Anda di halaman 1dari 24

G.

CONTOH
PERENCANAAN
DINDING PENAHAN TANAH
DENGAN BETON

1. Pendahuluan
1.1. Deskripsi Singkat
Bahan ajar ini dirancang membahas Tekanan Tanah Lateral
Secara Grafis

1.2. Relevansi
Untuk memudahkan dalam mempelajari bahan ajar “Contoh
Perencanaan Dinding Penahan Tanah” dengan Beton” ini, maka
mahasiswa harus menguasai bahan ajar “Statika , Mekanika Bahan,
Geologi Rekayasa, Mekanika Tanah, dan Analisa Struktur”.

1.3. Capaian Pembelajaran


1.3.1. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Setelah menyelesaikan Bahan ajar ini, mahasiswa akan
mampu memahami, menganalisa dan menghitung pengertian
Contoh Perencanaan Dinding Penahan Tanah dengan Beton.

1.3.2. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)


Setelah menyelesaikan Bahan ajar Contoh Perencanaan
Dinding Penahan Tanah dengan Beton, mahasiswa akan mampu
menjelaskan dan menerangkan:
1. Umum
2. Tekanan Tanah Aktif
3. Tekanan Tanah Pasif

121
1.4. Petunjuk Pembelajaran
1. Bacalah dan pahami dengan baik uraian materi yang
disajikan pada masing-masing kegitan pembelajaran.
Apabila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan
kepada Dosen.
2. Kerjakan setiap kegiatan diskusi, soal latihan dengan baik
untuk melatih kemampuan penguasaan pengetahuan
konseptual.

2. Penyajian
2.1. Uraian
Macam dinding penahan tanah beton:
Kantilever
Dinding Kantilever dibangun dengan mengkombinasikan
dinding dan beton bertulang hingga membentuk pola seperti huruf
T. Biasanya ketebalan dari dinding ini lebih tipis dibandingkan
dinding penahan gravitasi. Maka itu beton bertulang diberikan
untuk membuat struktur menjadi kokoh.
Cara kerja dinding Kantilever adalah dengan mengandalkan
daya jepit pada rangkaian strukturnya. Dasar dari dinding
Kantilever yang berbentuk memanjang seperti telapak memiliki
fungsi untuk menjaga kekokohan struktur bangunan dari tekanan
tanah seperti Gambar 6.

Gambar 7. 1 Kantilever.

122
Counterfort
Dinding Buttress/berusuk hampir sama dengan dinding
kontrafort, hanya bedanya bagian kontrafort diletakkan di depan
dinding. Dalam hal ini, struktur kontrafort berfungsi memikul
tegangan tekan. Pada bagian tumit, ukurannya lebih pendek dari
pada bagian kaki seperti Gambar 7.2.

Gambar 7. 2 Counterfort.

Block Concrete
Dinding penahan tanah tipe blok beton adalah kumpulan
blok-blok beton masif padat yang disusun secara vertikal ke atas
dengan menggunakan sistem pengunci/locking antar blok. Blok
beton tersebut dibuat secara rancangan berstandar dengan
proses fabrikasi berupa beton precast dan kemudian proses
pemasangannya dilakukan di lokasiseperti Gambar 7.3.

Gambar 7. 3 Block concrete.

123
Dinding Kisi (crib walls)
Crib walls adalah dinding penahan tanah yang terbuat dari
potongan-potongan beton precast, logam, atau kayu, dan topang
oleh angkur-angkur yang ditanak di dalam tanah untuk mencapai
kestabilan tanahseperti Gambar 7.4.

Gambar 7. 4 Crib wall.

Berikut contoh perancangan dinding penahan tanah dengan beton:


Contoh soal 1:
Diketahui dinding penahan tanah kantilever seperti ditunjukkan
Pada Gambar 7.1. Data tanah:
Tanah urug : c1 = 0 kN/m, 1 = 35°, b1 = 19 kN/m3.
Tanah pondasi : c2 = 20 kN/m2, 2 = 3 5°, b2 = 18 kN/m3.
Berat volume beton = 25 kN/m3.
Beban terbagi rata di atas timbunan q = 10 kN/m2. Beban terbagi
rata di atas timbunan q = 1 0 kN/m2. Bila hitungan didasarkan pada
teori Rankine, sel idiki stabilitas dinding penahan.

