Anda di halaman 1dari 1

25.

Sudut bahaya tegak (vertical Danger)


digunakan u/ menghindari bahaya2 navigasi
bawah permukaan air.
Pelaksanaannya : Ambil satu titik dikenal di
peta (tingginya diatas air sudah diketahui) sbg
titik pusat lingkaran, yg mencakup semua
bahaya, serta kelilingnya cukup jauh & aman
terhadap bahaya2 tsb. Sudut dlm mana kita
pd lingkaran itu melihat titik TS diatas garis air
disebut Sudut bahaya tegak. Hal ini
ditentukan dgn :

Tg alpa = Tinggi benda (dlm meter)


Garis lintang (dlm meter)
Tg = H (dlm meter)
R (dlm meter)
A/ diambil dlm daftar v dip dgn argumen
tinggi benda dlm mil laut. Sewaktu berlayar,
ukurlah dgn sextan tinggi benda tsb diatas
garis air. Jagalah dr sudut ini tdk menjadi lebih
besar dr pd tinggi yg dihitung.

Contoh soal PERHITUNGAN HALUAN & JAUH.


i. Haluan kpl = Utara, sejauh 2320 tempat tolok
040-15U & 10502000T. Dit : Tempat tiba

Jauh = 232 mil = 232 = 030 52 U


tto = 040 150 U & 1050 20 T
= 030 52 U b =
.
tti = 080 07 0 U & 1050 200 T
ii. Diketahui haluan kpl = Utara sejauh 332,
tempat tolak 0215S & 117 40 T Ditanyakan
Tempat tiba.

Jauh = 332 mil = 030 32 0 U


tto = 020 1505 U & 1170 400 T
= 030 32 0U b =
tti = 030 17 0 U & 1170 400 T

iii. Diketahui halauan kpl = Selatan sejauh 127


mil tempat tolak 020140S & 1100 40T
Ditanyakan Tempat Tiba

Jauh = 127 mil = 020140S


tto = 020 14 S & 1100 400 T
= 020 07 0 S b
=
tti = 040 21 0 S & 1100 400 T
iv. Diketahuai haluan kpl Selatan jauh =428 tto =
020 20 U & 1150 10T, Ditanyakan Tempat tiba

tti

= 320 20 0 U & 1160 495T

19. Tariklah di peta, mulai dr benda yg dibaring


sebuag garis lurus dlm arah berlawanan dr
Baring II, selanjutnya jangklah mulai dr benda
yg dibaring pd garis tsb jauh yg ditempuh itu
didpt posisi kpl pd baringanII (s)
Contoh : Kecepatan kpl = 12 mil/jam,
Selisih waktu 09.48 09 00 = 48 menit
Jadi jauhnya = 48/60 x 12 mil/jam = 9.6 mil
Catatan :

Jika benda yg dibaring terletak


disebelah kiri kpl, maka arah baringnya di
dapatkan

Jika benda baringan terletak


disebelah kanan kpl, maka arah baringan
adalah HS (haluan sejati) ditambah dgn
sidit pandang antara garis haluan
ditambah garis baring.
20. Bagaimana cara melukiskan lingkaran
sinar (Kombinasi baringan & jarak) Cara ini
hanya dpt dilakukan pd malam hari dgn cara
membaring mercu suar

tto = 420 15 U & 1050 140 T


=
- b = 030199 T .
tti = 920 15 OU & 1080 339 T
v. Haluan = Barat jauh 237 mil tto = 320 200 U &
1210 300 T. Dgn Daftar DIP simpang dirubah
jadi b dgn argumen lintang 320 20 U
Simpang
bu
2000
135.7
300
35.51
70
8.285
1480
280495
04040 S

tto = 320 20 U & 1210 300 T


=
- b = 040405T .

Titik AC dpt digerakkan shg membentuk sudut


Ditaruh di atas peta sisi2 tajam kaki2 itu jatuh
berhimpit melalui ketiga benda baringan (A-BC)
Titik
pusat
pembagian
lingkaran
(d)
membaringkan tempat itu
29. Baringan Istimewa / Baringan Khusus :
garis2 baringan tertentu yg seringkali sudah
tertera diatas peta dgn maksud u/ menarik
perhatian peta mualaim akan bahaya-bahaya
navigasi yg ada misalnya baringan penuntun
Macam-macam baringan istimewa
i. Baringan 4 surat (450)
ii. Baringan 300 & 600 a/ 7/8 (berganda)
iii. Baringan 2 sarat & 4 sarat (22 0 & 450) a/
7110 (baringan sarat berganda)
iv. Baringan 260 & 450

Keterangan gambar :
A= mercu suar
Mercu suar di baring pd waktu pertama kali
cerlangnya kelihatan
Posisi kpl (k) adalah perpotongan antara garis
baringan & lingkaran suar, dlm hal ini jarak
nampak suar pertama kali dpt diperoleh dlm
daftar suar.
21. Certitakan secara urut singkat & jelas cara
menentukan posisi kpl dgn baringan
Empat Surat / 450 (450& 900) ialah Baringan
sudut berganda, dimana baringan kedua (II)
dilakukan ketika benda itu tepat melintang
(beam), sbg prinsip perhitungan dpt diambil
patokan sbb

Jika benda yg dibaring terletak di


kiri haluan, maka BS I = HS 45 0, BS II=
HS-900

Jika benda yg dibaring terletak


dikanan haluan maka BS I = HS + 45 0, BS
II = HS+900

Jauh = 428 mil = 07008S


tto = 020 20 U & 1150 10 T
= 070 08 0 S b
=
tti = 040 48 0 S & 1150 10 T
Haluan = Timur , jauh = 148 mil tempat tolak
420 15 U & 1050 14 T. Dgn daftarII DIP
simpang dirubah menjadi b dgn argumen
lintang 42015 U
Simpang
bu
1000
135.1
0
40
34.04
80
10.807
1480
199.947
030199

U/ benda disebelah kanan :


baringan = haluan + sudut perpotongan
0
(45 900)

U/ benda disebelah kiri : Baringan


= haluan sudut perpotongan (450900)
28. STASION POINTER : Posisi kpl tdk dapat
diketahui apabila terjadi segi empat tali busur

Pelaksanaannya :
i. Baringlah suar pd peta pertama & catat
waktunya (08.45)
ii. Bacalah haluan pedoman & tentukan sudut
antara garis baring & garis haluan dlm haluan
ini = 45 terhadap haluan kpl
iii. Baringlah lagi suar tsb setelah melintang,
catatlah waktunya.
iv. Jabarakan BP menjadi BS :
Tentukan selisih waktunya, misalnya Baring II
= 09.05 selisih waktu 09.05 08.45 = 20
menit.
vi. Jauh yg ditempuh = 20/60 x 12 jam = 4 mil
Misalnya kecepatan 12 mil/jam, jarak antara
kpl & benda =jauh yg ditempuh (PS=AB4)
Keuntungan baringan ini:
Kita dpt mengetahui dgn pasti berapa jauhnya
jarak dr benda ke kpl dimana jarak tsb sama
jauh antara kedua baringan
Catatan :

Keterangan gambar :
A = benda yg dibaring BD = AD CTg 26,5 0 = 2 &
Ctg 450 = 1 Maka BC = CD = AD

Pd waktu baring I membagi sudut dgn 26,50


dgn garis haluan. Catat waktu umpamanya
10.00 begitu pula baring II ketika membuat
sudut 450 dgn garis haluan catat pula
waktunya misalnya 450

Jika kecepatan kpl 12/jam yg jarak yg


ditempuh dr 10.00 sampai 11.30 = 1 x 12 =
18Ukurkan pd AD harak18=ade

Tarik garis sejajar dgn garis haluan melalui E


& memotong baringan II di K

K= posisi kpl jam 1


Mengapa baringan istimewa menggunakan
sudut 26,50 karena dgn baringan 26,50 posisi
kpl lebih cepat diperoleh jika dibandingkan
dgn baringan 450
30. BARINGAN SURATBERGANDA(22,5 0& 450)

Cara melukis sama dgn baringan istimewa, hanya


disini AG = 7/8 x jarak yg ditempuh dr jam 09.00
sampai 10.15.
contoh soal perhitungan.
Diketahui baringan geser jam 08.00 dibaring P
bandar dgn pedoman = 3450 Variasi = 50 B,
Deviasi = 30 T, kpl berlayar dgn HP = 1200
kecepatan 12/jam, kemudian jam 09.00 gunung
radina dgn pedoman = 115 0.DitanyakanPosisi kpl
pdpenilikan II
Jawab :
BS I = BP + Variasi + Devisiasi HS=1200 - 50 + 2
BS I = 3450 + (-50) + 30 = 1200 30
BS I = 3430
BS II = 1150 + (-50) +(-20)
= 1150 30 = 1120

Kesalahan 2 dlm baringan geser :


Kesalahanan dlm pengenalan benda
Kesalahan dlm menarik garis baringan
Kesalahandlmpenunjukan/pembacaan topdal
Kesalahan yg timbul krn pengaruh angin terus
Kesalahan dlm menggunakan salah tunjuk
(sembir)
Kesalahan sebab peta yg kurang telkiti
Jangka waktu antara penilik terlalu lama
Kesalahan pesawat baring
31. Baringan dgn peruman :

Barigan diambil besamaan dgn


peruman

Garis baringan yg jauh sama dgn


dlm air yg di perum (25m) adalah posisi
kpl

Pasang surut perlu diperhatikan

Posisi yg baik bisa diperoleh jika


pantai curam / agak curam

K= posisi kpl

32. Baringa Tiga Benda / Segitiga Kesalahan :

Cara melukis sama gn baringan istimewa, hanya


disini AE = 7/10 x jarak yg ditempuh dr jam 10.00
sampai 11.15

31. BARINGAN BERGANDA (300 & 60 0) /


SUDUT BERGANDA

Dgn lingkaran luar

Kesalahan posisi yg diakibatkan o/ adanya


kesalahan2 dlm baring dua benda (Baring
silang, maka diambil baringan ketika sbg
baring pemeriksa.
Kesalahan2 tsb mungkin disebabkan o/ :

Perpetaan yg kurang sempurna

Sembir yg salah

Ketelitian dr si pembaring

Waktu
mengambil
baringan
serlainan
Jika hanya terjadi karena sembir, ialah :
(Tunjuk Variasi + Devisiasi), maka posisi kpl
dpt dientukan sbb:

Dgn memutar segitiga garis


baringan

Dgn station pointer

Dgn kertas bening

Keadaan yg terbaik :

Seperti halnya pd garis2 baringan, juga pd


Snellius akan memberikan posisi seksama
jika sudut dlm mana lingkaran tsb saling
memotong sebesar + 900

Hinsari sudut2 potong 30 atau 150

Di bumi AS, BS & CS merupakan


lingkaran besar sedangkan di dlm peta itaris
garis lurus (loxodrom)

Sedapat mungkin pilihlah benda2 yg dekat


kpl

MEMAKAI BUSUR DERAJAT

Dgn memutar ketiga garis baring


Catatan : Jika ketiga titik baringan itu terletak pd
busur cakrawala lebih kecil dr 180 0 maka si penilik
ada di luar kesalahan, jika lebih besar dr 180 0,
maka si penilik berada di dlm
33. Problem SNELLIUS / pengukuran sudut :
PRINSIP : Adanya tiga benda yg letaknya
peta a/ pd lembar kerja telah diketahui sudut
yg satu di ukur dgn sextan antara titik yg
letaknya terdiri dr titik yg berada di tengah2
lalu diukur sudut yg kedus antara titik yg
berada di tengah2 & titik yg letaknya di kanan
Penentuan posisi tsb diatas tdk terpengaruhi
o/ variasi & Devisiasi pedoman magnet.
Cara2
penentuan
posisi
dgn
metode
SNELLIUS ada 4 cara :
Memakai station pointer
Memakai kertas baring
Memakai konstruksi & lukisan
Dgn meninjau sudut2nya
Keuntungan problem SNELLIUS :
Baringan lebih tepat hasilnya, karena tdk
tergantung dr variasi & devisiasi serta sembir
(salah tunjuk pedoman)
U/ mendapatkan hasil yg benar2 teliti
mempergunakan sudut hrs dilakukakan
sekaligus, yaitu dilakukan o/ dua orang dgn
menggunakan dua buah sextan pd saat yg
bersamaan satu orang mengukur sudut antara
benda yg kiri & tengah, serta yg lain
mengukur sudut antara benda yg tengah dgn
benda yg di kanan
Kerugian problem SNELLIUS :
Sudut yg diukur tdk boleh terlalu keci, karena
jika demikian akan menghasilkan tempat
kedudukan kpl yg salah, sebab titik pusat
lingkaran tdk dpt ditentukan dgn baik.
Pengukuran kedua sudut hrs pd waktu yg
bersamaan
Jika kpl berada dekat a/ pd titik tengah, maka
akan diperoleh perpotongan lingkaran yg
kurang baik.
Cari benda2 dekat u/ menghindari sudut kecil
Segi empat yg berbentuk tdk boleh
merupakan segi empat tali busur karena jika
demikian tdk terdapat perpotongan lingkaran
dlm hal ini gunakanlah station pointer a/ kerta
baring.
Kpl posisi kpl tdk mungkin dpt dilukis dgn
metode SNELLIUS : Posisi kpl tdk mungkin dpt
dilukis apabila S dgn A,B & C terletak pd satu
lingkaran yg sama.
Dlm pemecahan2 soal ini dpt ditentukan :
Karena kita memperoleh dua lingkaran yg
berhimpitan satu sama lain
Karena dlm berbagai kedudukan dr station
pointer, segitiga kakinya (misalnya) berjalan
melalui titik A,B & C
Cara u/ mendapatkan posisi kpl :
Baringlah salah satu titik tsb, titik potong dr
lingkaran & garis baringan tsb adalah posisi kpl.
B

