BAB
1.
Why I Love the
Message of Grace
Mengapa Saya
Mencintai Pesan
tentang Kasih
Karunia
PANDANGAN HYPERGRACE
BAB
2.
Is There A New
Grace
Reformation?
Benarkah Adanya
Pembaharuan Kasih
Karunia yang Baru?
PANDANGAN HYPERGRACE
CATATAN TAMBAHAN:
Statement kelompok hypergrace yang menyatakan bahwa semua pengajaran Yesus sebelum Salib adalah hukum oleh
karena itu tidak berlaku pada era Perjanjian Baru adalah salah total. Justru Yesus mengajar apa yang Ia ajar, agar halhal itulah yang dilakukan Murid-murid setelah Salib dan Kebangkitan-Nya terjadi.
BAB
PANDANGAN HYPERGRACE
3.
Name-calling,
Judgementalism,
and Divisiveness in
the name of Grace
Penghinaan Nama,
Penghakiman dan
Perpecahan atas
nama Kasih Karunia
CATATAN TAMBAHAN:
Sekalipun ada pengajar atau Gereja yang ingin berdiskusi lebih lanjut dengan kelompok hypergrace mengenai teologia
mereka, pada akhirnya jika tidak setuju akan di-cap dan di namai secara kasar oleh kelompok ini. Ini tidak
mengherankan karena teologi hypergrace yang diusung berkonsekuensi pada rendahnya etika dan pendewasaan
rohani.
BAB
4.
Has God Already
Forgiven Our
Future Sins?
Apakah TUHAN
sudah Mengampuni
Dosa kita di Masa
Depan?
PANDANGAN HYPERGRACE
dalam keselamatan dan kasih-karuniamu sehingga saya depan sudah otomatis langsung diampuni TUHAN. Tidak
tidak di hukum."
ada ayatnya sama sekali. Pengampunan tidak diberikan
begitu saja, tetapi akan diberikan Allah kepada kita bila kita
memintakannya dengan cara yang benar (bertobat dan
Setiap penyadaran akan dosa bukanlah dari Roh
berpaling dari dosa).
Kudus, tetapi dari iblis yang mendakwa.
Senang mengutip Ibrani 10:17, tapi ironisnya
menyangkal Ibrani 10:26-31 yang justru jelas
memperingatkan orang-orang percaya supaya jangan
kembali ke jalan yang jahat atau ada konsekuensinya.
CATATAN TAMBAHAN:
Pernyataan teologia terjadi melalui 3 tahap:
- Premises (statement) awal
- Implikasi
- Aplikasi
Kelompok hypergrace memberikan premises yang rata-rata benar dan tidak ada masalah. Yang selalu menjadi
masalah adalah implikasi dan aplikasi dari premises tersebut, yang menyimpang dan berkonse-kuensi fatal. Ini yang
membuat banyak orang tidak sadar kesalahan teologia hypergrace, karena statement awal mereka rata-rata benar (jadi
terkesan benar seluruhnya) namun sesudahnya banyak salah.
Anak-anak TUHAN jangan sampai salah: bukan karena karena statement awal benar maka bukan berarti seluruh
pengajaran akan benar, tetapi juga harus lihat implikasi dan aplikasi sesudah pernyataan/statement awal.
BAB
PANDANGAN HYPERGRACE
5.
Should Believers
Confess Their Sins
to God?
Seharusnyakah
Orang Percaya
mengakui Dosadosa mereka kepada
Allah?
CATATAN TAMBAHAN:
Pemahaman akan Doktrin Keselamatan yang lengkap menjadi krusial disini untuk menjawab/menghadapi argumenargumen teologis kelompok hypergrace, karena mereka pun menggunakan ayat-ayat Alkitab.
BAB
6.
The Holy Spirit,
Conviction of Sin,
and Repentance
Roh Kudus,
Keinsafan akan
dosa, dan Pertobatan
PANDANGAN HYPERGRACE
10
Theological Statement:
Without conviction there is no conversion, and without
conviction the Cross makes no sense = tanpa kesadaran akan
dosa tidak akan perubahan, dan tanpa disadarkan akan dosa
maka Salib menjadi tidak ada gunanya.
Conviction = Rebuking
Menyadarkan akan dosa = menegur keras, karena TUHAN
mengasihi kita (Wahyu 3:19).
11
CATATAN TAMBAHAN:
Anak-anak TUHAN jangan sampai terjebak dengan para pengajar hypergrace, karena mereka sering kali akan
mengutip dan menjelaskan ayat-ayat, bahkan meng-klaim "arti aslinya" seolah-olah valid dan arti yang sebenarnya,
padahal --lagi-lagi-- penjelasan tidak lengkap, separuh-paruh dan akibatnya fatal.
12
BAB
7.
Sanctified or Not?
Dikuduskan atau
tidak?
