Anda di halaman 1dari 26

KETATALAKSAAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu:
Dr. Amiruddin MS, MA

Oleh:
M. Halim Lukman Rasyid (2001020186)
Agus Salim (2001020228)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2022-2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Buya Dr. Amiruddin MS,
MA sebagai dosen pengampu mata kuliah manajemen pendidikan yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 16 Oktober 2022

M. Halim Lukman Rasyid

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Konsep Dasar dan Fungsi Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan..........................3
B. Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan......................................8
C. Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan.............................................17
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................22
A. Kesimpulan..........................................................................................................22
B. Saran.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha
pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan
sebelumnya.
Di lingkungan lembaga pendidikan formal, terlibat sejumlah manusia yang
harus bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Usaha pembinaan,
pengembangan dalam pengendalian lembaga tersebut tidak dapat dilepaskan dari
masalah metode dan alat serta maslah manusianya sendiri yang harus mampu
menerapkan kerja secara efektif. Oleh karena itulah maka di dalam usaha
pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-usaha pendidikan formal
sangat diperlukan penerapan ilmu administrasi.
Antara kegiatan administrasi pendidikan, manajemen pendidikan,
kepemimpinan pendidikan dan supervisi pendidikan pada dasarnya saling
menjalin satu dengan lainya, sabagai kegiatan yang dapat menunjang
keprofesionalan para petugas pendidikan dalam mewujudkan tujuan di lingkungan
lembaga pendidikan masing-masing. Oleh karena itulah perlu ditekankan kembali
bahwa setiap petugas pendidikan terutama guru tidak cukup hanya dibekali
kemampuan profesionalitas. Mereka juga harus dibekali dengan berbagai
pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam berbagai bidang agar mampu
mewujudkan kerjasama yang efektif bagi pencapaian tujuan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan ?
2. Apa Saja Fungsi dari Ketatalaksanaan Lembaga pendidikan ?
3. Bagaimana Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan ?
4. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan ?
C.    Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan.


2. Untuk Mengetahui Fungsi dari Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan.
3. Untuk Mengetahui Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan.
4. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar dan Fungsi Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan

1. Konsep Dasar dan Fungsi Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan

Secara morfologis, “tata usaha” terdiri dari dua patah kata yaitu tata dan
usaha. Tata yaitu teratur, tertib, tersusun rapi dan usaha yaitu kegiatan pekerjaan.
Jadi, tata usaha berarti kegiatan atau pekerjaan yang dilaksanakan secara teratur,
tertib dan tersusun rapi.
Istilah “tata usaha” diterjemahkan dari perkataan Belanda “Administrarie”
(baca; Administrasi), pada umumnya diartikan sebagai kegiatan “penyusunan
keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan
maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu
dalam keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi
(dalam arti luas) adalah suatu proses pemanfaatan semua sumber manusia dan
material secara efefktif untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan yang
dimaksudkan dalam ketatausaha kelas, adalah keterangan-keterangan (informasi)
tentang suatu kelas (Ametembun. 1981: 79-81).
Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan
pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima),
mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian ini, maka tata
laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi semua bahan
keterangan atau informasi (Drs. B. Suryosubroto. 1980: hal 65).
Menurut (Kadari, 1981, hal:54), menyatakan bahwa tata usaha adalah
mengadakan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam suatu
organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan (data) bagi pemimpin

