Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan

ke-6

Disampaikan oleh :
EKO MULIAWAN SATRIO
Pengajar Teknik Sipil – Fakultas Teknik
UNVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG - Semarang
email: ekomsatrio@unissula.ac.id
Metode Dasar
Pemilihan metode pelaksanaan konstruksi bangunan atas
jembatan beton tergantung atas analisa kondisi lapangan.
Antara lain :
1. Kondisi sungai dilokasi pembangunan apakah lebar/ sempit,
dalam/ dangkal, dan sebagainya.
2. Kondisi arus air sungai apakah deras/ pelan, bergelombang/
tenang, dan sebagainya.
3. Kondisi jalan penghubung bebas atau terbatas.
4. Desain jembatan adalah bentang tunggal atau banyak.
5. Adanya tenaga ahli dan peralatan yg memadai atas
pemilihan metode.
Metode Dasar
Metode pembangunan struktur atas suatu jembatan secara
umum terdiri atas :

1. Metode Perancah (Falsework)

2. Metode Kantilever (Balance Cantilever)

3. Metode Peluncuran (Launching)


A. Metode PERANCAH (FALSEWORK)
Untuk metode ini balok jembatan bisa di cor ditempat (cast in
situ) atau dipasang (pre cast), diatas landasan yang didukung
sepenuhnya oleh sistem perancah, dan setelah selesai maka
perancah dibongkar.
Metode PERANCAH (FALSEWORK)
Metode PERANCAH (FALSEWORK)
Dasar Pemakaian Metode Perancah
1. Ruang bebas dibawah jembatan tidak terlalu tinggi
2. Dasar sungai dangkal
3. Arus sungai tidak deras dan tidak membawa
barang hanyutan.
4. Bentang tidak terlalu panjang atau bentangan
tunggal
5. Jika berupa Fly Over maka arus lalu lintas dibawah
dapat diganggu.
Metode PERANCAH (FALSEWORK)
Pekerjaan Persiapan
1. Dijaminnya kekuatan perancah termasuk ketepatan waktu dalam
pengadaannya.
2. Pemasangan perancah yg benar terutama pada titik sambungan
dan bracing yg diperlukan.
3. Kesiapan pengadaan beton sesuai mutu serta menjamin
kontinuitas pengadaannya.
4. Periksa kekuatan daya dukung tanah dilokasi perancah didirikan.
5. Rencanakan dengan detail masalah traffic management apabila
jembatan fly over.
6. Siapkan alat dan tenaga sesuai metode yg dipilih.
Metode PERANCAH (FALSEWORK)
Urutan Pekerjaan
1. Dilakukan pekerjaan persiapan awal.
2. Perataan dan perkuatan dengan pemadatan lokasi tempat dudukan
perancah.
3. Buat bantalan beton untuk tempat berdiri perancah skaligus guna
menyesuaikan elevasi ketinggian perancah.
4. Dirikan perancah logam sesuai ukuran, jarak, serta fungsinya.
5. Buat flat-deck yg cukup kuat untuk meletakkan form-work.
6. Lakukan load-test bila perlu
7. Sebelum, selama, dan sesudah pengecoran beton atau pemasangan pre-cast
beton, kondisi perancah selalu diperiksa dan siap dilakukan perbaikan bila
diperlukan.
8. Apabila umur beton sudah cukup maka pembongkaran perancah dimulai
bertahap sesuai urutan pembebanan
B. Sistem KANTILEVER (BALANCE
CANTILEVER)
Untuk metode ini balok jembatan bisa di cor ditempat (cast in
situ) atau dipasang (pre cast), segmen per segmen sebagai
kantilever dikedua sisi agar saling mengimbangi (balance)
dengan pengimbang balok (struktur pilar) yg sudah dibangun
sebelumnya.
Sistem KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)
Dasar Pemakaian Metode Kantilever
1. Ruang bebas dibawah jembatan terlalu tinggi
2. Dasar sungai sangat dalam
3. Arus sungai deras dan sering membawa barang hanyutan.
4. Bentang terlalu panjang atau bentangan lebih dari satu
5. Jika berupa Fly Over maka arus lalu lintas dibawah TIDAK
dapat diganggu dan TIDAK dapat dipindahkan ke jalur lain.
Metode KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)
Metode ini ada 2 Sistem, yakni :

1. Sistem Kantilever Cast Insitu, biasa kita kenal dengan


bangunan cor ditempat

1. Sistem Kantilever Precast, lazim kita sebut dengan


struktur bangunan yg dibuat menggunakan beton pracetak
Metode KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)
1. Sistem KANTILEVER CAST IN-SITU

Metode CAST in Situ FROM


PIER

CAST IN FROM ABUTMENT


Sistem KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)

Sistem CAST IN-SITU


Metode KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)
SISTEM KANTILEVER CAST IN-SITU

