Anda di halaman 1dari 3

LITURGI ORATORIUM SITUSIONAL KELAHIRAN YESUS KRISTUS

Tokoh :

P1: Febri P2: Nelly P3: Wanda P4: Dorlan P5: Suci

P6: Silvia P7: Septriani P8: Nervin P9: Wida

(P1 & P2 masuk dari sebelah kanan dan kiri altar dengan iringan musik)

P1 : Lihatlah dunia ini, lihatlah sekelilingmu. Penderitaan menyebar dimana-mana.


Manusia tak henti-hentinya menindas. Semua menjadi korbannya. Lihatlah anak-
anak didunia ini. Mereka juga turut menderita. Mereka bekerja paksa untuk
membantu ekonomi keluarga. Mereka kehilangan masa kanak-kanaknya. Apa yang
sebenarnya anak-anak butuhkan? Mereka butuh bermain, belajar dan kasih sayang.
Sungguh banyak anak-anak kehilangan haknya. Bagaimana masa depan mereka?
Manusia hanya acuh tak acuh.

P2 : Lihatlah, pemuda-pemudi pun merasakan penderitaan itu. Pemuda-pemudi


terjerat dalam pergaulan bebas, prostitusi dan narkoba. Manusia tak perduli dan
malah ikut menjerumuskan. Sungguh tragis yang sedang mereka alami. Tuhan,
lihatlah mereka, mereka anak-anak yang Kau kasihi.

(P2-P9 masuk kedepan altar dan bernyanyi bersama)

Bernyanyi : Lihat Ribuan Pulau

Lihat ribuan pulau dan jutaan anak

Lihat negri tercinta, butuhkan kasihmu (2x)

Reff: Ini aku Tuhan, ini aku Tuhan

Ini aku, utuslah aku Tuhan (2x)

P3 : Buruh pun begitu, ya mereka hanya dianggap sebagai seorang pekerja kasar.
Dianggap rendah dan tak bermartabat. Buruh ditindas dan tenaganya dikuras.
Manusia turut ambil bagian dalam hal itu, sungguh mengecewakan.

P4 : Sama seperti yang perempuan alami. Perempuan dianggap lemah. Perempuan


hanya dipandang sebelah mata dan direndahkan oleh kaum patriarchal. Apa yang
bisa manusia lakukan? Manusia turut serta didalamnya. Memberi luka dan label
bagi perempuan. Ya, kita manusia yang menyedihkan.

Bernyanyi : Kj. 432:1 “Jika padaku ditanyakan”

Jika padaku ditanyakan apa akan kub'ritakan pada dunia


yang penuh penderitaan, 'kan kusampaikan kabar baik pada

1
orang-orang miskin, pembebasan bagi orang yang ditawan;
yang buta dapat penglihatan, yang tertindas dibebaskan;
sungguh tahun rahmat sudah tiba. K'rajaan Allah penuh
kurnia itu berita bagi isi dunia.

P5 : Lihatlah orang-orang yang berekonomi lemah, mereka dipinggirkan. Hidup dalam


kepedihan dan keputusasaan. Lihat mereka tidak memiliki apa-apa. Sama seperti
kaum disabilitas. Serba kekurangan, kurang fisik dan mental. Kekurangan mereka
sebagai kelemahan telah disalah gunakan. Mereka diperkosa, mereka diperalat dan
dipandang tak berharga. Manusia hanya mampu mengejek. Miskin-miskin! Cacat-
cacat! Itulah yang paling mengkhawatirkan bagi kita.

Bernyanyi : Kj. 467:1-2 “Tuhanku, Bila Hati Kawanku”

1. Tuhanku, bila hati kawanku terluka oleh tingkah ujarku,


dan kehendakku jadi panduku, ampunilah.
2. Jikalau tuturku tak semena dan aku tolak orang berkesah,
pikiran dan tuturku bercela, ampunilah.

P6 : Sungguh mengerikan, lihat dizaman ini. Setiap manusia sudah hiduo


berkelompok-kelompok. Manusia menganggap kelompoknya yang paling benar.
Manusia kehilangan rasa menghargai dan toleransi terhadap orang lain. Semua
hancur. Dimana kesatuan kita? Kita satu didalam Tuhan. Tuhan yang kita sambut
hari kelahiranNya. Tuhan Sang Raja Damai, Sumber Kesatuan.

(Bergandengan tangan)

Bernyanyi : Jadikan kami Satu

Kami rendahkan diri dihadapanMu

Membawa hancur hati saat berseru

Agar kami saling melengkapi tubuhMu

Seperti Kau dan Yesus adalah satu

Reff :Jadikan kami satu seperti kerinduanku

Agar dunia tahu bumi nyata dari kasihMu

Sebelum kami pergi membritakan kasihMu

Mulailah dari kami lebih dulu

Jadikan kami satu

2
P7 : Banyak konflik yang terjadi ditengah-tengah kehidupan kita. Manusia saling
menindas dan saling mendiskriminasi. Anak-anak, pemuda-pemudi, buruh,
disabilitas, perempuan, yang berekonomi lemah, semua kalangan ditekan dan
dipecah belah. Hari ini, kita menyambut hari kelahiran Tuhan Sang Juruselamat.
Tuhan Sang Raja Damai. Dia lahir dari dara Maria yang sudah bertunangan dengan
Yusuf. Awalnya Yusuf bermaksud menceraikan Maria karena tidak mau
mencemarkan namanya. Yusuf penuh keraguan dalam mempertanyakan tentang
kehamilan Maria. Menjawab keraguan itu, malaikat Tuhan nampak dalam mimpi
Yusuf dan memerintahnya agar tidak takut untuk mengambil Maria menjadi
istrinya. Sebab, Anak yang ada didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Seorang Anak laki-laki yang akan dinamakan Imanuel (Allah menyertai kita).

P8 : Kita lihat ada yang salah dalam menggunakan kekuasaannya. Diwaktu Maria
mengandung. Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah menyuruh
mendaftarkan semua orang diseluruh dunia dan memerintah prajuritnya untuk
membunuh setiap bayi laki-laki untuk memperkokoh kekuasaannya. Membunuh
agar tidak ada yang dapat menggantikan posisinya sebagai kaisar. Mengetahui hal
tersebut, Yusuf dan Maria memutuskan untuk pergi ke Betlehem.

P9 : Dalam perjalan, Maria ingin bersalin. Mereka berusaha mencari penginapan akan
tetapi semuanya penuh. Tibalah waktunya, hanya ada kandang domba sebagai
tempat Maria untuk bersalin. Dikandang domba itulah Sang Raja Damai telah lahir.
Kita lihat sebelum kelahiranNya, ada beberapa ancamanan dan tekanan dari
manusia. Manusia turut menghalangi dan memberi ancaman. Sang Raja Damai
yang telah lahir hari ini adalah sahabat semua umat dan bangsa. Dia penuh kasih
dan belas kasihan kepada semua yang lemah. Sungguh Dia sahabat semua umat.
Sahabat umat manusia telah lahir bagi kita. Dia Sang Juruselamat, yaitu Kristus,
Tuhan, di kota Daud. Raja Damai sumber keselamatan dan pembebas umat
manusia. Sahabat segala bangsa dan umat. Kabar sukacita bagi kita, Dia Yesus
telah lahir dan menjadi sahabat dan terang bagi dunia.

Penyalaan Lilin

Bernyanyi : Kj. 92:1-2 “Malam Kudus”

1. Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap.


Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus;
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.

2. Malam kudus, sunyi senyap. Kabar Baik menggegap;


bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya:
"Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!"

Written by : Putri Tampubolon

Anda mungkin juga menyukai