PANDANGAN HYPERGRACE
CATATAN TAMBAHAN:
Materi KOM-100 menjelaskan hal ini dengan baik. Grafik yang dibuat dalam KOM-100 untuk menjelaskan hal ini
dapat digunakan sebagai acuan yang memudahkan untuk mengerti bab ini.
13
BAB
8.
Find Out What
Pleases God
PANDANGAN HYPERGRACE
14
15
BAB
9.
Is Spirituality
Effortless?
Apakah Kehidupan
Rohani tidak perlu
ada usaha?
PANDANGAN HYPERGRACE
16
17
50, 22:44, 1 Kor 9:24-25, 2 Tim 2:3, Kis 14:22, Roma 6:1213, 13:11-14, 1 Kor 6:18, 10:14, Efs 6:10-13, Fil 3:10-14
dan masih banyak lagi).
Theological statement:
In justification our own works have no place at all, and
simple faith in Christ is the one thing needful. In
sanctification our own work are of vast importance and God
bids us fight, and watch, and pray, and strive, and take pains,
and labour. This Christian warfare is a great reality and a
subject of vast importance.
= Dalam pembenaran (justification) usaha kita tidak ada
artinya sama sekali, yang dibutuhkan hanyalah iman kepada
Kristus. Dalam pengudusan (sanctification) maka usaha kita
menjadi sangat penting, dan TUHAN meminta/
memperlengkapi kita untuk bergerak, berjaga, berdoa,
bertahan, memikul derita dan bekerja. Ini adalah peperangan
rohani kristiani yang nyata dan merupakan subyek
(pengajaran) yang amat penting.
18
BAB
10.
Is God Always in A
Good Mood?
Apakah Allah selalu
dalam Keadaan
"Good Mood" ?
PANDANGAN HYPERGRACE
Sukacita Allah menjadi sukacita kita, dan di dalam hadiratNya ada sukacita. Mengenai hal ini terpapar luas di PL dan
PB.
Sejak awal dunia diciptakan pun Allah sudah menunjukkan
bahwa Ia memiliki emosi: bisa sukacita, bisa juga "in not
good mood". Dalam berbagai peristiwa TUHAN jelas
menunjukkan ketidaksukaan jika perintah, kehendak-Nya
dilanggar atau diabaikan.
Allah yang kita sembah adalah Allah yang baik, tetapi bukan
berarti Allah yang lembek. Kalau Dia marah, bukan berarti
kita langsung dibinasakan atau dihukum. Dia pasti akan
memberi teguran dan peringatan terlebih dahulu. Waktu kita
berbalik dan mendengarkan suara-Nya, Allah yang kasih itu
mengampuni, membersihkan dan memulihkan kita.
Gereja yang hanya menyatakan kemurkaan Allah dan tidak
atau sedikit menyatakan kebaikan Allah, juga adalah Gereja
19
CATATAN TAMBAHAN:
Para pengajar hendaknya memahami dengan baik mengenai kasih Allah dan juga kemurkaan-Nya. Tidak boleh
kecenderungan lebih pada satu titik saja. Gagal dalam mengajar hal ini (berat sebelah), jemaat bisa memandang
pengajaran yang diutarakan sebagai legalistik atau hypergrace.
20
BAB
PANDANGAN HYPERGRACE
11.
Marcion Revisited
Meninjau kembali
Marcion
21
CATATAN TAMBAHAN:
Pemahaman akan kebenaran Firman TUHAN secara lengkap dan kuat akan dapat mematahkan pemahaman dari
kelompok hypergrace. Ini harus jadi modal primer menghadapi pengajaran hypergrace.
Sejarah kekristenan menjadi modal sekunder yang baik bagi para pengajar yang sehat untuk meng-counter klaim dari
kelompok hypergrace bahwa apa yang mereka ajarkan adalah reformasi baru.
Mengutip Kebenaran + Kebohongan = Penyesatan
22
BAB
12.
The Law of The
Lord is Good
Hukum TUHAN itu
Baik
PANDANGAN HYPERGRACE
23
24
CATATAN TAMBAHAN:
Sayangnya memang banyak pengajar maupun pengkhotbah yang tidak bisa menjembatani dengan baik antara PL dan
PB. Padahal jika ini dilakukan, justru keindahan akan kasih dan rencana Allah akan lebih dirasakan dan dinyatakan.
25
BAB
13.
Why Are We
Running from the
Words of Jesus?
PANDANGAN HYPERGRACE
Kalau kita menamakan diri kita Kristen --pengikut Kristus-lalu mengapa justru meninggalkan ajaran-ajaran-Nya?
26
27
Mengenai Injil:
(1) Yesus bukanlah pengkhotbah kasih-karunia tetapi
lebih cenderung pengkhotbah hukum yang memakai
steroid (berapi-api).
(2) Injil bukanlah Matius, Markus, Lukas, Yohanes
tetapi Injil adalah berita kasih karunia.