C
M1

M2

Titik A benda terkiri, Titik B tengah , Titik C benda


terkanan.Umpama diukur sudut antara B&C dr kpl
500
pelaksanaannya adalah :
- Hubungkan dgn A, B & C dgn garis lurus Buat
sumbu AB & BC
- Ukurkan / lukis sudut antara A & B pd titik A &
sudut antara B & C pd B yg masing2 kakinya
memotong sumbu AB di P & sumbu BC di P2
(luas sudut 400di A & 90 0 di B yg kakinya
masing3 memotong AB & BC)
- Lukis kingkaran P1 sbg pusat sedang jari2
nya P, A & lingkaran P2 dgn jari2 P2B
- Perpotongan lingkaran P1 & P2 : posisi kpl (k)
- Sudut (<) antara A & B = 40 0 B & C = 70 0 AB =
70 BC = B

Buktikan bahwa lukisan diatas adalah benar


(K1=400)

A1 = P1 = 400
P1 = busur AB, jadi busur AB = 900
K1 = busur AB = x 800 =400
Dgn meninjau sudut-sudutnya
Karena + + = 180 & segi empat ABCD
merupakan segi empat tali busur tetapi apabila
ketiga sudut tsb terletak pd satu garis lurus
ataupun suduttsb terletak pd satu garis lurus,
ataupun titik yg ditengah letaknya lebih dekat dr
pd yg kedua lainnya, maka keadaan tsb diatas tdk
akan terjadi.

Penentuan tempat secara Snellius ini dpt juga


dilaksanakan u/ menentukan devisiasi

34. Metode CASSIN (tdk pakai jangka) :


Sudut AB = 400, Sudut BC = 70 0 AB & BC =
membentuk sudut 1500
Cara melukis:

Lukis AB & BC yg membentuk


sudut 1500

Dr A & dr C buat sudut 900

Pd B lukis sudut 900-400 & 900-700


yg kakinya memotong garis tegak lurus dr
A & B di dpt titik D & E

Hubunga B & E dgn garis lurus

Dr B buat grs tegak luruspd DE


didpt ttk E

Ke posisi kpl

Sumbu = dibagi dua (sama panjang )

35. Sudut Bahaya Datar (Horizontal Danger


Angle) Gunanya u/ menentukan a/
memastikan bahwa kpl terletak di luar yg
berbahaya, yaitu bukan u/ menentukan posisi
kpl.

Pelaksanaannya:

Ambil dua benda misalnya A & B


yg dikenal dipeta

Tariklah garis dr suar A & B

Tarik garis AB yaitu garis


sumbunya aa

Pilihlah pd sumbu tadi sebuah titik


pusat lingkaran M, shg semua bahaya2
akan berada di lingkaran dgn jari2 MA a/
MB

Lukisakanlah lingkaran tsb sambil


lingkaran sebaring titik pd lingkaran c
tariklah AC & BC

Sudut BCA = 0 sewaktu kpl


melalui daerah

Sudut antara A & B diukur sextan &


dijabar sudut tsb selalu lebih kecil dr 0
Apabila terdapat bahaya2 di kiri & di kanan
haluan serta kpl hrs berlayar diantaranya
yg hrs dilakukan :

Pilihlah benda A & B sbg nemda


baring

Tariklah garis sumbu pd AB

Buatlah lingkaran I dgn M sbg titik


pusatnya, Na sbg jari-jarinya, dimana
semua bahaya yg ada dikiri & di kanan hrs
berada su luar lingkaran tsb

Jadi sudut yg diukur dgn sextan di


kpl hrs lebih kecil dr 0 , tetapi hrs lebih
besar dr 0.

Anda mungkin juga menyukai