Anda di halaman 1dari 34

TUGAS

MENGIDENTIFIKASI BIDAT-BIDAT

MASA KINI DAN PENGAGUM NAMA YAHWEH

Tugas ini diserahkan kepada Dr.Sangkot Sibarani. M,Pd.K

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Nilai

Mata Kuliah: Teori Belajar Pak II

PROGRAM SARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI HUMBLE

BENGKAYANG

2022
1. PENDAHULUAN

A. Pengertian Bidat
Dari sejarah jelas terlihat bahwa gereja selalu menghadapi ancaman dari dua arah
yakni dari dalam gereja dan dari luar gereja. Ancaman dari luar gereja berupa
penganiayaan, pembunuhan, penghancuran, dan lain-lain, sedangkan ancaman dari dalam
sulit diduga, bagaikan musuh dalam selimut yang membawa dampak yang fatal bagi iman
kepercayaan kita. Ancaman dari dalam berbentuk ajaran-ajaran yang menyesatkan yang
mau menyelewengkan ajaran Alkitab. Ancaman dari para bidat bukan hanya ada pada
gereja abad pertama saja, melainkan juga terdapat pada abad-abad berikutnya bahkan
sampai saat ini. Karena itu kita perlu berjaga-jaga dan mewasdai para bidat yang
seringkali menyusup ke dalam gereja dengan rupa-rupa angin pengajaran yang
menyesatkan.
Menurut para pakar bahasa, para teolog, bidat dapatlah diartikan sebagai berikut:
1) Bidat berasal dari kata Arab, bida’ah yang memiliki pengertian sebagai suatu ajaran
atau aliran yang menyimpang dari ajaran resmi.
2) Bidat ditinjau dari sudut historis adalah persekutan Kristen yang kecil yang dengan
sengaja memisahkan diri dari gereja, dan ajarannya menekankan iman Kristen yang
berat sebelah, sehingga teologi dan praktek kesalehannya pada umumnya
membelokkan firman Allah.
3) Bidat diterjemahkan dari kata Yunani, “hairesis” yang artinya “pilihan:” Kata ini
dapat menunjuk pada suatu sekolah filsafat yang pengikutnya adalah orang-orang
pilihan.
4) Dalam Kisah Para Rasul, kata bidat diterjemahkan dengan istilah “mazhab”. Lukas
mencatat, “Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-
orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati” (KPR. 5:17).
5) Pemakaian kata bidat dalam pengertian modern mengenai kekeliruan secara
doktrin, termasuk dalamnya penyangkalan akan Juruselamat. Petrus mencatat,
“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampl di tengah-tengah umat Allah, demikian
pula di antara kamu aka nada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyngkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (2 Ptr. 2:1). Di antara bidat yang mula-
mula disebut dalam Perjanjian Baru, dua yang paling menonjol yakni Gnostik tipe
Yahudi. Dalam hal ini Paulus mencatat, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang
menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-
temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (Kol. 2:8); dan juga
aliran Dosetisme, sebagaimana Yohanes mencatat, “Dan setiap roh, yang tidak
mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang
dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di
dalam dunia” (1 Yoh. 4:3); “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke
seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai
manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus” (2 Yoh. 7).
Dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah yang memiliki kaitannya dengan kata
bidat, yakni:
1. Heresy
Heresy berarti semacam pendapat, pandangan atau credo yang berlawanan dengan
credo atau pengakuan gereja; satu pandangan salah yang berkenaan dengan sebagian
pengakuan dasar agama; satu pandangan atau credo yang dapat menciptakan atau
menjurus kepada perpecahan; suatu doktrin yang sulit untuk dipertahankan.
Kata heresy dipakai untuk menyatakan kesalahan baik cara berpikir maupun
perbuatan dan dipakai pula pada aliran yang memisahkan diri. Rasul Paulus menyatakan,
“Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai jemaat,
ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara
kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji”
(1 Kor. 11:18-19). Petrus menambahkan pengertian bidat, bukan saja berarti
penyangkalan terhadap doktrin tentang Kristus dan penebusan-Nya dan juga tentang
penyelewengan di bidang moral, namun kebenaran diremehkan, dihina dan sebagainya. Ia
mencatat, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah,
demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan
kebinasaan atas diri mereka” (2 Ptr. 2:1). Tatkala surat yang ditulis oleh Ignatius (35-107)
kepada gereja-gereja di Asia Kecil tentang ajaran-ajaran yang menyesatkan, maka istilah
heresy menjadi populer sebagai kata tegoran bagi orang-orang atau ajaran yang
menyelewengkan kebenaran Allah.
2. Cult
Cult yang berasal dari kata cultus memiliki arti pemujaan, penyembahan dan
ketaatan. Berdasarkan perkembangan, maka arti kata ini mengalami penambahan yang
kebanyakan bersifat negatif, yakni “ajaran baru yang menyimpang dari ajaran ortodoks
(Yunani: ”orthos” artinya lurus, benar; dan ”doxa” artinya pendapat, pandangan); satu
organisasi yang menyimpang dari kepercayaan; satu kepercayaan yang tidak
konvensional; kepercayaan yang tidak normatif; gerakan keagamaan baru.
Cult adalah suatu gerakan keagamaan yang secara organisasi berbeda atau praktek-
prakteknya bertentangan dengan Alkitab. Jadi setiap organisasi manapun yang mengaku
percaya Alkitab tetapi keyakinan atau pengakuannya tidak sesuai dengan Alkitab, apakah
isi Alkitab dikurangi atau ditambah atau saling bertolak belakang disebut bidat.
Sesungguhnya bidat itu adalah perbuatan yang tidak wajar, yang mengubah
pengajaran alkitabiah dan menolak pengajaran yang bersifat sejarah dari gereja. Bidat
adalah suatu kelompok orang-orang yang mempertentangkan penafsiran Alkitab dan ciri-
cirinya berbentuk penyimpangan dari pengajaran Kristen ortodoks, terutama tentang fakta
Allah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus.

B. Munculnya Bidat
Kenyataan yang dihadapi gereja pada waktu kitab Injil Yohanes ditulis ialah
munculnya bidat. Hal ini terjadi 70 tahun setelah Yesus disalib. Pada waktu itu sudah
merupakan suatu organisasi dan lembaga. Teologi-teologi dan pengakuan-pengakuan
iman mulai bermunculan. Dan tentu saja ada yang muncul secara tidak benar sehingga
mengakibatkan munculnya bidat-bidat.
Ajaran bidat tidak selalu merupakan ajaran yang seluruhnya salah. Biasanya ajaran
bidat itu muncul kalau ada penekanan yang berlebihan terhadap salah satu bagian dari
seluruh kebenaran

C. Ciri-ciri Bidat
Doktrin yang dikemukakan oleh para bidat sering membingungkan dan tanpa sadar
kita sudah terjerumus ke dalamnya. Tetapi jika kita mengetahui ciri-cirinya maka dengan
mudah kita dapat mengenal mereka dan tidak mudah terkecoh olehnya. Pada umumnya
ciri-ciri bidat adalah sebagai berikut:
1) Mengemukakan kebenaran baru; kebanyakan pimpinan bidat mengklaim bahwa
dirinya telah mendapatkan ilham baru dari Allah. Biasanya ilham yang mereka
klaim, dianggap sebagai pengganti atau bertentangan dengan ilham sebelumnya.
2) Mengemukakan penafsiran baru; umumnya metode penafsiran mereka
bertentangan dengan metode yang digunakan oleh kaum ortodoks. Oleh karena
tujuan mereka hanya memperalat Alkitab untuk mendukung teori mereka,
sehingga penafsiran mereka jauh dari konteks dan hakekat pengajaran Alkitab.
3) Mengemukakan sumber otoritas yang non alkitabiah; ada sebagian bidat memiliki
buku-buku yang dikarang oleh para pimpinan mereka, dan menjadikan buku-
buku dimaksud sebagai sumber otoritas untuk menggantikan Alkitab.
4) Mengemukakan Yesus yang lain; ciri khusus lainnya yang terdapat dalam doktrin
bidat adalah pengajaran palsu tentang pribadi Yesus. Yesus yang mereka
kemukakan bukanlah Yesus yang terdapat dalam Alkitab, yang dengan gamblang
menjelaskan bahwa Dia sebagai Allah yang menjadi manusia. Dia sebagai oknum
kedua dari Allah Tritunggal yang turun ke dalam dunia, menderita, mati bagi
dunia dan bangkit untuk memberikan hidup yang baru.
5) Mengemukakan kepalsuan; ciri-ciri yang sering kita temukan pada para bidat
adalah pengajaran-pengajaran yang nampaknya benar tapi sebenarnya palsu.
6) Mengkultuskan pimpinan; mengkultuskan pimpinan menjadi Allah adalah ciri
yang paling khas para bidat. Pada mulanya para pimpinan bidat terkesan sangat
rendah hati, tapi jika dalam suatu keadaan tertentu telah memperoleh ilham,
penglihatan yang palsu, maka mereka akan berani untuk menyebut diri sebagai
Mesias yang memiliki kewibawaan mutlak.
2. BIDAT-BIDAT DI ABAD PERTAMA

