Anda di halaman 1dari 12

Makalah Seminar Kerja Praktek

PEMELIHARAAN TAHUNAN SISTEM DC (BATERAI 48 VOLT UNIT II) DI


GARDU INDUK 150 KV SRONDOL

Cahyo Adhi Nugroho1 , Susatyo Handoko, ST. MT. 2


1 2
Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto SH. Tembalang, Semarang
Email : cahyo4fun@gmail.com

Abstrak – Di gardu induk sitem DC mempunyai peranan penting dalam kelancaran operasi
Gardu Induk dalam melayani konsumen. Sumber DC berasal dari rectifier dan baterai yang
terhubung secara paralel terhadap beban. Sumber DC digunakan untuk kebutuhan operasi
relai proteksi dan kontrol serta untuk SCADATELl.Untuk kebutuhan operasi relai dan
kontrol di PLN terdapat dua sistem catu daya pasokan arus searah yaitu DC 110V dan DC
220V, sedangkan untuk kebutuhan scadatel menggunakan sistem Catu Daya DC 48V.

Pemeliharaan sistem DC harus selalu diperhatikan dan sesuai SOP(standartd operasinal


procedure) agar peraltan-peraltan bekerja sesuia karakteristiknya dan menjamin keandalan
peraltan. Menurut buku petunjuk PT.PLN(PERSERO) tentang Sistem DC pemeliharaan
baterai meliputi pemeliharaan periode mingguan, bulanan, enam bulanan, dan dua tahunan.

Di dalam laporan ini akan dibahas proses pemeliharaan tahunan baterai 48 unit II merek
Saft Nife, tipe SBL 167-2 di Gardu Induk 150 kV Srondol, Semarang. Dimana saat
pemeliharaan dilaksanakan proses Charging, Uji kapasitas, Uji Elektrolit dan rekondisi.

Kata Kunci : Pemeliharaan, suplai DC, Boosting charge, Equalizing charge, uji kapasitas,
rekondisi

I. PENDAHULUAN induk. Peran baterai dalam gardu induk


1.1 Latar Belakang sangat vital dalam operasi sistem di gardu
PT. PLN (Persero) sebagai Perusahaan induk. Baterai menyuplai sumber listik
Listrik Negara berusaha sebaik mungkin searah (DC) untuk kebutuhan operasi relai
melayani pelanggan dan selalu berusaha proteksi dan kontrol serta untuk scadatel.
meningkatkan kualitas sistem penyaluran Sistem DC di gardu induk harus
dan pencegahan kerusakan peralatan saat mempunyai keandalan dan stabilitas yang
operasi. Untuk menjaga listrik disalurkan tinggi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
secara optimal maka diperlukan suatu diinginkan yang menyebabkan kerusakan
sistem pengaman dan sistem pemeliharaan tidak menyebar ke peralatan lain di gardu
instalasi gardu induk yang baik. Hal induk.
tersebut harus memperhatikan aspek
teknis, ekonomis dan yang sesuai dengan 1.2 Tujuan
kondisi peralatan yang ada dilapangan. Adapun tujuan yang diharapkan dari
Untuk meningkatkan kualitas sistem penyusunan Makalah Kerja Praktek ini
penyaluran dan pencegahan kerusakan adalah :
peralatan saat operasi memerlukan 1. Mengetahui prinsip kerja sitem DC
perawatan pada setiap peralatan yang yang ada di Gardu Induk 150kV
dimiliki PT. PLN (persero) secara rutin Srondol Semarang.
dan terjadwal, khususnya di tiap gardu 2. Mengetahui proses pemeliharaan
sistem DC di Gardu Induk 150kV REL 20KV
Srondol Semarang.

1.3 Batasan Masalah TRAFO PS


Dalam makalah ini batasan masalahnya
hanya membahas pemeliharaan tahunan
sistem DC (baterai 48 volt unit II) di
Gardu Induk Srondol 150kV.
RECTIFIER
II. Kajian Pustaka
2.1 Sistem DC
Dalam pengoperasian tenaga listrik BATERE
FUSE
terdapat dua macam sumber tenaga
untuk kontrol di dalam Gardu Induk,
ialah sumber arus searah (DC) dan
sumber arus bolak balik (AC). Sumber REL DC
tenaga untuk kontrol selalu harus
mempunyai keandalan dan stabilitas MCB
yang tinggi. Karena persyaratan inilah
dipakai baterai sebagai sumber arus
BEBAN DC
searah.
Catu daya sumber DC digunakan Gambar 2.1 Diagram Instalasi Sistem DC
untuk kebutuhan operasi relai proteksi
dan kontrol serta untuk scadatel. Bagian-bagian utama peralatan sistem DC,
Untuk kebutuhan operasi relai dan yaitu :
kontrol di PLN terdapat dua sistem 1. Rectifier / Charger
catu daya pasokan arus searah yaitu Rectifier atau Charger adalah
DC 110V dan DC 220V, sedangkan suatu rangkaian alat listrik untuk
untuk kebutuhan scadatel mengubah arus listrik bolak- balik
menggunakan sistem Catu Daya DC (AC) menjadi arus searah (DC).
48V. 2. Baterai
Catu daya DC bersumber dari Suatu alat penyimpan energi
rectifier dan baterai terpasang pada listrik arus searah, yang berfungsi
instalasi secara paralel dengan beban, sebagai sumber cadangan ke
sehingga dalam operasionalnya disebut beban.
Sistem DC. Diagram instalasi Sistem 3. Konduktor
DC dapat dilihat pada gambar berikut: Berfungsi sebagai penghantar
energi listrik arus searah dari
sumber ke beban.
4. Terminal-terminal
Berfungsi sebagai tempat
percabangan dimana energi listrik
akan dikirim atau dibagi ke beban-
beban.
2.2 Bagian-bagian Utama Baterai Sel baterai dengan bejana
(container) terbuat dari steel
ditempatkan dalam rak kayu, hal ini
untuk menghindari terjadi hubung
singkat antar sel baterai atau
hubung tanah antara sel baterai dengan
rak baterai.
5. Plastic container
Sel baterai dengan bejana
(container) terbuat dari plastik
ditempatkan dalam rak besi yang
diisolasi, hal ini untuk menghindari
terjadi hubung singkat antar sel
baterai atau hubung tanah antara sel
Gambar 2.2 Bagian-bagian Utama Baterai baterai dengan rak baterai apabila
terjadi kerusakan atau kebocoran
1. Elektroda elektrolit baterai.
Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua)
macam elektroda, yaitu elektroda 2.3 Pemeliharaan
positif (+) dan elektroda negatif (-) Pemeliharaan adalah suatu proses
yang direndam dalam suatu larutan kegiatan yang dilakukan terhadap
kimia (gambar 8). Elektroda-elektroda peralatan, agar bekerja semsetinya sesuai
positif dan negatif terdiri dari: karakteristiknya dan menjamin keandalan
• Grid, adalah suatu rangka besi atau peraltan. Dalam arti luas pemeliharaan
fiber sebagai tempat material aktif. adalah:
• Material Aktif, adalah suatu a. Meningkatkan efisinensi,
material yang bereaksi secara b. Memperpanjang umur perlatan,
kimia untuk menghasilkan energi c. Mengurangi resiko kegagalan atau
listrik pada waktu pengosongan kerusakan alat saat operasi,
(discharge). d. Meningkatkan keamanan kerja
2. Elektrolit (safety),
Elektrolit adalah Cairan atau larutan e. Mengurangi waktu padam,
senyawa yang dapat f. Waktu pemuliahan yang efektif,
menghantarkanarus listrik, karena g. Biaya pemeliharaan yang efisien dan
larutan tersebut dapat menghasilkan ekonomis.
muatan listrik positif dan negatif.
Bagian yang bermuatan positif disebut 2.4 Periode Pemeliharaan
ion positif dan bagian Menurut buku petunjuk Sistem DC
yangbermuatan negatif disebut ion pemeliharaan baterai meliputi
negatif. pemeliharaan periode mingguan, bulanan,
3. Sel Baterai enam bulanan, dan dua tahunan. Pada
Sesuai dengan jenis bahan bejana laporan kerja praktek ini penulis akan
(container) yang digunakan terdiri dari membahas pemeliharaan baterai periode
2 (dua) dua tahunan. Dikarenakan penulis hanya
macam: mengetahui kegiatan pemeliharaan baterai
a. Steel Container dua tahunan, dimana peralatan utama yang
b. Plastic Container dipelihara adalah baterai.
4. Steel Container
2.5 Pemeliharaan Baterai
Saat pemeliharaan, pengujian dan
pengukuran baterai dalam keaddaan tidak
tersambung ke beban. Bila pada gardu
induk mempunyai dua unit baterai yang
terpasang maka dapat dilakukan secara
bergantian, tetapi apabila gardu induk
hanya mempunyai satu unit baterai,
diperlukan baterai tambahan.
Pada pelaksanannya pemeliharaan (a) (b)
baterai meliputi tahap-tahap berikut, yaitu: Gambar 2.4 (a) Multimeter atau
a. Equalising Charging Avometer
b. Uji Kapasitas (b) Tangamperemeter
c. Reboosting Charge

2.6 Peralatan Pendukung


Peralatan pendukung adalah peralatan
atau tool kit yang berguna untuk
melaksanakan pemeliharaan baterai.
peralatan pendukung tersebut terdiri dari:
a. Tool Set
Tool set terdiri dari satu kunci pas,
satu set kunci ring, satu set obeng,
tang potong, tang jepit, satu set
(a) (b)
gerinda, gergaji, alat potong (cutter).
Gambar 2.5 (a) Hidrometer
(b) Thermometer
(alkohol)

Gambar 2.3 Peralatan pendukung Gambar 2.6 Gelas Ukur


atau tool set
c. Larutan elektrolit
b. Alat ukur Larutan elektrolit terdiri dari:
Alat ukur terdiri dari hidrometer, - pH 6 : asam, contoh: Latutan
thermometer (alkohol), multimeter, Asam Belerang (H2 SO4 ),
tangamperemeter dan gelas ukur. - pH 7 : netral, contoh : Air
Destilasi atau Air Murni,
- pH 8 : basa, contoh : Larutan
Kaliun Hidroxide (KOH)
Saat pemeliharaan baterai tahunan di
PT. PLN (PERSERO) hanya
membutuhkan Larutan Kalium
Hidroxide (KOH) dan larutan pH 7.
d. Vaselin Netral dan Vaselin Contact
(EJC)
Vaselin netral digunakan untuk
melindungi kontak antar pole baterai
yang terbuat dari tembaga atau metal
agar tidak terjadi korosi, yang
disebabkan penguapan oleh cairan
elektrolit di ruang baterai. Vaselin
netral di oleskan pada tiap kontak
antar pole baterai.
Vaselin contact (EJC) dioleskan
pada kontak pole positif (+) dan
negatif (-) dari charger ke baterai, Gambar 2.7 Charger Portabel Tampak
agar resistansi pada kontak pole Depan
positif (+) dan negatif (-) sekecil
mungkin.
Perlu diperhatikan dalam
mengoleskan vaselin netral dan
vaselin contact (EJC) pada kontak
antar pole baterai tidak terlalu tebal
(sedikit atau secukupnya),
dikarenakan akan menyebabkan
debu-debu mudah menempel
sehingga membuat kontak pole
baterai kotor serta mengurangi
kinerja dari kontak antar pole baterai
tersebut.
e. Peraltan Kebersihan
Peralatan keberishan terdiri dari
Gambar 2.8 Charger Portabel Tampak
ember, gayung, sabun cuci, sapu,
Belakang
kuas, sikat besi dan kain perca.
f. Charger portable g. Alat uji kapasitas dan Laptop
Charger portable digunakan saat Ialah alat yang digunakan untuk
pemeliharaan baterai tahunan. Untuk melakukan pengujian kapsitas baterai
pemeliharaan baterai tahunan tahunan. Untuk pemeliharaan baterai
menggunakan charger portable tahunan menggunakan alat uji
bermerek Swaden tipe SCM-48/110- kapasitas bermerek ISA tipe
75 A. BTS/100-220 Plus.
- Kondis baterai dan mengetahui V
(tegangan), kapasitas baterai (Ah)
dan jumalh sel baterai (n sel),
- Kondisi V (tegangan), I (arus), dan
Kapasitas Baterai saat pemeliharaan
tahunan yang dilakukan tahun lalu.
Tujuan taging atau labeling adalah
penandaan atau pelabelan agar dalam
pemeliharaan tidak tertukar atau salah
dalam melakukan pemliharaan serta
sebagai kemanan bagi peralatan dan
Gambar 2.9 Alat Uji Kapasitas Tampak pekerja, contoh tagging dan labeling
Depan adalah:
- Memasang bendera merah dan hijau
pada peralatan yang akan dipelihara
(bendera hijau berarti aman
dikerjakan atau dipelihara, merah
berarti berbahaya dikerjakan atau
dipelihara),
- Memasang nama atau labeling atau
pelabelan pada ujung-ujung kabel.

