Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Survey dan Pemetaan
yang diampu oleh:
Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, M.T.
Oleh:
Bravian Ariq Akbarulah
2009926
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Dengan segala
nikmat,rahmat,dan karunia-Nya saya mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengenalan Alat Theodolite Untuk Pengukuran Tachymetri Titik-Titik Detail” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.Makalah resume ini dibuat dengan maksud
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Survey dan Pemetaan yang diampu oleh
Bapak Iskandar Muda P,M.T. Dalam kesempatan ini saya menyadari bahwa tanpa bantuan
dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak makalah ini tidak akan selesai dengan
baik.Oleh karena itu,pada kesempatan ini Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dosen pengampu Bapak Dr.Ir.H Iskandar Muda P,M.T
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan.
3. Teman-teman Departemen Pendidikan Teknik Sipil Prodi Teknik Sipil.
Penulis
DAFTAR ISI
Gambar 3 Pengukuran Jarak dan Beda Tinggi Metode Tachymetri ............. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 10
Payung..................................................................................................Error!
Bookmark not defined.
Gambar 11 Alat Tulis dan Formulir
Pengukuran...................................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 12 Bagian Alat
Theodolite........................................................................Error! Bookmark not
defined.
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
1.5 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui mengenai pengukuran tachymetri titik-titik detail.
2. Mengetahui mengenai peralatan pengukuran tachymetri titik-titik detail.
3. Mengetahui mengenai bagian alat theodolite untuk pengukuran tachymetri
titik-titik detail.
KAJIAN PUSTAKA
Istilah stadia sekarang dipakai untuk benang silang dan rambu yang dipakai dalam
pengukuran, maupun metodenya sendiri. Pembacaan optis (stadia) dapat dilakukan
dengan transit, theodolit, alidade, dan alat sipat datar.
METODOLOGI
3.3 Metode
Pembuatan laporan ini menggunakan metode kualitatif karena
menekankan pada aspek pemahaman suatu permasalahan. Metode kualitatif
bertujuan untuk memberikan pemahaman secara luas dan mendalam
terhadap suatu permasalahan.
3.6 Instrumen
Instrumen merupakan alat pengumpulan data. Instrumen yang digunakan
dalam pembuatan laporan ini adalah alat elektronik berupa laptop dan
handphone serta buku Teknik Survey dan Pemetaan, juga buku Petunjuk
Praktikum Ilmu Ukur Tanah sebagai alat pengumpulan data.
Pengenalan Alat
Thedolite untuk
e
Pengukuran Tachymetri
Titik Titik Detail
Feedback
Studi Literatur
Persiapan Saran
Baik Revisi
Pengolahan Data
BAB IV
1. Jarak datar :
dAB : 100 (BA – BB) cos2m;
dimana : m = sudut miring
2. Beda tinggi :
ΔHAB = 50 (BA – BB) sin 2m + i – t;
dimana : t = BT.
4.2 Peralatan Pengukuran Tachymetri
Peralatan yang digunakan dalam pengukuran tachymetri titik-titik detail
adalah sebagai berikut.
1. Pesawat Theodolite
Gambar 6 Statif
Statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat
seperti Sipat datar. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa
dirubah ukuran ketinggiannya. Statip saat didirikan harus rata karena jika
tidak rata dapat mengakibatkan kesalahan saat pengukuran.
3. Unting-unting
Gambar 7 Unting-unting
Unting-unting terbuat dari besi atau kuningan yang berbentuk
kerucut dengan ujung bawah lancip dan di ujung atas digantungkan pada
seutas tali. Unting-unting berguna untuk memproyeksikan suatu titik pada
pita ukur di permukaan tanah atau sebaliknya.
4. Meteran
Gambar 8 Meteran
Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak.
Biasanya satuan yang digunakan terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan
metrik (mm, cm, m) dan satuan inggris (inch, feet, yard). Pembacaan angka
0 ada yang dibaca tepat diujung meteran adapula yang dinyatakan pada
jarak tertentu di ujung meteran.
5. Rambu Ukur
Gambar 9 Rambu Ukur
Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m, pembacaan
dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter.
6. Payung
Gambar 10 Payung
Payung ini berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan untuk
alat ukur itu sendiri. Karena bila alat ukur sering kepanasan atau kehujanan,
lambat laun alat tersebut pasti mudah rusak.
7. Alat Tulis dan Formulir Pengukuran
Keterangan:
1. Handle, berfungsi sebagai pegangan ketika pesawat diangkat dari kotak
alat.
2. Teropong, berfungsi untuk membidik obyek pengukuran pada
pengukuran poligon maupun situasi (membidik rambu/jalon).
3. Sealed battery compartment, berfungsi sebagai penutup tempat baterai
sebagai daya untuk menyalakan LCD pembacaan.
4. Visir, berfungsi untuk alat bantu bidikan kasar untuk mempercepat
bidikan obyek.