Ketika gereja lahir pada hari Pentakosta, maka mulai bermunculanlah para bidat,
yang mengajarkan ajaran-ajaran yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Bidat-
bidat dimaksud adalah sebagai berikut:
A. Gnostisisme
Gnostisisme berasal dari kata Yunani: gnosis yang artinya “pengetahuan”. Namun
yang dimaksudkan di sini ialah suatu “hikmat tertinggi” yang berahasia dan tersembunyi
tentang asal dan tujuan hidup manusia. Orang terpelajar banyak mengejar hikmat tinggi
itu dengan giat, sebab akalnya kurang dipuaskan oleh agama biasa yang mudah dipahami.
Semangat ini mencoba memasuki gereja sebab pada hemat banyak anggota, berita Injil
itu terlampau sederhana. Mereka mencari suatu hikmat yang lebih dalam, lebih indah dan
penuh rahasia. Oleh sebab itu mereka mulai menafsirkan Injil secara alegoris, dan
“kebodohan salib” ditukarkannya dengan “hikmat dunia”. Paulus mencatat, “Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (1 Kor. 1:18).
Beberapa pokok ajaran gnostisisme adalah sebagai berikut:
1) Allah yang tertinggi yang keadaan-Nya adalah Roh, tidak ada hubungannya
dengan dunia ini.
2) Dunia diciptakan oleh suatu Allah rendah yang bernama “Demiurgos” (artinya
pencipta dunia).
3) Manusia mengandung sebagian kecil dari Roh Allah dengan tubuh maya untuk
membebaskan bagian ilahi yang kecil itu.
4) Oleh pengajaran dan teladan Kristus, roh manusia diajak untuk berusaha
melepaskan dirinya dari zat benda dan supaya kembali kepada Allah yang tinggi.
Dengan kata lain, Kristus membawa kebebasan dengan menunjuk kepada jalan
askese dan membuka segala gnosis yang tersembunyi. Tetapi gnosis itu hanya
dapat dimengerti oleh “orang yang rohani” atau “orang yang bergnosis”, yang
tahu membaca Alkitab secara alegoris. Hanya mereka itulah yang dapat
membebaskan zat ilahi yang tertanam dalam jiwa manusia dan yang terkurung
oleh tubuh jasmani yang fana itu, sehingga akhirnya zat rohani itu dapat
dipersatukan pula dengan zat Allah.
B Marcionisme
Marcionisme dipelopori oleh Marcion, seorang kaya yang hidup di abad ke 2 yang
tinggal di bandar Sinope, di pesisir laut Hitam yang memiliki perusahaan perkapalan di
daerah itu. Ia meninggalkan Sinope untuk menyebarkan pandangan-pandangannya yang
baru tentang Injil. Ia sangat bersemangat dan seorang organisator yang cakap. Ia
membentuk sebuah gereja baru yang berkembang dengan pesat, sehingga beberapa puluh
tahun kemudian hampir sama besarnya dengan gereja Katolik Roma. Baru pada abad ke 5
gereja Marcion berangsur-angsur lenyap oleh karena perlawanan dari negara yang
menghendaki hanya ada satu gereja.
Marcionisme menolak kitab-kitab dalam Perjanjian Lama, dan dari kitab-kitab Injil
hanya Injil Lukas saja yang diterimanya sebab tidak berbau Yahudi, namun riwayat
kelahiran Yesus dicoretnya. Dari surat-surat rasuli hanya surat-surat Paulus yang
diterimanya, kecuali Timotius dan Titus.
Beberapa pokok pengajaran Marcionisme adalah sebagai berikut:
1) Dunia diciptakan oleh Allah yang menyatakan diri-Nya di dalam Perjanjian
Lama. Allah itu tidak jahat, tetapi rendah derajat-Nya. Ia mau berbuat baik tetapi
tidak sanggup melakukannya. Maksud-Nya ialah untuk memerintah dengan adil,
tetapi justru karena itu Ia menjadi keras dan bengis, karena Taurat yang telah
diberikan-Nya kepada manusia itu terlalu berat, sehingga mustahillah manusia
dapat melakukannya. Tetapi walaupun demikian Allah Perjanjian Lama ini
menuntut kegenapan Taurat-Nya seratus persen, sambil mengenakan hukuman
berat atas tiap-tiap pelanggaran, menurut aturan “mata ganti mata, gigi ganti
gigi”. Dengannya tidak dapat tidak Dia menjadi seorang hakim yang lalim dan
kurang adil terhadap dunia.
2) Yesus tidak diutus oleh Allah Perjanjian Lama, tetapi oleh Allah yang lain, yang
belum dikenal. Allah itu adalah Allah yang benar, yang Mahatinggi. Hal itu nyata
dalam khotbah Yesus di bukit, yang memberitakan suatu keadilan yang lebih
indah, yang tidak berpokok pada pembalasan melainkan pada kemurahan dan
keampunan (Mat. 5-7). Allah yang kedua ini meskipun tidak ada hubungannya
dengan dan tidak bertanggungjawab atas nasib manusia, namun menaruh belas
kasihan sehingga Dia mengutus Anak-Nya untuk membebaskan manusia dari
penindasan khaliknya. Demikianlah Yesus turun ke bumi pada tahun 28 dengan
memakai tubuh maya (Sansekerta, artinya: semu, khayal saja, tidak ada
wujudnya). Allah khalik merasa diri-Nya terancam, sebab itu Dia mengikhtiarkan
pembunuhan terhadap Yesus di kayu salib. Dengan demikian Dia melanggar
Taurat-Nya sendiri, karena Yesus baik sama sekali.
3) Percaya ialah menyangkal Allah khalik dan menyerahkan diri kepada kasih Allah
yang Mahatinggi. Penyerahan itu berarti patut menjauhkan diri dari dunia yang
cemar ini dengan jalan bertarak dan beraskese yakni menyiksa diri, menahan diri
dari daging, minuman keras, bersetubuh, dan sebagainya. Demikian juga ajaran
tentang kedatangan Kristus kembali dan kebangkitan orang mati, harus ditolak.

C. Montanisme
Montanisme ialah suatu aliran yang dipimpin oleh Montanus yang berasal dari
Ardabau, sebuah dusun di Mysia. Sebelum bertobat, ia adalah imam kuil di Cybele.
Setelah bertobat ia memproklamirkan diri sebagai nabi dan reformator agama Kristen.
Munculnya Montanisme dilatarbelakangi oleh keadaan gereja yang sungguh
memprihatinkan. Ciri khas gereja mula-mula seperti nubuat, glosolali sudah hilang,
kerinduan terhadap Yesus sebagai mempelai pria tidak ada lagi, dan orang Kristen hanya
mementingkan jabatan yang tetap dan organisasi. Tata kebaktian yang berjalan hanya
bersifat formalitas dan kaku. Alasan inilah yang menyebabkan Montanus bersama dengan
dua orang temannya yakni “Priscilla dan Maximillia” mengadakan pembaharuan.
Montanus yang mengaku dirinya memperoleh wahyu khusus, mulai mengadakan
kebaktian kebangunan rohani di mana-mana, dan menitikberatkan pada bahasa lidah.
Beberapa pokok pengajaran dari Montanisme adalah sebagai berikut:
1) Menerima seluruh kitab dalam Alkitab dan memegangnya sebagai ukuran
keyakinan Kristen.
2) Karena mendapat wahyu khusus dari Roh Kudus, maka Montanus menganggap
bahwa kata-katanya lebih berwibawa dari Alkitab.
3) Menitik beratkan pada karunia mujizat dan nubuat, dan menggunakan karunia-
karunia ini sebagai ukuran untuk menilai gereja yang sejati. Nubuatan mereka
berpusatkan pada kedatangan Yesus yang kedua.
4) Menitik beratkan pada kehidupan yang disiplin, dengan cara menahan diri bahkan
menyiksa diri untuk memerangi nafsu dan dosa.
5) Wanita dilarang untuk memakai perhiasan. Setiap perawan harus memakai
tudung kepala.
6) Segala pengetahuan, kesenian, dan segala bentuk rekreasi dianggap sebagai
jebakan Iblis yang harus ditolak.
7) Hidup membujang lebih sempurna daripada hidup berkeluarga. Setiap
perkawinan ulang dengan alasan apapun juga dianggap sebagai zinah.
8) Pertobatan hanya satu kali saja dan tidak dapat diulang. Umat yang murtad dan
jatuh dalam dosa tidak akan diterima lagi dalam gereja.
9) Wahyu tidak akan putus-putusnya, dan akan mengalami kemajuan. Puncak
kemajuan itu belum tercapai meskipun di dalam diri Tuhan Yesus maupun para
rasul. Puncak kemajuan itu baru dicapai pada zaman Roh Kudus yang dimulai
dalam gerakan Montanisme. Mereka menganggap bahwa khayalan dan mimpi
lebih penting dari Alkitab.
D. Novationisme
Aliran ini muncul pada sekitar tahun 250, dipimpin oleh seorang penatua yang
bernama Novatian. Mereka kuat dalam pendirian untuk tidak memaafkan dan menerima
kembali orang-orang Kristen yang pernah berkhianat. Mereka mendapat dukungan dari
orang-orang yang setia dalam menghadapi penganiayaan. Pengaruh dari aliran ini tersebar
luas sampai Afrika Utara dan Asia Kecil.
Salah satu ajaran dari Novationisme ialah menolak orang-orang yang pernah
menyangkal imannya ketika mengalami penderitaan, karena mereka sudah jatuh dari
anugerah dan tidak mungkin memperoleh anugerah keselamatan kembali.
E. Arianisme
Aliran ini dipelopori oleh Arius, presbiter dari Alexandria-Mesir, yang pada tahun
318 mulai mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah. Bahwa jika Yesus memiliki sifat-
sifat Allah sama dengan Allah Bapa, maka akan merugikan kemuliaan dan kewibawaan
Allah Bapa.
Beberapa pokok pengajaran Arianisme adalah sebagai berikut:
1) Yesus adalah ciptaan yang sulung dan tertinggi derajatnya. Kemudian melalui Dia,
Allah Bapa menciptakan segala sesuatu, sebagaimana dicatat Paulus, “Ia adalah
gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan” (Kol. 1:15).
2) Yesus bukan dari kekal adanya, melainkan dibentuk dari yang tidak ada (non
existence) menjadi ada. Dia datang hanya selaku pengajar dan teladan bagi semua
orang. Karena ketaatan-Nya kepada Allah Bapa, maka Dia diberi kehormatan ilahi.
Pandangan dari aliran ini mendapat tantangan dari Athanasius, uskup Alexandria.
Sesunguhnya Yesus Kristus adalah Anak Allah yang sehakekat dengan Allah Bapa.
Ketika pada tahun 325 diselenggarakan konsili oikumenis di Nicea yang dihadiri oleh 318
orang, ajaran Arius dinyatakan sebagai ajaran yang menyesatkan. Hasil konsili yang
penting adalah keputusan melahirkan “Pengakuan Iman Nicea”, yang berbunyi:
“Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, pencipta segala yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak
Allah, yang diperanakkan dari Bapa, yang dari hakekat Bapa. Allah dari allah,
terang dari terang, Allah sejati dari Allah sejati, yang diperanakkan, bukan
dijadikan, sehakekat (Yunani: homoousios) dengan Bapa, yang oleh-Nya segala
sesuatu dijadikan, yaitu apa yang di sorga dan yang di bumi. Yang demi kita
manusia dan demi keselamatan kita, turun dan menjadi daging, menjelma menjadi
manusia, menderita sengsara dan bangkit pula pada hari yang ketiga, naik ke sorga
dan akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Dan kepada
Roh Kudus. Gereja am mengutuki mereka yang mengatakan bahwa: pernah ada
waktu, dimana Ia belum ada; sebelum Ia diperanakkan, Ia belum ada; dan: Ia
diperanakkan dari yang tidak ada; atau yang mengira bahwa Anak Allah adalah
atau mempunyai hakekat lain (daripada Bapa), atau adalah diciptakan, atau dapat
berubah atau menjadi lain”.
F. Apollinarianisme
Aliran ini dipelopori oleh Apollinaris (310-390), uskup Laodekia. Ia sangat
menentang aliran Arianisme yang tidak menerima keilahian Yesus Kristus. Dalam
pengajarannya ia sangat menitikberatkan kepada keilahian Yesus.
Beberapa pokok pengajaran Apollinarianisme adalah sebagai berikut:
Pertama, Yesus memiliki tubuh dan jiwa tetapi tidak memiliki roh, karena roh
manusia diganti dengan logos (firman). Ia tidak dapat disebut sebagai manusia sejati.
Kedua, Yesus memiliki sebutan bertubuh tetapi tidak memiliki tubuh yang
sebenarnya.
Dalam konsili di Konstantinopel pada tahun 381, diputuskan bahwa ajaran
Apollinaris sebagai ajaran yang sesat dan patut dikutuk.
G. Nestorianisme
Aliran ini dipelopori oleh Nestorius, uskup Konstatinopel. Ia memisahkan kedua
sifat Yesus Kristus, sehingga dalam konsili di Efesus tahun 431, dinyatakan sebagai
aliran yang sesat.
Beberapa pokok pengajaran dari Nestorianisme adalah sebagai berikut:
Pertama, Yesus bukanlah sunguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
Jika demikian maka itu adalah suatu keduaan, bukan keesaan.
Kedua, Yesus menjadi sebuah rumah kudus bagi logos (firman) Allah. Dengan
demikian logos yang kekal itu tinggal di dalam oknum Yesus yang bebas dan dapat
berubah itu.
Ketiga, di dalam tindakan, ada perbuatan yang dilakukan oleh logos yakni mujizat,
namun ada juga perbuatan yang dilakukan oleh oknum Yesus yang memiliki hubungan
dengan kemanusiaan, yakni berupa kesengsaraan, dan lain-lain.
Keempat, Yesus disembah bukan karena Dia Allah, melainkan karena di dalam
Dia, Allah berada.
Konsili Chalcedon yang diadakan pada tahun 451, menolak ajaran Nestorius, dan
menyatakan bahwa Yesus bukan bertabiat satu dan bukan bertabiat dua melainkan bahwa
Dia memiliki dua tabiat dalam satu oknum. Kedua tabiat itu tidak bercampur, tidak
berubah, tidak terbagi dan tidak terpisah.

H. Eutychianisme
Eutychianisme dipelopori oleh Eutyches, pimpinan gereja di Konstantinopel. Pada
tahun 448, ia mengemukakan ajaran yang menyatakan bahwa tabiat Yesus bercampur
menjadi satu tabiat. Jadi jelas bahwa ajarannya bersifat monophysis (mono= satu; physis-
tabiat).
Beberapa pokok pengajaran dari Eutychianisme adalah sebagai berikut:
Pertama, bahwa dua tabiat Kristus itu bercampur menjadi satu, sehingga menjadi
tabiat yang ketiga (third nature). Di dalam tabiat yang bercampur ini, tabiat ilahi
melampaui tabiat kemanusiaan. Tabiat kemanusiaan Yesus terhisab dalam tabiat ilahi-
Nya.
Kedua, karena tabiat ilahi yang ada pada Yesus sudah bercampur dengan tabiat
kemanusiaan-Nya, maka tabiat ilahi-Nya sudah tidak sama lagi dengan tabiat ilahi-Nya
yang dulu.

I. Pelagianisme
Pelagianisme dipelopori oleh Pelagius (360-415), rahib di Britania yang tinggal di
Roma. Para uskup di Roma di zaman Pelagius, ada yang menyokong pandangannya dan
ada yang tegas-tegas menolaknya.
Beberapa pokok pengajaran Pelagianisme adalah sebagai berikut:
Pertama, Alkitab bukan merupakan firman Allah yang diwahyukan.
Kedua, tiap orang dilahirkan tanpa dosa, keadaan mereka sama seperti keadaan
Adam semasa di taman Eden. Keberadaan dosa bukan pada tabiat manusia, melainkan
dalam kehendaknya. Setiap kali kehendak manusia bermaksud jahat, maka pada waktu
itulah manusia jatuh dalam dosa. Dosa Adam tidak mempengaruhi keturunannya,
melainkan hanya mempengaruhi dirinya sendiri.
Ketiga, kematian manusia bukan karena upah dosa, melainkan karena manusia
tidak takluk di bawah hukum alam.
Keempat, keselamatan bukan karena anugerah Allah, melainkan akibat perbuatan
kebajikan atau amal manusia.
3. BIDAT-BIDAT DI ABAD PERTENGAHAN
A. Waldeness
Kita ketahui bersama bahwa pada abad pertengahan (abad 5 s/d 15) tidak
sembarang orang dapat membaca Alkitab. Namun secara kebetulan pada tahun 1176,
Peter Waldo seorang berkebangsaan Perancis menemukan Alkitab. Mulai saat itu dengan
rajin dan tekun dia mempelajari dan menyelidikinya. Hatinya sangat terkesan dan
tergerak oleh isi Alkitab, dan pada akhirnya dia menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat pribadinya.
Ayat yang sangat berkesan dan menarik perhatian Waldo adalah Matius 19:21,
yang berkata: “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan
berikanlah itu pada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku”. Demikian juga dalam Matius 10:5-7, yang
berkata: “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:
Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang
Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah
dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat”. Berdasarkan pemahamannya pada ayat-
ayat dimaksud, ia kemudian membagikan harta kekayaannya kepada istri dan anak-
anaknya, juga kepada orang-orang miskin dan mulai mengabarkan Injil ke berbagai
tempat.
Mulai saat itu maka cara hidup Waldo, baik makan, berpakaian, secara harafiah
semua dilakukan sesuai dengan apa yang dia sudah baca. Semangat dan cara hidupnya
yang sederhana membangkitkan kekaguman masyarakat sekitarnya, sehingga dalam
waktu singkat banyak orang yang mulai mengikuti cara hidupnya. Dari sinilah terbentuk
perkumpulan yang menamakan dirinya sebagai perkumpulan orang-orang “hampa
hatinya” (Mat. 5:3). Pada tahun inilah dianggap sebagai tahun dimulainya gerakan
Waldeness. Mereka sangat aktif melakukan Pekabaran Injil (PI), dan menganjurkan untuk
hidup sederhana, karena menurut mereka cara hidup demikian yang dikehendaki Tuhan.
Di sekitar kota Milan terdapat satu kelompok yang menamakan dirinya sebagai
orang yang hina dina, yang hidup mengasingkan diri dan menyiksa diri. Karena menolak
kekuasaan Paus dan menerima Alkitab sebagai otoritas tertinggi, maka mereka dipecat
dari gereja Katolik Roma. Kemudian mereka menggabungkan diri dengan Waldeness,
dan mengakui Waldo sebagai pemimpin mereka. Dengan demikian aliran ini berkembang
sangat pesat. Anggotanya tersebar di sebelah selatan Perancis, utara Italia, utara Spanyol,
Austria dan Jerman.
Beberapa pokok ajaran Waldeness adalah sebagai berikut:
Pertama, Alkitab perlu diterjemahkan ke dalam bahasa daerah dan dibaca oleh
setiap orang. Setiap orang Kristen harus menjadikan, khususnya Perjanjian Baru sebagai
dasar iman dan standar kehidupan kekristenan. Bagi mereka Alkitab dianggap sebagai
hukum Taurat dan peraturan bagi kehidupan manusia dan harus ditaati secara harafiah.
Berdasarkan pandangan ini anggota aliran ini dianjurkan untuk menghafal ayat-ayat
Alkitab. Mereka juga berpandangan bahwa berdua-duaan pergi mengabarkan Injil dengan
pakaian sederhana harus ditaati.
Kedua, hari Senin, Rabu dan Jumat adalah hari berpuasa. Dilarang untuk
membunuh makhluk hidup; dilarang untuk bersumpah. Doa yang dapat disampaikan
kepada Allah hanyalah Doa Bapa Kami dan Doa Pengucapan Syukur.
Ketiga, sakramen-sakramen yang dilakukan oleh aliran ini sama seperti yang
dilakukan oleh gereja Katolik Roma. Namun mereka tidak menerima adanya api
penyucian dan konsep Paus tidak pernah bersalah.
Keempat, jemaat awam harus dilibatkan dalam jabatan gerejani.
Kelima, doa pribadi lebih berkuasa dari doa di gereja.
Keenam, dalam struktur organisasi ada uskup, pendeta dan majelis. Namun ada
pemimpin yang tertinggi, yakni Peter Waldo sendiri.
B. Joachimisme
Pendiri dari aliran ini adalah Joachim De Fiori (1145-1202), yang menitik beratkan
kepada berita dan nubuatan tentang akhir zaman dan suara kenabian. Ia pernah menulis
buku nubuatan, yang isinya menyebutkan bahwa gereja pada masa itu bagaikan wanita
pelacur dan pohon ara yang sudah kering.
De Fiori berpendapat bahwa struktur organisasi dan cara ibadah yang ada harus
dirombak. Tata cara gereja yang kaku harus diganti, dan dalam hal ini kasihlah yang
harus ditonjolkan. Kehidupan bermeditasi harus lebih ditingkatkan, dengan mengurangi
aktivitas dalam kehidupan yang nyata.
Beberapa pokok ajaran Joachimisme adalah sebagai berikut:
Pertama, percaya bahwa pemerintah sipil adalah alat di tangan Tuhan yang akan
dipergunakan untuk menghukum gereja yang sudah bobrok.
Kedua, pada tahun 1260, Roh Kudus akan datang lagi dan akan mengatasi segala
masalah yang ada. Kedatangan-Nya kali ini adalah sebagai wakil Allah Bapa, Allah Anak
untuk menyempurnaan keselamatan. Pada waktu itu akan terjadi penganiayaan dan terjadi
pemisahan antara gandum dan sekam, dan pada akhirnya hanyalah orang yang dipilih
Allah akan memasuki tempat yang penuh kedamaian.
4. BIDAT-BIDAT DI ABAD REFORMASI
A. Libertinesisme
Aliran ini muncul sekitar tahun 1530. Pada mulanya mereka bergerak di Perancis,
kemudian ke berbagai negara Eropa. Di Inggris mereka dikenal dengan sebutan
“Familists”. Pada waktu aliran ini mengembangkan sayapnya sampai ke Jenewa-Swiss,
mereka mendapatkan tantangan dari reformator Johanes Calvin. Mereka dituduh sebagai
antek-antek Gnostisisme dan bentuk lain dari Manicheisme. Pada akhirnya mereka diusir
dari Jenewa.
Secara garis besar ajaran-ajaran Libertinesisme dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, di tengah-tengah dunia ini hanya ada satu roh, yaitu Roh Allah. Sebab itu
tidak ada malaikat-malaikat yang baik maupun yang jahat. Tidak ada Iblis atau Setan.
Kedua, hakekat dosa tidak ada. Konsep dosa hanyalah semacam khayalan. Arti
keselamatan adalah melepaskan diri dari khayalan dosa.
Ketiga, penderitaan dan kebangkitan Yesus bukan sungguh-sungguh terjadi,
melainkan hanya lambang saja. Sejarah kebenaran Injil perlu ditolak dan dianggap tidak
bernilai.
Keempat, kalam yang terdapat dalam Alkitab hanya bersifat harafiah dan tidak
perlu diakui nilainya. Dan kalau memang harus diakui, pengakuan tersebut harus sesuai
dengan penjelasan mereka.
Kelima, perkawinan rohaniah lebih tinggi nilainya dari perkawinan duniawi. Dan
mempelai wanita bagaikan harta yang boleh dimiliki oleh semua orang.

B. Socirnusisme
Pendiri bidat ini adalah Fauso Socirnis (1539-1604), yang pernah belajar teologi di
kota Basel yang terkenal sebagai pusat dari Unitarianisme. Setelah menyelesaikan
studinya, ia pindah ke Polandia dan di sana ia mendirikan sebuah sekolah teologi. Melalui
sekolah dimaksud, ia menyebarluaskan ajaran-ajarannya, dan mendapatkan sambutan dari
masyarakat umumnya.
Dalam mengembangkan ajarannya, mereka mendapatkan tantangan dari Serikat
Yesus (Yesuit), bahkan mengalami penganiayaan yang hebat. Di Belanda dan Inggris
aliran ini mampu bertahan kurang lebih 50 tahun. Namun setelah mengalami tekanan dari
pihak pemerintah setempat, maka pada tahun 1658 para pengikutnya tercerai berai.
Akhirnya aliran ini lenyap.
Ajaran-ajaran dari Socirnusisme adalah sebagai berikut:
Pertama, menolak paham Tritunggal, karena mereka berpendapat bahwa Allah itu
esa adanya.
Kedua, mengakui kesucian dan kelahiran Yesus Kristus. Namun Dia bukanlah
Allah melainkan manusia biasa. Mereka berpendapat bahwa Yesus Kristus menerima
baptisan Roh yang istimewa. Karena ketaatan dalam kehidupan-Nya, teladan yang
diperlihatkan dan hikmat Allah yang dimilikinya, maka Allah mengaruniakan
kebangkitan pada-Nya. Setelah naik ke sorga maka segala kuasa bak di sorga dan di bumi
diberikan kepada-Nya, merupakan lambang kekuasaan Allah terhadap alam semesta ini.
Karena itu mereka mengakui jabatan-Nya sebagai raja, nabi, imam, manusia yang super
dan disembah, dan dapat mendengarkan doa-doa yang kita panjatkan.
Ketiga, menolak kebenaran pengampunan karya Yesus Kristus di atas kayu salib,
karena mereka berpendapat bahwa pengorbanan orang benar untuk menggantikan orang
bersalah sangat tidak adil. Kematian Yesus di atas kayu salib, hanyalah untuk
menyatakan ketaatan-Nya kepada Allah dan dijadikan sebagai teladan. Walaupun
pengorbanan-Nya sangat besar, tapi bukan sebagai penggati melainkan kewajiban dan
keharusan. Jika kematian-Nya dapat dijadikan pengganti, maka manusia boleh untuk
tidak bertanggung jawab lagi di bidang moral dan mereka tidak perlu lagi menuntut
kesucian, keadilan dan sebagainya. Mereka mengakui bahwa manusia telah jatuh dalam
dosa dan akan menerima hukuman. Dan untuk menolong manusia supaya terhindar dari
hukuman, maka Allah memberi Alkitab dan hidup Yesus sebagai teladan untuk ditaati,
agar dapat menemukan dan memperoleh jalan menuju hidup yang kekal itu.
5. BIDAT-BIDAT DI ABAD MODERN
A. Saksi Yehova
Tokoh-tokoh penting dari Saksi Yehova adalah sebagai berikut:
1. Charles Taze Russell (1852-1916)
Charles Taze Russell lahir dan dibesarkan dalam lingkungan gereja Presbiterian.
Sejak tahun 1870-an ia bergabung dengan sebuah kelompok yang bercorak adventis, yang
sangat mempengaruhi pandangannya terhadap akhir zaman. Menurut dia bahwa
kedatangan Kristus dan awal millenium akan terjadi pada tahun 1914, yang didahului
dengan masa panen jiwa selama 40 tahun, yakni pada tahun 1874-1914. Berdasarkan
Wahyu 7:4-9, ia menafsir bahwa diantara masa panen dan kedatangan Kristus itu, akan
terjadi perang Harmagedon. Dan yang selamat dalam perang itu serta akan masuk dalam
kerajaan millenium (1.000 tahun), hanya 144.000 saja. Ia menolak ajaran Tritunggal,
kekekalan jiwa, kebangkitan Kristus dari kematian-Nya. Dan bahwa Yesus adalah pribadi
yang terpisah dari Roh Kudus.
Pada tahun 1879 Russell menikah dengan salah seorang muridnya, Maria F.
Ackley, namun mereka bercerai karena Russell memiliki hubungan gelap dengan wanita
lain. Ia sering berhadapan dengan pengadilan karena curang dalam berbisnis. Ia pernah
menipu orang, dengan menjual bibit gandum yang katanya mampu menghasilkan lima
kali lipat dari bibit gandum biasa. Ia menjadi pemimpin tertinggi atau presiden dari
Menara Pengawal (Watch Tower) sejak tahun1881 sampai akhir hidupnya.
Ketika meletus perang dunia pertama (PD ke 1) tahun 1914, dengan yakin Russell
menyatakan bahwa awal dari perang Harmagedon dimulai. Menurutnya bahwa maut,
anarki, akan segera berakhir, karena Kristus akan segera kembali untuk memerintah
bumi. Setelah ternyata bahwa perang dimaksd tidak megakhir dunia lama, ia menetapkan
waktu baru lagi tentang kedatangan Kristus, yakni tahun 1918. Namun ia tidak sempat
menyaksikan kedatangan Kristus yang meleset dari perhitungannya, karena keburu
meninggal pada tahun 1916.
2. J.F. Rutherford (1869- )
J.F. Rutherford lahir di Morgan Country-Missouri, dari keluarga petani dalam
lingkungan gereja Baptis. Sejak remaja ia sudah tertarik pada bidang hukum, sehingga
pada usir 22 tahun, ia sudah menjadi pengacara.
Rutherford mengenal ajaran Menara Pengawal (Watch Tower) pada tahun 1894,
melalui majalah “The Watch Tower” yang dibawa oleh para misionaris Menara Pengawal
ke kantornya. Pada tahun 1906 ia menjadi anggota aliran dimaksud. Ia banyak menolong
Russell dalam menghadapi berbagai kasus hukum. Selanjutnya, karena kecakapannya, ia
menjadi salah seorang anggota dewan direksi, dan pada tahun 1917 ia terpilih menjadi
pemimpin tertinggi atau presidennya yang kedua.
Kendati bukanlah seorang teolog, namun setelah terpilih menjadi presiden Saksi
Yehova, Rutherford mulai memperkenalkan sejumlah ajaran dan peraturan baru yang
sebelumnya tidak pernah diajarkan Russell. Berdasarkan status dan fungsi para anggota
Menara Pengawal sebagai pelayan aktif, serta berdasarkan keyakinan bahwa pesan
Alkitab adalah mempertahankan dan memelihara “keaslian nama Allah”, maka dengan
mengacu kepada Yesaya 43:10 dan Mazmur 83:18-10, maka pada tahun 1931 Rutherford
mengubah nama Menara Pengawal (Watch Tower) menjadi Saksi Yehova. Dengan
demikian nama Saksi Yehova baru digunakan sejak tahun 1931.
Menurut Rutherford bahwa perang Harmagedon bukan dimulai pada tahun 1914.
Bahwa ketika perang dunia pertama (PD ke 1) meletus, saat itulah dimulai perang di
sorga sebagaimana dinyatakan dalam kitab Wahyu. Menurut dia bahwa pada tahun 1918,
Iblis dicampakkan dari sorga ke bumi, dan ruang geraknya dibatasi. Ia juga
menyampaikan pandangannya bahwa jutaan manusia yang hidup pada itu tidak akan
mati. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang yang masuk menjadi anggota Saksi
Yehova.
Penetapan jumlah 144.000 orang yang selamat dan yang akan masuk dalam
kerajaan millenium (kerajaan 1.000 tahun) yang pernah diajarkan oleh Russell,
Rutherford berpendirian bahwa sebenarnya ada 2 (dua) kategori orang percaya yang
diselamatkan, yakni: (1) 144.000 orang, (2) Golongan “Yonadab” yang juga disebut
domba-domba lain atau kawanan besar, yang selamat melintasi perang Harmagedon dan
bersama dengan para Saksi Yehova yang sudah meninggal sebelum perang itu
dihidupkan kembali. Mereka akan berkembang biak dan memenuhi bumi selama masa
kerajaan millenium.
Rutherford menyerang gereja-gereja dan mencap mereka beserta para pendetanya
sebagai alat Iblis. Tudingan yang sama juga dialamatkan kepada berbagai lembaga,
seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

3. Nathan H. Knorr (1905-1977)


Nathan H. Knorr dilahirkan di Betlehem-Pensylvania dalam lingkungan gereja
Reformed Belanda. Ia menjadi presiden dari aliran ini mereka sedang menghadapi masa-
masa sulit, dimana ribuan warganya dipenjarakan karena menolak wajib militer pada
perang dunia kedua (PD ke 2).
Salah satu ajaran yang diperkenalkan Knorr adalah “masyarakat dunia baru”, yakni
suatu kerajaan di dunia yang tercipta segera setelah perang Harmagedon usai. Perang
tersebut sudah selesai pada tahun 1918 dan masyarakat dunia baru sudah mulai terwujud
dan berfungsi sejak tahun 1919.
Prestasi terbesar pada masa kepemimpinan Knorr adalah dengan terbitnya Alkitab
terjemahan “New World Translation of Holy Scripture” pada tahun 1961. Penterjemah
utamanya ialah “Frederick W. Franz”. Terjemahan ini diklaim sebagai yang paling sesuai
dengan naskah asli, dan hingga tahun 1990 telah diterbitkan dalam 11 bahasa termasuk
dalam bahasa Indonesia.
4. Frederick W. Franz (1893- )
Frederick W. Franz (1893- ) dilahirkan di Covington-Kentucky. Ia menjadi
pemimpin atau presiden dari Saksi Yehova pada usia 84 tahun. Ia mampu berbicara
dalam 5 (lima) bahasa yakni: bahasa Yunani, Jerman, Spanyol, Latin, Inggris.
Pada tahun 1911-1913 Franz menempuh studi teologi di Universitas Cincinnati,
namun karena yakin bahwa perang Harmagedon segera akan berlangsung, maka ia
berhenti kuliah dan menjadi anggota penuh Saksi Yehova. Kehidupan pribadinya
tertutup. Ia tidak menikah, dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk studi dan
menulis. Ia bersih dari skandal, sehingga sangat dihormati oleh kawan maupun lawan.
Ada beberapa pokok ajaran yang menjadi ciri dari Saksi Yehova yang perlu kita
ketahui, antara lain:
1. Allah Bapa dan Putra Allah adalah dua pribadi, dan Roh Kudus secara hakiki
berbeda dan terpisah satu sama lain. Allah Bapa yakni Yehova, sang Pencipta lebih
tinggi dari sang Putra, Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah saksi dan pelayan
utama dari Yehova, dan setiap anggota Saksi Yehova adalah pelayan yang
mengikuti teladan-Nya. Roh Kudus bukanlah pribadi keallahan yang tersendiri
melainkan suatu kuasa, daya atau pengaruh dari Allah Bapa. Pada suatu ketika
Allah berada sendirian, tetapi memulai penciptaan. Ia mengeluarkan sang Putra.
Dengan demikian sang Putra itu memiliki keberadaan pra manusia sebelum
kelahirannya di dunia, dan merupakan permulaan dari penciptaan Allah. Sang Putra
itu dinamakan Mikhael atau logos (firman) ketika masih dalam keadaan tidak fana,
kemudian dinamakan Yesus selama Ia melawat dunia. Ketika Ia dilahirkan sebagai
seorang manusia oleh Maria, Ia menjalani kehidupan di dunia, dan Ia bukanlah
Allah. Karena Adam yang hidup di taman Eden sebelum kejatuhannya adalah
manusia sempurna namun bukanlah Allah, maka Allah tidak mengijinkan Yesus
yang juga adalah keturunan Adam untuk lebih dari manusia sempurna.
2. Alkitab tidak mengandung kesalahan karena ditulis oleh orang-orang yang
merekam dengan cermat amanat yang didiktekan oleh Allah. Namun Alkitab versi
modern mengandung banyak kesalahan dalam terjemahannya. Alkitab terjemahan
“New World Translation of Holy Scripture”, pada tahun 1961, yang menurut
mereka didasarkan pada naskah yang asli, ada untuk mengoreksi kesalahan-
kesalahan pada terjemahan yang lain. Badan pengurus Saksi Yehova melarang
setiap warganya untuk melakukan studi Alkitab secara independen. Mereka
diharuskan menggunakan tafsiran Alkitab yang telah diterbitkan oleh Saksi
Yehova.
3. Misi Kristus adalah untuk menyediakan diri-Nya sebagai tebusan, dan untuk itu Ia
harus sama dengan manusia berdosa yang hendak ditebus-Nya. Yesus di satu pihak
adalah keturunan Adam, namun dipihak lain menjadi Kristus sejak pembaptisannya
dan pengurapan-Nya oleh Roh Kudus. Yesus menyerahkan hidup-Nya bukan
hanya sekedar untuk membatalkan dosa manusia, tetapi juga membebaskan
manusia dari kutuk maut dengan memberi jaminan bahwa setiap orang beroleh
kesempatan selama satu millenium untuk menerima Injil dan percaya kepada-Nya.
4. Kedatangan Kristus yang kedua kalinya akan didahului oleh perang Harmagedon di
bumi, dan peristiwa itu akan didahului oleh perang antara Mikhael dengan Iblis.
Setelah kalah, Iblis dijatuhkan dan dipenjarakan di bumi, berlangsunglah kerajaan
millenium di bumi atau zaman akhir dunia dimana Kristus memerintah sebagai raja
didampingi 144.000 orang pilihan yang mewarisi sorga. Pada kedatangan Kristus
kedua kalinya, kelompok 144.000 akan dibangkitkan dalam tubuh rohani (tanpa
daging, tulang dan darah) dan akan membantu Kristus memerintah alam semesta.
Orang-orang di luar kelompok tersebut namun yang termasuk dalam kelompok
“Yonadab” atau kawanan besar, yang selamat melintasi perang Harmagedon dan
bersama dengan para Saksi Yehova yang sudah meninggal sebelum perang itu
dihidupkan kembali, akan dibangkitkan dengan tubuh jasmani yang sehat dan telah
disempurnakan, dan akan mewarisi bumi ini setelah dipulihkan menjadi seperti
Firdaus yang hilang. Orang-orang yang melanggar disiplin organisasi akan
dikenakan hukuman, dan jika pelanggarannya berat akan dikenakan
disfellowshiped. Dan mereka yang dikeluarkan atau yang murtad karena menjadi
anggota gereja resmi, apalagi kalau sampai membentuk kelompok sendiri yang
dinilai sebagai bidat oleh Saksi Yehova, akan dikategorikan sebagai manusia yang
paling jahat di muka bumi. Dan mereka tidak akan memperoleh keselamatan.
5. Kebangkitan Yesus yang sebenarnya bukanlah daging melainkan roh. Saat
penghakiman tidaklah terjadi secara serempak, mereka yang hidup tidak benar dan
telah berdosa terhadap Roh Kudus, akan dihakimi sebelum hari penghakiman
besar, dan mereka akan tertidur untuk selama-lamanya. Lautan api yang membara
yang digambarkan dalam Alkitab, sebenarnya hanya merupakan ungkapan kiasan
saja, yang artinya bahwa tidak ada kebangkitan bagi orang-orang yang jahat. Iblis
akan dibebaskan dari penjara dan akan berjuang untuk membuat manusia berpaling
dari Allah. Mereka yang jatuh dalam pencobaan, akan dibinasakan bersama-sama
dengan Iblis, namun yang setia sampai pada akhirnya akan dianugerahkan
kehidupan yang kekal.
6. Baptisan dan perjamuan akan dilaksanakan secara teratur, namun tidak disebut
sebagai sakramen. Baptisan tidak dilaksanakan di gedung ibadah, tetapi di sungai,
danau, laut atau tempat mandi buatan dengan cara diselamkan. Calon baptisan
harus mengikuti katekisasi, dan setelah dibaptis barulah mereka dinyatakan resmi
menjadi seorang Saksi Yehova. Dan yang dapat membaptis ialah mereka yang
diberi wewenang untuk itu. Perjamuan dilangsungkan pada Jumat agung yakni
pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender Yahudi. Dan yang boleh mengambil
bagian dalam perjamuan tersebut ialah mereka yang termasuk dalam bilangan
144.000 orang, sebagai lambang kematian Kristus dan pengabdian kepada Allah.
7. Balai Kerajaan merupakan pusat kegiatan dari Saksi Yehova di tingkat lokal. Di
tempat ini setiap warga Saksi Yehova melakukan berbagai persiapan dan kegiatan
dalam rangka beribadah, mempelajari bahan-bahan yang telah disediakan oleh
pimpinan pusat. Juga melakukan latihan bagi kunjungan dari rumah ke rumah
(door to door). Pada setiap hari Minggu, di Balai-balai Kerajaan diselenggarakan
empat pertemuan dan latihan, masing-masing sekitar satu jam yakni: (1) Latihan
berbicara di depan umum (public talk), (2) Studi the Watch Tower, (3) Sekolah
pelayanan kerajaan, (4) Pertemuan ibadah.
8. Melarang warganya untuk berjudi, merokok dan mabuk-mabukan, merayakan hari-
hari raya tradisional dan popular termasuk perayaan Paskah dan perayaan Natal;
melarang memberi hormat pada bendera dan masuk dinas militer; melarang untuk
mengikuti pemilihan umum dan masuk menjadi pegawai negeri. Melarang juga
untuk makan makanan yang mengandung darah, melakukan transfusi darah baik
sebagai donor maupun penerima (resipien), atau melakukan kegiatan apapun yang
mengakibatkan pencurahan darah.

B. Gereja Mormon
Nama resmi dari gereja Mormon ialah “The Church of Jesus Christ of the Later
Day Saints” (Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir), yang bermarkas
di Salt Lake City-Utah. Aliran ini berdiri secara resmi pada tanggal 06 April 1830 di New
York, diprakarsai oleh Joseph Smith, Jr. yang menyatakan diri sebagai nabinya.
Gereja Mormon masuk ke Indonesia pada tanggal 05 Januari 1970, yang berhasil
mendapatkan ijin sebagai organisasi keagamaan pada tanggal 11 Agustus 1970. Dalam
melakukan komunikasi antara kantor pusatnya dengan seluruh jaringan kerjanya di
seluruh dunia, juga dalam menyiarkan acara-acara, mereka menggunakan teknologi
satelit. Di samping itu mereka melakukan penginjilan dari rumah ke rumah, juga dengan
menyelenggarakan kursus bahasa Inggris dengan native speaker yang bayarannya murah.
Gereja Mormon bersikap sangat positif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Produk-produk teknologi yakni computer baik berupa hardware maupun
software, banyak yang diproduksi oleh perusahaan milik warga gereja Mormon.
Pendiri dari gereja Mormon ialah Joseph Smith. Jr, dilahirkan pada tanggal 23
Desember 1805 di Vermont-USA, dalam lingkungan keluarga yang menganut paham
Universalisme, dengan ciri-ciri: menolak doktrin Tritunggal, mengakui bahwa Yesus
adalah manusia biasa seperti Musa dan Gautama, mengakui bahwa Alkitab hanyalah
catatan pengalaman manusia, mengakui bahwa tidak ada kehidupan kekal.
Karena tekanan ekonomi, maka pada tahun 1816, keluarga Smith pindah ke
Manchester, New York-USA. Sebagian dari antara mereka menjadi anggota Presbiterian,
sebagian lagi Metodis, sambil tetap memelihara kepercayaan rakyat saat itu yakni
percampuran antara kekristenan dan okultisme atau sinkretisme.
Joseph Smith.Jr. adalah anak yang pintar, dan sejak masih remaja, sangat menyukai
petualangan. Kegemarannya ini mendorongnya bekerja sebagai pencari harta karun untuk
menopang ekonomi keluarga. Dan karena pekerjaan ini umumnya dilaksanakan pada
malam hari, maka seringkali ia melakukan praktek okultisme dengan maksud untuk
melawan ataupun mengambil hati roh-roh jahat.
Menurut pengakuan Smith.Jr, bahwa ia dibuat bingung oleh macam-macam ajaran
dan praktek keagamaan, termasuk yang ditawarkan melalui berbagai acara kebangunan
rohani. Karenanya ia memutuskan untuk melakukan penyelidikan. Dorongan tersebut
semakin kuat, setelah membaca surat Yakobus 1:5: “Tetapi apabila di antara kamu ada
yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan
kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka
hal itu akan diberikan kepadanya”. Dan iapun berdoa meminta kebijaksanaan dari Tuhan,
dan pada tahun 1820, pada usia 15 tahun doanya dikabulkan Tuhan, dan ia mendapat
penglihatan pertama. Dalam penglihatan tersebut, muncullah dua makhluk sorgawi di
hadapannya dan menyatakan diri sebagai Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus.
Salah seorang di antaranya berkata: “Inilah anak yang Kukasihi, dengarkanlah dia”.
Mereka menasihatkan juga agar ia tidak mengikuti salah satu dari agama dan gereja yang
ada di sekitarnya, karena semua perkumpulan itu mengajarkan ajaran yang keliru. Pada
saat itu juga Joseph Smth.Jr, menerima janji bahwa Injil yang sebenarnya akan
diberitahukan kepadanya. Dan ia diminta menunggu petunjuk lebih lanjut, sambil
mempersiapkan diri untuk tugas yang penting itu, di masa akan datang.
Setelah peristiwa tersebut, menurut Joseph Smith.Jr, menyusul serangkaian
penampakan sebagai penyampaian wahyu yang berpuncak pada penampakan “Moroni”,
putra dari “Mormon”, nabi suku Nefi, anak Lehi yang berasal dari suku Efraim. Lehi
memiliki seorang anak lagi yakni Laman. Jauh sebelum bangsa Israel dibuang ke
Babilonia, keduanya pindah dari Palestina ke Amerika, dan berkembang biak di sana.
Moroni dan Mormon diberi tanggung jawab untuk memelihara sejumlah
lempengan emas yang berisi Injil murni yang langsung dari Tuhan Yesus. Dalam
penampakan kepada Joseph Smith.Jr, Moroni menyampaikan kepadanya tentang
sejumlah lempengan emas yang tersembunyi di bukit Cumorah, dan ia dilarang untuk
memindahkan lempengan emas itu dari tempat penyimpanannya hingga saat yang akan
ditetapkan Tuhan kemudian. Kepadanya juga diberikan kemampuan khusus untuk
menerjemahkan tulisan pada lempengan itu.
Sesuai dengan waktunya Tuhan, maka pada bulan September 1827, Joseph
Smith.Jr, mengambil lempengan emas itu dan menerjemahkan tulisan-tulisan yang ada di
dalamnya, yang mirip dengan aksara Mesir Kuno. Penerjemahannya rampung pada bulan
Juni 1929, dan pada awal tahun 1830, naskah itu telah terwujud menjadi sebuah kitab
yang diberi nama “Kitab Mormon”.
Pada waktu Joseph Smith.Jr, sibuk dengan penerjemahan, ia menerima
penyampaian imamat Harun dari Yohanes Pembaptis melalui penumpangan tangan. Ia
juga dikunjungi oleh rasul Petrus, Yakobus dan Yohanes, untuk menyerahkan imamat
Melkisedek. Dalam kedua imamat inilah bersandar kuasa jabatan dalam gereja Mormon,
di dalamnya tercakup wewenang untuk berkhotbah, mengajar, membaptis dan
melayankan berbagai upacara lainnya. Juga pada saat itu, ia menerima sejumlah wahyu
baru yang menyatakan bahwa ia sebagai pelihat, penerjemah, nabi, rasul dari Yesus
Kristus dan penatua gereja.
Sejak gereja Mormon berdiri, Joseph Smith.Jr. dan para pengikutnya mulai
menyerang dan mendakwah gereja-gereja Tuhan sebagai yang sesat, murtad, dan
sebagainya, sehingga masyarakat sekitarnya mulai melancarkan serangkaian serangan
atas mereka, terutama terhadap keluarga Smith.
Pada tahun 1831 Smith.Jr dan para pengikutnya meninggalkan New York menuju
ke Kirtland, Ohio-USA. Ia merencanakan untuk membangun Yerusalem Baru di sana.
Pada kesempatan yang sama ia memilih dua belas rasul. Kehidupan persekutuan
Mormon, mirip dengan kehidupan gereja Purba, yakni milik pribadi dijadikan milik
gereja, dan hasil kerja pribadi dinikmati oleh seluruh anggota persekutuan.
Karena skandal poligami, enam orang rasul gereja Mormon memberontak dan
diberhentikan oleh Smith.Jr, enam rasul lainnya dikirim sebagai penginjil ke Inggris,
sedangkan ia sendiri pergi menginjil ke Kanada. Kendati secara resmi ia menyangkal
adanya praktek poligami dalam gereja Mormon, bukti-bukti yang ditemukan kemudian
membenarkannya, bahkan dalam salah satu wahyu yang diumumkannya pada tahun 1840,
membenarkan poligami dan menyebutnya sebagai doktrin tersuci dan terpenting yang
diwahyukan kepada manusia di bumi. Tanpa ketaatan terhadap doktrin dimaksud, tidak
ada seorang pun bakal mencapai kepenuhan kemuliaan pada kehidupan kelak.
Dari Kirtland, Ohio-USA, mereka pindah ke tempat pemukiman baru di Far West,
Missouri-USA. Namun karena terjadi bentrokan dengan masyarakat dan pemerintah
setempat, mereka kembali pindah ke daerah sekitar sungai Missisipi, Illinois-USA.
Tempat yang baru ini Smith.Jr. namakan “Nauvoo”, sebuah kata Ibrani yang artinya
perkebunan yang indah. Di sini menjadi kota baru dengan ekonomi khusus, termasuk
dengan oranisasi militer khusus.
Perkembangan persekutuan Mormon mulai dirasakan oleh masyarakat sekitarnya
sebagai suatu ancaman. Karenanya dengan berbagai upaya masyarakat sekitarnya mulai
melakukan siasat untuk merongrong mereka. Akhirnya Smith.Jr. dimasukkan dalam
penjara dengan tuduhan bahwa warganya terlibat dalam berbagai kerusuhan. Ia ditembak
mati oleh tentara yang bersekongkol dengan sipir, dan kematiannya dipandang oleh
warganya sebagai mati sahid. Brigham Yong menjadi presiden dan nabi yang kedua dari
gereja Mormon, menggantikan Smith.Jr. Namun keluarga Smith.Jr dan sejumlah
pengikutnya tidak menyetujuinya, dan membentuk organisasi baru, “The Reorganized
Church of Jesus Christ of Later Day Saints”, di bawah pimpinan Joseph Smith.Jr. III,
yang mendirikan pusat gereja mereka di Independence, Missouri-USA.
Pada tahun 1852, Brigham Young dan para pendukungnya meninggalkan Nauvoo,
menuju di kawasan dataran di pinggir Salt Lake, Utah-USA. Di sini mereka berkembang
menjadi sebuah gereja yang kaya dan modern.
Pokok-pokok ajaran gereja Mormon adalah sebagai berikut:
1. Tidak mengakui doktrin Tritunggal, tetapi ketiga oknum tersebut dipahami sebagai
tiga pribadi yang tersendiri, dan tiga Allah. Allah Bapa merupakan satu pribadi,
Yesus merupakan pribadi yang tersendiri dari Allah Bapa, demikian juga dengan
Roh Kudus. Bahkan mereka melihat Allah Bapa sebagai manusia biasa yang
memiliki tubuh dan daging serta tulang yang sama dengan manusia. Bagi mereka
doktrin Tritunggal merupakan doktrin yang aneh karena kalau tiga di dalam satu,
dan satu di dalam tiga, Allah adalah yang luar biasa besarnya, bahkan Ia menjadi
raksasa atau monster.
2. Manusia dapat menjadi Allah. Adam ketika berada di taman Eden adalah Allah
yang memiliki banyak istri. Dan Hawa adalah salah seorang istrinya, menjadi ibu
kekal. Abraham dan bapa-bapa leluhur Israel lainnya menjadi Allah-allah.
3. Adam adalah Allah, bapa dari Yesus, yang lahir karena campur tangan manusia. Ia
melakukan hubungan suami istri dengan Maria, sehingga lahirlah Yesus. Dan
Yesus sendiri memiliki beberapa istri. Penebusan yang dikerjakan oleh Yesus
menyediakan dua jenis keselamatan, antara lain: (1) Keselamatan umum; yang
berlaku bagi setiap orang, melalui kematian dan kebangkitan-Nya. (2) Keselamatan
pribadi; yang berlaku bagi setiap manusia melalui Yesus, namun sangat tergantung
pada upaya manusia melalui kesusilaan, ketaatan pada hukum dan tata tertib,
baptisan serta keikutsertaan dalam upacara-upacara di bait suci.
4. Alkitab versi King James adalah firman Allah, namun tidaklah sepenuhnya
dianggap tepat. Tahun 1831-1844 Joseph Smith.Jr, merevisi versi tersebut, dan
menyebut versi tersebut dengan “Inspired version”. Namun walaupun telah
direvisi, tetapi pada kenyataannya Alkitab ini tidak berlaku sebagai kaidah
tertinggi. Yang dipergunakan sebagai kaidah tertinggi adalah “Kitab Mormon”,
“Ajaran dan Perjanjian”, “Mutiara Yang Sangat Berharga”. Di samping itu masih
ada lagi sumber ajaran gereja Mormon yakni “Wahyu atau Penglihatan Kepada
Para Pemimpin Mormon”, yang juga diterima sebagai suatu kebenaran yang
mutlak.
5. Aliran ini dibangun di atas wawasan imamat Harun dan Melkisedek, yang bertugas
untuk berkhotbah, mengajar, menafsir, menegur, membaptis dan melayani
perjamuan kudus. Yang diperkenankan untuk menjadi imam hanyalah para pria
saja. Seseorang dapat menjadi diaken pada usia 12 tahun, menjadi guru pada usia
15 tahun, dan imam pada usia 18 tahun. Dan yang diperkenankan untuk menjadi
imam hanyalah para pria saja. Seseorang dapat menjadi penatua pada usia 20
tahun, dan dapat diutus untuk menjadi misionaris. Uskup merupakan jabatan
tertinggi di gereja Mormon. Ia bertugas untuk melayani dan memimpin jemaat
lokal tanpa menerima gaji. Seseorang dapat menjadi uskup ketika ia sudah
menduduki jenjang imam besar, dan untuk dapat menjadi imam besar harus juga
sudah berusia lanjut. Kaum wanita bertugas untuk merawat orang miskin, orang
sakit, mereka yang mengalami kemalangan. Mereka juga bertugas untuk
mengajarkan ketrampilan rumah tangga, mengajarkan kebudayaan dan sopan
santun. Mereka tidak diperkenankan untuk menjadi wanita karir di luar rumah.
Dalam hirarki gereja Mormon terdapat satu badan yang disebut “general
authority”, yang terdiri dari seorang presiden yang juga dipandang sebagai nabi,
dua penasihat, dua belas dewan rasul.
6. Yang diperkenankan untuk masuk ke bait suci (temple work) hanyalah warga
Mormon yang telah dibaptis dan yang dipandang layak. Kelayakan dimaksud harus
dibuktikan oleh surat rekomendasi dari uskup setempat.
Kegiatan yang dilakukan di bait suci hanyalah untuk upacara-upacara khusus yang
dipandang suci, antara lain: (1) Baptisan orang mati; tanggung jawab yang terbesar yang
diberikan Allah bagi gereja Mormon ialah mencari orang yang telah mati untuk dibaptis,
agar mereka dapat selamat. (2) Penganugerahan (endowment); pria dan wanita warga
gereja Mormon harus mengikuti upacara mandi istimewa. Dalam upacara tersebut mereka
diurapi dengan minyak, mencakup semua organ tubuh. Alat kelamin diberi urapan dan
berkat khusus agar mampu melaksanakan fungsinya dengan baik. (3) Perkawinan untuk
kekekalan atau celestial; seseorang harus mengikuti upacara perkawinan untuk kekekalan
agar perkawinannya berlangsung hingga kekekalan, dan kepadanya akan diberikan
kemuliaan sebagai Allah. Kebaktian dan berbagai kegiatan rutin lainnya termasuk
baptisan, perjamuan kudus dilaksanakan di gedung gereja biasa.
C. Christian Science
Christian Science berpusat di Boston-USA. Mereka sangat menghargai ilmu
pengetahuan maupun filsafat yang rasional. Munculnya aliran ini tidak dapat dipisahkan
dengan pencetusnya, Mary Baker Eddy, yang berlatar belakang Calvinisme.
Kedudukannya di dunia ini diyakini sama dengan kedudukan Yesus. Aliran ini hadir di
Indonesia sejak tahun 1970, dengan nama “Gereja Kristus Ahli Ilmu Pengetahuan“
(Church of Christ Scientist).
Pada abad ke 19 kehidupan kerohanian golongan Protestan Ortodoks di Amerika
nampaknya rapuh, bahkan standar kehidupan orang Kristen semakin merosot. Pada masa
ini disebut sebagai “zaman sepuhan” (gilded age), dimana di luar keliharan kokoh tetapi
di dalamnya keropos. Pada umumnya mereka akrab dengan materialisme, yang
memandang manusia sebagai mesin, juga menumbuhkembangkan kapitalisme. Hal inilah
yang menyebabkan kekosongan dan kehausan rohani pada banyak orang.
Calvinisme yang dominan pada waktu itu adalah Calvinisme yang merosot
(dekaden), dengan doktrin mereka yang memahami bahwa orang-orang yang telah
ditentukan dan dipilih Allah untuk diselamatkan adalah orang-orang yang kaya dan
bermodal, yang survive di bidang ekonomi. Hal inilah yang menjadi latar belakang
lahirnya Christian Science, yang juga memandang manusia sebagai mesin. Kalau ia sakit
harus dipandang dan diperlakukan seperti mesin yang jalannya tidak beres. Christian
Science sangat menekankan kepada penyembuhan yang menurut mereka bersumber dari
Yesus sang ahli ilmu pengetahuan.
Mary Baker Eddy lahir pada tanggal 16 Juli 1821. Sejak kecil ia sakit-sakitan
sehingga pendidikan formalnya sering terganggu, namun ia mendapatkan pelajaran dari
sejumlah guru privat. Dengan modal tersebut ia sempat menyelesaikan pendidikannya di
tingkat akademi.
Pada sekitar bulan Oktober 1862, Mary Baker yang dalam keadaan sakit, berjumpa
dengan Quimby. Dengan cara “mind care” penyakit yang dideritanya disembuhkan, dan
menurut Quimby bahwa kesembuhan yang diperoleh Mary Baker bukan karena obat yang
diminumnya, tetapi karena sikap rohani dari Mary Baker. Setelah benar-benar sembuh, ia
membujuk Quimby supaya menjelaskan tentang segala sesuatu mengenai “mind care”
tersebut. Keterangan tersebut dicatatnya dengan teliti, kemudian pada sekitar tahun 1866-
1867 disebarkannya. Tahun dimaksud dianggap sebagai tahun dimulainya Christian
Science.
Pada tahun 1875, Mary menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Science and
Health with Key to the Scriptures” (ilmu pengetahuan dan kesehatan, dan kunci untuk
memahami Alkitab). Dasar pemikiran dari buku dimaksud adalah bahwa Allah
merupakan pernyataan satu-satunya. Penyakit, dosa dan maut, sebenarnya tidak ada.
Manusia adalah ekspresi (rupa, bentuk, ungkapan) dari Allah sendiri. Ilmu pengetahuan
sejati hanyalah Christian Science yang mampu mengungkapkan pandangan yang salah
tentang penyakit, dosa dan maut, yang sebenarnya tidak ada. Penyebaran ajaran dari
aliran ini melalui propaganda, reklame, surat kabar, membuka taman bacaan, membuka
ruang belajar.
Mary Baker Eddy sempat tiga kali menikah, sebagai berikut:
Pertama, dengan Glover, seorang pedagang yang meninggal dunia karena penyakit
lever.
Kedua, dengan Patterson, seorang dokter gigi, namun perkawinan tersebut kandas
dan akhirnya mereka bercerai.
Ketiga, Eddy, salah seorang muridnya, dan mulai saat itu ia memakai nama Mrs.
Mary Baker Eddy”.
Pokok-pokok ajaran Christian Science adalah sebagai berikut:
1. Ajaran tentang Tritunggal tidaklah benar, yang berasal dari ajaran agama kafir.
Allah bersifat individual, namun bukan beroknum. Allah adalah segala sesuatu, dan
segala sesuatu adalah Allah.
2. Yesus dan Kristus harus dibedakan, Kristus itu bersifat kekal, sedangkan Yesus
hanyalah khayalan saja. Kemanusiaan dan keallahan-Nya perlu ditolak karena
tidaklah dapat dibuktikan secara logika. Ia bukanlah Allah, melainkan ide yang
suci saja. Sewaktu Yesus berada di dalam kubur, Ia tidak benar-benar mati tetapi
sebenarnya masih hidup. Ketika berada dalam kuburan, Roh Kudus menguasai
kesadaran manusia Yesus. Darah Yesus yang dialirkan di bukit Golgota tidak
memiliki sangkut pautnya dengan dosa manusia.
3. Allah menggunakan akal pikiran-Nya untuk menciptakan segala sesuatu. Akal
pikiran-Nya itu baik adanya, sehingga segala sesuatu yang diciptakan-Nya tentu
baik juga. Karena itu kelahiran kembali tidak diperlukan.
4. Christian Science adalah Roh Penghibur yang kudus. Dengan menerima Roh
Kudus, berarti pengenalan yang luas terhadap Christian Science. Roh Kudus adalah
ilmu pengetahuan dari agama Kristen. Ayat-ayat yang menunjukkan keoknuman
dan keallahan Roh Kudus perlu dibuang.
5. Manusia bukanlah Allah, namun ia adalah ungkapan dari kenyataan Allah
(expression of His being). Manusia rohani merupakan cermin-Nya. Dalam cermin
dimaksud, Allah dan manusia satu. Manusia adalah roh bukan bersifat materi dan
bukan terdiri dari unsur tulang, urat syaraf dan materi lainnya. Ia tidak dapat jatuh
sakit, berdosa dan binasa. Pada mulanya sampai kekal, manusia tinggal bersama-
Nya. Manusia memiliki perasaan akan keberadaan dosa yang disebabkan khayalan
yang berasal dari rasa bersalah. Karena itu cara untuk menghilangkan perasaan
akan dosa itu ialah dengan menyadari bahwa sesungguhnya dosa tidaklah ada.
6. Sorga bukan menunjukkan suatu tempat, tetapi suatu keadaan yang berada di bumi.
Neraka hanyalah sebuah konsep pemikiran manusia yang hanya akan menambah
kerisauan dan kesusahan saja. Tidak ada penghakiman pada akhir zaman. Pikiran
tentang neraka dan api yang kekal hanyalah khayalan saja.
7. Doa adalah hal yang tidak logis karena Allah tidaklah berkepribadian. Doa hanya
merupakan kata-kata yang ditujukan kepada diri sendiri. Doa yang diucapkan
dengan bersuara akan membawa orang kepada pencobaan, sedangkan doa yang
benar adalah doa dalam hati.
8. Setan hanyalah merupakan suatu perkataan dari bohong atau semacam konsep
terhadap penyakit, dosa dan maut.
D. Unification Church
Unification Church tidak dapat dipisahkan dengan Sung Myung Moon, seorang
warga Korea Selatan yang dilahirkan pada tanggal 06 Januari 1920 di Korea Utara,
dibesarkan dalam keluarga Presbiterian. Menurut pengakuannya bahwa pada tanggal 10
Oktober 1936 ia menerima wahyu dari Allah, dan karenanya pada tanggal 27 Januari
1951 ia mendirikan Unification Church.
Aktivitas dari Unification Church tersebar di Korea Selatan, Taiwan, sebagian
Eropa Barat dan Amerika. Aliran ini memiliki pengaruh yang kuat dan pengikutnya
banyak. Pada bulan September 1974, mereka pernah menyelenggarakan malam kebaktian
kebangunan rohani yang sangat meriah di New York dengan menghabiskan biaya 350
ribu dollar USA.
Untuk menjadi anggota aliran ini, seseorang diwajibkan berpuasa selama tujuh
hari, mengikuti latihan, membayar sejumlah uang, melakukan penginjilan pribadi selama
empat puluh hari. Dalam melakukan penginjilan pribadi, tidak diperbolehkan membawa
uang. Kebutuhan hidup sehari-hari dapat dipenuhi dengan jalan mengemis. Wajib
mempersembahkan diri dan kekayaan, menyerahkan semua penghasilan baik tetap
maupun tidak tetap kepada organisasi. Jika sudah menikah dilarang untuk bersetubuh
dengan suami atau istri, supaya darah najis tidak tersalur secara terus menerus. Harus
dapat membawa tiga orang untuk masuk menjadi anggota. Jika persyaratan-persyaratan
tersebut sudah dipenuhi, barulah calon anggota mendapat berkat pertama. Tiga tahun
kemudian, ia akan memperoleh berkat kedua yang berasal dari Moon dan istrinya.
Seorang pria akan bersetubuh dengan istri Moon; seorang wanita akan bersetubuh dengan
Moon, untuk menyalurkan darah ilahi, sehingga terlepas dari dunia Iblis.
Kehidupan Sung Myung Moon penuh skandal, antara lain:
Pertama, pada tanggal 10 Agustus 1948 dijatuhi hukuman kurungan selama seratus
hari karena kasus amoral.
Kedua, pada tanggal 22 Pebruari 1949 dijatuhi hukuman 5 (lima) tahun penjara
karena kasus amoral.
Ketiga, pada tanggal 04 Juli 1955 berurusan dengan pihak berwajib karena
perbuatan amoral.
Keempat, pernah ditangkap karena menipu istri pejabat tinggi, berusaha untuk
membujuknya untuk berbuat asusila yang menurutnya akan dapat menghasilkan
keturunan yang akan menjadi juruselamat dunia.
Kelima, melakukan perbuatan zinah dengan tujuh puluh mahasiswi.
Pokok-pokok ajaran Unification Church adalah sebagai berikut:
1. Keberadaan Allah bukan sebagaimana Ia ada, tetapi dibatasi oleh syarat-syarat.
“Allah yang terbatas”. Ia bukan saja terbatas dan berdarah daging seperti manusia
dan memiliki kelemahan seperti manusia, tetapi juga dapat membenci, marah
terhadap manusia. Allah dapat bersama-sama Iblis, memfitnah dan menyusahkan
manusia. Ia sama dengan manusia yakni dapat kecewa, putus asa dan juga memiliki
kecenderungan berbuat nekad, dan sebagainya. Ia juga perlu mendapat simpati dan
penghiburan dari manusia.
2. Orang yang menggantikan Adam ialah Yesus Kristus, yang berhasil mencapai
kesempurnaan. Ia tidak lebih tinggi dari manusia lainnya, namun adalah salah satu
dari manusia yang telah mencapai kesempurnaan itu. Dan sebenarnya bukan hanya
Yesus saja yang mampu mencapai kesempurnaan, tetapi semua orang. Jadi
barangsiapa yang mampu mencapai kesempurnaan, ia dapat menjadi Allah.
3. Kedatangan Yesus yang kedua kalinya akan terjadi di Korea Selatan. Dalam
bukunya yang berjudul, “Divine Principle”, Moon mengatakan bahwa ia adalah
Mesias dan kalam yang menjadi manusia. Dikatakannya pula bahwa ia adalah
utusan yang dikirim Allah untuk membawa kebenaran dasar yang dipertanyakan
dalam hidup manusia maupun alam semesta.
4. Komandan malaikat yakni Iblis, tidak tahan terhadap godaan Hawa yang memiliki
bentuk tubuh yang seksi, sehingga ia berzinah dengan Hawa. Dengan demikian
maka tersalurlah darah dosa amoral yang menajiskan roh manusia. Melalui
persetubuhan Hawa dan Adam, mengakibatkan kenajisan pada tubuh manusia.
Keturunan manusia menjadi jahat dan darah yang najis tersalur pada generasi
berikutnya, sehingga bumi pun dipengaruhi oleh anak-anak Iblis, dan di bawah
kekuasaan Iblis. Untuk mengembalikan keadaan dunia yang telah rusak, maka
Allah mengutus Yesus Kristus, namun Ia hanya melaksanakan sebagian tugas saja.
Karena ia tidak menikah (bersetubuh), maka Ia tidak dapat menyalurkan darah ilahi
kepada orang lain. Ia telah gagal, dan karenanya mengakhiri hidup-Nya di Golgota.
Ia gagal dalam misi kekristusan-Nya, namun tidak gagal total. Di bukit Golgota, Ia
telah menyelamatkan spiritual manusia, tetapi gagal menyelamatkan tubuh
manusia, sehingga Allah memilih Sung Myung Moon untuk mengerjakan
keselamatan bagi tubuh manusia. Pernikahan Sung Myung Moon yang kedua
dengan wanita berusia 18 tahun pada tanggal 01 Maret 1960 adalah merupakan
penetapan Allah. Mereka berdua adalah ayah dan ibu yang sejati. Dan melalui
hubungan seks antara ayah dan ibu sejati dengan para anggotanya, maka pekerjaan
penyaluran darah ilahi terlaksana. Dengan demikian lengkaplah keselamatan
manusia, yakni keselamatan roh, jiwa dan tubuh, sehingga manusia dipulihkan
kepada keadaan semula yakni menjadi anak-anak Allah.

E. Children of God
Children of God tidak dapat dipisahkan dengan David Brant Berg, yang dilahirkan
pada tanggal 18 Pebruani 1919 di Oakland-California. Saat menjalankan tugas wajib
militer, ia terserang penyakit yang cukup parah. Dalam keadaan demikian, maka ia
berdoa memohon kesembuhan kepada Allah sambil berjanji bahwa jika ia sembuh, maka
ia akan mengabdikan hidupnya kepada Allah. Ia menepati janjinya. Pada tahun 1948 ia
ditahbiskan menjadi pendeta, dan melayani di sebuah gereja di Amerika. Tetapi jemaat
yang dilayaninya merasa tidak puas dengan cara kerja dan khotbahnya. Ia mendapatkan
kritikan yang tajam, sehingga dengan putus asa ia meninggalkan gereja dimaksud.
Akhirnya ia mendapatkan beasiswa dari dinas angkatan darat Amerika, lalu melanjutkan
pendidikannya di bidang filsafat, politik dan psikologi. Di samping itu juga, ia menekuni
sosialisme dan komunisme. Setelah menyelesaikan pendidikannya ia mengajar di
beberapa sekolah Kristen. Pada tahun 1954, ia bergabung dengan gereja Pentakosta dan
turut terlibat dalam pelayanan.
Pada tahun 1967, Berg memulai pelayanan yang bersifat independen, yang dimulai
di sebuah warung kopi di tepi pantai. Pelayanan tersebut diberi nama “Teens for Christ”.
Dengan musik yang serba hot, hidangan kopi gratis, ia berhasil menarik banyak hippis
masuk menjadi anggotanya. Hal lain yang menyebabkannya adalah karena pengajarannya
tentang hidup bersama tanpa nikah dan seks bebas. Antara tahun 1967 sampai dengan
1971 merupakan masa keemasan dari Children of God, yang juga menyebut diri sebagai
“Family of God”.
Anggota aliran ini tidak malu untuk menawarkan seks, sebagai cara untuk menarik
orang supaya bergabung dengan mereka. Mereka membentuk kelompok musik yang
dinamakan “music with meaning”, yang mendendangkan lagu-lagu berirama tinggi dan
melengking yang dapat membangkitkan nafsu birahi. Lagu-lagu yang dinamakan “alunan
surga” tersebut disebarkan melalui kaset-kaset, dan lain-lain. Melalui video, mereka
mempertontonkan film-film panas dan merangsang, sebagai pengantar untuk memasuki
acara seks bebas. Mereka juga mengadakan kursus bahasa Inggris dimana materinya
diambil dari buku-buku yang berisi ajaran mereka.
Aliran ini mewajibkan para angotanya untuk hidup berkelompok, taat kepada
pimpinan, bekerja keras dan menyerahkan kekayaannya bagi organisasi. Mereka
diharuskan untuk melaporkan kegiatan seksnya, yakni hubungan seks suami dan istri,
hubungan seks yang bukan suami dan istri, hubungan seks saudara sekandung, hubungan
seks sesama jenis kelamin. Mereka harus mendidik anak-anak mereka sejak kecil tentang
seks, membiasakan anak-anak bertelanjang bulat. Mereka dianjurkan untuk berusaha
hidup secara bebas, berusaha menggoda dan membangkitkan nafsu seks lawan kencan,
dan kalau perlu merelakan diri untuk diperkosa.
Pokok-pokok ajaran Children of God adalah sebagai berikut:
Pertama, ajaran tentang Tritunggal patut ditolak karena tidak terdapat dalam
Alkitab. Roh Kudus bukan oknum Allah Tritunggal, tetapi hanya obat kuat dalam
hubungan cinta dan seks. Allah yang mereka percayai adalah Allah yang seksi (sexy
God). Dan manusia adalah pasangan seks spiritual-Nya. Mereka percaya bahwa Yesus
adalah buah dari hubungan seks antara Allah dan Maria. Yesus sendiri pernah
mengadakan hubungan seks dengan bebarapa wanita, antara lain: Maria, Maria
Magdalena, Marta, dan lain-lain.
Kedua, karya keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus di atas bukit Golgota sama
dengan hubungan seks. Dan kalau Allah memberikan Anak-Nya Yesus untuk
menyelamatkan manusia dari dosa, demikian juga anggota Children of God harus
memberikan pacar, istri, suami untuk digauli dan menggauli demi menarik orang untuk
masuk menjadi anggota mereka. Keselamatan adalah kebebasan dari kutuk pakaian dan
rasa malu untuk telanjang. Pelampiasan nafsu seks adalah untuk mencapai penyerahan
roh yang total kepada Allah.
Ketiga, kedatangan Yesus yang kedua kalinya sudah dekat, bahkan Berg
mengatakan dalam tulisannya bahwa kedatangan-Nya yang kedua kalinya akan terjadi
pada tahun 1993.
F. Christian Unitisme
Aliran ini muncul sekitar tahun 1889 di bagian barat Amerika, dimana pendirinya
adalah “Charles Femole”. Aliran ini juga dkenal dengan nama “Mailorder Religion”.
Nama ini berkaitan dengan cara-cara yang paling ditekankan aliran ini dalam melakukan
kegiatannya adalah melalui kiriman pos. Namun pekerjaan mereka bukan saja dalam
bidang pengiriman, tetapi juga dalam bidang penyiaran. Dan pelayanan yang mereka
lakukan kebanyakan bersifat penghiburan yang sangat cocok bagi mereka yang sedang
mengalami pergumulan berat.
Pokok-pokok ajaran Christian Unitisme adalah sebagai berikut:
Pertama, di samping menggunakan Alkitab sebagai buku pegangan, aliran ini juga
menggunakan teori-teori kebenaran yang mereka ciptakan sendiri.
Kedua, pandangan tentang Allah sering bertentangan. Kadang-kadang mereka
katakan bahwa Allah tidak berkelamin, tetapi kadang-kadang juga mereka katakan
berkelamin pria, juga kadang-kadang wanita. Mereka tidak mengakui keoknuman Allah,
dan bagi mereka “Allah itu kasih dan kasih itu adalah Allah”.
Ketiga, bahwa putra tunggal Allah yang disaksikan dalam Yohanes 3:16, bukanlah
Yesus dari Nazaret, tetapi yang merupakan hakekat rohani dari Yesus. Menurut aliran ini
bahwa manusia dapat menjadi sempurna sehingga menjadi Kristus, karena dalam diri
manusia ada Kristus. Melalui pengenalan dan mengikuti teladan Kristus maka Kristus
yang ada di dalam diri manusia dapat dinyatakan, sehingga manusia dapat menjadi
sempurna seperti Bapa di sorga.
Keempat, menyangkal eksistensi dosa. Bahwa dosa hanya merupakan konsep
pemikiran manusia saja. Di dalam dunia ini tidak ada dosa, tidak ada penyakit, tidak ada
kematian. Bagi aliran ini, penebusan hanyalah keharmonisan antara pemikiran manusia
dengan pemikiran Allah melalui Yesus Kristus.
Kelima, kematian adalah musnahnya tubuh jasmaniah manusia, sedangkan rohnya
akan menitis kembali. Melalui sirkulasi, Allah memberi kesempatan kepada manusia
untuk diperanakkan kembali.
F. The Worldwide Church of God
The Worldwide Church of God didirikan oleh Herbert W. Amstrong, yang lahir
pada tanggal 31 Juli 1882 di Iowa-USA. Aliran ini sering juga disebut Amstrongisme,
sesuai dengan nama keluarga pendirinya.
Anggota dari aliran ini dianjurkan untuk tidak menyebarkan keyakinan mereka,
melainkan mereka ditugaskan untuk menyalurkan majalah dan memperkenalkan program
siaran mereka melalui televisi. Dalam melaksanakan tugas dimaksud mereka diminta
untuk menyampaikan kepada orang banyak bahwa majalah dan siaran mereka
mengandung unsur pendidikan yang sangat berharga dan cocok dengan kemajuan zaman.
Mereka menganjurkan kepada para pembaca dan pemirsa untuk mengikuti kursus tertentu
secara gratis demi untuk meningkatkan pengertian tentang kebenaran. Ditekankan pula
bahwa gereja yang benar adalah gereja yang mereka sebut dengan “gereja Allah”, dan
bukan termasuk dalam salah satu denominasi gereja yang kita kenal saat ini
Pokok-pokok ajaran The Worldwide Church of God adalah sebagai berikut:
Pertama, bahwa gereja-gereja yang ada sesudah para rasul dan sebelum The
Worldwide Church of God adalah bidat. Para reformator seperti Martin Luther, Yohanes
Calvin, dan lain-lain, adalah hamba-hamba Tuhan yang palsu.
Kedua, dilarang untuk menafsir sendiri Alkitab, dan atau menerima tafsiran yang
dilakukan oleh gereja-gereja lain karena menurut mereka bahwa tafsiran yang benar dan
tepat diberikan oleh Alkitab itu sendiri.
Ketiga, bahwa Allah itu banyak, sebab kata Allah yang diterjemahkan dari bahasa
Ibrani, Elohim, adalah jamak. Amstrong menyatakan, “Dan belum lama ini saya telah
menjelaskan bahwa Allah bukan berpribadi tunggal melainkan kata Ibrani bagi Allah
menunjukkan gambar Allah adalah pribadi dari keluarga”. Mereka meyakini bahwa Allah
itu bukan Tritunggal melainkan berbentuk keluarga. Allah bukan hanya terdiri dari tiga
melainkan lebih dari itu.
Keempat, Roh Kudus bukanlah oknum melainkan kuasa yang dipergunakan Allah
seperti orang memakai listrik. Roh Kudus adalah ingatan-Nya, kuasa-Nya terpenting dari-
Nya tetapi bukan satu pribadi lain seperti Allah Bapa atau Yesus Kristus.
Kelima, untuk memperoleh keselamatan tidak cukup hanya percaya kepada Yesus
Kristus, melainkan juga ditambah dengan harus mentaati hukum dan tata ibadah yang
terdapat dalam Perjanjian Lama.

Anda mungkin juga menyukai