Anda di halaman 1dari 4

TIPS MENJADI DIRIGEN UMAT

Dipublikasi pada Agustus 12, 2012 oleh Iwan Lalamentik

Diberikan pada Pembinaan Pimpinan Umat


Paroki “Kristus Raja” Sulubombong
24-25 Juli 2010
LATAR BELAKANG MENGAPA PEMIMPIN UMAT
PERLU MENJADI DIRIGEN UMAT
 Kenyataan Umat suka menyanyi.
 Kenyataan Lagu dalam ibadat sangat mempengaruhi suasana ibadat sabda/ekaristi
 Kadang-kadang umat merasa kurang puas karena:
1. Lagu dinyanyikan salah/tidak tepat
2. Lagu dinyanyikan terlalu pelan-pelan/lambat.
3. Lagu dinyanyikan terlalu tinggi/rendah
 Akibatnya suasana ibadat sabda/ekaristi terganggu.
 Perlu adanya orang yang trampil (dilatih khusus) dalam hal dirigen umat.
 Orang yang seharusnya trampil dalam bidang ini adalah Pemimpin Umat.
“QUI BENE CANTAT BIS ORAT”

MENGENAL KETRAMPILAN DIRIGEN UMAT


 Apa itu dirigen?
Intinya: Orang yang memimpin musik dalam bentuk Orkes maupun Paduan Suara dengan aba-
aba gerakan tangan.
 Apa peranan Koor Umat dalam liturgi?
Intinya: Memeriahkan Ibadat, Menghantar pada pendalaman/penghayatan isi liturgi, membentuk
suasana doa. Menghantar umat pada situasi ibadat sungguh-sungguh dengan sadar dan terlibat.

BAGAIMANA CARA MENJADI DIRIGEN YANG “AGAK” TRAMPIL?


1. Sehat jasmani dan rohani
“Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat” ……… Menjaga kesehatannya baik secara
jasmani maupun rohani. Bagaimana jika disaat memimpin sang dirigen sakit…????
2. Bersikap tenang dan sabar.
Saya pastikan bahwa tidak semua peserta koor/umat akan bersikap “manis” dan “dengar-
dengaran”.
Dalam hal ini Pemimpin harus bisa mengontrol emosinya. Ia harus bersikap tenang dan sabar.
Ingatlah prinsip kelembutan akan lebih berhasil daripada kekerasan.
3. Berani untuk menampilkan diri.
Jangan malu…! Sebagai pemimpin kita harus berani menampilkan diri kita. Kita harus memiliki
Kepercayaan diri. Prinsipnya: Siapa pun yang kita latih/pimpin, saya pelatih/pemimpin, Kalau
saya dipercayakan untuk tampil/memimpin, maka SAYA PASTI DIANGGAP LEBIH TAHU……

4. Tahu membedakan nada yang sumbang dan yang harmonis.


Ketrampilan minimal yang harus dilatih/dikuasai oleh seorang dirigen adalah tahu
membedakan nada sumbang dan yang harmonis. Prinsipnya: Dalam susunan akord
pada umumnya tidak ada not yang berdekatan misalnya: 1-2-3, 5-6-7, 6-7-1 seharusnya 1-3-5,
5-7-2, 4-6-1
5. Tahu dasar-dasar teori musik
Dasar-dasar tersebut antara lain
a. Tahu membaca Not (Solmisasi)
b. Tahu teknik memberi aba-aba.
 Menentukan irama misalnya MARS, WALTZ, HYMNE, KERONCONG, dll.
 Menentukan insetting dan ending
c. Tahu Tanda Tempo
d. Tahu Istilah-istilah Ekspresi

e. Tahu Tanda Dinamika.


6. Tahu mengangkat lagu dengan nada yang tepat.
Cara biasa adalah dengan memakai alat bantu seperti garputala, suling recorder, gitar, organ,
dll. Cara lain untuk mengangkat lagu tanpa menggunakan alat bantu adalah: Melihat dan
mencoba nada tertinggi dan terendah dalam lagu tersebut.

7. Tahu memberikan sugesti pada tumpukan koor.


Pemimpin/dirigen haru bisa memberikan sugesti pada tumpukan koor atau umat. Sugesti yang
dimaksud adalah dengan mampu memusatkan perhatian peserta pada pemimpin; memulai dan
menghentikan lagu hanya dengan menggunakan gerekan tangan atau kepala; menghaluskan
atau menguatkan suara dengan gerakan tertentu.

8. Tahu menyusun organisasi (jadi pemimpin)


Seorang dirigen/pemimpin juga harus tahu dasar-dasar kepemimpinan. Misalnya tahu
mengorganisir suara (suara sopran, alto, tenor, bas, bahkan mezosopran dan bariton); tahu
kapan harus menggunakan pendekatan paternalis, otoriter dan demokrasi. Tahu membagi
tugas, siapa yang menyimpan teks lagu, siapa yang menggandakan, siapa yang menyiapkan
tempat, dll.
MARI KITA LATIHAN: MASING MASING:

1. Carilah satu buah lagu yang sudah anda kuasai dari Puji Syukur.
2. Carilah Biramanya (Berapa per berapa…)
3. Mencari Irama dan Gaya lagu (waltz, mars atau hymne)
4. Menentukan nada yang pas tidak rendah dan tidak tinggi.
Sekarang saatnya masing-masing maju ke depan secara bergilir dan kemudian cobalah untuk
mempraktekkan cara memimpin lagu sementara peserta yang lain menjadi umat (tumpukan
koor).
TEKNIK MEMBERI ABA-ABA
1. Pentingnya Aba-aba
– Aba aba yang kurang sempurna memusnahkan apa yang telah dijelaskan dan dilatih.
– Aba-aba yang kurang sempurna dapat menghilangkan konsentrasi dari paduan suara.
2. Sikap BadaN
 Badan harus bersikap RELAKS
 Majukan sedikit salah satu kaki
 Jangan kaku/tegang
 Tidak boleh terikat pada teks (HAFAL)
 Seluruh tangan dari bahu sampai jari-jari harus fleksibel dan ringan
 Jangan Menari
3. Tanda insetting (tanda saat mulai)
 Gerakan ini harus diperkuat dengan bagian atas dari badan. (Kepala, kening, mata, bahu
serta tangan)
4. Tanda closing (tanda saat berhenti)
 Sebelum menutup lagu dirigen harus punya kontak dengan seluruh penyanyi.
5. Crescendo (lebih kuat): Badan membungkuk dan maju sedikit. Decrescendo (lebih
lembut): Badan mundur sedikit.
TEKNIK MEMINTA DINAMIKA PADA PESERTA KOOR
BEBERAPA HAL PENTING

 Jika diiringi musik, dirigen harus memusatkan perhatian pada musik, sehingga ia sendiri
dijiwai olehnya.
 Dirigen tidak boleh mengikuti kehendak para penyanyi, sebaliknya mereka harus mengikuti
kehendak dirigen.
 Sikap dasar seorang dirigen: TENANG, PENUH KEYAKINAN DAN TEGAS.
TEKNIK MEMBERI ABA-ABA DUA KETUK PER BIRAMA (2/4)
TEKNIK MEMBERI ABA-ABA TIGA KETUK PER BIRAMA (3/4)
TEKNIK MEMBERI ABA-ABA EMPAT KETUK PER BIRAMA (4/4)
TEKNIK MEMBERI ABA-ABA EMPAT KETUK PER BIRAMA (6/8)
TEKNIK MENGAKHIRI NANYIAN
TEKNIK MEMBERI ABA-ABA SECARA BEBAS (LAGU GREGORIAN)
atau LAGU RESITATIF (MAZMUR)
Latihanuntuk Menghayati Birama Lagu.
 Diputarkan lagu dengan birama 2/4, 3/4, 4/4 dan 6/8.
 Ikutlah dengan tangan birama lagu yang ada.
 Tutuplah mata dengan lembut dan biarkan tangan tetap bergerak.
 Rasakan dan sadari gerakan tangan yang sesuai dengan birama lagu.
 Rasakan pergelangan tangan, siku dan bahu anda…..
Sekarang saatnya masing-masing maju ke depan secara bergilir dan kemudian cobalah untuk
mempraktekkan cara memberi aba-aba untuk satu lagu yang sudah dipilih sementara peserta
yang lain menjadi umat (tumpukan koor).
MEMILIH LAGU DALAM IBADAT DAN TEKNIK MENJADI PELATIH KOOR SEDERHANA
A. MEMILIH LAGU DALAM IBADAT
Pada dasarnya tema dalam ibadat ditentukan atas:
– Bacaan dalam ibadat
– Masa dalam Tahun Liturgi Gereja.
– Ujud dari ibadat tersebut dibuat.
a. Cara memilih lagu Misa (ordinarium) dan lagu Selingan (Proprium)
 Usahakan lagu dapat dinyayikan oleh sebanyak mungkin umat. (Kecuali ada koor khusus).
 Berikah bimbingan dan latihan kepada umat supaya menyanyi dengan baik, benar dan indah
 Untuk lagu ordinarium usahakan dikarang dengan motif daerah kita (inkulturasi).
 Untuk lagu proprium harus perhatikan tema ibadat dan isi bacaan Kitab Suci serta peserta
ibadat: Anak, remaja atau orang tua
b. Fungsi Lagu dalam Ibadat
 Nyanyian Pembuka:
– Mengiringi arak-arakan,
– Membuka ibadat, mempersatukan umat dan menghantar umat pada tema ibadat.
 Nyanyian Antar Bacaan (jika ada 2 atau lebih bacaan) dan Nyanyian Penghantar
Bacaan (bila hanya ada 1 bacaan saja)
– Mempersiapkan umat untuk mendengarkan Sabda Tuhan,
– Menghantar ke suasana hening
– Merenungkan kembali bacaan.
 Nyanyian Persembahan:
– Sebagai pengiring persembahan jika ada iringan persembahan.
– Sebagai tanda persembahan diri.
 Nyanyian Komuni:
– Sebelum komuni: Menciptakan suasana hening dan persiapan untuk menerima komuni
– Sesudah komuni: Sebagai ungkapan syukur
 Nyanyian Penutup
– Sebagai Pengutusan.
– Sebagai pengiring perarakan.
c. Petunjuk untuk lagu dalam ibadat
 Sebelumnya dirigen telah memilih lagu yang sesuai dengan tema ibadat/bacaan.
 Lagu yang dinyanyikan telah dipersiapkan sebelum ibadat dimulai.
 Jika ada koor khusus, perhatikan juga bahwa harus ada lagu umum yang dinyanyikan
bersama.
 Usahakan agar lagu lagu yang akan dinyanyikan telah diumumkan sebelumnya
 Untuk lagu antar bacaan seharusnya mazmur.
TEKNIK MENJADI PELATIH KOOR SEDERHANA
– Mempersiapkan diri dengan:
– Melatih dan menguasai lagu terlebih dahulu.
– Memahami nada dasar yang tepat,
– Membaca tanda tanda dinamika lagu yang akan dilatih. (lembut atau keras)
– Membaca tanda-tanda tempo lagu yang akan dilatih. (Cepat atau lambat)
 Mempersiapkan penyanyi dengan memilih suara:
– Untuk satu suara/umum usahakan untuk membuat suara menjadi se”warna” atau sejenis.
– Untuk lebih dari satu suara (koor campuran) perbandingannya harus: sopran 2 : alto 1
: Tenor1 : Bas 2
 Menjelaskan pentingnya disiplin sebagai satu tumpukan paduan suara.
 Menjelaskan nada dasar, tanda dinamika dan tempo lagu yang akan dilatih.
 Teknik Latihan:
– Untuk orang yang tahu membaca not, hendaknya dilatih dengan mebaca not terlebih dahulu,
baru dengan kata-kata.
– Untuk orang yang tak tahu membaca not, hendaknya dipakai sitem hafal sedikit demi sedikit
– Ulangi terus latihan sampai lagu dikuasai betul.
– Maksimal latihan 2 jam untuk menjaga suara agar tetap prima dan peserta tidak bosan.
Sekarang saatnya mencoba untuk mempraktekkan cara mencari lagu sesuai dengan tahun
liturgi/bacaan/ujud
Setelah itu cobalah untuk melatih satu buah lagu sederhana (satu suara atau empat suara)
(posting by Iwan)

Anda mungkin juga menyukai