Anda di halaman 1dari 27

KSP - Earth

Science
By Mentari Khoerunnisa Azzahra
TATA
KOORDINAT
TATA KOORDINAT BENDA LANGIT (ASTRONOMI
BOLA)
Lingkaran besar : Lingkaran pada bola yang
pusatnya berhimpit dengan pusat bola.
Contoh : lingkaran ABG dan FDG

Lingkaran kecil : Lingkaran pada bola yang


pusatnya tidak berhimpit dengan pusat bola.
Contoh : lingkaran HIJ dan CDE

Jarak 2 titik pada lingkaran biasanya diukur


dengan jarak terpendek yang diukur
sepanjang lingkaran besar yang melewati
kedua titik dan dinyatakan dalam sudut.
Contoh jarak A dan B = sudut AOB
KOORDINAT HORIZONTAL
Kutub-kutub : 2 titik yang saling berlawanan
arahnya dalam bola langit yang memiliki jarak
terjauh dari salah satu lingkaran dasar.

Lingkaran-lingkaran dasar :

➢ Arah bujur : Lingkaran dasar yang memiliki


jarak terjauh dari kutub-kutub dengan arah
normalnya sejajar garis yang menghubungkan
kedua kutub

➢ Arah lintang : Lingkaran-lingkaran dasar yang


tegak lurus lingkaran dasar arah bujur dan
melewati kedua kutub
KOORDINAT HORIZONTAL
Titik awal : Titik dimulainya pengukuran di mana
bujur dan lintang sama dengan nol

Koordinat :

➢ Bujur : Jarak yang diukur sepanjang lingkaran


dasar arah bujur mulai dari titik awal hingga
proyeksi benda pada lingkaran dasar arah bujur
(merah)

➢ Lintang : Jarak yang diukur dari proyeksi benda


pada lingkaran dasar arah bujur hingga ke
benda sepanjang lingkaran dasar arah lintang
(ungu)
KOORDINAT HORIZONTAL
Lingkaran dasar : Lingkaran Horizon

Kutub : Zenith dan Nadir

Titik awal : Titik utara di horizon

Koordinat : Azimuth (Az) dan Altitude (a atau h)

Azimuth : Panjang busur yang dihitung dari titik


acuan Utara ke arah Timur (searah jarum jam).
Rentang A : 0⁰ s/d 360⁰

Altitude : Panjang busur yang dihitung dari


horison ke arah Zenit (+) atau Nadir (-). Rentang a
: 0⁰ s/d 90⁰ atau 0⁰ s/d –90⁰.
(Az, a)
KOORDINAT HORIZONTAL

KELEMAHAN KELEBIHAN

Tergantung tempat di muka bumi.


Tempat berbeda, horisonnyapun
berbeda. Praktis, sederhana, langsung
mudah dibayangkan letak
Tergantung waktu, terpengaruh bendanya pada bola langit.
oleh gerak harian.
KOORDINAT EKUATORIAL
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekuator Langit

Kutub : Kutub Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit


Selatan (KLS)

Titik awal : Titik Aries (γ)

Koordinat : Asensio rekta (α)/Sudut jam (HA) dan


Deklinasi (δ)
KOORDINAT EKUATORIAL
Asensio rekta (RA) : Adalah panjang busur, dihitung dari Vernal Ekuinoks
(titik Aries, titik γ, Titik Musim Semi, titik Hamal) pada lingkaran ekuator langit
sampai ke titik kaki (K), ke arah timur. Rentang RA : 0 s/d 24 jam

Sudut jam (HA) : Panjang busur yang dihitung dari meridian* pada lingkaran
ekuator sampai ke titik kaki (K) ke arah barat.

Deklinasi (δ) : Adalah panjang busur dari titik kaki (K) pada lingkaran ekuator
langit ke arah kutub langit, sampai ke letak benda pada bola langit. Deklinasi
bernilai positif ke arah KLU dan negatif ke arah KLS. Rentang δ : 0⁰ s/d 90⁰
atau 0⁰ s/d –90⁰

*meridian: busur yang menghubungkan KLU – Zenit – KLS

LST = Local Sidereal Time = HA + RA


SEGITIGA BOLA

ABC merupakan segitiga bola

A,B,C = sudut-sudut segitiga bola


a,b,c = panjang busur segitiga bola
SIFAT-SIFAT SEGITIGA BOLA
1
Jumlah ketiga sudutnya tidak harus
180⁰

2 3
Panjang busur salah satu busur
Jarak sudut (panjang busur) segitiga bola yang menghadap
antara sebuah lingkaran besar sudut yang berada di kutubnya
dan kutubnya adalah 90⁰ adalah sama dengan besar
sudut tersebut.
SYARAT SEGITIGA BOLA

0° < 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 < 360°

180° < 𝐴 + 𝐵 + 𝑐 < 540° 𝑎>𝑏→𝐴>𝐵


𝑎=𝑏→𝐴=𝐵
𝑎+𝑏>𝑐
𝑎+𝑐 >𝑏
𝑏+𝑐 >𝑎
RUMUS SEGITIGA BOLA

RUMUS COS RUMUS SIN


Cos a = Cos b Cos c + Sin b Sin c Cos A
𝑆𝑖𝑛 𝐴 𝑆𝑖𝑛 𝐵 𝑆𝑖𝑛 𝐶
= =
Cos b = Cos a Cos c + Sin a Sin c Cos B 𝑆𝑖𝑛 𝑎 𝑆𝑖𝑛 𝑏 𝑆𝑖𝑛 𝑐

Cos c = Cos a Cos b + Sin a Sin b Cos C


TRANSFORMASI HORIZONTAL-EQUATORIAL

MERCURY
Az = azimuth
Mercury is the closest a = altitude (diukur dari
planet to the Sun and horizon)
also the smallest one in z = diukur dari zenith
the Solar System
RUMUS-RUMUS
cos 90 − 𝛿 = cos 90 − ∅ cos 90 − 𝑎 + sin 90 − ∅ sin 90 − 𝑎 cos(360 − 𝐴𝑧)

cos 90 − 𝑎 = cos 90 − ∅ cos 90 − 𝛿 + sin 90 − ∅ sin 90 − 𝛿 cos(𝐻𝐴)

𝜹 = 𝑑𝑒𝑘𝑙𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 ; ∅ = 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 ; 𝒂 = 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 ; 𝑨𝒛 = 𝑎𝑧𝑖𝑚𝑢𝑡ℎ ; 𝑯𝑨 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑗𝑎𝑚

FYI
sin(360 − 𝐴𝑧) sin(𝐻𝐴) 𝑧 = 90 − 𝑎
= sin(𝜃) = cos(90 − 𝜃)
sin(90 − 𝛿) sin(90 − 𝑎)
MACAM-MACAM BINTANG
SIRKUMPOLAR ATAS
Bintang yang tak pernah
terbenam

SIRKUMPOLAR BAWAH
Bintang yang tak pernah
terbit

TERBIT DAN TERBENAM


Bintang yang terbit dan
terbenam
To modify this graph, click on it, follow the link,
change the data and paste the new graph here
SYARAT BINTANG SIRKUMPOLAR

SIRKUMPOLAR ATAS SIRKUMPOLAR BAWAH


𝛿 + ∅ ≥ 90° 𝛿 − ∅ ≤ 90°
RA DAN DEKLINASI MATAHARI

VENUS
Venus is the second
planet from the Sun

SATURN
Saturn is the ringed
one and a gas giant
HUBUNGAN WAKTU BINTANG (SIDERIAL TIME) DAN
WAKTU MATAHARI MENENGAH (WMM/MEAN SUN)
21 Maret Jam 0 WMM 23 September
= Jam 12 Waktu Jam 0 WMM = Jam
Sideris 0 Waktu Sideris

22 Juni Jam 0 WMM = 22 Desember Jam


Jam 18 Waktu Sideris 0 WMM = Jam 6
Waktu Sideris
LATSOL
TAKOR
SOAL 1

Seorang pengamat di Semarang (∅ = −7°) mengamati bintang dengan: 𝐴𝑧


= 178°30′ , 𝑎 = 39°51′ pada pukul 21:00 LT 22 November 2020 (𝐿𝑆𝑇 = 1ℎ 30𝑚 ).
Berapakah RA dan 𝛿 bintang?
JAWABAN 1
cos 90 − 𝛿 = cos 90 − ∅ cos 90 − 𝑎 + sin 90 − ∅ sin 90 − 𝑎 cos(360 − 𝐴𝑧)
↓↓↓
𝐬𝐢𝐧 𝜹 = 𝐬𝐢𝐧 ∅ 𝐬𝐢𝐧 𝒂 + 𝐜𝐨𝐬 ∅ 𝐜𝐨𝐬 𝒂 𝐜𝐨𝐬(𝑨𝒛)
Dengan, 𝐴𝑧 = 178°30′ ; ∅ = −7°; 𝑎 = 39°51′
Didapatkan, 𝜹 = −𝟓𝟕°𝟕′ 𝟐𝟎, 𝟓𝟖“

sin(360 − 𝐴𝑧) sin(𝐻𝐴)


=
sin(90 − 𝛿) sin(90 − 𝑎)
↓↓↓

−𝐬𝐢𝐧(𝑨𝒛) 𝐬𝐢𝐧(𝑯𝑨)
=
𝐜𝐨𝐬(𝜹) 𝐜𝐨𝐬(𝒂)
Dengan, 𝐴𝑧 = 178°30′ ; ∅ = −7°; 𝑎 = 39°51′ ; 𝛿 = −57°7′ 20,58“
Didapatkan, 𝑯𝑨 = −𝟐°𝟕′ 𝟏𝟕, 𝟖𝟔"
JAWABAN 1
1ℎ = 15°
−2°7′ 17,86“
𝐻𝐴 = −2°7′ 17,86“ → = −8𝑚 29,19𝑠
15°

𝑳𝑺𝑻 = 𝑹𝑨 + 𝑯𝑨

Dengan, 𝐿𝑆𝑇 = 1ℎ 30𝑚 ; 𝐻𝐴 = −8𝑚 29,19𝑠


1ℎ 30𝑚 = 𝑅𝐴 + −8𝑚 29,19𝑠
𝑅𝐴 = 1ℎ 30𝑚 + 8𝑚 29,19𝑠
𝑹𝑨 = 1ℎ 38𝑚 29,19𝑆 → 𝟏𝒉 𝟑𝟖𝒎 𝟑𝟎𝑺
SOAL 2
Angkasa sedang berjalan-jalan melihat langit malam di lintang 60⁰. Ternyata terdapat bintang
dengan ketinggian 50⁰ dan azimuth 300⁰. Angkasa penasaran dengan deklinasi dan sudut jam
bintang tersebut, bantulah angkasa untuk mengetahuinya! Jika saat itu pukul 21:00 LT dan
diketahui RA bintang 4ℎ 56𝑚 33𝑠 , tentukan pada tanggal berapa angkasa sedang berjalan-jalan
melihat lagit malam?
JAWABAN 2
Ditanyakan,
a. Deklinasi (𝛿)
b. Sudut Jam (HA)
c. Tanggal pengamatan

Jawab:
a. Deklinasi
𝐬𝐢𝐧 𝜹 = 𝐬𝐢𝐧 ∅ 𝐬𝐢𝐧 𝒂 + 𝐜𝐨𝐬 ∅ 𝐜𝐨𝐬 𝒂 𝐜𝐨𝐬(𝑨𝒛)
Dengan, 𝐴𝑧 = 300° ; ∅ = 60°; 𝑎 = 50°
Maka, di dapatkan 𝜹 = 𝟓𝟓, 𝟒𝟗° = 𝟓𝟓°𝟐𝟗′ 𝟐𝟒“

b. HA
−𝐬𝐢𝐧(𝑨𝒛) 𝐬𝐢𝐧(𝑯𝑨)
=
𝐜𝐨𝐬(𝜹) 𝐜𝐨𝐬(𝒂)

Dengan, 𝐴𝑧 = 300° ; ∅ = 60°; 𝑎 = 50° ; 𝛿 = 55°29′ 24“


Maka, didapatkan 𝑯𝑨 = 𝟕𝟗° 𝟏𝟕′ 𝟑" → 𝟓𝒉 𝟏𝟕𝒎 𝟖𝒔

Ingat, 𝟏𝒉 = 𝟏𝟓°
JAWABAN 2
c. Tanggal pengamatan

Dengan, 𝑅𝐴 = 4ℎ 56𝑚 33𝑠 dan 𝐻𝐴 = 5ℎ 17𝑚 8𝑠


Maka, 𝐿𝑆𝑇 = 𝑅𝐴 + 𝐻𝐴 = 10ℎ 13𝑚 41𝑠
𝐿𝑇 = 21ℎ

→ Cari LST pada 𝟎𝒉 𝑳𝑻


𝐿𝑆𝑇 − 𝐿𝑇 = 10ℎ 13𝑚 41𝑠 − 21ℎ = −10ℎ 46𝑚 19𝑠 + 𝟐𝟒𝒉 = 𝟏𝟑𝒉 𝟏𝟑𝒎 𝟒𝟏𝒔 (karena minus, maka harus
ditambah 𝟐𝟒𝒉 )

𝟏𝟑𝒉 𝟏𝟑𝒎 𝟒𝟏𝒔 adalah LST pada pukul 00.00 WMM (LT)

𝟏𝟑𝒉 𝟏𝟑𝒎 𝟒𝟏𝒔 dekat dengan LST pada tanggal 21 Maret (pukul 00.00 WMM) yaitu 𝟏𝟐𝒉
→ 12ℎ + 𝑿 = 13ℎ 13𝑚 41𝑠
→ 𝑿 = 1ℎ 13𝑚 41𝑠 = 73,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 𝟕𝟒 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕
Dengan X adalah perbedaan waktu dari 21 Maret hingga tanggal yg dicari.
∆𝒉 × 4 = 74 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 → ∆ℎ = 18,5 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 19 ℎ𝑎𝑟𝑖
Maka, tanggal pengamatan adalah 21 𝑀𝑎𝑟𝑒𝑡 + 19 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 𝟗 𝑨𝒑𝒓𝒊𝒍
HUBUNGAN WAKTU BINTANG (SIDERIAL TIME) DAN
WAKTU MATAHARI MENENGAH (WMM/MEAN SUN)
21 Maret Jam 0 WMM 23 September
= Jam 12 Waktu Jam 0 WMM = Jam
Sideris 0 Waktu Sideris

22 Juni Jam 0 WMM = 22 Desember Jam


Jam 18 Waktu Sideris 0 WMM = Jam 6
Waktu Sideris

Anda mungkin juga menyukai