PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah menambah wawasan akan peta Kadaster,
dan juga latar belakang lainnya adalah untuk pemenuhan tugas pada mata kuliah Survei &
Pemetaan. Dalam makalah ini saya akan memberikan pengetahuan bagi para pembaca tentang
apa pengertian dari peta Kadaster, kemudian fungsi dan manfaat peta kadaster dan juga tentang
komponen-komponen peta Kadaster. Semoga dari penyusunan makalah ini dapat memberikan
manfaat berupa pengetahuan maupun wawasan bagi penulis maupun bagi pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Peta Kadaster ?
2. Apa fungsi dan manfaat dari peta kadaster ?
3. Apa saja komponen-komponen yang terdapat dalam peta kadaster ?
C. Tujuan
1. Untuk membantu pembaca dalam memahami pengertian dari Peta kadaster
2. Untuk membantu pembaca dalam memahami fungsi dan manfaat peta kadaster
3. Untuk membantu pembaca dalam memahami komponen-komponen yang dada dalam peta
kadaster
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Fungsi dan Manfaat Peta Kadaster
1. Untuk Menunjukkan Detail Fisik Lahan
Fungsi pertama dari peta kadaster adalah untuk menunjukkan detail fisik dari sebuah lahan.
Nantinya, garis yang digambar akan menunjukkan detail fisik dari area tersebut. Pada peta dengan
skala 1:50.000 akan mewakili garis selebar 25 meter pada tanah.Ada banyak negara khususnya
negara berbukit dengan bidang yang terpisah lebarnya kurang dari 25 meter. Sebagian peta kadaster
umumnya harus berada di skala antara 1:500 dan 1:2.500 meski pada daerah yang lebih padat
kemungkinan diperlukan skala yang lebih besar.
Biasanya, peta kadaster hanya membutuhkan peta planimetri yang artinya tidak harus
menunjukkan topografinya. Jarak yang akan dicatat adalah jarak horizontal antara titik dan bukan
jarak permukaan yang sebenarnya pada tanah. Dengan begitu, area yang dicatat untuk sebidang
tanah di lereng bukit yang curam akan menjadi ekuivalen horizontal sehingga jauh lebih kecil dari
luas permukaan yang sebenarnya.
2. Menunjukkan Batas- Batas Kepemilikan Tanah
Peta kadaster juga berguna untuk menunjukkan jumlah titik yang cukup agar bisa
diidentifikasi dengan akurat di lapangan sehingga titik lain di tanah bisa diidentifikasi pada peta
atau sebaliknya. Hal ini mengartikan jika salah satu fungsi dari peta kadaster adalah untuk
menentukan batas-batas kepemilikan tanah dengan cara yang sederhana.
Karena tanda harus mudah dikenali, maka tanda tersebut harus terlihat mencolok. Data
tersebut kemudian bisa disimpan di dalam komputer serta dipakai untuk menggambar peta kadaster
atau untuk membangun surveyor sehingga bisa membangun kembali tanda batas yang sudah hilang.
3. Untuk Menunjukkan Jarak Sisi, Area dan Nomor Plot
Fungsi dari peta kadaster adalah untuk menunjukkan jarak sisi, area serta nomor plot.
Nomor referensi petak tanah bisa dipakai untuk mengidentifikasi plot yang bisa direferensikan
silang ke dalam file berisi informasi survei yang lebih terperinci seperti dimensi, data kepemilikan,
nilai serta penggunaan.
Sedangkan beberapa manfaat lain dari peta kadaster adalah sebagai berikut:
Menyediakan sarana yang siap untuk deskripsi dan identifikasi yang paling tepat dari
sebidang tanah tertentu.
Untuk catatan berkelanjutan hak atas tanah.
Sebagai indeks untuk survei petak tanah lain yang memperlihatkan informasi lebih
terperinci atau skala yang cukup besar untuk dimensi masing-masing plot yang bisa didapat
dari sebuah peta.
Untuk menunjukkan batas-batas parsel dan juga rincian sumber daya yang berhubungan
termasuk struktur fisik seperti tanah, geologi dan vegetasi dan juga cara pemakaian lahan.
Membantu dalam penilaian serta perpajakan tanah.
Memberikan solusi custom dari ujung ke ujung untuk citra satelit resolusi tinggi serta
menyediakan GIS untuk catatan tanah, penilaian serta lembaga kadaster di seluruh dunia.
3
C. Komponen Peta Kadaster
Pada saat data peta disimpan di dalam komputer, maka bisa ditarik di hampir seluruh skala dan bisa
memberikan kesan akurasi yang lebih besar dibandingkan kualitas data survei. Dalam peta kadaster
biasanya berisi komponen seperti nama atau nomor yang harus diberikan pada setiap bidang tanah
yang terpisah.
Referensi tersebut dikenal sebagai pengidentifikasian properti atau nomor referensi paket unik.
Sedangkan untuk komponen peta kadaster selengkapnya bisa dilihat sebagai berikut:
Nama pemberi atau penerima hibah.
Nomor judul yang berurutan.
Volume serta nomor folio tempat plot terdaftar.
Nama pertanian atau lokalitas lengkap dengan nomor plot individual.
Blok pendaftaran serta nomor plot individual.
Alamat kantor pos.
Referensi indeks jalan serta nomor parsel.
Koordinat grid atau geocode.
Batas divisi sipil atau kota.
Teks yang berhubungan dengan divisi sipil.
Batas peta survei bersertifikat.
Batas kanan jalan.
Teks terkait subdivisi.
Fitur vektor berhubungan dengan teks.
Fitur hidrologi.
Referensi yang sudah dipilih harus mudah untuk dimengerti serta diingat, mudah digunakan untuk
umum serta untuk komputer, bersifat permanen sehingga tidak berubah dengan penjualan properti
namun bisa diperbaharui pada saat terjadi pembagian tanah dan sebagainya.
Pada saat angka atau nama tersebut digambar di dalam peta, maka harus dipastikan tidak
mengaburkan detail dari peta itu sendiri. Peta kadaster harus bisa memperlihatkan batas-batas
masing-masing bidang tanah serta pada beberapa yurisdiksi yang juga bisa menunjukkan wilayah,
panjang dan juga bantalan aktual dari masing-masing garis batas.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan peta Kadaster sangat lah penting dalam merencanakan ataupun mendirikan suatu
bangunan, dengan adanya peta kadaster kita dapat mengetahui detail fisik lahan yang akan kita
gunakan. Sehingga bangunan tersebut dapat difungsikan secara maksimal serta daya tahannya dapat
berlangsung lama. Selain itu dengan adanya peta Kadaster, kita dapat menunjukkan batas- batas
kepemilikan tanah-tanah kita.
B. Saran-saran
Karena sering kali, tidak disadari perlunya suatu penelitian pendahuluan pada saat mendirikan
suatu bangunan, sedangkan sebagian besar masalah pada bangunan- bangunan sipil justru berkaitan
dengan kadaster. Maka diharapkan adanya kerja sama antara ahli kadaster teknik, yang menangani
masalah yang bersifat teknik sipil dengan dilatar belakangi ilmu fisik lahan , dan ahli geoteknik
yang lebih condong pada segi rekayasa tentang material yang digunakan, agar terciptanya suatu
bangunan yang kokoh dan dapat difungsikan secara maksimal.