Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN PROFESI GURU

DISUSUN OLEH :

SELFINA SAFLEMBOLO

SMP NEGERI 1 TEMINABUAN


DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN SORONG SELATAN
TAHUN 2022
A. KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Sykur patut kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus
karena atas tuntunan dan lawatan-Nya sehingga kita selalu dalam sehat
dan dalam keadaan baik adanya.
Saya berkesempatan untuk menyelesaikan tugas :

ANALISA M A T E R I : “ PENGEMBANGAN PROFESI GURU ”

Terima kasih yang sebesarnya patut saya sampaikan kepada ;

1. Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat hidup ini


2. Rektor Institut Agama Kristen Negeri Ambon
3. Dosen pengampu AGUSTHINA SIAHAYA
4. Seluruh staf Dosen
5. Pendamping dan Admin
6. Istri tercinta yang selalu memberikan dukungan
7. Keluarga, dan
8. Rekan-rekan kelompok rombel 24 PPG Kemenag Kabupaten Sorong
Selatan.

Akhir kata saya membutuhkan saran dan masukan dari pembaca


sekalian untuk membantu melengkapai tulisan saya ini.

Sorong Selatan, 11 Agustus 2022

SELFINA KONDOLOGIT
B. DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR …………………………………………………… 1


B. DAFTAR ISI …………………………………………………………… 2
C. PENDAHULUAN …………................................................... 3
1. Deskripsi Singkat ……………………………………………………. 3
2. Relevansi ……………………………………………………………. 3
3. Petunjuk Belajar ……………………………………………………. 8
D. KEGIATAN INTI ……………………………………………………. 9
1. Capaian Pembelajaran …………………………………………… 9
2. Sub Capaian Pembelajaran …………………………………… 10
3. Uraian Materi …………………………………………………… 11
4. Tugas Terstruktur …………………………………………………… 12
5. Forum Diskusi …………………………………………………… 12
E. PENUTUP ……………………………………………………………. 12
1. Rangkuman Materi …………………………………………… 13
2. Tes …………………………………………………………………… 13
3. Rumus Perhitungan Capaian Skor …………………………… 14
F. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 27
C. PENDAHULUAN

Sebagai seorang guru yang nantinya akan berhadapan langsung dengan


peserta didik saya melihat bahwa pengembangan profesi guru diperlukan
mengingat jabatan professional ini adalah jabatan mulia yang orientasinya
adalah perkembangan peserta didik dalam mengajarkan atau mendidik
menjadi pribadi yang baik dengan prilaku yang beretika.

Diperlukan tenaga guru professional yang nanti mengemban tugas.


Guru professional itu harus berpendirian, karakter baik, memiliki integritas,
dan berprilaku baik.

1. Deskripsi Singkat

Menjadi seorang guru tidak hanya tentang mengajar dan mendidik


saja, tetapi perlu juga memperhatikan diri dalam menjalankan profesinya
agar dapat dikatakan sebagai guru profesional. Kali ini akan dibahas
tentang konsep dasar pengembangan profesi guru, sebagai sumber bacaan
dan bagi kamu calon guru masa depan agar mengetahui hal-hal apa saja
yang perlu dipersiapkan dari sekarang. Lalu apa saja yang harus
dipersiapkan dan dikembangkan untuk menjadi guru profesional?

Pengembangan menurut KBBI, berarti proses, cara, perbuatan.


Sedangkan menurut Istilah, pengembangan berarti penyusunan,
pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan dalam suatu kegiatan. Lalu
pengertian profesi menurut Wikipedia, Profesi berasal dari kata dalam
bahasa Inggris “Profess” , yang dalam bahasa Yunani “Επαγγελια”, yang
bermakna :”janji untuk memenuhi kewajiban suatu tugas khusus secara
tetap/permanen.”

Dapat disimpulkan bahwa pengembangan profesi guru adalah proses


mengembangkan kepribadian diri dalam menjalankan profesi guru untuk
menjadikannya sebagai seorang guru yang profesional. Sebab menjadi
seorang guru itu tidak hanya tentang mengajar dan mendidik siswa tetapi
ada hal yang harus diperhatikan dalam dirinya untuk mendukungnya
menjadi guru yang profesional.

2. Relevansi
Etos Kerja Guru
Seperti yang saya bahas pada artikel saya sebelumnya bahwa etos
berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti sikap, kepribadian,
watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak hanya
dimiliki oleh Individu, melainkan oleh kelompok juga. Dalam KBBI, etos
kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan
seseorang maupun kelompok. Yang mana etos kerja guru berarti sikap,
kepribadian, karakteristik, dan keyakinan seorang guru dalam
memandang dan menghayati pekerjaannya.

