Anda di halaman 1dari 11

Tugas 4

Kadaster 3D
Disusun Oleh:
Ayuli Serlia | 03311740000007

Dosen Pengampu:
Yanto Budisusanto, ST., M.Eng

Departemen Teknik Geomatika


Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Judul Video:
3D City Model of Suburban Area for Cadastral

Video ini menunjukkan pemodelan Kadaster 3D yang dilakukan pada wilayah sub-urban atau pinggiran kota dengan ciri-ciri wilayah yang cenderung
didominasi oleh pemukiman dan vegetasi dibandingkan wilayah pusat kota yang jauh lebih padat. Adapun pada video ini pemodelan Kadaster 3D
wilayah sub-urban dilihat menggunakan aplikasi Smart 3D Capture Viewer.

Tampilan pertama menunjukkan cakupan


Setelah dilakukan zoom in untuk melihat
wilayah yang dikerjakan pada pemodelan
perumahan yang ada secara lebih mendetail
Kadaster 3D untuk wilayah sub-urban
3D City Model of Suburban Area for Cadastral

Pemodelan untuk wilayah sub-urban ini dapat dilihat dari berbagai perspektif sehingga sangat mendukung aspek kebutuhan Kadaster 3D dalam
mereprentasikan keadaan fisik dari bangunan yang berada di wilayah tersebut.

Perspektif 1
Perspektif 2

Selain itu, visualisasi 3D yang ada juga dapat disertai dengan tampilan TIN (Triangulated Irregular Network) untuk merepresentasikan kondisi
permukaan wilayah, termasuk permukaan bangunan.
Judul Video:
3D Land and Property Information Project
• Video ini menjelaskan tentang informasi tanah dan properti dalam format tiga dimensi (3D) oleh the University of Melbourne bekerja sama dengan
CSDILA (the Centre for Spatial Data Infrastructures & Land Administration).
• Adapun pendekatan yang dilakukan adalah untuk merepresentasikan hak kepemilikan (ownership rights) di wilayah Victoria, Australia, yang
mencakup perencanaan sub-divisi (Subdivision Plans).

• Untuk platform visualisasi 3D dibentuk dan disusun oleh


CSDILA dengan prototipe visualisasi berbasis web
sebagai berikut:
• Melalui platform ini, juga dimungkinkan untuk menentukan bagian fisik dari bangunan apa sajakah yang hendak ditampilkan atau tidak. Hal ini dapat
dilakukan dengan mematikan ataupun menghidupkan kumpulan layer yang tersedia pada panel Physical Object Control.

• Menggunakan platform ini pula, kita dapat melihat visualisasi area mana • Informasi pada setiap unit dari apartemen juga dapat diperoleh.
yang merupakan kepemilikan pribadi dan yang mana merupakan area Oleh sebab itu, hal ini memungkinkan kita pula untuk menemukan
bersama, misalkan koridor, tempat parkir, dsb. Lantai mana yang hendak unit mana yang merupakan hak milik kita secara pribadi.
ditampilkan pun dapat ditentukan oleh pengguna platform ini.
Judul Video:
Super GIS Webinar - Towards a More Realistic GIS Solution- 3D Cadastre

Kadaster 3D berfungsi untuk menghasilkan


representasi yang lebih realistis dan paling
mendekati keadaan sebenarnya dibandingkan
Kadaster 2D untuk menghindari
kesalahpahaman pada penentuan hak atas
tanah dan bangunan dsb, contohnya pada
bangunan rusun/apartemen dengan kemilikan
lahan bersama.

Mengapa Kadaster 3D
Dibutuhkan?
1. Keamanan terkait hak
milik > Ownership
2. Mendukung pemasaran
lahan (dan properti) >
Value
3. Perkembangan
berkelanjutan > Use
4. Administrasi tanah yang Prosedur dalam
efisien dan efektif mempublikasi
5. Memperluas layanan
penggunaan dan nilai
dari kadaster
Studi Kasus dan Objektif SuperGIS

Collecting data

Aplikasi
3D di
wilayah
Kaohsiun,
Taiwan

Contoh
kemampuan
tambahan
pada
SuperGIS 3D
dsb
Paper Review
Title : Implementation of the 3D Cadastre in Israel
Authors : Rachel Adi, Anna Shnaidman and Shimon Barazani

Penelitian ini memberikan gambaran konseptual serta teknis dari proses registrasi Kadaster 3D, terkait dengan adanya usulan amandemen terhadap
Substansi Hukum Pertanahan Israel yang dikembangkan oleh tim proyek kadaster Survei 3D Israel.

