Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ALAT UKUR BANTU DAN ALAT UKUR PEMBANDING

Mata Kuliah :
Alat Bantu & Alat Ukur

Dosen :
Toni Kusuma Wijaya, ST., M.SI

Disusun Oleh :
Elsa Berliani
NPM : 18.01.0.059

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kemurahan-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini sesuai yang diharapkan. Penulis mengucapkan syukur
kepada Tuhan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah “Alat Ukur
Bantu Dan Alat Ukur Pembanding”, suatu materi yang dibahas dalam pelajaran Alat Bantu &
Alat Ukur.

Dimana tujuan saya dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memperdalam
pengertian serta pemahaman saya khususnya, serta masyarakat umumnya yang akan
membaca makalah yang telah saya susun ini. Dan makalah ini menjadi tugas saya sebagai
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Alat Bantu & Alat Ukur.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat kedepannya.

Batam, 29 Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………... 1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 3

BAB I
1.1 Latar Belakang……………………....…………………………………….. 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………….…………..……………….. 4
1.3 Tujuan …………………………………………………………………...... 4
1.4 Manfaat ……………………………………………………….….……….. 4

BAB II
2.1 Alat Ukur ………………...…….………………………………………..... 5
2.2 Alat Ukur Bantu ..…...…………………………………………………….. 6
2.3 Alat Ukur Pembanding ….…………...………………………………...... 7

BAB III
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………. 12
3.2 Saran ……………………………………………………………………… 12

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Makalah ini saya buat sebagai tugas Alat Bantu & Alat Ukur kepada dosen
pengampu. Mengingat materi ini sangat penting dan untuk memenuhi pematerian,
maka dengan ini saya membuat makalah tentang Alat Ukur Bantu Dan Alat Ukur
Pembanding.
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan
suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart.
Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran
atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur.
Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan alat ukur?
2. Apa saja jenis - jenis alat ukur bantu?
3. Apa saja jenis - jenis alat ukur pembanding?

1.3. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun untuk tujuan
mengetahui :
1. Untuk mengetahui alat ukur secara umum
2. Untuk mengetahui alat ukur bantu
3. Untuk mengetahui alat ukur pembanding

1.4. Manfaat
Manfaat dari membaca makalah ini adalah dapat mengetahui dan memahami
lebih dalam mengenai alat ukur bantu dan alat ukur pembanding.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat Ukur


Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas
fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk
mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan
peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan
metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai
dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan
pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur
modern.
Karakteristik pengukuran:
 Ketelitian (Accuracy), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang
mendekati harga yang sebenarnya.
 Ketepatan (Precision), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang
sama dari beberapa pengukuran yang dilakukan.
 Kecermatan (Resolution), yaitu skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur.
Toleransi adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas, dimana ukuran atau jarak
permukaan batas geometri komponen harus terletak. Suaian adalah hubungan antara dua
komponen yang akan dirakit, yang ditimbulkan adanya perbedaan ukuran bagi pasangan
elemen geometrik saat mereka disatukan.
Kalibrasi adalah membandingkan suatu alat ukur (skala atau harga nominalnya) dengan
acuan yang dianggap lebih benar. Langkah-langkah kalibrasi yaitu melakukan
pengkalibrasian alat ukur dengan alat ukur yang lebih tinggi tingkatannya pada rantai
kalibrasi, sehingga alat ukur tersebut dapat mempunyai aspek keterlacakkan (trace ability).
Hampir semua alat ukur mempunyai bagian yang disebut dengan penunjuk atau pencatat
kecuali beberapa alat ukur batas atau standar. Dari bagian penunjuk inilah dapat dibaca atau
diketahui besarnya harga hasil pengukuran. Secara umum, penunjuk/pencatat ini dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu, penunjuk yang mempunyai skala dan penunjuk berangka
(sistem digital).
Menurut jenis-jenis alat ukur dapat dibedakan berdasarkan sifat asli, diantaranya :

5
2.2 Alat Ukur Bantu
A. Pengertian Alat Ukur Bantu
Alat ukur bantu merupakan alat ukur yang berfungsi untuk membantu dalam proses
pengukuran. Sebenarnya alat ini tidak bisa mengukur objek, namun karena peranannya yang
sangat penting dalam pengukuran maka alat ini dinamakan juga dengan alat ukur.
B. Jenis – Jenis Alat Ukur Bantu
1. Meja Rata
Meja rata merupakan alat bantu untuk melukis dan menandai benda kerja. Meja
rata dibuat dari bahan besi tuang yang cukup kuat untuk menerima gesekan atau
goresan yang diakibatkan oleh benda kerja atau alat bantu lukis. Meja Rata terbuat
dari bahan besi tuang maupun berbahan batu granit.
Keuntungan Kelemahan
Bahan Besi Kuat Tidak tahan beban kejut seperti
pukulan (getas).
Tidak tahan terhadap karat dan
udara lembab.
Bahan Granit Pemukaan halus Tidak tahan beban kejut seperti
Tahan terhadap karat pukulan (getas).
Cepat diratakan kembali bila aus

Gambar 2.1 Meja Rata


Biasanya meja rata ditopang oleh empat kaki yang dapat diatur ketinggiannya.
Pengaturan tinggi meja rata membantu mempermudah pekerjaan melukis benda kerja.
Meja rata digunakan sebagai alas untuk melukis atau menandai benda kerja seperti
strip, pelat, sheet, dll.

2. Stand Magnet

6
Alat ini biasanya dipasang untuk penyangga dial indikator. Stand magnet ini
digunakan agar saat melakukan pengukuran, dapat menghasilkan data yang akurat.
Karena terdapat magnet yang mampu melekat pada benda kerja.

Gambar 2.2 Stand Magnet

2.3 Alat Ukur Pembanding


A. Pengertian Alat Ukur Pembanding
Alat ukur pembanding adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yang sudah
dikalibrasi. Alat ini hanya dipakai sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi
terhadap ukuran standard.
B. Jenis - Jenis Alat Ukur Pembanding
1. Pupitas (Dial Test Indicator)
Pupitas disebut juga jam ukur tes atau dial test indicator yang berfungsi untuk
mengetahui:
 Kerataan permukaan benda kerja.
 Mengukur daerah toleransi suatu produk.
Perbedaan dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya. Sensor pada
pupitas berupa lengan dengan ujung berbentuk boladan gerakkannya seperti busur,
mempunyai kapasitas pengukuran yang lebih kecil yaitu antara 0,2 s/d 0,8 mm.
Bagian – bagian pupitas terdiri atas:
 Sensor yang berbentuk lengan
 Blok gerak
 Blok diam
7
 Piring ukur
 Rangka terbuat dari metal atau plastik

Gambar 2.3 Dial Test Indicator


2. Dial indikator
Dial indikator adalah salah satu alat ukur yang dapat mengugur kerataan benda
kerja yang ketelitiannya 0,01mm.
Bagian bagian dial indikator :
 Rumah indikator berbentuk silindir yang tebal
 Spindle
 Jarum penunjuk seperangkat roda gigi
 Cincin luar pelat dudukan baja
 Ujung keras yang dapat dilepas

Gambar 2.4 Konstruksi Dial Indicator


Fungsi dial indikator :
8
 Memeriksa kerataan dari permukaan benda
 Memeriksa penyimpangan yang kecil pada bidang datar, benda bulat, benda
permukaan lengkung
 Memeriksa penyimpangan eksentris
 Memeriksa kesejajaran permukaan benda
 Menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut
 Memeriksa penyimpangan bantalan pada poros engkol
Macam macam dial indikator
1. Lever Dial Test Indikator, mengukur atau memeriksa kerataan atau
kesejajaran permukaan benda.
2. Mikro Indikator, memeriksa kerataan atau kesejajaran permukaan benda
dengan ketelitian lebih tinggi.
3. Mikron Indikator, mengukur atau memeriksa kerataan permukaan benda ,
mengukur tebal, tinggi, dan panjang benda.
4. Dial Tickness Gauge, jaraknya yang dapat di pakai antara 1-35mm dengan
ketelitian antara 0.01-0.001mm digunakan untuk mengukur ketebalan
benda.
5. Dial caliper mempunyai batang geser ini mempunyai jarak ukur antara 55-
600mm dengan ketelitian 0,01mm.
6. Dial Caliper, untuk mengukur lubang atau celah, ketelitian alat ukur ini
mencapai 0,025 mm. kemampuan jarak ukurnya bervariasi sesuai dengan
nomor yang dikeluarkan pabrik, antara lain :

