Anda di halaman 1dari 4

MENJADI PEMIMPIN PUJIAN YANG BAIK

PENDAHULUAN

A. Konsep Pelayanan → 2 Korintus 4 → Pelayanan adalah buah relasi dengan Allah


A. Pelayanan adalah anugerah karena kemurahan Allah (ayat 1)
B. Pelayanan yang berpusat pada Kristus (ayat 5)
C. Kekuatan dan kemampuan melayani datang dari Tuhan (ayat 7)
D. Tekun, tidak pantang menyerah, dan rela menderita (ayat 8-11, 17)
Prinsip : Memberi yang terbaik bagi Tuhan

B. Ibadah

Apakah ibadah itu?


Kata Ibadah dalam bahasa Ibrani disebut abodah bila diterjemahkan akan memiliki pengertian
mengabdi. Sedangkan dalam bahasa Yunani, ibadah diterjemahkan menjadi lagikos letreia yang
berarti menghormati/melayani Allah atau reasonable worship diterjemahkan jadi yang
selayaknya atau dapat juga diartikan menjadi worship worthy of reverence and honour. Dari
rangkaian kalimat ini maka dapat disimpulkan bahwa pengertian ibadah adalah mengabdi,
menghormati, melayani, dan menyembah Allah.

Ibadah yang benar bukan bersumber pada manusia atau pada orang yang beribadah melainkan
pada Allah. Ibadah merupakan hasil dari kasih karunia Allah yang diterima oleh manusia, dan
bukan hasil upaya manusia. Allahlah yang berinisiatif, kita hanya berespon. Ingat, ke-Kristenan
berinisiatif dari Allah dan bukan dari manusia, serta Allah yang menjangkau manusia bukan upaya
manusia menjangkau Allah.

C. Pujian
Dalam PL, hanya dari suku Lewi dan keturunannya saja yang Allah perbolehkan dan secara khusus
melayani puji-pujian di dalam bait Allah (1 Taw. 25:1-7). Tidak sembarangan orang dapat
bernyanyi di bait Allah, karena puji-pujian punya pengaruh besar bagi kehidupan jemaatNya. Hal
ini menandakan pelayanan musik dan puji-pujian sangat penting di hadapan Allah, bukan hanya
sekedar pelengkap dalam ibadah.

Kekuatan Pujian
Musik → Suasana → Emosi → Imajinasi
Tindakan konkrit dalam hidup

Syair → Intelektual

D. Peranan Musik Dalam Ibadah


 Memberi inspirasi pada ibadah
 Memberi wadah kepada ibadah
 Mempersiapkan ibadah
 Memimpin ibadah
 Memperkaya ibadah
 Menjadi ibadah

E. Pemimpin Pujian
Pemimpin pujian dalam suatu ibadah masa kini sering disebut dengan MC atau song leader.
Sebetulnya, Song Leader sendiri berbeda dengan MC (Master of Ceremony). Seorang Song Leader
bertugas memimpin umat untuk memuji Tuhan. Sedangkan seorang MC menguasai acara dan
menuntun umat untuk mengikuti suatu mata-acara ke mata-acara berikutnya dalam sebuah
kegiatan upacara atau pesta. Sekarang ini juga muncul istilah lain, yaitu Worship Leader
(pemimpin penyembahan), namun istilah Song Leader bisa mencangkup pula tugas Worship
Leader.
Ibadah yang baik adalah ibadah yang berjalan dengan tertib dan teratur (bdk. 1 Kor.
14:40). Agar ibadah dapat berjalan dengan tertib dan teratur, maka perlu diatur dengan baik.
Tugas pemimpin pujianlah untuk mengatur hal ini. Tugas dan peran Pemimpin Pujian adalah.
1) Menyusun acara
2) Menyiapkan suasana
3) Mengarahkan suasana/acara
4) Mengangkat suasana
1
Jadi, peran pemimpin pujian sangat penting. Bila seorang MC (pemimpin pujian) tidak
mempersiapkan bagaimana dia akan memimpin kelangsungan ibadah, maka bisa dipastikan
ibadah menjadi tidak terkendali.

BAGAIMANA MENJADI PEMIMPIN PUJIAN YANG BAIK

3 (tiga) kunci atau hal dasar untuk menjadi pemimpin pujian.

1. Memenuhi syarat/kualifikasi MC
 Sudah lahir baru
 Bergaul akrab dengan Tuhan, punya HPDT (Hubungan Pribadi Dengan Tuhan) yang
baik
 Memiliki kerinduan melayani, didorong oleh kasih kepada Tuhan
 Suka bernyanyi, kualitas suara cukup baik, punya sikap kepemimpinan
 Rendah hati, mau terus-menerus mengembangkan keterampilan

2. Memiliki persiapan yang baik


1) Persiapan sebelum hari ‘H’
1. Persiapan Rohani
2. Persiapan Informasi
3. Persiapan Acara
Langkah-langkah:
 Berdoalah mohon pimpinan Tuhan
 Menyusun liturgi ibadah (disesuaikan dengan suasana/bentuk ibadah
- Liturgi formal : Natal, Paskah
- Liturgi nonformal : Persekutuan biasa (PJ), Persekutuan doa, PA
- Melibatkan dan mengaktifkan jemaat
- Bayangkan suasana jemaat sebelum menyusun liturgi
- Liturgi yang baik adalah liturgi yang padat dan tidak bertele-tele
- Tidak mencampuradukkan ibadah dengan kata-kata sambutan, dll.
- Liturgi yang baik makin terarah dan makin menuju klimaks. (lihat gambar)
Contoh liturgi persekutan ada di bagian lampiran.
- INGAT : Ibadah bersifat vertikal dan serius!

Respon Persembahan Pengutusan


Firman Tuhan
Penyembahan
 Lagu dipilih sesuai dengan tema dan tujuan yang ingin dicapai dalam ibadah
Klimaks
tersebut.
Pengakuan Dosa
 Pilih lagu sesuai dengan kedewasaan jemaat (jangan sembarangan memilih
lagu)
Fellowship
Catatan : Tidak semua pujian yang ‘berbau rohani’ memiliki pengajaran yang benar dan
sehat.

Ciri Pujian Yang Sehat


1. Ajarannya benar (alkitabiah dan kontekstual)
2. Mengarah pada ALLAH (God Center)
3. Pesannya jelas
4. Membangkitkan dan meneguhkan iman
5. Dapat diterima secara universal (bersifat
oikumene)
 Cari keseimbangan lagu (cepat dan lambat, bahasa Indonesia dan bahasa
asing)
 Jangan terlalu banyak lagu baru (maksimal 2 lagu) dan harus ada yang dapat
mengajarkannya dengan baik
 Mempersiapkan kalimat pengantar pujian

2
Tips Menyusun Kalimat Pengantar Pujian
 Hayati lagu yang dipilih (membaca/menyanyikan lagu berulang-ulang)
 Cari makna/isi lagu tersebut
 Bayangkan kata-kata pengantar yang dapat menolong jemaat untuk menghayati lagu
tersebut.
 Lakukan persiapan secara tertulis

Pengantar Lagu bisa diambil dari.


1. Syair/lirik lagu yang akan dinyanyikan
2. Ayat alkitab
3. Kesaksian pribadi sesuai dengan isi lagu yang dinyanyikan
4. Kata-kata dari buku rohani
5. Menceritakan sejarah dari lagu tersebut

 Persiapan dan koordinasi dengan pemusik


- Menentukan nada dasar
- Kesepakatan tempo/beat
- Kesepakatan intro, pengulangan lagu, instrumental, kode-kode
- Jalin kesehatian melalui kebersamaan, sharing, dan doa.
- Maksimalkan waktu persiapan pribadi (MC dan pemusik), sehingga
waktu latihan/check out dapat efektif
- Kesepakatan waktu latihan (min. 2 kali latihan sebelum hari H)

2) Persiapan saat hari ‘H’


Persiapan sebelum pelaksanaan
- Datanglah selambat-lambatnya 15-30 menit sebelum acara/ibadah mulai
- Persiapan ruangan dan perlengkapan/peralatan ibadah
- Latihan lagu bersama pemusik untuk memastikan kembali nada dasar
(sebaiknya tidak GR di hari ‘H’)
- Periksa kerapian.
- Renungkan kembali lagu-lagu
- Persiapan hati dan berdoa dengan pemusik, pembicara, pelayan lainnya, dan
pengurus yang telah ditentukan.

Persiapan pada saat ibadah/acara berlangsung


- Melangkah dengan tenang/yakin ke depan jemaat
- Cari tempat berdiri yang tepat, dapat dilihat sebanyak mungkin orang
- Perhatikan bahasa tubuh (tegak, tidak bungkuk, tidak miring atau bersandar
ke dinding, tidak bertolak pinggang, tangan biarkan terbuka, cara bertepuk
tangan)
- Pandangan mata harus terarah kepada jemaat
- Melatih pujian/nyanyian baru kepada jemaat minimal 5 menit sebelum
ibadah dimulai.
- Memberi salam dan senyum yang tulus saat memulai ibadah
- Mengajak/memotivasi jemaat dalam ibadah dengan kalimat positf. Jangan
mengancam, menyindir, atau merendahkan jemaat.
- Berbicaralah dengan suara cukup jelas, tidak terlalu cepat/lambat, intonasi
suara yang tepat, dialog bukan monolog.
Teknik berbicara yang benar
1. Gunakanlah kata-kata yang efektif dan singkat
2. Pakailah bahasa yang tepat (formal dan informal)
3. Hindari berbicara ketika jemaat bernyanyi
- Mimik muka harus baik. Tidak self-centered
- Benyanyilah dengan memperhatikan respon jemaat. Tugas kita bukan nyanyi
solo, tapi memimpin jemaat bernyanyi.

Variasi dalam memuji Tuhan


 Berdiri (lagu penyembahan), berpegangan tangan (lagu persaudaraan/fellowship)
 Pakai gerakan atau gaya. Perhatikan apakah hal tersebut biasa dilakukan.
 Bernyanyi bergantian (misal hanya pria, hanya wanita)
 Menekankan/mengulang dengan membacakan syair/baris/kalimat tertentu

3
- Bernyanyilah dengan komando/aba-aba/palung melalui satu/dua tangan.
Komando dengan metode 2/4 (2 ketuk), 3/4 (3 ketuk), 4/4 (4 ketuk), dst.

2/4 3/4 3/4

Catatan:
* Tidak disarankan penggunaan palung saat lagu pertama (lagu pembukaan)
* Kalau merasa ketukan palung salah, hentikan sebentar. Cari ketukan yang
tepat dan mulai kembali
* Biasakan untuk membaca not angka (jika ada) dalam lagu untuk
menentukan awal ketukan.
* Palung tidak diwajibkan pada ibadah-ibadah umum, tetapi tidak ada
salahnya untuk dipelajari dan dipraktikkan.

- Tetap tenang dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, jika tiba-tiba
listrik mati, atau senar gitar putus, atau ketika pembicara datang terlambat,
dan sebagainya. Kemampuan improvisasi dari pemimpin nyanyian jemaat
sangat mempengaruhi suasana ibadah, ketika semua hal tidak diinginkan ini
terjadi.

3. Bersedia dievaluasi
Pentingnya evaluasi bagi seorang pemimpin pujian
1) Tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam pelayanan berikutnya
2) Teman-teman pelayan yang lain tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan yang
kita lakukan
3) Bisa mengetahui dampak pelayanan kita

Apa dampak pelayanan dari seorang Pemimpin Pujian yang baik?


- Tuhan semakin ditinggikan (Yoh 3:30, Roma 11:36)
- Jemaat makin dibangun dan mengenal Tuhan melalui puji-pujian
- Pembentukan diri, semakin berserah pada Tuhan (1 Kor. 2:3-5)
- Termotivasi untuk terlibat dalam pelayanan berikutnya (Luk. 19:16-17)

PENUTUP

Allah memberi semua orang percaya karunia-karunia rohani. Inilah kemampuan-kemampuan


khusus yang diberikan Allah untuk melayani Dia. Memang menjadi pemimpin bukan hal yang mudah dan
bukan pekerjaan sederhana. Banyak hal yang harus dilibatkan naik secara rohani, keterampilan, dan
persiapan matang yang merupakan keharusan. Tetapi percayalah, jika Allah telah mengaruniakan kepada
kita tugas pelayanan maka Dia akan selalu memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan. “Sebab
segala sesuatu dari Dia, oleh Dia, dan untuk Dia; bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin!”
(Roma 11:36)

Selamat berlatih dan selamat melayani!

Sumber:
Pemimpin Pujian yang Kreatif, Pdt. Mangapul Sagala
Berbagai makalah training pemimpin pujian

Anda mungkin juga menyukai