Urutan Pekerjaan
1. Selesaikan abutmen dan pilar jembatan guna mendukung
kesetimbangan pelaksanaan pekerjaan. Dapat
menggunakan perancah tetap atau perancah gantung.
2. Memasang dan menyetel traveling form pada segmen
beton yg akan dicor dengan menumpu pada bagian yg telah
dicor terlebih dahulu.
3. Pemasangan besi tendon dan tendon duct.
Metode KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)
Urutan Pekerjaan SISTEM KANTILEVER CAST IN-SITU
5. Pengecoran segmen pertama, yg sementara ditahan oleh
traveling-form yg bertumpu pada beton yg sudah di-cor
sebelumnya.
6. Masukkan tendon/ prestress cable kedalam segmen beton
yg telah selesai di-cor melalui tendon-duct yg ada, dan
stressing pada saatnya setelah kekuatan beton cukup.
7. Kendorkan/ lepaskan travelling-form dari sgemen yg telah
selesai stressing.
8. Travelling-form digeser maju untuk pengecoran segmen
selanjutnya dan dimulai siklus baru.
Metode KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)

SISTEM
PRECAST
Metode KANTILEVER (BALANCE CANTILEVER)
Urutan Pekerjaan SISTEM KANTILEVER PRECAST
1. Selesaikan bagian jembatan yg berfungsi sebagai balance pada
abutmen darat atau upper structure jembatan diatas pilar.
2. Pilih metode angkut precast segmen. Melalui atas atau bawah
jembatan.
3. Pasang alat angkat mobile precast segmen gantry pada abutmen
darat atau upper structure.
4. Pasang precast segmen baru dengan alat angkat yg dipasang di
area segmen yg telah terpasang sebelumnya. Ikat dan satukan
dengan tendon cable pada area tendon-duct yg tersedia.
5. Lakukan bersamaan dikedua ujung sisi jembatan.
6. Pertemuan akhir dari kedua ujung jembatan dilakukan
pengecoran in-situ.
C. Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
Untuk metode ini balok jembatan bisa di cor disalah satu sisi
jembatan, kemudian diluncurkan dengan cara ditarik/ didorong
sehingga mencapai sisi lain jembatan.

Dasar Pemakaian Metode Peluncuran


1. Sama persis dengan metode kantilever namun
MEMANFAATKAN lokasi belakang abutmen yang luas
untuk pencetakan dan penyetokan segmen jembatan.
Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
Metode ini terbagi menjadi 2 Sistem, yakni :
1. Bentang Tunggal
2. Bentang Banyak (Incremental Launching)
SISTEM PELUNCURAN Bentang Tunggal
Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
1. SISTEM PELUNCURAN Bentang Tunggal
Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
Urutan Pekerjaan SISTEM PELUNCURAN Bentang Tunggal
1. Balok beton dicor ditempat (dibelakang abutmen) sesuai
panjang bentangnya/ precast jika panjang memungkinkan
untuk pengangkutan, sesuai dengan abutment dan aligment
jembatan.
2. Pasang gantry pada ujung-ujung antar abutmen atau antara
abutmen dengan pilar atau antara pilar dengan pilar.
3. Dengan menggunakan kereta roll yg terpasang pada gantry,
bentang beton ditarik untuk ditempatkan pada dudukannya.
4. Pada tiap dudukan balok, dipasang material bearing
5. Bila kedudukan sudah tepat diatas bearingnya maka balok
beton diturunkan.
Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
2. SISTEM
PELUNCURAN Bentang
Banyak (Incremental
Launching)
Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
2. SISTEM LUNCUR
DARI ABUTMEN untuk
PELUNCURAN Bentang
Banyak
Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
2. Urutan Pekerjaan SISTEM PELUNCURAN Bentang Banyak
(Incremental Launching)
1. Segmen jembatan dicor sepanjang 10 – 30 meter, pada casting bed
yg tetap, dibelakang abutmen .
2. Letakkan casting-bed disesuaikan dengan aligment jembatan
3. Segmen yg sudah siap (setelah cukup kuat), ditarik/ didorong
kedepan menyeberang bentang jembatan, sesudah dibebaskan/
dilepaskan dari casting-bed (casting-bed diturunkan).
4. Casting-bed dinaikkan lagi untuk mengecor sambungan segmen
balok box-girder segmen selanjutnya
5. Segmen yg baru di-cor , dan setelah cukup umur dan kuat
dilakukan stressing (post-tension methode) dengan segmen
sebelumnya.
Metode PELUNCURAN (LAUNCHING)
2. Urutan Pekerjaan SISTEM PELUNCURAN Bentang Banyak
(Incremental Launching)
6. Untuk mengurangi negatif bending saat peluncuran, maka dibantu
dengan pemasangan struktur baja launching-nose (+ 60% bentang
terpanjang) diujung box girder.
7. Untuk mempermudah pergeseran balok maka perlu dipasang
special-bearing yg low-friction (temporary-bearing) pada landasan
peluncuran dan pada pier/ pilar dengan penempatan yg cukup kuat
dan bergeser sesuai arah peluncuran. Bearing perlu diperiksa
berkala dan segera diganti apabila terindikasi berubah fungsi.
8. Lanjutkan proses ini sampai total segmen terbentuk dan
diposisikan secara mantap dan sempurna.
SAMPAI JUMPA DIPERTEMUAN
SELANJUTNYA

Anda mungkin juga menyukai