiaan, ketrampilan
administratif dan ketrampilan teknik.
Dalam pengambilan keputusan seorang manajer haruslah mengikuti
langkah-langkah pengambilan keputusan, hal tersebut diharapkan agar
pemecahan masalah dapat berjalan dengan baik. Dan dalam pembuatan
keputusan juga melibatkan semua pihak.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu kami mengharap kritik dan sarannya bagi
pembaca, untuk kebaikan pembuatan makalah ini di masa yang akan datang.
16

DAFTAR PUSTAKA

Chaniago, H. Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar Limas Perkasa,


2013.
Fahmi, Irham. Manajemen: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2014.
Handoko, T. Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2017.
Hikmat. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2009.
Kaswan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Wahyuni, Tantri. “Perbedaan dan Persamaan Manajer Kantor dan Supervisor”.
Academia.
(https://www.academia.edu/35587970/PERBEDAAN_DAN_PERSAMAA
N_MANAJER_KANTOR_DAN_SUPERVISOR, diakses tanggal 3 Maret
2020).
17

Anda mungkin juga menyukai