2. Letak Geografis
Kota Malang merupakan salah satu kota tujuan wisata di JawaTimur karena potensi alam
dan iklim yang dimiliki. Letaknya yang berada di tengah–tengah wilayah Kabupaten
Malang, secara astronomis terletak pada posisi 112.060 - 112.070 Bujur Timur , 7.060 -
8.020 Lintang Selatan.
3. Batas Wilayah
Sebelah Utara Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso,
Kabupaten Malang
Sebelah Timur Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang, Kabupaten
Malang
Sebelah Selatan Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten
Malang
Sebelah Barat Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
1
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
4. Wilayah Administratif
Luas wilayah Kota Malang adalah sebesar 110,06 km2 yang terbagi dalam lima
kecamatan, yakni Kedungkandang, Sukun, Klojen, Blimbing, dan Lowokwaru.
Gambar 1 Peta Administrasi Kota Malang (Sumber: Kota Malang Dalam Angka 2020)
2
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
Secara menyeluruh, jumlah total desa/kelurahan yang berada di Kota Malang terdiri dari
57 desa/kelurahan.
Pada tahun 2019, Kota Malang memiliki 550 Rukun Warga (RW) dan 4.226 Rukun
Tetangga (RT) sebagaimana pada tabel berikut ini:
Tabel 3 Data Jumlah Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) Kota Malang
3
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
Rasio jenis kelamin Kota Malang pada tahun 2019 adalah 99,62 dengan didominasi jenis
kelamin perempuan. Artinya, perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki dengan
perbandingan 99,62 orang laki-laki per 100 perempuan.
4
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
5
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
6. Penggunaan Lahan
Berikut merupakan peta penggunaan lahan dari Kota Malang:
Peta tata guna lahan Kota Malang menunjukkan sebaran luas lahan yang digunakan
sebagai kawasan pemukiman, fasum-fasos, militer, perdagangan-jasa, industri dan Ruang
Terbuka Hijau (RTH). Kawasan hijau atau RTH ditunjukan pada bagian yang berwarna
hijau dengan luas sebanyak 15% atau sebesar 848.468,5 m2 dari total luas wilayah Kota
Malang. Dengan rata-rata suhu berkisar di bawah 30oC, Kota Malang sejatinya merupakan
kota terbesar penyumbang subsektor hasil pertanian. Akan tetapi, Kota Malang lebih
memprioritaskan pembangunan di sektor riil terutama di sektor industri, perdagangan dan
jasa-jasa, sedangkan sektor pertanian cenderung tergeser oleh sektor-sektor tersebut.
6
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
Berdasarkan gambar di atas, bahwa dengan luas wilayah Kota Malang seluas 110,06 km2
ini, penggunaan guna lahan terbesar adalah permukiman tertata yang seluas kurang lebih
3.966,66 Ha atau 36% dari luas wilayah Kota Malang (luas total permukiman seluas
4558,44 Ha). Penggunaan lahan kedua terbesar adalah untuk pertanian tanah
kering/tegalan seluas 2.654,17 Ha atau 24% dari luas wilayah sedangkan kebutuhan akan
lingkungan hijau atau ruang terbuka hijau baik berupa hutan atau taman atau pedestrian
hanya sebesar 15,67 Ha.
Sebagai lokasi amatan adalah ruang terbuka hijau publik yang ada di Kota Malang. Luas
ruang terbuka hijau di Kota Malang diperkirakan masih sekitar 28 persen dari luas kota.
Selain itu, proporsi antara ruang terbuka hijau privat dan rung terbuka hijau publik masih
belum seimbang.
Sejak tahun 2012, Pemerintah Kota Malang gencar melakukan revitalisasi untuk
meningkatkan luasan ruang terbuka hijau publik dan pencegahan pengalihan lahan. Pada
tahun 2013 Dinas Kebersihan dan Pertamanan (sekarang telah berganti nama menjadi
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman) berencana menambah titik titik taman setelah
melakukan pendataan ulang terhadap ruang terbuka hijau publik yang ada.
7
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
Berdasarkan peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Malang Tahun 2010-2030,
pembagian kawasan di Kota Malang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Kawasan Lindung
- Kawasan Lindung Setempat
- Ruang Terbuka Hijau (RTH)
b. Kawasan Lindung Budidaya
- Kawasan Permukiman
- Kawasan Perdagangan dan Jasa
- Kawasan Industri dan Pergudangan
- Kawasan Militer
- Kawasan Fasilitas Umum/Fasilitas Sosial
Terlihat pula bahwa berdasarkan peta RTRW Kota Malang, wilayah ini didominasi oleh
kawasan permukiman yang menyebar ke segala arah. Sementara itu, kawasan
perdagangan, fasum/fasos, dan jenis kawasan lainnya untukjenis kawasan lindung
budidaya cenderung berada di wilayah pusat Kota Malang. Untuk kawasan berupa Ruang
Terbuka Hijau (RTH) ataupun kawasan lindung setempat cenderung berada lebih banyak
di kawasan sebelah selatan dari Kota Malang.
