Jawab : alkitab membutuhkan khotbah karena dalam khotbah kita menyampaikan isi
firman Tuhan atau isi dari pada Alkitab itu sendiri Khotbah memiliki tujuan untuk
mempertahankan iman seseorang terhadap ancama yang terjadi. Alkitab menjadi
pedoman dalam menyampaikan suatu khotbah. ... dengan Firman Tuhan
dan Alkitab dijadikan alat Tuhan untuk menyatakan kehendak-Nya.
jawab : ntuk mampu mengusahakan khotbah yang efektif, mari kita pahami beberapa
langkah yang patut dan wajar.
b. Memelihara Kepekaan
Kepekaan dapat dipupuk bila kita bergaul dengan jemaat secara teratur dan terarah. Teratur
berarti pergaulan kita memang disengaja dan bertanggung jawab karena merupakan tugas kita
untuk memahami kebutuhan mereka. Terarah berarti kita bergaul mempunyai arah dan
sasaran: memahami pergumulan dan membantu mengatasi dan mendapat masukan yang
berguna untuk mengembangkan khotbah. Lebih baik lagi kalau kita mempunyai catatan
pribadi pelayanan dan catatan tentang khotbah kita, sehingga menghindari pengulangan. Satu
kunci yang mengasah kepekaan, adalah perkunjungan warga jemaat, yang akan dibahas
dalam topik tersendiri.
d. Analisa Ayat
Kata-kata kunci dan suatu perikop dianalisa dengan ayat lain lebih dahulu (dan buku yang
sama) dan lihat perkembangannya. Berita Alkitab sebenarnya singkat, jelas dan sederhana,
oleh sebab itu setiap kata mempunyai arti mendalam dan memang sungguh perlu sehingga
dimuat. Kemudian kita selalu menanyakan bagaimana keadaan sekarang, apa persamaan, apa
perbedaan, dan bagaimana seharusnya. Perlu ditemukan apa kata kunci dan apa pula yang
menjadi isu utama sekarang ini. Dan yang terpenting, penggenapan Janji Tuhan dalam pribadi
Yesus Kristus yang harus dikedepankan, serta penyertaan Roh Kudus dalam konteks
kehidupan jemaat sekarang.
e. Mempelajari Metode
Di sini saya tidak akan memberikan metode ampuh, tetapi hanya ingin menggugah perhatian
bahwa khotbah adalah suatu alat komunikasi yang tidak statis, ia berkembang terus karena
masyarakat juga berkembang. Kekurangan kita ialah sering mengabaikan bahwa berkhotbah
kepada kaum muda tidak sama kepada kaum tua, berbeda berkhotbah kepada kaum ibu dan
remaja, berbeda kepada pekerja dan mahasiswa, di sini pengkhotbah perlu memperhatikan
alam psikologis setiap kelompok yang akan disapanya. Bila khotbah tidak didengarkan atau
tidak menarik, maka ini menjadi tanggung jawab pengkhotbah. Perlu mempelajari metode
yang cocok. Kita akan tertolong bila kita rajin membaca buku-buku yang berkaitan dengan
khotbah. Mengenai topik ini juga akan dibahas tersendiri.
Jawab :
setiap pengkotbah haruslah sadar bahwa alamat pertama dari kotbahnya adalah dirinya
sendiri. Dialah yang pertama menerima Firman Allah itu, kemudian si pengkotbah Allah
menyampaikannya kepada orang lain. Karena itu yang pertama mengamalkan isi kotbahnya
adalah seorang pengkotbah itu sendiri. Kalau tidak demikian, kotbahnya ibarat nasihat-
nasihat kering yang sekejab akan lenyap dari hati pendengar. Paulus sungguh-sungguh
menyadari hal itu,maka dia bergumul: “Tetapi kau melatuh tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri
ditolak.” ( I Korintus 9:27) Dari Paulus dan pengkotbah-pengkotbah terkenal, kita
memperoleh tuntunan hidup, bagaimana pengkotbah itu hidup sehari-hari di dunia ini.
Ingatlah dua hal ini; Pengkhotbah yang kurang persiapan akan terlihat di mimbar.
Pengkhotbah yang hidupnya kurang dipersiapkan dengan baik akan terlihat dalam
perbuatannya. Plato berkata, “Jika seorang mau mengenal kebenaran maka ia harus
terus belajar, jika seorang mau mengabarkan kebenaran maka ia harus belajar dua kali
lipat.”