Anda di halaman 1dari 19

EFEKTIVITAS PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB)

DALAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI DESA SUNGAI


BAHADANGAN KECAMATAN BANJANG KABUPATEN
HULU SUNGAI UTARA

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL

PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pada Program Studi Administrasi Publik

OLEH :

REKA MAULIDA SARI

NPM : 19.21.07112

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)

AMUNTAI

2023
ABSTRAK

REKA MAULIDA SARI, NPM : 19.21.07112, Judul “EFEKTIVITAS


PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB) DALAM KESEHATAN
IBU DAN ANAK DI DESA SUNGAI BAHADANGAN KECAMATAN
BANJANG KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA” di bawah bimbingan
Bapak Dr. Reno Affrian, S.Sos, M.AP. CIQaR., CIQnR sebagai Pembimbing I
dan Bapak Dr. Irza Setiawan, S.Sos., M.AP sebagai Pembimbing II.
Salah satu bagian dari program pembinaan ketahanan keluarga ialah Bina
Keluarga Balita (BKB). Permasalahannya adalah masih kurangnya kemampuan
kader, masih ada sebagian masyarakat yang tidak berhadir untuk mengikuti
program BKB dan masih kurangnya sarana dan prasarana dalam program BKB.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas program Bina Keluarga
Balita dan faktor-faktor yang mempengaruhi program Bina Keluarga Balita
(BKB) dalam kesehatan ibu dan anak di Desa Sungai Bahadangan Kecamatan
Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Sumber data diambil melalui penarikan secara
purposive sampling berjumlah 10 orang. Setelah data terkumpul kemudian
dianalisis dengan teknik meliputi kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi
data atau penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data dilakukan dengan
perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan
sejawat, kecukupan referensi, kajian kasus negatif dan pengecekan anggota.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas Program Bina
Keluarga Balita di Desa Sungai Bahadangan Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu
Sungai Utara belum efektif dilihat dari masih kurangnya partisipasi masyarakat
dalam mengikuti kegiatan BKB, pelaksanaan kegiatan BKB di Desa Sungai
Bahadangan belum efektif karena situasi dan kondisi saat pelaksanaan masih
kurang mendukung seperti ibu-ibunya kurang memperhatikan pada saat
penyampaian materi dan anak-anaknya yang ribut, kemampuan kader yang masih
kurang dalam menguasai materi penyuluhan dan sarana dan prasarana dalam
program BKB di Desa Sungai Bahadangan masih kurang, terlihat dari masih
kurangnya BKB kit dan alat permainan. Adapun indikator yang sudah efektif
dilihat dari kejelasan metode pelaksanaan BKB, perencanaan yang matang,
pelaksanaan BKB sudah dilakukan sesuai dengan pedoman pelaksanaan dan
adanya sistem pengawasan. Di samping itu faktor penghambat efektivitas program
BKB yaitu kurangnya kemampuan kader, masih kurangnya sarana dan prasarana,
pelaksanaan kegiatan kurang mendukung dan partisipasi masyarakat masih
kurang. Sedangkan faktor pendorong yaitu adanya metode kegiatan dalam
program BKB, sudah dilaksanakan secara terus-menerus dan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan.
Untuk meningkatkan efektivitas program BKB di Desa Sungai
Bahadangan disarankan kepada Koordinator BPKB perlunya para penyuluh dan
para kader lebih semaksimal mungkin untuk mengajak para masyarakat dalam
mengikuti program penyuluhan, kepada kader saat menjalankan penyuluhan lebih
di optimalkan lagi supaya masyarakat berantusias dalam mengikuti kegiatan BKB.
ABSTRACT
REKA MAULIDA SARI, NPM : 19.21.07112, Title "EFFECTIVENESS OF
TODDLER FAMILY DEVELOPMENT PROGRAM (BKB) IN
MATERNAL AND CHILD HEALTH IN RIVER VILLAGE
BAHADANGAN, BANJANG DISTRICT, HULU SUNGAI UTARA
