Arranged by :
DANIAR TEGAR PRANANDA YUSUF
MOCHAMMAD MUZAKKI ALWI
2021-2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, shalawat serta salam mudah-mudahan senantiasa Allah
karuniakan atas penutup dan Nabi paling mulia, Muhammad SAW juga atas segenap keluarganya, para
Sahabat, para Tabi’in dan Tabiit-tabiin serta para pengikut setiaNya hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Administrasi Personalia Guru dan Pegawai” ini disusun untuk memenuhi tugas
Makalah pada mata kuliah Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Makalah ini sangat sederhana dan singkat
serta fokus pada pokok bahasan sehingga mudah dipahami dan memiliki ruang lingkup yang terbatas pada
judul diatas. Namun semua ini tidak terlepas dari kekurangan, kesalahan yang tentunya semua tidak kami
kehendaki, maka bimbingan dari dosen dan pihak lain yang membacanya sangat kami harapkan demi
kemajuan dan peningkatan kualitas makalah ini. Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lebih
baik. Aamin.
KATA PENGANTAR............................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
Kesimpulan.....................................................................................................
Saran…………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas program pendidikan tidak hanya bergantung pada konsep-konsep program yang dirangkai
dengan baik namun juga terlepas pada pengajar yang memiliki kesanggupan dan keinginan berprestasi. Tanpa
personil yang cakap dan efektif, program pendidikan yang dibangun di atas konsep-konsep yang cerdas serta
dirancang dengan teliti pun tidak dapat berhasil.
Dalam tradisi administrasi sekolah di negara kita pada umumnya berlaku kebiasaan bahwa kebutuhan
akan personil edukatif, pengadaan, penempatan, pengangkatan serta pengembangannya ditentukan dengan
ketat oleh Departement Pendidikan. Belakangan ini ada kecendrungan untuk melibatkan Kepala Sekolah
lebih banyak dalam pendaftaran, seleksi dan pengusulan pengangkatan guru baru maupun dalam
penyusunan prosedur pengembangan personalitas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui dan memahami bagaimana Administrasi personalia guru dan pegawai
2. Memahami Prosedur pengangkatan dan penempatan guru
3. Mengetahui masalah-masalah yang terkait dengan kepegawaian dan kesejahteraan guru.
BAB I
PEMBAHASAN
Sebelum kita membahas mengenai pengertian administrasi personalia, terlebih dahulu kita mengetahui
apa itu Administrasi. Menurut Sondang P. Siagian, administrasi adalah kerjasama antara dua orang atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan
istilah personalia berasal dari bahasa asing yaitu personel. Dimaksud personel adalah suatu golongan dari
masyarakat yang penghidupannya dilakukan dengan bekerja dalam kesatuan kerja pemerintah maupun
kesatuan kerja swasta.
Dengan kedua pengertian diatas maka administrasi personalia dapat diartikan suatu cabang administrasi
yang khusus menitik beratkan perhatian kepada soal-soal kepegawaian.
Personalia sekolah dalam arti luas adalah meliputi guru, murid, dan pegawai. Tetapi kali ini kita gunakan
istilah personalia untuk hanya untuk golongan para petugas saja seperti guru dan pegawai lainnya seperti
pegawai tata usaha, penjaga sekolah dan lainnya.
Tenaga kependidikan menurut PP nomor 38 tahun 1992 pasal 1 adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri secara langsung dalam penyelenggaraan pendidikan. Lebih lanjut dalam pasal 3
dinyatakan:
Tenaga kependidikan terdiri dari atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,
peneliti dan pengembangan di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan
pengajar.
Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rector dan pimpinan satuan
pendidikan luar sekolah.
Perencanaan Personalia. Perencanaan personalia adalah penentuan jumlah dan spesifikasi (kuantitas dan
kualitas) orang-orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
B. Perencanaan Personalia
1. Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan menurut Simamora (1999) adalah proses pengumpulan dan pemeriksaan dan
pengorganisasian semua aktivitas-aktivitas kerja pokok di dalam suatu organisasi beserta kualifikasi
(pengetahuan, kemampuan, serta sifat-sifat individu) yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut.
