Anda di halaman 1dari 4

SESI 1

PENDAHULUAN
Shalom,
Untuk selalu diingat dan diperhatikan, saya sebagai gembala memberikan koreksi
dan hal-hal yang tujuannya agar kita seluruh pelayan selalu update situasi dan
perkembangan pelayanan kita dan tidak melulu monoton dengan pola/style/model
pelayanan yang begitu-begitu saja.
WL, Singers, Pemain Musik, Dancer bertugas membawa jemaat masuk hadirat
Tuhan. Oleh sebab itu :
WORSHIP LEADER/SONG LEADER
Tugas WL mengajak jemaat dan bukan menghakimi jemaat dengan kata-kata dan
perilaku.
Tugas WL memimpin pujian dan penyembahan dan BUKAN SEDANG BERDOA
SYAFAAT.
Tugas WL memimpin pujian dan penyembahan dan BUKAN SEDANG BERSAKSI,
APALAGI BERKHOTBAH
Hindari menggunakan kalimat yang sangat panjang. Pakailah kalimat yang singkat
dan membangun.
Hindari berdiri terlalu lama. Jangan pernah berpikir bahwa sikap berdiri membuat
lebih hormat kepada Tuhan (belum tentu). Apalagi di ibadah umum mayoritas orang
tua, lain halnya di ibadah youth. Buatlah catatan kecil di setiap lagu, kapan duduk
dan kapan berdiri.
Perhatikan durasi pujian dan penyembahan. Jangan terlalu lama dan bertele-tele.
Untuk kita (GBI Dewi Sartika) 45 menit sudah maksimal (Penyembahan-Pujian-
Kolekte-Jelang Firman Tuhan).
Peran pujian dan penyembahan adalah sebagai pembuka jemaat untuk masuk
kepada Firman Tuhan. Jangan membuat jemaat sudah kelelahan dengan pujian yang
lama dan terlalu banyak berdiri, sehingga  saat Firman Tuhan disampaikan selain
jamnya menjadi terbatas juga jemaat sudah tidak konsentrasi, harus ke “belakang”,
dan lain sebagainya.
Rancangkan alur pujian dan penyembahan (termasuk materi/lagu2/duduk berdiri) :
semakin naik dan bukan semakin turun atau turun naik.
Karena bukan sedang ibadah doa, jangan ciptakan doa dan penyembahan yang
terlalu panjang, secukupnya.
Hindari kata-kata “saya…” gantilah/pakailah kata “mari kita…” karena WL sifatnya
mengajak jemaat.
Meskipun ada LCD, berusahalah hafal lirik lagu.
Karena WL ada dalam tim. Usahakan pilih lagu yang jemaat tahu dan tim juga
pastikan sudah bisa.
Untuk lagu yang baru usahakan nyanyikan 2 kali dalam satu ibadah, misalnya saat
pembukaan dan jelang Firman (lagu penyembahan) dan saat pujian dan
persembahan (lagu girang).
WL pemimpin bagi jemaat untuk membawa jemaat ke hadirat Tuhan. Dalam tim,
lebih kepada persetujuan bersama antara WL, Singer, Pemusik dan Dancer tentang
lagu dan aransemen yang dibuat. Selain itu gembala sebagai pemimpin umum yang
pada saat-saat tertentu ada permintaan khusus tentang pola ibadah.
SINGER
Tugas Singer mendampingi WL saat bertugas.
Karena tugasnya mengajak/membawa jemaat. Singer bersama WL harus betul-betul
ikut menyanyi dan menyembah dan bukan penonton.
Meskipun ada LCD, berusahalah hafal lirik lagu.
PEMAIN MUSIK
Tugas pemusik mengiriingi WL dan Singer saat bertugas.
Pemain music usahakan ikut menyanyi, dengan demikian anda akan mengalir
bersama WL dan Singer.
Usahakan hafal akord lagu.
PEMANDU LCD
Mengikuti arahan tim pujian dan penyembahan mengenai apa-apa saja yang harus
ditampilkan di LCD.
DANCER
Mengikuti materi lagu-lagu yang dipilih oleh tim pujian dan penyembahan mengenai
apa-apa saja yang harus ditampilkan di LCD.
Demikian kira-kira yang bisa saya sampaikan, adapun hal-hal lain akan disampaikan
secara lisan.
Pemilihan lagu, apakah kita menguasai lagu tersebut? dan apakah jemaat mengenal
lagu tersebut?
Menjaga kualitas vocal, latihan pernafasan.
Persiapan team, latihan bersama team musik & Singer.
Berapa waktu yang tersedia, termasuk kesaksian atau kata sambutan, persembahan,
pengumuman.
Tingkat pengenalan atau penguasan Lagu.
Kondisi atau keadaan Jemaat yang akan kita layani.
Kita mengenal dengan baik.
Cari informasi tentang usia mayoritas Jemaat.
Bagaimana karakter jemaat di tempat atau daerah tersebut.
Berapa jumlah jemaat yang ada.
3.     Bagaimana Fasilitas Tempat Dan Waktu
Fasilitas penunjang (Sound system, musik, AC, dll).
Kondisi tempat (besar / kecil).
Waktu (pagi / siang / sore / malam).

  HAL–HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENJADI WORSHIP LEADER


1.     Bangun Komunikasi Yang Erat Dengan Jemaat Pada Kesempatan Pertama :
Penuh kasih bukan dibuat-buat.
Kata-kata pembuka yang mengakrabkan dan menguatkan.
Pandangan mata dan senyuman.
2.     Hindari Kata-Kata Yang Melemahkan Dan Menghakimi Jemaat :
Memotivasi dan membangun jemaat dengan kata-kata yang positif, seperti :
“Saya percaya Allah hadir di sini dan siap memberkati Saudara…”
“Ada kuasa dalam hadirat Allah ……”
“Saudara yang datang dengan masalah pasti akan pulang dengan  kelepasan ……”
Jangan menghakimi keterlambatan jemaat.
Jangan menghakimi cara jemaat memuji, jangan paksakan jemaat untuk sama seperti kita.
Gunakan kata-kata iman : “ Saya percaya ………”
3.     Persiapkan Penampilan Yang Baik :
Pakaian rapi dan sopan.
Rambut rapi.
Wajah segar, cerah dan bersih.
4.     Hindari pertentangan dengan pemusik atau singers yang menimbulkan ketidak-
sejahteraan suasana ibadah :
Beri aba-aba atau komando yang jelas dan disertai dengan senyum.
Kalau terjadi kesalahan, jalan terus (untuk membangun kepercayaan diri seluruh tim).
Ingat!  kita sedang menyembah dan memuji Allah, dan sedang membangun komunikasi
yang akrab dengan Allah.
5.     Hindari pengulangan lagu terlalu banyak, yang dapat menjenuhkan.
6.     Fleksibel dalam memimpin dan peka terhadap kehendak Roh Kudus untuk suatu
perubahan - perubahan sikap dan berbagai gaya dalam memimpin sehingga membawa
suasana yang hidup,  meriah,  indah dan penuh kuasa Roh Kudus.
7.     Hindari banyak bicara,  komentar disaat lagu sedang dinyanyikan, sebaiknya gunakan
kata-kata,  komentar-komentar yang tepat pada saat jeda lagu.
8.     Hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik :
Terlalu sering menutup mata.
Kebiasan gerakan tangan yang kurang baik.
Membelakangi jemaat.
Refleks mata berkedip-kedip.
9.     Jangan biarkan suasana vakum untuk beberapa waktu.
10.   Seringlah mengkoreksi penampilan saudara (bisa direkam gambar/video) :
Gaya di panggung, cara berdiri, gerakan tangan.
Cara memegang microphone.
Pengucapan istilah dan komentar
11.   Perhatikan nada dasar lagu yang PAS,  tidak ketinggian,  juga tidak kerendahan
(perhatikan nada dasar Asli dari Pencipta Lagunya).
12.   Perhatikan “Intro” dan “Ending” setiap lagu, sehingga tepat dengan iramanya, juga pada
saat “Interlude” jika ada.
13.   Pengulangan lagu yang wajar sesuaikan dengan situasi Jemaat.
14.   Kuasai Aba-aba (Hand Signals).
Nada dasar.
Pengulangan.
Overtone.
Perlambat / Percepat tempo.
Perkeras / perhalus suara.
Pengulangan coda.
Acapela.
Drums Only.
Piano / keyboards only.
'membumi'.
Terjemahkan visi, misi dan  nilai-nilai dari gereja lewat lagu/musik.
Membuat event-event yang dapat menjadi wadah untuk para musisi/penyanyi/pencipta
lagu/dan lain-lain.
Menyalurkan aspirasi dan talenta mereka (misal: konser, lomba cipta lagu, festival, dan
sebagainya)
Karakter apa yang harus dimiliki?
Kerendahan hati.
Sikap ("attitude") yang baik.
Hati yang mudah diajar dan menerima masukan.
Jangan pernah puas dengan mediocrity (biasa-biasa), karena excellence itu sebenarnya
dapat dicapai.
Yang menjadi penghambat:
Tidak bergabungnya dalam kejemaatan lokal, sehingga visi kurang tajam dan kurang/tidak
diperlengkapi.
Motivasi yang tidak murni atau pun agenda pribadi.
Terlalu dipimpin oleh emosi/perasaan, karena rata-rata pemain musik adalah pribadi yang
berhubungan dekat dengan perasaannya (soul).

mempunyai kuping yang peka. Di sisi lain, anggota jemaat atau siapa saja yang hadir
dalam kebaktian tersebut hendaknya tetap mengarahkan hatinya untuk memuji dan
menyembah Allah, disinilah yang saya maksud dengan Musisi 'Cuek', terkadang kita
harus 'cuek'.
V. ARTIKEL UNTUK PEMUSIK: TERLALU NGE-FLOW
Dalam ibadah-ibadah minggu yang saya ikuti, saya melihat ada beberapa gejala yang
kelihatannya 'baik', tapi bisa membuat suasana ibadah menjadi kacau. Salah satuya
gejala musisi yang terlalu 'ngeflow'
Sebagai keyboardist gereja terkadang saya mengalami gejala ini, karena keasikan
worship, sampai-sampai kita sebagai musisi, apalagi sebagai leader, sudah ngeflow
sendiri tanpa memperhatikan yang lain, termasuk memperhatikan pemimpin pujian.
Sehinngga pada saat WL memberikan aba-aba, kita tidak lagi memperhatikannya.
Hal ini bisa lebih parah jika dalam bermain musik, kita worship sambil menutup
mata.
Menurut hemat saya, setiap musisi khususnya yang memegang lead instrumen
hendaknya selalu 'sadar' dan selalu konsentrasi kepada aba-aba dari pemimpin
pujian. Tidak ada salahnya worship saat memainkan instrumen kita, tapi jangan
terlalu asyik sendiri, sehingga kita berjalan sendiri tanpa memperhatikan WL.
Terkadang hal ini dapat menyebabkan suasana ibadah terganggu karena adanya
ketidakharmonisan dan ketidaksinkronan antara musisi dan WL. Kita bisa worship
sendiri jikalau sedang practice atau bermain sendiri di rumah, so every day worship
God, tetapi hari minggu seharusnya kita tetap keep our concentration and our eye to
the Worship Leader
AMIN.

Anda mungkin juga menyukai