Gambar 2.5 Dial Caliper

No 1 untuk jarak antara 6-8 mm No 2 untuk jarak antara 10-22 mm


9
No 3 untuk jarak antara 20-32 mm No 7 untuk jarak antara 60-72 mm
No 4 untuk jarak antara 30- 42 mm No 8 untuk jarak antara 70-82 mm
N0 5 untuk jarak antara 40-52 mm No 9 untuk jarak antara 80-92 mm
No 6 untuk jarak antara 50-62 mm No 10 untuk jarak antara 90-102 mm

3. Alat Ukur Pembanding Ketinggian

Gambar 2.6 Alat Ukur Pembanding Ketinggian


Alat ukur pembanding ketinggian disebut juga kaliber ketinggian adalah sebuah
alat sebagai pembanding ukuran ketinggian standar dengan tinggi objek ukur yang
terdiri atas:
a. Kaliber induk ketinggian.
b. Blok geser, pupitas atau penggores.
Prosedur dan teknik penggunaan alat ukur pembanding ketinggian:
1. Letakkan objek ukur, kaliber induk ketinggian dan blok geser pada meja rata.
2. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser dan kelengkapannya) pada alat ukur
(kaliber induk ketinggian) sebagai ukuran standar yang akan digunakan untuk
mengukur atau membandingkan dengan ukuran objek ukur (benda kerja).
3. Usahakan ujung penggores atau sensor pada pupitas menyentuh permukaan
blok ukur pada kaliber induk ketinggian. Stel pada posisi nol atau kencangkan
baut pengikatnya jika menggunakan penggores.
4. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser) yang telah diset ukuran
ketinggiannya pada benda kerja.
5. Bandingkan ketinggian blok ukur dengan ketinggian kaliber apakah sama,
lebih tinggi atau lebih rendah, memenuhi standar toleransi atau di luar standar
toleransi yang diberikannya.
6. Simpulkan hasil pengukurannya:

10
 Memenuhi standar ukuran yang diminta.
 Tidak memenuhi standar toleransi yang diberikan.

4. Kaliber Celah (Snap Gauge)


Berfungsi untuk memeriksa batas ukur secara langsung atau tidak langsung,
sebagai alat pembanding ukuran. Pada kaliber yang digunakan sebagai ukuran standar
acuan adalah kaliber yang berbentuk blok ukur, yang dibuat khusus dengan ketelitian
yang sangat tinggi. Blok ukur ini digunakan untuk mencocokkan ukuran dari alat –
alat ukur dan digunakan pula sebgai alat kalibrasi untuk menera alat – alat yang aktif
digunakan. Ukuran standar batas atau limit. Kaliber ini mempunyai dua ukuran:
a. Ukuran maksimum yang diijinkan sebagai kaliber Go
b. Ukuran minimum yang diijinkan sebagai kaliber Not – Go 

Gambar 2.7 Kaliber Celah


Kaliber Celah (Snap Gauge) adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk
memeriksa jarak jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan.
Karena daerah antara permukaan ini sangat sempit maka diperlukan alat ukur tak
berskala yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran tersebut.

Gambar 2.8 Cara Menggunakan Kaliber Celah

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu
besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart.
Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau
mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur.
Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri.
Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak
faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan.
Menurut jenis-jenis alat ukur dapat dibedakan berdasarkan sifat asli, diantaranya
alat ukur bantu dan alat ukur pembanding.
Beberapa contoh alat ukur bantu yaitu meja rata dan stand magnetic
Sedangkan contoh alat ukur pembanding yaitu dial test indikator, dial indikator,
alat ukur pembanding ketinggian, dan caliber celah.
3.2 Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Alat Ukur Bantu Dan Alat Ukur Pembanding,
diharapkan ada tindak lanjut dalam pembahasan alat ukur lainnya. Demikian yang dapat saya
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahan, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Menyadari bahwa penulis
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis dan juga para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2.,Jakarta : PT Toyota –Astra Motor.

Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines.

Depdikbud : Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK.

Rahmat Ramadhan, Makalah Alat Ukur Pembanding. Dikutip dari


https://www.academia.edu/11367290/ALAT_UKUR_PEMBANDING.

13

Anda mungkin juga menyukai