Kadaster 3D
Disusun Oleh:
Ayuli Serlia | 03311740000007
Dosen Pengampu:
Yanto Budisusanto, ST., M.Eng
Video ini menunjukkan pemodelan Kadaster 3D yang dilakukan pada wilayah sub-urban atau pinggiran kota dengan ciri-ciri wilayah yang cenderung
didominasi oleh pemukiman dan vegetasi dibandingkan wilayah pusat kota yang jauh lebih padat. Adapun pada video ini pemodelan Kadaster 3D
wilayah sub-urban dilihat menggunakan aplikasi Smart 3D Capture Viewer.
Pemodelan untuk wilayah sub-urban ini dapat dilihat dari berbagai perspektif sehingga sangat mendukung aspek kebutuhan Kadaster 3D dalam
mereprentasikan keadaan fisik dari bangunan yang berada di wilayah tersebut.
Perspektif 1
Perspektif 2
Selain itu, visualisasi 3D yang ada juga dapat disertai dengan tampilan TIN (Triangulated Irregular Network) untuk merepresentasikan kondisi
permukaan wilayah, termasuk permukaan bangunan.
Judul Video:
3D Land and Property Information Project
• Video ini menjelaskan tentang informasi tanah dan properti dalam format tiga dimensi (3D) oleh the University of Melbourne bekerja sama dengan
CSDILA (the Centre for Spatial Data Infrastructures & Land Administration).
• Adapun pendekatan yang dilakukan adalah untuk merepresentasikan hak kepemilikan (ownership rights) di wilayah Victoria, Australia, yang
mencakup perencanaan sub-divisi (Subdivision Plans).
• Menggunakan platform ini pula, kita dapat melihat visualisasi area mana • Informasi pada setiap unit dari apartemen juga dapat diperoleh.
yang merupakan kepemilikan pribadi dan yang mana merupakan area Oleh sebab itu, hal ini memungkinkan kita pula untuk menemukan
bersama, misalkan koridor, tempat parkir, dsb. Lantai mana yang hendak unit mana yang merupakan hak milik kita secara pribadi.
ditampilkan pun dapat ditentukan oleh pengguna platform ini.
Judul Video:
Super GIS Webinar - Towards a More Realistic GIS Solution- 3D Cadastre
Mengapa Kadaster 3D
Dibutuhkan?
1. Keamanan terkait hak
milik > Ownership
2. Mendukung pemasaran
lahan (dan properti) >
Value
3. Perkembangan
berkelanjutan > Use
4. Administrasi tanah yang Prosedur dalam
efisien dan efektif mempublikasi
5. Memperluas layanan
penggunaan dan nilai
dari kadaster
Studi Kasus dan Objektif SuperGIS
Collecting data
Aplikasi
3D di
wilayah
Kaohsiun,
Taiwan
Contoh
kemampuan
tambahan
pada
SuperGIS 3D
dsb
Paper Review
Title : Implementation of the 3D Cadastre in Israel
Authors : Rachel Adi, Anna Shnaidman and Shimon Barazani
Penelitian ini memberikan gambaran konseptual serta teknis dari proses registrasi Kadaster 3D, terkait dengan adanya usulan amandemen terhadap
Substansi Hukum Pertanahan Israel yang dikembangkan oleh tim proyek kadaster Survei 3D Israel.
• Peningkatan populasi yang berlangsung secara konstan menyebabkan semakin tingginya permintaan atas pemenuhan kebutuhan lahan di Israel
Studi Kasus yang notabenenya merupakan negara berukuran kecil.
• Kebutuhan terkait perencanaan dan perkembangan lahan menjadi semakin kompleks, baik di atas maupun di bawah permukaan tanah,
sehingga dibutuhkan suatu sistem administrasi pendaftaran tanah/lahan pada berbagai tingkatan (multi-level) secara akurat serta berbasis 3D.
• Penelitian terkait perkembangan Kadaster 3D di Israel sendiri telah dilakukan sejak akhir 90-an dan masih terus dikembangkan hingga saat ini.
Selain aspek pengembangan dan implementasi Kadaster 3D di Israel, aspek lain yang dipelajari adalah korelasi antara standar LADM ISO
(Land Administration Domain Model) dengan realisasi profil 3D dari Israel.
• Hingga saat ini, Israel belum menerapkan Kadaster 3D pada bidang administrasi pertanahan dikarenakan kompleksnya jenis pemanfaatan lahan
yang ada pada berbagai tingkat lahan (permukaan, atas, dan bahwa permukaan tanah).
1. Tidak memungkinkan untuk melakukan transaksi dan perpindahan kepemilikan dari suatu ruang pada bangunan menjadi kepemilikan atas
Hukum Pertanahan yang lahan. Artinya, tidak mungkin untuk mendaftarkan suatu rumah atas nama seseorang dan ruang bawah tanahnya atas nama orang lain.
Berlaku di Israel 2. Registrasi pertanahan didefinisikan secara dua dimensi (2D)
3. Pembagian secara vertikal untuk beragam tingkatan spasial membutuhkan registrasi secara 3D > menjadi rujukan amandemen hukum agar
administrasi pertanahan dilakukan secara 3D untuk memungkinkan implementasi poin ketiga.
Prinsip
Pendaftaran
Kadaster 3D
Proses
pendaftaran
secara umum
Step 3: Creating One Solid Spatial Parcel Step 4: Spatial Cutting (Creating volume for
(Creation of Full 3-Dimensional Model) each ordinary parcel representing the sphere
of ownership of the parcel’s owner(s))
Step 5: Creating Spatial Parcels Step 6: Create a spatial parcel within a block
Contoh Pemodelan 3D yang dilakukan pada stasiun kereta di
Kota Modi’in dengan batasan area menurut City Building Plan
no. 1/23/MD.
Perbandingan antara kondisi
eksisting dengan pemodelan
3D yang dihasilkan.
Step 9: Exporting Information Entities to Step 10: Creating Union and Distribution
3D PDF Fil Tables and Producing Registration Texts
Kelebihan
Paper ini memberikan deksripsi secara detail mengenai implementasi
Step 11: Exporting the Information to Kadaster 3D, baik ditinjau dari sudut pandang hukum maupun teknis,
Three-Dimensional Formats sehingga dapat dijadikan acuan bagi penelitian ke depannya untuk bidang
Kadaster 3D di Israel.