3.2 Pengecekan Tegangan


Cek tegangan total baterai
Gambar 2.10 Alat Uji Kapasitas Tampak dibandingkan dengan tegangan pada
Belakang charger eksisting (posisi floating).
Pengecekan tegangan menggunakan
h. Kabel multimeter atau avometer yang di setting
Kabel yang digunakan adalah kabel untuk mengukur tegangan DC.
AC NYYHYW 3x2,5mm2 dengan Pengecekan tegangan dilakukan per sel
kha 20-25 Ampere. Kabel DC tipe baterai dan tegangan total sel baterai pada
NYYHY 2x5,0 mm2 dengan kha pole baterai.
(kuat hantar arus) 50-60 A dan kabel
DC 70 mm2 dengan kha (kuat hantar
arus) 60-70 A. Kabel digunakan
untuk input charger portable, output
charger portable dan output alat uji
kapasitas baterai.

III. Persiapan Sebelum Melakukan


Pemeliharaan Tahunan
3.1 Mendata Data Teknik serta Tagging
atau Labeling Charger dan Baterai
Tujuan dari mendata data teknik
charger dan baterai adalah:
Gambar 3.11 Pengecekan Tegangan
- Kondisi charger dan mengetahui V
Total Sel Baterai
(tegangan) dan I (arus),
digunakan dalam melakukan pengukuran
berat jenis larutan elektrolit adalah
hidrometer.

Gambar 3.12 Pengecekan Tegangan


per-Sel Baterai

Gambar 3.14 Hidrometer


3.3 Cek Level Ketinggian Larutan
Elektrolit
Level elektrolit dapat diketahui Keterangan Gambar:
dengan dilihat pada bejana sel baterai Aerometer yang biasa dipakai dan beredar
(seperti pada gambar 2.10). Level dipasaran terdiri dari 3 (tiga) macam,
elektrolit tidak boleh melebihi batas upper yaitu:
maupun kurang dari batas lower. Bila 1. Aerometer yang bertuliskan angka-
larutan elektrolit levelnya di bawah batas angka berwarna putih.
lower akan menyebabkan elektroda kering 2. Aerometer yang dilengkapi dengan
sehingga dapat mengurangi kinerja dan warna merah, hijau, dan kuning
umur pemakian (lifetime) baterai. dengan perincian sebagai berikut:
 Merah : Dead
Battery, muatan baterai tidak ada
atau mati
 Hijau : Half Charge,
kapasitas baterai 50%
 Kuning : Full Charge,
kapasitas baterai 90-100%
3. Aerometer yang dilengkapi dengan
warna merah, putih, dan hijau dengan
perincian sebagai berikut:
Gambar 3.13 Level Larutan Elektrolit  Merah : Charging
3.4 Cek Berat Jenis Larutan  Putih : Fair
Elektrolit  Hijau : Good
Tujuan melakukan pengukuran berat
jenis (BJ) larutan elektrolit baterai adalah Pembacaan berat jenis
untuk mengetahui kondisi elektrolit. Hal dipengaruhi oleh perubahan temperature,
ini sangat penting karena elektrolit pada maka diperlukan koreksi pembacaan berat
baterai berfungsi sebagai konduktor atau jenis dengan ketentuan sebagai berikut:
sebagai media pemindah elektron oleh 1. Pada baterai asam
karena itu agar proses kimia didalam sel 𝑡𝑠 − 5
𝐵𝑑(𝑠) = 𝐵𝑑(ℎ𝑠) + ( ) 𝑥 0,001
baterai bekerja dengan baik, maka 1,5
dilakukan pemeriksaan atau pengukuran Dimana:
berat jenis elektrolit. Alat ukur yang Bd(s) : Harga BJ sebenarnya (gr/cm3 )
Bd(hs) : Pembacaan BJ pada uji kapasitas, dan re-boosting charge)
hydrometer (gr/cm3 ) : 37o C
ts : Temperatur larutan (o C)
2. Pada baterai alkali
𝑡𝑠 − 15
𝐵𝑑(𝑎) = 𝐵𝑑(ℎ𝑎) + ( ) 𝑥 0,001
1,5

