Anda di halaman 1dari 9

Mata Pelajaran :

ILMU PELAYARAN DATAR

Kegiatan Pembelajaran :

Memahami Bentuk dan Ukuran Bumi

1. Maksud dan tujuan Ilmu Pelayaran.


1) Menentukan tempat, di mana kapal berada di bumi;
2) Mencari jalan mana kapal dapat tiba di tempat tujuan dengan aman.

2. Bentuk bumi; putaran poros; kutub-kutub.


Bentuk :
Bumi berbentuk mirip sebuah bola. Bukti-bukti antara lain sebagai berikut :
1) Jika sebuah kapal nampak mendatang, maka kita melihat pertama kali bagian-bagian
kapal yang paling atas, kemudian baru lambungnya.
2) Dari bumi kita dapat melihat sebagian dari padanya. Batas yang berbentuk lingkaran dari
bagian tsb. Disebut tepi langit. Semakin tinggi kita naik, semakin luas kita dapat melihat
bumi.
3) Peta-peta laut dibuat dengan anggapan bahwa bumi berbentuk bola. Segala perhitungan
didasarkan juga atas anggapan yang sama. Dengan pertolongan peta-peta dan
perhitungan-perhitungan tersebut hasilnya ternyata cocok dan benar.
Bola besar ini berputar setiap hari satu kali mengelilingi sebuah garis.
Poros bumi = garis keliling mana bumi perputar.
Kutub-kutub = titik-tik potong dari poros bumi dengan permukaan bumi. (Kutub Utara dan
Kutub Selatan.

3. Lingkaran-lingkaran di bumi; derajat; menit.


Di bumi kita dapat melukis dua jenis lingkaran, yaitu lingkaran besar dan lingkaran kecil
Lingkaran besar = lingkaran yang membagi luas bumi dalam dua bagian yang sama.( titik
pusatnya selalu berimpit dengan titik pusat bumi).
Lingkaran kecil = lingkaran yang membagi luas bumi dalam dua bagian yang tidak sama
besarnya.
Semua lingkaran besar adalah sama besarnya; tetapi semua lingkaran kecil tidak sama
besarnya.

1
KU

E KU

Q
a
b
a
KS

Lingkaran itu biasanya dibagi dalam busur-busur yang lebih kecil dan sama besarnya.
Derajat = satu derajat (1 0 ) adalah 1 / 360 bagian dari lingkaran.
Menit = satu menit ( 1 ‘ ) adalah 1 / 60 bagian dari satu derajat.

360 0 /
0
000
0
045
0
315

270 0 090 0

225 0 135 0

180 0

Katulistiwa (Equator) = lingkaran besar di bumi yang titik-tiknya terletak sama jauhnya
terhadap kutub Utara dan kutub Selatan. (bidang katulistiwa terletak tegaklurus
pada poros bumi).
Setengah bulatan = kedua setengah bagian permukaan bumi yang terbagi oleh katulistiwa.
(setengah bulatan bumi Utara dan setengah bulatan bumi selatan).

Derajah (Meridian) = lingkaran besar di bumi yang berjalan dari kutub ke kutub.

Derajah Nol = derajah yang melalui Greenwich- (bagian kota London)


Disebut juga derajah Pertama.

2
Jajar (Paralel) = lingkaran kecil di bumi yang berjalan sejajar dengan katulistiwa

Apabila kita ingin menentukan letak suatau titik di bumi, maka kita tarik derajahnya dan
jajarnya melalui titik tersebut. Dengan demikian maka letak tempat tersebut dapat
ditunjukkan dengan lintangnya dan bujurnya.
KU

A
Gr.

E Q

O B

KS

Poros Bumi

Kutub Utara

Pusat Bumi

Lingkaran kecil

Derajah = Meridian

0
katulis tiw a = lintang 0
Jajar

Lingkaran Besar

Kutub Selatan

Poros Bumi

4. Lintang suatu tempat di bumi.


Lintang = busur derajah yang melalui tempat tertentu, dihitung mulai dari katulistiwa sampai
jajarr tempat tersebut ( busur BA)

3
Tiap titik di katulistiwa mempunyai lintang = 00.
Kutub-kutub mempunyai lintang = 900

Kita mengenal pembedaan lintang Utara dan lintang Selatan (masing-masing dari 00  900).
Semua titik pada suatu jajar mempunyai lintang yang sama, sebab semua titik tsb. Terletak
sama jauhnya dari katulistiwa.
Karena semua titik pada suatujajar mempunyai lintang yang sama, maka lintang suatu titik di
bumi dapat kit abaca pada tiap derajah yang lain, misalnya pada derajah nol.
Pengukuran ini harus selalu dimulai pada katulistiwa dan berakhir pada jajar tempat tersebut.
Pada suatu derajah kita dapat juga mengukur perbedaah lintang dari dua tempat tertentu.

Perbedaan lintang atau ∆ li = busur derajah, dihitung dari jajar titik yang satu sampai jajar
titik yang lain. Perbedaan lintang disebut juga perubahan lintang.

Lintang senama dan tidak senama :


Jika dua titik di bumi keduanya terletak di setengah bulatan Utara ataupun keduanya
terletak di setengah bulatan Selatan, maka lintangnya disebut senama.

Jika titik yang satu terletak di setengah bulatan Utara dan yang lain di setengah
bulatan Selatan, maka lintangnya disebut tidak senama.

Jika dua tempat di bumi mempunyai lintang yang senama, perbedaan lintangnya ( ∆ li ) kita
peroleh dengan mengurangkan kedua lintangnya satu sama lain.
Jika mempunyai lintang yang tidak senama, maka untuk memperoleh ∆ li kita harus
menambahkan kedua lintangnya.

Contoh :

l 1 (A) = 030 15’ U l 1 (A) = 030 15’ U


l 2 (B) = 060 30’ U l 2 (B) = 060 30’ S
(-) (+)

∆ li = 030 15’ ∆ li = 090 45’

4
KU KU

delta li
l2
A C
l1
Q E l1 Q
E delta li

l2
D

KS KS

gambar ; 3

5. Bujur suatu tempat di bumi.


Bujur = busur terkecil pada katulistiwa, dihitung mulai dari derajah nol sampai derajah yang
melalui tempat itu

Dalam gambar; 2, OB adalah bujur tempat itu.


Semua titik pada derajah nol mempunyai bujur = 00.

Bujur Timur dan Bujur Barat.


Jika kita berdiri di titik potong dari katulistiwa dan derajah nol dengan menghadap ke
Utara, maka tempat-tempat di sebelah tangan kanan mempunyai bujur Timur dan di
sebelah tangan kiri mempunyai bujur Barat.

Semua titik pada derajah yang sama mempunyai bujur yang sama.
Tempat-tempat pada bujur 1800 T = bujur 1800 B.
Pada katulistiwa kita dapat juga mengukur perbedaan bujur dari dua tempat tertentu.

Perbedaan bujur atau ∆ Bu = busur terkecil pada katulistiwa, dihitung dari derajah titik yang
satu sampai derajah titik yang lain.
Perbedaan bujur disebut juga perubahan bujur.

5
Bujur senama dan bujur tidak senama :
1) Jika bujur kedua tempat adalah senama, perbedaan bujurnya ( ∆ Bu ), kita peroleh
dengan mengurangkan kedua bujurnya satu sama lain.
2) Jika bujurnya tidak senama di dekat derajah nol, maka untuk memperoleh ∆ Bu
kita harus menambahkan keduabujurnya.
3) Jika bujurnya tidak senama di dekat bujur 1800 maka ∆ Bu-nya dapat ditentukan
dengan dua cara :

a. Jumlahkan kedua bujur tersebut dan kurangkan hasilnya dari 3600;


b. Kurangkan tiap bujur dari 1800, dan jumlahkan kedua hasilnya.

Contoh :
KU

A
Gr.

B
Bu1 (A) = 0570 30’ T E Q
Bu2 (B) = 0720 10’ T O delt a Bu
(-)
∆ Bu = 150 20’

1). KS

2)
KU

A
Gr.

E B
Q
delt a Bu
Bu1 (A) = 070 40’ T
Bu2 (B) = 020 10’ B
(+)
∆ Bu= 90 50’
KS

3).