(3) Yakobus tidak memiliki perwahyuan yang lengkap
akan kasih-karunia, sehingga kitabnya hanyalah
pedoman "hidup-transisi" bagi orang-orang Yahudi
yang menjadi Kristen.
(4) Hanya Paulus yang mengerti dan mendapatkan
perwahyuan yang sesungguhnya tentang kasih-karunia.
28
BAB
14.
The New Gnostic
Gnostic yang Baru
PANDANGAN HYPERGRACE
29
30
31
BAB
PANDANGAN HYPERGRACE
15.
Karya Salib Kristus adalah sempurna. Percaya saja.
The Finished Work Semua kewajiban "kerja" kita sudah dibayarkan
sempurna di atas kayu salib. Jadi tidak perlu "kerja"
of the Cross
lagi. Ini tema teologi yang diusung kuat oleh para
pengajar hypergrace.
Karya Salib yang
telah diselesaikan
Tidak memahami bahwa Keselamatan (salvation)
dengan tuntas
adalah satu paket rencana Allah mulai dari Penciptaan
hingga Kekekalan di sorga, bukan hanya di Salib saja.
Allah bergerak di dalam dan melalui kita, itu artinya kita pun
lakukan bagian kita (Fil 2:12-13).
32
Appendix
Once Saved,
Always Saved?
Sekali Selamat,
Tetap Selamat?
Ada 3 (tiga) pendapat mengenai kemungkinan seorang anak TUHAN meninggalkan atau melepaskan keselamatannya.
1. Pengajaran yang umum disebut OSAS (Once Saved, Always Saved) yang menyatakan kalau engkau benar
selamat, apapun yang kau lakukan tidak akan membuat engkau kehilangan keselamatan. Dosa mungkin bisa
mempersingkat hidupmu di bumi, tetapi tidak menghilangkan keselamatanmu.
2. Pengajaran yang disebut Ketekunan Orang-orang Kudus (Perseverance of the saints) yang menyatakan bahwa
orang percaya yang benar tidak akan pernah berpaling dari TUHAN, sehingga kalau sampai meninggalkan
bahkan menolak TUHAN, artinya belum pernah benar-benar diselamatkan.
3. Pengajaran yang menyatakan bahwa orang percaya dapat memilih untuk murtad, menolak kasih karunia
TUHAN dan meninggalkan keselamatan.
33
Masing-masing pendapat diatas juga dilengkapi dengan ayat-ayat Alkitab sebagai dasar argumen. Secara naluriah,
para penganut hypergrace akan memilih pendapat No.1 dan sebagian lagi pendapat No.2. Ironisnya, apapun
pilihannya, tetap saja artinya harus ada bagian dari si pelaku untuk melakukan bagiannya. Ini yang justru
bertentangan dengan teologi yang diusung kelompok hypergrace.
Ingatlah, bahwa Janji Allah adalah untuk mereka yang percaya, yaitu mereka yang mau mengikut TUHAN dan yang
menjadikan hidupnya milik TUHAN. Janji Allah bukan untuk mereka yang memilih untuk terus berdosa dan menolak
kedaulatan-Nya. Tidak ada ayat satu pun dalam Alkitab --benar-benar tidak ada!-- yang menjanjikan keselamatan
kekal bagi yang menolak Dia, memberontak terhadap Dia. Dengan kata lain point No.1 tidak benar.
Sebaliknya, kita bisa menemukan banyak ayat yang menjanjikan kasih dan pengampunan kepada siapapun yang mau
berbalik kepada Allah. Puji TUHAN! Namun ingatlah, janji ini hanya diberikan kepada domba-domba Kristus, yang
mengenal suara-Nya (Yohanes 10:27), bukan yang menolak mendengar suara-Nya. Pengertian ini membuat No.2 dan
No.3 bisa saja benar, tetapi yang jelas No.1 tidak bisa.
Jika engkau menaruh percaya kepada TUHAN dan rindu untuk melayani Dia, maka Ia memberikan jaminan pasti
bahwa Ia tidak akan meninggalkanmu dan menjagamu sampai akhirnya dan berjanji tidak akan ada yang dapat
memisahkanmu dari kasih-Nya. Bersandarlah pada-Nya! He is the Author and Finisher of your faith!
Tetapi jika engkau percaya bahwa karena engkau sudah diselamatkan -- dan karenanya sekalipun saat engkau menolak
dia dan tetapi hidup dalam dosa, tanpa pertobatan-- selamanya akan tetap selamat, maka engkau telah menipu dirimu
sendiri dan berada dalam bahaya berada dalam Penghakiman/Penghukuman Allah! (Mat 24:4-5, 1 Kor 6:9-10).
Selama masih ada waktu untuk bertobat dan berbalik, lakukanlah. Kuasa darah Yesus tidak pernah kehilangan
kuasanya untuk membersihkan dosa dari orang-orang yang bertobat dan berbalik kembali kepada Dia.
34