Haluan ialah arah yang ditempuh kapal dalam pelayarannya. Kita mengenal
1. Haluan Loxodrom yaitu garis haluan yang memotong derajah-derajah dan jajar-
jajar dengan sudut yang sama besarnya. Berlayar mengunakan haluan Loxodrom
berarti berlayar dengan haluan yang tetap. Pada peta Mercator, huluan Loxodrom
2. Haluan Lingkaran besar atau haluan Orthodrom ialah haluan yang memotong
Berlayar dengan lingkaran besar, jarak atau jauh yang ditempuh akan menjadi
ini hanya akan berarti jikalau jarak yang ditempuh cukup besar.
Orthodrom tidak akan dibicarakan disini, sebab merupakan materi untuk calon M.P.B.
I. saja.
1
300 u
PETA MERCATOR
B
200u
100 u
besarnya.
2
PENDAHULUAN
dahulu.
HALUAN UTARA/SELATAN
Berlayar dengan haluan utara atau selatan, berarti berlayar mengikuti derajah,
dengan demikian bujur tidak berubah. yang berubah hanya lintangnya dimana
perubahan menit lintang atau ∆L sama dengan jumlah mil. jauh. Misalnya Jauh=80
Contoh 1:
Dari tempat tolak 010 43’ U/ 112018’ T sebuah kapal berlayar dengan haluan
Contoh 2. :
3
Dari tempat tolak 010 12’ S/ 1080 43’ T sebuah kapal berlayar dengan haluan
Tempat tolak
03036’
02023’
Tempat tiba
HALUAN TIMUR/BARAT
4
Berlayar haluan timur atau barat, berarti berlayar mengikuti jajar, jadi
antara C dan D.
K I Di khatulistiwa= Jauh=∆b, lain Jauh ≠
digunakan rumus
1. dihitung dari rumus ∆b=simpang sec lintang dengan daftar VIII dan X
Contoh 1 :
Dari tempat tolak 11000’U /112014’T sebuah kapal berlayar dengan haluan
5
8 8,15 +
∆b = 323,94
=323,9 = 5023’,9T
Catatan
Perhitungan ∆b dengan menggunakan daftar II tidak seteliti dengan
perhitungan dengan menggunakan rumus ∆b= simpang X sec.1 dan
hasilnya akan berbeda sedikit. Untuk menggunakan praktis, memakai daftar
II dapat dianggap cukup memadai.
Contoh 2 :
Dari tempat tolak 060 30’ S / 1270 58’ T sebuah kapal berlayar dengan haluan
sejati barat. Jauh 243 mil. Diminta : tempat tiba.
Daftar II
Simpang: ∆b :
200 201,3
40 40,26
3 3,019 +
∆b = 244’,579
= 244’6
= 40 04’,6 B.
∆L=3240 = 50 24’
Tempat tolak = 060 30’ S - 1270 58’ T
∆L = 0 , ∆b = 40 04’,6 B
Tempat tiba = 060 30’ S - 1230 53’,4 T
SIMPANG=318 MIL
117038’ T
1120 14’ T
Catatan
Perhitungan ∆b dengan menggunakan daftar II tidak seteliti dengan
perhitungan memakai rumus ∆b= simpang X sec.L dan hasilnya akan berbeda
sedikit.
6
Untuk penggunaan praktis, Pemakaian daftar II dapat dianggap cukup
memadai.
HALUAN SERONG
Haluan serong ialah haluan yang arahnya bukan utara, selatan, timur atau
Untuk menentukan nama ∆L dan ∆b, haluan tadi namanya diubah menjadi
asimutal,yaitu dihitung dari utara atau dari selatan, kebarat atau ke timur sehingga
sudutnya lebih kecil dri 90 0. nama sebutan asimutal ini, menjadi nama sebutan ∆l dan
∆b nya.
Contoh 1.
Haluan 630, dihitung dari utara ke timur sebesar 630. karena 630 ini lebih kecil dari
Contoh 2.
Haluan 1410, dihitung dari utara ke timur sebesar 141 0. untuk mendapat sudut yang
lebih kecil dari 900, haruslah dihitung dari selatan ke timur. Besarnya ialah 180 0-
U
U
7
630
1410
B T
B T
390
S
S
Contoh .
Haluan 2420, dihitung dari utara ke timur sebesar 2420. untuk mendapatkan
sudut yang lebih kecil dari 900, haruslah dihitung dari selatan ke barat. Besar nya
Contoh 4.
Haluan 3260, dihitung dari utara ke timur sebesar 326 0. untuk mendapat
sudut yang lebih kecil dari 900 , haruslah dihitung dari utara ke barat. Besarnya
U
U
340
B T
B T
8
Ubahlah haluan asimutal-asimutal dibawah ini medjadi haluan biasa yang dihitung
a. U 330 T g. S 130 B
b. U 180 T h. S 410 B
c. U 720 T i. S 680 B
d. U 460T j. S 730 B
e. U 510 T k. S 810 B
f. U 030T l. S 390 B
∆L = Jauh cos H.
Simpang = Jauh sin H
∆b = simpang sec lm.
Lm = lintang menengah antara tempat tolak dengan tempat tiba. ∆l dan simpang
dapat dicari dengan perhitungan atau dapat pula dicari dalam daftar I. daftar I disusun
dengan rumus-rumus :
∆l = Jauh cos H dan simpang = Jauh sin H. Jadi dengan unsur haluan dan jauh,∆l
∆b = simpang sec lm. Jadi dengan unsur simpang dan lm akan diperoleh ∆b. Nilai
∆b dalam daftar II hanya untuk besar simpang dari 1 0 sampai 90. Untuk mencari ∆b
dari simpangnya lebih besar dari 90, dilakukan hal sebagai berikut :
Misalnya lintang menengah =120 dan simpang = 432 mil. Diminta : ∆b.
9
Simpang ∆b Simpang ∆b ∆b
4 4.09 400 100 x 4.09 409.0
3 3.067 30 10 x 3.067 30.67
2 2.045 2 1 x 2.045 2.045 +
Jumlah ∆b = 441.715
Cara lain
Lintang tolak dan lintang tiba senama.
Lintang menengah = Lintang yang lebih kecil + ½ ∆L
B Lb= Lintang B
∆L
∆L
Lm= Lintang menengah
∆L Lb
Lm
LA = Lintang A
LA
K I = Khatulistiwa
Contoh
Dari tempat tolak 030 18’ U/ 1140 33’ T sebuah kapal berlayar dengan haluan
sejati = 1310. Jauh = 198 mil. Diminta : tempat tiba
Penyelesaian :
Dengan daftar I dan II
Dari daftar I dengan haluan = 149’, 4 = 20 29’,4.
10
Tempat tiba = 010 08’,1 U - = 1170 02’,5 T
A = tempat tolak
Simpang B = tempat tiba
C B H = haluan
AB = Jauh
AC =∆L
BC = simpang
11
∆L H
Rumus-rumus : Simpang = ∆b cos Lm.
Tg H = Simpang
∆L
Jauh = ∆ L sec H
Jauh = ∆ l tg H cosec H
A
Catatan :
1. untuk haluan-haluan yang mendekati timur/barat, dipakai rumus jauh
= ∆ L tg H cosec H.
2. Simpang dapat pula dicari dari daftar III.
Contoh 1 :
Diminta haluan dan jauh antara tempat tolak 030 14’ U/ 1660 11’ T dan tempat
tiba 080 21’ U/ 1200 38’ T.
Penyelesain
Catatan
1. Jika lintang tempat tiba lebih ke utara dari lintang tempat tolak, ∆ L = U.
2. Jika lintang tempat tiba lebih ke selatan dari lintang tempat tolak, ∆L = S.
3. Jika bujur tempat tiba lebih ke timur dari bujur tempat tolak, ∆b = T.
4. jika lintang tempat tiba lebih ke barat dari bujur tempat tolak, ∆b = B.
12
5. Untuk soal jenis ini, simpang lebih baik dihitung dengan rumus
simpang = ∆b cos Lm, karena nilai log simpang yang didapat ( dalam contoh
6. Haluan yang diperoleh diberi nama sesuai dengan ∆l dan ∆b nya. Jika ∆
Contoh 2.
Diminta haluan dan jauh antara tempat tolak 040 20’ S/ 1230 40’ T dan tempat
∆l = 6’ S ∆b = 50 30’ B
= 330’
Lintang menengah = 040 20’ + 040 26’ = 080 46’ = 040 23’
2 2
13
Haluan dan jauh yang didapat dari daftar III dan IV, hasilnya kurang teliti.
Daftar IV memberikan haluan dan jauh dengan argument ∆l dan simpang yang
Jika ∆l atau simpangnya lebih besar dari 30 mil, maka kedua-duanya dibagi
dahulu dengan suatu bilangan tertentu (n) sehingga hasil baginya tak ada yang lebih
besar dari 30 mil. Lalu dicari haluan dan jauh dari daftar IV. Haluan yang didapat
adalah haluan yang dicari, sedangkan jauh yang didapat harus dikalikan dengan
Contoh 1.
Diminta haluan dan jauh dari tempat tolak ; 080 18’ U/1120 30’ T ke tempat
Penyelesaian
Daftar IV :
U 2220 36’ B
Contoh 2 .
14
Diminta haluan dan jauh dari tempat tolak 030 08’ S/ 1090 43’ T ke tempat tiba
Penyelesaian
Daftar III :
∆b : simpang : ∆L = 260’
70 + 70 + pembagi (n) = 9
170 170 1/9 ∆l = 1/9 X 260 = 28,9
1/9 simpang = 1/9 X 170 = 18,9
Dengan argument ∆l = 28,9 mil dan simpang 18,9 mil, dari daftar IV diperoleh :
Haluan = U 330 T
15
16