Semakin banyak berdoa dan bersaat teduh dengan Tuhan menolong untuk semakin tenang,
persiapan yang cukup menolong untuk semakin mantap. Latihan-latihan menolong untuk semakin
terampil sehingga memiliki keberanian untuk tampil di depan umum.
Siapkan beberapa terjemahan Alkitab, lexikon, konkordansi, kamus Alkitab, tafsiran-tafsiran, koran,
majalah, artikel, baik cetak maupun elektronik (tv, internet, dll), ohp, alat ilustrasi, dan lain
sebagainya.
3. PERSIAPAN BAHAN
Ketahuilah latar belakang, arti dan makna Firman yang dipelajari, struktur, rangkaian kalimat,
karakter orang-orang yang ditulis, dan sebagainya.
Perhatikan kerapian dan keserasian pakaian dan rambut atau apapun asesoris yang dikenakan.
Adalah baik untuk bercermin dahulu sebelum berkhotbah untuk membenahi apa yang perlu.
Kemudian harus selalu memikirkan gaya yang cocok dengan situasi pendengar (jika perlu dilatih;
latihlah!). Semua itu untuk mendukung berita yang hendak disampaikan dan untuk menambah
kepercayaan diri untuk tampil di muka umum.
1/14
8/3/22, 10:50 AM
Apakah itu jenis khotbah tekstual, topikal, ekspositori, atau biografi. Pilihan ini tergantung dari
suasana di mana khotbah itu akan disampaikan dan juga kebutuhan pendengar. Seorang
pengkhotbah hendaknya menggunakan semua jenis khotbah secara bervariasi dalam khotbah-
khotbahnya.
Bagaimanapun hebatnya eksposisi sebuah khotbah atau bahan-bahan khotbah jika tidak memiliki
tujuan sama seperti orang yang berkendaraan dengan mobil mewah tanpa mengetahui arah yang
pasti, yang pasti hanya buang-buang waktu. Tujuan menyatakan apa yang pengkhotbah harapkan
2/14
8/3/22, 10:50 AM
terjadi pada pendengar sebagai suatu hasil dari apa yang dikhotbahkannya. Tujuan tersebut bisa
berupa pengetahuan yang harus dimiliki oleh pendengar dan atau sikap yang harus diambil
oleh
pendengar. Namun yang penting diingat adalah tujuan yang dirumuskan janganlah menyimpang dari
tujuan Alkitab yang hendak dibahas, walaupun tentu tujuan Alkitab harus dikontekstualisasikan
dengan benar. Dengan memiliki tujuan yang jelas maka naskah khotbah dapat dikembangkan
dengan baik dan terarah.
Perhatikanlah latar belakang penulisan, konteks penulisan, alamat penulisan, tujuan penulisan,
pribadi-pribadi yang muncul, dan arti dari kata-kata penting dalam bagian Alkitab tersebut. (poin no.
2 dan 3 bisa dibolak-balik tergantung dari jenis khotbah yang dipilih). Dari penggalian yang baik
temukanlah tema atau judul khotbah (kecuali jenis khotbah topikal/tema yang sudah ditentukan di
muka)
Perhatikanlah susunannya, apakah sudah sistematis, logis, kesatuan struktur, serta apakah itu sesuai
dengan keutuhan dan tujuan khotbah. Naskah khotbah yang baik pasti mempunyai struktur yang
baik.
Jika semuanya digunakan secara tepat dan dibawakan dengan penghayatan yang dalam maka poin
ini adalah sesuatu bahan untuk mempertajam isi khotbah/ide pikiran yang hendak disampaikan.
Pendahuluan adalah jendela yang baik agar orang dapat melihat ke dalam isi khotbah. Penutup
membuat orang ingat apa yang sudah didengarnya dan bagaimana bersikap sesuai dengan khotbah
yang baru didengarnya.
Tuliskanlah kembali semua yang sudah dibuat dalam satu kesatuan dari pendahuluan sampai
penutup khotbah. Hal ini akan membantu untuk melihat apakah semuanya sudah punya hubungan,
dan akan terlihat apa yang masih kurang dan apa yang kelebihan sehingga masih sempat
mengurangi atau menambahkan di mana perlu. Hal ini juga akan membantu pengkhotbah menghafal
naskah khotbahnya dan memperkirakan berapa lama khotbah ini akan disampaikan, untuk kemudian
dibuat penyesuaiannya.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa anjuran untuk mempersiapkan fisik dan psikis sebelum tampil
untuk membawakan khotbah. Anjuran ini dapat dipergunakan di mana perlu.