6
KU

Bu1 (A) = 1770 40’ T


Bu2 (B) = 1780 50’ B
A
∆ Bu = 30 30’ B

E Q
delt a Bu

0
180

KS

Pada contoh terakhir (c) kita hitung sbb :

Cara a) : 1770 40’ + 1780 50’ = 3560 30’ ;


3600 - 3560 30’ = 30 30’

cara b) : 1800 – 1770 40’ = 20 20’


1800 – 1780 50’ = 10 10’
20 20’ + 10 10’ = 30 30’

Pada penunjukan lintang dan bujur harus selalu diingat bahwa : Lintang dan perbedaan
lintang (∆ li ) dapat dibaca pada setiap derajah.
Tetapi bujur dan perbedaan bujur (∆ Bu ) dapat dibaca hanya pada katulistiwa saja.

6. Jajar-jajar istimewa; daerah; iklim.


Beberapa jajar istimewa adalah sebagai berikut :

1) Lingkaran Balik Mengkara, ialah jajar pada 23,50 U.


2) Lingkaran Balik Jadayat, ialah jajar pada 23,50 S
3) Lingkaran Kuutub Utara, ialah jajar pada 66,50 U
4) Lingkaran Kutub Selatan, ialah jajar pada 66,50 S

7
(lihat gambar; 5)

Kutub Uta ra

Lingkaran Kutub Uta ra = Jajar 66,5 0 U


I

0
Lingkaran Balik Mengkara = Jajar 23,5 U
II

katu lis tiwa = linta ng 0 0

III
0
Lingkaran Balik Jadayat = Jajar 23,5 S

II
Lin gkaran Kutub Selatan = Jajar 66,5 0 S

Kutub Selata n

Lingkaran-lingkaran jajar tersebut membagi permukaan bumi menjadi 5 bagian yang disebut
daerah iklim.
I. Daerah iklim dingin : terletak pada tiap setengah bulatan bumi, pada sisi kutub dari
lingkaran kutub.
II. Daerah iklim sedang : terletak pada tiap setengah bulatan, (daerah iklim sub tropik) antara
lingkaran balik dan lingkaran kutub.
III. Daerah iklim panas (daerah iklim tropik) : terletak antara kedua lingkaran balik.

Pembagian Arah Mata Angin

Arah Mata Angin Di Dalam Dunia Pelayaran - Dalam pelajaran teori dasar Ilmu PelayaranDatar
(IPD) sering kita jumpai tentang mata angin. Dan arti dari arah mata angin adalah lingkaran 360° (360
derajat) bumi dari utara ke utara lagi,
Dimana yang terdiri menurut empat inti primer/ utama yakni Utara,Timur,Selatan,Barat, dan pada
jabarkan lagi ke 16 lainnya yg masing-masing mempunyai sudut dari lingkaran tersebut sebanyak 22,5°
(22,lima derajat) sehingga sebagai misalnya ini: Mata angin inilah yang nakan selalu memenami kita di
dalam pelayaran dan bernavigasi.

8
Pembagian Mata angin yang masyarakat kenal hanya 4 Bagian saja diantaranya Arah Utara, Arah
Barat, Arah Selatan Dan Arah Timur. Padahal masih ada nama nama dari pembagian pembagian terkecil lagi
dari ke empat mata arah angin di dalamnya.
Setelah kita mengetahui 4 mata angin utama maka ke empat itu di bagi lagi keDalam ke 16 (enam
belas) arah mata angin diatas terdapat juga anak-anaknya hingga menjadi 32 arah, yg didalam ilmu pelayaran
di sebut 32 surat,

Pusat mata angin terdapat 8 arah dengan urutan berikut (mengikuti arah jarum jam):

1. Utara (0°)
2. Timur laut (45°): Terletak di antara utara dan timur
3. Timur (90°)
4. Tenggara (135°): Terletak di antara timur dan selatan
5. Selatan (180°)
6. Barat daya (225°): Terletak di antara selatan dan barat
7. Barat (270°)
8. Barat laut (315°): Terletak di antara barat dan utara

Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata angin utama. Utara dan selatan menggambarkan
kutub Bumi, manakala timur dan barat menentukan arah putaran Bumi.

Anda mungkin juga menyukai