Dimana:
Bd(a) : Harga BJ sebenarnya (gr/cm3 )
Bd(ha) : Pembacaan BJ pada
hydrometer (gr/cm3 )
ta : Temperatur larutan (o C)

Tabel 3.1 Standar Berat Jenis Larutan


Elektrolit
Jenis Kondisi Elektrolit Berat
(temperature Jenis Gambar 3.15 Pengecekan Suhu Larutan
Baterai
20oC) (gr/cm3) Elektrolit Sel Baterai
Elektrolit Baru
1,20 3.6 Cek Kekencangan Mur Kontak
Alkali Terisi Penuh
1,18 Antar Pole Baterai
Berat Jenis
1,16 Tujuan melakukan mengecek
Minimum
kekencangan mur kontak antar pole
Elektrolit Baru
baterai adalah untuk menghindari suhu
Terisi Penuh 1,190 berlebih saat dilakukan equalizing charge,
Asam Berat Jenis 1,215 tes uji kapasitas baterai dan re-boosting
1,16 charge. Pengencangan mur dilakukan
Minimum
dengan menggunakan kunci ring dan
ukuran kunci menyesuaikan mur yang
3.5 Cek Suhu Larutan Elektrolit Sel terpasang pada sel baterai. Kunci yang
Baterai akan digunakan untuk mengencang mur
Tujuan pengukuran suhu larutan kontak baterai harus berisolasi, agar tidak
elektrolit baterai adalah mengetahui suhu terjadi short ketika sedang
larutan elektrolit baterai saat sebelum mengencangkan mur kontak baterai.
dilakukan pemeliharaan tahunan baterai Biasanya sudah disertakan satu set-kunci
dan selama pemeliharaan tahunan baterai khusus dari produsen baterai untuk
berlangsung. Untuk mengukur suhu mengencangkan mur kontak antar pole
larutan elektrolit baterai, thermometer baterai.
dimasukkan ke lubang pengisian yang ada
pada baterai. Berikut adalah standar suhu
larutan elektrolit baterai:
 Suhu elektrolit kondisi normal : 25-
34o C
 Suhu elektrolit saat pemeliharaan
(saat equalizing charge, uji kapasitas,
dan re-boosting charge) : 34-37o C
 Suhu maksimum elektrolit saat Gambar 3.16 Pengecekan Kekencangan Mur
pemeliharaan (saat equalizing charge, Kontak Antar Pole Baterai
1. Cek tegangan masing-masing
IV. Pelaksanaan Pemeliharaan charger,
Tahunan 2. Cek beban masing-masing charger,
4.1 Kondisi Baterai dan Charger 3. MCB Baterai Unit 2 masuk (di On-
Di gardu induk biasanya ketersedian kan atau hidupkan),
sistem DC tiap gardu induk berbeda-beda, 4. MCB INC (incoming) 2 masuk (di
tapi biasanya ada dua konfigurasi baterai On-kan atau hidupkan),
di gardu induk adalah sebagai berikut: 5. Cek beban apakah sudah berpindah
 Bila ada 1 (satu) unit baterai dan 1 dengan cara melihat parameter di
(satu) unit charger charger (voltmeter dan ampermeter),
Kondisi ini memerlukan tambahan 6. Lepas MCB NC 1 (di Off-kan atau
baterai cadangan agar beban yang di dimatikan),
suplai tidak kehilangan suplai tegangan 7. Lepas MCB Baterai I (di Off-kan atau
(padam) dimatikan),
Cara Pelaksanaan: 8. Laksanakan pemeliharaan tahunan
1. Persiapkan baterai cadangan (Pada Baterai Unit 1.
saat pemeliharaan baterai di
Gardu Induk 150 kV Srondol
disediakan 4 (empat) buah baterai
asam masing-masing bertegangan
12 v, kapasitas minimal 120 Ah
sebagai baterai kom 48 v, tetapi
hal ini menyesuaikan dengan
beban di tiap Gardu Induk),
2. Rangkai 4 buah baterai tersebut
secara seri,
3. Ukur tegangan total baterai
cadangan tersebut. Bila
tegangannya kurang dari tegangan
dari baterai eksiting, charge
dengan charger portable hingga Gambar 4.17 Diagram Satu Baris Baterai
tegangannya sama dengan 48v UNIT I dan II GI 150kV Srondol
tegangan baterai eksiting (sama
atau mendekati), 4.2 Equalizing Charge
4. Pararelkan baterai cadangan Tujuan dari dilakukannya Equalizing
tersebut dengan baterai eksiting. Charge adalah agar tegangan masing-
 Bila ada 2 (dua) baterai dan 2 (dua) masing sel baterai sama. Berikut adalah
charger cara perhitungan V (tegangan), I(arus) dan
Hanya dengan memindah beban pada t (waktu) untuk di-setting pada charger
panel melalui fasilitas switching pada portabel:
panel. Setting Teganangan saat pengisian:
Vpengisian = (1,60 s/d 1,65 volt) x n sel
Bila salah satu baterai akan dipelihara Vpengisian (min) = 1,60 volt x n sel
(seperti terlihat pada gambar 2. diatas), Vpengisian (max) = 1,65 volt x n sel
misal Baterai Unit 1 akan dipelihara, maka Dimana:
beban akan dipikul oleh Charger 2, n sel : Jumlah keseluruhan sel baterai
dengan proses pemindahan beban Setting Arus saat pengisian:
(manuver) sebagai berikut: Ipengisian = C5 x Kapasitas Baterai
Dimana:
C5 = 0,2 Pada proses Uji Kapasitas baterai
Kapasitas Baterai (Amperehour/ Ah) menggunakan alat uji kapasitas bermerk
Setting waktu saat pengisian: ISA tipe BTS/110-220 PLUS
Tsetting = C5
Dimana: 4.4 Re-boosting Charge
C5 = 5 jam Proses re-boosting charge atau proses
C5 adalah standar untuk pengisian pengisian cepat dilaksanakan setelah
baterai basa. Baterai yang ada di Gardu proses uji kapasitas telah selesai. Proses
Induk 150 kV Srondol adalah baterai basa ini bertujuan agar kapasitas baterai yang
maka menggunakan standar C5. kosong setelah dilakukannya uji kapasitas
Pada proses Equalizing Charge penuh kembali. Bila akan melakukan
baterai menggunakan charger portabel proses re-boosting charge ini juga harus
bermerk SWADEN tipe SCM – 48/110 – memperhatikan suhu larutan elektrolit
75 A. baterai.
Berikut adalah cara perhitungan V
4.3 Uji Kapasitas (tegangan), I(arus) dan t (waktu) untuk di-
Pelaksanaan uji kapasitas pada setting pada charger portabel:
dasarnya bertujuan untuk mengetahui Setting Teganangan saat pengisian:
sampai sejauh mana kondisi karakteristik Vpengisian = (1,65 s/d 1,70 volt) x n sel
dari seluruh sel baterai tersebut secara Vpengisian (min) = 1,65 volt x n sel
lebih terukur, yaiitu dengan mengetahui Vpengisian (max) = 1,70 volt x n sel
besaran pasok energi atau kapasitas Dimana:
baterai (Ah). Keuntungan Uji kapasitas N sel : Jumlah keseluruhan sel baterai
pada baterai adalah dapat meningkatkan Setting Arus saat pengisian:
atau memulihkan kapasitas (Ah) sel Ipengisian = C5 x Kapasitas Baterai
baterai yang sudah lemah, karena setelah Dimana:
baterai dilakukan Equalizing Charge C5 = 0,2
(pengisian) dan saat uji kapasitas Kapasitas Baterai (Amperehour/ Ah)
dilakukan pengosongan tegangan baterai. Setting waktu saat pengisian:
Di PT.PLN (PERSERO) menggunakan Tsetting = C5
standar C5, yaitu waktu pengujian selama Dimana:
5 jam. C5 adalah standar untuk pengisian C5 = 5 jam
baterai basa. Pada proses Re-boosting Charge
Berikut adalah cara perhitungan V baterai menggunakan charger portabel
(tegangan), I (arus) dan t (waktu) untuk bermerk SWEDEN tipe SCM – 48/110 –
di-setting pada alat uji kapasitas: 75 A
Setting Tegangan: Setlah proses Re-boosting Charge
V= 1 volt x n sel selesai, baterai yang dipelihara siap masuk
Dimana: ke sistem kembali (pelaksanaan baterai
n sel : Jumlah keseluruhan sel baterai masuk ke sitem). Tunggu tegangan agar
Setting Arus: sama dengan tegangan charger eksisting.
I = C5 x Kapasitas Baterai Setelah tegagan sama konek kabel charger
Dimana: eksisting ke pole baterai.
C5 = 0,2
Kapasitas Baterai (Amperehour/ Ah) 4.5 Standar Rekondisi Baterai
Tsetting = C5 Bila dalam uji kapasitas dihasilkan
Dimana: nilai kurang dari sama dengan 60% maka
C5 = 5 jam baterai dinyatakan buruk atau jelek. Untuk
mengatasi hal ini dilakukan:
 Penggantian sel baterai Untuk mengoprasikan peralatan
 Rekondisi Baterai dengan melihat: padainstalasi Gardu Induk seperti
a. Sel baterai bagus, tetapi larutan motor listrik (pada PMS dan PMT),
elektrolitnya tidak baik. Maka hal relai proteksi, meter digital, signal
ini sel baterai perlu direkondisi, (alarm dan indikasi), triping dan
b. Umur baterai (life time) sudah closing coil.
memenuhi 10-15 tahun (sesuai - Instalasi DC 48 volt
yang direkomendasikan pabrik Untuk mengoprasikan peralatan
pembuat) maka tidak perlu padainstalasi Gardu Induk seperti
dilakukan rekondisi, dikarenakan teleproteksi, komunikasi/ plc dan
sudah lewat masa life time-nya, SCADA/ rtu, dan signal (alarm dan
c. Umur baterai (life time) relatif indikasi).
masih baru maka perlu dilakukan 4. Pemeliharaan baterai meliputi
rekondisi baterai. pemeliharaan mingguan, bulanan,
Rekondisi baterai dilakukan dengan enam bulanan dan dua tahunan.
cara penggantian larutan elektrolit, dan 5. Proses pemeliharaan secara kontinu
membersihan sel baterai dan kontak pole dan terjadwal dapat memperpanjang
antar baterai dengan air destilasi (larutan umur peralatan dan mengetahui kondisi
pH7) hingga bersih. Pada saat penulis peralatan setiap waktunya.
melaksanakan kerja praktik kondisi 6. Dalam plaksanaan pemeliharaan harus
baterai 48 volt unit II sudah 40,12% sesuai dengan prosedur dan instruksi
(<60%) dan sudah melewati masa lifetime- kerja.
nya karena sudah beroprasi selama 13 7. Hasil tes uji kapasitas dikatakan
tahun dari tahun 2000. Maka rekomendasi jelek bila kurang dari 60%.
dari pelaksana pemeliharaan tahunan
baterai, baterai 48 volt unit II perlu 5.2 Saran
diganti. 1. Mahasiswa sebaiknya
mempersiapkan diri sesuai disiplin
V. PENUTUP ilmunya, sehingga dapat
5.1 Kesimpulan memperlancar pelaksanaan tugas-
Dari kerja praktek yang telah tugas di tempat praktrik, karena
dilakukan pada Gardu Induk Srondol 150 pengalaman yang didapat dari
kV PT. PLN (PERSERO), dapat diambil perusahaan dapat dijadikan bekal
kesimpulan sebagai berikut : apabila praktikan bekerja di dunia
1. Secara garis besar Gardu Induk 150 kV industri.
terdapat 2 tipe pemasangan gardu 2. Mahasiswa hendaknya
induk pasang luar dan gardu induk mempersiapkan APD seperti baju
pasang dalam. praktik (wear pack), safety shoes,
2. Sistem DC pada sebuah Gardu Induk kacamata pelindung, sarung tangan
sangat penting karena semua peralatan sendiri karena dari pihak
proteksi dan telkomunikasi yang perusahaan hanya menyediakan
digunakan di Gardu Induk safety helmet.
menggunakan sumber DC untuk kerja
peralatan. DAFTAR PUSTAKA
3. Terdapat dua jenis instalasi atau suplai [1] Tobing, Bonggas L. 2003. Peralatan
DC yang digunakan pada gardu Induk Tegangan Tinggi, Jakarta : Penerbit PT
meliputi: Gramedia Pustaka Utama
- Instalasi Sistem DC 110 volt [2] Buku Petunjuk PT.PLN
(PERSERO) Supplay DC System
[3] Buku Petunjuk PT.PLN BIODATA PENULIS :
(PERSERO) Transformator Tegangan Cahyo Adhi Nugroho
[4] Buku Petunjuk PT.PLN (21060110141095)
(PERSERO) Transformator Arus (CT) lahir di Temanggung
[5] Buku Petunjuk PT.PLN 10 Oktober 1990. Telah
(PERSERO) Transformator Tegangan menempuh pendidikan
(PT) di SD Negri
[6] Buku Petunjuk PT.PLN Temanggung 2 Nomor
(PERSERO) Pemutus Tenaga (PMT) 1, SMP Negeri 1
[7] Buku Petunjuk PT.PLN Temanggung, SMA Negeri 1
(PERSERO) Pemisah (PMS) Temanggung. Dan sekarang sedang
[8] Buku Petunjuk PT.PLN menempuh studi S1 di Jurusan Teknik
(PERSERO) Lightning Arrester Elektro Fakultas Teknik Universitas
[9] Buku Petunjuk PT.PLN Diponegoro
(PERSERO) Serandang
Semarang, Mei 2013
[10] Buku Petunjuk PT.PLN
Mengetahui
(PERSERO) Bay Line
Dosen Pembimbing
[11] Buku Petunjuk PT.PLN
(PERSERO) Bay Trafo
[12] Buku Petunjuk PT.PLN
(PERSERO) Bay Busbar
[13] Buku Petunjuk PT.PLN
(PERSERO) SUTT-SUTET Susatyo Handoko, ST. MT
[14] Buku Petunjuk PT.PLN NIP.197305262000121001
(PERSERO) SKTT-SKLT
[15] Buku Diklat Pemeliharaan Sistem
DC PT.PLN (PERSERO)
[16] http://www.pln.co.id/, diakses pada
12 Oktober 2013
[17] http://www.saftbatteries.com/ ,
diakses pada 30 Oktober 2013
[18] http://http://swaden.co.id/battery-
charger.php , diakses pada 30 Oktober
2013
[19]
http://www.isatest.com/productsScheda.as
p?categoriaID=5 , diakses pada 30
Oktober 2013
[20] http://www.google.com

Anda mungkin juga menyukai