124
Gambar 7. 5 Soal

Penyelesaian:
H itungan gaya vertikal dan gaya momen terhadap kaki depan (titik
0) diperlihatkan pada Tabel 7.1 a.

Tabel 7. 1 Perhitungan Beban vertikal

Ka = tg2 (45°- 35/2) = 0,271


Pah = 0,5 H2 Ka + qHKa

Tekanan tanah aktif total dan momen terhadap 0, dihitung dalam


Tabel 7.2.
Tabel 7. 2 Perhitungan momen horisontal

125
(1) Stabilitas terhadap penggeseran
Tahanan geser pada dinding sepanj ang B = 4 m, dihitung
dengan menganggap dasar dinding sangat kasar, sehingga sudut
gesek b =:  dan adhesi cd = c2:
Rh = cd B + W tg b = (20 x 4) + (454,2 x tg 35°) = 398,0
kN/m
Fgs = Rh/Ph = 398,0/145,12 = 2,74 > 1,5 (OK)'

(2) Stabilitas terhadap penggulingan


Fgl = Ww/Mgl = 3,1 6 > 1,5 (OK)

(3) Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah


Dalam hal ini akan digunakan persamaan Hansen. Pada
hitungan dianggap pondasi terletak di permukaan.
𝑀𝑤 − 𝑀𝑔𝑙 1114,1 − 360,75
𝑥𝑒 = = = 1,65 𝑚
𝑊 454,2
e = B/2 - xe = 4/2 - 1 ,65 = 0,34 m < B/6 = 4/6 = 0,67 m
Lebar efektif: B' = B - 2e = 4 - (2 x 0,34) = 3,32 m
A ' = B' x 1 = 3,32 x 1 = 3,32 m2
Gaya horisontal: H = 145,12 kN dan gaya vertikal: V = 454,2 kN.
Faktor kemiringan beban:
5
0,5 𝐻
𝑖𝑞 = [1 − ] ≥0
𝑉 + 𝐴′ 𝑐𝑎 𝑐𝑡𝑔𝜑
5
0,5 𝑥 145,12
𝑖𝑞 = [1 − ] = 0,49
454,2 + 3,32𝑥20𝑐𝑡𝑔35
ic = iq - ( 1 - iq) / Ne tg 
= 0,49 - (1 - 0,49) / (46,12 tg 35°) = 0,47
Catatan: Ne tg  = Nq – 1
5
0,7 𝐻
𝑖𝛾 = [1 − ] ≥0
𝑉 + 𝐴′ 𝑐𝑎 𝑐𝑡𝑔𝜑
5
0,7𝑥 145,12
𝑖𝛾 = [1 − ] = 0,36
454,2 + 3,32𝑥20𝑐𝑡𝑔35

126
Untuk 2 = 35°, dari Tabel, Nq = 33,3; Nc = 46, 12; N = 33,92

Kapasitas dukung ultimit untuk fondasi di permukaan menurut


Hansen (Dr = 0, faktor kedalaman de = dq = d = 1 , faktor bentuk
sc= sq = s = 1):
qu = ic c2Nc + i 0,5 B'b2 N
= (0,47 x 20 x 46,12) + (0,36 x 0,5 x 3,32 x 18 X 33,92)
= 798,4 kN/m2

Bila dihitung dengan berdasarkan lebar fondasi efektif (lebar


pondasi efektif), yaitu tekanan pondasi ke tanah dasar terbagi rata
secara sama, maka:
V 454,2
q′ = ′ = = 136,81 kN/m2
B 3,32

Faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung:


𝑞𝑢 798,4
F= ′ = = 5,84 ≥ 3
q 136,81

Atau dapat pula faktor aman dihitung dengan:


q𝑢 𝐵 5,84x798,4
F= = = 5,84(sama)
V 454,2

Contoh soal
Rancanglah penulangan dinding kantilever padacontoh soal 1, jika
ditentukan kuat tekan beton rencana fc’= 20 MPa, sedangkan kuat
tarik baja (fy) = 300 MPa. Gunakan faktor beban mati 1,2 dan
beban hidup 1,6 (untuk beban terbagi rata q).

127
Gambar 7. 6 Diagram tekanan untuk penulangan

Penyelesaian
Perancangan tulangan pondasi mengacu pada peraturan "Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung" (SNI 03-
2847-2002) menurut pasal-pasal yang sesuai.

Hitungan gaya-gaya terfaktor untuk menghitung gaya vertical dan


momen terhadap kaki depan (titik 0) ditunjukkan dalam Tabel 7.3,
sedang untuk gaya horisontal terfaktor ditunjukkan dalam Tabel
7.4.

Eksentrisitas pada dasar pondasi oleh beban-beban terfaktor:


𝑀𝑤 − 𝑀𝑔𝑙 1362,2 − 458,93
𝑥𝑒 = = = 1,63 𝑚
𝑊 553,8
e = B/2 - xe = 4/2 - 1 ,65 = 0,34 m < B/6 = 4/6 = 0,67 m

128
Tabel 7. 3 (Faktor beban: beban mati 1, 2 dan beban hidup 1, 6)

Tabel 7. 4 Perhitungan momen horisontal

Tekanan pada dasar pondasi:


V 6e
q = (1 ± ) (untuk e ≤ B/6)
B B
Dengan V =W = 553,8 kN/m dan B = 4 m:
553,8 6x 0,37
q= (1 ± )
4 4
553,8 6x 0,37
q= (1 + ) = 215,29 kN/m2
4 4
553,8 6x 0,37
q= (1 − ) = 61,61 kN/m2
4 4

Diagram tekanan tanah terfaktor untuk penulangan ditunjukkan


Gambar 7.6.
A. Penulangan dinding vertikal
a) Hitungan gaya lintang dan gaya momen terfaktor
Bila y adalah kedalaman dari permukaan tanah urug,
momen terfaktor yang bekerja pada dinding vertikal:
Mu = 0,5 bl y2 Kal (y/3)(1,2) + 0,5q y2Kai( l ,6)
= 0,5 x 19 x y3 (0,271/3)(1,2) + 0,5 x 1 0 y2 x 0,271 (1,6)

129
= 1,03 y3+ 2,176y2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (a)

Gaya lintang terfaktor:


Vu = 0,5 bl 2Kal (1,2) + qy Kal (1,6)
= (0,5 x 19 x y3 x 0,271 ) (1,2) + 10 x y2 x 0,271 (1,6)
= 3,09y3 + 4,33y2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . (b)

Momen (Mu) dan gaya lintang (Su) dihitung dengan substitusi nilai-
nilai y ke dalam Persamaan (a) dan Persamaan (b). Nilai-nilai hasil
hitungan gaya lintang dan momen pada setiap potongan
ditunjukkan dalam Tabel 7.5.

Tabel 7. 5 Hasil hitungan momen dan gaya lintang terfaktor

.
Catatan: y = kedalaman diukur dari permukaan tanah urug

b) Hitungan kebutuhan tulangan geser


• Potongan I - I
d = 0,59 - 0,75 - 0,25 = 0,49 m = 490 mm

Beban geser terfaktor:


Vu = 22,2 kN

Kuat geser beton:


1 1
𝑉𝑐 = √𝑓𝑐′ 𝑏𝑤 𝑑 = √20𝑥1000𝑥430 = 323150 𝑁 = 323,150 𝑘𝑁
6 6
Vn = Vc = 0,75 X 323,15 = 242,36 kN > Vu = 22,2 kN (OK )

Untuk potongan II - II dan III - III dihitung dengan cara yang sama.
Hasil hitungan kebutuhan tulangan geser pada dinding vertical
ditunjukkan alam Tabel 7.6.
130
Karena seluruh nilai Vn= Vc > Vu, maka dinding vertikal tidak
memerlukan tulangan geser, hanya dipasang tulangan minimum
saja.

Tabel 7. 6 Hitungan tulangan geser dinding vertikal

c) Hitungan kebutuhan tulangan momen


Momen pada masing-masing potongan diambil dari Tabel
7.5. Hasil hitungan kebutuhan tulangan momen ditunjukkan dalam
Tabel 7.7.

Tabel 7. 7 Hasil hitungan tu1angan pada dinding vertika1

Sebagai contoh hitungan akan dihitung kebutuhan tulangan momen


pada potongan III - III:
Mu = 328,9 kNm
d = 800 - 75 - 25 = 700 mm
b = 1000 mm

Hitungan penulangan per meter panjang dinding:


1 𝑀𝑢
(− . 0,85. 𝑓𝑐′ 𝑏) 𝑎2 + (0,85. 𝑓𝑐′ . 𝑏. 𝑑)𝑎 − ( ) = 0
2 ∅
1 328,9𝑥106
(− 𝑥0,85𝑥20𝑥1000) 𝑎2 + (0,85𝑥20𝑥1000𝑥700)𝑎 − ( )=0
2 0,80
(−8500)𝑎2 + (11900000)𝑎 − (411125000) = 0

131
Dipero1eh: a1 = 35,4 mm dan a2 = 1364,6 mm, dan dipakai a = 35,4
mm, ni1ai c = 35,4/ 0,85 = 41,7 mm.
d−c 700 − 41,7
εs = εcu = 0,003 = 0,0474
c 41,7
fs = εs Es = 0,0474 x2x105 = 9472 MPa > 300MPa

Nilai tegangan tersebut melebihi nilai tegangan leleh ijin =


300.MPa, sehingga Karena fs > fy, maka diambil sebesar fy = 300
MP a.
0,85fc′ a. b 0,8520x35,4x1000
As = = = 2009 mm2
fy 300

Rasio penulangan (p):


𝐴𝑠 2009
𝜌= = = 0,00287
𝑏𝑥𝑑 1000𝑥700

Batasan Pmin menurut Pasal 9. 1 2 adalah sebesar 0,0020, sehingga


rasio penulangan masih memenuhi. Dengan nilai luas tulangan As =
2009 mm2, maka jumlah tulangan per meter pelat untuk diameter
tulangan 25 mm adalah:
2009
n= = 4,1 buah, Diambil 5 buah dengan diameter D25
1 2
π25
4

Jarak antar tulangan adalah: s = 1000/5 = 200 mm

Jarak antar tulangan maksimum ada1ah 3 x teba1 pe1at = 3 x 800 =


2400 mm atau 450 mm, sehingga j arak tu1angan masih memenuhi,
dan dipakai tu1angan D25-200.

Pada potongan I - I, hasil hitungan akan menghasilkan jarak


tulangan 1ebih besar dari 450 mm, sehingga untuk memudahkan
pelaksanaan jarak tulangan diambil sama dengan potongan II - II.
B. Penu1angan pe1at kaki

132
a) Hitungan gaya lintang dan gaya momen terfaktor
Gaya momen akibat tekanan tanah pada dasar fondasi yang
arahnya ke atas dengan menganggap distribusi tekanan dasar
pondasi ke tanah berbentuk trapesium:
Untuk x = 2,2 m; q2 = 61,61 + (2,2/4) (215,29 - 61,61 )
= 146,13 kN/m2
Untuk x = 3 m; q3 = 61,61 + (1/4)(215,29 - 61,61 )
= 176,87 kN/m2

Potongan IV - IV (kaki depan)


Gaya geser, Vu =
+ (215,29 - 176,87) x 0,5 x 1 = 19,21 (reaksi tanah)
+ 61,61 x 1 = 61,61 (reaksi tanah)
- 1 x 0,8 x 25 x 1,2 = - 24,00 (berat pe1at terfaktor)
Vu = 56,82 kN.
Momen, Mu =
+ 0,5 x 1 x 1 76,87 = 88,4 (reaksi tanah)
+ 2/3 x (215,29 - 176,87) x 0,5 x 1 = 12,8 (reaksi tanah)
- (0,8 x 1 x 25) x 0,5 x 1,2 =-12 (berat pe1at terfaktor)
Mu = 89,2 kN.m

Potongan V - V (kaki be1akang)


Gaya geser, Vu =
- (146,13 - 61,61 ) x 0,5 x 2,2 = -93 (reaksi tanah)
- 61,61 x 2,2 = - 123,22 (reaksi tanah)
+ (0,8 x 25 x 1,2)2,2 = 52,8(berat pelat terfaktor)
+ (6,2 x 19 x 1,2)2,2 = 311 (berat tanah terfaktor)
+ (10 X 1,6)2,2 = 35,2 (beban q terfaktor)
Vu = 1 82,78 kN

Mu =
- ( 61,61 x 2,22/2) = - 149 (reaksi tanah)
- ( 146,13 - 61,61 ) x 0,5 x 2,22/3 = - 68,2 (reaksi tanah)
+ (2,2 x 0,8 x 25) x 1,1 x 1,2 = 58,08 (berat pelat)
133
+ (2,2 X 6,2 x 19) x 1,1 x 1,2 = 342,09 (berat tanah terfaktor)
+ (2,2 X 10) x 1,1 x 1,6 = 3 8,72 (beban q terfaktor)
Mu = 22 1 ,69 kN.m

Hasil hitungan V., dan Mu pada pelat fondasi ditunjukkan dalam


Tabel 7.8

Tabel 7. 8 Hasil hitungan gaya geser dan momen pada kaki dinding

b) Hitungan kebutuhan tulangan geser

Potongan IV-IV
Beban geser terfaktor ( V.,) = 56,82 kN (Tabel 7.8)
d = tebal dinding - selimut beton - diameter tulangan
= 800 - 75 - 25 = 700 mm

Kuat geser beton:


1 1
𝑉𝑐 = √𝑓𝑐′ 𝑏𝑤 𝑑 = √20𝑥1000𝑥700 = 521749 𝑁 = 521,75 𝑘𝑁
6 6
Vn = Vc = 0,75 X 521,75 = 391,3 kN > Vu = 56,82 kN (OK )

Untuk potongan V-V dihitung dengan cara yang sama, Hasil


hitungan tulangan geser untuk potongan IV - IV dan V – V
ditunjukkan dalam Tabel 7.9.

Dari hitungan dalam Tabel 7.9, terlihat semua Vc > Vu, sehingga
dinding kantilever tidak memerlukan tulangan geser, namun tetap
dipasang tulangan minimum saja.

134
Tabel 7. 9 Hitungan tulangan geser pada kaki dinding penahan

c) Hitungan kebutuhan tulangan momen


Beban momen terfaktor pada putongan IV -IV:
Mu = 89,20 kN.m
d = 800 - 75 - 25 = 700 mm
b = 1000 mm

Hitungan penulangan per meter panj ang dinding:


1 𝑀𝑢
(− . 0,85. 𝑓𝑐′ 𝑏) 𝑎2 + (0,85. 𝑓𝑐′ . 𝑏. 𝑑)𝑎 − ( ) = 0
2 ∅
1 89,2𝑥106
(− 𝑥0,85𝑥20𝑥1000) 𝑎2 + (0,85𝑥20𝑥1000𝑥700)𝑎 − ( )=0
2 0,80
(−8500)𝑎2 + (11900000)𝑎 − (111500000) = 0

Dipero1eh: a1 = 9,43 mm dan a2 = 1390,6 mm, dan dipakai a = 9,43


mm, ni1ai c = 9,43 / 0,85 = 11,09 mm.
d−c 700 − 11,09
εs = εcu = 0,003 = 0,1862
c 11,09
fs = εs Es = 0,1862 x2x105 = 37244,6 MPa > 300MPa

Nilai tegangan tersebut melebihi nilai tegangan leleh ijin =


300.MPa, sehingga Karena fs > fy, maka diambil sebesar fy = 300
MP a.
0,85fc′ a. b 0,8520x9,43 x1000
As = = = 543 mm2
fy 300

Rasio penulangan (p) :


