Anda di halaman 1dari 6

NFECE 4 (1) (2015)

Journal of Non Formal Education and


Community Empowerment
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc

MANAJEMEN PENYELENGGARAANPROGRAM BINA KELUARGA


REMAJA MELALUI KEGIATAN KETERAMPILAN MERAJUT
DI RW 06 KELURAHAN BANDARJO UNGARAN BARAT

Fitri AprianiTri Suminar

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang manajemen peyelenggaraan program serta hambatan
Diterima Februari 2015 dari program bina keluarga remaja melalui kegiatan keterampilan merajut. Pendekatan penelitian menggunakan
Disetujui Maret 2015 pendekatan kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 4 orang yaitu Ketua BKR, 1 tutor, dan 2 orang terdiri dari
Ketua UPTD KB PP Kecamatan Ungaran Barat, dan PLKB, serta 2 warga belajar sebagai informan.
Dipublikasikan April 2015
Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data
________________ menggunakan triangulasi sumber, teori. Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data,
Keywords: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah
Management; Adolescent Perencanan kegiatan merajut meliputi prosedur identifikasi, perumusan tujuan, perekrutan tutor, WB, penentuan
FamilyDevelopment;Knittin materi dan media. Pengorganisasian meliputi pembagian tugas dan tanggungjawab secara proposional pada
masing-masing organisasi pelaksana yang ada di BKR. Penggerak kegiatan berlangsung seminggu 1 kali,
g Skills
pembelajaran menggunakan metode ceramah, praktek, dan tanya jawab, tutor selalu memberikan motivasi
____________________ kepada warga belajar. Pembinaan kegiatan merajut dilakukan secara internal dan eksternal. Penilaian kegiatan
merajut menggunakan evaluasi formatif dan sumatif; Pengembangan kegiatan merajut akan diperluas wilayah
kegiatan keterampilan merajut. Hambatan yang ada meliputi keadaan alam, karakteristik warga belajar yang
berbeda-beda dan tempat kerja..

Abstract
___________________________________________________________________
This study aimed to describe about the management of the family development program for adolescents in knitting skills
activities and constraints. The research approach uses a qualitative approach. Subjects numbered 4, namely the Chairman of
BKR, 1 tutor, and 2 consist of the Chairman of the District UPTD KB PP Ungaran Barat, and field officers, as well as two
residents learn as informants. Collecting data using interviews, observation, and documentation. The validity of the data using
triangulation source. Data analysis techniques used include data collection, data reduction, data presentation, drawing
conclusions / verification. The results obtained are: 1) Planning knitting activities include the identification procedure,
formulation of objectives, hiring tutors, WB, determination of material and media; 2) The organization includes the division of
tasks and responsibilities are proportional to the respective implementing organizations in BKR; 3) Drive activity 1 time lasted
a week, learning to use the lecture method, practice, and frequently asked questions, tutor always gives motivation to the
participants; 4) provide guidance on the knitting is done internally and externally; 5) knitting activities using formative and
summative evaluation; 6) The development activities will be expanded region knitting knitting skills activities; 7) the exist ing
barriers include the state of nature and the workplace. Advice given socialization program should be implemented in other
neighborhoods, ditambahankan with the marketing of the material means of knitting skills.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6331
Gedung A2 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail:fitri.apriani070493@gmail.com

1
Fitri Apriani/ NFECE 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN

Remaja adalah masalah peralihan dari mencari jawaban diluar lingkaran orang tua dan
anak menuju dewasa, pada masa ini terjadi nilai yang dianutnya ini bisa menjadi berbahaya
berbagai perubahan yang cukup bermakna baik jika lingkungan baru memberi jawaban yang
secara fisik, biologis, mental dan emosional serta tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang
psikososial kesemuanya ini dapat diberikan oleh orang tua, konflik dengan orang
mempengaruhui kehidupan pribadi tua mungkin akan mulai menajam bahkan
dilingkungan keluarga maupun masyarakat. remaja akan melakukan hal-hal yang tidak
Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi sesuai dengan nilai-nilai kebaikan atau banyak
perubahan tersebut dapat menibulkan melakukan kenakalan remaja.
menimbulkan berbagai perilaku menyimpang Pendidikan nonformal dalam
seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas, menjalankan perannya sebagai bagian yang
penyalahguna obat terlarang NAPZA, penyakit tidak bisa dipisahkan dari sistem pendidikan
menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS, nasional untuk membantu memecahkan
kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi dan masalah-masalah yang menjadi beban
sebagainya. masyarakat dalam bidang pendidikan seperti
Jumlah penduduk Indonesia pada tersebut diatas maka sebagai upaya dalam
kelompok umur 10-24 tahun (remaja) sekitar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
27,6% atau kurang lebih 64 juta jiwa, dari total keluarga agar orang tua (keluarga remaja) dapat
penduduk Indonesia berdasarkan sensus memberikan dukungan kepada remaja secara
penduduk tahun 2010, jumlah yang banyak ini lebih optimal dibentuk gerakan Bina Keluarga
memerlukan perhatian khusus dari semua pihak, Remaja (BKR).
apalagi usia remaja adalah masa pancaroba, BKR merupakan kegiatan penyuluhan
masa pencarian jati diri, ditambah lagi dengan kepada sekelompok keluarga yang mempunyai
arus globalisasi dan informasi yang kian tak anak remaja dan remaja melalui pertemuan
terkendali, mengakibatkan perilaku hidup secara berkala yang dilakukan oleh fasilitator/
remaja menjadi tidak sehat BKKBN (2014:1). motivator/ kader dan tenaga masyarakat yang
Undang-undang nomor 52 tahun 2009, telah mendapatkan pelatihan tentang BKR dan
tentang Perkembangan Kependudukan dan bersedia secara sukarela dari pemerintah/
Pembangunan Keluarga, pasal 48 ayat 1(b) yang swasta untuk meningkatkan bimbingan/
mengatakan bahwa “Peningkatan kualitas pembinaan tumbuh kembang anak remaja
remaja dengan pemberian akses informasi, secara baik dan terarah dalam rangka
pendidikan, konseling dan pelayanan tentang membangun keluarga berkualitas (BKKBN
kehidupan berkeluarga”, maka BKKBN sebagai Propinsi, 2008: 7-8).
salah satu institusi pemerintah harus Permasalahan dalam penelitian ini adalah
mewujudkan tercapainya peningkatan kualitas bagaimanakah manajemen penyelenggaraan
remaja. program Bina Keluarga Remaja melalui
Peran orang tua atau pendidik amatlah kegiatan keterampilan merajut di Rw 06
besar dalam memberikan alternative jawaban Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat,
dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri apa saja hambatan-hambatan yang dialami
remajanya. Orang tua yang bijak akan selama penyelenggaraan program.
memberikan lebih dari satu jawaban dan Istilah manajemen berasal dari kata
alternative supaya remaja itu bisa berpikir lebih management (Bahasa Inggris), berasal dari kata
jahu dan memilih yang terbaik. Orang tua yang “to manage” yang artinya mengurus atau tata
tidak mampu memberikan penjelasan dengan laksana. Sehingga menajemen dapat diartikan
bijak dan bersikap kaku akan membuat anak dan bagaimana cara mengatur, membimbing dan
remaja tambah bingung. Remaja tersebut akan memimpin semua orang yang menjadi

2
Fitri Apriani/ NFECE 4 (1) (2015)

bawahnya agar usaha yang sedang dikerjakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Sutarto, 2012: 1). Perencanaan program harus selalu
Manajemen sebagai suatu rangkaian memperhatikan identifikasi sasaran, tujuan
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang program, sistem rekrutmen tutor dan warga
pimpinan lembaga pendidikan nonformal, belajar, media yang digunakan untuk mencapai
dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan tujuan tersebut, dan sarana prasarana. Hal
satuan penyelenggara pendidikan nonformal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan
dapat dijabarkan melalui proses yang harus Sudjana (2007: 80) bahwa identifikasi kebutuhan
dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan merupakan kegiatan utama yang dilakukan
tertentu. Menurut Sudjana (2000:56) proses dalam perencanaan program kegiatan untuk
manajemen meliputi (a) planning, (b) organizing, mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan oleh
(c) actuating, (d) controlling, (e) evaluating, (f) sasaran program kegiatan tersebut. Pendapat
Developing. Kauffman (Sutomo, 2012: 12) Perencanaan
Bina keluarga Remaja (BKR) adalah adalah proses penentuan tujuan atau sasaran
wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang hendak dicapai dan menetapkan jalan serta
yang mempunyai remaja usia 10-24 tahun. BKR sumber untuk mencapai tujuan seefektif dan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan seefisien mungkin. Hal ini juga sesuai dengan
keterampilan orang tua dan anggota keluarga pendapat Simamora (1997: 212), rekrutmen
lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan merupakan serangkaian aktifitas untuk mencari
tumbuh kembang remaja, dalam rangka dan memikat pelamar kerja dengan motivasi,
meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemampuan, keahlian dan perencanaan
kemandirian ber KB bagi anggota kelompok. kepegawaian.
(BKKBN, 2014:69). Pengorganisasian berkaitan dengan
Penelitian ini bertujuan untuk penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan
mendeskripsikan manajemen program Bina oleh ketua kader BKR Bandarjo, tutor (kader),
Keluarga Remaja melalui kegiatan keterampilan warga belajar, serta fasilitas, alat-alat (sarana
merajut di Rw 06 Kelurahan Bandarjo prasarana) dan biaya yang tersedia atau dapat
Kecamatan Ungaran Barat dan hambatan- disediakan. Hal ini senada dengan pendapat
hambatan penyelenggaraan program. Sutomo (2012: 13) yang menyatakan bahwa
pengorganisasian merupakan suatu proses untuk
METODE PENELITIAN merancang struktur formal, mengelompokkan,
dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
Penelitian ini dilaksanakan dengan pekerjaan diantara para anggota organisasi agar
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien,
Subjek penelitian berjumlah 4 orang yaitu Ketua juga sesuai dengan Hasibuan (Kamil, 2012:40)
BKR, 1 tutor, dan 2 orang terdiri dari Ketua yang mengemukakan, pengorganisasian adalah
UPTD KB PP Kecamatan Ungaran Barat, dan suatu suatu proses penentuan, pengelompokan,
PLKB, serta 2 warga belajar sebagai informan. dan pengaturan bermacam-macam aktivitas
Pengumpulan data menggunakan metode yang diperlukan untuk mencapai tujuan
wawancara,observasi, dan dokumentasi. menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas
Keabsahan data menggunakan triangulasi ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan,
sumber. Teknik analisis data yang digunakan menetapkan wewenang yang secara relatif
meliputi pengumpulan data, reduksi data, didelegasikan kepada setiap individu yang akan
penyajian data, penarikan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Hal ini
kesimpulan/verifikasi. Lokasi penelitian di BKR sesuai pendapat (Kamil, 2012: 32) bahwa setiap
Tunas Mulia Kelurahan Bandarjo. pelatihan memerlukan rencana yang matang
melalui sarana prasarana, sasaran didik

3
Fitri Apriani/ NFECE 4 (1) (2015)

(rekruitmen warga belajar), sumber belajar, serta memberikan balikan pada siswa dan guru.
faktor-faktor yang satu sama lain tak dapat Sementara evaluasi sumatif dilakukan pada
dipisahkan. akhir pembelajaran dan hasilnya digunakan
Penggerakan upaya pemimpin untuk untuk menetapkan kelulusan.
menggerakkan (memotivasi) seseorang atau Pengembangan menjadi tuntutan mutlak
kelompok orang yang dipimpin dengan dalam manajemen pendidikan luar sekolah.
menumbuhkan dorongan atau motive dalam Tuntutan ini dapat dipahami karena pada
dirinya untuk melakukan tugas atau kegiatan umumnya pendidikan luar sekolah tidak
yang diberikan kepadanya sesuai dengan diselesaikan secara tuntas dalam satu atau dua
rencana dalam rangka mencapai tujuan kali kegiatan melainkan diselenggarakan secara
organisasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat berkelanjutan. Pengembangan upaya
Sudjana (2000:156) yang menyatakan bahwa memperluas atau mewujudkan potensi-potensi,
penggerakan sebagai upaya pimpinan untuk membawa suatu keadaan secara bertingkat
menggerakan (memotivasi) seseorang atau kepada suatu keadaan yang lebih lengkap , kebih
kelompok orang yang dipimpin dengan besar, atau lebih baik, memajukan sesusatu dari
menumbuhkan dorongan atau motive dalam yang lebih awal kepada yang lebih akhir atau
dirinya untuk melakuakan tugas atau kegiatan dari yang sederhana kepada tahapan perubahan
yang diberikan kepadanya sesuai dengan yang lebih kompleks. Kegiatan keterampilan
rencana dalam rangka mencapai tujuan merajut diharapkan menjadi kegiatan yang bisa
organisasi . maju lagi kedepannya, seperti yang diungkapkan
Sasaran pembinaan adalah rangkaian HA agar nantinya tidak hanya di RW 06 tapi
tugas sesuai dengan kegiatan yang telah bisa di RW lainnya kegiatan keterampilan
ditetapkan, ketepatan dalam pengorganisasian merajut bisa berkembang. Hasil dari rajutan
sumber-sumber, kecocokan antara tugas staf kader-kader bisa dipamerkan di UPPKS.
atau pelaksana dengan keahlian, prosedur Keadaan alam merupakan salah satu
kegiataan, penggunaan wewenang dan faktor yang dapat menghambat dari proses
kedudukan, serta pembiayaan. Hal ini terlaksananya keenam proses manajemen
sependapat dengan pendapat (Siagian, 2005: 15) tersebut diatas. Keadaan alam yang kurang
bahwa proses pengamatan pelaksanaan seluruh mendukung seperti infrastruktur yang kurang
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua baik, jarak yang ditempuh yang relatif jauh,
pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan tingkat keamanan, dan lain sebagainya. Selain
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan keadaan alam, hambatan lain yang dapat
Evaluating (penilaian) adalah fungsi mengganggu pelaksanaan kegiatan tersebut
organik administrasi dan menejemen yang tempat kerja. Pernyataan diatas sesuai dengan
terakhir.definisi penilaian adalah proses pendapat Kamil (2010: 156) bahwa hambatan-
pengukuran dan perbandingan hasil-hasil hambatan yang mempengaruhi dalam proses
pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil- penyelenggaraan program kegiatan
hasil yang seharusnya dicapai. Kegiatan evaluasi keterampilan, diantaranya meliputi : keadaan
dilaksanakan untuk mengetahui tingkat alam, sosial budaya, alat transportasi, lapangan
keberhasilan suatu program yang telah pekerjaan, tempat kerja, dan mata pencarian.
dilaksanakan. Didalam menentukan evaluasi Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sudjana
dilakukan oleh tutor dan pengelola, bentuk (2007: 101) yang menyatakan bahwa hambatan
evaluasi yaitu evaluasi formatif dilakukan pada pelatihan dapat berasal dari lingkungan internal
saat pembelajaran dan sumatif .dilakukan pada maupun lingkungan eksternal pelatihan.
saat ujian akhir. Sesuai dengan pendapat Rifa’i Lingkungan internal adalah sumber daya
(2007: 57) bahwa ujian formatif secara periodic manusianya sedangkan eksternal adalah
dilaksanakan selama pembelajaran untuk lingkungan alam.
memantau kemajuan belajar siswa dan untuk

4
Fitri Apriani/ NFECE 4 (1) (2015)

SIMPULAN DAN SARAN monitoring. Pada penilaian lebih fokus pada


aspek kognitif melalui tanya jawab. Pada
Simpulan pengembangan kegiatan ini bisa berkemabang di
wilayah lainnya dan orang tua bisa menyalurkan
Manajemen penyelenggaraan program ilmu merajut kepada anak-anaknya. Hambatan
bina keluarga remaja melalui kegiatan harus ada komunikasi antara pengelolah dan
keterampilan merajut meliputi perencanaan, warga belajar.
pengorganisasian, penggerakan, pembinaan,
penilaian dan pengembangan. Perencanaan DAFTAR PUSTAKA
diawali dengan analisis kebutuhan pelatihan,
menyusun rencana dan jadwal pelatihan, BKKBN. 2008. Pedoman Pengelolaan Bina Keluarga
sosialisasi program, rekrutmen warga belajar Remaja (BKR).Jakarta: BKKBN
dan tutor, perencanaan sarana dan prasarana. BKKBN. 2014. Materi Pegangan Kader Tentang
Pengorganisasian dilakukan dengan pembagian Bimbingan dan Pembinaan Keluarga Remaja.
tugas serta rapat diawal dan akhir program. Jakarta: BKKBN
Kamil, Mustofa. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan.
Penggerakannya diawali dengan menumbuhkan
Bandung: ALFABETA
motivasi kepada warga belajar untuk mengikuti
______. 2012. Model Pendidikan dan Pelatihan.
kegiatan keterampilan merajut. Pembinaan
Bandung: ALFABETA
dilakukan monitoring 2 (dua) kali. Penilaian
Rifa’i, Achmad. 2007. Evaluasi Pembelajaran.
meliputi evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Semarang: UNNES PERSS
Pengembangan orangtua memberikan ilmu
kepada anak-anaknya, dan kegiatan ini diperluas Siagian, Sondang P. 2005. Organisasi, Kepemimpinan,
di wilayah lainnya. Hambatan yang dialami, dan Perilaku administrasi. Jakarta, PT. Gunung
keadaan alam, karakteristik warga belajar yang Agung.
berbeda, dan tempat pekerjaan. Simamora, Hendry. 1997. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Saran Sudjana. 2000. Manajemen Program Pendidikan.
Bandung: Falah Production
Dalam perencanaan sebaiknya sarana ______. 2007. Sistem Dan Manajemen Pelatihan.
prasarana dilengkapi agar bisa menunjang Bandung: Falah Production
kegiatan keterampilan. Materi ditambahkan cara
Sutarto, Joko. 2012. Manajemen Program PNF.
memasraan hasil rajutan warga belajar, waktu
Semarang: UNNES PRESS
pelatihan ditambah. Pengorganisasian
Sutomo,dkk. 2012. Manajemen Sekolah, edisi revisi,
kordinasinya sudah baik, diadakan rapat cetakan kesembilan. Semarang: UNNES
sebelum dan sesudah rapat. Pada penggerakan PRESS
sebaiknya tutor menggunkan metode dan media UU NO: 52 tahun 2009, tentang Perkembangan
pembelajaran yang lebih bervariasi dengan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
mengkolaborisikan antara pendekatan pedagpdi pasal 48 ayat 1(b) yang mengatakan bahwa
dan andragogy sehingga wrga belajar dapat “Peningkatan kualitas remaja dengan
belajar dari pengalaman dan lebih memahami pemberian akses informasi, pendidikan,
dengan cepat materi yang disampaikan. Pada konseling dan pelayanan tentang kehidupan
pembinaan supervise dan monitoring membuat berkeluarga”
jadwal yang jelas untuk melaksanakan

5
Fitri Apriani/ NFECE 4 (1) (2015)

Anda mungkin juga menyukai