3
dalam mengambil keputusan. Berdasarkan fungsi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun,
mencatat, mengadakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan keterangan
untuk keperluan suatu organisasi. Kegiatan tata usaha harus menunjang kegiatan
administrasi managemen. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatannya harus
direncanakan, diarahkan, dikoordinasikan, dikontrol dan dikomunikasikan agar
benar-benar berdaya guna.
Tata Usaha Sekolah merupakan bagian dari unit pelaksana teknis
penyelenggaraan bidang administrasi dan informasi data pendidikan,
keberadaannya perlu dikelola oleh tenaga administrasi yang terampil sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Joko Prayogo, tugas dan fungsi kepala tata usaha adalah
mengarahkan tenaga administrasi sekolah agar mampu memberikan pelayanan
administratif secara prima serta melaksanakan pelayanan 7 K, yaitu Kebersihan,
Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, dan Kerindangan.
Untuk melaksanakan kegiatan itu semua perlu dibuat program kerja yang
sistimatis, terarah, jelas, realitistis, dan dapat dilaksanakan oleh petugas
ketatausahaan agar pelayanan kepada guru, karyawan, siswa, orang tua siswa,
instransi terkait, dan masyarakat lainnya dapat berjalan seoptimal mungkin.
Menurut William Leffingwe dan Edwin Robinson yang telah
diterjemahkan oleh The Liang Gie (2000:60) pekerjaan kantor atau tata laksana
ini pekerjaannya menyangkut segala usaha perbuatan menyangkut warkat,
pemakaian warkat-warkat dan pemeliharaannya guna dipakai untuk mencari
keterangan di kemudian hari. Warkat-warkat ini mungkin merupakan sejarahdari
pelaksanaan urusan-urusan badan usaha sebagaimana digambarkan oleh daftar-
daftar perhitungan, surat-menyurat, surat-surat perjanjian, surat-surat pesanan,
daftar harta benda, rencana-rencana, laporan-laporan dan semua jenis-jenis nota
yang tertulis atau tercetak.

4
2. Fungsi dari Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan

Kinerja atau fungsi tata laksana pendidikan Sekolah antara lain mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan administrasi. Adapun
beberapa fungsi ketatalaksanaan dalam pendidikan sebagai berikut:
a) Mengetahui secara umum kondisi rill peserta didik pada proses
pembelajaran yang berjalan di setiap tahunnya
b) Merencanakan jumlah siswa yang dapat di terima untuk tahun ajaran
berikutnya
c) Kemampuan organisasi/instansi secara mandiri dalam mengelola sesuai
tupoksi masing pada tugas pokok pada tatalaksana pendidikan
d) Kemampuan tata usaha sekolah dalam mendukung kegiatan yang
urgent.
e) Kemampuan mengelola administrasi sekolah (surat masuk/keluar) sesuai
dengan pedoman persuratan instansi sekolah
f) Kemampuan mengelola administrasi pada instansi sekolah yang meliputi
administrasi akademik, kesiswaan dan Kurikulum yang berlaku.
1. Administrasi kepegawaian :
a. Melaksanakan prosedur dan mekanisme kepegawaian
b. Merencanakan kebutuhan pegawai
c. Menilai dan membina staf
Rincian tugas :
a. Mengisi buku induk pegawai
b. Menyusun daftar urut kepangkatan
c. Menerbitkan surat tugas/keputusan
d. Menyusun data dan statistik kepegawaian
e. Menyusun arsip dan file pegawai
f. Mengelola daftar hadir pegawai, dll
2. Administrasi keuangan :

5
Melaksanakan administrasi keuangan sekolah, meliputi
keuangan rutin/dana komite sekolah/bantuan, dll (dalam
pelaksanaanya dilaksanakan oleh perangkat bendahara yang
bertanggung jawab kepada kepala tata usaha
Rincian tugas :
a. Menyimpan dokumen, rekening giro/bank
b. Menerima dan melakukan pembayaran
c. Menyimpan arsip/dokumen dan spj keuangan
d. Membuat laporan penggunaan keuangan
e. Membuat laporan posisi anggaran (daya serap )
f. Mencatat keuangan berdasarkan sumber keuanganya pada buku kas
umum, pembantu dan tabelaris, dll
3. Administrasi sarana dan prasarana:
Merencanakan kebutuhan dan mengelola sarana
Rincian tugas :
a. Menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana
b. Mencatat dan menginventarisir sarana
c. Menyimpan dokumen kepemilikan
d. Membuat daftar inventarisasi ruang, dll
4. Administrasi kehumasan:
Melaksanakan hubungan sekolah dan masyarakat
Rincian tugas :
a. Membantu proses kegiatan komite
b. Menjalin kerja sama dengan pemerintah dan lembaga
masyarakat serta keterlibatan pemangku kepentingan
(stakeholders)
c. Mencatat dan mendokumentasikan proses kegiatan
kehumasan

6
d. Mempromosikan sekolah/madarsah dan
mengkoordinasikan penelusuran tamatan
5. Administrasi persuratan dan kearsipan:
Melaksanakan tugas kesekretariatan dibidang tata persuratan
dan kearsipan
Rincian tugas :
a. Mengelola surat masuk dan keluar
b. Menggandakan surat/tikrey
c. Mengelola buku ekspedisi persuratan
d. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen , dll
6. Administrasi kesiswaan:
Melaksanakan proses administrasi kesiswaan
Rincian tugas :
a. Membuat daftar nomor induk siswa
b. Menyusun daftar keadaan siswa
c. Membuat usulan peserta ujian
d. Menginventarisir daftar lulusan
e. Menyimpan daftar kumpulan nilai (leger)
f. Menginventarisir pendaftaran siswa baru
g. Mengisi papan data keadaan siswa,dll
7. Administrasi layanan khusus:
Melaksanakan fungsi koordinator layanan khusus
Rincian tugas :
a. Koordinator petugas layanan khusus ; penjaga, tukang kebun, petugas
kebersihan, pesuruh, dan pengemudi
b. Membantu program layanan khusus ; uks, bimbingan konseling,
laboratorium/bengkel dan perpustakaan, dll
8. Teknologi informasi dan komunikasi:
Koordinator layanan data dan informasi

7
Rincian tugas :
a. Mengakses dan mengelola data
b. Mendokumentasikan administrasi
c. Menginformasikan serta mempromosikan

B. Prosedur Penataan Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan

Menurut (Hadari Nawawi, hal: 55, 1981), di lingkungan lembaga


pendidikan dari unit yang terendah sampai yang tertinggi diperlukan dan
diselenggarakan kegiatan tata usaha yang terarah dan tertib. Beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan dan Pencatatan Murid/Mahasiswa
Kegiatan ini bersifat khusus karena hanya ada dilingkungan lembaga
pendidikan. Pada setiap permulaan tahun ajaran, di lingkungan sekolah atau
perguruan tinggi dihadapi tugas menerima murid atau mahasiswa baru yang
memerlukan pencatatan. Disamping itu, mahasiswa lamapun harus dicatat
kembali secara keseluruhan dan menurut kelas atau tingkat dan semester
masing-masing. Demikian pula dengan murid yang meninggalkan studinya
baik karena sudah tamat atau sebab lain. Dengan kata lain, semua murid atau
mahasiswa yang masuk dan keluar (termasuk yang drop out) serta yang
mengulang, harus dicatat secara teliti dan sistematis.
Dalam pencatatan perlu dicantumkan data pribadi murid tersebut satu
persatu, karena akan sangat membantu dalam proses belajar-mengajar untuk
meningkatakan efisiensi penyelengaaran kegiatan. Untuk keperluan tersebut,
biasanya dalam sekolah atau perguruan tinggi telah disediakan blanko atau
daftar isian, baik yang harus diisi oleh murid yang bersangkutan dan orang
tuanya maupun oleh lembaga pendidikan itu sendiri. Data dari balnko
digunakan untuk keperluan buku induk (stambuk) sebagai kumpulan data dari
murid/mahasiswa secara keseluruhan sejak berdirinya lembaga tersebut. Di

8
dalam buku stambuk, setiap murid/mahasiswa memperoleh nomor pokok agar
tidak terjadi pertukaran data di antara mereka bilamana ditemukan yang
namanya sama.
Data yang diperlukan dari murid/mahasiswa atau orang tuanya, yaitu:
a. Nama murid/mahasiswa
b. Tanggal dan tempat lahir
c. Jemis kelamin
d. Nama, alamat, pekerjaan dan agama orang tua/wali.
e. Ijazah terakhir atau asal sekolah, kecuali bagi murid yang tidak berasal
dari Taman Kanak-Kanak
f. Beberapa keterangan tentang jumlah saudara, keluarga lainnya di rumah,
kesehatan, minat, hobbi dan lain-lain.
Lembaga pendidikan yang bersangkutan perlu membuat catatan
terutama dalam buku induk, tentang:
a. Nomor induk pendaftaran dan nomor pokok
b. Tahun ajaran yang diikuti menurut kelas/tingkat atau semester
c. Tanggal masuk dan tanggal keluar
d. Sebab-sebab meninggalkan sekolah dan tanggal kenaikan atau tanggal
tinggal kelas
e. Bila alamat murid/mahasiswa dan alamat orang tua/wali tidak sama,
terutama untuk tingkat SMP keatas, maka perlu disediakan tempat
mencatat kedua alamat tersebut.

Contoh :

9
10
f. Orang tua

2. Buku Pengumuman
Menurut (Suryosubroto, hal:72, 1984), buku pengumuman
dimasksudkan untuk media penyampaian informasi (pemberitahuan) yang
terutama ditunjukkan kepada guru. Tentu saja Informasi ini datangnya dari
Kepala Sekolah. Adapun isi pengumumnan bermacam-macam yang pada
pokoknya selalu menyangkut masalah pembinaan sekolah. Pengumuman
dapat bersifat instruksi. Buku pengumuman ini lebih tepat bila dibandingkan
dengan papan pengumuman, sebab guru yang sudah membaca pengumuman
tersebut diwajibkan memberikan tanda tangannya (sebagai tanda bahwa ia
telah membacanya).
Lain halnya jika pengumuman itu ditunjukkan kepada murid dapat
digunakan papan pengumuman. Dalam hal ini, Buku Pengumuman juga bisa
dipakai tetapi setiap petugas sekolah yang ditunjuk wajib membacakanya di
setiap kelas.

11
Contoh Format Buku Pengumuman:

Telah Membaca
No Tanggal Isi Pengumuman
Nama Guru Paraf

3. Pemeliharaan Gedung (Bangunan Sekolah)


Menurut (Suryosubroto, hal:73, 1984), pada dasarnya pemeliharaan
gedung sekolah, dan lain-lain yang  termasuk pra-sarana pendidikan adalah
menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah dalam mempercayakan kepada
karyawan yang ditunjuk untuk memelihara dalam arti menjaga dan
mengawasi agar bangunan sekolah itu tetap terawat baik dan bersih, terhindar
dari kerusakan-kerusakan.
Beberapa bangunan sekolah yang penting untuk selalu diperiksa
adalah:
a. Atap termasuk Kerpus
b. Saluran dan talang air
c. Eternit
d. Pintu dan Jendela
e. Keadaan lantai dan dinding, termasuk cat

12
f. Got saluran air
g. Kamar mandi atau WC di Sekolah

Agar keperawatan atau pemeliharaan itu intensif, maka perlu diadakan


pemeriksaan bangunan secara rutin misalnya 4 bulan sekali. Disamping itu
juga harus ada pemeriksaan sewaktu-waktu secara insidentil. Suatu kesalahan
jika perbaikan bangunan sekolah itu diadakan setelah keadaanya terlanjur
parah.
Dalam hubunganya dengan proses pendidikan perbaikan hubungan
sekolah hendaknya dilaksanakan tanpa mengganggu jalanya pengajaran,
kecuali jika perbaikan itu bersifat total.
Pencatatan pemeliaharaan bangunan dapat menggunakan format
sebagai berikut:

No Kegiatan Waktu kegiatan Biaya Keterangan

4. Pemeliharaan Halaman Sekolah


Menurut (Suryosubroto, hal:74, 1984), pengertian halaman sekolah
dapat meliputi pagar sekolah taman. Tempat upacara sekolah dan mungkin
lapangan olahraga milik sekolah. Biasanya setiap sekolah mempunyai satu
orang atau dua orang “tukang kebun” atau pesuruh yang juga berstatus
pegawai negeri. Tenaga inilah yang diserahi tugas untuk pemeliharaan
halaman sekolah itu, di samping tugas serabutan termasuk memelihara
bangunan.
Tetapi tidak hanya tukang kebun yang menjadi tanggung jawab
pemeliharaan itu, melainkan seluruh warga sekolah termasuk guru harus ikut
berpastisipasi dalam usaha pemeliharaan halaman sekolah itu. Yang menjadi

13
persoalan adalah sumber pendanaan untuk pemeliharaan ini,. Untuk itu,
sekolah perlu memusyawarahkanya dengan Badan Pembantu
Penyelenggaraan Pendidikan (BP3).
5. Pemeliharaan Perlengkapan Sekolah
Menurut (Suryosubroto, hal:74-75, 1984), perlengkapan sekolah yang
umumnya terdiri atas perabit, alat peraga, alat laboratorium, buku-buku
perpustakaan dan lain-lain, perlu pemeliharaan atau perawatan agar selalu
dapat berfungsi untuk membantu proses pendidikan. Oleh karena itu, seluruh
perlengkapan tersebut perlu diperiksa baik secara periodik maupun insidentil
agar selalu dapat diketahui keadaanya. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan
perlengkapan sekolah dilaporkan kepada pimpinan. Dengan demikian, Kepala
Sekolah dapat menentukan sikap untuk perbaikan atau mengusulkan
perbaikan atau mungkin pula mengusulkan ganti bagi perlengkapan yang
rusak tersebut kepada atasan yang berwenang.
6. Kegiatan Administrasi yang didindingkan
Yang dimaksud dengan kegiatan ini adalah kegiatan pencatatan/pendataan
yang kemudian hasil pencatatan tersebut dipasang atau ditempel pada dinding
baik dinding kelas maupun dinding kantor guru atau Kantor Tata Usaha
Sekolah.
Dibawah ini adalah beberapa hal yang penting untuk didindingkan adalah
sebagai berikut:
a. Data murid untuk ajaran yang berlaku

No No Induk Nama Tempat Tinggal

Data ini dipasang di dinding kelas

14
b. Susunan Pengurus OSIS periode tahun tertentu
Menurut (Suryosubroto, hal:76, 1984), susunan pengurus OSIS
perlu diketahui oleh warga sekolah baik guru, karyawan, maupun para
siswa sendiri. Kegiatan OSIS tidak bisa lepas dari program pendidikan
Sekolah.
Contoh format:
Ketua :
Wakil Ketua    :
Sekretaris I   :
Sekretaris II :
Bendahara I    :
Bendahara II   :
Seksi-seksi      :
1. Seksi Pramuka :
2. Seksi Perlengkapan Upacara :
3. Seksi Kerohanian  :
 Islam           :
 Katolik :
 Kristen :
4. Seksi Kesenian :
5. Seksi Kesehatan :
6. Seksi Keputrian :
7. Seksi Olahraga :
8. Seksi Mading :
9. Seksi Olahraga :

15
c. Daftar Pengurus Kelas
Contoh Format
Ketua Kelas    :
Wakil Ketua    :
Sekretaris        :
Bendahara       :
Wali Kelas       :
d. Daftar Kelompok Tugas (Piket Kelas)

Contoh Format

Senin Rabu Jum’at Sabtu Ket

Daftar ini perlu dipasang di dinding sekolah.

e. Daftar Kelompok Belajar


Daftar ini berguna untuk pemberian bimbingan belajar secara
berkelompok, oleh karena itu daftar ini perlu dipasang di dinding kelas
masing-masing.

Contoh Format:

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V

16
C. Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan.

Sistem informasi manajemen telah ada dan berfungsi untuk memberikan


informasi bagi manajer yang memungkinkan mereka merencanakan serta
mengendalikan operasi (Mukhlis,2010). Dengan demikian, sistem informasi
manajemen pendidikan adalah memberikan informasi bagi manajer dalam
merencanakan, serta mengendalikan operasi dalam ruang lingkup pendidikan.[3]
Menurut Stoner, sistem informasi manajemen adalah sebuah metode
formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi
manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan,
dan memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan,
pengendalian, dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.
Menurut George M. Scott, sistem informasi manajemen adalah sekumpulan
sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk
kepentingan operasi atau kegiatan manajerial (George M. Scott, 1997: 69).
Menurut Ais Zakiyudin dalam bukunya bahwa, sistem informasi
manajemen adalah suatu sistem informasi manajemen menggambarkan
ketersediaan suatu rangkaian data yang cukup lengkap yang disimpan agar dapat
menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan pembuatan
keputusan dalam suatu organisasi (Ais Zakiyudin, 2011: 15). Berdasarkan
defenisi para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen
adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna
mendukung pengambilan kepetusan pada kegiatan manajemen dalam suatu
organisasi.  Dengan mengacu kepada pengertian sistem informasi manajemen
maka dapat disimpulkan bahwa konsep sistem informasi manajemen memiliki
beberapa karakteristik yaitu:
1. Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola sistem
informasi manajemen

17
2. Sistem informasi manajemen merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi
dari setiap bagian didalam organisasi yang terpusat dibagian sistem informasi
manajemen
3. Sistem informasi merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi
melalui satu bagian sistem informasi manajemen
4. Sistem informasi manejemen merupakan segenap proses yang mencangkup:
pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, pengambilan data,
dan penyebaran informasi dengan cepat dan tepat.
5. Sistem informasi bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas
dengan baik dan benar serta pimpinan dapat membuat keputusan dengan cepat
dan tepat (Suryadi, 2011: 166-167).
Untuk dapat memanfaatkan sistem informasi dengan efektif, maka harus
diketahui dengan pasti tentang organisasi, manajemen, dan teknologi organisasi
yang membentuk sistem. Berikut ini dijelaskan elemen-elemen sistem informasi
manajemen: Elemen Pertama, yaitu organisasi meliputi manusia, struktur,
prosedur operasi, politik, dan kultur. Elemen Kedua, yaitu manajemen,
mengamati kesempatan, membuat strategi untuk menjawab kebutuhan,
mengalokasikan orang dan sumber dana untuk mendukung strategi yang telah
dibuat, mengkoordinasikan pekerjaan atau kegiatan dalam organisasi. Elemen
Ketiga, yaitu teknologi informasi yang merupakan alat yang dapat digunakan oleh
manajemen untuk membantu melakukan kontrol dan membuat suatu kegiatan
baru. Teknologi terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu manusia (brainware),
perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software), yang digunakan
membantu menerima masukan (input), mengolah, dan mengeluarkan hasil
(ourput), serta dapat dipakai untuk meneyebarluaskan hasil olahan atau analisi (H.
Afifuddin, 2013: 237).
Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi
memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang

18
menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategik.
Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi (Wahyudi Kumorotomo dan Subando
Agus Margono, 2009: 13).
Maksud dilaksanakannya sistem informasi manajemen pendidikan adalah,
sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen dalam rangka menunjang
tercapainya sasaran dan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya sistem informasi manajemen pendidikan, organisasi pendidikan
akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, yaitu: pertama, tersedianya
sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data
dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Ketiga tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh
stakholders yang bergabung dalam bidang pendidikan. Sistem informasi
manajemen pendidikan digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu
pengambil keputusan dan oleh pihak yang tergabung dalam interganizational
information sistem sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan
pihak berkepentingan (stakeholders). Nilai penting sistem informasi manajemen
pendidikan adalah:
1. Sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan pendelegasian
kegiatan rutin.
2. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan
andal
3. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih
objektif dengan data pendukung yang lengkap
4. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan
efesian.
Bidang Sistem Informasi Manajemen  Sistem informasi manajemen
merupakan suatu badan yang memiliki bagian-bagian yang memiliki tugas-tugas

19
tertentu. Bagian-bagian itu adalah pengumpulan data, penyimpanan data,
pemroses data, dan pemrogram data (Made Pidarta, 1998: 157). Dalam bagian-
bagian terdapat seseorang coordinator yang bertugas mengkordinir pada semua
bagian Dan bertanggung jawab langsung pada manajemen puncak atau kepala
sekolah.
1. Bagian Pengumpulan Data Bertugas mengumpulkan data, baik bersifat
internal maupun eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari
dalam organisasi (level manajemen), sedangkan data eksternal merupakan
data yang berasal dari luar organisasi namun masih terdapat hubungan demean
perkembangan organisasi. Personalia yang bertugas pada pengumpulan data
dapat diambilkan dari seluruh unit kerja dalam organisasi yaitu, wakasek
sehingga setiap unit kerja memiliki wakil-wakil untuk menunjang keefektifan
pengumpulan data untuk diolah menjadi sebuah informasi yang bermanfaat
bagi pengguna informasi.
2. Bagian Penyimpan Data Bagian penyimpan data bertugas menyimpan data.
Penyimpanan data sangat diperlukan karena tujuan utama adalah demi
keamanan data. Apabila levellevel manajemen membutuhkan data, baik
berupa data bahan mentah maupun data yang telah diolah, maka data dapat
diambil dan digunakan sesuai dengan kebutuhan manajer (kepala sekolah
maupun wakilnya).
3. Bagian Pengolah Data Bagian pengolah data bertugas memproses data dengan
mengikuti serangkaian langkah atau pola tertentu sehingga data dirubah ke
dalam bentuk informasi yang lebih berguna. Pada pemrosesan data bias
dilakukan dilakukan secara manual maupun dengan bantuan mesin. Bagian
pemrosesan data terdiri dari beberapa ahli yang bertugas membentuk data
menjadi informasi yang sesuai dengan kebutuhan level-level manajemen.
Karena kebutuhan setiap manajer (kepala sekolah dan wakil kepala sekolah)
berbeda, maka kebutuhan data pada tiap-tiap manajer berbeda pula.

20
4. Bagian Program Data Apabila sistem informasi manajemen sudah memiliki
perangkat computer, maka bagian pemogram data disebut programmers, yaitu
kelompok ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan program untuk
diberikan kepada perangkat computer. Karena computer memiliki bahasa
tersendiri, maka tugas programmer adalah membahasakan data-data yang
telah dihimpun sesuai dengan bahasa computer (Sondang P. Siagian, 2006:
159-160).  Badan personalia dalam menjalankan sistem informasi manajemen
terdiri dari seorang koodinator yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah,
pengumpul data (dewan guru) teknisi (programmer). Kesemuanya bertugas
sesuai rencana dan posedur pelaksana pada sistem informasi manajemen.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha
pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan
sebelumnya.
Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan
pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima),
mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian ini, maka tata
laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi semua bahan
keterangan atau informasi.
Sistem informasi manajemen adalah sebuah metode formal untuk
menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen yang
diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, dan
memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan, pengendalian,
dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.
B. Saran
Makalah yang kami buat ini belumlah sempurna, untuk itu, saran dan
kritikan dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang
kami buat ini. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan
kita.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://revyareza.wordpress.com/2013/11/14/ketatausahaan-sekolah/
http://blogsekolahanda.blogspot.com/2015/05/tugas-pokok-dan-fungsi-tata-
usaha.html?m=1
Idaarah.2017. Jurnal Penerapan Sistem Informasi Manajemen. Makassar.
Nawai, Hadari. 1981. Administrasi Pendidikan. Jakarta: NV Sapdodadi.
Sukirman, Hartati. 1998. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : UPP
IKIP Yogyakarta
Permendibud No.6 Tahun 2019 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menegah
Ahmad, Lukman dan Munawir. 2018. Sistem Informasi Manajemen : Buku Referensi.
Banda Aceh: Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh (KITA).
Armila, Eis. 2015. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (online). https://sim-
septialutfi-11140264- eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-
manajemen- pendidikan.html. Diakses tanggal 5 November 2022.
Prosojo, Lantip Diat. 2013. Sistem informasi manajemen pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press.
Murni, Manajemen Tatalaksana Sekolah Di Sekolah Menengah Kejuruan Swasta
YLPM Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru:
2010.
https://blog.malavida.co.id/tata-usaha/#Menurut_Saiman_(2002)kan

23

Anda mungkin juga menyukai