1. Jika kita sudah berdoa dan menggumuli khotbah kita di hadapan Tuhan, kita seharusnya yakin
bahwa Tuhan mau menyertai kita dalam berkhotbah.
3/14
8/3/22, 10:50 AM
2. Jika kita sudah mempersiapkan naskah khotbah secara maksimal dan mencoba menguasainya,
maka kita akan menjadi tenang untuk memulai berkhotbah. Setelah berdoa dan persiapan yang
baik, kita akan menjadi antusias untuk berkhotbah.
3. Makanlah yang cukup sebelum berkhotbah, supaya kita memiliki kekuatan yang memadai dalam
berkhotbah. Tetapi jangan makan kekenyangan karena akan membuat tubuh kita lemah dan
akan sulit konsentrasi.
4. 4. Jika kita diundang untuk berkhotbah jam lima atau jam enam pagi (banyak gereja
memiliki jam-jam ibadah tersebut) makanlah sebuah kue dan minum air hangat atau teh
manis hangat.
5. Jika kita masih gugup sewaktu akan mulai berkhotbah minumlah segelas air (coba pikirkan
mengapa orang kaget harus minum air putih terlebih dahulu). Jika hari tersebut kita berkhotbah
sampai lima kali, maka baik jika kita minum sedikit air manis (sirup /teh) untuk membuat
suara kita tidak gampang serak.
6. Pergilah ke toilet sebelum berkhotbah. Hal ini nampaknya remeh tetapi dapat mengganggu
apabila di tengah-tengah khotbah kita harus terdesak untuk buang air (baik kecil
maupun besar)
7. Pergilah menghadap cermin untuk memeriksa kembali penampilan kita secara utuh. Hal ini akan
menolong kita untuk bebas dalam berkhotbah. Misalnya kita sedang berkhotbah lalu ada
kancing baju kita yang terlepas, hal ini dapat mengganggu konsentrasi orang untuk
mendengarkan khotbah kita.
8. Datanglah lebih awal dan rilekslah. Seorang pengkhotbah yang datang agak terlambat biasanya
akan gugup sedikit. Kalau ia tidak gugup paling tidak sudah membuat calon pendengar merasa
was-was.
9. Jika kita akan berkhotbah beberapa kali dalam satu hari, ambillah kesempatan untuk istirahat
dan tidak disibukkan dengan pembicaraan dengan orang lain. Kita harus melatih diri untuk
tidak sungkan mengambil waktu istirahat. Semua ini agar khotbah tetap disampaikan dengan
semangat dan antusias dan dengan konsentrasi yang tinggi. Jika kita berkhotbah sampai empat-
lima kali, maka jika kita tidak beristirahat, khotbah yang keempat dan kelima tersebut sudah
sangat berkurang penyajiannya.
PEMBAGIAN KHOTBAH
4/14
8/3/22, 10:50 AM
1. Topikal yaitu khotbah yang punya tema, tema dipilih dahulu kemudian menerangkannya bagian
demi bagian. Biasanya berkisar pada sebuah pokok yang diambil dari dalam atau luar
Alkitab, misal; dosa, sorga, kelaparan, pemilu, hutang/kredit, soal-soal etika, dan
sebagainya.
2. Tekstual yaitu khotbah yang berdasarkan nats. Mengambil dua ayat atau lebih dan kemudian
menerangkannya dengan jelas. Tema, kalimat kunci, pokok-pokok pikiran diambil dari dua ayat
ini saja.
3. Ekspositori yaitu didasarkan pada nats Alkitab yang dan pokok-pokok besar serta pokok-pokok
kecilnya diambil dari nats tersebut.
4. Biografi biasanya lebih dari dua ayat. Tema, kalimat kunci, yaitu khotbah tokoh-tokoh yang ada
dalam Alkitab.
5. Seminar yaitu khotbah yang mengambil satu tema khusus dan menguraikannya secara ilmiah
dan diikuti dengan tanya jawab.
Menurut Haddon W. Robinson semua khotbah ini bisa disebut khotbah ekspositori. Khotbah
ekspositori menurutnya merupakan komunikasi atas suatu konsep Alkitab yang diperoleh dan
disampaikan melalui studi historis, gramatikal, dan kesusasteraan atau suatu perikop sesuai dengan
konteksnya, yang pertama-tama diterapkan oleh Roh Kudus kepada pribadi dan pengalaman
pengkhotbahnya, kemudian melaluinya baru kepada pendengarnya. Jadi apapun bentuk khotbah;
apakah itu tekstual, topikal, ekpositori dalam arti perikop/pasal/kitab, semuanya bisa disebut
khotbah ekspositori selama itu bersumber dari Alkitab, ditafsirkan dengan memperhatikan kaidah
hermeneutis yang alkitabiah dan diekposisi dengan benar.
Pengkhotbah harus punya tema khotbah untuk dapat menyusun khotbahnya dengan baik. Tema juga
diperlukan oleh pendengar, karena jika tidak ada tema maka mereka akan membuat tema sendiri,
dan itu bisa membuat kefatalan.
1. Tokoh-tokoh Alkitab
2. Hari Besar Gereja (Natal, Paskah, Pentakosta, dll)
3. Konteks hidup sehari-hari (keluarga, bangsa, pemilu, krismon, dll)
4. Masalah-masalah etika (abortus, perselingkuhan, pajak, suap, dll).
Contoh
Pasif-Dilahirkan Kembali
Aktif-Setia sampai Mati; Hanya Pandang Yesus; dll
Bersifat 5 w + H-Who, What, Where, When, Why, How
Tekstual-Matius 2:1-12 -Persembahan Orang Majus; 4 Macam Manusia (Herodes, imam, orang
majus, orang Yahudi)
Pertanyaan-Siapakah Yesus Itu?; Apakah Merokok itu Dosa?
Bersifat Argumen-Hanya Satu Jalan
Perbandingan-Sombong dan Rendah Hati
Kalimat tegas-Hai Maut di mana Sengatmu!; Selamatkan Jiwa yang Tersesat!; Engkau Harus
Menyembah Tuhanmu!; dll.
PENDAHULUAN
Pada umumnya orang lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Apabila tidak ada pendahuluan
yang baik dan menarik serta menantang biasanya pendengar sudah bosan dahulu. Karena itu
merangsang pendengar untuk mau mendengarkan khotbah perlu dirancang secara baik. Rancanglah
pendahuluan yang efektif dengan ceritera lucu/humor, dengan ceritera yang menyentuh hati, dengan
fakta-fakta yang sedang terjadi, dengan pertanyaan- pertanyaan yang menantang pendengar untuk
mau tahu persoalan yang sedang dibicarakan, dengan pernyataan-pernyataan yang argumentatif
yang membuat pendengar berpikir, semua itu akan membangkitkan keinginan pendengar untuk
mengikuti khotbah lebih lanjut. Intinya, buatlah pendahuluan yang merangsang akal pendengar,
yang menyentuh perasaan pendengar, yang membangkitkan kehendak pendengar. Pendahuluan
6/14
8/3/22, 10:50 AM
khotbah harus menyebabkan pendengar senang sehingga mereka suka mendengar khotbah
selanjutnya.
Untuk membuat pendahuluan menarik bisa digunakan metode-metode yang dipandang agak lain
oleh pendengar, tapi tetap memperhatikan prinsip bahwa pendahuluan harus menarik. Kita bisa
menggunakan alat peraga atau penjelasan melalui layar ohp sebagai pendahuluan. Waktu saya
kuliah semester pertama di sekolah alkitab, pada suatu kebaktian minggu, dosen kami membawa pot
bunga yang setinggi lutut dan sudah dicat sehingga menarik dan bagus. Ketika ia di mimbar, ia
mengangkat pot tersebut lalu dibantingkan di lantai, dan pot itupun pecah berantakan. Ia berkata
bahwa seperti pot yang sudah hancur tersebut demikianlah manusia yang jatuh di dalam dosa.
Keadaannya berantakan, tidak tertolong, rusak total. Pot tersebut tidak bisa diperbaiki kembali
kecuali jika pembuatnya melebur kembali dan kemudian membentuk kembali. Manusia tidak
mungkin menjadi baik dan indah lagi jika ia tidak kembali ke tangan penciptanya. Cara ini
sangat
menarik. Contoh lain, ada seorang pengkhotbah yang maju ke mimbar seolah-olah terpeleset dan
nampak jatuh kemudian ia bangun lagi sambil tersenyum (seolah-olah karena memang ia sengaja)
ketika menaiki anak-anak tangga menuju mimbar. Jemaat tertawa dan sebagian prihatin. Lalu ia
berkata, kita bisa terpeleset dan jatuh tapi tidak harus tergeletak. Mari kita merenungkan
Firman Tuhan dengan tema, “Jatuh tapi tidak tergeletak”. Cara inipun menarik. Intinya, selingilah
khotbah kita dengan peristiwa- peristiwa yang tidak biasanya namun dalam batas ketertiban. Atau
gunakan alat peraga lainnya di mana perlu.
1. Singkat
2. Jika pendahuluan singkat tetapi berkesan, maka orang akan bersemangat, tetapi jika panjang
dan bertele-tele maka akan menciptakan kebosanan.
3. Jelas
4. Menarik (pikiran, perasaan, kehendak)
5. Tidak terlalu lembut berbicara
6. Tidak minta maaf
7. Terlalu menyatakan apa yang akan dibahas
8. Tidak memulai dengan ‘kalau’,’andaikan’.
PENUTUP
7/14
8/3/22, 10:50 AM
2. Dari segi informatif, penutup menyimpulkan apa yang sudah dikhotbahkan. Dari segi persuasif,
penutup menantang pendengar untuk berpikir dan melakukan.
3. Penutup bisa menjadi bagian yang terpenting dalam khotbah, sebab kata-kata terakhir biasanya
mendatangkan kesan yang dalam.
4. Rencanakan bagaimana menutup khotbah agar tidak terbang ke mana-mana.
5. Kesimpulan dan aplikasi dari apa yang dikhotbahkan.
6. Tidak memberikan konsep baru.
7. Ada kesinambungan dengan pendahuluan dan isi khotbah.
8. Ada penerapan yang jitu, yang dapat dilakukan pendengar.
9. Menjawab pergumulan pendengar.
10. Meminta komitmen pendengar.
Jika sudah berkata, “akhirnya/yang terakhir” biarlah itu benar-benar menjadi yang terakhir dari
khotbah.
ILUSTRASI
Rumah tanpa jendela bukanlah rumah yang baik dan ideal, apakah itu dari segi estetika maupun
dari segi kesehatan. Demikian juga dengan ilustrasi, ia adalah bagian kecil dari sebuah khotbah,
namun dapat membuat khotbah lebih indah dan menarik, lebih mengesankan, bahkan dapat
membuat
khotbah lebih mengena kepada pendengar.
8/14
8/3/22, 10:50 AM
Ilustrasi dapat berupa ceritera, analogi, kata-kata bijaksana, contoh- contoh kehidupan, puisi, lagu,
alat-alat peraga, dan sebagainya yang dapat diambil dari media audio visual, surat kabar, majalah,
buku, dan pengalaman- pengalaman yang terjadi dalam hidup ini.
2. FUNGSI ILUSTRASI
STRUKTUR KHOTBAH
Struktur khotbah adalah garis besar khotbah yang dapat menjelaskan isi khotbah.
c. Terdiri dari statement atau poin yang dapat mewakili isi yang hendak disampaikan.
3. MODEL-MODEL STRUKTUR
9/14
8/3/22, 10:50 AM
Pendahuluan
Isi
Penutup.
PENERAPA
1. Tujuan khotbah bukan sekedar membagi pengetahuan tetapi kehidupan yang serupa dengan
Yesus.
2. Pengkhotbah harus membuat penerapan karena biasanya pendengar tidak membuat penerapan
bagi diri sendiri.
3. Penerapan tidak harus dalam penutup khotbah tapi bisa di sampaikan pada setiap akhir bagian
khotbah.
10/1
8/3/22, 10:50 AM
Sahabat Yosua
788 pengikut
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
« Okt Agu »
11/1
8/3/22, 10:50 AM
ARCHIEVE POSTS
April 2016
Januari 2015
Agustus 2014
Juli 2014
Oktober 2013
September 2013
Mei 2013
April 2013
RECENT POST
AKU PERCAYA
KATEGORI POS
TAGGLINE
Abraham agama yahudi Aku Percaya Alkitab Allah Armenian dan Calvinis artikel artikel kepemimpinan kristen
artikel kristen bahasa akitab bahasa aram bekerja dan melayani Byzantium dasar-dasar
motivasi kristen Islam Islamisasi israel Just For You karakter lewat bentuk rambut karakter
Tutup dan terima
12/1
8/3/22, 10:50 AM
merokok nama Allah nehemia orang kristen Pelayanan pemimpin kristen pemimpin teladan
prinsip hermeneutik rambut rasul paulus rasul petrus religion Religion and Spirituality Renaissance
Renaissance Humanism Rencana Tuhan renungan hari ini renungan kristen Roh Kudus
rokok saksi-saksi yehuwa Sejarah Perang Salib senyuman Tanah Papua Teknik berkhotbah teladan teladan baik
teladan dalam kepemimpinan teologi kemakmuran waktu dan cinta Yahudi yesus
TWITTER UPDATE’S
Kicauan Saya
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang pos baru
melalui surat elektronik.
Follow Me By Email
Iklan
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju
dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
13/1
8/3/22, 10:50 AM
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
14/1