Kompetensi Guru
Kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban secara tanggung jawab dan layak.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh ada 4 kompetensi yang
harus dikembangkan oleh guru yaitu,

a. kompetensi Pedagogik
b. Kompetensi Kepribadian
c. Kompetensi Sosial
d. Kompetensi Profesional
3. Petunjuk Belajar

Hari Pertama :

a. Setiap modul diawali dengan pretest


b. Mengerjakan Resume KB 1 & 2
c. Mengerjakan Test Formatif KB 1 & 2
d. Mengerjkan Analisa Bahan Ajar KB 1 & 2

Hari Kedua :

e. Mengerjakan Resume KB 3 & 4


f. Mengerjakan Test Formatif KB 3 & 4
g. Mengerjkan Analisa Bahan Ajar KB 3 & 4

Hari Ketiga :

h. Mengerjakan test akhir modul


i. Mengerjakan analisa materi
j. Tugas remedial

D. KEGIATAN INTI
1. Capaian Pembelajaran
Ketika menyelsaikan kegiatan belajar ini, diharapkan mampu menguasai
seluruh isi KB dan menerapkannya.

2. Sub Capaian Pembelajaran


Setelah KB ini selesai diharapkan :
a. Mampu menguasai seluruh isi KB
b. Mampu memahami pengembangan profesi guru
c. Implementasikan bahan ajar kepada peserta didik di sekolah.
d. Mampu menerapkan metode/teknik belajar yang menarik, kreatif dan
efektif bagi peserta didik.

3. Uraian Materi
Keterampilan adalah kemampuan seorang dalam melakukan sesuatu.
Yang mana keterampilan dasar guru artinya keterampilan standar yang
harus dimiliki setiap individu sebagai seorang guru. Apa saja
keterampilan dasar yang harus dikembangkan oleh guru?

Ada 8 Keterampilan dasar guru yang wajib dikuasai seorang guru, yaitu.
a. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
b. Keterampilan mengajar
c. Keterampilan bertanya
d. Keterampilan menjelaskan
e. Keterampilan memberi penguatan
f. Keterampilan mengadakan variasi
g. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
h. Keterampilan Mengelola Kelas

Secara harfiah, “kode etik” berarti sumber etik. Etik berasal dari
perkataan ethos, yang berarti watak. Istilah etik (ethica) mengandung
makna nilai-nilai yang mendasari perilaku manusia. Kode etik profesi
adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada 3 fungsi kode etik guru pada pengembangan pendidikan:


1. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
2. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah
dibutuhkan dalam berbagai bidang.

Selain itu adapun kegiatan yang mendukung dalam pengembangan


kualitas guru diantaranya :

1. Mengadakan penelitian di bidang pendidikan


2. Menemukan teknologi tepat guna
3. Membuat alat peraga pengajaran
4. Menciptakan karya tulis
5. Mengikuti Pengembangan Kurikulum

4. Tugas Terstruktur
Setiap memasuki modul baru kita diperhadapkan dengan sistematika
yang baru dengan dosen pengampu yang baru, tugas yang dikerjakan
dengan tahapan yang panjang.

5. Forum Diskusi
Forum diskuai sejauh ini menggunakan vedoe conference dan vodeo call
via whatsapp, dalam diskusi ini kita saling kenal dan memberikan
instruksi tentang kekurangan kita didaerah.

E. PENUTUP
1. Rangkuman Materi
Tugas utama tersebut akan menjadi efektif apabila guru memiliki
derajat profesionalitas tertentu yang meliputi kompetensi yang harus
dimiliki guru disertai dengan kode etik tertentu.

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 kompetensi yang


harus dimiliki guru meliputi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. keempat
kompetensi tersebut dalam praktiknya merupakan satu kesatuan yang
utuh. Guru profesional sudah seyogyanya mampu menguasai keempat
kompetensi tersebut. Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan,
kompetensi guru memiliki hubungan yang positif. Semakin guru
menguasai kompetensi minimal yang harus dimilikinya maka mutu
pendidikan di Indonesia juga akan meningkat. Namun melihat fenomena
yang ada sekarang, masih banyak ditemukan kasus yang mencerminkan
masih rendahnya tingkat profesionalitas guru di Indonesia.

Salah satunya dapat dilihat dari masih banyak guru yang


menggunakan metode pembelajaran yang monoton tanpa adanya inovasi
dalam pembelajaran, masih benyak guru yang belum mempunyai
kualifikasi S1dan masih banyak persolan lainnya. Pengembangan guru
di Indonesia juga masih rendah. Banyak guru-guru dalam bidang skill
(kemampuan mengajar) masih kurang, kurangnya pengembangan dan
peningkatan organisasi serta kurangnya pengembangan dan
peningkatan keperibadian (motivasi berprestasi). Padahal peran guru
demikian penting dalam peningkatan mutu pendidikan.

Sebelum menguraikan definisi Pengembangan profesi keguruan,


terlebih dahulu kita mengetahui apa sebenarnya definisi dari ketiga kata
tersebut.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pengembangan
bisa diartikan dengan proses atau perbuatan
mengembangkan.Sedangkan menurut UU no 18 tahun 2002,
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah
terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan
aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau
menghasilkan teknologi baru.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi bisa diartikan
dengan bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
keterampilan, kejuruan, tertentu. Selain istilah profesi kita mengenal
istilah profesional, profesionalisme, dan profesionalisasi. Ketiga istilah
tersebut memiliki definisi masing-masing. Sudarwan Danim(2011:103)
membedakan ketiga istilah tersebut sebagai berikut : Profesional
merujuk pada dua hal yaitu orang yang menyandang suatu profesi dan
kinerja dalam melakukan pekerjaan yang sesuai denga profesinya.
Profesionalisme dapat diartikan sebagai komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus
menerus mengembangkan strategi yang digunakannya dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu.

Sedangkan profesionalisasi merupakan proses peningkatan


kualifikasi atau kemampuan para anggota penyandang suatu profesi
untuk mencapai kriteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan
yang diinginkan oleh profesinya itu.

2. Tes
1. Seorang anak dengan kemampuan menggunakan kata secara efektif
baik lisan (pendongeng, orator, penerjemah, dsb), maupun
tertulis/tulisan (sastrawan, penulis skenario drama/film, fonologi atau
bunyi bahasa, semantik atau makna bahasa, dimensi pragmatik atau
penggunaan praktis bahasa) menurut Howard Gardner anak tersebut
mempunyai kecerdasan ...
A. Kecerdasan Bahasa (linguistic)
B. Kecerdasan Logika Matematika (logic-mathematical)
C. Kecerdasan Ruang (spatial)
D. Kecerdasan Gerak Tubuh

2. Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik


dapat melakukan ...
A. pengayaan materi pelajaran
B. refleksi
C. latar belakang peserta didik
D. tes awal (pre-test)

3. Dalam mengidentifikasi kasus kesulitan belajar dapat dilakukan dengan


metode criterion referenced. Yang bukan merupakan tahap metode
criterion referenced adalah ...
A. Menetapkan angka nilai kualitatif minimal yang dapat diterima,
misalnya 5,0 atau 6,0.
B. Membandingkan prestasi dari setiap siswa dengan angka nilai batas
lulus tersebut. Secara teoritis, mereka yang angka nilai prestasinya
berada di bawah lulus sudah dapat diduga sebagai siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
C. Menganalisis kemampuan peserta didik
D. Menghimpun siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar serta
mencari siswa yang mengalami gejala terparah ( yang nilainya jauh
dibawah siswa penderita kesulitan belajar lainnya )

4. Dalam kompetensi pedagogik guru mengusai teori belajar dan prinsip


prinsip pembelajaran yang mendidik. Dalam prinsip pembelajaran yang
mendidik guru harus ...
A. Melaksanakan Proses Pembelajaran sesuai jadwal
B. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran
yang diampu.
C. Menggunakan strategi pembelajaran D
D. Hanya menggunakan teknik pembelajaran

5. Salah satu unsur strategi pembelajaran adalah Mengidentifikasi dan


menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan
selera masyarakat yang memerlukannya. (Newman dan Logan (Abin
Syamsuddin Makmun, 2003) Penerapan dari unsur strategi di atas
dalam konteks pembelajaran adalah ...
A. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
B. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran
yang dipandang paling efektif.
C. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau
prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
D. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan
atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan
E. DAFTAR PUSTAKA

1. Ahnaf, Muhamad Iqbal, Kontruksi Perdamaian, Makalah disampaiakn


dalam short-course metodologi Penelitian Keagamaan Direktorak
Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI-CRCSSekolah Pasca Sarjana UGM,
2011 Abdullah.
2. Irwan, Simbol, Makna dan Pandangan Hidup Jawa. Analisis Gunungan
pada Upacara Jawa, (Yogyakarta: Balai Kajian dan Sejarah Tradisional,
2002) ____________________, Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)
3. Bagir, Zainal Abidin, dkk, Laporan Tahunan Kehidupan Beragama di
Indonesia, (Yogyakarta: CRCS UGM, 2011) Baqir, Zaenal Abidin, dkk,
Pluralisme Kewargaan.
4. Arah Baru Budaya Politik Keragaman di Indonesia, (Bandung: Mizan,
2011) Banawiratma, J.B., Bahir, Zaenal Abidin, Etc., Dialog Antar Umat
Beragama. Gagasan dan Praktik di Indonesia, (Bandung: Mizan, 2010)
5. Hendropuspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1984) Pekan
Kerukunan Antar Umat Beragaman, dalam
http://dpd.go.id/2011/03/pekan-kerukunan-antar-umat-
beragamasedunia/, tanggal 01 maret
2011http://dpd.go.id/2011/03/pekankerukunan-antar-umat-
beragama-sedunia/. Reychler, Luc (2006),
6. Challenges of Peace Reasearch, International Journal of Peace Studies,
Volume 11, Number 1, Spring/Summer, 2006
7. Ritzer, George, Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi dari teori Sosiologi
Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern, Kreasi
wacana, Yogyakarta, 2010,
8. Halaman web : https://mediaedukasiborneo.com/pentingnya-
pengembangan-profesi-guru2835

Anda mungkin juga menyukai