𝐴𝑠 543
𝜌= = = 0,00076
𝑏𝑥𝑑 1000𝑥700

135
Batasan min menurut Pasal 9.12 adalah sebesar 0,0020 atau luas
tulangan As = 0,0020 x 1 000 x 700 = 1400 mm2. sehingga rasio
penulangan masih memenuhi. Dengan nilai luas tulangan As =
1400 mm2, maka jumlah tulangan per meter pelat untuk diameter
tulangan 25 mm adalah:

1400
n= = 2,85 buah, Diambil 3 buah dengan diameter D25
1 2
π25
4

Jarak antar tulangan adalah: s = 1000/3 = 333 mm, maka diambil


300 mm

Jarak antar tulangan maksimum ada1ah 3 x tebal pe1at = 3 x 800 =


2400 mm atau 450 mm, sehingga j arak tu1angan masih memenuhi,
dan dipakai tu1angan D25-200.

Dengan cara yang sama untuk potongan V-V. Dari hitungan,


diperoleh untuk tulangan 25 mm dibutuhkan jarak 300 m, sehingga
untuk kaki depan (tulangan positif, diletakkan di bawah) dan
belakang (tulangan negatif, di letakkan di atas) dibutuhkan D25-
300.

136
Gambar 7. 7 Denah tulangan dinding penahan tanah

Selain penulangan terhadap momen, digunakan juga tulangan


memanjang yang berfungsi sebagai perangkai, untuk menambah
integritas struktur, menambah cadangan kuat lentur arah
memanjang fondasi dan juga sebagai tulangan susut dan pengaruh
suhu. Tulangan ini dipasang tegak lurus terhadap tulangan pokok
(tulangan momen). Besamya tulangan-tulangan susut dan suhu
minimum menurut SNI 03-2847-2002 untuk baja deform (BJTD)
mutu 30 adalah 0,002bh.

137
Dinding vertikal:
A , = 0,002bh = 0,002 x 1000 x 600 = 1 200 mm2 Dengan
memperhatikan syarat jarak tulangan maksimum, maka digunakan
tulangan 14D12.

Bagian kaki:
A, = 0,002bh = 0,002 x 1000 x 800 = 1600 mm2
Untuk bagian kaki tulangan memanjang digunakan 15D12.
Denah tulangan struktural dan tulangan susut ditunjukkan dalam
Gambar 7.3.

2.2. Latihan
Potongan melintang pangkal jembatan (abutment)
diperlihatkan dalam Gambar. Lebar dasar pondasi B = 4 m dan
ukuran lainnya dapat dilihat pada gambar tersebut. Gaya vertikal
pada tumpuan Qv = 50 kN/m dan gay a horisontal Qh = 10 kN/m.
Tanah urug pasir mempunyai  = 30° dan c = 0 kPa dan berat
volume b = 1 9 kN/m3, sedang tanah dasar pondasi berupa pasir
pula dengan  = 40°, c = 0 kPa, kapasitas dukung ijin, qa = 200
kN/m2. Diketahui dasar pondasi dinding sangat kasar dan di atas
tanah urug terdapat beban terbagi rata.

138
3. Penutup
3.1. Rangkuman
Dalam perancangan dinding penahan tanah dengan beton
ada yang pakai tulangan dan tidak pakai tulangan tergantung dari
ketinggian lereng yang ditahannya.

3.2. Test Formatif


Penampang dinding penahan tanah diperlihatkan pada Gambar.
Data tanah urug: c = 0, = 35°; b = 19 kN/m3.
Berat volume beton = 25 kN/m3.
Kapasitas dukung ijin tanah dasar, qa = 300 kN/m2
Selidiki kestabilan dinding penahan tersebut.

139
3.3. Umpan Balik
Materi yang sedang Anda pelajari merupakan pengetahuan
pendukung terhadap kompetensi “Penndahuan”. Berdasarkan
kriteria tingkat penguasaan kompetensi
Kompetensi utama : 90% - 100%
Kompetensi pendukung : 75%-90&
Kompetensi pelengkap : 60% - 75%
Maka standar minimal yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini
adalah 75. Bandingkan hasil jawaban tes mahasiswa dengan kunci
jawaban yang terdapat pada bagian akhir bahan ajar ini, kemudian
ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai menggunakan rumus
berikut:
Σ Jawaban benar
Tingkat penguasaan = -------------------------- X 100%
Σ Soal

3.4. Tindak Lanjut


Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih,
maka mahasiswa telah menguasai materi yang dipelajari dan
berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya dengan persetujuan
dosen pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum
mencapai 75% Anda masih harus mengulangi atau mempelajari
kembali bahan ajar ini

3.5. Kunci Jawaban Test Formatif


Penampang dinding penahan tanah diperlihatkan pada Gambar.
Data tanah urug: c = 0, = 35°; b = 19 kN/m3.
Berat volume beton = 25 kN/m3.
Kapasitas dukung ijin tanah dasar, qa = 300 kN/m2
Selidiki kestabilan dinding penahan tersebut.

140
Penyelesaian
Hitungan tekanan tanah dan j;uak pusat beban terhadap 0,
diperlihatkan dalam Tabel.7.10.
Gaya-gaya yang bekerja pada dinding gravitasi dan dinding
kantilever diperlihatkan pada Gambar.

Tabel 7. 10 Perhitungan beban vertikal

141
Tabel 7. 11 Perhitungan gaya horisontal

Dalam Tabel C9.9b , Pav dan Pah dihitung dengan persamaan:


Pah = Pa cos ( - ) = Pa cos 3,3°
Pav = Pa sin ( - ) = Pa sin 3,3°

(1) Stabilitas terhadap penggulingan


Wx +Pav x
Fgl = =
Pah
288,2 + 2,5x2,33 + 0,44x2,7 295,21
Fgl = = = 2,69 ≥ 1,5
43,55x2 + 7,65x3 109,65

(2) Stabilitas terhadap penggeseran


Tanah dasar  = 35°. Bila dasar fondasi dianggap sangat kasar,
maka b =  = 35°.
(Wx + Pav )tgδb (120 + 2,5 + 0,44)tg35
Fgs = = = 2,11,5(OK)
Pah 43.35 + 7,65

(3) Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah


M = Wx + Pavx - Pahy
M 295,21 − 109,65
x= = = 1,21 m dari O
W + Pav 152,94
e = [ ( 1,6/2) - 1,21 ] = 0,41 m > B/6 = 1,6/6 = 0,27 m

Tekanan pada dasar dinding (untuk e > B/6):


2𝑉 2𝑥152,94 𝑘𝑁 𝑘𝑁
𝑞𝑚𝑎𝑥 = = = 130,70 2 < 𝑞𝑎 = 300 2
3(𝐵 − 2𝑒) 3(1,6 − 20,41) 𝑚 𝑚

142
Bila dihitung berdasarkan lebar efektif fondasi (B' = B - 2e = 1,6 -
2 x 0,41 = 0,78 m), maka:
W + Pav 150 + 2,5 + 0,44 𝑘𝑁 𝑘𝑁
Fmax = = = 196,08 2 < 𝑞𝑎 = 300 2
B′ 0,78 𝑚 𝑚

Dari hasil hitungan-hitungan diatas, dinding penahan tanah


memenuhi syarat kestabilan. Dalam perancangan masih diperlukan
untuk memeriksa kestabilan lereng global akibat pengaruh beban
dinding penahan.

143
Daftar Pustaka
1. Braja M. Das, Principles of found. Eng, Brooks, Calofornia,
1984
2. Bowles. J: Found. Analysis Design, MC. Graw Hill, New
York, 1977
3. Brahma. SP: Found. Eng, Tata Mc. Graw Hill, New Delhi
4. Gregory. P: Retaining Found & Earth Struct, Mc. Graw
Hill, New York
5. Punmia, B.C., Soil Mechanic and Foundations Standard
Book House, New Delhi.

Senarai
Crib walls : dinding kisi
Counterfort : dinding berusuk
Block concrete : blok beton

144

Anda mungkin juga menyukai