DISTRICT" under the guidance of Mr. Dr. Reno Affrian, S.Sos, M.AP.
CIQaR., CIQnR as Advisor I and Mr. Dr. Irza Setiawan, S.Sos., M.AP as
Advisor II.
One part of the family resilience development program is the Toddler
Family Development (BKB). The problem is that there is still a lack of cadre
skills, there are still some people who are not present to take part in the BKB
program and there is still a lack of facilities and infrastructure in the BKB
program. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the
Toddler Family Development program and the factors that influence the Toddler
Family Development program (BKB) in maternal and child health in Sungai
Bahadangan Village, Banjang District, Hulu Sungai Utara Regency.
This study uses a qualitative approach with a descriptive-qualitative type.
Data collection techniques used are observation, interviews and documentation.
The data source was taken by means of a purposive sampling of 10 people. After
the data is collected, it is then analyzed using techniques including data reduction,
data presentation, and data verification or drawing conclusions. The data
credibility test was carried out by extending participation, observation persistence,
triangulation, peer checking, reference adequacy, negative case review and
member checking.
The results of the study indicate that the effectiveness of the Toddler
Family Development Program in Sungai Bahadangan Village, Banjang District,
Hulu Sungai Utara Regency is not yet effective, seen from the lack of community
participation in participating in BKB activities. support, such as mothers who pay
less attention when delivering material and their children are noisy, the ability of
cadres who are still lacking in mastering counseling materials and facilities and
infrastructure in the BKB program in Sungai Bahadangan Village is still lacking,
as seen from the lack of BKB kits and game tools . The indicators that have been
effective can be seen from the clarity of the method of implementing the BKB,
careful planning, the implementation of the BKB has been carried out in
accordance with the implementation guidelines and the existence of a monitoring
system. In addition, the inhibiting factors for the effectiveness of the BKB
program are the lack of capacity of cadres, the lack of facilities and infrastructure,
the implementation of activities that are less supportive and the community's
participation is still lacking. While the driving factor is the existence of activity
methods in the BKB program, which have been carried out continuously and in
accordance with the implementation guidelines.
To increase the effectiveness of the BKB program in Sungai Bahadangan
Village, it was suggested to the BPKB Coordinator that extension workers and
cadres need to be as maximal as possible to invite the community to participate in
the counseling program, to cadres when carrying out counseling to be optimized
again so that the community is enthusiastic in participating in BKB activities.
PENDAHULUAN pemerintah dan pemerintah
A. Latar Belakang daerah menetapkan kebijakan
Tanggung jawab keluarga pembangunan keluarga melalui
dan orang tua dalam pembinaan ketahanan dan
melaksanakan kewajibannya kesejahteraan keluarga.
yaitu mendidik dan mengasuh Salah satu bagian dari
anak yang merupakan aspek program pembinaan ketahanan
yang perlu diperhatikan. Dalam keluarga tersebut ialah Bina
perkembangannya, anak Keluarga Balita (BKB). Tujuan
memiliki masa yang sangat diadakan Bina Keluarga Balita
membutuhkan daya dukung (BKB) ini adalah meningkatkan
keluarga yang memadai bagi peran ibu dan anggota keluarga
terpenuhinya hak-hak anak pada lainnya dalam mengusahakan
masa tersebut. Berdasarkan sedini mungkin tumbuh
maknanya, masa tersebut disebut kembang anak yang menyeluruh
sebagai masa keemasan atau dan terpadu baik intelektual
golden age. Masa ini dapat ataupun spiritual, emosional dan
diibaratkan sebagai sebuah sosial yang berarti pula
fondasi dalam pembentukan menjadikan anak Indonesia
karakter anak. menjadi anak yang berkualitas.
Dalam hal ini, maka keluarga Keberhasilan program ini
sebagai lingkungan sosial yang sangat ditentukan oleh para
paling dekat dengan anak kader yang terjun langsung
memiliki peran yang sangat memberikan penyuluhan
penting dalam pembentukan tersebut. Berdasarkan observasi
generasi yang unggul dan awal yang saya lakukan terdapat
berkualitas. Berdasarkan beberapa fenomena masalah
Undang-Undang nomor 52 yang saya temui, yaitu sebagai
Tahun 2009 Tentang berikut:
Perkembangan Kependudukan Pertama, pada Desa Sungai
dan Pembangunan Keluarga Bahadangan masih kurangnya
Pasal 47, mengamanatkan bahwa kemampuan kader dalam
menguasai materi atau bahan Banjang Kabupaten Hulu
penyuluhan karena pihak Sungai Utara”.
pelaksana masih tahap belajar B. Fokus Penelitian
dalam program Bina Keluarga Agar Penelitian ini dapat
Balita (BKB) ini. mengarah ke dalam pokok
Kedua, masih ada sebagian permasalahan yang akan diteliti,
masyarakat Desa Sungai maka penulis memfokuskan
Bahadangan yang tidak bisa penelitian ini sesuai dengan
berhadir untuk mengikuti Efektivitas Program Bina
program Bina Keluarga Balita Keluarga Balita (BKB) Dalam
(BKB) dikarenakan waktu Kesehatan Ibu dan Anak Di
pelaksanaan kegiatan BKB Desa Sungai Bahadangan
belum sepenuhnya sesuai Kecamatan Banjang Kabupaten
dengan kegiatan masyarakat Hulu Sungai Utara. Maka yang
karena aktivitas pelaksanaannya terjadi fokus permasalahan
pada saat jam kerja masyarakat. dalam penelitian ini menurut J.L
Ketiga, Pelaksanaan Program Gibson dalam Daniel Setiawan,
Bina Keluarga Balita (BKB) dkk (2022:38-39) yaitu sebagai
secara garis besar belum berikut :
memadai dari segi sarana dan 1. Kejelasan tujuan yang akan
prasarana, media pembantu dicapai
pengetahuan tentang tumbuh 2. Kejelasan metode yang
kembang anak masih kurang. digunakan dalam mencapai
Berdasarkan latar belakang tujuan
pada masalah di atas, peneliti 3. Perencanaan yang matang
tertarik untuk mengkaji dan 4. Proses pelaksanaan
meneliti “Efektivitas Program 5. Program kerja sebagai
Bina Keluarga Balita (BKB) pedoman pelaksanaan
dalam Kesehatan Ibu dan kegiatan
Anak Di Desa Sungai 6. Tersedianya sarana dan
Bahadangan Kecamatan prasarana kerja
7. Sistem pengawasan dan Kabupaten Hulu Sungai
pengendalian Utara.
C. Rumusan Masalah 2. Untuk mengetahui faktor-
Berdasarkan latar belakang faktor apa saja yang
diatas maka perumusan masalah mempengaruhi Efektivitas
dalam penelitian ini sebagai Program Bina Keluarga
berikut: Balita (BKB) Dalam
1. Bagaimana Efektivitas Kesehatan Ibu dan Anak Di
Program Bina Keluarga Desa Sungai Bahadangan
Balita (BKB) Dalam Kecamatan Banjang
Kesehatan Ibu dan Anak Di Kabupaten Hulu Sungai
Desa Sungai Bahadangan Utara.
Kecamatan Banjang
LANDASAN TEORI
Kabupaten Hulu Sungai
A. Tinjauan Teoritis
Utara?
1. Efektivitas
2. Faktor-faktor apa saja yang
Berdasarkan Ensiklopedia
mempengaruhi Efektivitas
Umum Administrasi dalam
Program Bina Keluarga
Dyah Mutiarin dan Arif
Balita (BKB) Dalam
Zaenudin (2014:95),
Kesehatan Ibu dan Anak Di
efektivitas berasal dari kata
Desa Sungai Bahadangan
kerja efektif, berarti
Kecamatan Banjang
terjadinya suatu akibat atau
Kabupaten Hulu Sungai
efek yang dikehendaki dalam
Utara?
perbuatan. Efektivitas
D. Tujuan Penelitian
merupakan unsur pokok
1. Untuk mengetahui Efektivitas
untuk mencapai tujuan atau
Program Bina Keluarga
sasaran yang telah ditentukan
Balita (BKB) Dalam
dalam setiap organisasi.
Kesehatan Ibu dan Anak Di
Efektivitas disebut juga
Desa Sungai Bahadangan
efektif, apabila tercapainya
Kecamatan Banjang
tujuan atau sasaran yang telah
ditemukan sebelumnya.
Efektivitas pada dasarnya dalam mendidik anaknya
mengacu pada sebuah melalui kegiatan
keberhasilan atau pencapaian penyuluhan.
tujuan. c. Pelaksanaan Kegiatan
2. Bina Keluarga Balita BKB
(BKB) Kegiatan BKB
a. Pengertian Bina dilakukan satu kali dalam
Keluarga Balita (BKB) sebulan. Penanggung
Dalam Bekti Putri jawab umum gerakan
Harwijayanti (2023:97) BKB adalah Lurah atau
Bina Keluarga Balita Kepala Desa. BKB
(BKB) adalah salah satu direncanakan dan
bentuk penyuluhan dikembangkan oleh
kesehatan balita. BKB kader, LKMD dan PKK
merupakan program serta Tim Pembina
penyuluhan yang LKMD tingkat
diperuntukkan bagi orang kecamatan. Dalam Bekti
tua yang mempunyai Putri Harwijayanti
balita serta memberikan (2023:98) Proses
pemahaman yang baik pelaksanaan program
mengenai pola asuh pada BKB ini dilakukan oleh
balita. tim pengelola dan
b. Tujuan Bina Keluarga dibantu oleh kader
Balita (BKB) terlatih yang berasal dari
Tujuan dibentuknya kalangan masyarakat
program BKB ini sekitar, dan bersedia
diantaranya adalah untuk secara sukarela bertugas
memperbaiki kualitas memberikan penyuluhan
hidup anak balita dalam kepada sasaran gerakan
jangka panjang. Selain BKB.
itu juga memberikan Adapun program
bekal kepada orang tua BKB yang dilakukan
oleh kader dengan 3 kesehatan yang optimal,
kegiatan, yaitu: bagi ibu dan keluarganya
1) Penyuluhan Bina untuk menuju Norma
Keluarga Balita (BKB) Keluarga Kecil Bahagia
2) Bermain APE (Alat Sejahtera (NKKBS) serta
Permainan Edukatif) meningkatnya derajat
3) Pencatatan hasil kesehatan anak untuk
perkembangan ke dalam menjamin proses tumbuh
Kartu Kembang Anak kembang optimal yang
(KKA) merupakan landasan bagi
3. Kesehatan Ibu Dan Anak peningkatan kualitas
Beyer, Lenz and Kuhn manusia seutuhnya.
dalam Elfirayani Saragih B. Kerangka Pemikiran
(2022:2) Ibu dan anak
merupakan anggota
keluarga yang perlu
mendapatkan prioritas
dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan, karena ibu
dan anak merupakan
kelompok rentan terhadap
keadaan keluarga dan
sekitarnya secara umum.
Sehingga penilaian terhadap
status kesehatan dan kinerja
upaya kesehatan ibu dan METODE PENELITIAN
anak penting untuk A. Pendekatan Penelitian
dilakukan. Pendekatan penelitian yang
Tujuan kesehatan ibu dan digunakan dalam skripsi ini
anak adalah tercapainya adalah penelitian kualitatif.
kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat
B. Tipe Penelitian yang penulis kumpulkan di
Tipe penelitian yang sini diantaranya adalah
digunakan adalah deskriptif buku-buku yang
kualitatif. Dengan menggunakan berhubungan dengan
jenis penelitian ini penulis ingin program BKB.
memberikan gambaran secara 2. Sumber Data
menyeluruh dan sistematis Sumber data diambil
terkait dengan Efektivitas melalui penarikan sampel
Progam Bina Keluarga Balita dengan purposive sampling.
(BKB) Dalam Kesehatan Ibu Purposive sampling adalah
Dan Anak Di Desa Sungai teknik penentuan sampel
Bahadangan Kecamatan Banjang untuk tujuan tertentu. Dalam
Kabupaten Hulu Sungai Utara. penelitian ini peneliti
C. Data dan Sumber Data menetapkan jumlah informan
1. Data sebanyak 10 orang.
a. Data Primer D. Teknik Pengumpulan Data
Data primer sebagai Untuk teknik pengumpulan
data yang diambil dari data yang diperlukan dalam
sumber primer atau penelitian ini, yaitu:
sumber pertama di 1. Observasi
lapangan. Untuk penelitian 2. Wawancara
ini data primer berupa data 3. Dokumentasi
hasil wawancara dengan E. Teknik Analisis Data
informan. Menurut Miles dan
b. Data Sekunder Hubberman dalam Ibrahim
Data sekunder (2018:109) menyatakan bahwa
merupakan sumber yang aktivitas dalam model analisis
tidak langsung data kualitatif mencakup 3 (tiga)
memberikan data kepada kegiatan, yaitu:
pengumpul data, misalnya 1. Kondensasi Data
lewat orang lain atau lewat 2. Penyajian Data
dokumen. Data sekunder 3. Penarikan Kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN BKB ini orang tua bisa
A. Efektivitas Progam Bina mengetahui dan memantau
Keluarga Balita (BKB) Dalam tumbuh kembang anak
Kesehatan Ibu Dan Anak Di dengan menggunakan
Desa Sungai Bahadangan Kartu Kembang Anak
Kecamatan Banjang (KKA) dan mendapat
Kabupaten Hulu Sungai Utara pengetahuan mengenai
1. Kejelasan Tujuan Yang pola asuh pada balita.
Akan Dicapai 2. Kejelasan Metode Yang
a. Sasaran Yang Terarah Digunakan Dalam
Ketepatan sasaran Mencapai Tujuan
program BKB di Desa a. Kejelasan Metode
Sungai Bahadangan cukup Pelaksanaan
efektif yaitu orang tua Metode pelaksanaan
yang memiliki anak Program BKB di Desa
berumur 0-6 tahun, ada Sungai Bahadangan sudah
sekitar 59 keluarga yang tepat, yaitu dengan
menjadi sasaran program melakukan penyuluhan
BKB ini, namun tidak oleh kader BKB,
semua sasaran dapat kemudian sesi tanya jawab
berhadir dalam kegiatan dan melakukan pengisian
BKB. Kartu Kembang Anak
b. Tercapainya Tujuan (KKA) untuk memantau
Organisasi bagaimana tumbuh
Mengenai tercapainya kembang anak tersebut.
tujuan organisasi Program b. Kemampuan Kader
BKB sudah cukup baik, Kemampuan kader
karena tujuan dari BKB ini dalam Program BKB di
untuk mewujudkan anak Desa Sungai Bahadangan
balita yang bisa tumbuh masih kurang menguasai
secara optimal sehingga materi penyuluhan yang
dengan adanya program akan disampaikan dan
belum cukup bisa Pelaksanaan kegiatan
menengahi anak-anak BKB masih belum efektif
yang sedang ribut ketika karena untuk situasi dan
waktu pelaksanaan BKB. kondisi saat pelaksanaan
3. Perencanaan Yang Matang masih kurang mendukung.
a. Bentuk Perencanaan b. Partisipasi Masyarakat
Bentuk perencanaan Partisipasi masyarakat
program BKB di Desa di Desa Sungai
Sungai Bahadangan sudah Bahadangan belum efektif,
efektif dilihat dari para karena masih ada sebagian
kader mengadakan rapat masyarakat yang tidak
terlebih dahulu sebelum hadir dalam kegiatan BKB
hari dilaksanakan kegiatan ini dikarenakan masih
BKB dan membicarakan sibuk melakukan aktivitas
rencana kerja untuk yang lain dan sebagian
kedepannya. anak-anaknya masih ada
b. Efektifnya Perencanaan yang tidur sehingga tidak
Efektifnya Program bisa datang dalam kegiatan
BKB di Desa Sungai BKB tersebut.
Bahadangan sudah efektif, 5. Program Kerja Sebagai
karena sudah dilakukan Pedoman Pelaksanaan
sesuai rencana yaitu Kegiatan
kegiatan BKB ini a. Pemahaman Masyarakat
dilaksanakan setiap Tentang Program
bulannya dan sebelum hari Pemahaman masyarakat
pelaksanaan dilakukan tentang BKB cukup baik
rapat terlebih dahulu untuk dan cukup mengetahui
mempersiapkan kegiatan tentang program BKB ini
BKB yang akan karena sering menghadiri
dilaksanakan. pertemuan atau
4. Proses Pelaksanaan penyuluhan yang diadakan
a. Pelaksanaan Kegiatan oleh kader.
b. Pedoman Pelaksanaan Koordinator KB dan Bidan
Mengenai pedoman Desa yang selalu hadir saat
pelaksanaan sudah baik, pelaksanaan BKB, serta
yang manakader dalam Kepala Desa dan para
menjalankan program aparat desa.
BKB sudah menjalankan b. Pengendalian
sesuai dengan buku Pengendalian program
pedoman yang diberikan BKB cukup baik, yaitu
sebagai acuan untuk para dengan cara melakukan
kader dalam menjalankan evaluasi dan pemantauan
kegiatan BKB. kegiatan BKB di Desa
6. Tersedianya Sarana dan Sungai Bahadangan.
Prasarana Kerja B. Faktor-Faktor yang
a. Ketersediaan Sarana dan Mempengaruhi Efektivitas
Prasarana Program Bina Keluarga Balita
Sarana dan prasarana (BKB) Dalam Kesehatan Ibu
BKB masih belum efektif, dan Anak di Desa Sungai
terlihat masih terbatasnya Bahadangan Kecamatan
BKB kit dan APE atau Banjang Kabupaten Hulu
BKB kit yang belum Sungai Utara
lengkap seperti buku-buku, 1. Faktor Penghambat
kaset-kasetnya belum ada a. Kurangnya Kemampuan

dan APE yang sebagian Kader

sudah rusak dan hilang. Kemampuan kader

7. Sistem Pengawasan dan dalam kegiatan BKB

Pengendalian masih kurang dalam

a. Pengawasan mengusai bahan

Pengawasan program penyuluhan, kemampuan

BKB di Desa Sungai mengatasi masalah yang

Bahadangan sudah baik timbul diantara ibu peserta

yaitu dengan monitoring dalam hal bahan

langsung ke lapangan oleh penyuluhan.


b. Kurangnya Sarana dan 2. Faktor Pendorong
Prasarana a. Adanya Metode Kegiatan
Sarana dan prasarana Dalam Program BKB
BKB masih kurang, karena Metode kegiatan
media BKB seperti alat Program BKB di Desa
permainan banyak yang Sungai Bahadangan sudah
rusak dan hilang dan tepat, yaitu dengan
terbatasnya BKB Kit. melakukan penyuluhan
c. Pelaksanaan Kegiatan oleh kader BKB dan
Kurang Mendukung melakukan pengisian KKA
Pelaksanaan BKB untuk memantau
masih belum efektif karena bagaimana tumbuh
untuk situasi dan kondisi kembang anak tersebut.
saat pelaksanaan masih b. Kegiatan Yang Dilakukan
kurang mendukung seperti Secara Rutin
ibu-ibunya kurang Di Desa Sungai
memperhatikan pada saat Bahadangan kegiatan
penyampaian materi dan program BKB ini sudah
anak-anaknya yang ribut. dijalankan setiap bulannya
d. Kurangnya Partisipasi sehingga kegiatan BKB
Masyarakat tersebut masih berjalan
Partisipasi masyarakat aktif sampai sekarang.
masih belum efektif dalam c. Sesuai Dengan Pedoman
menjalankan program Pelaksanaan
BKB tersebut karena Para kader BKB telah
waktu pelaksanaan melaksanakan dan
kegiatan BKB belum menjalankan kegiatan
sepenuhnya sesuai dengan BKB tersebut sesuai
kegiatan masyarakat dengan buku pedoman
karena aktivitas yang telah diberikan
pelaksanaannya pada saat sehingga dapat
jam kerja masyarakat. mempermudah kader
dalam menjalankan BKB sudah tepat, perencanaan
kegiatan program BKB. yang matang dengan
mengadakan dan membicarakan
PENUTUP rencana kerja setiap bulan,
A. Kesimpulan pelaksanaan BKB sudah
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan sesuai dengan
dan pembahasan, maka dapat pedoman pelaksanaan, dan
diambil kesimpulan bahwa sistem pengawasan pelaksanaan
Efektivitas Program Bina program BKB sudah baik yaitu
Keluarga Balita (BKB) Dalam dengan mengawasi dan
Kesehatan Ibu dan Anak di Desa mengevaluasi kekurangan
Sungai Bahadangan Kecamatan pelaksanaan BKB.
Banjang Kabupaten Hulu Sungai Faktor-faktor yang
Utara selama ini belum efektif mempengaruhi Efektivitas
dilihat dari masih kurangnya Program Bina Keluarga Balita
partisipasi masyarakat Desa (BKB) Dalam Kesehatan Ibu
Sungai Bahadangan dalam dan Anak di Desa Sungai
mengikuti kegiatan BKB, Bahadangan Kecamatan Banjang
pelaksanaan kegiatan BKB di Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Desa Sungai Bahadangan masih ada dua faktor, yaitu : Faktor
belum efektif karena situasi dan penghambat Pertama,
kondisi saat pelaksanaan masih kurangnya kemampuan kader,
kurang mendukung, kemampuan Kedua, masih kurangnya sarana
kader yang masih kurang dalam dan prasarana dalam kegiatan
menguasai materi penyuluhan program Bina Keluarga Balita,
dan sarana dan prasarana dalam Ketiga, pelaksanaan kegiatan
program BKB di Desa Sungai kurang mendukung karena pada
Bahadangan masih kurang saat pelaksanaan kegiatan BKB
memadai. masih banyak orang tua yang
Adapun indikator yang tidak memperhatikan materi
sudah efektif dilihat dari yang disampaikan oleh kader,
kejelasan metode pelaksanaan Keempat, partisipasi masyarakat
masih kurang. Sedangkan untuk Bahadangan, agar
faktor pendorong yaitu, memudahkan anggota dalam
Pertama, adanya metode menerima materi yang
kegiatan dalam program, Kedua, diberikan dan menarik minat
Di Desa Sungai Bahadangan agar masyarakat yang belum
kegiatan BKB ini sudah mengikuti kegiatan BKB
dilaksanakan secara terus untuk ikut berpartisipasi
menerus dan dilaksanakan setiap dalam kegiatan. Dan kepada
bulan, Ketiga, sesuai dengan anggota BKB Desa Sungai
pedoman pelaksanaan. Bahadangan, untuk dapat
B. Saran lebih aktif lagi berpartisipasi
Adapun saran yang diberikan dalam kegiatan Bina
oleh peneliti dalam hal Keluarga Balita (BKB).
penelitian mengenai Efektivitas 2. Kepada Koordinator Balai
Program Bina Keluarga Balita Penyuluhan Keluarga
(BKB) Dalam Kesehatan Ibu Berencana (BPKB)
dan Anak di Desa Sungai Kecamatan Banjang terkait
Bahadangan Kecamatan Banjang dengan berjalannya Program
Kabupaten Hulu Sungai Utara Bina Keluarga Balita, untuk
agar menjadi optimal, sebagai mencapai hasil yang di
berikut: targetkan perlunya para
1. Kepada Kader Bina Keluarga penyuluh dan para kader lebih
Balita (BKB) Desa Sungai semaksimal mungkin untuk
Bahadangan, lebih mengajak para masyarakat
meningkatkan lagi dalam mengikuti program
keterampilan dalam penyuluhan ini supaya
penyampaian materi, program ini berjalan dengan
memperhatikan sarana dan optimal.
prasarana untuk menunjang
penyampaian informasi yang DAFTAR PUSTAKA
diberikan kepada anggota Anonim, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 52 Tahun
BKB Desa Sungai
2009 Tentang
Perkembangan Ibrahim. 2018. Metodologi
Kependudukan dan Penelitian Kualitatif.
Pembangunan Keluarga Bandung: ALFABETA.
Ananda, Rusydi dan Tien Rafida.
2017. Pengantar Evaluasi Kartiwa, Asep. 2015. Metode
Program Pendidikan, Edisi Penelitian Administrasi.
pertama. Medan: Bandung: CV PUSTAKA
PERDANA PUBLISHING. SETIA.

Awalia, Nissa Nur. 2021. Makmur. 2015. Efektivitas


Efektivitas Penyuluhan Bina Kebijakan Kelembagaan
Keluarga Balita Untuk Pengawasan. Bandung: PT
Mengembangkan Pola Asuh Refika Aditama.
Orangtua (Penelitian Di
Bina Keluarga Balita Melati Mutiarin, Dyah dan Arif Zaenudin.
Mekar 09 Kecamatan 2014. Manajemen Birokrasi
Cileunyi Kabupaten dan Kebijakan, Edisi
Bandung). Universitas Islam pertama. Yogyakarta:
Negeri Sunan Gunung Djati PUSTAKA PELAJAR.
Bandung.
Pasolong, Harbani. 2016. Metode
Djabbar, Ramlawati. 2013. Penelitian Administrasi
Pelaksanaan Program Bina Publik. Bandung:
Keluarga Balita di ALFABETA.
Kelurahan Balandai
Kecamatan Bara Kota Putra, I.G.L dan I.G.L Parta
Palopo. Universitas Hasa Tanaya. 2019. Badanku
nuddin Fakultas Ilmu Sosial Sehat Pikiranku Cerdas.
dan Ilmu Politik. Mataram: Kementerian
Desa PDT dan
Fauziah, Resti, Nandang Mulyana, Transmigrasi.
Santoso Tri Raharjo. 2014.
Efektivitas Program Bina Ridwan, Moh dan Budi Setiawati.
Keluarga Balita (BKB). 2021. Efektivitas Peran
FISIP Universitas Kader Dalam Pelaksanaan
Padjadjaran. Program Bina Keluarga
Remaja Di Desa Bilas
Gunawan, Imam. 2015. Metode Kecamatan Upau
Penelitian Kualitatif: Teori Kabupaten Tabalong.
dan Praktik, Edisi pertama. Sekolah Tinggi Ilmu
Jakarta: PT Bumi Aksara. Administrasi Tabalong
Program Studi Administrasi
Harwijayanti, Bekti Putri. Et al. Publik.
2023. Penyuluhan
Kesehatan Ibu dan Anak, Saragih, Elfirayani. Et al. 2022.
Edisi pertama. Padang: PT Kesehatan Ibu dan Anak,
GLOBAL EKSEKUTIF Edisi pertama. Yayasan Kita
TEKNOLOGI. Menulis.
Setiawan, Daniel. Et al. 2022.
Model Strategi
Meningkatkan Efektivitas
Kemampuan Militer. Jawa
Barat: CV. Adanu Abimata.

Siagian, Sondang P. 2019.


Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Subarsono, AG. 2021. Analisis


Kebijakan Publik Konsep,
Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: PUSTAKA
PELAJAR.

Sugiyono. 2016. Metode penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung:
ALFABETA.

Tim Penyusun. 2022. Pedoman


Penyusunan dan Penulisan
Skripsi Program Studi S1
Administrasi Publik.
Amuntai: STIA Amuntai.

Wahab, Solichin Abdul. 2017.


Analisis Kebijakan: Dari
Formulasi ke Penyusunan
Model-Model Implementasi
Kebijakan Publik, Edisi
pertama. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai