Anda di halaman 1dari 19

PERHITUNGAN HALUAN DAN JAUH

1. HALUAN UTARA / SELATAN


2. HALUAN TIMUR / BARAT
3. HALUAN SERONG
1. HALUAN UTARA / SELATAN
Berarti berlayar mengikuti derajah,
dengan demikian maka bujur tidak
berubah, yang berubah hanya lintangnya.
HALUAN UTARA / SELATAN

Dari tempat tolak


01˚43’00” U/112˚18’00”T
Tempat tiba = ? Sebuah kapal berlayar dengan haluan sejati
Utara,
Jauh = 218,
Diminta tempat tiba?

Jawab

Jauh = 218 mile = 3˚38’00”U


Tempat Tolak = 01˚43’00” U - 112˚18’00” T
218’ ∆ l = 03˚38’00” U -

Tempat Tiba = 05˚21’00” U - 112˚18’00”


T

Tempat tolak
01˚43’00”U/112˚18’00”T
2. HALUAN TIMUR / BARAT
Berarti berlayar mengikuti jajar, dengan
demikian maka lintangnya tidak berubah,
yang berubah hanya bujurnya.
Kt = Kutub
Kt KI = Katulistiwa
∆b antara A dan B sama dengan
∆b antara C dan D
Tetapi
Jauh antara A dan B tidak sama dengan
Jauh antara C dan D
40˚
Dikatulistiwa jauh = ∆b
Tetapi
Dilintang yang lain jauh ≠ ∆b
C D Jauh = Simpang

Untuk mencari ∆b digunakan rumus

∆b = simpang x sec lintang


K I

A B
HALUAN TIMUR / BARAT

Dari tempat tolak


11˚00’00” U/112˚14’00”T
Sebuah kapal berlayar dengan haluan sejati
Timur,
Jauh = 318,
Diminta tempat tiba?

Jawab
Tempat tolak Tempat tiba Jauh = 318 mile, simpang = 318, lintang = 11˚
11˚ ∆b = simpang x sec lintang
∆b = 318 x sec 11˚
∆b = 5˚23,9’ T
318 mile Tempat Tolak = 11˚00’00” U - 112˚14’00” T
∆l = ∆b= 05˚24’00” T

Tempat Tiba = 11˚00’00” U - 117˚28’00”


T
3. HALUAN SERONG
Berarti berlayar yang arahnya bukan
Utara, Selatan, Timur atau Barat.
Untuk menentukan nama ∆l dan ∆b, sebuah haluan serong diubah namanya
Secara asimutal, yaitu dihitungnya dari Utara atau Selatan, ke Barat atau ke Timur
Sehingga sudutnya lebih kecil dari 90˚, Nama sebutan asimutal ini menjadi nama
Sebutan ∆l dan ∆b nya.

Contoh : Haluan 63˚ Contoh : Haluan 242˚


U U Untuk dapat mendapat sudut yg
63˚ Lebih kecil dari 90˚ haruslah
Karena 63˚ lebih kecil dari Dihitung dari Selatan ke Barat,
90˚ maka haluan asimutalnya Besarnya adalah 242˚-180˚=62˚
B T Tidak berubah yaitu U 63˚T B T Jadi haluan asimutalnya =
∆ l = U, ∆ b = T 242˚ S 62˚ B,
∆ l = S, ∆ b = B
62˚
S S
Contoh : Haluan 141˚ Contoh : Haluan 326˚
U U Untuk dapat mendapat sudut yg
Untuk dapat mendapat sudut yg
Lebih kecil dari 90˚ haruslah 34˚ Lebih kecil dari 90˚ haruslah
Dihitung dari Selatan ke Timur, Dihitung dari Utara ke Barat,
141˚ Besarnya adalah 180˚-141˚=39˚ Besarnya adalah 360˚-326˚=34˚
B T Jadi haluan asimutalnya = B T Jadi haluan asimutalnya =
S 39˚ T, U 34˚ B,
326˚
∆ l = S, ∆ b = T ∆ l = U, ∆ b = B
39˚
S S
HALUAN SERONG

Jika besarnya AC dinyatakan dengan ∆ l,


Maka besarnya BC harus dinyatakan dengan
Simpang.
simpang Jadi pasangan ∆ l ialah Simpang
H = Haluan
C B A = Tempat tolak
B = Tempat tiba
AB = Jauh

Rumus

∆ l = Jauh x cos H
∆l Simpang = Jauh x sin H
∆ b = simpang x sec lintang menengah (lm)
H

Lintang menengah
1. Lintang tolak dan Lintang tiba Senama
Lintang menengah = Lintang yang lebih kecil + ½ ∆ l

2. Lintang tolak dan Lintang tiba tidak Senama


Lintang menengah = Lintang yang lebih besar – ½ ∆ l
MENGHITUNG HALUAN & JAUH
- CARA LINTANG MENENGAH

A = tempat tolak
B = tempat tiba
simpang H = haluan
B AB = Jauh
C
AC = ∆ l
BC = simpang

Rumus-rumus
∆l
Simpang = ∆b x cos lm
H
Tg H = simpang
∆l
A
Jauh = ∆l x cos H

Juuh = ∆l x tg H x cosec H
Contoh soal :

Tentukan Haluan dan Jauh antara tempat tolak : 03˚14’00” U - 116˚11’00” T


tempat tiba : 08˚21’00” U - 120˚38’00” T

Jawab

tempat tolak : 03˚14’00” U - 116˚11’00” T


tempat tiba : 08˚21’00” U - 120˚38’00” T
∆l = 5˚07’ 00” ∆b = 4˚27’00”
= 307’ = 267’

Lm = 03˚14’00” + 08˚21’00” = 5˚47’00”


2
Simpang = ∆b x cos lm
= 307’ x cos 5˚47’00” = 266’

Tg H = Simpang Jauh = ∆l x sec H


∆l = 307 x sec 40˚52’
= 266’ = 406 mile
307’
H = U 40˚52’ T
- CARA LINTANG BERTUMBUH
A = tempat tolak
B = tempat tiba
H = haluan
∆b
AB = Jauh
C B DE = BC = ∆b
KI = katulistiwa
EB = DC = lbt B
DA = lbt A
AC = DC – DA
∆ lbt = lbt B – lbt A
lbt B
= ∆ lbt
H

Tg H = ∆b
A ∆lbt
lbt A

K I
D E
HALUAN RANGKAI
Jika dari tempat tolak A kapal berlayar ketempat tiba B tidak dengan sebuah haluan yang tetap, melainkan
Dengan haluan yang berubah-ubah, maka haluan dan jauh serta posisi B dapat dicari dengan cara merangkai
Haluan-halauan yang telah ditempuh.
Ada 2 (dua) cara perhitungan
1. Cara bulat, dimana lintang menengahnya dihitung untuk tiap-tiap haluan dan
2. Cara datar, dimana lintang menengahnya dihitung sekaligus antara tempat tolak dan tempat tiba.

Contoh :
Dari tempat tolak 03˚12’00” U / 118˚18’00” T sebuah kapal berlayar dengan haluan-halauan sejati 36˚
Jauh 43 mil, haluan 64˚ jauh 72 mil, haluan 124˚ jauh 38 mil dan haluan 160˚ jauh 28 mil.
Hitunglah haluan dan jauh antara tempat tolak dan tempat tiba serta tentukan posisi tempat tibanya
Cara bulat
∆l Simpang ∆b
Lintang
Lintang
Haluan Jauh tolak
menengah
U S T B 03˚12’00” T B

36˚ 43’ 34,8’ - 25,3’ - 03˚46,8’U 03˚29,4’U 25,4’ -


64˚ 72’ 31,6’ - 64,7’ - 04˚18,4’U 04˚02,6’U 64,8’ -
124˚ 38’ - 21,2’ 31,5’ - 03˚57,2’U 04˚07,8’U 31,6’ -
160˚ 28’ - 26,3 9,6’ - 03˚30,9’U 03˚44,0’U 9,6’ -
66,4’ 47,5’ 131,1 0 131,4 -
∆b = 131,4
∆l = 18,9 Simpang = 131,1
= 2˚11,4’T
∆l Simpang ∆b
Lintang
Haluan Jauh Lintang tolak
menengah
U S T B T B
124˚

36’ 160˚
64˚
72’

28’
36˚
B

43’
jauh

A
H
03˚12’00” U / 118˚18’00” T
Tempat tolak = 03˚ 12’00” U - 118˚ 18’ 00” T
∆l = 18,9’ U ∆b= 2˚ 11,4’ T
Tempat tiba = 03˚ 30,9’ U - 120˚ 29,4’ T

simpang Jauh = ∆l x tg H˚ x cosec H˚


tg H 
l = 18,9 x tg 81,7˚ x cosec 81,7˚
131,1' = 132,85 mile
tg H 
18,9'
H  U 89,5 T

124˚

36’ 160˚
A = tempat tolak
64˚ 72’
B = tempat tiba
28’
36˚ B H = haluan antara tempat tolak dan
43’
jauh
tempat tiba.
AH
MENANDINGKAN ARUS

U A = tempat tolak
B = tempat tiba
EF = AD = kecepatan kapal per jam
AE = kekuatan arus per jam
C
UAC = haluan yang dikemudikan (HD)
B
UAB = haluan diatas arus (HA)
UAE = arah arus (AA)
D BC = luput duga
BAC = rimban atau drift
HD
F
HA Arus dinyatakan kearah arus itu mengalir, jadi
AA
Kalau dikatakan arus 240˚, berarti arus mengalir
A Dengan arah 240˚.
E
Jika kapal dikemudikan dengan haluan HD
Berarti cara ini dinamakan menandingkan arus.

Cara melukis :
1. Lukislah arah arus dari A, kemudian jangkakanlah kecepatannya per jam, didapat AE
2. Dari E, dijangkakan kecepatan kapal perjam kegaris AB, didapat titik F.
3. Buatlah jajaran genjang ADFE
4. Dari B ditarik sebuah garis yang sejajar dengan FD yang akan memotong perpanjangan
garis AD di C.
MENENTUKAN TEMPAT TIBA JIKA ADA ARUS

A = tempat tolak
B = tempat tiba,
C = tempat tiba jika ada arus
AD = kecepatan kapal per jam
AE = kekutan arus per jam
C
Haluan yang dikemudikan = 58˚, arah arus = 104˚
CB = kekuatan arus selama kapal berlayar dari A ke
B
B

D
AC jauh dari A ke C
CB   AE   kekutan arus per jam
58˚ F AD kecepatan kapal per jam

104˚
A
Posisi B dapat dicari dengan merangkai dua haluan, yaitu dari A ke C
E
dengan haluan 58˚ dan jauh AC dan dari C ke B dengan haluan 104˚
dan jauh CB.
Contoh soal :
Dari tempat tolak 04˚18’00” U/ 121˚28’00”T sebuah kapal berlayar selama 6 jam dengan haluan sejati 72˚
Pada saat pelayaran terdapat arus 131˚ dengan kekuatan rata-rata 2 mil/jam. Hitunglah tempat tiba jika
Kecepatan kapal tanpa arus = 14 mil/jam.

Cara Bulat :

∆l Simpang ∆b
Lintang
Lintang
Haluan Jauh tolak
menengah
U S T B 04˚18’00” T B

72˚ 84 26,0 - 79,9 - 04˚44’00’ 04˚31’00” 80,1 -


131˚ 12 - 7,9 9,1 - 04˚36,1’ 04˚40,1’ 9,1 -
∆b = 80,1+9,1=89,1
∆l = 26,0-7,9 = 18,1U
= 1˚29,1’T

Tempat tolak = 04˚18’00”U - 121˚28’00”T


∆l = 18,1 U ∆b= 1˚29,1’ T
Tempat tiba = 04˚36,1’ U - 122˚57, 1’ T

Anda mungkin juga menyukai