PENDAHULUAN
B. Ibadah
Ibadah yang benar bukan bersumber pada manusia atau pada orang yang beribadah melainkan
pada Allah. Ibadah merupakan hasil dari kasih karunia Allah yang diterima oleh manusia, dan
bukan hasil upaya manusia. Allahlah yang berinisiatif, kita hanya berespon. Ingat, ke-Kristenan
berinisiatif dari Allah dan bukan dari manusia, serta Allah yang menjangkau manusia bukan upaya
manusia menjangkau Allah.
C. Pujian
Dalam PL, hanya dari suku Lewi dan keturunannya saja yang Allah perbolehkan dan secara khusus
melayani puji-pujian di dalam bait Allah (1 Taw. 25:1-7). Tidak sembarangan orang dapat
bernyanyi di bait Allah, karena puji-pujian punya pengaruh besar bagi kehidupan jemaatNya. Hal
ini menandakan pelayanan musik dan puji-pujian sangat penting di hadapan Allah, bukan hanya
sekedar pelengkap dalam ibadah.
Kekuatan Pujian
Musik → Suasana → Emosi → Imajinasi
Tindakan konkrit dalam hidup
Syair → Intelektual
E. Pemimpin Pujian
Pemimpin pujian dalam suatu ibadah masa kini sering disebut dengan MC atau song leader.
Sebetulnya, Song Leader sendiri berbeda dengan MC (Master of Ceremony). Seorang Song Leader
bertugas memimpin umat untuk memuji Tuhan. Sedangkan seorang MC menguasai acara dan
menuntun umat untuk mengikuti suatu mata-acara ke mata-acara berikutnya dalam sebuah
kegiatan upacara atau pesta. Sekarang ini juga muncul istilah lain, yaitu Worship Leader
(pemimpin penyembahan), namun istilah Song Leader bisa mencangkup pula tugas Worship
Leader.
Ibadah yang baik adalah ibadah yang berjalan dengan tertib dan teratur (bdk. 1 Kor.
14:40). Agar ibadah dapat berjalan dengan tertib dan teratur, maka perlu diatur dengan baik.
Tugas pemimpin pujianlah untuk mengatur hal ini. Tugas dan peran Pemimpin Pujian adalah.
1) Menyusun acara
2) Menyiapkan suasana
3) Mengarahkan suasana/acara
4) Mengangkat suasana
1
Jadi, peran pemimpin pujian sangat penting. Bila seorang MC (pemimpin pujian) tidak
mempersiapkan bagaimana dia akan memimpin kelangsungan ibadah, maka bisa dipastikan
ibadah menjadi tidak terkendali.
1. Memenuhi syarat/kualifikasi MC
Sudah lahir baru
Bergaul akrab dengan Tuhan, punya HPDT (Hubungan Pribadi Dengan Tuhan) yang
baik
Memiliki kerinduan melayani, didorong oleh kasih kepada Tuhan
Suka bernyanyi, kualitas suara cukup baik, punya sikap kepemimpinan
Rendah hati, mau terus-menerus mengembangkan keterampilan
2
Tips Menyusun Kalimat Pengantar Pujian
Hayati lagu yang dipilih (membaca/menyanyikan lagu berulang-ulang)
Cari makna/isi lagu tersebut
Bayangkan kata-kata pengantar yang dapat menolong jemaat untuk menghayati lagu
tersebut.
Lakukan persiapan secara tertulis
3
- Bernyanyilah dengan komando/aba-aba/palung melalui satu/dua tangan.
Komando dengan metode 2/4 (2 ketuk), 3/4 (3 ketuk), 4/4 (4 ketuk), dst.
Catatan:
* Tidak disarankan penggunaan palung saat lagu pertama (lagu pembukaan)
* Kalau merasa ketukan palung salah, hentikan sebentar. Cari ketukan yang
tepat dan mulai kembali
* Biasakan untuk membaca not angka (jika ada) dalam lagu untuk
menentukan awal ketukan.
* Palung tidak diwajibkan pada ibadah-ibadah umum, tetapi tidak ada
salahnya untuk dipelajari dan dipraktikkan.
- Tetap tenang dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, jika tiba-tiba
listrik mati, atau senar gitar putus, atau ketika pembicara datang terlambat,
dan sebagainya. Kemampuan improvisasi dari pemimpin nyanyian jemaat
sangat mempengaruhi suasana ibadah, ketika semua hal tidak diinginkan ini
terjadi.
3. Bersedia dievaluasi
Pentingnya evaluasi bagi seorang pemimpin pujian
1) Tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam pelayanan berikutnya
2) Teman-teman pelayan yang lain tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan yang
kita lakukan
3) Bisa mengetahui dampak pelayanan kita
PENUTUP
Sumber:
Pemimpin Pujian yang Kreatif, Pdt. Mangapul Sagala
Berbagai makalah training pemimpin pujian