• Peningkatan populasi yang berlangsung secara konstan menyebabkan semakin tingginya permintaan atas pemenuhan kebutuhan lahan di Israel
Studi Kasus yang notabenenya merupakan negara berukuran kecil.
• Kebutuhan terkait perencanaan dan perkembangan lahan menjadi semakin kompleks, baik di atas maupun di bawah permukaan tanah,
sehingga dibutuhkan suatu sistem administrasi pendaftaran tanah/lahan pada berbagai tingkatan (multi-level) secara akurat serta berbasis 3D.
• Penelitian terkait perkembangan Kadaster 3D di Israel sendiri telah dilakukan sejak akhir 90-an dan masih terus dikembangkan hingga saat ini.
Selain aspek pengembangan dan implementasi Kadaster 3D di Israel, aspek lain yang dipelajari adalah korelasi antara standar LADM ISO
(Land Administration Domain Model) dengan realisasi profil 3D dari Israel.
• Hingga saat ini, Israel belum menerapkan Kadaster 3D pada bidang administrasi pertanahan dikarenakan kompleksnya jenis pemanfaatan lahan
yang ada pada berbagai tingkat lahan (permukaan, atas, dan bahwa permukaan tanah).

1. Tidak memungkinkan untuk melakukan transaksi dan perpindahan kepemilikan dari suatu ruang pada bangunan menjadi kepemilikan atas
Hukum Pertanahan yang lahan. Artinya, tidak mungkin untuk mendaftarkan suatu rumah atas nama seseorang dan ruang bawah tanahnya atas nama orang lain.
Berlaku di Israel 2. Registrasi pertanahan didefinisikan secara dua dimensi (2D)
3. Pembagian secara vertikal untuk beragam tingkatan spasial membutuhkan registrasi secara 3D > menjadi rujukan amandemen hukum agar
administrasi pertanahan dilakukan secara 3D untuk memungkinkan implementasi poin ketiga.

Prinsip
Pendaftaran
Kadaster 3D

1. Identifikasi persil secara 2. Pendefinisian objek tertentu


spasial untuk memperoleh yang akan dibagi, misalkan jika
nomor blok pada batasan lokasi objek spasialnya adalah pipa
yang ada yang berada pada lebih dari satu 3. Persil spasial dapat pula berada di
blok, pembagian persil spasialnya atas ataupun di bawah permukaan 5. Sebelum pembuatan perencanaan
adalah berdasarkan pembagian tanah. persil 3D, perencanaan secara 2D untuk
dari blok. dokumentasi perbatasan harus dibuat
4. Perencanaan persil 3D mengacu berdasarkan persil final.
kepada penentuan persil yang sudah
final dari sisi pembagian areanya.
Diagram Alir Pelaksanaan
Penelitian

Proses
pendaftaran
secara umum

Contoh Implementasi Teknis Kadaster 3D di Stasiun Kereta Kota Modi’in, Israel


Menggunakan Aplikasi AutoCAD Civil 3D
Step 1: Preparation and assimilation of planning data Step 2: Creating Parts of Solids

Step 3: Creating One Solid Spatial Parcel Step 4: Spatial Cutting (Creating volume for
(Creation of Full 3-Dimensional Model) each ordinary parcel representing the sphere
of ownership of the parcel’s owner(s))
Step 5: Creating Spatial Parcels Step 6: Create a spatial parcel within a block
Contoh Pemodelan 3D yang dilakukan pada stasiun kereta di
Kota Modi’in dengan batasan area menurut City Building Plan
no. 1/23/MD.
Perbandingan antara kondisi
eksisting dengan pemodelan
3D yang dihasilkan.

Hasil penelitian menunjukkan


bahwa terdapat kesesuaian
antara hasil visualisasi
Kadaster 3D yang dibuat
Step 7: Creating Property (Characteristics) Step 8: Creating dimensions for the spatial Parcels dengan kondisi eksisting.
Cuts

Step 9: Exporting Information Entities to Step 10: Creating Union and Distribution
3D PDF Fil Tables and Producing Registration Texts
Kelebihan
Paper ini memberikan deksripsi secara detail mengenai implementasi
Step 11: Exporting the Information to Kadaster 3D, baik ditinjau dari sudut pandang hukum maupun teknis,
Three-Dimensional Formats sehingga dapat dijadikan acuan bagi penelitian ke depannya untuk bidang
Kadaster 3D di Israel.

Step 12: Uploading Model to 3- Kekurangan


Dimensional Data Base and Displaying Contoh implementasi secara teknis yang diberikan hanya pada lokasi stasiun
Model from Data Base
kereta sehingga masih harus dilakukan penelitian terkait implementasi teknis
untuk jenis lokasi lain, seperti apartemen/rumah susun, mall, dsb.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai