Anda di halaman 1dari 63

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

HKBP RESORT CIBUBUR


JAKARTA TIMUR

1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

KATA PENGANTAR

Terpujilah Tuhan Allah Bapa yang mengaruniakan AnakNya Yesus Kristus menjadi penebus
dosa manusia serta menganugerahkan Roh Kudus untuk menyertai kehidupan kita, kemarin,
hari ini dan sampai selama-lamanya.

Atas berkat rahmat dan karunia yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang
menyertai dan membimbing seluruh Tim Perumus maka Standar Operasional Prosedur
HKBP Cibubur Resort Cibubur dapat terwujud dengan baik.

SOP ini merupakan acuan yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh setiap unsur yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan penatalayanan di HKBP
Cibubur. Untuk itu, semua Parhalado Partohonan, Na So Partohonan, Fungsinaris, Anggota
Dewan beserta Seksi-Seksi, Badan, Pengurus Wijk, Komisi serta Kepanitiaan harus
memahaminya dengan baik. Pemahaman ini sangat penting untuk mewujudkan peningkatan
pelayanan yang terukur, transparan dan bermanfaat demi tercapainya cita-cita Gereja HKBP
Cibubur yaitu menjadi berkat bagi Jemaat, masyarakat dan dunia dengan memanfaatkan
setiap sumber daya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing secara
proporsional dan optimal.

Untuk itu saya sebagai Pimpinan Jemaat HKBP Cibubur menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang turut serta memberikan kontribusi / masukan dalam penyusunan
Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga terwujud menjadi satu buku panduan bagi
pelaksanaan penatalayanan di Gereja HKBP Cibubur.

Seiring dengan dinamika pelayanan dan perkembangan zaman, SOP ini terbuka untuk
dilakukan penyempurnaan demi peningkatan pelayanan di HKBP Cibubur.
Tuhan Beserta Kita.

Jakarta, Oktober 2020

Pdt. Posma Naibaho, S.Th___________


Pimpinan Jemaat HKBP Resort Cibubur

2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I. UMUM .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................... 4
B. Tujuan ................................................................................................................. 5
C. Sasaran ............................................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ................................................................................................... 5
BAB II. STRUKTUR ORGANISASI...................................................................................... 6
A. Bagan Struktur Organisasi HKBP Cibubur Resort Cibubur ....................... 6
B. Rapat Huria ( Rapat Jemaat ) ......................................................................... 7
C. Jemaat ................................................................................................................ 8
D. Kewargaan, Hak dan Kewajiban Warga ........................................................ 9
E. Tugas-tugas Pelayanan Jemaat ..................................................................... 9
F. Pelayan di Jemaat.......................................................................................... 10
1. Pimpinan Jemaat ............................................................................................. 10
2. Majelis Perbendaharaan ................................................................................ 11
3. Bendahara Jemaat .......................................................................................... 12
4. Sekretaris Jemaat ........................................................................................... 13
5. Badan Audit Jemaat........................................................................................ 15
6. Dewan-Dewan dan Seksi ............................................................................... 15
BAB III. PELAYANAN ..................................................................................................... 30
A. Prosedur Umum .............................................................................................. 30
B. Administrasi dan Surat Menyurat.................................................................. 30
C. Badan Pengurus Harian ................................................................................. 32
D. Majelis Perbendaharaan ................................................................................ 33
E. Bendahara Huria ............................................................................................. 35
F. Sermon Parhalado .......................................................................................... 36
G. PELAYANAN IBADAH.................................................................................... 37
H. Pelayanan Seksi Diakoni Sosial ................................................................... 48
I. Pelayanan Kebaktian WIJK ........................................................................... 50
J. Pelayanan Ibadah Komisi Kasih ................................................................... 50
K. Retreat dan Kebaktian Padang ..................................................................... 50
L. Sermon Kategorial / Punguan ....................................................................... 51
M. Proses Penyambutan / Pengukuhan Pendeta Baru / Pensiun ................ 52
N. Penerimaan Sintua Baru ................................................................................ 53
O. Mekanisme Penerimaan Sintua Pindahan .................................................. 55
P. Pelepasan Sintua Pensiun............................................................................. 55
Q. Prosedur Sintua Pensiun ............................................................................... 55
R. Kunjungan Tamu dari Gereja Lain................................................................ 57
S. Kunjungan Gerejani / Koor Atas Nama Gereja ke Gereja Lain ............... 57
T. Pemakaian Gedung Gereja ........................................................................... 58
U. Pemakaian Gedung Sekolah Minggu ( GSM ) GLORIA ........................... 59
U. Jemaat Pindah Gereja .................................................................................... 61
V. Prosedur Pelaksanaan Audit ......................................................................... 61

3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

BAB I. UMUM

A. Latar Belakang

Gereja HKBP CIBUBUR didirikan tahun 1979, berdomisili di Jalan Rawa Bola RT 07/RW
02 No.26 Cibubur Jakarta Timur yang merupakan bagian dari Gereja Tuhan atau
Persekutuan orang-orang yang terpanggil untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus
dan diutus menjadi murid, saksi dan pelayanNya.

Gereja HKBP Cibubur berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat kota Jakarta yang
majemuk, dinamis dan berkembang seiring dengan jalannya waktu. Untuk itu HKBP
Cibubur ditantang untuk bersikap responsif, aktif dan kreatif serta realistis menghadapi
peluang dan tantangan zaman, dengan tetap berpegang pada Iman Kristiani dan
berpedoman kepada Konfessi, Hukum Siasat dan Penggembalaan serta Konstitusi
Gereja HKBP.

HKBP Cibubur harus mempersiapkan diri menjadi Gereja yang inklusif, dialogis dan
terbuka serta berupaya mengembangkan pelayanan Gereja yang mampu menjawab
tantangan zaman dengan beralaskan kasih Tuhan Yesus Kristus.

HKBP Cibubur harus mampu meningkatkan iman segenap Jemaat HKBP Cibubur
melalui pelayanan yang berkualitas, terukur dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya yang tersedia, terutama sinergi antara Parhalado dan Jemaat dalam setiap program
Gereja yang akan dilaksanakan sehingga seluruh Jemaat mampu mewujudnyatakan
amanat Tuhan Yesus dalam setiap perilaku, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga
maupun masyarakat dan menjadi pemenang yang dimampukan Tuhan Yesus untuk
menghadapi abad milenial yang semakin kompleks. HKBP Cibubur terus berusaha
menjadi berkat bagi masyarakat sekitar melalui Program Kerja Tahunan yang nyata,
sederhana, terukur, terjangkau dan terencana serta mempunyai tahapan yang jelas.

Seiring dengan perkembangan zaman, HKBP Cibubur berkeinginan untuk memberikan


pelayanan yang semakin baik. Pelayanan yang baik dapat terwujud dengan adanya tata
kelola yang baik. Dan untuk mewujudkannya dirasa perlu membuat suatu acuan di dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang disebut dengan Standar Operasional Prosedur. Oleh
karena itulah HKBP Cibubur membuat suatu Standar Operasional Prosedur (SOP).

4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

B. Tujuan

SOP bertujuan untuk mengatur prosedur kerja dan tata cara dalam pelaksanaan
penatalayanan, tertib administrasi dan keuangan.

C. Sasaran

Meningkatkan kualitas pelayanan di HKBP Cibubur.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup SOP ini mencakup :


1. Struktur Organisasi
2. Tugas dan Fungsi
3. Penatalayanan
4. Keuangan

5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

BAB II. STRUKTUR ORGANISASI

A. Bagan Struktur Organisasi HKBP Cibubur Resort Cibubur

6
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

B. Rapat Huria ( Rapat Jemaat )

Pengertian
Rapat Huria adalah rapat tertinggi di tingkat jemaat yang mengambil keputusan untuk
melaksanakan tri-tugas panggilan gereja dan melaksanakan keputusan Sinode
Godang, Majelis Pekerja Sinode, Sinode Distrik, dan Rapat Resort sesuai dengan
kebutuhan jemaat.

Tugas :
1. Membuat Kebijakan umum pelayanan di jemaat sesuai dengan keputusan Sinode
Godang. Rapat Majelis Pekerja Sinode, Rapat Pimpinan HKBP, Sinode Distrik
dan Rapat Resort.

2. Menetapkan Rencana Tahunan Jemaat untuk melaksanakan keputusan Sinode


Godang, Majelis Pekerja Sinode, Pimpinan HKBP, Sinode Distrik dan Rapat
Huria.

3. Menetapkan Program Kerja dan Anggaran Tahunan Jemaat yang disampaikan


oleh rapat pelayan tahbisan melalui Pimpinan Jemaat.

4. Menerima Laporan Pimpinan Jemaat dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan


di jemaat sesuai dengan Rencana dan Program Kerja Tahunan Jemaat.

5. Memilih Ketua dan Badan Audit Jemaat.

7
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

C. Jemaat

1. Pengertian
Jemaat setempat adalah persekutuan beberapa warga HKBP di suatu tempat
tertentu, yang dipimpin oleh pimpinan Jemaat setempat.

2. Jemaat Baru
Di tempat dimana HKBP belum ada, HKBP dapat didirikan apabila di tempat itu ada
beberapa warga HKBP. Syarat mendirikan jemaat baru :
2.1 Ada surat permohonan kepada jemaat terdekat, atau dibutuhkan sesuai dengan
pertimbangan pelayan tahbisan.
2.2 Ada tempat melaksanakan kebaktian minggu.
2.3 Ada pelayan.
2.4 Ada yang dapat memimpin sesuai dengan Tata Dasar dan Tata laksana HKBP.
2.5 Ada surat pernyataan yang ditandatangani oleh semua warga yang telah sidi
yang menyatakan bahwa mereka tunduk pada Tata Dasar dan Tata Laksana
HKBP.
2.6 Sebelum syarat-syarat di atas dipenuhi, mereka dianggap sebagai satu pos
kebaktian.
2.7 Setelah syarat-syarat di atas dipenuhi, Jemaat itu diresmikan oleh Praeses atas
persetujuan Pimpinan HKBP melalui Surat Keputusan.

3. Jemaat yang Dimandirikan


Jemaat yang dimandirikan adalah jemaat baru yang didirikan oleh sejumlah warga di
tempat yang tertentu, yang dimandirikan oleh Jemaat asalnya setelah memenuhi
syarat-syarat berikut :
3.1 Ada alasan yang rasional mendirikan jemaat itu.
3.2 Sekurang-kurangnya ada 25 keluarga atau 50 orang warganya yang sudah sidi.
3.3 Ada pelayan jemaat yang dapat melayani dan memimpin jemaat itu.
3.4 Ada rumah perhimpunan atau gedung gereja yang dapat digunakan oleh jemaat
itu untuk persekutuan-persekutuan gerejawi.
3.5 Ada surat pernyataan yang ditanda tangani oleh semua warga yang telah sidi
yang menyatakan bahwa mereka tunduk kepada Tata Dasar dan Tata Laksana
HKBP.
3.6 Ada persetujuan dari jemaat asalnya melalui Rapat Pelayan Tahbisan yang
disetujui oleh Pendeta Resort.
3.7 Setelah syarat-syarat diatas dipenuhi, Jemaat itu diresmikan oleh Praeses atas
persetujuan Pimpinan HKBP melalui Surat Keputusan.
4. Jemaat di Luar Negeri
4.1 Warga HKBP yang tinggal di luar negeri dapat menjadi warga jemaat lain yang
seiman dengan HKBP tetapi apabila mereka kembali ke tempat dimana ada
HKBP, mereka menjadi warga HKBP lagi.
4.2 Warga HKBP yang tinggal di Luar Negeri dapat mendirikan jemaat sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat. Pimpinan HKBP yang menentukan hubungan
jemaat itu dengan Resort dan Distrik.
4.3 HKBP yang ada di luar negeri dapat menggabungkan diri ke persekutuan gereja
yang seiman dengan HKBP.

8
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

D. Kewargaan, Hak dan Kewajiban Warga

Warga HKBP adalah :


1. Yang sudah dibaptis dan hidup dalam ketaatan kepada Allh Bapa, Anak dan Roh
Kudus.
2. Yang tunduk pada Konfessi, Tata Dasar dan Tata Laksana, Ruhut Parmahanion
dohot Paminsangon HKBP, serta norma-norma kekristenan di HKBP.
3. Namanya tertulis pada buku keluarga atau buku register warga jemaat
Hak Warga :
1. Memperoleh Firman Allah, supaya berharap akan perjanjianNya dalam iman,
melalui keikutsertaanya dalam kebaktian dan ambil bagian dalam Perjamuan
Kudus.
2. Meminta dan memperoleh Baptisan Kudus bagi anak-anaknya, bimbingan dalam
kekristenan, sidi, pemberkatan pernikahan dan kehidupan di masa datang setelah
kehidupan di dunia ini.
3. Mendapat bagian dalam segenap perolehan dari jemaat.

Kewajiban Warga
1. Menjadi saksi Kristus di tengah-tengah persekutuan umum menggunakan
karunia-karunia yang ada pada dirinya masing-masing.
2. Berpartisipasi aktif dalam pelayanan jemaat
3. Mempergunakan dan mempersembahkan tenaga, pikiran dan hartanya ke
pekerjaan pelayanan jemaat dengan sukacita. ( 2 Kor 9 : 7 )

Berhenti dari Kewargaan :

Seseorang berhenti dari kewargaan Jemaat jika :


1. Pindah ke gereja yang bukan HKBP
2. Beralih ke agama lain
3. Dikeluarkan dari Jemaat sesuai dengan Ruhut Parmahanion dohot Paminsangon
HKBP.
4. Meninggal dunia

E. Tugas-tugas Pelayanan Jemaat


1. Mengembangkan dan meningkatkan kehidupan rohani dan jasmani warga
jemaat.
2. Mengangkat pelayan-pelayan jemaat
3. Melaksanakan Konfessi, Ruhut Parmahanion Paminsangon, Tata Dasar dan Tata
Laksana dan keputusan rapat di HKBP.
4. Memberangkatkan utusan ke berbagai kegiatan HKBP.
5. Menyediakan lahan pertapakan dan bangunan gereja, bangunan lain dan segala
kebutuhan Jemaat.
6. Memikirkan yang berguna di Resort, Distrik dan Hatopan.
7. Mengembangkan dan meningkatakan hubungan persekutuan yang baik dengan
teman seiman dan masyarakat lingkungan sekitarnya..
8. Melayankan pekerjaan jemaat melalui Majelis

9
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

F. Pelayan di Jemaat

Pengertian
Pelayan adalah warga Jemaat yang terpanggil dan terpilih untuk mempersembahkan
dirinya dalam melayankan pelayanan di tengah-tengah jemaat
Ragamnya
1. Pelayan tahbisan adalah Pendeta, Guru Jemaat, Bibelvrouw, Diakones,
Evangelis dan Penatua.
2. Pelayan non tahbisan ialah pengurus Badan, Yayasan, Dewan, Guru Sekolah
Minggu, Pendamping Remaja, Organis, Dirigent Koor dan Panitia.
3. Pelayan penuh waktu ialah pelayan-pelayan yang mempersembahkan segenap
waktu dan tenaganya untuk bekerja di Jemaat dan menerima belanja penuh dari
Jemaat tersebut.
4. Pelayan tidak penuh waktu ialah pelayan-pelayan yang mempersembahkan
dirinya bekerja di Jemaat dengan menyediakan sebagian dari waktu dan
tenaganya dan tidak menerima belanja dari Jemaat tersebut.
5. Pelayan sukarela ialah pelayan yang mempersembahkan dirinya bekerja di
jemaat sesuai dengan waktu dan tenaganya secara sukarela, dan tidak menerima
belanja dari Jemaat.

1. Pimpinan Jemaat
Pendeta Resort adalah Pimpinan Jemaat Induk, dan Pimpinan Jemaat adalah yang
memimpin Jemaat Cabang.

Tugas Pimpinan Jemaat :


1. Memimpin Jemaat setempat, merencanakan dan melaksanakan pekerjaan -
pekerjaan pelayanan sesuai dengan tri tugas panggilan gereja.
2. Memimpin pelayan penuh waktu sesuai dengan bidang tugasnya masing -masing
3. Memimpin Rapat Jemaat, Rapat Pelayan, Rapat Pelayan Tahbisan, dan rapat
pemilihan pengurus-pengurus Dewan, Seksi dan Panitia Pembangunan.
4. Melaksanakan keputusan Sinode Godang, Rapat Majelis Pekerja Sinode, Sinode
Distrik, Rapat Majelis Pekerja Sinode, Sinode Distrik, Rapat Resort, Rapat Majelis
Resort, Rapat Jemaat, dan Rapat Pelayan Tahbisan.
5. Mengawasi, membimbing dan meningkatkan mutu pelayanan di bidang
penatalayanan dan administrasi jemaat.
6. Menerima laporan pertanggung-jawaban setiap Dewan.
7. Menyampaikan laporan pelayanan, statistik dan keuangan jemaat ke Pendeta
Resort dan Rapat Jemaat.
8. Menindaklanjuti rekomendasi Badan Audit.
9. Apabila ada kegiatan yang mewajibkan semua pelayan penuh waktu harus ikut
maka Pimpinan Jemaat mendelegasikan kepada Sekretaris Huria.

10
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

2. Majelis Perbendaharaan
Pengertian
Majelis perbendaharaan ialah beberapa orang pelayan tahbisan membantu Pimpinan
Jemaat untuk mengelola harta dan administrasi Jemaat.

Tugas – Tugas :
1. Menyusun Prakonsep Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Jemaat,
berdasarkan usulan Dewan dan Seksi, untuk diajukan kepada Rapat Majelis
Jemaat menjadi konsep Rencana Kerja Jemaat dan Anggaran Tahunan
Jemaat, selanjutnya dibawakan kepada Rapat Jemaat untuk ditetapkan
menjadi Program Kerja dan Anggaran Tahunan Jemaat.
2. Membuat dan memperbaharui Laporan Daftar Inventaris Jemaat berdasarkan
jenis barang, lokasi penempatan, dan pengguna, serta tahun pembeliannya,
serta melaporkannya kepada Rapat Majelis Jemaat sedikit-dikitnya satu kali
dalam enam bulan.
3. Menjaga dan memlihara seluruh harta jemaat.
4. Menyimpan dan mendokumentasikan seluruh surat-surat berharga Jemaat
dan melaporkannya kepada Rapat Pelayan Tahbisan sekurang-kurangnya
satu kali dalam setahun.
5. Memeriksa laporan keuangan mingguan dan bulanan Bendahara sebelum
diserahkan kepada Badan Audit Jemaat.
6. Mengadakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Jemaat.

Anggotanya
a. Tiga orang dari antara penatua yang dipilih oleh Rapat Pelayan Tahbisan
b. Sekretaris Jemaat
c. Bendahara Jemaat

Pimpinannya
Seorang dari anggota Majelis Perbendaharaan yang mereka pilih dari antara
mereka.

Syarat menjadi Majelis Perbendaharaan


a. Anggota yang bukan Bendahara Jemaat atau Sekretaris Jemaat :
1. Rajin melaksanakan tugas pelayanannya sebagai penatua dan
berperilaku yang tidak bercela.
2. Sedikitnya sudah tiga tahun menerima penahbisan.
3. Sebisa mungkin berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, mengerti
administrasi dan manajemen perbendaharaan.
4. Berusia paling sedikit 28 dan setinggi-tingginya 61 tahun ketika memulai
periodenya.

Periodenya
Periodenya empat tahun dan dapat dipilih dua periode berturut-turut.

11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Berhenti
a. Periodenya selesai.
b. Minta berhenti sebelum periodenya selesai.
c. Dikenai sanksi Ruhut Parmahanion Dohot Paminsangon Siasat HKBP, atau
salah melaksanakan tugasnya sesuai dengan pertimbangan Rapat Pelayan
Tahbisan.
d. Pindah ke jemaat lain.
e. Meninggal dunia.

3. Bendahara Jemaat

Tugas – Tugas :
1. Bertanggung jawab kepada Pimpinan Jemaat dan berkoordinasi dengan
Majelis Perbendaharaan.
2. Menyimpan uang jemaat di Bank tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Majelis
Tahbisan. Salinan atau foto copy rekening giro dan tabungan disampaikan
kepada Pimpinan Jemaat dan Majelis Perbendaharaan secara berkala sedikit-
dikitnya satu kali sebulan.
3. Menyimpan uang dalam jumlah terbatas sesuai keputusan Rapat Majelis
Tahbisan di brankas Kantor Gereja sebagai kas kecil.
4. Mengeluarkan uang sesuai Anggaran Tahunan Jemaat yang sudah
ditetapkan Rapat Huria dengan persetujuan Pimpinan Jemaat. Pengeluaran
yang melampaui Anggaran Tahunan harus mendapatkan persetujuan Rapat
Pelayan Tahbisan.
5. Membuat laporan keuangan ( Penerimaan dan Pengeluaran ) secara tertulis
dan rinci setiap minggu dalam warta jemaat.
6. Membuat laporan keuangan ( penerimaan dan pengeluaran ) sedikit- dikitnya
sekali enam bulan kepada Rapat Pelayan Tahbisan setelah diperiksa oleh
Badan Audit Jemaat.
7. Membuat Laporan Keuangan Akhir Tahun untuk disampaikan kepada Jemaat
dalam Ibadah 31 Desember.
8. Meminta pertanggungjawaban penggunaan uang Jemaat kepada Dewan dan
Seksi serta unit-unit lain. Semua Bendahara Seksi dianggap sebagai wakil
Bendahara Jemaat.
9. Mengirim seluruh kewajiban Jemaat kepada Resort, Distrik dan Hatopan
dengan persetujuan Pimpinan Jemaat.

Syarat Menjadi Bendahara Jemaat


1. Penatua atau warga jemaat yang mampu menjadi bendahara, yang
terpercaya, dan yang dipilih oleh Rapat Pelayan Tahbisan,
2. Rajin melaksanakan tugasnya, dan berperilaku yang tidak bercela.
3. Seboleh-bolehnya berpendidikan Lanjutan Tingkat Atas dan mengerti
manajemen keuangan terutama akuntansi.
4. Berusia paling sedikitnya 28 tahun, dan setinggi-tingginya 61 tahun ketika
memulai periodenya.

Periodenya
Periodenya empat tahun dan dapat dipilih dua periode berturut-turut.

12
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Berhenti
a. Periodenya selesai.
b. Minta berhenti sebelum periodenya selesai.
c. Dikenai sanksi Ruhut Parmahanion dohot Paminsangon HKBP atau salah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pertimbangan Rapat Pelayan
Tahbisan.
d. Pindah ke jemaat lain.
e. Meninggal dunia.

4. Sekretaris Jemaat
Sekretaris Jemaat adalah seorang Sintua yang dipilih oleh Rapat Majelis Jemaat,
atau seorang pelayan tahbisan penuh waktu yang menerima SK Ephorus melayani di
jemaat induk, untuk mengerjakan tugas-tugas kesekretariatan dan urusan kantor
Gereja.

Tugas – Tugas :
1. Bertanggungjawab kepada Pimpinan Jemaat.
2. Melaksanakan administrasi jemaat yang rapi dan baik sebagaimana diatur oleh
Pedoman Penatalayanan HKBP yaitu dengan membuat:
a. Buku Besar ( salinan Buku Bolon )
b. Buku Daftar Anak Lahir
c. Buku Daftar Baptis
d. Buku Daftar Sidi
e. Buku Daftar Perkawinan
f. Buku Daftar Anggota Baru
g. Buku Daftar Anggota Pindah
h. Buku Daftar Anggota Jemaat di RPP
i. Buku Daftar Anggota Jemaat Meninggal
j. Buku Warta Jemaat
k. Buku Notulen Rapat Huria dan Rapat Majelis
l. Daftar Majelis Huria (parhalado).
m. Melaksanakan her registrasi database atau validasi keanggotaan jemaat
sekali dalam 1 tahun dengan cara pemutahiran data di database dibantu
oleh Sintua Wijk ( dijilid setiap akhir tahun ).
3. Bilamana yang di maksud dalam point (b) di atas dilakukan dengan komputer,
maka wajib dibuatkan buku salinan tertulisnya yang ditandatangani oleh Pimpinan
Jemaat dan Sekretaris Jemaat dan dibuatkan data cadangan dalam bentuk
flashdisk atau CD, menyimpan di cloud.
4. Memelihara dan bertanggungjawab atas seluruh arsip Jemaat.
5. Memelihara dan memperbaharui database jemaat secara berkala.
6. Mempersiapkan konsep surat- menyurat, mencatat dan menyimpan surat masuk
serta mencatat dan menyimpan salinan surat keluar, dan petikan Surat
Keputusan.
7. Membuat Warta Jemaat dan ditandatangani oleh Bendahara, Ketua Majelis
Perbendaharaan, Sekretaris dan Pimpinan Jemaat.
8. Mempersiapkan ruang, bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan Rapat Jemaat,
Rapat Majelis Jemaat dan Rapat Gabungan Dewan dan Seksi.
9. Membuat notulen rapat dan mendistribusikannya melalui medsos (WA, website,
email, cloud) sesudah ditandatangani Pimpinan Jemaat di HKBP Cibubur.

13
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

10. Membuat Notulen khusus untuk Keputusan-keputusan yang diambil dalam


Sermon Parhalado.
11. Berkoordinasi dengan Pelayanan Ibadah dalam menyiapkan sarana dan
prasarana untuk keperluan ibadah.
12. Mengelola website HKBP Cibubur untuk penyajian informasi pelayanan serta
keputusan-keputusan yang menjadi konsumsi jemaat.
13. Melaksanaan pengadaan / perlengkapan kebutuhan ATK, Rumah Tangga Gereja,
sarana kebersihan, keperluan Ibadah (Lilin, Roti dan Anggur Perjamuan) sesuai
dengan SOP pengadaan barang dan jasa.
14. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kebersihan dan keamanan
gereja, pegawai tata usaha, dapur, OB, operator sound system, dll.
15. Mengusulkan ke BPH pengurangan,penggantian dan penambahan Pegawai
Huria sesuai dengan kebutuhan Huria dan diinformasikan di Sermon Parhalado.
16. Melaksanakan koordinasi yang berkaitan dengan RT/RW setempat bekerjasama
dengan Seksi Kemasyarakatan.

Syarat Menjadi Sekretaris Huria yang berasal dari Sintua:


1. Bertanggungjawab kepada Pimpinan Jemaat
2. Pelayan yang terpercaya dan yang dipilih oleh Rapat Pelayan Tahbisan
3. Sekurang-kurangnya berijazah SMU dan mengerti administrasi kesekretariatan.
4. Mencalonkan diri atau dicalonkan oleh pelayan tahbisan untuk dipilih.
5. Tidak mempunyai jabatan rangkap dalam Organisasi HKBP.
6. Rajin melaksanakan tugasnya dan berperilaku yang tidak bercela.
7. Pemilihan dilaksanakan oleh Rapat pelayan Tahbisan selanjutnya ditetapkan oleh
Pimpinan Jemaat berdasarkan Surat Keputusan.
8. Berusia paling sedikitnya 28 tahun, dan setinggi-tingginya 61 tahun ketika
memulai periodenya.

Periodenya
Periodenya empat tahun. Maksimal dipilih 2 periode berturut turut dan dapat
dicalonkan kembali setelah berhenti 1 periode.

Berhenti
a. Periodenya selesai dan tidak terpilih kembali.
b. Minta berhenti sebelum periodenya selesai.
c. Dikenai sanksi Ruhut Parmahanion dohot Paminsangon HKBP, atau salah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pertimbangan Rapat Pelayan
Tahbisan.
d. Pindah ke jemaat lain.
e. Mencapai usia 65 tahun.
f. Meninggal dunia

14
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

5. Badan Audit Jemaat


Badan Audit Jemaat adalah organ jemaat untuk melakukan audit keuangan dan aset
serta manajemen jemaat.

Tugas – Tugas :
1. Bertanggungjawab kepada Rapat Huria
2. Melakukan audit terhadap pelaksanaan Program dan Anggaran Tahunan
Jemaat, dan kinerja organ - organ pelayanan jemaat, sesuai Pedoman
Penatalayanan dan Pedoman Akuntansi HKBP dan keputusan Rapat Jemaat.
3. Melakukan audit terhadap aset Jemaat.
4. Menyampaikan laporan audit kepada Rapat Pelayanan Tahbisan Jemaat
sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan kepada Rapat Jemaat sekali
dalam setahun.

Syarat Menjadi Badan Audit Jemaat


1. Penatua atau warga jemaat yang mampu menjadi penatalayan, yang
terpercaya, dan yang dipilih oleh Rapat Jemaat.
2. Rajin melaksanakan tugasnya, dan berperilaku yang tidak bercela.
3. Seboleh-bolehnya berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan
mengerti manajemen keuangan, terutama akuntansi.
4. Berusia sekurang-kurangnya 28 tahun dan setinggi-tingginya 61 tahun ketika
memulai periodenya.

Anggotanya:
Tiga orang yang dipilih oleh Rapat Jemaat dari Sintua dan anggota jemaat.

Periodenya
Periodenya empat tahun dan dapat dipilih dua periode berturut-turut.

Berhenti
a. Periodenya selesai.
b. Minta berhenti sebelum periodenya selesai.
c. Dikenai sanksi Ruhut Parmahanion dohot Paminsangon HKBP atau salah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pertimbangan Rapat Pelayan
Tahbisan.
d. Pindah ke jemaat lain
e. Meninggal dunia.

6. Dewan-Dewan dan Seksi


Sesuai dengan tri-tugas panggilan gereja, ada tiga Dewan di Jemaat yaitu: Dewan
Koinonia, Dewan Marturia, dan Dewan Diakonia dan di bawah Dewan ada Seksi.

Tugas- Tugas :
1. Menerima usul Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan dari setiap Seksi.
2. Menyusun Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Tahunan Dewan yang
akan disampaikan kepada Pimpinan Jemaat untuk dibahas oleh Rapat Majelis
Tahbisan dan selanjutnya ditetapkan oleh Rapat Jemaat.
3. Mengkoordinir semua Seksi untuk melaksanakan Program Kerja dan
Anggaran Tahunan yang telah ditetapkan oleh Rapat Jemaat.

15
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

4. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran


Tahunan setiap Seksi.
5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Pimpinan Jemaat.

Anggotanya :
Anggota Dewan adalah
a. Lima hingga tujuh orang yang dipilih oleh Rapat Pelayan Tahbisan.
b. Semua Ketua Seksi (ex-officio)

Pimpinannya
Pimpinan Dewan adalah Ketua Dewan, yang dipilih dari anggota-anggota dewan oleh
Rapat Dewan yang dipimpin oleh Pimpinan Jemaat

Periodenya
Periodenya empat tahun.

1. Dewan Koinonia
Pengertian
Dewan Koinonia adalah organ yang merencanakan dan melaksanakan pelayanan-
pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehati, sepikiran, dan seperasaan
di jemaat yang mencakup Seksi Sekolah Minggu, Remaja, Pemuda, Perempuan,
Bapak dan Lansia.
1.1. Seksi Sekolah Minggu

Anggotanya :
Semua anak-anak jemaat mulai dari bayi yang telah dibaptis hingga berumur
11 tahun.

Pengurusnya :
Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus yang dipilih oleh rapat
gabungan Dewan Koinonia dan Pelayan Tahbisan dari antara warga jemaat
dan Guru Sekolah Minggu.

Tugas – Tugas :
1. Memikirkan dan menyediakan berbagai prasarana dan sarana Sekolah
Minggu.
2. Menyumbangkan pemikiran untuk membangkitkan pelayanan yang terkait
dengan Sekolah Minggu.
3. Bersama Guru Sekolah Minggu menyusun program dan anggaran yang
disampaikan kepada Ketua Dewan Koinonia.
4. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugas untuk
disampaikan kepada Ketua Dewan Koinonia dan kepada Pimpinan
Jemaat, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Periodenya
Periode kepengurusan Seksi Sekolah Minggu lamanya dua tahun, dan
Pendeta Resort yang melantik pengurus itu di hadapan jemaat dalam
kebaktian minggu.

16
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

1.2. Guru Sekolah Minggu

Syarat menjadi Guru Sekolah Minggu adalah :


1. Bersedia mempersembahkan diri bekerja di tengah-tengah anak-anak
Sekolah Minggu jemaat.
2. Berperilaku yang pantas ditiru, tidak bercela, rajin mengikuti kebaktian
atau persekutuan, dan melakukan pekerjaan gerejawi.
3. Rajin mengikuti sermon.
4. Berusia sekurang-kurangnya 18 tahun dan sudah sidi.
5. Sebisa mungkin berpendidikan keguruan, dan memiliki pengertian tentang
perkembangan pikiran, emosi dan fisik anak-anak sekolah minggu dan
proses belajar.
6. Dipilih dalam Rapat Gabungan Dewan Koinonia dan Majelis Tahbisan dari
antara warga jemaat dan ditetapkan oleh Pimpinan Jemaat dengan Surat
Keputusan, serta diumumkan dalam ibadah minggu.

Tugas – Tugas :
1. Menyusun bahan ajar tentang Firman Allah, kehidupan kekristenan dan
jemaat, demikian juga kehidupan segenap HKBP sesuai dengan
perkembangan pikiran, emosi dan fisik anak-anak Sekolah Minggu.
2. Mengajarkan bahan ajar yang telah direncanakan kepada Sekolah Minggu
sesuai dengan kelasnya.
3. Merencanakan dan megadakan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler seperti
wisata rohani dan kunjungan ke panti-panti asuhan untuk dilaksanakan
oleh anak-anak Sekolah Minggu.
4. Mengadakan evaluasi tentang pemahaman dan penghayatan anak- anak
Sekolah Minggu secara berkala dan mempergunakan hasil-hasil evaluasi
itu untuk meningkatkan mutu pengajaran Sekolah Minggu.
5. Membuat laporan tentang pelaksanaan pembelajaran Sekolah Minggu
secara berkala dan menyampaikannya kepada Ketua Seksi Sekolah
Minggu untuk dibahas dalam Rapat Seksi Sekolah Minggu dan
selanjutnya disampaikan kepada Ketua Dewan Koinonia dan ke Pimpinan
Jemaat.

1.3. Seksi Pra Remaja

Pengertian
Seksi Pra Remaja adalah persekutuan para anak-anak jemaat yang berada
pada usia pra remaja.

Anggotanya
Semua putera-puteri jemaat yang duduk di kelas 7-9 SMP.

Pengurusnya
Pengurusnya adalah: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus
yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang dipilih oleh Rapat Pra Remaja
jemaat yang dipimpin oleh Ketua Dewan Koinonia dan dilaporkan kepada
Pimpinan Jemaat.

Tugas – Tugas :

17
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

1. Menghimpun pra remaja untuk mempelajari Firman Allah.


2. Membantu Pendamping Pra Remaja membimbing para pra remaja dalam
perkembangan pemahaman tentang keagamaan dan kegerejaan.
3. Membantu Pendamping Pra Remaja membimbing para pra remaja sesuai
dengan Pola Pembinaan Pra Remaja yang telah ditetapkan oleh HKBP.
4. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan terhadap para
pra remaja dan menyampaikannya kepada Dewan Koinonia dan Pimpinan
Jemaat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

e. Periodenya
Periode kepengurusan Seksi Pra Remaja lamanya 2 (dua) tahun, dan
Pendeta Resort yang melantik pengurus itu di hadapan anggota jemaat dalam
ibadah minggu.

1.4. Seksi Remaja

Pengertian
Seksi Remaja adalah persekutuan para anak-anak jemaat yang berada pada
usia remaja.

Anggotanya
Semua putera-puteri jemaat yang duduk di kelas 10 SMA / sederajat sampai
dengan mahasiswa.

Pengurusnya
Pengurusnya adalah: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus
yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang dipilih oleh Rapat Remaja jemaat
yang dipimpin oleh Ketua Dewan Koinonia dan dilaporkan kepada Pimpinan
Jemaat.

Tugasnya :
1. Menghimpun remaja untuk mempelajari Firman Allah.
2. Membantu Pendamping Remaja membimbing para remaja dalam
perkembangan pemahaman tentang keagamaan dan kegerejaan.
3. Membantu Pendamping Remaja membimbing para remaja sesuai dengan
Pola Pembinaan Remaja yang telah ditetapkan oleh HKBP.
4. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan terhadap para
remaja dan menyampaikannya kepada Dewan Koinonia dan Pimpinan
Jemaat sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Periodenya
Periode kepengurusan Seksi Remaja lamanya 2 (dua) tahun, dan Pendeta
Resort yang melantik pengurus itu di hadapan anggota jemaat dalam ibadah
minggu.

18
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

1.4.a. Pendamping Remaja

Syarat menjadi Pendamping Remaja adalah :


1. Bersedia mempersembahkan diri bekerja di tengah-tengah
Remaja Jemaat.
2. Berperilaku yang pantas ditiru, tidak bercela, rajin mengikuti kebaktian
atau persekutuan dan melakukan pekerjaan kegerejaan.
3. Rajin mengikuti sermon.
4. Berusia paling sedikitnya 25 tahun dan sudah menyaksikan iman,
serta sedapat-dapatnya sudah menikah.
5. Seboleh-bolehnya berpendidikan keguruan, dan memiliki pengertian
tentang perkembangan pikiran, emosi dan fisik Remaja dan proses
belajar.
6. Dipilih dalam Rapat Gabungan Dewan Koinonia dan Pelayan Tahbisan
dari antara warga jemaat, dan ditetapkan oleh Pimpinan Jemaat
dengan Surat Keputusan, serta diumumkan dalam ibadah minggu.

Tugas – Tugas :
1. Menyusun bahan ajar tentang Firman Allah, kehidupan kekristenan
dan jemaat, demikian juga kehidupan segenap HKBP sesuai dengan
perkembangan pikiran, emosi serta fisik remaja.
2. Mengajarkan bahan ajar yang telah direncanakan kepada Remaja
sesuai dengan kelasnya.
3. Membantu Seksi Remaja merencanakan dan megadakan kegiatan-
kegiatan ekstra kurikuler, seperti wisata rohani dan kunjungan ke
panti-panti asuhan.
4. Bersama dengan Pengurus Seksi Remaja mengadakan evaluasi
tentang pemahaman dan penghayatan anak- anak remaja dan
mempergunakan hasil-hasil evaluasi itu untuk meningkatkan mutu
pengajaran para remaja.
5. Membuat laporan tentang pelaksanaan pembelajaran remaja secara
berkala dan menyampaikannya kepada Ketua Dewan Koinonia dan
Pimpinan Jemaat.

Periodenya
Periode Pendamping Remaja lamanya 2 (dua) tahun dan Pendeta Resort
yang melantik pengurus di hadapan jemaat pada ibadah minggu.
1.5. Seksi Pemuda

Pengertian
Seksi Pemuda adalah persekutuan semua pemuda jemaat laki - laki dan
perempuan, yang berusia di atas usia remaja dan belum menikah serta
terdaftar sebagai warga jemaat.

Anggotanya
Semua pemuda warga jemaat berusia 18- 30 tahun dan belum menikah.

19
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Pengurusnya
Pengurusnya adalah: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus
yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang dipimpin oleh Rapat Pemuda
Jemaat yang dipimpin oleh Ketua Dewan Koinonia dan dilaporkan kepada
Pimpinan Jemaat.

Tugas – Tugas :
1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap pemuda
tentang penghayatan Firman Allah, agar semakin berkembang menuju
kedewasaan iman.
2. Membimbing pemuda supaya semakin dewasa dalam pemahaman
keagamaan dan kegerejaan, terutama sekali tentang posisi dan kehidupan
pemuda, agar semakin dewasa dalam iman.
3. Membimbing pemuda sesuai dengan Pedoman Persekutuan Pemuda
yang telah ditetapkan oleh HKBP.
4. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan pemuda yang
akan disampaikan kepada ketua Dewan Koinonia dan Pimpinan Jemaat,
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Periodenya
Periode kepengurusan Seksi Pemuda lamanya 2 (dua) tahun dan Pendeta
Resort yang melantik pengurus di hadapan jemaat pada ibadah minggu

1.6. Seksi Perempuan

Pengertian
Seksi Perempuan adalah persekutuan semua warga jemaat perempuan yang
sudah dewasa, yang menikah maupun yang tidak menikah, yang tidak sesuai
lagi dengan Seksi Pemuda.

Anggotanya
Semua warga jemaat perempuan yang sudah dewasa yang sesuai dengan
pengertian 2.7 di atas.

Pengurusnya
Pengurusnya adalah: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus
sesuai dengan kebutuhan, yang dipilih oleh rapat perempuan jemaat yang
dipimpin oleh ketua Dewan Koinonia, dan dilaporkan kepada Pimpinan
Jemaat.

Tugas – Tugas :
1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap
perempuan tentang penghayatan Firman Tuhan, agar semakin
berkembang menuju kedewasaan iman.
2. Membimbing perempuan, supaya semakin dewasa dalam pemahaman
keagamaan dan kegerejaan, terutama sekali tentang posisi dan
kehidupan perempuan, agar semakin dewasa dalam iman.
3. Membimbing perempuan sesuai dengan Pedoman Persekutuan
Perempuan yang telah ditetapkan olen HKBP.

20
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

4. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan perempuan


yang akan disampaikan kepada Ketua Dewan Koinonia dan Pimpinan
Jemaat, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Periodenya
Periode kepengurusan Seksi Perempuan lamanya 2 (dua) tahun dan Pendeta
Resort yang melantik pengurus di hadapan jemaat pada ibadah minggu.
1.7. Seksi Bapak

Pengertian
Seksi Bapak adalah persekutuan semua warga jemaat laki-laki yang sudah
dewasa, yang menikah maupun yang tidak menikah, yang tidak masuk lagi
menjadi anggota pemuda dan terdaftar sebagai warga HKBP.

Anggotanya
Semua bapak warga jemaat.

Pengurusnya
Pengurusnya adalah: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus
sesuai dengan kebutuhan, yang dipilih oleh Rapat Bapak Jemaat yang
dipimpin oleh ketua Dewan Koinonia dan dilaporkan kepada Pimpinan
Jemaat.

Tugas – Tugas :
1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap kaum
bapak tentang penghayatan Firman Tuhan, agar semakin berkembang
menuju kedewasaan iman.
2. Membimbing kaum bapak, supaya semakin dewasa dalam
pemahaman keagamaan dan kegerejaan, terutama sekali tentang
posisi dan kehidupan bapak, agar semakin dewasa dalam iman.
3. Membimbing kaum bapak sesuai dengan Pedoman Persekutuan
Bapak yang telah ditetapkan oleh HKBP
4. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan kaum
Lansia yang akan disampaikan kepada Ketua Dewan Koinonia dan
kepada Pimpinan Jemaat sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan.

Periodenya
Periode kepengurusan Seksi Bapak lamanya 2 ( dua ) tahun dan Pendeta
Resort yang melantik pengurus itu di hadapan jemaat dalam kebaktian
minggu.

21
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

1.8. Seksi Lansia

Pengertian
Seksi Lansia ( Lanjut Usia ) adalah persekutuan semua warga jemaat laki-laki
dan perempuan anggota jemaat tertentu, yang berumur 60 tahun ke atas.

Anggotanya
Semua anggota jemaat yang berusia 60 tahun ke atas.

Pengurusnya
Pengurusnya adalah: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota pengurus
yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang dipilih oleh Rapat Lansia Jemaat
yang dipimpin oleh Ketua Dewan Koinonia dan dilaporkan kepada Pimpinan
Jemaat.

Tugas – Tugas :

1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap kaum


Lansia jemaat tentang penghayatan Firman Tuhan, agar semakin
berkembang menuju kedewasaan iman.
2. Membimbing kaum Lansia sehubungan dengan Pedoman
Persekutuan Lansia yang sudah ditentukan oleh HKBP.
3. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelayanan kaum
Lansia yang akan disampaikan kepada Ketua Dewan Koinonia dan
kepada Pimpinan Jemaat sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan.

a. Periodenya :
Periode kepengurusan Seksi Lansia lamanya dua tahun dan Pendeta Resort
yang melantik pengurus itu di hadapan jemaat dalam kebaktian minggu

2. Dewan Marturia

Pengertian
Dewan Marturia adalah organ yang memikirkan dan melaksanakan kegiatan pemberitaan
Injil di tengah-tengah jemaat dan masyarakat yang mencakup Seksi Pekabaran Injil dan
Seksi Musik.
2.1. Seksi Pekabaran Injil

Pengertian
Seksi Pekabaran Injil adalah unit pelayanan yang didirikan oleh jemaat untuk
memberitakan Injil ke lingkungan sekitarnya.

Tugas-tugas :
1. Melaksanakan pemberitaan Injil ke jemaat HKBP Cibubur.
2. Mengunjungi jemaat yang sakit menahun di setiap wijk dengan terlebih
dahulu berkoordinasi dengan Sintua Wijk dan pemberitahuan kepada
Pimpinan Jemaat.

22
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

3. Melakukan ibadah Minggu ( jika dimungkinkan melakukan Perjamuan


Kudus ) di rumah jemaat yang sakit menahun bekerjasama dengan Sintua
Wijk. Yang bertugas untuk melayani adalah dari Seksi Zending dan
Pendeta.
4. Melakukan pelayanan Soul Care minimal sekali dalam setahun.
5. Mengunjungi jemaat yang jarang ke gereja.
6. Mengadakan pelatihan metode penginjilan sesuai kebutuhan.
7. Melaksanakan pemberitaan Injil ke luar HKBP.
a. Kunjungan ke Lapas
b. Kunjungan ke rumah sakit
8. Menghimpun persembahan, dana melalui donatur dan kegiatan- kegiatan
lainnya untuk menyokong kegiatan pekabaran Injil yang lebih luas.
9. Menjalankan program pekabaran Injil HKBP.
10. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya
untuk disampaikan kepada ketua dewan marturia dan pimpinan
jemaat, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Pengurus dan Anggota


1. Rapat Majelis Tahbisan yang memilih anggota seksi tiga hingga lima
orang dari pelayan tahbisan, dan lima hingga tujuh orang dari warga
jemaat.
2. Rapat seksi yang memilih Ketua dan Sekretaris dari antara mereka
sendiri dengan persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan.
3. Seksi itulah yang membentuk berbagai kepanitiaan disesuaikan
dengan kebutuhan, dengan persetujuan Rapat Majelis Tahbisan.
Panitia melalui ketua panitia bertanggungjawab kepada Rapat Seksi.
4. Seksi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan, tetapi sekurang-
kurangnya enam bulan sekali.

Periodenya
Periodenya dua tahun.

2.2. Seksi Musik

Pengertian
Seksi Musik adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh jemaat untuk
melayankan kegiatan vokalia dan instrumentalia di jemaat.

Tugas – Tugas :
1. Memberikan bimbingan dalam hal kegiatan vokalia dan instrumentalia
di jemaat, untuk memberitakan Firman Allah.
2. Menyediakan keperluan-keperluan yang berhubungan dengan
kegiatan vokalia dan instrumentalia.
3. Meningkatkan kelompok-kelompok paduan suara dan kelompok-
kelompok pemusik.
4. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya
yang akan disampaikan kepada Ketua Dewan Marturia dan Pimpinan
Jemaat, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

23
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Penanggung Jawab :
1. Dewan Marturia memberitahukan kepada ketua Seksi Musik
kebutuhan pelayanan organis dan song leader sesuai dengan petunjuk
dari Sekretaris Huria.
2. Ketua Seksi Musik/Sekretaris memberitahukan kepada Dewan
Marturia nama-nama pelayan organis dan song leader untuk
dilaporkan kepada Sekretaris Huria.
3. Latihan song leader dan organis harus dilakukan sebelum melayani.
4. Setiap petugas yang melayani ibadah harus hadir 30 menit sebelum
ibadah.
5. Membuat jadwal koor kategorial dan wijk dalam ibadah.
6. Memimpin koor Parhalado.
7. Mengadakan latihan olah vocal sesuai kebutuhan.

8. Membuat evaluasi dan laporan di setiap pelayanan dilaporkan kepada


Dewan Marturia untuk disampaikan kepada Sekretaris Huria.

Pengurus dan Anggota


1. Rapat Pelayan Tahbisan yang memilih anggota seksi itu, tiga hingga
lima orang dari pelayan tahbisan dan lima hingga tujuh orang dari
warga jemaat.
2. Rapat Seksi yang memilih ketua dan sekretaris dari antara mereka
sendiri dengan persetujuan rapat pelayan tahbisan.
3. Seksi itulah yang membentuk berbagai kepanitiaan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dengan persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan.
Panitia melalui ketua panitia bertanggung jawab kepada rapat seksi.
4. Seksi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan, tetapi sekurang-
kurangnya enam bulan sekali.

Periodenya
Periodenya dua tahun.
3. Dewan Diakonia

Pengertian
Dewan Diakonia adalah organ yang memikirkan dan melaksanakan pelayanan diakonia,
meningkatkan pengetahuan dan kesehatan, demikian juga melaksanakan percakapan
dan komunikasi dengan masyarakat sekitar maupun pemerintah, yang mencakup Seksi
Diakoni Sosial, Komisi Kasih, Seksi Pendidikan, Seksi Kesehatan dan Seksi
Kemasyarakatan.

3.1. Seksi Diakoni Sosial dan Komisi Kasih

3.1.1 Seksi Diakoni Sosial


Pengertian
Seksi Diakoni Sosial adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh Jemaat
untuk melaksanakan pelayanan diakonia kepada yang pantas dibantu

24
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Tugas – Tugas :
1. Melaksanakan pelayanan Diakonia di tengah-tengah jemaat itu
sendiri bagi warga yang memerlukan bantuan dari jemaat.
2. Melaksanakan pelayanan diakoni sosial kepada orang-orang yang
terpenjara, panti-panti asuhan, dan orang lain di luar jemaat itu
sendiri.
3. Menghimpun sumbangan, dana dari donateur dan sumber-sumber
lain untuk melaksanakan pelayanan diakonia yang lebih luas.
4. Menjalankan program Diakonia Sosial HKBP.
5. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan
tugasnya yang akan disampaikan kepada Ketua Dewan Diakonia
dan Pimpinan Jemaat, sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan.

Pengurus dan Anggota :


1. Rapat Pelayan Tahbisan yang memilih anggota seksi, yaitu tiga
hingga lima orang dari pelayan tahbisan, dan lima hingga tujuh
orang dari warga jemaat.
2. Rapat Seksi yang memilih Ketua dan Sekretaris dari antara
mereka sendiri dengan persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan.
3. Seksi itulah yang membentuk berbagai kepanitiaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan, dengan persetujuan Rapat
Pelayan Tahbisan. Panitia melalui ketua panitia bertanggungjawab
kepada Rapat Seksi
4. Seksi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan tapi sekurang-
kurangnya enam bulan sekali

Periodenya
Periodenya dua tahun.

3.1.2 Komisi Kasih

Pengertian
Komisi Kasih adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh Seksi Diakoni Sosial
untuk melaksanakan pelayanan bantuan sosial kepada jemaat yang tidak
mampu.

Tugas dan tanggung jawab :


1. Berkoordinasi dengan Sintua wijk untuk menyeleksi ruas wijknya yang
pantas untuk mendapatkan bantuan dari Komisi Kasih, lalu
menginformasikannya kepada pengurus komisi kasih.
2. Mencari sumber dana dari dalam jemaat dan di luar jemaat dengan surat
pengantar dari Pimpinan Jemaat.
3. Menyalurkan bantuan rutin ke ruas yang membutuhkan baik sembako
ataupun uang transport.
4. Mengadakan ibadah setiap bulan Rabu ke-dua, sekaligus pembagian
sembako dan bantuan uang transport untuk anak sekolah dan jemaat
yang sakit menahun.
5. Pembagian sembako situasional kepada jemaat dan bukan jemaat.

25
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

6. Per 4 bulan mengadakan evaluasi terhadap anggota, jika ada yang sudah
saatnya berhenti menjadi anggota akan dikomunikasikan ke sintua wijk
masing-masing.
7. Membantu transport jemaat yang sedang melakukan pelatihan di Balai
Latihan Kerja.
8. Memberikan informasi tentang lowongan kerja atau beasiswa kepada
Dewan Diakonia untuk disampaikan ke Sermon Parhalado.

Pengurus dan Anggota


1. Rapat Seksi Diakoni Sosial yang memilih anggota Komisi Kasih, yaitu tiga
hingga tujuh orang dari warga jemaat.
2. Rapat Seksi Diakoni Sosial yang memilih Ketua,Sekretaris dan Bendahara
dari antara mereka sendiri dengan persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan.
3. Seksi Diakoni Sosial itulah yang membentuk berbagai kepanitiaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Panitia melalui ketua panitia
bertanggungjawab kepada Rapat Seksi.
4. Seksi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan tapi sekurang-
kurangnya enam bulan sekali

Periode :
Periodenya dua tahun
3.2. Seksi Pendidikan

Pengertian
Seksi Pendidikan adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh Jemaat untuk
melayankan kegiatan pendidikan atau pengajaran dan pelatihan bagi warga
jemaat, demikian juga bagi masyarakat umum sesuai dengan keperluannya.

Tugas – Tugas :
1. Melayankan kegiatan pendidikan atau pengajaran dan pelatihan di
tengah- tengah warga jemaat dan sekitarnya sesuai dengan keperluan
masyarakat dan bangsa.
2. Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama pendidikan atau
pelatihan dan lapangan kerja yang tepat guna.
3. Menghimpun sumbangan, dana dari berbagai melayankan beasiswa
kepada putera- puteri warga jemaat yang memerlukannya.
4. Membuat evaluasi dan laporan sumbangan untuk warga jemaat yang
berkala tentang pelaksanaan tugasnya yang akan disampaikan kepada
Ketua Dewan Diakonia dan Pimpinan Jemaat, sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan.
5. Memberikan penghargaan kepada anak – anak jemaat yang berprestasi di
tingkat SD, SMP, SMA/Sederajat dan yang masuk Perguruan Tinggi
Negeri.
6. Ibadah pemberangkatan Ujian Nasional.
7. Memberikan nilai agama bagi anak-anak jemaat yang tidak ada guru
agama Kristen di sekolahnya

26
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Pengurus dan Anggota


1. Rapat Gabungan Dewan Diakonia dan Pelayan Tahbisan, yang memilih
anggota Seksi sesuai dengan keperluannya.
2. Rapat Seksi yang memilih Ketua dan Sekretaris dari anggotanya yang
sudah terpilih itu, kemudian dilaporkan kepada Ketua Dewan Diakonia dan
Pimpinan Jemaat untuk meminta persetujuan dan penetapan.
3. Sesuai dengan kebutuhan, Rapat Seksi Pendidikan dapat mendirikan
Panitia, dan melaporkannya kepada Ketua Dewan Diakonia dan Pimpinan
Jemaat untuk meminta persetujuan dan penetapan. Panitia melalui Ketua
Panitia bertanggungjawab kepada Rapat Seksi.
4. Seksi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhannya, tetapi sekurang-
kurangnya enam bulan sekali.

Periodenya
Periodenya dua tahun.

3.3. Seksi Kesehatan

Pengertian
Seksi Kesehatan adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh jemaat untuk
melayankan pelayanan kesehatan kepada warga jemaat HKBP Cibubur.

Tugas-Tugas :
1. Melayankan pelayanan Kesehatan kepada warga jemaat yang
memerlukan.
2. Memberikan penerangan kepada warga jemaat tentang kesehatan.
3. Membuka klinik Bethesda setelah Ibadah Minggu pukul 10.00 WIB.
4. Membuat jadwal piket pelayanan klinik setelah ibadah Minggu pukul:10.00
WIB
5. Jenis pelayanan yang dilakukan adalah : pemeriksaan gula darah, asam
urat, dan kolesterol yang dilaksanakan setelah ibadah pukul 10.00 WIB
(pelayanan dilakukan sekali dalam sebulan untuk setiap jemaat) dan
pengobatan umum.
6. Membuat daftar jemaat yang sakit.
7. Pelayanan obat yang bisa diberikan adalah standar generik.
8. Kalibrasi alat kesehatan klinik.
9. Mensosialisasikan gaya hidup sehat kepada jemaat.
10. Membuat seminar kesehatan minimal satu kali dalam setahun.
11. Mengadakan kegiatan donor darah dengan bekerja sama dengan PMI.
12. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya,
yang akan disampaikan kepada Ketua Dewan Diakonia dan Pimpinan
Jemaat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
13. Membuat evaluasi dan laporan berkala tentang pelaksanaan tugasnya,
yang akan disampaikan kepada Ketua Dewan Diakonia dan Pimpinan
Jemaat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

27
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Pengurus dan Anggota


1. Rapat Pelayan Tahbisan yang memilih anggota Seksi itu, tiga hingga lima
orang dari pelayan tahbisan, dan lima hingga tujuh orang jemaat.
2. Rapat Seksi memilih Ketua dan Sekretaris dari antara mereka dengan
persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan.
3. Seksi membentuk berbagai kepanitiaan yang disesuaikan dengan
kebutuhan dengan persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan. Panitia melalui
ketua panitia bertanggungjawab kepada Rapat Seksi.
4. Seksi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhannya, sekurang-
kurangnya enam bulan sekali. membentuk berbagai

Periodenya
Periodenya dua tahun.
3.4. Seksi Kemasyarakatan

Pengertian
Seksi Kemasyarakatan adalah unit pelayanan yang dibentuk oleh jemaat
untuk memelihara, memikirkan, dan membina hubungan dengan masyarakat
sekitar dan pemerintah.
Pengaturan Tugas-tugas:
Sebagai unit pelayanan dibawah koordinasi Dewan Diakonia untuk
melaksanakan pembinaan hubungan yang konstruktif dengan masyarakat
sekitar dan pemerintah setempat, seksi kemasyarakatan melaksanakan
tugas-tugas sebagai berikut :

1. Tugas Rutin :
a. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan :
1) Masyarakat lingkungan RW 07 khususnya RT : 02 ; 03 ; 04 ; 06 ;
08 serta Karang Taruna didampingi oleh Sekretaris Huria.
2) Pemerintah setempat ; Polsek Ciracas ( khususnya
Babimkamtibmas kelurahan Kelapa Dua Wetan ), Koramil Ciracas
( khususnya Babinsa) dan Kelurahan Kelapa Dua Wetan
( khususnya Ka-Satpol PP )
b. Memonitor perkembangan situasi keamanan di lingkungan sekitar gereja
khususnya menyangkut aspek kehidupan toleransi beragama sebagai
bahan pertimbangan bagi Pimpinan Jemaat untuk menentukan sikap
Huria menyikapi situasi yang berkembang.
c. Ikut serta melibatkan diri dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
RT/RW yang bersifat umum ( misalnya : kerja bakti ) sebagai usaha
meningkatkan pemeliharaan lingkungan.
d. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan lain yang dianggap bermanfaat
bagi keberadaan gereja di lingkungan masyarakat.
e. Mengatur perparkiran di luar halaman gereja.

2. Tugas Insidentil
Yang dimaksud kegiatan insidentil dalam SOP ini adalah kegiatan gereja
dan lingkungan gereja yang bersifat perayaan antara lain :

28
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

a. Kebaktian Natal dan Tahun Baru, Pesta HUT Huria dan kegiatan lain yang
melibatkan jemaat dalam jumlah banyak, Seksi Kemasyarakatan
melaksanakan :
1. Bila dianggap perlu membuat dan mengirimkan surat pemberitahuan
kegiatan ke Polsek setempat sebagai penganggung jawab keamanan
dengan tembusan Koramil dan Kelurahan
2. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat sekitar
pemilik lahan yang bias dimanfaatkan sebagai tambahan tempat parkir
kendaraan.
3. Melibatkan masyarakat sekitar gereja khusunya Karang Taruna dalam
penerapan rekayasa arus lalu lintas kendaraan dengan sistim satu
arah.
4. Mendampingi apparat keamanan yang hadir dalam kegiatan gereja
khususnya saat Malam Tahun Baru dan Natal.
5. Atas persetujuan Parhalado mengosongkan parkir di halaman gereja.

b. Berkoordinasi dengan Pengurus Mesjid At Taufiq dalam rangka


pemberian sumbangan hewan kurban pada saat Idul Adha sebagai
pengejawantahan visi dan misi HKBP untuk menjadi berkat ( selama Huria
mengalokasikan anggaran dalam Program Kerja dan Anggaran )
c. Berkoordinasi dan kerja sama dengan RT/RW dalam rangka pemberian
sumbangan sembako kepada masyarakat sekitar gereja sebagai bagian
dari kegiatan perayaan HUT gereja ( selama Huria mengalokasikan
anggaran dalam Program Kerja dan Anggaran).

3. Evaluasi dan Pelaporan


a. Seksi Kemanan secara berkala mengevaluasi pelaksanaan tugas untuk
bahan perbaikan pelaksanaan tugas berikutnya dan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan Program Kerja dan Anggaran agar bisa
mengikuti perkembangan jaman.
b. Membuat laporan hasil pelaksanan kegiatan khususnya kegiatan yang
menggunakan anggaran dari Huria.
c. Hasil evaluasi dan laporan kegiatan dimaksud disampaikan kepada
Pimpinan Jemaat melalui Dewan Diakonia.

Pengurus dan Anggota


1. Rapat Pelayan Tahbisan yang memilih anggota Seksi itu, tiga hingga
lima orang dari pelayan tahbisan dan lima hingga tujuh orang dari
warga jemaat.
2. Rapat Seksi memilih Ketua dan Sekretaris dari antara mereka dengan
persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan
3. Seksi membentuk kepanitiaan yang disesuaikan dengan kebutuhan
dengan persetujuan Rapat Pelayan Tahbisan. Panitia melalui Ketua
Panitia bertanggungjawab kepada Rapat Seksi.
4. Seksi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhannya, sekurang-
kurangnya enam bulan sekali.

Periodenya
Periodenya dua tahun.

29
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

BAB III. PELAYANAN

A. Prosedur Umum

1. Pelaksanaan pelayanan jemaat dan Tata Laksana Administrasi & Keuangan


HKBP Cibubur harus mengikuti SOP yang disusun berdasarkan atau
berpedoman pada Aturan dan Peraturan HKBP tahun 2002 yang telah di
amandemen kedua tahun 2016-2020.
2. Prinsip Melayani bukan dilayani Markus 10:45

B. Administrasi dan Surat Menyurat

1. Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar

Pengertian
Pengelolaan surat adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan untuk
mengatur surat menyurat dimulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pembuatan,
pendistribusian, penyimpanan, pembuatan, sampai pada pemusnahan surat.

Tujuan :
Membuat tata cara dan proses pengendalian surat menyurat, di HKBP Resort
Cibubur untuk tertib administrasi.

Ruang Lingkup :
1. Tata cara pengelolaan surat masuk.
2. Tata cara pembuatan surat keluar termasuk Surat Keputusan dan Surat
Penugasan.
1.1 Surat Masuk :
1. Sekretaris Huria menerima surat masuk dari Instansi atau pihak eksternal.
2. Sekretaris Huria mengagendakan surat masuk pada Buku Pencatatan Surat
Masuk dan memberi keterangan tentang sifat surat apakah Rahasia, Penting atau
Biasa
3. Sekretaris Huria menyerahkan surat masuk kepada Pimpinan Jemaat.
4. Pimpinan Jemaat membaca surat masuk dan memberikan disposisi sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan surat
5. Pimpinan Jemaat menyerahkan surat masuk ke Sekretaris
6. Sekretaris Huria memfotocopy surat masuk sesuai dengan kebutuhan
7. Sekretaris Huria menyerahkan surat kepada orang/unit kerja sesuai dengan
disposisi
8. Sekretaris Huria mengarsipkan surat masuk masuk pada odner.

1.2 Surat Keluar


1. Sekretaris Huria membuat konsep dan nomor surat sesuai dengan maksud dan
tujuan.
2. Sekretaris Huria memeriksa dan memberi paraf pada surat yang diajukan oleh
Fungsionaris lain.
3. Sekretaris Huria memberi paraf pada surat dan menyerahkan kepada Pimpinan
Jemaat.
4. Pimpinan Jemaat menanda tangani surat dan memberi stempel serta
menyerahkan kembali kepada Sekretaris Huria.

30
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

5. Sekretaris Huria memberikan atau mengirimkan surat kepada orang / unit /


instansi yang dituju.
6. Sekretaris Huria mengarsipkan pertinggal Surat Keluar pada odner Surat Keluar.

2. Pembuatan Warta Jemaat Mingguan

Pengertian :
Warta Jemaat adalah media informasi kepada seluruh Jemaat yang berisi
tentang informasi pelayanan, baik yang sudah terlaksana pada minggu yang lalu,
maupun yang akan dilaksanakan pada minggu berikutnya dan juga informasi
keuangan Huria.

Tujuan :
1. Memberikan informasi kepada Jemaat tentang pelayanan di HKBP Cibubur
Resort Cibubur satu minggu terakhir dan satu minggu atau lebih yang akan
datang.
2. Memberikan informasi mingguan tentang Penerimaan dan Pengeluaran serta
laporan keuangan secara periodik.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup SOP ini adalah :
1. Pelayanan
2. Keuangan

Prosedur Kerja :
1. Hal – hal atau informasi yang di wartakan pada setiap minggu adalah
kegiatan pelayanan/kejadian yang sudah dilaksanakan/terjadi mulai hari
Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis pada minggu
sebelumnya dan hari Senin s/d Sabtu pada minggu berikutnya.
2. Informasi Keuangan yang di wartakan adalah penerimaan dan pengeluaran
uang mulai dari hari Jumat s/d Kamis pada minggu sebelumnya.
3. Sekretaris Huria menginventarisir semua informasi yang akan di wartakan
sesuai periode waktu yang sudah di tentukan.
4. Bendahara Huria membuat informasi keuangan Penerimaan dan
Pengeluaran uang sesuai prosedur keuangan dengan periode waktu yang
sudah di tentukan.
5. Sekretaris dan Bendahara Huria memeriksa draft Warta Jemaat.
6. Sekretaris Huria, Bendahara Huria dan Majelis Perbendaharaan
menandatangani Warta Jemaat.
7. Sekretaris Huria menyerahkan Warta Jemaat Kepada Pimpinan Jemaat
untuk di tanda tangani dan distempel.
8. Pimpinan Jemaat menyerahkan warta kepada Sekretaris Huria.
9. Sekretaris Huria mengarsipkan Warta Jemaat pada odner Warta Jemaat.
10. Yang menyangkut keuangan akan diatur lebih detail di SOP Keuangan.
11. Sekretaris Huria menggandakan warta sesuai kebutuhan satu hari sebelum
hari H.

31
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

3. Pengelolaan Buku Jemaat

Pengertian
Pengelolaan Buku Jemaat adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan
untuk pemutahiran data-data jemaat dimulai dari kegiatan pengadaan,
pencatatan, penyimpanan, sampai pada pemusnahan Buku.

Tujuan
1. Menjelaskan tata cara dan proses pengendalian Buku Jemaat di HKBP
Cibubur Resort Cibubur
2. Menjelaskan petugas yang bertanggung jawab pada setiap tahapan
pengendalian Buku Jemaat di HKBP Cibubur Resort Cibubur.

Ruang Lingkup :
1. Buku Besar
2. Buku Daftar Anak lahir
3. Buku Baptis Anak dan Dewasa
4. Buku Daftar Sidi
5. Buku Daftar janji Pra Perkawinan dan Perkawinan.
6. Buku Daftar Jemaat yang baru
7. Buku Daftar Jemaat yang Pindah
8. Buku Daftar Jemaat yang Meninggal
9. Buku Daftar Jemaat yang terkena RPP
10.Buku Daftar Jemaat yang kena RPP dan diterima kembali ke Huria
11.Buku Warta Jemaat
12.Buku Notulen Rapat Huria dan Rapat Majelis

Prosedur Kerja :
1. Sekretaris Huria menyediakan semua Buku Jemaat sesuai dengan jenisnya dan
formatnya mengacu pada Aturan dan Peraturan HKBP yang berlaku.
2. Sekretaris Huria mengisi data secara lengkap pada setiap baris/kolom Buku
Jemaat sesuai dengan jenis kegiatan dan data yang di perlukan .
3. Secara periodik Sekretaris Huria mengupdate semua data pada Buku Jemaat.
4. Sekretaris Huria membuat copy dari setiap Buku Jemaat ( 12 Buku ) dalam
bentuk soft file pada komputer/laptop, website atau bentuk lain sesuai teknologi.
5. Pimpinan Jemaat atau pihak terkait harus selalu memvalidasi atau
menandatangani ( yang memerlukan tanda tangan) secara kontinu.
6. Sebelum Dokumen dimusnahkan terlebih dahulu di scan dan disimpan dalam
bentuk pdf ( sesuai kebutuhan ).

C. Badan Pengurus Harian

Pengertian
Badan Pengurus Harian ( BPH ) adalah fungsionaris yang terdiri dari : Parartaon
beserta anggotanya, Bendahara, Sekretaris dan Dewan – Dewan beserta
anggotanya.

Rapat BPH adalah pertemuan yang dilaksanakan seminggu sekali untuk persiapan
pelayanan yang dipimpin oleh Pimpinan Jemaat atau yang mewakili.

32
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Tujuan :
Sebagai wadah untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dan yang akan
dilakukan, membahas informasi-informasi serta pelayanan yang akan disampaikan
pada Sermon Parhalado agar pelayanan di HKBP Cibubur dapat berlangsung lebih
baik.

Penanggung jawab :
1. Pimpinan Jemaat yang memimpin rapat BPH.
2. Fungsionaris dan Dewan-Dewan menyampaikan informasi untuk dibahas di
pertemuan BPH dan Sekretaris Huria membuat notulen hasil pertemuan.

Tugas – Tugas :
1. Mengevaluasi pelayanan yang sudah berlangsung.
2. Fungsionaris menyampaikan program kerja yang sudah dilaksanakan dan
yang akan dilaksanakan kemudian.
3. Mengkoordinir sinergisitas antar fungsionaris.

Prosedur Kerja :
1. Ibadah Pembukaan
2. Menyampaikan informasi dari Fungsionaris dan Dewan-Dewan
3. Pembahasan
4. Kesimpulan yang disampaikan di Sermon Parhalado
5. Notulen
6. Doa Penutup

D. Majelis Perbendaharaan

1. Pengadaan Barang dan Jasa

Pengertian.
Pengadaan merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan
kebutuhan dan pasokan barang atau jasa di bawah kontrak atau pembelian
langsung untuk memenuhi kebutuhan. Pengadaan dapat mempengaruhi
keseluruhan prosedur arus barang karena merupakan bagian penting dalam
prosedur tersebut.

Tujuan
Agar prosedur pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan oleh Majelis
Perbendaharaan secara efisien, efektif, terbuka, bersaing, transparan, adil atau
sesuai dengan aturan dan peraturan yang berlaku di HKBP Cibubur.

Penanggung Jawab :
1. Ketua Majelis Perbendaharaan bertanggung jawab atas pengadaan barang
dan jasa kepada Pimpinan Jemaat.
2. Membuat rencana pengadaan barang dan jasa secara detail sesuai
kebutuhan.
3. Majelis Perbendaharaan mengkoordinir kegiatan pengadaan barang dan jasa
yang dilakukan di HKBP Cibubur.
4. Anggota Majelis Perbendaharaan memasukkan barang-barang baru dan
menghapus barang-barang yang sudah di hapuskan.

33
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Prosedur Kerja :
1. Untuk pengadaan kebutuhan inventaris Gereja yang sesuai dengan program
dilakukan dengan pembelian langsung ( tanpa lelang ).
2. Untuk pengadaan kebutuhan inventaris Gereja yang tidak ada dalam program
tahunan dan anggaran di bawah Rp. 5.000.000,- diputuskan di BPH ( dalam
pelaksanaannya mengacu pada prosedur keuangan di Bab IV ).
3. Jika nilai lebih dari Rp. 5.000.000 harus diputuskan di Sermon Parhalado
( dalam pelaksanaannya mengacu pada prosedur keuangan di Bab IV ).
4. Setiap pengadaan barang, pekerjaan pembangunan atau renovasi harus
dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya ( RAB) dan spesifikasi barang.
5. Untuk pengadaan barang, pekerjaan pembangunan atau renovasi fisik
dengan nilai sampai dengan Rp. 50.000.000,- dilakukan dengan penunjukan
langsung dengan harga pembanding dengan harga toko dan harga online
dengan spesifikasi yang sama.
6. Untuk pengadaan pekerjaan pembangunan atau renovasi bangunan yg sudah
ada struktur bangunannya dengan nilai kurang atau diatas Rp.50.000.000,-
dapat dilaksanakan oleh Majelis Perbendaharaan dengan atau melalui lelang
dan atau swakelola yang harganya tidak melampaui harga perkiraan sendiri
(HPS) dengan pedoman standar satuan harga yg berlaku di Jakarta.
7. Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan oleh team Majelis perbendaharaan.
8. Proses pemilihan rekanan ( Proses Lelang )
a. Diumumkan melalui warta jemaat dan berlaku hanya untuk jemaat HKBP
Cibubur.
b. Dibentuk panitia lelang, untuk menetukan spesifikasi, dan membuat RAB,
membuat gambar dan membuat syarat syarat yg boleh ikut lelang.
Peserta lelang bebas, dan sifatnya lelang tertutup. Memasukkan dalam
menerima penawaran harga dari masing masing peserta, memilih 3
peserta dengan harga terendah, melakukan verifikasi dan memilih yang
menjadi pemenang dan diwartakan. Selanjutnya panitia akan mengawasi
pelaksanaannya sampai selesai dan kemudian diserahterimakan ke
Majelis Perbendaharaan.
9. Sekretaris Huria mengumumkan rekanan yang melaksanakan (melalui warta).

2. Penghapusan Barang

Pengertian.
Penghapusan barang adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menghilangkan atau memusnahkan barang dari daftar inventaris Jemaat karena
barang tidak layak pakai dan sudah tidak memiliki nilai guna. Penghapusan
barang adalah kegiatan pembebasan barang dari pertanggung jawaban yang
berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Tujuan Penghapusan Barang :


Menghapus asset tersebut dari daftar inventaris Huria

Penanggung jawab

Pelaksana penghapusan adalah Majelis Perbendaharaan.

34
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Persyaratan :
1. Barang tidak layak pakai.
2. Kegunaan tidak seimbang dengan pemeliharaan
3. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan saat ini
4. Barang-barang tersebut sudah tidak mutahir lagi
5. Musnah akibat bencana alam
6. Merupakan kelebihan persediaan
7. Hilang akibat pencurian,

Prosedur Kerja :
1. Ketua Majelis Perbendaharaan memisahkan asset yang akan dihapuskan
ditempat yang mudah di lihat.
2. Ketua Majelis Perbendaharaan menginformasikan kepada Sermon Parhalado,
rencana penghapusan asset tersebut, dengan disertai alasan penghapusan
serta tindak lanjut atas penghapusan itu, apakah di jual atau dimusnakan.
3. Bila dianggap perlu, Parhalado akan membentuk Tim untuk memeriksa
keberadaaan asset tersebut, sekaligus menentukan taksiran nilai Jual atas
atas tersebut.
4. Parhalado memberi persetujuan untuk pelaksanaan penghapusan asset
tersebut, dan bila dianggap punya nilai jual, maka ditentukan patokan harga
jual berdasarkan harga yang wajar.

E. Bendahara Huria

Penerimaan dan Pengeluaran

Pengertian.
Penerimaan adalah kas yang diterima Huria. Baik yang berupa uang tunai maupun
surat-surat berharga dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan
piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan

Tujuan
Agar prosedur penerimaan dan pengeluaran dapat dilaksanakan sesuai dengan SOP
Keuangan.

Penanggung jawab :
1. Bendahara Huria bertanggung jawab kepada Pimpinan Jemaat serta
berkoordinasi dengan Majelis Perbendaharaan atas penerimaan, pengeluaran
dan penyimpanan uang Jemaat HKBP Cibubur.
2. Bendahara Huria bertanggung jawab atas informasi keuangan HKBP Cibubur.

Prosedur Kerja :
1. Menyimpan semua penerimaan uang HKBP Cibubur di rekening Bank atas
nama Huria.
2. Menyimpan uang dalam brankas gereja sebagai kas kecil sebesar
Rp.5.000.000,-
3. Membuat informasi keuangan setiap minggu.
4. Batas penerimaan yang akan diwartakan pada hari Minggu adalah setoran
sintua wijk pada saat Sermon Parhalado.
5. Bendahara Huria adalah pemegang seluruh keuangan Huria.
6. Membuat informasi keuangan ( Penerimaan dan Pengeluaran ) sedikit-
dikitnya sekali enam bulan kepada Sermon Parhalado setelah diperiksa oleh
Majelis Perbendaharaan dan Badan Audit Jemaat.

35
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

7. Membuat Laporan Keuangan Akhir Tahun (tutup buku tanggal 30 Nopember)


dan akan disampaikan pada akhir tahun dalam bentuk Bericht pada ibadah
tanggal 31 Desember.
8. Meminta pertanggungjawaban penggunaan uang Jemaat kepada Dewan dan
Seksi. Pertanggungjawaban kegiatan harus di laporkan terlebih dahulu
sebelum mengajukan anggaran dana untuk kegiatan berikutnya.
9. Setiap Penerimaan dan Pengeluaran harus menggunakan form yang sudah
ditentukan.
10. Menerima persembahan kebaktian minggu dan hari besar Gerejani lainnya
pada hari yang sama.
11. Menerima persembahan partangiangan wijk pada saat Sermon Parhalado.
12. Menerima persembahan ibadah khusus (partumpolon, pamasumasuon dan
ibadah lainnya).
13. Menyetor semua penerimaan uang jemaat termasuk penerimaan transitory ke
Bank setiap hari Selasa.
14. Membuat informasi keuangan ( Penerimaan dan Pengeluaran ) serta
menandatanganinya untuk diwartakan setiap minggu.
15. Menyimpan uang yang belum disetorkan ke Bank, Buku Cheque dan Bilyet
Giro yang belum digunakan di brankas gereja.
16. Mengirim seluruh kewajiban kepada Distrik dan Hatopan selambat-lambatnya
tanggal 10 setiap bulan.
17. Mentransfer / membayar langsung semua penerimaan transitory sesuai pos -
posnya setiap bulan.
18. Pengeluaran maksimal dari kas kecil sebesar Rp.1.000.000,- per transaksi.

F. Sermon Parhalado

Pengertian:
Sermon adalah kegiatan rutin mingguan yang dilaksanakan oleh semua parhalado
tahbisan dan calon tahbisan dalam rangka membahas Firman Tuhan dan
mempersiapkan pelayanan yang berhubungan dengan jemaat.

Tujuan :
Untuk mengevaluasi pelayanan satu minggu sebelumnya dan mempersiapkan
secara maksimal pelayanan satu minggu selanjutnya.

Penanggung jawab :

1. Pimpinan Sermon
Sermon dipimpin oleh Pimpinan Jemaat ( Pendeta Resort ). Apabila Pimpinan
Jemaat berhalangan dapat mewakilkan kepada salah seorang Pendeta
Fungsional, dan apabila karena satu dan lain hal Pendeta Fungsional
berhalangan juga maka Pendeta Resort atau Pimpinan Jemaat dapat
menunjuk Sekretaris Huria.
2. Sekretaris Huria bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana sermon (
tempat, bahan-bahan sermon ) dan sarana lain yang dibutuhkan serta
membuat notulen sermon dan daftar keputusan yang diambil saat Sermon.
3. Peserta Sermon :
1. Semua parhalado tahbisan dan apabila dianggap perlu dapat dihadiri
oleh parhalado non tahbisan ( kepanitian )
2. Apabila Parhalado berhalangan hadir mengikuti sermon wajib
memberitahukan kepada Pimpinan Jemaat atau Sekretaris Huria
disertai dengan alasan yang jelas.

36
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Prosedur Pelaksanaan :
a. Tahap I : Pembahasan Firman
1. Sermon diawali dengan nyanyian pujian dilanjutkan dengan doa.
2. Membaca renungan harian
3. Penyajian Firman yang menjadi nats khotbah dalam kebaktian wijk (
epistel ) atau khotbah evangelium hari Minggu
4. Pembahasan dan tanya jawab
5. Doa

b. Tahap II : Evaluasi dan pembahasan materi sermon


1. Pokok bahasan dimulai sesuai dengan urutan yang sudah disusun oleh
Sekretaris Huria dalam bahan sermon.
2. Pokok Bahasan yang bersumber dari Fungsionaris ( BPH ).
3. Pokok bahasan yang bersumber dari peserta sermon khususnya Sintua
Wijk yang menyangkut wijknya masing – masing.

c. Tahap III Pembagian tugas :


1. Pembagian tugas pelayanan pada setiap kebaktian wijk dan
minggu berikutnya ( pengkhotbah, liturgis, kolektan, penerima
jemaat, pembaca warta ).
2. Tugas – tugas lain yang diperlukan dalam satu minggu ke depan.
3. Untuk pengkotbah wijk dan liturgis apabila tidak hadir sermon tidak
bisa melayani.

d. Sermon ditutup oleh Pimpinan Sermon dengan nyanyian dan doa penutup.

G. PELAYANAN IBADAH

1. Pelayanan Ibadah Umum

Pengertian
Pelayanan Ibadah Minggu Umum adalah pelayanan pada kebaktian/ibadah yang
dilaksanakan pada setiap hari Minggu sesuai dengan jadwal kebaktian yang sudah
ditetapkan pada program kerja Huria dan Anggaran serta yang ada dalam almanak
HKBP.

Tujuan
a. Menjelaskan tata cara dan proses kebaktian/ibadah di HKBP Cibubur Resort
Cibubur.
b. Menjelaskan tugas pokok dan fungsi setiap personil yang bertugas sebagai
pelayan pada kebaktian/ibadah di HKBP Cibubur Resort Cibubur

Ruang lingkup
Ruang lingkup SOP ini adalah :
1. Tata Urutan Kebaktian/Ibadah
2. Personil yang bertugas
3. Tugas pokok dan fungsi setiap personil
4. Punguan yang mengisi Koor

37
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Prosedur :
1. Tata Urutan Ibadah
1. Bernyanyi
2. Votum-Introitus-Doa
3. Bernyanyi
4. Pembacaan Hukum Taurat
5. Bernyanyi
6. Pengakuan Dosa
7. Bernyanyi
8. Pembacaan Epistel
9. Bernyanyi
10. Pengakuan Iman Rasuli
11. Koor
12. Pembacaan Warta Jemaat
13. Koor
14. Bernyanyi ( Persembahan I A dan I B )
15. Khotbah
16. Bernyanyi ( Persembahan II )
17. Doa Penutup

2. Petugas/Pelayan
1. Pengkhotbah : 1 orang
2. Liturgis : 1 orang
3. Pembaca Warta Jemaat : 1 orang
4. Kolektan : 4 orang
5. Penyambut Jemaat : 2 orang
6. Organis : 1 orang
7. Operator Sound Sistem : 1 orang
8. Operator Infokus : 1 orang
9. Pandu Lagu : 2 orang

Penanggung jawab :
1. Sekretaris Huria memastikan semua perlengkapan yang digunakan selama
kebaktian/ibadah tersedia dan siap dioperasikan.
2. Penerima Jemaat tiba di tempat sekurang-kurangnya 30 menit sebelum
kebaktian di mulai.
3. Petugas Sound System, Operator LCD, Organis , Pandu Lagu sudah tiba dan
siap melayani sekurang-kurangnya 15 menit sebelum kebaktian/ibadah di
mulai.
4. Pelayan Khotbah, Liturgis, Pembaca Warta dan Kolektan sekurang-
kurangnya 15 menit sebelum kebaktian/Ibadah tiba di Ruang Konsistori.
5. Sepuluh menit sebelum kebaktian/ibadah di mulai salah seorang dari pelayan
kolektan memimpin bernyanyi dan berdoa.
6. Pelayan Khotbah, Liturgis, Pembaca Warta dan Kolektan berangkat dari
Ruang Konsistori menuju Gereja.
7. Setelah Kebaktian selesai kolektan membawa Persembahan ke Ruang
Konsistori.
8. Setelah Kebaktian selesai Pengkhotbah dan Liturgis menyalami Jemaat yang
hendak pulang ke Rumah.
9. Salah satu dari penerima jemaat memimpin doa penutup.
10. Semua pelayan tahbisan menghitung persembahan untuk diserahkan kepada
Bendahara.

38
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

2. Pelayanan Ibadah Kebaktian Minggu Khusus (IBSUS)

Pengertian :
Yang dimaksud dengan pelayanan ibadah kebaktian Minggu Khusus (IBSUS)
ialah pelayanan kebaktian setiap hari Minggu yang menggunakan Tata
Ibadah Khusus untuk pelajar sidi dan remaja.

Tujuan :
Terselenggaranya pelayanan Ibadah Kebaktian Khusus (IBSUS) di HKBP
Cibubur dengan baik.

Penanggung jawab :
1. Pendeta dan Dewan Koinonia sebagai penanggung jawab pelaksanaan
pelayanan Ibadah Khusus
2. Jadwal Liturgis diatur oleh Sekretaris Huria
3. Jadwal pemusik dan song leader, diatur oleh Dewan Marturia
4. Multimedia / penerima jemaat, kolektan diatur oleh Dewan Koinonia
5. Tata ibadah diatur oleh Pendeta.
6. Koordinator Persembahan adalah Sintua yang bertugas sebagai Liturgis
yang bertanggung jawab mengkoordinir perhitungan persembahan dan
menyerahkan kepada Bendahara Huria disertai dengan laporan kolekte
sesuai dengan format tanda terima pelean.

3. Ibadah Pelayanan Sekolah Minggu

Pengertian :
Pelayanan Sekolah Minggu (SM) adalah pelayanan kebaktian yang diberikan
oleh Gereja kepada anak-anak yang berusia sesuai pengelompokan.

Tujuan :
Membimbing anak-anak jemaat sedini mungkin untuk mendengar, mengenal,
mengerti firman Tuhan

Penanggung jawab :
1. Pendeta dan Dewan Koinonia dan Seksi Sekolah Minggu sebagai
penanggungjawab terlaksananya pelayanan Sekolah Minggu pukul 07.00
& 10.00 WIB pada setiap hari Minggu dan adanya petugas-petugas
penyelenggara kebaktian Sekolah Minggu sesuai dengan tugas-tugas
yang telah ditentukan.
2. Pelayan yang menyampaikan firman Tuhan pada ibadah gabungan
adalah Pendeta atau yang ditugaskan.
3. Sintua sebagai Liturgis dan penanggung jawab kolekte.
4. Guru Sekolah Minggu bertanggung jawab sebagai :
a. Penerima Jemaat
b. Mengoperasikan infocus dan slide
c. MC
d. Warta dan doa syafaat
e. Petugas Kolektan
f. Pengajaran di kelas

39
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

4. Ibadah Pelayanan Pra Remaja

Pengertian :
Pelayanan Pra Remaja adalah pelayanan kebaktian yang diberikan oleh
Gereja kepada anak-anak SMP.

Tujuan :
Membimbing anak-anak pra remaja untuk mendengar, mengenal, mengerti
Firman Tuhan

Penanggung jawab :
1. Pendeta,Dewan Koinonia,Seksi Pra Remaja dan Pendamping sebagai
penanggungjawab terlaksananya pelayanan pukul 10.00 WIB.
2. Pelayan yang menyampaikan firman Tuhan adalah Pendeta atau yang
ditugaskan.
3. Sintua sebagai Liturgis dan penanggung jawab kolekte.
4. Seksi Pra Remaja bertanggung jawab sebagai berikut :
a. Penerima Jemaat
b. Mengoperasikan infocus dan slide
c. Warta dan doa syafaat
d. Petugas kolektan

5. Ibadah Perjamuan Kudus

Pengertian
Perjamuan Kudus adalah saat makan daging dan minum darah yang
sebenarnya dari Tuhan kita Yesus Kristus melalui roti dan anggur bagi kita
orang Kristen, sesuai dengan pesan Yesus Kristus sendiri.

Tujuan Pelayanan :
Menerima karunia pengampunan dosa dari Tuhan Yesus Kristus

Syarat :
a. Sudah SIDI
b. Tidak dalam sanksi RPP
c. Sehat secara rohani (mampu mengakui Tuhan) dan sadar (tidak dalam
keadaan koma)

Pelayanan Perjamuan Kudus :


1. Di Gereja
2. Di rumah atau Rumah Sakit

Penanggung Jawab dalam Pelaksanaan Perjamuan Kudus di Gereja:


1. Pimpinan Jemaat sebagai penanggung jawab terlaksananya
pelayanan Perjamuan Kudus dan adanya petugas-petugas
penyelenggara Perjamuan Kudus sesuai dengan tugas-tugas yang
telah ditentukan.

2. Sintua ( Penatua ) sebagai pelayan yang membantu tugas-tugas


Pendeta dalam penyelenggaraan perjamuan kudus, dengan tugas
sebagai berikut :
a. Menjaga kebersihan dan kerapihan meja altar
b. Membawa roti, anggur ke meja altar
c. Mengatur prosesi jemaat menuju altar

40
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

3. Sekretaris Huria mengkoordinir :


a. Pengadaan roti, anggur berserta dengan kelengkapannya

Penanggung Jawab dalam Pelaksanaan Perjamuan Kudus di Rumah/


Rumah Sakit :

1. Pimpinan Jemaat sebagai penanggung jawab terlaksananya


pelayanan Perjamuan Kudus.
2. Sintua Wijk menginformasikan ke Sekretaris Huria dan mendampingi
pelayanan.
3. Sekretaris Huria mempersiapkan roti, anggur berserta dengan
kelengkapannya.

Pengaturan Tugas-tugas di Gereja :


1. Pimpinan Jemaat menentukan Pendeta yang bertugas melayani
Perjamuan Kudus.
2. Sekretaris Huria membuat jadwal yang bertugas membantu Pendeta
melayani Perjamuan Kudus dan disampaikan pada saat sermon
parhalado.

Persiapan untuk hari H di Gereja :

1. Hari H – 1
Melakukan check & recheck sarana dan prasarana :
a. Kesiapan A/C, Listrik, Sound System, Microphone, Alat Musik.
b. Kesiapan Kotak Persembahan dan perlengkapan yang diperlukan.
c. Membersihkan Gedung Gereja.

2. Hari H
a. Menyiapkan roti, anggur di altar
b. Doa Persiapan di konsistori dilakukan 10 menit sebelum ibadah
dimulai.
c. Semua Pelayan Tahbisan dan Petugas mengambil tempat.
d. Perjamuan Kudus dimulai.
e. Perjamuan Kudus selesai.
f. Para Pendeta berdiri didepan altar.
g. Jemaat secara tertib bersalaman dengan Pendeta kemudian
keluar.
h. Kotak Persembahan dibawa ke Konsistori oleh Sintua.
i. Doa Penutup semua Pelayan Tahbisan yang bertugas.

Persiapan hari H di Rumah / Rumah Sakit:


a. Atas permintaan keluarga atau yang bersangkutan.
b. Menyiapkan roti, anggur dan kelengkapannya.
c. Perjamuan Kudus dimulai.
d. Perjamuan Kudus selesai.

41
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

6. Ibadah Partumpolon

Pengertian
Ibadah perjanjian Pra-Perkawinan (partumpolon) yang dilaksanakan
sebelum Pemberkatan Perkawinan. Martumpol artinya: Mempertemukan
kedua belah pihak keluarga dan saksi-saksi di gereja.

Tujuan
Untuk memperjelas status dan memperkuat ikatan janji kedua-belah
pihak. Majelis gereja memeriksa kesiapan dan kesungguhan calon
mempelai untuk menikah. Majelis gereja akan meminta mempelai dan
orangtua/wali serta para saksi menandatangani surat perjanjian atau
kesempatan untuk menikah.

Syarat – syarat :
1. Telah menerima Baptisan kudus dan sudah Sidi
2. Sepengetahuan dari orangtua ( wali ) kedua belah pihak
3. Meminta surat pengantar dari sintua wijk dan gereja yang
bersangkutan
4. Menerima penjadwalan pelaksanaan dari gereja.
5. Data-data pribadi kedua calon mempelai.
6. Menjalankan konseling pastoral Pra-Perkawinan kepada pasangan
yang hendak menikah.
7. Jika ada tukar cincin dilaksanakan pada saat partumpolon

7. Ibadah Pemberkatan Perkawinan ( Pabagashon )

Pengertian :
Pelayanan Pemberkatan ( pamasu-masuon ) adalah pelayanan
Pemberkatan Perkawinan oleh Pendeta HKBP Cibubur yang dilaksanakan
di Gereja HKBP Cibubur atau gereja lain kepada calon pengantin, yang
sudah memenuhi persyaratan yang berlaku di HKBP dan pelaksanaannya
sesuai dengan Agenda pemberkatan HKBP.

Tujuan :
Untuk terlaksananya pelayanan Pemberkatan Perkawinan bagi jemaat
HKBP Cibubur dan bukan jemaat HKBP Cibubur secara tertib, lancar dan
teratur.

Penanggung jawab :
1. Pimpinan Jemaat : sebagai penanggung jawab terlaksananya
pelayanan pemberkatan Perkawinan (pamasu-masuon) dengan
menggunakan tata ibadah yang berlaku di HKBP Cibubur.
2. Sintua Wijk : membantu Pendeta dalam pelayanan ibadah
Pemberkatan Perkawinan.
3. Calon Pengantin dan atau orangtua / wali: mempersiapkan syarat-
syarat administrasi yang diperlukan.
4. Calon Pengantin dan atau orangtua / wali: mengurus keperluan
pelaksanaan pencatatan sipil.

42
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Pengaturan Tugas-tugas:

1. Pimpinan Jemaat :
a. Menentukan / menugaskan Pendeta yang akan melayani
Pemberkatan Perkawinan.
b. Menandatangani akte perkawinan.
c. Menunjuk petugas yang melayani untuk yang bukan jemaat HKBP
Cibubur.

2. Pendeta yang melayani :


a. Mengadakan konseling Pra-Perkawinan calon pengantin.
b. Memimpin ibadah Pemberkatan Perkawinan.

3. Sekretaris Huria
a. Memberikan informasi tentang persyaratan administrasi Pra-
Perkawinan.
b. Memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi.
c. Mempersiapkan Akte Perkawinan
d. Mencatat di papan pengumuman khusus Perkawinan.
e. Mencatat dalam buku Perkawinan dan mewartakan dalam warta
jemaat.
f. Mengatur persiapan kelengkapan gereja dan tata ibadah.
g. Mempersiapkan Alkitab sebagai tanda kasih Gereja kepada
pengantin.
h. Mempersiapkan ruangan untuk keperluan pelaksanaan Catatan
Sipil bila dilaksanakan di Gereja HKBP Cibubur.
i. Mempersiapkan formulir ucapan syukur.
j. Menginformasikan jadwal pemakaian gereja untuk pemberkatan
dalam warta jemaat.

Syarat - syarat :
1. Sudah mengadakan Janji Pra-Perkawinan ( Partumpolon ).
2. Sudah Baptis, Sudah Sidi.
3. Mengikuti Konseling Pra-Perkawinan di HKBP Cibubur.
4. Sudah memenuhi syarat-syarat administrasi.
5. Pemberkatan Perkawinan yang bukan jemaat HKBP Cibubur tetapi
menggunakan gereja HKBP Cibubur persembahan yang diperoleh
50% akan diberikan ke HKBP Cibubur.
6. Pemberkatan Perkawinan bagi yang bukan jemaat HKBP Cibubur
( meminjam gereja) harus membawa surat permohonan dari gereja
asal dan mendapat izin dari Pimpinan Jemaat HKBP Cibubur.
7. Acara ungkapan terima kasih ke Orang Tua dilaksanakan setelah
acara Ibadah Pemberkatan.

Pengaturan Waktu :
1. Calon Pengantin mendaftarkan rencana perkawinan ke Sekretaris
Huria
2. Jam Pelayanan adalah 08.00 WIB, 10.00 WIB, 12.00 WIB, 14.00 WIB.
3. Jemaat yang terlebih dahulu mendaftar yang berhak menentukan jam
bagi mereka.
4. Jadwal pemakaian gereja diterima dari Sekretaris Huria.
5. Calon Pengantin mengikuti latihan tata cara pemberkatan perkawinan
sesuai arahan Pendeta.

43
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

8. Pelayanan Baptisan Kudus

Pengertian
Pembaptisan Kudus ialah jalan pemberian anugerah kepada manusia,
sebab dengan pembaptisan disampaikan kepada yang percaya
keampunan dosa, kebaharuan hidup, kelepasan dari maut dan Iblis, serta
sejahtera yang kekal. (Konfessi HKBP 1951)

Tujuan :
Menerima karunia pengampunan dosa dari Tuhan Yesus Kristus.

Syarat – syarat :
1. Orangtua yang membawa anaknya dibaptis adalah jemaat HKBP
Cibubur.
2. Orangtua yang bukan jemaat HKBP Cibubur harus melengkapi surat
keterangan dari gereja asal.
3. Membawa Surat Pengantar dari sintua wijk.
4. Syarat-syarat lain yang bersifat khusus ditetapkan oleh Pimpinan
Jemaat.

Pelayanan Baptisan Kudus :


1. Di Gereja
2. Di Rumah, Rumah Sakit (Na Hinipu)

8.1. Pelayanan Baptisan Kudus di Gereja

Penanggung jawab
1. Pimpinan Jemaat sebagai penanggung jawab terlaksananya
pelayanan Baptisan Kudus dan adanya petugas-petugas
penyelenggara Baptisan Kudus sesuai dengan tugas-tugas yang
telah ditentukan.
2. Pendeta yang melayani melaksanakan katekisasi baptisan kudus
terhadap orangtua.
3. Sintua ( Liturgis ) sebagai pelayan yang membantu tugas-tugas
pendeta dalam penyelenggaraan baptisan kudus.
4. Sekretaris Huria mengkoordinir :
a. Mencatat di buku baptis.
b. Mencatat di warta jemaat.
c. Membuat akte baptis.
d. Menyiapkan formulir ucapan syukur.

e. Menjaga kebersihan dan kerapihan meja altar.


f. Membawa air dan perlengkapan lainnya ke meja altar.
g. Mengatur prosesi jemaat menuju altar.
h. Mengadakan / Menyediakan air berserta dengan
kelengkapannya.

Pengaturan Tugas-tugas di Gereja:


1. Pimpinan Jemaat menentukan Pendeta yang bertugas melayani
Baptisan Kudus.
2. Liturgis dan koordinator ibadah membantu Pendeta melayani
Baptisan Kudus.
3. Rencana acara Baptisan Kudus dan Sintua yang melayani
ditentukan pada Sermon Parhalado sebelumnya.

44
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Pelaksanaan hari H di gereja :


1. Menyiapkan air dan perlengkapannya di altar
2. Baptisan Kudus dimulai
3. Baptisan Kudus selesai
4. Pendeta, Liturgis dan Orangtua anak yang dibaptis berdiri didepan
altar
5. Jemaat secara tertib bersalaman dengan Pendeta, Liturgis dan
Orangtua anak yang dibaptis kemudian keluar.

8.2. Pelayanan Baptisan di Rumah /Rumah Sakit ( Na Hinipu/ Darurat )

Pengertian :
Baptisan Na Hinipu adalah pelayanan Baptisan bagi anak jemaat yang
belum pernah di baptis dan oleh karena kondisi sakit yang kritis
memerlukan pelayanan Baptisan.

Penanggung Jawab :
1. Pimpinan Jemaat sebagai penanggung jawab terlaksananya
pelayanan Baptisan Na Hinipu.
2. Sintua atau Orangtua atau keluarga melaporkan kepada gereja
serta meminta diadakan baptisan na hinipu.
3. Sekretaris Huria
a. Mencatat di buku baptis
b. Mewartakan di warta jemaat

Pelaksanaan Baptisan di Rumah / Rumah Sakit (Na Hinipu) :


1. Pimpinan Jemaat menentukan Pendeta yang bertugas melayani
Baptisan Na Hinipu.
2. Dalam hal darurat dan kritis, Sintua atau Orangtua yang
bersangkutan dapat melaksanakan Baptisan Na Hinipu dengan
tidak memberikan berkat .
3. Bila Sintua atau Orangtua yang melaksanakan baptisan na hinipu
maka cukup dengan kalimat “........(NAMA ANAK).....HUDIDI MA
HO DI BAGASAN GOAR NI DEBATA AMA, ANAK DOHOT
TONDI PARBADIA, AMEN.”
4. Setelah selesai melaksanakan baptisan na hinipu Sintua atau
Orangtua harus segera memberitahukan ke Gereja.
5. Apabila anak tersebut di kemudian hari sehat, Orangtua anak
tersebut harus membawanya ke Gereja untuk Di Berkati oleh
Pendeta pada acara Minggu tanpa baptis ulang

9. Pengajaran Katekisasi SIDI

Pengertian :
Suatu proses belajar dalam rangka pembekalan pengetahuan Agama
Kristen Protestan dan Dogma HKBP kepada Generasi Muda dan atau
calon warga jemaat

45
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Tujuan :
Mendewasakan iman generasi muda Gereja supaya mampu
mempersaksikan Iman-nya sebagai pengikut Kristus

Pengajaran SIDI terdiri dari 2 (dua) Kategori :

9.1. Pengajaran SIDI Reguler :

Pengajaran yang dilakukan 1 (satu) kali tiap tahun

Penanggung jawab :
1. Pimpinan Jemaat sebagai penanggung jawab terlaksananya
program pengajaran SIDI di HKBP Cibubur.
2. Tim Pengajar menyusun kurikulum dan jadwal pelaksanaan.
3. Sekretaris Huria menyiapkan kelengkapan administrasi dan
kesiapan sarana & prasarana.
4. Orangtua, membentuk pengurus persatuan orangtua pelajar sidi.
5. Pengurus Persatuan Orangtua Pelajar SIDI mengumpulkan dana
pendukung untuk kegiatan-kegiatan menjelang peneguhan sidi.
6. Pelajar SIDI, mengikuti proses pengajaran sesuai dengan
kurikulum.

Pengaturan tugas-tugas :
1. Pimpinan Jemaat
a. Membentuk tim Pengajar sesuai dengan kebutuhan.
b. Menginformasikan kepada Sermon Parhalado tentang rencana
pelaksanaan pengajaran SIDI

2. Sintua
a. Menginformasikan di wijk masing-masing tentang rencana
pelaksanaan pengajaran SIDI

3. Sekretaris Huria :
a. Mewartakan pendaftaran penerimaan pelajar SIDI.
b. Menyiapkan formulir pendaftaran penerimaan pelajar SIDI.
c. Menyiapkan buku absensi pelajar SIDI.
d. Membagi peserta ke dalam kelompok kelas.
e. Menyediakan Alkitab untuk peneguhan sidi.
f. Menyiapkan Akte SIDI.
g. Menyiapkan formulir ucapan syukur ke Huria.
h. Menyiapkan ruangan kelas dan sarana pendukung lainnya.

4. Orangtua dan Calon Pelajar SIDI


Mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi data-data pendukung

Pelaksanaan Peneguhan Sidi Reguler :


1. Tata Ibadah untuk peneguhan sidi dilaksanakan sesuai Agenda
Peneguhan SIDI HKBP
2. Acara peneguhan sidi dilaksanakan hari Minggu pada kebaktian
yang sudah ditentukan.
3. Perjamuan Kudus bagi Peserta Sidi, Orangtua dan Keluarga
dilaksanakan setelah acara kebaktian Minggu selesai.

46
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

9.2. Pengajaran SIDI Khusus :

Pengertian
Pelajar sidi khusus adalah jemaat atau bukan jemaat HKBP Cibubur yang
meminta pelayanan sidi khusus dengan alasan tertentu.

Syarat – syarat :
1. Mengajukan permohonan dengan Surat Pengantar dari Sintua Wijk.
2. Jika bukan jemaat HKBP Cibubur membawa surat pengantar dari
gereja asal.
3. Mengikuti jadwal pengajaran dan pelaksanaan Peneguhan Sidi (
jadwal ditentukan oleh gereja)
4. Usia minimal 25 tahun, diluar itu tidak dilayani kecuali yang
berhubungan dengan pelanjutan sekolah, pekerjaan, perkawinan.
5. Pelayanan sidi untuk anak berkebutuhan khusus akan diatur tersendiri.
6. Pelaksanaan sidi pada ibadah khusus ( IBSUS) pukul. 15.30 atau
18.00 Wib.

Penanggungjawab Pengajaran SIDI Khusus :


1. Pimpinan Jemaat sebagai penanggung jawab terlaksananya program
pengajaran SIDI di HKBP Cibubur.
2. Tim Pengajar menyiapkan materi pelajaran.
3. Sekretaris Huria menyiapkan kelengkapan administrasi dan kesiapan
sarana & prasarana.
4. Sintua Wijk menjamin kebenaran alasan permintaan SIDI Khusus.
5. Pelajar SIDI Khusus, mengikuti proses pengajaran sesuai dengan
kurikulum.

Pembagian tugas-tugas untuk SIDI Khusus:

1. Pimpinan Jemaat
a. membentuk tim Pengajar sesuai dengan kebutuhan.
b. menginformasikan kepada Sermon Parhalado tentang rencana
pelaksanaan pengajaran SIDI Khusus

2. Sekretaris Huria :
a. Menyiapkan formulir pendaftaran penerimaan pelajar SIDI
b. Menyiapkan buku absensi pelajar SIDI
c. Menyediakan Alkitab untuk peneguhan sidi
d. Menyiapkan Akte SIDI
e. Menyiapkan formulir ucapan syukur

Ketentuan Tambahan :
1. Gereja HKBP Cibubur mengakui proses pengajaran SIDI yang telah
selesai dilakukan oleh Gereja HKBP lainnya, yang dibuktikan dengan
surat pengantar dari Gereja tersebut. Peserta pelajar SIDI tersebut
diberikan kebebasan untuk mengikuti peneguhan Sidi regular atau
peneguhan SIDI khusus tanpa mengikuti proses pengajaran.
2. Bilamana Pelajar SIDI tersebut belum selesai proses pengajaran SIDI
ditempat asal maka yang bersangkutan wajib melanjutkan pelajaran
SIDI di Gereja HKBP Cibubur

47
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

H. Pelayanan Seksi Diakoni Sosial

1. Jemaat Sakit

Tujuan :
1. Untuk terlaksananya pelayanan kepada warga jemaat yang sakit.
2. Untuk menghibur dan menguatkan iman percaya warga jemaat yang sedang
sakit dengan firman Tuhan.

Pengaturan tugas-tugas:
1. Keluarga jemaat yang sakit wajib memberitahukan kepada Sintua atau
Pengurus Wijknya, atau ke Sekretariat Gereja.
2. Sintua dan Pengurus Wijk :
a. melaporkan jemaat yang sakit kepada Dewan Diakonia
b. Melakukan kunjungan ke warga jemaat wijknya yang sedang sakit,
bersama-sama dengan Pendeta atau Ketua/anggota Dewan Diakonia.
3. Ketua / anggota Dewan Diakonia :
a. Mencatat data warga jemaat yang sakit di papan pengumuman dan
melaporkan ke Huria.
b. Melaksanakan kunjungan kepada warga jemaat yang sedang sakit
pada hari Selasa setiap minggu bersama Pendeta dan Sintua Wijk
c. Jemaat yang dikunjungi dari Gereja yang sudah dirawat paling sedikit
selama tiga hari / sesuai program kerja.
d. Mengkoordinir keberangkatan untuk kunjungan
4. Bendahara mempersiapkan dana sosial bagi jemaat yang sakit sesuai dengan
aturan yang berlaku. Dana sosial diberikan dua kali dalam setahun sesuai
dengan Program Perja.
5. Jemaat yang sakit diwartakan di dalam warta jemaat dan didoakan oleh
Pengkhotbah pada saat ibadah Minggu.
6. Mobil Huria disiapkan oleh Sekretaris Huria untuk pelayanan bezoek.
7. Prosedur pemakaian Ambulance :
a. Apabila ada jemaat yang sakit saat di lingkungan gereja, ambulance
bisa digunakan untuk membawa ke rumah atau ke rumah sakit yang
terdekat.
b. Apabila ada yang sakit di wijk maka Sintua wijk bisa menginformasikan
ke Sekretaris Huria untuk penggunaan mobil ambulance.
c. Ambulance bisa dibawa dari gereja ke rumah jemaat untuk menjemput
yang sakit agar dibawa ke rumah sakit yang terdekat di sekitar
Jakarta.
d. Dalam hal pelaksanaan poin no.3 Sintua wijk yang bertanggung jawab
menyediakan supir sekaligus mendampingi.

2. Jemaat Meninggal

Tujuan :
Terlaksananya kewajiban gereja dalam menjalankan Diakonia Sosial bagi keluarga
jemaat yang meninggal

48
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Pengaturan Tugas-tugas:
1. Keluarga jemaat yang meninggal memberitahukan kepada Sintua Wijk.
2. Sintua wijk melaporkan ke Sekretariat Gereja tentang jemaat yang meninggal
dengan melengkapi identitas yang jelas, nomor register jemaat, rencana dan
tempat penguburan.
3. Huria melaksanakan acara penghiburan di rumah duka bersama-sama dengan
Punguan Kategorial sesuai informasi dari Sintua Wijk terkecuali Punguan Lansia.
4. Huria memberikan papan bunga duka apabila masih memungkinkan waktu dan
tempat.
5. Pendeta memimpin acara penghiburan dibantu dengan Sintua Wijknya.
6. Apabila melewati hari Minggu maka dilakukan ibadah Minggu di rumah duka.
Sintua Wijk bertugas sebagai Liturgis dan bertanggung jawab melaporkan kolekte
ke Bendahara Huria.
7. Dalam pelayanan acara Huria di rumah duka dan di penguburan di TPU, Pendeta
dan salah satu Sintua wijk yang bertugas memakai jubah.
8. Parhalado dan jemaat yang dibawa ke gereja sebelum penguburan
a. Setelah acara adat selesai diserahkan ke Huria.
b. Huria ( salah satu Sintua wijk ) memakai jubah menerima acara.
c. Berdoa memberangkatkan jenazah dari rumah duka ke gereja.
d. Semua Parhalado berjubah menerima jenazah di gereja.
e. Lonceng dibunyikan pada saat prosesi jenazah Parhalado masuk ke
gereja.
9. Kriteria jemaat yang dibawa ke gereja adalah jemaat yang semasa hidupnya yang
memberikan hati dan waktunya melayani. Dalam aturan disebut Pangula na so
Partohonan ( Pelayan Non Tahbisan).

10. Sekretaris Huria :


a. Mencatat data warga jemaat yang meninggal di Buku Ruas Na Monding
b. Mewartakan jemaat yang meninggal dalam warta jemaat.
c. Mempersiapkan acara mengenang jemaat yang meninggal pada acara
Minggu.
d. Menyiapkan tata ibadah mulai dari rumah duka sampai ke pemakaman.

11. Bendahara Huria menyediakan uang duka sesuai dengan program kerja.
12. Pemberian uang duka sesuai dengan kondisi.
13. Prosedur pemakaian Ambulance :
a. Apabila ada jemaat yang meninggal di lingkungan gereja, ambulance bisa
digunakan untuk membawa ke rumah atau ke rumah sakit yang terdekat.
b. Apabila ada jemaat meninggal yang membutuhkan ambulance,
ambulance gereja bisa digunakan untuk membawa ke TPU sesuai
dengan wijk.
c. Apabila ada yang meninggal di wijk maka Sintua wijk bisa
menginformasikan ke Sekretaris Huria untuk penggunaan mobil
ambulance.
d. Dalam hal pelaksanaan poin no.3 Sintua wijk bertanggung jawab
menyediakan supir dan mendampingi.

49
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

I. Pelayanan Kebaktian WIJK

Pengertian :
Yang dimaksud dengan pelayanan kebaktian WIJK ialah pelayanan kebaktian bagi
warga jemaat (dewasa, orangtua, pemuda/i, dan remaja) yang dilaksanakan di WIJK
setiap minggu pada hari Selasa dan Rabu atau paling sedikit dua kali dalam sebulan
dengan menggunakan tata ibadah HKBP.

Tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warga jemaat tentang Firman
Allah serta kehidupan bergereja sehingga iman percaya semakin bertumbuh.
2. Meningkatkan persekutuan Kristiani diantara sesama jemaat

Penanggung jawab :
1. Pimpinan Jemaat : sebagai penanggung jawab terlaksananya pelayanan
kebaktian Wijk dengan menggunakan tata ibadah yang berlaku di HKBP
Cibubur.
2. Sintua Wijk memberikan daftar tempat ibadah kebaktian wijk ke Sekretaris
Huria.
3. Sintua Wijk yang bertugas sebagai Liturgis bertanggung jawab melaporkan
persembahan ke Bendahara Huria.
4. Sintua Wijk menyediakan kantong persembahan

J. Pelayanan Ibadah Komisi Kasih

Pengertian :
Yang dimaksud dengan pelayanan ibadah komisi kasih ialah pelayanan kebaktian
jemaat yang mendapatkan bantuan sosial yang diadakan sekali dalam sebulan pada
hari Rabu.

Tujuan :
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warga jemaat tentang Firman Allah

Penanggung jawab :
1. Pimpinan Jemaat : sebagai penanggung jawab terlaksananya pelayanan
kebaktian Komisi Kasih dengan menggunakan tata ibadah yang berlaku di
HKBP Cibubur.
2. Pengurus Komisi Kasih menginformasikan kepada jemaat jadwal pelayanan
ibadah Komisi Kasih.

K. Retreat dan Kebaktian Padang

Pengertian:
Kegiatan yang diadakan di luar Gereja HKBP Cibubur (tempat tertentu) berupa
kebaktian, ceramah, diskusi, simulasi, perenungan kehidupan sebagai pengikut
Kristus . Rencana Retreat harus melalui persetujuan Pimpinan Jemaat

Tujuan:
1. Penyegaran atau Pemulihan Rohani
2. Meningkatkan kualitas persekutuan

50
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Penanggung Jawab :
1. Pimpinan Jemaat sebagai penanggung jawab terlaksananya kegiatan Retreat.
2. Ketua Dewan mengawasi pelaksanaan retreat.
3. Pengurus Seksi mengajukan proposal yang mencakup jadwal, tempat, waktu,
materi, dana serta kepanitiaan untuk kegiatan Retreat.
4. Panitia pelaksana Retreat mempertanggungjawabkan kegiatan dan keuangan
Retreat.
5. Panitia dan Pembicara pada retreat harus melalui persetujuan Pimpinan
Jemaat

Pengaturan tugas-tugas:
1. Ketua Dewan menyampaikan rencana Retreat ke Sermon Parhalado.
2. Sekretaris Huria mempersiapkan surat-surat yang diperlukan untuk kegiatan
Retreat.
3. Bendahara Huria mempersiapkan dana yang dibutuhkan setelah mendapat
persetujuan dari Pimpinan Jemaat.
4. Ketua atau Anggota Dewan mengikuti Retreat tersebut dari awal sampai akhir
di tempat Retreat.
5. Panitia membuat laporan kegiatan dan keuangan pelaksanaan Retreat
selambat-lambatnya dua minggu setelah kegiatan dilaksanakan.

Syarat – syarat :
Tidak diperbolehkan pelaksanaanya :
1. Hari Besar sesuai almanak HKBP
2. Ada acara perayaan gereja.
3. Pada Minggu kedua setiap bulan
4. Dua Punguan/wijk berangkat dalam waktu yang bersamaan.

L. Sermon Kategorial / Punguan

Pengertian:
Pertemuan mingguan yang dilakukan oleh masing-masing Kategorial atau Punguan-
Punguan (Persekutuan) yang dipimpin oleh Pendeta/ Sintua.

Sermon dibagi 2 tahap :


1. Tahap pertama, pembahasan Firman Tuhan yang terbuka untuk jemaat.
2. Tahap kedua, pembahasan persiapan pelayanan dan rencana-rencana
kegiatan Kategorial/ Punguan yang diikuti khusus oleh anggota Kategorial/
Punguan.
3. Latihan Koor dan rencana-rencana kegiatan Kategorial/ Punguan yang diikuti
khusus oleh anggota Kategorial/ Punguan

Tujuan:
1. Meningkatkan pemahaman tentang Firman Tuhan
2. Mengevaluasi pelayanan minggu sebelumnya.
3. Membahas persiapan pelayanan dalam 1 minggu ke depan.
4. Membahas rencana-rencana kegiatan dan pelayanan Kategorial/ Punguan ke
depan.

51
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Penanggung Jawab :
1. Pimpinan Jemaat : sebagai penanggung jawab terlaksananya Sermon
Kategorial/ Punguan.
2. Semua anggota Kategorial/ Punguan agar hadir dalam Sermon
3. Sekretaris Huria bertanggung jawab terhadap kesiapan ruangan dan sarana
pendukung.
4. Pengurus Kategorial/Punguan bertanggung jawab menyusun jadwal petugas
dari anggota Kategorial/Punguan bersangkutan.

Pengaturan tugas-tugas:

Untuk sermon Pembahasan Firman


- Pendeta / Sintua memimpin sermon.

Untuk Sermon Pembahasan Persiapan Pelayanan


- Sekretaris Kategorial/Punguan menyusun jadwal anggota yang bertugas
dalam sermon (Memimpin Nyanyian, Doa Syafaat, Kolekte, d.l.l.)

M. Proses Penyambutan / Pengukuhan Pendeta Baru / Pensiun

Pengertian:
Proses mulai dari diterimanya SK Ephorus HKBP tentang Penempatan Pendeta di
Ressort Cibubur yang berdomisili di Cibubur atau yang ditempatkan di HKBP Cibubur
hingga acara penerimaannya.

Tujuan:
Mensahkan penempatan Pendeta di HKBP Cibubur.

Penanggungjawab :
Parhalado HKBP Cibubur wajib mengikuti proses mutasi Pendeta yang diatur SK
Ephorus

Penanggungjawab Pelaksanaan Acara


Pendeta Resort bertanggung jawab untuk melaksanakan serah terima.

Acara Pisah Sambut Pendeta


1. Sekretaris Huria mengkoordinir penyelenggaraan proses acara Pisah Sambut
Pendeta di HKBP Cibubur, termasuk mewartakan dalam warta jemaat.
2. Parhalado Parartaon :
a. Mempersiapkan akomodasi dan transportasi perihal perpindahan keluarga
Pendeta yang datang.
b. Mempersiapkan rumah tinggal dan inventaris yang diperlukan

Format Acara Pisah Sambut Pendeta :


1. Acara Ibadah
a. Pembacaan SK
b. Pengucapan Ikrar oleh yang bersangkutan
c. Pelantikan oleh Pimpinan di depan Altar

52
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

d. Kata-kata sambutan :
• Mewakili Jemaat
• Mewakili Parhalado dan pemberian cinderamata sesuai dengan program
kerja.
• Pendeta yang pindah
• Pendeta yang baru
• Pimpinan (bimbingan Pastoral)

2. Acara ramah tamah


a. Kata-kata sambutan dari :
• Mewakili Jemaat
• Mewakili Sintua Pensiun
• Mewakili Dewan dan kategorial
• Mewakili Parhalado
• Pendeta yang pindah
• Pendeta yang baru
• Pimpinan (bimbingan Pastoral)

Cinderamata Untuk Pendeta yang pindah :


1. Emas 24 karat untuk suami isteri masing-masing 10 gram dalam bentuk
cincin,kalung, bros.
2. Persembahan kedua setiap kebaktian.
3. Untuk masa tugas 1 sampai 2 tahun berhak atas 2 bulan balanjo ( Take Home Pay ).
4. Untuk masa tugas diatas 2 tahun berhak atas 3 bulan balanjo ( Take Home Pay ).

Biaya ditanggung Gereja sesuai dengan program kerja

N. Penerimaan Sintua Baru

Pengertian:
1. Penerimaan Sintua baru melalui proses mulai dari pencalonan, belajar sampai
pentahbisan.
2. Penerimaan Sintua baru yang merupakan pindahan Sintua dari gereja HKBP atau
gereja lain yang sealiran dengan HKBP.

Tujuan:
Memenuhi kebutuhan pelayanan di wijk dan meningkatkan pelayanan di Gereja
HKBP Cibubur.

Penanggung jawab :
Pimpinan Jemaat bertanggungjawab dalam semua proses penerimaan Sintua baru
dan penerimaan Sintua Pindahan.

Mekanisme Pemilihan Sintua Baru


1. Sintua wijk mengajukan penambahan sintua di wijk nya sesuai kebutuhan di
sermon Parhalado.
2. Setelah mendapat persetujuan dari Sermon Parhalado, Sintua wijk mencari calon
dari jemaat yang aktif di wijk.
3. Calon tersebut dimintakan persetujuan dari Sermon Parhalado
4. Setelah mendapat persetujuan dari Sermon Parhalado kemudian Sintua Wijk
mensosialisasikannya ke jemaat wijk
5. Sintua wijk mengusulkan ke Pendeta untuk dilakukan pemilihan calon tersebut di
partangiangan wijk.

53
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

6. Melakukan pemilihan ( bila calon tunggal ) cukup meminta persetujuan jemaat.


Bila calonnya lebih dari satu maka proses pemilihan menggunakan kertas suara.
7. Hasil pemilihan tersebut dilaporkan kembali di Sermon Parhalado untuk
diwartakan.

Syarat – syarat untuk Calon Sintua


1. Warga Jemaat yang mempersembahkan dirinya menjadi Penatua di Jemaat
2. Rajin mengikuti kebaktian Minggu dan perjamuan kudus
3. Berperilaku tidak bercela
4. Sehat rohani dan jasmani.
5. Dipilih oleh warga jemaat dari antara mereka dan ditetapkan oleh Rapat Pelayan
Tahbisan.
6. Sudah berusia 25 tahun dan dibawah 50 tahun pada saat pengusulan sebagai
calon sintua.
7. Pendidikan minimal SMA / sederajat.

Pelaksanaan Pendidikan Calon Sintua ( Learning )


1. Calon Sintua menempuh masa Learning minimal 2 tahun dibawah bimbingan
Pendeta.
2. Mengikuti Sermon Parhalado sebagai bagian dari kurikulum.
3. Ikut melayani dalam Kebaktian wijk sebagai bagian dari kurikulum.
4. Pimpinan Jemaat sebagai Penanggung jawab melakukan evaluasi secara
periodik terhadap Calon Sintua untuk menentukan kelayakan (hatauon) menjadi
Sintua dengan meminta rekomendasi dari Sintua wijk.
5. Pimpinan Jemaat mengevaluasi pelaksanaan pendidikan secara keseluruhan
untuk peningkatan kualitas pendidikan Calon Sintua berikutnya.
6. Setelah ditentukan kelayakan (hatauon) untuk ditahbiskan menjadi Sintua, Huria
memberikan jubah hasintuaon dan sarana pelayanan lainnya ( Agenda,
Konfessi,dll).

Pentahbisan Calon Sintua menjadi Sintua :


1. Pentahbisan menjadi Sintua dilaksanakan pada Kebaktian Minggu setelah
pengumpulan persembahan sesudah khotbah (kantong ketiga).
2. Dua belas orang Sintua ( satu orang per wijk ) menyambut tahbisan dengan
memakai Jubah dan membacakan ayat-ayat.
3. Tanggal Pentahbisan ditetapkan melalui Sermon Parhalado yang dipimpin oleh
Pimpinan Jemaat.
4. Pentahbisan oleh Pendeta Ressort.
5. Setelah Pentahbisan, kata sambutan dari yang mewakili :
a. Satu orang dari Warga Jemaat
b. Satu orang dari Parhalado,
c. Satu orang dari Sintua yang baru ditahbiskan.
6. Setelah kebaktian, para Sintua Baru bersama Suami/ Isteri dan Pendeta berdiri di
depan mimbar untuk menerima ucapan selamat dari warga jemaat.

54
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

O. Mekanisme Penerimaan Sintua Pindahan

1. Sesuai kebutuhan di wijk tersebut


2. Usia dibawah 55 tahun.
3. Sintua wijk mengajukan penambahan sintua di wijknya dengan
mempertimbangkan latar belakang sintua yang diusulkan di gereja asalnya sesuai
kebutuhan di sermon Parhalado mengacu pada program kerja.
4. Calon tersebut dimintakan persetujuan dari Sermon Parhalado
5. Setelah mendapat persetujuan dari Sermon Parhalado kemudian diberitahukan di
partangiangan wijk.

Persyaratan administrasi Sintua Pindahan


Menyerahkan Surat Pentahbisan sebagai Sintua dari gereja asal.

Pelaksanaan Acara Penerimaan Sintua Pindahan


1. Acara dilaksanakan pada Kebaktian Minggu setelah warta jemaat .
2. Dipanggil ke depan untuk diperkenalkan.

P. Pelepasan Sintua Pensiun

Pengertian
Yang dimaksud dengan pelepasan Sintua adalah acara pelepasan Sintua yang telah
mencapai usia pensiun dari HKBP Cibubur sesuai Aturan Peraturan HKBP.

Tujuan:
Agar proses pelepasan Sintua pensiun dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Penanggung jawab :
1. Pendeta Resort bertanggungjawab atas terlaksananya acara pelepasan bagi
Sintua pensiun dari HKBP Cibubur.
2. Sekretaris Huria bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan acara
pelepasan Sintua pensiun dari HKBP Cibubur, termasuk mewartakan dalam
warta jemaat.
3. Parhalado Parartaon bertanggung jawab untuk menyediakan cenderamata, dan
ucapan terimakasih berupa uang sesuai yang ditetapkan dalam anggaran
tahunan, konsumsi ramah tamah, dan keperluan lainnya.

Q. Prosedur Sintua Pensiun

1. Pimpinan Jemaat menginformasikan ke Distrik perihal pensiunan Sintua


2. Praeses menerbitkan SK Pensiun kepada Sintua yang telah mencapai usia
pensiun.
3. Sekretaris Huria menyusun jadwal dan susunan acara pelepasan terhadap Sintua
Pensiun untuk diwartakan 1 kali Warta Jemaat.
4. Pelaksanaan Pelepasan Sintua Pensiun pada hari H maka sintua tersebut akan
bertugas menjadi Liturgis / Maragenda dalam setiap ibadah umum tersebut sesuai
kesehatannya.

55
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Format Acara Pelepasan Sintua pensiun:


1. Acara ibadah ( dalam Kebaktian Minggu Pukul 10.00 Wib )
1.1 Semua Parhalado memakai jubah / prosesi.
1.2 Pembacaan SK oleh Sekretaris Huria
1.3 Yang mengisi koor dalam ibadah hanya koor parhalado

1.4 Kata-kata sambutan:


• mewakili Jemaat dari wijknya
• mewakil Parhalado dari angkatannya
• penyerahan cinderamata oleh Pendeta dan Parartaon
• Sintua pensiun
• Pimpinan (bimbingan Pastoral)

2. Acara ramah tamah


Kata-kata sambutan dari :
• Mewakili Jemaat
• Mewakili Sintua Pensiun
• Mewakili Dewan dan Kategorial
• Mewakili Parhalado
• Pendeta

Cinderamata untuk Sintua Pensiun


1. Apabila seorang Sintua meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun, maka
kepada keluarganya atau ahli waris diberikan cinderamata 20 gram emas 24
karat dan ucapan syukur sebesar nilai yang ditetapkan dalam Program Tahunan
Huria.
2. Apabila Sintua yang pensiun sudah tidak didampingi suami atau istri, diberikan
cinderamata sebesar 10 gram emas 24 karat dan ucapan syukur sebesar nilai
yang ditetapkan dalam Program Tahunan Huria.
3. Apabila pada saat diterima sebagai Sintua berstatus sebagai orang tua tunggal
dan sampai pensiun tidak menikah lagi maka diberikan cinderamata sebesar 10
gram emas 24 karat dan ucapan syukur sebesar nilai yang ditetapkan dalam
Program Tahunan Huria. Bila menikah kembali ke Poin no.1
4. Apabila Sintua, suami dan isteri meninggal pada saat bersamaan, maka kepada
keluarga atau ahli waris nya akan diberikan penghargaan cendera mata sebesar
20 gram emas 24 karat dan ucapan syukur sebesar nilai yang ditetapkan dalam
Program Tahunan Huria.
5. Apabila Sintua mengalami sakit permanen sehingga tidak dapat melakukan
kewajibannya sebagai Parhalado maka dapat mengajukan pensiun dini. Setelah
disetujui diberikan penghargaan masing-masing 10 gram emas 24 karat kepada
suami isteri dan ucapan syukur sebesar nilai yang ditetapkan dalam Program
Tahunan Huria.

Biaya ditanggung gereja sesuai program kerja.

56
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

R. Kunjungan Tamu dari Gereja Lain

Pengertian :
Yang dimaksud dengan kunjungan tamu dari gereja lain adalah pelayanan Gereja
HKBP Cibubur terhadap kunjungan Jemaat atau Koor dari Gereja lain (anggota PGI)
dengan maksud kunjungan gerejani maupun mencari dana.

Tujuan :
Terlaksananya pelayanan gereja HKBP Cibubur terhadap Kunjungan Tamu dari
Gereja Lain.

Tanggung jawab :
Pimpinan Jemaat bertanggungjawab atas pelayanan HKBP Cibubur terhadap
kunjungan dari Gereja Lain.
Pengaturan Tugas-tugas:
1. Gereja yang berkunjung mengajukan surat tentang rencana, maksud dan tujuan
kunjungan

2. Sekretaris Gereja:
• Mencatat surat kunjungan dan mengagendakan dalam sermon parhalado
• Menyiapkan surat jawaban untuk ditandatangani oleh Pimpinan Jemaat
• Mewartakan kunjungan dalam Warta Jemaat
• Menyediakan konsumsi sesuai dengan kebutuhan.

3. Ketua Dewan terkait:


• Mengatur teknis penerimaan tamu sesuai dengan maksud dan tujuan
kunjungan
• Menunjuk salah satu koor HKBP Cibubur untuk menerima kunjungan tersebut
• Mendampingi Koor yang ditunjuk untuk melayani kunjungan tersebut.

4. Persetujuan kunjungan dibahas dalam sermon Parhalado secepatnya setelah


menerima surat untuk diputuskan

S. Kunjungan Gerejani / Koor Atas Nama Gereja ke Gereja Lain

Pengertian :
Yang dimaksud dengan Kunjungan Gerejani / Koor ke Gereja Lain adalah kunjungan
Jemaat / Koor mengatasnamakan Gereja HKBP Cibubur ke Gereja lain (anggota
PGI).

Tujuan :
Terlaksananya Kunjungan Gerejani HKBP Cibubur ke Gereja Lain

Tanggung jawab :
Pimpinan Jemaat bertanggungjawab atas pengaturan kunjungan Gerejani HKBP
Cibubur ke Gereja Lain.

57
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Pengaturan Tugas-tugas :
1. Dewan terkait / Koor mengajukan surat tentang rencana, maksud dan tujuan
kunjungan kepada Pimpinan Jemaat
2. Pimpinan Jemaat :
• Mengatur Jemaat / Koor yang berkunjung dalam hal adanya undangan dari
Gereja lain dan menyampaikan dalam sermon parhalado.
• Menandatangani surat rencana kunjungan

3. Sekretaris Gereja :
• Menyiapkan surat kunjungan untuk ditandatangani oleh Pimpinan Jemaat
• Mewartakan kunjungan dalam Warta Jemaat

4. Ketua Dewan / anggota terkait :


• Memimpin Jemaat / Koor yang berkunjung
• Mengatur teknis pelaksanaan kunjungan

5. Bendahara Huria :
• Menyediakan dana sesuai dengan keputusan Pimpinan Jemaat
• Menyediakan dana sesuai dengan program Anggaran

T. Pemakaian Gedung Gereja

Pengertian:
Pemakaian Gedung Gereja oleh pihak jemaat dan bukan jemaat HKBP Cibubur
untuk keperluan acara Ibadah Partumpolon, Perkawinan, Perayaan Natal.

Tujuan:
Agar Gedung Gereja HKBP Cibubur dapat digunakan secara teratur dengan
memberikan prioritas penggunaan bagi jemaat HKBP Cibubur

Tanggung jawab:
1. Pimpinan Jemaat bertanggung jawab atas pemberian izin penggunaan
Gedung Gereja oleh pihak luar yang seajaran dengan HKBP.
2. Sekretaris Huria bertanggung jawab atas :
a. Proses pemberian Surat Izin penggunaan Gedung Gereja oleh Pihak Luar
/ bukan Jemaat HKBP Cibubur setelah ada persetujuan Pimpinan Jemaat
b. Membuat jadwal pemakaian Gedung Gereja harus didaftar dan tercatat
dalam buku

Administrasi Gereja :
1. Setiap permohonan penggunaan Gedung Gereja harus diajukan paling lambat
satu bulan sebelum hari H ditujukan kepada Pimpinan Jemaat melalui Sekretaris
Huria
2. Surat Permohonan dicatat oleh Sekretaris dan memberikan saran kepada
Pimpinan Jemaat untuk jawaban permohonan tersebut dengan
mempertimbangkan prioritas kegiatan jemaat dan kategorial.
3. Pimpinan Jemaat memberikan jawaban menyetujui atau tidak menyetujui
permohonan setelah memperhatikan saran Sekretaris Huria
4. Sekretaris Huria membuat surat jawaban atas permohonan sesuai dengan
keputusan dari Pimpinan Jemaat tersebut diatas.

58
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

5. Dalam hal permohonan disetujui, maka Surat Jawaban tersebut memuat syarat-
syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Pemohon yaitu :
a. Biaya operasional gereja sesuai dengan program kerja.
b. Persembahan wajib diberikan kepada HKBP Cibubur minimal 50%.
c. Batas waktu pemakaian gedung gereja pukul 20.00 WIB.

Pemakaian pada hari H:


1. Sekretaris Huria :
a. mempersiapkan sarana dan prasarana
b. mengawasi penggunaan gedung gereja
c. merapikan dan membersihkan setelah selesai acara

2. Pemohon sudah melunasi kewajibannya H-1

3. Bendahara menerima pembayaran dan memberikan kwitansi pelunasan

Syarat-syarat umum :
Pemohon wajib mentaati semua ketentuan umum tentang penggunaan Gedung
Gereja HKBP Cibubur (yang akan dibuat oleh Sekretaris Hur

U. Pemakaian Gedung Sekolah Minggu ( GSM ) GLORIA

Pengertian:
Pemakaian Gedung Sekolah Minggu (GSM) Gloria adalah pemakaian gedung dari
pihak jemaat dan bukan jemaat HKBP Cibubur untuk keperluan acara Marhusip,
Mangain, Martonggo Raja, Pesta Adat, Perayaan Ulang Tahun, Ucapan Syukur
Baptisan Kudus, Ucapan Syukur Lepas Sidi maupun acara keluarga lainnya baik
ruas HKBP Cibubur maupun pihak luar.

Tujuan:
Agar penggunaan Gedung Sekolah Minggu (GSM) dikelola dengan baik termasuk
sarana dan prasarana serta pengeloaan administrasinya.

Penanggung jawab :
1. Pimpinan Jemaat dan Majelis Perbendaharaan bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan yang ada di Gedung Sekolah Minggu ( GSM ) Gloria.
2. Pengelola Gedung dan Sekretaris Huria berkoordinasi atas :
a. Pemakaian GSM Gloria
b. Sekretaris Huria menginformasikan penggunaan GSM Gloria kepada jemaat
melalui Warta.
c. Pengelola GSM Gloria bertanggung jawab atas:
1. Ketersediaan sarana dan prasarana yang dipergunakan konsumen.
2. Keamanan dan kenyamanan selama penggunaan baik di dalam
Gereja maupun lingkungan sekitar.
3. Kebersihan lingkungan.
4. Penerimaan pembayaran gedung GSM Gloria
5. Perawatan sarana dan prasarana GSM Gloria

59
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Prosedur Pemakaian GSM Gloria


1. Konsumen/Pelanggan mengajukan permohonan pemakaian GSM Gloria ke
Pengelola Gedung GSM Gloria. ( Form 3 E )
2. Pengelola Gedung GSM Gloria menyampaikan permohonan pemakaian gedung
ke Sekretaris Huria
3. Permohonan Konsumen dicatat oleh pengelola gedung dan dikoordinasikan
dengan Sekretaris Huria.
4. Sekretaris Huria memberikan jawaban menyetujui atau tidak menyetujui
permohonan kepada Pengelola Gedung GSM Gloria
5. Pengelola Gedung GSM Gloria memberikan jawaban menyetujui atau tidak
menyetujui permohonan kepada Pelanggan/Konsumen.
6. Perihal permohonan di terima Pelanggan/Konsumen dan Pengelola Gedung GSM
akan membicarakan biaya-biaya yang harus ditanggung termasuk :
a. Sewa gedung
b. Charge musik
c. Charge piring
d. Charge dekorasi
e. Charge over time
7. Konsumen/Pelanggan harus mematuhi aturan aturan yang berlaku baik biaya
maupun pemakaian sarana dan Prasarana.
8. Bila antara Konsumen/Pelanggan dan Pengelola GSM Gloria sudah sepakat,
Pelanggan/Konsumen memberikan DP minimal 30 % dari biaya sewa gedung.
9. Apabila calon pemakai membatalkan sepihak maka uang muka tersebut hangus.
10. Pengembalian deposit over time charge diajukan dua hari setelah acara.
11. Pelunasan kewajiban dilaksanakan satu minggu sebelum hari H.
12. Penggunaan gedung untuk pesta adat wajib membayar deposit over time charge
1 jam.
13. Pembatalan oleh Pihak Pengelola Gedung GSM Gloria, maka pembayaran
dikembalikan utuh kepada konsumen.
14. Batas pemakaian gedung sampai dengan pukul 18.00 WIB.
15. Sebelum hari H Pengelola Gedung GSM Gloria bersama dengan karyawan
mempersiapkan :
• Meja dan Kursi
• Kelengkapan Panggung
• Kelengkapan Sound Sistem
• Pendingin Ruangan
• Peralatan dapur
• dll

- Pada hari H Pengelola Gedung GSM Gloria


• Menjamin kesiapan semua sarana dan prasarana yang digunakan
• Menjamin kemanan dan kenyaman di dalam dan dilingkungan Gereja HKBP
Cibubur.
• Menjaga kebersihan lingkungan.
• Pengelola Gedung GSM Gloria menerima pelunasan pembayaran dan
menyerahkan ke Bendahara Huria

60
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

Syarat Menjadi Ketua Badan Pengelola Gedung GSM Gloria dan Mekanisme
Pengangkatan :

1. Jemaat HKBP Cibubur


2. Usia maksimal 60 tahun pada saat diangkat
3. Pengelola gedung ditunjuk langsung oleh Parartaon dari salah satu Sintua atau
jemaat dengan masa tugas dua tahun dan bisa diperpanjang
4. Periode jabatan dua tahun, maksimal dua periode.

U. Jemaat Pindah Gereja

Pengertian:
1. Jemaat yang pindah atas permintaan sendiri.
2. Jemaat dianggap pindah Huria jika jemaat tersebut tidak mendaftar kembali
setelah menerima pemberkatan perkawinan di gereja HKBP Cibubur. Batas daftar
ulang adalah tiga bulan setelah pemberkatan perkawinan.

Tujuan :
Untuk tertibnya administrasi warga jemaat HKBP Cibubur.

Tanggung jawab:
1. Jemaat Pindah, melunasi kewajiban-kewajibannya.
2. Sintua Wijk memberikan surat pengantar kepada Pimpinan Jemaat untuk
penerbitan surat pindah
3. Pimpinan Jemaat menerbitkan dan menandatangi surat pindah anggota jemaat
ke Gereja yang dituju
4. Sekretaris Huria :
a. Mencatatkan jemaat yang pindah ke ”Buku Ruas Na Pindah”
b. Mewartakan dalam Warta Jemaat.
c. Menghapus dari data base

V. Prosedur Pelaksanaan Audit

Pengertian
Audit merupakan pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait informasi oleh Badan
Audit (Auditor) untuk menentukan dan membuat laporan mengenai tingkat
kesesuaian antara Program dan Anggaran Tahunan Jemaat dan kinerja organ-
organ pelayanan jemaat ( Auditee ) dengan pelaksanaannya sesuai pedoman
penatalayanaan atau prosedur yang sudah ditetapkan.

Tujuan :
1. Memastikan bahwa keuangan Jemaat dikelola sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur
2. Memastikan bahwa semua organ-organ pelayanan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan program Huria berdasarkan Standar Operasional Prosedur
3. Memastikan bahwa semua asset-asset Jemaat dikelola sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur.

Penanggung jawab :

1. Pimpinan Jemaat bertanggung jawab atas pelaksanan Audit terhadap Program


dan Anggaran Tahunan Jemaat dan kinerja organ-organ pelayanan jemaat
HKBP Cibubur.

61
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

2. Badan Audit melaksanakan Audit terhadap Program dan Anggaran Tahunan


Jemaat dan kinerja organ-organ pelayanan jemaat HKBP Cibubur sesuai
dengan aturan yang berlaku di HKBP Resort Cibubur.
3. Pararataon Huria menyiapkan Daftar Inventaris Huria dan asset-asset lainnya
termasuk surat-surat berharga.
4. Sekretaris Huria menyiapkan buku-buku Jemaat dan administrasi lainnya.
5. Bendahara Huria menyiapkan laporan penerimaan dan pengeluaran uang serta
bukti-bukti pendukung yang sah
6. Ketua-Ketua Dewan dan seksi menyiapkan laporan kegiatan yang dilaksanakan

Prosedur Pelaksanaan :
1. Audit dilaksanakan secara periodik dengan pengaturan waktu sebagai berikut
:
a. Periode 1 dilaksanakan pada bulan Maret untuk audit kegiatan dan
laporan bulan Desember sampai dengan Februari.
b. Periode 2 dilaksanakan pada bulan Juni untuk audit kegiatan dan
laporan bulan Maret sampai dengan Mei.
c. Periode 3 dilaksanakan pada bulan September untuk audit kegiatan
dan laporan bulan Juni sampai dengan Agustus.
d. Periode 4 dilaksanakan pada bulan Desember untuk audit kegiatan
dan laporan bulan September sampai dengan Nopember
2. Ketua Parartaon menyerahkan/menyiapkan Daftar Inventaris Huria dan
asset-asset lainya termasuk surat-surat berharga kepada Badan Audit
3. Sekretaris Huria menyerahkan Buku Jemaat dan dokumen-dokumen lain
kepada Badan Audit
4. Bendahara Huria menyerahkan bukti penerimaan dan pengeluaran kepada
Badan Audit setiap bulan (pada minggu ke 3 bulan berikutnya).
5. Ketua Dewan menyerahkan laporan pelaksanaan kegiatan kepada Badan
Audit
6. Tim Audit memeriksa dokumen/laporan yang diserahkan oleh auditee
7. Tim Audit membuat catatan-catatan hasil pemeriksaan tentang
ketidaksesuaian atas laporan dan pelaksanaan program.
8. Tim Audit menanyakan dan menggali informasi atas catatan-catatan
ketidaksesuaian kepada Fungsionaris/Dewan/Seksi terkait.
9. Apabila ketidaksesuaian dapat diklarifikasi/dilengkapi oleh Auditee maka
catatan ketidaksesuain tersebut akan di closing oleh Auditor.
10. Bila catatan ketidaksesuain tidak dapat di klarifikasi/dilengkapi oleh Auditee
maka catatan tersebut menjadi temuan minor
11. Kepada Auditee diberikan waktu satu minggu untuk memperbaiki atau
melengkapi temuan minor.
12. Bila dalam waktu satu minggu Auditee tidak dapat memperbaiki atau
melengkapi temuan minor maka temuan tersebut akan di sampaikan pada
Pimpinan Jemaat
13. Bila dalam waktu satu minggu temuan tersebut tidak dapat diperbaiki dan
dilengkapi maka Pimpinan Jemaat akan menyampaikan ke Sermon
Parhalado.
14. Diakhir kegiatan ( Closing Meeting Audit ) Ketua Badan Audit akan
menyampaikan laporan singkat pelaksanaan audit kepada semua
Fungsionaris. Dewan-Dewan serta Seksi-Seksi
15. Badan Audit membuat laporan pelaksanaan audit yang disampaikan kepada
Pimpinan Jemaat.
16. Dalam sekali enam bulan Badan audit menyampaikan Laporan audit kepada
Sermon Parhalado

62
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HKBP CIBUBUR RESORT CIBUBUR

17. Sekali dalam setahun Badan Audit menyampaikan Laporan Audit kepada
Rapat Jemaat
18. Pimpinan Jemaat mengatur waktu pertemuan antara Badan Audit dan
semua Fungsionaris dan Dewan-Dewan serta Seksi-Seksi
19. Kegiatan Audit di awali dengan kebaktian yang di pimpin oleh Pimpinan
Jemaat atau yang mewakili.
20. Pada waktu audit semua Fungsionaris dan ketua Dewan dan Seksi wajib
hadir.

----000---

63

Anda mungkin juga menyukai