0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kelemahan birokrasi seperti kurang tepatnya penetapan pegawai dengan pekerjaannya dan rutinitas pekerjaan yang monoton. Selain itu, dibahas juga tentang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah yang terdiri dari pengawasan hirarki dan fungsional, serta model-model hubungan antara pemerintah pusat dan daerah seperti model Perancis, Inggris, Jerman, dan Uni Soviet.
Dokumen tersebut membahas tentang kelemahan birokrasi seperti kurang tepatnya penetapan pegawai dengan pekerjaannya dan rutinitas pekerjaan yang monoton. Selain itu, dibahas juga tentang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah yang terdiri dari pengawasan hirarki dan fungsional, serta model-model hubungan antara pemerintah pusat dan daerah seperti model Perancis, Inggris, Jerman, dan Uni Soviet.
Dokumen tersebut membahas tentang kelemahan birokrasi seperti kurang tepatnya penetapan pegawai dengan pekerjaannya dan rutinitas pekerjaan yang monoton. Selain itu, dibahas juga tentang hubungan antara pemerintah pusat dan daerah yang terdiri dari pengawasan hirarki dan fungsional, serta model-model hubungan antara pemerintah pusat dan daerah seperti model Perancis, Inggris, Jerman, dan Uni Soviet.
1. Kelemahan dan problema dalam birokrasi adalah :
a. Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional, terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki, kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi, berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi. b. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti dikemukakan oleh K. Merton lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” dengan ciri utamanya “trained incapacity”. c. Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat dipengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal. Pada gilirannya aktivitas administrasi diorientasikan pada kepentingan kelompoksosialnya. Sementara itu, kontrol internal tidak dapat dijalankan. Sehingga dengan birokrasi sistem perwakilan diharapkan dapat diterapkan mekanisme kantrol internal. Teori birokrasi sistem perwakilan secara konseptual amat merangsang,tetapi tidak mungkin untuk diterapkan. Karena teori ini tidak realistik, tidak jelas kriteria keperwakilan, emosional dan mengabaikan peranan pendidikan. Contoh kelemahan dan problema dalam birokrasi pada pemerintahan daerah yaitu seperti kurang tepatnya penetapan pegawai dengan pekerjaannya, rutinitas pekerjaan yang itu-itu saja, lemahnya sistem pengawasan. 2. Pemerintah daerah adalah bagian dari pemerintahan nasional yang diberi wewenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan yang diserahkan kepadanya. Oleh karena itu, antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terdapat hubungan sistemik antar sub sistem sehingga membentuk suatu sistem pemerintahan yang integral. Hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah ditentukan dalam system pengawasannya yang berpijak pada dua basis: hirarki dan fungsional. Basis hirarki menentukan sejauh mana otoritas yang lebih tinggi mengawasi pemerintahan daerahsedangkan basis fungsional menentukan sejauh mana departemen fungsional/sektoral dandepartemen general mengawasi pemerintahan daerah. Berdasarkan pola pengawasan tersebut maka terdapat empat model hubungan yang dikiblati oleh negara-negara di duniaini dengan berbagai variannya. Empat model tersebut adalah model Perancis, model Inggris, model Jerman, dan model Uni Soviet. Indonesia pada Orde Baru menganut model Perancis sedangkan pada masa Reformasi lebih menganut model Jerman.
3. Fungsi-fungsi manajemen personalia menurut Robert Presthus dalam Public
Administration adalah Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pengarahan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional