Anda di halaman 1dari 4

Manusia

2 & agama
A. Hakikat Manusia
1. Konsep Manusia
Berbicara tentang hakekat manusia terdapat beberapa
pandangan sebagai berikut :
a. Pandangan Ilmu Pengetahuan
Manusia adalah makhluk yang sangat menarik, karena sejak
dahulu hingga sekarang ini menjadi objek studi penelitian oleh
ilmuan-ilmuan. Hampir semua lembaga pendidikan yang ada
di dunia ini mengkaji manusia, karya dan dampaknya terhadap
alam dan dirinya sendiri. Para ahli telah mengkaji manusia
menurut bidang studinya, tetapi sampai kini para ahli belum
mencapai kata sepakat tentang hakekat manusia itu sendiri.
Hal ini terbukti pada banyaknya penamaan manusia itu
(misalnya : homo sapiens : binatang berakal, homo ekonomicus :
binatang ekonomi dan sebagainya.
Al-Quran tidak menggolongkan manusia itu kedalam
kelompok binatang selama ia mempergunakan akalnya. Tetapi
kalau ia tidak mempergunakan akal yang demikian tinggi
nilainya, maka lebih dari hewan sebagaimana dinyatakan Allah
dalam firman-Nya yakni :
”Mereka punya akal tetapi tidak berpikir, mereka punya mata tetapi
tidak melihat, mereka punya telinga tidak mendengar. Mereka
(manusia itu) sama dengan hewan bahkan lebih sesat dari binatang”.
b. Pandangan Materialisme
Menurut pandangan materialisme manusia adalah :
- Manusia hanyalah merupakan sekepal tanah, dari bumi asal
kejadiaanya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia makan dan
ke dalam bumi dia kembali.

Pendidikan 25
Agama Islam
di Perguruan Tinggi
- Manusia tidak lebih dari kumpulan daging, darah, tulang,
urat-urat dan alat pencernaan, akal pikiran dianggap sebagai
barang benda.
- Manusia dianggap tidak ada keistimewaan dan hanya dapat
disamakan dengan kera yang setelah melalui masa panjang
berubah menjadi manusia seperti kita lihat sekarang ini.
(teori evolusi/teori desendensi) berasal dari makhluk satu
sel. Evolusi itu berlangsung setingkat demi setingkat
membentuk sejuta jenis hewan dan sepertiga juta jenis
tanaman. Binatang satu sel sebagai awal evolusi dan
manusia akhir dari evolusi.
c. Pandangan menurut Al-Quran
Manusia telah berupaya memahami dirinya selama beribu-
ribu tahun. Tetapi gambaran yang pasti dan meyakinkan tak
mampu mereka peroleh hanya dengan mengandalkan daya
nalarnya yang subjektif. Oleh karena itu perlu pengetahuan
dari pihak lain yang dapat memandang dirinya secara lebih
utuh. Allah Sang Pencipta telah menurunkan Kitab Suci Al-
Quran untuk memberikan gambaran konkret tentang manusia.
Penyebutan manusia dalam Al-quran tidak hanya satu macam,
melainkan bermacam-macam istilah yang menunjukkan aspek
kedudukan manusia.
Pandangan manusia menurut Al-Quran dapat dipahami
dengan memperhatikan kata-kata yang saling menunjuk pada
makna manusia dan aspek penciptaannya yaitu :
1. Aspek Historis, penciptaan manusia disebut dengan Bani
Adam :
2. Aspek biologis, penciptaan manusia disebut dengan basyar
yang mencerminkan sifat-sifat fisik kimia-biologisnya.
Kata basyar, Allah menggunakan konsep basyar dalam Al-
Quran sebanyak 37 kali.

3. Aspek kecerdasan, manusia disebut insan yakni makhluk


terbaik yang diberi akal sehingga mampu menyerap ilmu
pengetahuan.

26 Manusia
& agama
Kata insan disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 65 kali, di
antaranya (Al-Alaq : 5)

4. Aspek sosiologis, manusia disebut al-nas yang menunjukkan


sifatnya yang berkelompok sesama jenisnya.
Kata Al-Nas disebut sebanyak 240 kali seperti dalam Az-
Zumar : 27
Secara biologis manusia ini telah diciptakan oleh
Allah dengan keteraturannya, seperti sebagai berikut :
- Manusia asalnya satu umat : (Q.S, Surat Al-
Baqarah, 2 : 213)
- Manusia berbeda bahasa dan warna kulit : (Q.S.
Ar-Rum, 30 : 22)
- Manusia diciptakan tidak secara main-main : (Q.S.
Al-Mukminun, 23 : 115).
- Manusia diciptakan dalam susah payah (penuh
perjuangan) (QS,Al- Balad, 90: 4)
- Manusia tidak ada apa-apa tatkala ia lahir : (Q.S,
An-Nahal, 16 : 78).
- Manusia dikembangbiakan :(Q.S. Al-Mukminun,
23 : 79 & Asy-Syuura, 42 : 11)
- Manusia diistimewakan Allah : (Q.S, Al-Isra, 17 :
70)
- Bantuk rupa manusia dibaguskan : (Q.S Al-
Mukmin, 40 : 64, dan Q.S, At- Taghabuu, 64 : 3).
- Bentuk rupa manusia ditentukan semenjak dalam
rahim :(Q.S, Ali – Imran, 3 : 6)
- Umur manusia telah ditetapkan umurnya : (Q.S,
Fathir, 35 : 11)
- Derajat manusia sepadan dengan amalnya : (Q.S,
Al-An’am : 6 : 132).
1. Kedudukan Manusia dengan Makhluk Lain
Manusia bila dibandingkan dengan makhlluk lain,
terdapat perbedaan yang sangat berarti pada manusia.

Pendidikan 27
Agama Islam
di Perguruan Tinggi
Dalam pandangan Islam manusia dibandingkan dengan
makhluk lain mempunyai berbagai ciri utama yaitu :
1. Manusia sebaik-baik ciptaan

28 Manusia
& agama

Anda mungkin juga menyukai