Hasil dari analisis pekerjaan berupa deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
2. Penentuan formasi
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai yang diperlukan dalam suatu organisasi untuk mampu
melaksanakan tugas pokoknya dalam jangka waktu tertentu.
Formasi pegawai negeri sipil menurut PP 97 pasal 1 tahun 2000 adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai
negeri sipil yang diperlukan dalam suatu satuan organisasi Negara untuk mampu melaksanakan tugas
pokoknya dalam jangka waktu tertentu
3. Penentuan kebutuhan
Penentuan kebutuhan dimulai dari kegiatan inventarisasi personil yaitu pencatatan dan pendataan ulang
personil yang sudah ada. Inventarisasi ini meliputi jumlah, kualifikasi, masa kerja, pengetahuan dan
keterampilan, serta bakat yang masih perlu dikembangkan.Faktor penyebab adanya formasi yang kosong
dalam suatu organisasi biasanya adalah:
Pegawai pensiun
Perluasan formasi
C. Pengadaan Personalia
Perencanaan pengadaan pegawai negeri adalah penjadwalan kegiatan yang dimulai dari inventarisasi
lowongan yang telah ditetapkan dalam formasi beserta syarat jabatannya, pengumuman, pelamaran,
penyaringan, pengangkatan menjadi calon pegawai negeri sipil sampai dengan pengangkatan menjadi
pegawai negeri sipil.
2. Pengumuman
Pengumuman adalah pemberitahuan adanya formasi yang kosong dalam rangka untuk mendapatkan calon-
calon/ pelamar yang kompeten. Dalam pengumuman ini dicantumkan:
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar/ calon pegawai negeri sipil adalah:
1. WNI.
3. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan.
4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat
sebagai pegawai negeri sipil atau diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai swasta.
7. Berkelakuan baik.
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau Negara lain yang ditentukan
oleh pemerintah.
D. Seleksi Personil
Dalam pengangkatan personil perlu dengan teliti, prosedur seleksi yang gegabah, lebih-lebih jika
pengangkatan personil dilakukan tanpa seleksi sama sekali, dapat membawa kepada penumpukan personil
yang tidak mampu atau tidak cocok, yang menghambat usaha perbaikan daya guna organisasi. Oleh karena
itu, suatu prosedur seleksi yang teliti adalah esensial dalam mengisi setiap kedudukan di sekolah.
Administrator sekolah hendaknya mampu melaksanakan prosedur dan kriteria seleksi membawa kepada
penempatan personil yang bermutu dan cocok.
Ada beberapa langkah penting dalam menetapkan suatu proses penerimaan personil, yaitu:
1. Merumuskan dengan teliti peranan-peranannya. Adalah penting untuk memiliki konsep yang jelas
tentang pengharapan yang dikaitkan kepada setiap kedudukan yang lowong. Tugas kewajiban bakal pengisi
kedudukan itu harus ditetapkan dengan jelas dan disusun dalam bentuk spesifikasi pekerjaan. Pengharapan
staf pengajar sekolah maupun masyarakat hendaknya tercermin dalam spesifikasi itu. Lebih-lebih arah
pertumbuhan yang diharapkan hendaknya dirumuskan dengan jelas dan dibicarakan dengan para calon
pegawai. Jadi perumusan peranan-peranan itu hendaknya meliputi sumbangan awal maupun yang mungkin
dikemudian hari dari para calon pegawai.
Deskripsi pekerjaan secara tertulis itu harus memberi petunjuk kepada standar seleksi. Standar seleksi ini
meliputi: umur, kesehatan fisik, pendidikan, pengalaman kerja, tujuan-tujuan, perangai, pengetahuan umum,
keterampilan komunikasi, motivasi, minat, sikap dan nilai-nilai, kesehatan mental, kepantasan untuk bekerja
dengan murid, anggota staf sekolah, dan masyarakat serta faktor-faktor lain yang ditetapkan oleh pimpinan.
Setiap pelamar untuk suatu kedudukan harus menyampaikan salinan ijazah, program pendidikan yang telah
ditempuhnya, surat-surat rekomendasinya, riwayat hidup, dan bukti-bukti lain yang diperlukan.
Hendaknya dibuat persiapan untuk menilai kesanggupan tiap pelamar melalui wawancara pribadi. Selama
proses penilaian ini hendaknya diusahakan sungguh-sungguh untuk memperoleh penilaian yang teliti
tentang kesanggupan pelamar untuk memenuhi pengharapan-pengharapan yang dikaitkan kepada jabatan
yang akan diisi tersebut.
5. Memiliki dan mengusulkan pengangkatan calon.
Selesai penilaian semua bukti yang tersedia tentang setiap calon, pelamar yang paling memenuhi untuk
kedudukan yang lowong itu harus dipilih. Pelamar itu selanjutnya, melalui prosedur yang telah ditetapkan,
harus diusulkan kepada kantor Department Pendidikan untuk memperoleh persetujuan untuk diangkat oleh
yang berwenang.
Daftarberikut meringkaskan maksud-maksud yang hendak dicapai oleh suatu program pengembangan guru.
3. Mengenal hasil penelitian tentang proses pengajaran dan tentang metode-metode mengajar yang baru.
Pengembangan personil adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan personil dalam melaksanakan
tugasnya dalam mencapai tujuan lembaga.Sesuai dengan peranan para kepala sekolah, pengawas dan penilik
dalam pembaruan pendidikan, bidang-bidang pokok berikut dipandang cocok buat mengisi pengembangan
mereka.
1. Kecakapan manajemen
2. Kecakapan instruksional
5. Kecakapan kepemimpinan.
G. Pengangkatan Pegawai
Golongan ruang untuk pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ijazahnya.
Ketentuan ini memuat PP nomor 98 tahun 2000 pasal 1 adalah:
Golongan ruang II/b bagi yang berijazah SGPLB/ Diploma II/ setingkat
Golongan ruang II/c Bgi berijazah Sarjana Muda, Akademi atau Diploma III
Golongan ruang III/a bagi yang berijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV
Golongan ruang III/b bagi yang berijazah Dokter, Apoteker, dan ijazah spesialis I
Golongan ruang III/c bagi yang berijazah Dokter (S3) atau ijazah Spesialis II
Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk diangkat menjadi PNS
Jabatan guru dari yang rendah sampai yang tertinggi dengan golongan ruang yang sesuai adalah sebagai
berikut:
2. Penggajian personil
Penggajian PNS diatur dalam peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1997. Besarnya gaji pokok seorang PNS
ditentukan oleh golongan ruang, pangkat, dan massa kerjanya. Gaji yang diberikan kepada PNS di samping
gaji pokok juga ada tunjangan-tunjangan, di antaranya adalah:
Tunjangan keluarga. Tunjangan ini terdiri atas tunjangan istri/ suami sebesar 10% gaji pokok dan tunjangan
anak sebesar 2% dari gaji pokok untuk masing-masing anak (sebanyak-banyaknya 2 anak).
Tunjangan pangan. Diberikan seharga 10 kg beras untuk setiap anggota untuk sebanyak 4 orang dan bagi
yang suami/ istrinya juga PNS, maka hanya diberi satu tunjangan.
Tunjangan jabatan. Diberikan kepada PNS yang memangku jabatan tertentu. Tunjangan ini dapat berbentuk
tunjangan jabatan structural dan tunjangan jabatan fungsional.
Tunjangan lain-lain. Diberikan sesuai dengan peraturan pemerintah. PNS termasuk guru diberi kenaikan gaji
pokok, kenaikan gaji berkala, kenaikan gaji istimewa.
Kemaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap
Negara. Meurut PP nomor 99 tahun 2000 jenis kenaikan pangkat PNS adalah sebagai berikut:
f. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan structural atau fungsional
h. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan
pimpinan atau jabatan fungsional tertentu.
Pengembangan profesi yang meliputi melakukan kegiatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang pendidikan
Penunjang proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan yang meliputi melaksanakan pengabdian
pada masyarakat, melaksanakan kegiatan pendukung pendidikan.
Jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat/ jabatan guru sebagai
berikut:
4. Cuti Personil
Cuti PNS menurut pasal 1 PP nomor 24/ 1976 adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam
jangka waktu tertentu. Jenis cuti PNS menurut peraturan tersebut adalah:
Cuti tahunan
Cuti besar
Cuti sakit
Cuti bersalin
Kesejahteraan pegawai
Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, pemerintah juga mengusahakan beberapa hal untuk
kesejahteraan pegawai negeri sipil yaitu Taspen, Askes, dan Koperasi
5. Pemindahan
PNS dimungkinkan pindah dari satu tempat ke tempat lainnya karena alas an-alasan tertentu. Pemindahan
PNS dapat dibagi atas: pemindahan atas permintaan sendiri, pemindahan tidak atas kemauan sendiri, dan
pemindahan atas kepentingan dinas.
6. DP3
Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) diatur dengan PP nomor 10 tahun 1979. DP3 merupakan
suatu daftar yang memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan setiap pegawai selama satu tahun (Januari
sampai Desember) dibuat oleh pejabat penilai.
Unsur-unsur yang dinilai dalam DP3 ini adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan,
kejujuran, kerjasama, prakarsa dari kepemimpinan.
Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut:
Baik = 76-90
Cukup = 61-75
Sedang = 51-60
Pemberhentian
Pemberhentian PNS dapat terjadi karena permintaan sendiri, mencapai batas usia pensiun, adanya
penyederhanaan organisasi, melakukan pelanggaran/ tindak pidana penyelewengan, tidak cakap jasmani/
rohani, meninggalkan tugas, meninggal dunia atau hilang, dan lain-lain.
7. Pensiun PNS
Hak pensiun PNS diatur dalam UU nomor 11 tahun 1969. Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas
jasa terhadap pegawai/ pegawai negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya pada Negara.
Menurut pasal 10 UU no. 1974 setiap pegawai negeri sipil yang telah memenuhi syarat yang ditentukan
berhak atas pensiun. Pegawai yang berhak atas pensiun adalah:
Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dan pada saat pemberhentian tersebut:
Mencapai usia 50 tahun dan masa kerja sekurangkurangnya 20 tahun atau
Dinyatakan oleh pihak berwenang tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan
jassmani dan rohani yang disebabkan oleh dank arena ia menjalankan kewajiban jabatannya.
Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun dan oleh pihak berwenang dinyatakan tidak
dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun tidak disebabkan oleh karena ia menjalankan kewajiban
jawabannya.
PNS yang diberhentikan dengan hormat karena penyederhanaan organisasi, perubahan susunan pegawai,
penertiban aparatur Negara atau alas an dinas lainnya yang pada saat pemberhentian telah mencapai usia
sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa kerja sekurang-kurangnya 10 tahun.
PNS yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak dipekerjakan kembali sebagai PNS berhak
menerima pensiun bila diberhentikan dengan hormat, berusia sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa kerja
pensiun 10 tahun.
Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS karena mencapai batas usia pensiun, berhak atas
pensiun apabila ia memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi Pendidikan adalah suatu cabang Administrasi yang khusus menitik beratkan perhatian kepada
soal-soal kepegawaian. Tingkat keberhasilan pendidikan formal dalam memberi pelayanan-pelayanan
dengan penggunaan sumber-sumber dana yang efisien sebagian besar bergantung kepada kualitas personil
yang menjalankan proses pendidikan dan pada efektivitas mereka dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Oleh karena itu personil perlu disiapkan secara matang demi keberhasilan pendidikan kita.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan, kekeliruan dan kesalahan.
Oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian yang sifatnya membangun, demi
menuju kesempurnaan makalah-makalah kami yang akan datang. Atas kritik dan saran saudara kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Sumanto, Hendyat Soetopo dan Wasty.Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan. 1982. Surabaya:
Usaha Nasional.
Sutisna,Oteng.Administrasi Pendidikan, Dasar dan Teoritis untuk Praktek Profesional. 1989. Bandung:
Angkasa.