Untuk menganalisis ketidaksesuaian pemanfaatan ruang, dilakukan penyamaan jenis
penggunaan lahan pada alokasi RTRW dengan kondisi eksisting. Penyamaan tersebut
digunakan sebagai dasar untuk mengetahui apakah pemanfaatan ruang saat ini sesuai
(konsisten) atau tidak sesusai (inkonsisten) dengan alokasi ruang RTRW.
8
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
7. Kondisi Sosial
Aspek Pendidikan
Kota Malang adalah kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, kota ini juga
dikenal sebagai kota pendidikan, karena banyaknya fasilitas pendidikan yang Tersedia
dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak, SD sampai Pendidikan Tinggi dan jenis
pendidikan nonformal seperti kursus bahasa asing dan kursus komputer, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Berikut merupakan informasi terkait
persebaran institusi pendidikan di Kota Malang berdasarkan tingkatan:
a. Data Jumlah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA)
9
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
10
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
11
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
12
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
Tabel 17 Data Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Malang
Aspek Ekonomi
Salah satu pilar utama penopang ekonomi Kota Malang adalah sektor/kategori
perdagangan. Jumlah sarana perdagangan di Kota Malang sebanyak 17.047 unit yang
terdiri dari 26 unit pasar dan 17.021 toko/kios/warung. Jumlah pasar paling banyak di
Kecamatan Klojen yaitu sebanyak 14 unit dan paling sedikit di Kecamatan Lowokwaru
yaitu 1 unit. Adapun untuk rincian sarana perdagangan Kota Malang dirangkumkan pada
tabel berikut ini:
Realisasi ekspor tahun 2019 mencapai 4.485.101,17 kilogram dengan nilai 2.807.086,34
dolar AS. Sedagkan untuk realisasi impor sebesar 961.290,10 kilogram dengan nilai
8.131.885,70 dolar AS. Ekspor paling besar dari Kota Malang adalah Scaffold net
rollgoods type E, Lankotex shelfer tarp, container net. Sedangkan impor terbesar Kota
Malang paling besar berupa unmanufactured fluecured virginia threshed.
13
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
Gambar 6 Realisasi Volume (kg) dan Nilai (US$) Ekspor Impor, 2019
8. Transportasi
Panjang jalan di Kota Malang 1.244,87 km yang terdiri dari 12,74 km jalan negara, 10,94
km jalan provinsi, dan 1.221,29 jalan kota. Dari sepanjang jalan tersebut dalam kondisi di
aspal semua. Dari jalan yang menjadi kewenangan kota Malang, 511,196 dalam kondisi
14
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
baik, 560,173 kondisi sedang, 130,056 kondisi rusah, dan 19,868 kondisi rusak berat.
Jumlah kendaraan di Kota Malang selalu meningkat setiap tahun, dengan jumlah paling
banyak adalah sepeda motor 482.817 unit, mobil penumpang 98.392 unit, truk 20.685 unit,
dan bus 1.082 unit.
Gambar 8 Panjang Jalan menurut tingkat kewenangan pemerintahan di kota malang (km), 2017–2019
9. Pariwisata
Di Kota Malang terdapat 1.444 unit restoran dan rumah makan dengan jumlah paling
banyak terdapat di Kecamatan Klojen yang berjumlah 686 buah. Untuk mendukung sektor
pariwisata, di Kota Malang terdapat 29 hotel bintang, 44 hotel nonbintang, 10 guest house
dan 17 wisma pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara selama tahun 2019
sebanyak 16.286 orang dan wisatawan domestik sebanyak 5.170.523 orang. Kunjungan
wisatawan paling banyak pada bulan Desember dan paling sedikit pada bulan April.
15
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
10. Kebencanaan
Berdasarkan data yang dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),
jumlah kejadian bencana yang terjadi di Kota Malang memiliki kecenderungan
peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2015, BPDB mencatat ada sebanyak 12 bencana.
Pada tahun 2016, jumlah tersebut meningkat menjadi 101 kejadian. Sedang pada tahun
2017, terdapat 192 kejadian. Dan di tahun 2018, jumlah itu meningkat kembali menjadi
222. Sedangkan pada tahun 2019, setidaknya hingga bulan April, tercatat terjadi 82
kejadian. Catatan kejadian bencana pada tahun 2015 dan 2016 masih cenderung sedikit
juga lantaran data belum terekam secara sistematis akibat Pusdalops PB belum terbentuk.
Adapun rincian kejadian bencana yang terjadi di Kota Malang mencakup:
- Kebakaran
16
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
- Tanah longsor
- Banjir
- Angin kencang
- Cuaca ekstrem
- Pohon tumbang
- Angin kencang
- Dsb
Berikut merupakan rincian dari peta risiko bencana dari masing-masing kecamatan yang
terletak di Kota Malang, Jawa Timur:
a. Kecamatan Blimbing
17
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
c. Kecamatan Sukun
18
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
e. Kecamatan Kedungkandang
19
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
Referensi
Badan Pusat Statistik Kota Malang. 2020. Kota Malang Dalam Angka 2020. Malang: Badan
Pusat Statistik Kota Malang.
20
Tugas Portofolio Perencanaan Tata Ruang Kota Malang
21