Anda di halaman 1dari 37

Pengantar

Perjanjian Lama
Pdt. Julius A. Titaheluw
Otoritas Perjanjian Lama
• Kitab Perjanjian Lama kita tidak bisa mempelajarinya dari perspektif sastra
dan menghargainya hanya sebagai suatu karya sastra. Perjanjian Lama
adalah tulisan yang diilhamkan Allah yang memiliki otoritas sebagai
perkataan Allah (1 Tim. 3:16). Penyataan diri Allah yang memiliki otoritas
ada di dalam Perjanjian Lama.
• Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya mengakui keotoritasan Kitab Perjanjian
Lama ini. Tuhan Yesus sering menarik peristiwa-peristiwa dalam kehidupan
individu-individu kunci Perjanjian Lama untuk mendukung pengajarannya
atau membenarkan perilakunya. Dia dapat menerima begitu saja bahwa
pendengarnya berbagi keyakinannya bahwa hal-hal ini benar-benar terjadi
dan bahwa mereka direkam untuk memberikan model otoritatif perilaku
baik dan buruk bagi umat Tuhan di era selanjutnya.
Otoritas Perjanjian Lama
• Kitab Perjanjian Lama kita tidak bisa mempelajarinya dari perspektif sastra
dan menghargainya hanya sebagai suatu karya sastra. Perjanjian Lama
adalah tulisan yang diilhamkan Allah yang memiliki otoritas sebagai
perkataan Allah (1 Tim. 3:16). Penyataan diri Allah yang memiliki otoritas
ada di dalam Perjanjian Lama.
• Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya mengakui keotoritasan Kitab Perjanjian
Lama ini. Dimana Kristus sering mengutip kitab-kitab Perjanjian Lama
sebagai dasar pengajaran-Nya (mis. Mat. 4:1-11). Paulus juga sering
mengutip kitab Perjanjian Lama dalam pengajarannya. Dalam empat
suratnya yang utama, yaitu Surat Roma, 1 dan 2 Korintus, Galatia terlihat
jelas bahwa Paulus berpegang pada Perjanjian Lama.
Penulisan Kitab Perjanjian Lama
• Diakhiri pada zaman setelah pembuangan, yaitu kira-kira tahun 400 SM,
penulisan Kitab Perjanjian Lama mungkin dimulai pada zaman Musa,
kira-kira tahun 1500 SM. Penulisan kitab Perjanjian Lama kira-kira 1000
tahun lamanya. Penulisnya pun berasal dari berbagai tempat dengan
latar belakang yang berbeda-beda. Mereka juga memiliki pekerjaan
yang berbeda dan hidup dalam zaman yang berbeda.
• Bahasa yang digunakan untuk menulis kitab Perjanjian Lama, yaitu
bahasa Ibrani dan Aram (anggota rumpun bahasa Semit). Suatu nama
yang berasal dari Sem, anak laki-laki Nuh. Orang Semit aslinya berasal
dari Jazirah Arab. Mereka migrasi ke Mesopotamia, Siria, Palestina dan
bagian-bagian Afrika.
Employee orientation 4
Anak-anak Nuh: Sem, Ham dan Yafet.
Ham dikutuk, Sem diberkati, Yafet memperluas wilayahnya dan Ham
menjadi budak Yafet
Employee orientation 5
Sejarah Perjanjian Lama
Peta pada zaman Abraham
dalam Kejadian. Yang berkuasa
di daerah Timur Tengah pada
waktu itu adalah yaitu Orang
Het, Orang Babel dan Orang
Mesir.

Sejarah Perjanjian Lama ini


sangat berkaitan dengan
keadaan pada zaman itu.
Khususnya kerajaan-kerajaan
atau bangsa-bangsa yang
berkuasa saat itu.

6
Keluaran dan Penaklukan Kanaan

Catatan: Peta disamping adalah


perjalanan Bangsa Israel kembali
ke Kanaan setelah diperbudak di
Mesir. Dalam kitab Kejadian
dijelaskan Yusuf di dijual dan
akhirnya menjadi penguasa di
Mesir. Bangsa Israel dibawa Yusuf
ke Mesir, Namun setelah Yusuf
mati, bangsa Israel diperbudak di
Mesir. Tuhan mengutus Nabi Musa
membawa bangsa Israel kembali
ke tanah Kanaan.
7
Kedua belas suku
Bangsa Israel kembali Ke
Tanah Kanaan di bawah
kepemimpinan Musa. Setelah
Musa mati, ia digantikan oleh
Yosua. Yosua kemudian
membawa bangsa Israel
merebut tanah Kanaan, dan
membaginya kepada kedua
belas suku Israel sehingga
bangsa Israel menetap di
tanah Kanaan.
8
Kerajaan Daud dan Salomo
Setelah bangsa Israel tinggal di Tanah
Kanaan, bangsa Israel masih dibawah
kepemimpinan Yosua. Setelah masa Yosua
digantikan hakim-hakim. Pada zaman
Nabi Samuel bangsa Israel minta seorang
raja. Saul adalah Raja pertama. Lalu Saul
digantikan Daud dan Daud digantikan
oleh Salomo. Setelah Salomo mati,
kerajaan Israel pecah jadi dua yaitu
Kerajaan Selatan atau Yehuda ibu kota
Yerusalem, dan kerajaan Utara atau
kerajaan Israel ibu kota Samaria. Pada
zaman itu muncul banyak nabi. 9
Wilayah Palestina
Kekuasaan Israel
Tembok/Pagar batas
Jalan
Hunian Israel

10
Nabi-nabi di Israel
dan di Yehuda

11
Kerajaan Babel
Karena kejahatannya maka Yehuda di
buang ke Babel

Kerajaan Asyur
Karena kejahatannya Kerajaan Utara
dengan Ibukota Samaria di buang ke
Asyur
12
Dunia Perjanjian Lama
Dunia Perjanjian Lama sebenarnya berada pada
daerah Timur Dekat Kuno yang sekarang dikenal
sebagai Timur Tengah. Dimana kisah-kisah yang
dicatat dalam kitab Perjanjian Lama berada di
lingkungan Timur Tengah yang meliputi kawasan
Mesopotamia di Timur, Asia Kecil di Utara, Siro
Palestina dan Mesir di Barat dan Semenanjung
Arabia di Selatan.
1. Kawasan sabit yang subur.
Daerah ini meliputi lembah dan delta sungai Nil,
dataran sempit sepanjang pantai Laut Tengah
daerah Palestina dan lembah sungai Tigris dan
Efrat. Daerah ini merupakan daerah pertanian
karena dialiri aliran air sungai.
13
Daerah
Bulan Sabit
Yang Subur

14
2. Mesopotamia.
Nama Mesopotamia
berarti 'negeri di antara
sungai-sungai', yaitu
sungai Tigris dan sungai
Efrat. Mesopotamia
merupakan negeri asal
orang-orang Israel karena
para leluhur Ibrani tinggal
di daerah Haran di Padan-
Aram antara sungai Tigris
dan Efrat.
15
4. Siro Palestina.
Daerah ini merupakan
daratan yang menjadi
jembatan antara benua Afrika
dan Asia. Daerah ini sangat
subur khususnya di
sepanjang pesisi Laut Tengah.
Bagian Utara Siro Palestina
meliputi negara Siria dan
Libanon sekarang. Sedang
bagian Selatan meliputi
bangsa Israel dan sebagian
dan sebagian Yordania.
17
5. Mesir
Mesir terletak di sebelah Barat Daya Palestina daerah ini subur sebab dialiri
sungai Nil. Kerajaan Mesir ini memiliki hubungan yang erat dengan sejarah
Israel sebab bangsa Israel pernah dijajah selama 350 tahun.
Kanonisasi Kitab PL
Definisi
Kanon alkitabiah adalah kumpulan buku-buku kitab suci yang telah diberikan
Allah kepada umat-Nya, yang dibedakan oleh kualitas ilahi mereka,
penerimaan oleh badan kolektif, dan hubungan apostolik mereka, baik oleh
kepengarangan atau asosiasi.
Akar kata kanon terdapat dalam I Raj. 14:15, Ayub 14:15, yaitu dari kata
“ganeti", artinya gelagah. Gelagah ini biasanya digunakan sebagai alat
pengukur. Sehingga Kanonisasi Kitab Perjanjian Lama menunjuk pada kitab-
kitab yang diilhamkan Allah memiliki otoritas tertinggi untuk iman dan praktek
keagamaan bagi masyarakat Ibrani, selanjutnya menjadi ukuran atau standar
yang dipakai untuk menilai kitab-kitab sejarah, tradisi dan ajaran agama yang
ditulis belakangan.
Proses pembentukan kanon PL
The role of the canon is of fundamental importance in understanding the
Hebrew Scriptures. Yet the Jewish canon was formed through a complex
historical process which is largely inaccessible to critical reconstruction
Peran kanon sangat penting dalam memahami Kitab-Kitab Ibrani. Namun
kanon Yahudi dibentuk melalui proses sejarah yang kompleks yang sebagian
besar tidak dapat diakses untuk rekonstruksi kritis.
B.S. Childs, Introduction to the Old Testament as Scripture. London: SCM, 1979, p.67.z

Apakah ada cara bagi gereja untuk mengetahui bahwa sebuah buku diberikan
oleh Tuhan? Di sini kita akan mempertimbangkan secara singkat tiga atribut
yang dimiliki oleh semua buku kanonik.
Proses pembentukan kanon PL
Hal ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Jika Allah adalah benar-benar yang berdiri di belakang buku-buku ini, maka
kita akan mengharapkan buku-buku ini untuk berbagi kualitas Allah sendiri.
Pada mulanya penyataan Allah kepada umat Ibrani dalam kebanyakan kasus
disampaikan dengan lisan. "Ucapan yang berotoritas". Misalnya: perkataan
"beginilah firman Tuhan dan dengarlah firman Tuhan" (UI. 5:1; Yeh. 5:5).
Ucapan ucapan yang berotoritas ini diteruskan kepada generasi generasi
berikutnya sebagai "Firman Tuhan" dalam bentuk tradisi lisan (bandingkan
Yesaya 48:17).
Proses pembentukan kanon PL
Lagi pula, kita tahu bahwa dunia yang diciptakan berasal dari Allah
dengan melihat sifat-sifat Allah sendiri terungkap di dalamnya
(Mazmur 19, Roma 1:20). Demikian juga, kita mengharapkan wahyu
khusus Allah, firman-Nya yang tertulis, melakukan hal yang sama.
Contoh kualitas seperti itu dalam firman Allah adalah keindahan dan
keunggulan (Mazmur 19:8; 119:103), kekuatan dan kemanjuran
(Mazmur 119:50; Ibr 4:12-13), dan kesatuan dan keselarasan (Bilangan
23:19; Titus 1:2: Ibrani 6:18).
Proses pembentukan kanon PL
Melalui sifat-sifat ilahi ini, orang Kristen mengenali suara Tuhan mereka
dalam Kitab Suci. Seperti yang Yesus sendiri nyatakan, “Domba-domba-
Ku mendengar suara-Ku, dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku” (Yohanes 10:27).
Tentu saja, orang non-Kristen akan menolak gagasan tentang sifat-sifat
ilahi dalam Kitab Suci karena mereka tidak secara pribadi melihat sifat-
sifat seperti itu.
2. Dokumen-dokumen tertulis yang resmi. Suatu perkataan, ucapan yang
berotoritas yang diilhamkan oleh Allah dicatat dan dipelihara untuk
masyarakat Ibrani dalam bentuk tulisan. (Kel. 34:3-4).
3. Mengumpulkan dokumen-dokumen. Proses pengumpulan kitab
Perjanjian Lama memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan
karena proses penulisan kitab Perjanjian Lama yang dilakukan kira-kira
1000 tahun dan ditulis diberbagai tempat yang berbeda.
4. Penggunaan dokumen-dokumen atau kitab-kitab tertentu oleh
masyarakat Ibrani tidak dapat diragukan lagi telah mempengaruhi
penyaringan kanon. Kitab-kitab yang dibaca, dipelajari, disalin dan
ditaati oleh umat Israel selanjutnya diakui sebagai kanon. Pada
hakekatnya, kita harus menerima bahwa Roh Kudus yang sama
mengilhami penulis-penulis manusia untuk menulis kitab-kitab itu,
juga telah membimbing para pemimpin Ibrani selama proses
penyaringan kanon.
Kriteria Penyaringan Kanon
Ada beberapa kriteria yang dipakai dalam proses penyaringan guna
menetapkan kanon Perjanijian Lama, yaitu:
1. Sifat ilham ilahi yang hakiki dan otoritas yang dapat dikenal oleh para
pemimpin keagamaan masyarakat Ibrani melalui penerangan oleh
Roh kudus. Misalnya, penyataan langsung dari Roh Allah dalam kasus
Musa dan ketujuh puluh nabi dalam Bilangan 11:16-30, dan
penggenapan perkataan ilahi, seperti dalam Yeremia 28:9; 44:28).
2. Siapa penulisnya merupakan satu faktor penting dalam menilai kitab-
kitab untuk kanonitas. Pada umumnya, orang orang yang menulis
kitab-kitab yang terhimpun dalam kanon Ibrani menduduki jabatan
kepemimpinan yang ditunjuk oleh Allah seperti pemberian hukum,
nabi, raja dan imam.
3. Isi tiap-tiap kitab diteliti sehubungan dengan konsistensi internal dan
pengajarannya dan kesatuan menyeluruh dari tema dan berita
dengan pengalaman perjanjian yang tersurat dalam kitab-kitab lain
yang diakui sebagai "firman Tuhan".
4. Penggunaan dokumen-dokumen atau kitab-kitab tertentu oleh
masyarakat Ibrani tidak dapat diragukan diragukan lagi telah
mempengaruhi penyaringan kanon. Kitab-kitab yang dibaca, dipelajari,
disalin dan ditaati oleh umat Israel selanjutnya diakui sebagai kanon.
Pada hakekatnya, kita harus menerima bahwa Roh Kudus yang sama
mengilhami penulis-penulis manusia untuk menulis kitab-kitab itu, juga
telah membimbing para pemimpin Ibrani selama proses penyaringan
kanon.
Dalam Yudaisme, Alkitab Ibrani dikenal dengan sebutan
"tanakh", di dalamnya mencerminkan tiga bagian dari
Perjanjian Lama, yaitu: 'T' untuk Torah atau Taurat, 'N'
untuk Nebiim atau nabi-nabi, dan 'K' untuk ketubim
atau tulisan-tulisan. Pengelompokkan ini telah ada sejak
abad ke-ll sM. Hal ini dijelaskan dalam prolog Ben Sirakh
dan Talmud Babilonia (Baba Bahtra 14b15a) serta tokoh-
tokoh Yahudi dan Kristen selama empat abad pertama
sesudah Kristus, yaitu Philo, Yosefus, Melito, Tertulianus,
Origenes, Eusebius, Hieronimus dan
Kitab Suci umat Ibrani hanya berjumlah 24 kitab bukan 39 kitab. Hal
ini dikarenakan dalam Kitab Suci umat Ibrani, kitab Samuel, Raja-
raja, Tawarikh, Ezra Nehemia dianggap satu kitab. Sedangkan 12
kitab nabi kecil dipandang sebagai kitab kedua belas Nabi yang
menyatu. Di bawah ini akan dijelaskan pembagian kanon Perjanjian
Lama Yahudi dan Kristen.
Pelajaran yang akan
datang

Thank you
Catatan: Otoritas Perjanjian Lama
Tuhan Yesus mengingat orang-orang yang menganiaya nabi-nabi Allah di masa
lalu (Mat. 5:12 ):
1. Mengutip Tirus, Sidon, dan Sodom sebagai paradigma kota-kota jahat kuno
(Matius 11:21-24).
2. Menerima bahwa Yunus tetap hidup dalam perut ikan besar dan melanjutkan
untuk berkhotbah kepada Niniwe yang bertobat, dan bahwa Ratu Sheba benar-
benar hidup dan mengunjungi Salomo (Matius 12:40-42).
3. Tuhan Yesus merujuk kembali ke zaman Nuh dan kemudian Lot dan
kehancuran dahsyat yang terjadi di sekitar mereka (Matius 24:37-39).
4. Berbicara tentang pelayanan Elia dan Elisa (Lukas 4:25-27) dan
5. mengacu pada kisah Musa mendirikan ular tembaga di padang gurun
(Yohanes 3:14).
6. Manna bagi bangsa Israel selama periode pengembaraan (6:32, 49, 58).
Otoritas Perjanjian Lama
Akhirnya, Tuhan Yesus mengasumsikan kebenaran historis dari bagian
yang luas dari narasi Perjanjian Lama ketika dia membuat
pernyataan menyeluruh bahwa generasinya akan mengalami semua
penghakiman karena “untuk semua darah orang benar yang telah
ditumpahkan di bumi, dari darah orang benar. Habel sampai darah
Zakharia anak Berekia” (Mat. 23:35; lih. Luk 11:50-51).
Rasul Paulus mengutip Perjanjian Lama lebih dari 90 kali dan sebagian
besar kutipan tersebut terdapat dalam surat Roma, 1 dan 2 Korintus
maupun Galatia.

36
Yesus dan Nubuat Perjanjian Lama
Dalam contoh lain, Yesus mengambil pendekatan yang sama dengan orang-orang
sezamannya dengan melihat nubuatan yang tidak terpenuhi sebagai laporan yang
benar dan otoritatif tentang apa yang masih harus terjadi di masa depan.
1. Jadi, pasti masih ada “kekejian yang menyebabkan kehancuran berdiri di tempat
yang bukan tempatnya” (Markus 24:15)—penghujatan bait suci Yerusalem (lih.
Mat 24:15; Luk 21:20) yang meniru kengerian dari Daniel 9:27, 11:31 dan 12:11.
2. Mengakui bahwa Hosea 10:8 masih harus terjadi, ketika orang-orang ingin
mengakhiri penderitaan mereka dari kesengsaraan dunia ini dengan
menjatuhkan gunung-gunung dan membunuh mereka (Lukas 23:30).
3. Tuhan Yesus mengisahkan pergolakan kosmik ketika dia kembali, menggunakan
citra Yesaya 13:10 dan 34:4 untuk melakukannya (Markus 13:14 par.).
4. Tuhan Yesus juga mengantisipasi perjamuan akhir zaman yang akan datang untuk
semua umat Allah dari seluruh dunia (Mat. 8:11-12 par.) Berdasarkan Yesaya
25:6-8. 37

Anda mungkin juga menyukai