5. Sekrup A,B,C, berfungsi untuk mengatur nivo kotak maupun nivo tabung
agar sumbu I vertikal.
6. Nivo tabung, berfungsi untuk mengetahui apakah pesawat sudah benar-
benar datar.
7. Nivo kotak, berfungsi untuk mengetahui posisi pesawat benar-benar datar
(sumbu I vertikal).
8. LCD pembacaan, berfungsi sebagai monitor untuk pembacaan hasil
pengukuran
9. Tombol pengaturan (operation keys), berfungsi untuk mengatur
pengoperasian pesawat.
10. Lensa okuler, berfungsi untuk mengamati obyek bidik dan mengamati
bacaan benang (pada rambu ukur).
11. Lensa objektif, berfungsi untuk menangkap objek atau benda yang
diamati.
12. Base plate, berfungsi sebagai dudukan pesawat pada statif.
13. Sekrup penggerak halus vertikal (vertical tangent screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
14. Sekrup pengunci vertikal (vertical motion clamp), berfungsi mengunci
perputaran teropong arah vertikal secara halus.
15. Sekrup penggerak halus horizontal (horizontal tangent screw), berfungsi
menempatkan bacaan benang pada obyek (rambu) secara halus.
16. Sekrup pengunci horisontal (horizontal motion clamp), berfungsi
mengunci perputaran teropong arah horizontal secar halus.
17. Centering optic (optical plummet telescope), berfungsi untuk mengecek
kedudukan pesawat agar berada tepat di atas patok.
18. Sekrup centering optic, berfungsi untuk memperjelas tampilan benda
yang ditangkap oleh optical plummet telescope.
19. Sekrup pengatur ketajaman benang, berfungsi untuk memperjelas benang
pada lensa (benang atas, benang tengah, benang bawah).
20. Sekrup pengatur fokus teropong (telescope focusing knob), berfungsi
untuk memperjelas obyek yang dibidik.
BAB V
5.1 Simpulan
Untuk keperluan pengukuran dan pemetaan selain pengukuran kerangka
dasar vertikal yang menghasilkan tinggi titik-titik ikat dan pengukuran
kerangka dasar horizontal yang menghasilkan koordinat titik-titik ikat juga
perlu dilakukan pengukuran titik-titik detail untuk menghasilkan titik-titik
detail yang tersebar di permukaan bumi yang menggambarkan situasi
daerah pengukuran. Pengukuran titik-titik detail dengan metode Tachymetri
ini adalah cara yang paling banyak digunakan dalam praktek, terutama
untuk pemetaan daerah yang luas dan untuk detail-detail yang bentuknya
tidak beraturan.
Peralatan yang digunakan dalam pengukuran tachymetri titik-titik detail
yaitu, pesawat Theodolite Topcon atau Theodolite Wild, statif, unting-
unting, meteran, rambu ukur, payung, serta alat tulis dan formulir
pengukuran. Dari setiap peralatan tersebut memiliki fungsinya masing-
masing dalam penggunannya.
Alat theodolite untuk pengukuran tachymetri titik-titik detail terdiri dari
beberapa bagian, yaitu handle, teropong, sealed battery compartment, visir,
sekrup A,B,C, nivo tabung, nivo kotak, LDC pembacaan, tombol
pengaturan, lensa okuler, lensa objektif, base plate, sekrup penggerak halus
vertikal, sekrup pengunci vertikal, sekrup penggerak halus horizontal,
sekrup pengunci horizontal, centering optic, sekrup centering optic, sekruo
pengatur ketajaman benang, dan sekrup pengatur fokus teropong.
5.2 Implikasi
Hasil dari laporan ini dapat memberikan informasi kepada pembaca
mengenai pengukuran tachymetri titik-titik detail yang terbagi menjadi
pengukuran tachymetri untuk titik-titik horizontal dan pengukuran
tachymetri untuk bidang miring.
Hasil dari laporan ini juga dapat memberikan informasi kepada
pembaca mengenai peralatan yang diperlukan dalam melakukan
pengukuran tachymetri titik-titik detail.
Hasil dari laporan ini juga dapat memberikan informasi kepada
pembaca mengenai bagian-bagian alat theodolite untuk pengukuran
tachymetri titik-titik detail.
5.3 Rekomendasi
Penulis merekomendasikan kepada pembaca agar pembaca dapat
mencari referensi-referensi lainnya mengenai pengukuran tachymetri titik-
titik detail. Agar mempermudah dalam memahami materi tersebut.
Penulis juga merekomendasikan kepada pembaca agar pembaca
dapat mencari referensi-referensi lainnya mengenai peralatan yang
diperlukan dalam melakukan pengukuran tachymetri titik-titik detail. Agar
dapat lebih memahami materi tersebut.
Penulis juga merekomendasikan kepada pembaca agar pembaca
dapat mencari referensi-referensi lainnya mengenai bagian-bagian alat
theodolite untuk pengukuran tachymetri titik-titik detail. Agar dapat lebih
memahami materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA