TUGAS MANDIRI
OLEH
NIP. 197303042009012002
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Tujuan Penyusunan Makalah …………………………………………………………….. 2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………. 11
B. Saran ……………………………………………………………………………………………….. 11
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara alamiah manusia yang merupakan makhluk sosial, tidak dapat
hidup sendiri. Selalu membutuhkan orang lain, baik untuk kebutuhan sehari-hari
maupun dalam kebutuhan social lainnya. Untuk menciptakan kehidupan yang
harmonis dengan lingkungannya. manusia perlu menciptakan komunikasi yang
baik dengan lingkungan sekitarnya. Karena kehidupan harmonis tercipta dari diri
sendiri dan dengan kelompok di lingkungan dimana dia berada.
Manusia harus bisa menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, Karena
sejatinya setiap manusia itu adalah pemimpin. Kalau sudah bisa menjadi
pemimpin bagi diri sendiri, maka dia akan bisa jadi pemimpin bagi orang lain. .
Manusia yang berjiwa pemimpin, akan dapat mengelola diri, kelompok
dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang
relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Begitu juga
dengan kewibawaan yang mampu menggerakkan orang lain baik secara
perseorangan maupun kelompok di dalam suatu organisasi sehingga
menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Kepemimpinan kepala madrasah sangat penting dalam mengarahkan
madrasah. Sebagai pemimpin, Program akan menjadi panduan warga madrasah
dalam menggerakkan roda madrasah. Penyusunan program madrasah dilakukan
awal tahun. Diperlukan pelibatan semua warga madrasah agar tumbuh rasa
memiliki dan tanggung jawab untuk mewujudkannya.
Pelibatan semua pihak membutuhkan jiwa Kepemimpinan dari kepala
madrasah. Kepemimpinan yang dapat menggerakkan guru dan tenaga
kependidikan terlibat dalam menyusun program dan mengembangkan
madrasah.Kepala Madrasah dituntut mampu menggerakkan sumber daya yang
dimiliki untuk memberikan pelayanan pendidikan terbaik. Tentunya diawali
dengan penyusunan program yang akan menjadi acuan semua warga madrasah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan Pembelajaran
1. Pengertian kepemimpinan
Kepala madrasah merupakan salah satu pelaksana kepemimpinan.
Pembelajaran. Kepemimpinan pembelajaran adalah tindakan yang dilakukan
Kepala madrasah dengan maksud mengembangkan lingkungan kerja yang
produktif dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirya mampu menciptakan
kondisi belajar siswa meningkat (Eggen & Kauchak 2004)
Kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) adalah
tindakan yang dilakukan dengan maksud mengembangkan lingkungan kerja
yang produktif dan memuaskan bagi guru, serta mengembangkan kondisi
dan hasil belajar yang diinginkan siswa (Greenfield, 1987; Gorton and
Schneider, 1990).
Kedua definisi di atas ini memiliki cakupan yang sangat luas, namun
secara implisit mengandung maksud bahwa fokus kepemimpinan
pembelajaran adalah pada perbaikan dan pengembangan pembelajaran yagn
produktif dan memuaskan bagi guru serta mampu memuaskan untuk
menciptkan hasil belajar
saja hanya terjadi pada saat supervisi. Setelah supervisi selesai, guru
dapat saja tetap berada dalam ‘zona nyaman’ lagi.
C. Identifikasi Masalah kewirausahaan
Era globalisasi yang kian menantang, banyaknya pengangguran,
kemiskinan, besarnya jumlah penduduk Indonesia yang tak diiringi kualitas
sumber daya manusia, dan persaingan tenaga kerja dan ekonomi dari
internasional, membuat sektor pendidikan harus berperan aktif dalam
menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi tantangan-
tantangan tersebut. Menyiapkan generasi yang berjiwa tangguh, terampil dan
kompeten. Generasi yang tak hanya mencari dan menunggu pekerjaan
namun dapat menciptakan lapangan kerja. Pendidikan yang bisa dilakukan
untuk hal tersebut salah satunya adalah pendidikan yang berorientasi pada
jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship. Pendidikan kewirausahaan ini
haruslah ditanamkan sejak dini untuk melatih mereka. Salah satunya
pendidikan kewirusahaan dari tingkat madrasah ibtidaiyah hingga Aliyah.
anak usia madrasah tsanawiyah secara umum adalah anak yang sedang
berada pada usia pancaroba, masih senang bekerja dalam kelompok
seusianya, senang bergerak dan senang melakukan sesuatu secara langsung.
Dengan karakteristik yang demikian maka ketika di lingkungan madrasah ,
seorang pendidik atau guru MTsN 2 Pasaman harus memperhatikan
kegiatan-kegiatan apa saja yang cocok untuk menanamkan jiwa
kewirausahaan untuk anak didik tersebut. Madrasah sebagai lembaga formal
wajib membimbing, mengarahkan dan menanamkan pada siswa karakter-
karakter kewirausahaan yang baik seperti kreatif, mandiri, kepemimpinan,
mampu memecahkan masalah, tidak mudah putus asa, mampu mengelola
uang dan dapat berinteraksi dengan orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
maupun sarana pra sarana yang ada demi mewujudkan kelulusan siswa yang
mencapai 100 %