Anda di halaman 1dari 22

Reformasi Admimistrasi Publik dan Pelayanan Publik

Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Haruyan


Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Dosen Pengajar :

Djayeng Turano Gunade, S.Sos., M.AP

Disusun Oleh ;

SITI FATIMAH
8C Reguler
18.20.06160

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI AMUNTAI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi

keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Barabai, Mei 2022

Siti Fatimah

i
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Ruang Lingkup Penulisan........................................................................2

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIK.....................................................................................3

A. Pengertian Administrasi Publik..............................................................3

B. Reformasi Administrasi Publik dan Reformasi Pelayanan Publik......6

C. Pelayanan Publik......................................................................................7

D. KUA Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah...............8

BAB III PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN REFORMASI


ADMINISTRASI PUBLIK DAN PELAYANAN KANTOR URUSAN
AGAMA KECAMATAN HARUYAN KABUPATEN HULU
SUNGAI TENGAH....................................................................................11

A. Permasalahan...........................................................................................11

B. Pembahasan.............................................................................................11

BAB IV PENUTUP....................................................................................................17

A. KESIMPULAN.......................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi diartikan sebagai suatu proses pengorganisasian

sumber-sumber sehingga tugas pekerjaan dalam organisasi tingkat apa pun

dapat dilaksanakan dengan baik. Proses administrasi akan melaksanakan

tiga fungsi utama yang berhubungan erat dengan tiga tingkatan umum

dalam hierarki formal. Di tingkat atas, yaitu fungsi pengarahan organisasi,

terutama berkaitan dengan proses perencanaan jangka panjang dari suatu

tujuan yang akan dicapai. Di tingkat menengah, yaitu fungsi manajemen

organisasi, terutama berkaitan dengan upaya mempertahankan organisasi

sebagai suatu pekerjaan yang terus berlangsung lama, seperti memberikan

bahanbahan, sarana-sarana, instruksi-instruksi dan penciptaan iklim yang

diperlukan oleh staf teknis atau profesional yang terlibat dalam proses

produksi (hasil). Di tingkat bawah adalah fungsi pengawas. Dalam kontak

langsung dengan pekerja-pekerja profesional dan teknis, fungsi

pengawasan mengarahkan penggunaan sumbersumber serta menjalin agar

kegiatan-kegiatan profesional dan teknis dilaksanakan sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan. Ketiga tingkatan ini saling berkaitan,

memiliki derajat saling hubungan secara positif dan mempunyai fungsi

yang berbedabeda, seperti beragamnya organisasi dari berbagai jenis dan

ukuran. Misalnya dalam suatu pabrik atau dalam suatu bagian pelayanan

1
sosial medik, fungsi-fungsi pengarahan, manajemen dan pengawasan

dapat tertanam hanya pada satu orang. Walaupun demikian, yang

terpenting adalah administrasi didefinisikan sebagai proses umum yang

pengarahan, manajemen, dan pengawasan merupakan unsur-unsurnya.

B. Ruang Lingkup Penulisan

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas pada makalah ini,

pembahasan ini terfokus pada:

1) Sejarah dan program reformasi administrasi publik di Kantor Urusan

Agama Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah

2) Pelayan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu

Sungai Tengah

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1) Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan ini adalah ingin mengetahui bagaimana

berkembangnya reformasi admnistrasi berkembang pada Kantor Urusan

Agama Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

2) Manfaat Penelitian

a. Mengetahui bagaimana proses reformasi administrasi di Kantor

Urusan Agama Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah

b. Memahami hasil analisis hubungan reformasi birokrasi

2
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Pengertian Administrasi Publik

1. Teori Administrasi menurut para ahli


Menurut Dimock dan Dimock (dalam Muhammad 29: 2019),
administrasi negara merupakan bagian dari administrasi umum yang
mempunyai lapangan lebih luas, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari
bagaimana lembaga-lembaga mulai dari satu keluarga hingga Perserikatan
Bangsa-Bangsa disusun, digerakkan, dan dikemudikan. Administrasi
negara juga merupakan bagian ilmu politik yang mempelajari penentuan
kebijaksanaan negara dalam suatu proses. Oleh sebab itu, sebagai suatu
ilmu yang diperoleh dari kedua ilmu pengetahuan ini, administrasi negara
menghendaki dua macam syarat jika hendak dipahami. Pertama, perlu
mengetahui sesuatu mengenai administrasi umum. Kedua, harus diakui
bahwa banyak masalah administrasi negara timbul dalam kerangka politik.
Selanjutnya. Dimock dan Dimock (dalam Muhammad 29: 2019),
menambahkan bahwa administrasi negara adalah ilmu yang mempelajari
apa yang dikehendaki rakyat melalui pemerintah, dan cara mereka
memperolehnya. Oleh sebab itu, ilmu administrasi negara tidak hanya
mempersoalkan apa yang dilakukan pemerintah, tetapi juga bagaimana
melakukannya.
Robbins (dalam Muhammad 29: 2019), mengemukakan bahwa
administration in the universal process of vilocioncy getting activities
completed with and through other people (administrasi adalah keseluruhan
proses dari aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan secara efisien dan melalui
orang lain).
Siagian (dalam Muhammad 30: 2019), memberikan pengertian
bahwa administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang

3
dilakukan dua orang atau lebih, yang terlibat dalam bentuk usaha kerja
sama demi tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Handayaningrat (dalam Muhammad 30: 2019),
mendefinisikan administrasi sebagai berikut: “a process common to all
group effort public or private, civil or military, large scale or small
scale...”, yaitu suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua
usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar
atau kecil, dan sebagainya.
Tread ((dalam Muhammad 29: 2019), mengemukakan
“Administration is conceived as the necessary activities of these
individuals (executives) in an organization who charge with ordering,
forwarding, and facilitating the associate efforts of group of individuals
brought together to realize certain defined purpose” (Administrasi
meliputi kegiatan individu dalam suatu organisasi yang bertugas bekerja
sama sekelompok individu untuk merealisasikan tujuan yang ditentukan).
2. Ciri-ciri administrasi negara
Ciri-ciri administrasi negara menurut Thoha (1997: 43–45) adalah
sebagai berikut.
a. Pelayanan yang diberikan oleh adminitrasi negara bersifat
lebih urgen dibanding dengan pelayanan yang diberikan
oleh organisasi-organisasi swasta. Urgensi pelayanan ini
karena menyangkut kepentingan semua masyarakat dan
jika diserahkan atau ditangani oleh organisasi lainnya,
tidak akan jalan.
b. Pelayanan yang diberikan oleh administrasi negara pada
umumnya bersifat monopoli atau semimonopoli.
c. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
administrasi negara dan administratornya relatif
berdasarkan undang-undang dan peraturan. Hal ini
memberikan warna legalitas dari administrasi negara
tersebut.

4
d. Administrasi negara dalam memberikan pelayanan tidak
dikendalikan oleh harga pasar. Pelayanan oleh administrasi
negara ditentukan oleh rasa pengabdian kepada masyarakat
umum.
3. Unsur-unsur Administrasi
Dalam proses adminitrasi terdapat sejumlah unsur yang
saling berkait antara satu dan yang lain, yang apabila salah
satunya tidak ada, proses administrasi akan pincang. Unsur –
unsur tersebut meliputi sebagai berikut :
a. Organisasi, yaitu wadah bagi segenap kegiatan usaha kerja
sama
b. Manajemen, yaitu kegiatan menggerakkan sekelompok orang
dan mengarahkan fasilitas kerja
c. Komunkasi, yaitu penyampaian berita dan pemindahan buah
pikiran dari seseorang kepada yang lainnya dalam rangka
terwujudnya kerja sama.
d. Kepegawaian, yaitu pengaturan dan pengurusan pegawai atau
karyawan yang diperlukan
e. Keuangan, yaitu pengelolaan segi-segi pembiayaan dan
pertanggung jawaban keuangan
f. Perbekalan, yaitu perencanaan, pengadaan dan pengaturan
pemakai barang-barang keperluan kerja
g. Tata Usaha, yaitu penghimpun, pencatatan, pengolahan,
pengiriman, dan penyimpanan berbagai keterangan yang
diperlukan
h. Hubungan Masyarakat, yaitu perwujudan hubungan yang baik
dan dukungan dari lingkungan masyarakat terhadap usaha
kerja sama.
4. Dasar-dasar Administrasi Negara
Di dalam sambutan Pemerintah menganai Undang-undang
Nomor 5 tahun 1986 disebut bahwa “ Pemerintah diberi wewenang

5
untuk melakukan perbuatan tata usaha negara yang dapat
dikelompokkan dalam tiga macam perbuatan, yaitu :
a. Mengeluarkan keputusan (bechikking)
b. Mengeluarkan peraturan(fregeling)
c. Melakukan Perbuatan Materiil (materied daad)
5. Fungsi administrasi Negara
Dalam fungsi kegiatannya, Fayol (dikutip Winardi,
1989:4) memisahkan fungsi administrasi ke dalam lima aspek
pokok yang penting, yaitu:
a. Merencanakan
b. Mengorganisasi
c. Memimpin
d. Melaksanakan pengoordinasian
e. Melaksanakan pengawasan
B. Reformasi Administrasi Publik dan Reformasi Pelayanan

Publik

Terkait dengan reformasi administrasi ada beberapa ahli yang


memberikan pejelasannya, diantaranya yaitu Caiden (dikutip dari Zauhar
2007:6) mendefinisikan reformasi administrasi sebagai. “The artificial
inducement of administative tranformation againts resistance”, Artinya,
reformasi administrasi merupakan kegiatan yang dibuat oleh manusia,
tidak bersifat insidental, otomatis maupun alamiah; ia merupakan suatu
proses yang beriringan dengan proses reformasi administrasi Caide dengan
tegas membedakan antara administative reform dengan administative
change. Perubahan administrasi bernakna sebagai respons keorganisasian
yang sifatnya otomatis terhadap fluktuasi atau perubahan kondisi.

Pollit dan Bouckaert (dikutip dari Manurung 2010, hal 189)


mendefinisikan reformasi pelayanan publik, Reformasi pelayanan publik
adalah perubahan sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan agar

6
kinerja sektor publik semakin baik. Reformasi sektor publik mencakup
bukan saja unsur organisasi dan manejemen, tetapi juga sumber daya
manusia. Perubahan-perubahan tersebut tidak hanya terfokus pada
perubahan kuantitas, namun juga kualitas. Suatu ketika, reformasi yang
dilakukan akan berdampak terhadap melebar dan menebalnya struktur
birokrasi, tetapi di masa yang lain menuntut birokrasi menjadi lebih
ramping dan pipih. Reformasi juga dapat menyebabkan penambahan
administrator publik, namun juga dapat mengakibatkan pengurangan
administrator publik.

C. Pelayanan Publik

1. Pengertian Pelayanan Publik Menurut Para Ahli


Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan
dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan manusia. Menurut Moenir (2002:6) pelayanan merupakan
kegiatan yang diteruskan oleh organisasi atau perseorangan kepada
konsumen yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki,
konsumen yaitu masyarakat yang mendapat manfaat dan aktivitas yang
dilakukan oleh organisasi yang memberikan pelayanan. Menurut Dwiyanto
(2005:141) mengatakan bahwa: "pelayanan pubik dapat didefenisikan
sebagai serangkaian aktivitas yang diberikan oleh birokrasi publik untuk
memenuhi kebutuhan masyarakatnya". Pelayanan Publik menurut
Sinambela dalam bukunya Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan,
dan Implementasi(2006:5) adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan
masyarakat oleh penyelenggara pemerintah serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
dalam hal ini Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan
tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang
PelayananPublik, menyebutkan yang dimaksud dengan pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

7
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.Sementara menurut Kurniawan (2005:4) mengatakan bahwa:
"pelayanan publik adalah pemberian layanan (melayani) keperluan orang
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan. Keseluruhan
pelayanan yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintahan kepada publik di
dalam suatu organisasi atau instansi untuk memenuhi kebutuhan penerima
layanan atau masyarakat. Dalam konteks pelayananpublik dikatakan
bahwa, pada umumnya pelayanan publik adalah mendahulukan
kepentingan publik, mempermudah urusan publik, mempersingkat waktu
pelaksanaan urusan publik, dan memberikan kepuasan kepada publik.

2. Hakekat Administasi Menurut Ahli

Boediono (2003:63) menyebutkan, adapun yang menjadi hakikat dari


pelayanan publik yang prima adalah:

a. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi


instansi pemerintah di bidang pelayan umum.
b. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tatalaksana pelayanan,
sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya
guna dan berhasil guna (efisien dan efektif).

c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta

masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan

masyarakat luas.

D. KUA Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah

KUA Kec. Haruyan merupakan salah satu dari 11 KUA Kecamatan

di lingkungan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

8
KUA Kecamatan Haruyan pertama kali dipimpin oleh seorang kepala

KUA bernama Danial Abdul Holik, MSI. KUA Kecamatan Haruyan

dibangun di atas tanah wakaf yang diperuntukkan untuk gedung KUA

Kecamatan Haruyan, dan dibuat Akta Ikrar Wakaf pada tanggal 28-02-

2007 M. Dengan nomor akta W.2/01 Tahun 2007. Gedung tersebut mulai

dibangun pada tanggal 10 Maret s.d 18 Mei 2007 dengan nilai proyek Rp.

123.030.000,- kemudian pada tahun 2017 mendapat bantuan dari SBSN

(Surat Berharga Sokuk Negara) dengan nilai proyek sebesar Rp.

568.389.000,- Tahun Anggaran 2017 yang diresmikan ileh Menteri Agama

LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN pada tanggal 26 Februari 2018.

Dalam PMA No.34 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disingkat KUA adalah Unit

Pelaksana Teknis pada Kementerian Agama, berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

dan secara operasional dibina oleh Kepala Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota yang bertugas melaksanakan, memberi layanan dan

bimbingan masyarakat Islam di wilayah kerjanya. Adapun fungsi KUA

sebagaimana disebutkan dalam pasal 3 PMA Nomor 34 Tahun 2016 Ayat

1 adalah:

a) pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan

nikah dan rujuk

b) penyusunan statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam

9
c) pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi manajemen

KUA Kecamatan

d) pelayanan bimbingan keluarga sakinah

e) pelayanan bimbingan kemasjidan

f) pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syari’ah

g) pelayanan bimbingan dan penerangan agama Islam

h) pelayanan bimbingan zakat dan wakaf

i) pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA

Kecamatan

10
BAB III

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN REFORMASI ADMINISTRASI

PUBLIK DAN PELAYANAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

HARUYAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

A. Permasalahan

1. Bagaimana reformasi pelayanan administrasi Publik di Kantor Urusan


Agama Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah?
2. Bagaimana Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan
Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah?

B. Pembahasan

1. Reformasi administrasi publik di Kantor Urusan Agama Kecamatan


Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ialah:
a. Pembangunan Sarana & Prasarana KUA
KUA merupakan unit terdepan dalam struktur Ditjen Bimas
Islam dan berkedudukan di kecamatan. Hingga akhir tahun 2013,
jumlah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan mencapai 5.382.
Sejak terakhir penambahan jumlah KUA pada tahun 2010 sejumlah
347, Kementerian Agama belum menambah kembali jumlah KUA.
Menurut data Direktorat Urusan Agama Islam dan Binsyar, KUA
yang berjumlah 5.382 diseluruh Indonesia harus melayani
pencatatan peristiwa nikah setiap tahunnya + 2,3 juta pasang
pengantin. Angka ini sangat besar. Bahkan, ada beberapa KUA
yang harus melayani lebih dari 200 peristiwa nikah setiap bulannya.
Meskipun peristiwa nikah yang harus dilayani cukup banyak,
namun hal ini belum sepenuhnya didukung oleh ketersediaan sarana
gedung secara menyeluruh. Dari 5.382 KUA yang ada pada saat ini,

11
5.138 (95%) KUA sudah mempunyai gedung sendiri, sementara
244 (5%) KUA pada saat ini belum mempunyai gedung atau masih
sewa kepada pihak lain. Sementara itu kondisi gedung KUA yang
sudah dibangun, yang kondisinya dalam keadaan baik 4.093 (80%),
sementara 776 (15%) lainnya dalam keadaan rusak ringan dan 269
(5%) di antaranya kondisinya pada saat ini dalam keadaan rusak
berat. Sedangkan Usia bangunan dari masing-masing gedung KUA
dapat dikategorikan sebagai Usia 1-5 tahun (21%), 6-10 tahun
(21%), 10-15 tahun (14%), 15-20 tahun (19%), dan lebih dari 20
tahun (32%).
Menanggapi masih adanya gedung KUA yang masih sewa
atau memiliki gedung, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam Kemenag RI tahun 2015 telah melakukan terobosan penting
dengan menyediakan anggaran pembangunan gedung KUA melalui
skim SBSN (Surat Berharga Syariah Nasional).
b. Menyajikan Data Aktual Peristiwa Nikah
Menyajikan data aktualperistiwa nikah merupakan
terobosan besar dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas.
Tersedianya data aktual memudahkan bagi pemantauan, baik oleh
publik maupun instansi Kementerian Agama itu sendiri. Data aktual
ini disajikan dalam Sistem Informasi Manajemen Nikah
(SIMKAH). Embrio SIMKAH telah lahir sejak tahun 2006-2007.
Pada awal kelahirannya, SIMKAH dikemas berbasis web, kemudian
berbasis desktop, dan saat ini telah berkembang dengan basis
desktop maupun online (web) yang dapat dilihat melalui web
bimasislam.kemenag.go.id. Pembangunan SIMKAH bertujuan
membangun perbaikan layanan pendaftaran, validasi data, pengisian
blangko NB, print-out buku nikah, dan sajian data peristiwa nikah
secara nasioal. Selain akan memudahkan proses dokumentasi,
SIMKAH akan menjadi filter pertama dalam mendeteksi seseorang
melakukan peristiwa nikah lebih dari stau kali.15 Berdasarkan data

12
yang masuk melalui database Ditjen Bimas Islam, dari total 5.328
KUA di seluruh nusantara sebanyak sekitar 1200 KUA telah online,
dan diperkirakan lebih dari separuhnya telah menggunakan
SIMKAH secara offline untuk pelayanan. Kondisi ini akan terus
berkembang dan ditargetkan pada tahun 2016, seluruh KUA telah
online kecuali KUA yang belum dapat ada fasilitas online karena
infrastruktur daerah yang belum memadai. Kelahiran SIMKAH pun
tak berhenti hanya di situ. Guna meningkatkan sinergi antar
lembaga sebagaimana dicita-citakan pemerintahan saat ini,
Kementerian Agama dan Kementerian dalam Negeri ingin
menandatangani MoU dalam pencegahan korupsi pelayanan nikah
dan pertukaran data untuk menyederhanakan layanan persyaratan
pencatatan nikah. Dengan adanya MoU ini, KUA dapat mengakses
data NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang ada di DUKCAPIL
(Kependudukan dan Catatan Sipil). Begitupun sebaliknya,
DUKCAPIL dapat mengakses data KUA yang terkait dengan
pernikahan. Dengan demikian, siapapun tak lagi harus meminta
N1–N7 di kelurahan untuk melihat data peristiwa nikah, karena
semuanya sudah tersedia dalam SIMKAH.17 Begitu pula,
kerjasama ini memudahkan para calon pengantin mengakses secara
online tanpa harus datang ke kantor desa.
c. Layanan Terpadu Berbasis Online
Semangat RB telah mendorong para punggawa KUA untuk
berinovasi memberikan kualitas layanan prima. Salah stuny dengan
menyediakan layanan online. Dengan berkembangnya teknologi,
hal ini mendorong kebutuhan akan akses yang mudah dan cepat
KUA. Sebelum tersedianya pelayanan online, masyarakat mengurus
pendaftaran nikah sangat ribet dan berbelit. Mengurus surat
keterangan menikah di tempat lain atau mengurus persyaratan nikah
adalah sesuatu yang menjenuhkan, harus kesana dan kemari, belum

13
lagi biaya yang terkadang membengkak. Inilah faktor yang
menghambat kepusan publik terhadap layanan KUA.
Selain memberi kemudahan akses kepada masyarakat
dalam mengurus berbagai keperluannya, layanan online juga
memperkuat sistem tata kelola pencatatan sebagai bentuk tertib
administrasi sebagaimana amanat Reformasi Birokrasi (RB). Harus
diakui, salah satu titik lemah KUA adalah tata administrasi dan
dokumentasi yang belum mencerminkan akuntabilitas dan
transparan. Akibatnya, proses pelayanan tidak sepenuhnya
terdokumentasikan secara baik dan benar. Padahal, seluruh layanan
harus terdokumentasikan secara baik dan benar, sebagai bagian dari
akuntabilitas dan transparansi. Namun, kini beberapa KUA telah
melakukan terobosan dengan menyediakn layanan online. Di sini
seluruh layanan tersedia, diantaranya e-registrasi, e-daftar nikah, e-
saran, e-survey, e-andon nikah dan lainnya. Bagi yang
membutuhkan layanan selain pencatatan nikah, juga tersedia
aplikasi online seperti pengaduan, informasi perwakafan, kajian
keagamaan dan lainnya. bahkan, bagi masyarakat yang hendak
berkunjung ke KUA disediakan juga free hotspot yang cukup besar
kapasitasnya. Selain menggunakan domain berbayar, ada banyak
KUA yang menggunakan blogspot sebagai basis layanan online.
Jika kita membuka google akan ditemukan beberapa alamat, hal ini
menujukkan bahwa dorongan menyediakan layanan online sangat
tinggi. Menyediakan layanan berbasis online merupakan sebuah
terobosan besar bagi dunia KUA untuk mendongkrak kualitas
layanan kepada publik. Sebagai sebuah lembaga pemerintahan,
tentunya inovais ini harus didorong lebih profesional melalui
penyediaan anggaran guna membangun sistem online yang lebih
baik.
d. Transparansi dan Akuntabilitas Pendaftaran Nikah

14
Amanat RB yang mengamanatkan transparansi dan
akuntabilitas telah dijabarkan dalam regulasi pencatatan nikah pada
KUA. Setelah beberapa kejadian tentang gratifikasi pada KUA
mencuat, pemerintah dengan cepat membuat regulasi yang
mendorong terbangunya nuansa birokrasi yang transparan dan
akuntabel. Maka, kita dapat melihat perubahan besar itu adalah tarif
biasaya nikah dan prosedur pembayaran biasaya nikah. Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Jenis dan Tarif Atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Kementerian Agama, telah menggariskan bahwa pendaftaran dan
biaya nikah tak ada lagi ruang gratifikasi. Pada pasal 5 (lima)
disebutkan:
1) Setiap warga Negara yang melaksanakan nikah atau rujuk di
Kantor Urusan Agama Kecamatan atau di luar Kantor Urusan
Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)
huruf b tidak dikenakan biaya pencatatan nikah atau rujuk.
2) Dalam hal nikah atau rujuk dilaksanakan di luar Kantor Urusan
Agama Kecamatan dikenakan biaya transportasi dan jasa profesi
sebagai penerimaan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah
ini.
3) Terhadap warga Negara yang tidak mampu secara ekonomi dan/
atau korban bencana yang melaksanakan nikah atau rujuk di luar
Kantor Urusan Agama Kecamatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dikenakan tarif Rp0,00 (nol rupiah).

2. Bagaimana Penataan Organisasi di Kantor Urusan Agama Kecamatan


Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah:
Untuk meningkatkan kinerja, pelayanan dan bimbingan masyarakat
Islam, perlu dilakukan penataan organisasi dan Tata Kerja Kantor
Urusan Agama Kecamatan. Penataan organisasi dan tata kerja KUA

15
Kecamatan telah mendapat persetujuan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B/1304/M/PAN-
RB/03/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja KUA Kecamatan.
Susunan organisasi KUA Kecamatan terdiri atas:
a. Kepala KUA
b. Petugas Tata Usaha
c. Kelompok Jabatan Fungsional

16
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam melaksanakan reformasi administrasi pelayanan publik Setiap

warga Negara memerlukan pelayanan publik yang efisien dan efektif serta

responsif terhadap keluhan warganya. Di Indonesia pelayanan publik

masih menjadi permasalahan yang sampai saat ini masih terus dilakukan

perbaikan. Memperbaiki pelayanan publik diperlukan reformasi

administrasi pelayanan publik. Untuk memberikan pelayanan yang

maksimal kepada masyarakat, Kantor Urusan Agama Kecamatan Haruyan

melakukan reformasi dalam berbagai hal seperti pembangunan sarana &

prasarana, menyajikan data aktual peristiwa nikah, layanan terpadu

berbasis online, dan transparansi serta akuntabilitas pendaftaran nikah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad. 2019. Pengantar Ilmu Admnistrasi Negara. Aceh: Unimal Press.


https://bakeuda.kalselprov.go.id/banjarmasin-1/
https://dpmpt.kulonprogokab.go.id/detil/508/pelayanan-publik
https://media.neliti.com/media/publications/77944-ID-reformasi-administrasi-
pelayanan-publik.pdf
https://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma/article/view/1019/1022

18
19

Anda mungkin juga menyukai