Anda di halaman 1dari 20

Nama : Muhamad Fadhil Hendrawan

Nim : 3332210059
K e l a s : Te k n o l o g i Tr a n s f o r m a s i D i g i t a l ( B )

U T S T E K N O L O G I D A N T R A N F O R M A S I D I G I TA L

1. Sebutkan hal yang diperhatikan organisasi yang berhasil dengan


upaya transformasi digital dengan menggeser pola pikir, strategi,
dan budaya mereka untuk mengimbangi perubahan kebutuhan

Jawab :

Organisasi yang berhasil dalam transformasi digital memiliki fokus


pada beberapa aspek penting:

I. Pola Pikir Adaptif: Memahami bahwa transformasi digital


bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang mengubah
paradigma dan pola pikir dalam segala hal, dari pengambilan
keputusan hingga inovasi.

II. Strategi yang Terintegrasi: Membangun strategi yang


terintegrasi dengan teknologi sebagai komponen inti dari
rencana bisnis mereka. Ini melibatkan penggunaan teknologi
untuk memperkuat proses bisnis dan menciptakan nilai tambah
bagi pelanggan.

III. Budaya Kolaboratif dan Inklusif: Mendorong budaya kerja yang


kolaboratif, fleksibel, dan inklusif. Organisasi yang sukses
dalam transformasi digital memberdayakan karyawan untuk
berbagi ide, berinovasi, dan mengadopsi perubahan dengan
cepat.

IV. Penggunaan Data yang Diberdayakan: Memanfaatkan data


dengan bijaksana untuk mendukung pengambilan keputusan
yang lebih baik. Analisis data yang kuat membantu dalam
pemahaman mendalam tentang perilaku pelanggan, tren pasar,
dan kebutuhan bisnis.

V. Investasi pada Pengembangan Keterampilan: Melakukan


investasi besar dalam pengembangan keterampilan dan
pengetahuan teknologi untuk karyawan mereka. Pelatihan dan
pendidikan reguler tentang teknologi membantu membangun
kompetensi yang diperlukan untuk beradaptasi dengan
perubahan.

VI. Kepemimpinan yang Visioner: Memiliki kepemimpinan yang


visioner dan berkomitmen pada transformasi digital. Pemimpin
yang memimpin dengan contoh dan mendukung inisiatif
transformasi membawa perubahan yang dibutuhkan.

VII. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Kemampuan untuk beradaptasi


dengan perubahan pasar dan teknologi dengan cepat.
Organisasi yang responsif dapat menyesuaikan strategi dan
taktik mereka secara efisien untuk tetap relevan di pasar yang
terus berubah.

VIII. Peningkatan Pengalaman Pelanggan: Fokus pada meningkatkan


pengalaman pelanggan dengan solusi digital yang inovatif.
Mengidentifikasi cara di mana teknologi dapat meningkatkan
interaksi dan pelayanan kepada pelanggan.

Organisasi yang memperhatikan semua aspek ini dengan serius dan


menjalankannya secara berkesinambungan seringkali lebih mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan dan berhasil dalam
transformasi digital.
2. Jelaskan Socio Preuner menurut Diah Ajeng P

Jawab :

Sociopreneur adalah konsep wirausaha yang berfokus pada usaha


bisnis dengan tujuan utama untuk menciptakan dampak sosial positif.
Mereka bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama mereka yang berada di kelas menengah ke bawah.
Sociopreneur tidak hanya mengedepankan keuntungan finansial bagi
diri mereka sendiri, tetapi juga berusaha keras untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis mereka membawa manfaat sosial yang signifikan.

Pendekatan ini menggabungkan prinsip-prinsip kewirausahaan


dengan tujuan sosial yang kuat. Artinya, meskipun fokus utama adalah
mencapai misi sosial, sociopreneur juga mempertimbangkan cara untuk
menghasilkan pendapatan atau profit yang dapat mendukung
kelangsungan kegiatan sosial mereka. Mereka berupaya agar bisnis yang
mereka jalankan dapat menjadi sumber dana yang berkelanjutan untuk
mendukung inisiatif sosial mereka.

Dalam hal ini, sociopreneur menciptakan model bisnis yang tidak


hanya menghasilkan keuntungan finansial bagi mereka sendiri, tetapi
juga membuka peluang bagi orang lain untuk mendapatkan manfaat
finansial. Dengan demikian, mereka membuka jalan bagi inklusi sosial
dan ekonomi, serta memungkinkan orang lain untuk turut merasakan
hasil dari keberhasilan bisnis yang mereka jalankan.

B e r d a s a r k a n p e n e l i t i a n y a n g d i l a k u k a n o l e h D i a h A j e n g P, d k k p a d a
2018, terdapat beberapa tantangan dalam melakukan sociopreneur yang
terbagi menjadi dua yaitu ada yang berasal dari eksternal dan ada juga
y a n g b e r a s a l d a r i i n t e r n a l . Ta n t a n g a n e k t e r n a l y a n g d i h a d a p i d a p a t
berupa link pemasaran yang sulit dijangkau, masih kurangnya
keikutsertaan anak muda, masih sulit mengubah mindset masyarakat
untuk menjadi agen social. Sementara dari internal berupa masih sulit
mendapatkan dana, dukungan keluarga dan masih adanya kepentingan
pribadi, menajemen professional antara perusahaan dan misi social,
pemanfaatan new media yang masih rendah.

Peran milenial sangat berpengaruh pada penerapan konsep


sociopreneur dalam menghadapi tantangan pada era disrupsi ini,
berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh generasi milenial jika
dikombinasikan dengan konsep sociopreneur tentukan akan memberi
dampak yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Generasi
milenial memiliki jiwa yang inovatif dan menguasai teknologi
informasi, dimana karakteristik tersebut menjadi modal paling utama
agar bisnis diera revolusi industri dapat berhasil. Sementara misi dari
sociopreneur adalah memberdayakan masyarakat sebanyak-banyaknya
melalui permodalan maupun pemberian skill kepada agen sosialnya.
Sehingga diharapkan generasi milenial dapat menerapkan konsep
sociopreneur pada segala bidang usaha yang jalankan. Adapun pola
b i s n i s p a d a s o c i o p r e n e u r m e n u r u t D i a h A j e n g P, d k k p a d a 2 0 1 8 y a i t u :

Berdasarkan pada pola tersebut dapat dilihat bahwa sociopreneur


dapat menjadi agen dalam mendorong perekonomian rakyat dan
melakukan pemerataan kesejahteraan. Salah satu yang membedakan
sociopreneur dengan bisnis konvensional adalah pada penetapan misi
sosial dan adanya pemberdayaan serta monitoring yang dapat
membangun semangat maupun relasi dari semua lini agen social yang
ada dalam jaringan tersebut.

Revolusi Industri 4.0 merupakan puncak dari perkembangan


teknologi informasi, dimana dampaknya berupa disrupsi diberbagai
bidang terkhusus pada bidang ekonomi yang merupakan sektor paling
krusial bagi suatu negara. Era Revolusi Industri 4.0 dikenal dengan era
serba digital. Hampir seluruh kegiatan manusia diambil alih dan
dipermudah oleh teknologi, sehingga bagi negara dengan jumlah
penduduk yang tinggi hal ini akan menjadi sebuah tantangan. Generasi
Milenial sebagai generasi yang menjadi angkatan kerja pada era
disrupsi 4.0 dituntut untuk dapat memiliki skill dan inovasi yang tinggi
agar dapat bersaing, oleh sebab itu salah satu solusi yang dapat
dilakukan adalah dengan menerapkan prinsip atau konsep sociopreneur
pada segala lini usaha yang digeluti agar dapat menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang lain. Konsep yang dikembangkan oleh
sociopreneur jika dikombinasikan dengan karakter yang dimiliki oleh
generasi milenial akan menjadi sebuah solusi dalam menghadapi bonus
demografi dan masalah kesenjangan ekonomi di Indonesia.

3. Jelaskan Computional Thinkinh dari beberapa sumber


Jawab :

Computational thinking (CT) adalah terminology yang sekarang


ini digunakan untuk merujuk pada ide dan konsep dalam penerapan
b e r b a g a i b i d a n g c o m p u t e r s c i e n c e ( C S ) a t a u Te k n i k i n f o r m a t i k a . S e c a r a
internasional, telah terjadi debat terkait pentingnya pemahaanakan
computer science, tidak hanya dalam konten, tetapi juga sebagai salah
satu kemampuan umum, terkait pemikiran yang kritis dalam dunia
teknologi sekarang ini.

Jeanette Wi n g adalah kembali memperkenalkan istilah


C o m p u t a t i o n a l t h i n k i n g p a d a M a r e t 2 0 0 6 . Ya n g m a n a , c o m p u t a t i o n a l
thinking termasuk penyelesaian masalah, merancang system dan
memahami perilaku manusia dengan mengambarkan konsep dasar
k e d a l a m c o m p u t e r s c i e n c e . P a d a t a h u n 2 0 11 , J e a n n e t t e m e m p e r k e n a l k a n
definisi baru, yang mana : Computational Thinking adalah proses
berpikir yang diperlukan dalam memformulasikan masalah dan
solusinya, sehingga solusi tersebut dapat menjadi agen pemroses
informasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.

Computational thinking atau pemikiran komputasional adalah cara


berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Caranya adalah dengan
menguraikan setiap masalah menjadi beberapa bagian atau tahapan yang
efektif dan efisien. Ia juga dapat diartikan menjadi sebuah metode
untuk menyelesaikan suatu masalah yang dirancang untuk bisa
diselesaikan oleh manusia atau sistem atau keduanya.

Karakteristik Computational thinking meliputi hal-hal berikut, tetapi


tidak hanya terbatas pada hal-hal berikut ini :

I. Memformulasikan per-masalah dengan cara yang mana membuat


kita dapat menggunakan computer atau alat lain untuk membantu
menyelesaikan.

II. Logika dalam mengelompokkan dan menganalisa data

III. Merepresentasikan data melalui abstraksi seperti model dan


simulasi

I V. Solusi yang diautomatisasi melalui proses berpikir secara


algorithmic ( sederet langkah-langkah)

V. Identifikasi, Analisa dan mengimplementasikan kemungkinan


solusi dengan tujuan memanfaatkan kombinasi langkah-langkah
ataupun sumber daya yang paling hemat dan efektif

VI. Generalisasi dan pemindahan cara penyelesaian masalah ini dalam


masalah yang lebih umum.
Banyak peneliti yang melanjutkan pemikiran terkait Computational
thinking ini dan dikembangkan menjadi berbagai definisi. Seperti
Computational thinking adalah pemecahan masalah, melihat pola dan
mempertanyakan bukti (Charlotn&Luckin, 2012). Keterangan lainnya
d a p a t d i l i h a t b e r d a s a r k a n Ta b e l 1 d i b a w a h i n i , K o n s e p d a n s k i l l s d a l a m
berbagai literatur yang di susun oleh team komisi Eropa.

Dari gambar tersebut, beberapa proses yang menjadi poin utama


dalam Computational Thinking adalah:

I. Abstraksi sebagai Proses Utama: Abstraksi adalah bagian penting


dan tingkat tinggi dalam Computational Thinking. Ini
mengindikasikan pentingnya memusatkan pada pemahaman konsep
inti dan mengidentifikasi pola yang relevan dari sebuah masalah.

II. Algoritma dalam Abstraksi Proses: Algoritma dalam proses


abstraksi merupakan langkah-langkah yang terdiri dari input,
pengolahan yang berurutan, dan menghasilkan output yang sesuai
dengan tujuan tertentu. Ini menekankan pentingnya penggunaan
algoritma dalam pemecahan masalah.

III. Komputasi sebagai Automasi Abstraksi: Komputasi adalah proses


otomatisasi dari abstraksi. Ini melibatkan modelisasi hubungan
abstrak ke dalam model dan notasi yang jelas untuk mempermudah
pemahaman dan penggunaan.

I V. Pemanfaatan Abstraksi dan Dekomposisi: Computational Thinking


menggunakan abstraksi dan dekomposisi untuk menyelesaikan
permasalahan yang besar dan rumit. Pendekatan ini melibatkan
pemecahan masalah dengan membagi masalah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil dan lebih terkelola.

V. Abstraksi dalam Mendefinisikan Pola dan Parameter: Abstraksi


dimanfaatkan dalam mendefinisikan pola dan parameter yang
memungkinkan generalisasi. Ini penting untuk mengidentifikasi
pola yang mungkin terkait dengan masalah yang sedang dihadapi.

Keseluruhan, abstraksi, algoritma, komputasi, pemanfaatan


dekomposisi, dan identifikasi pola merupakan elemen-elemen inti dalam
Computational Thinking yang membantu dalam memecahkan masalah
dan menghadapi tantangan kompleks.
Metode computational thinking membutuhkan kerjasama tim dalam
prosesnya. Sebuah situasi diberikan dan dianalisis bersama dalam
kelompok baik kecil maupun besar untuk mempertimbangkan sudut
pandang yang berbeda terkait dengan masalah yang dihadapi. Diskusi
tersebut melibatkan eksplorasi berbagai kemungkinan solusi yang bisa
digunakan, serta mempertimbangkan bagaimana proses belajar dari
masalah tersebut dapat diterapkan.

4. Jelaskan comutional Thinking skill

Jawab :
Kata kunci utama dalam CT adalah abstraksi, algoritma, automatisasi,
dekomposisi dan generalisasi. Dapat dilihat definisinya sebagai berikut:

 Abstraction: Abstraksi membuat masalah atau sistem lebih mudah


untuk dipikirkan. Abstraksi adalah proses membuat artefak lebih
mudah dipahami dengan mengurangi detail yang tidak perlu,
Keahlian dalam abstraksi adalah memilih detail yang tepat untuk
disembunyikan sehingga permasalahan menjadi lebih mudah,
tanpa kehilangan sesuatu yang penting. Bagian penting darinya
adalah memilih representasi sistem yang baik. Representasi yang
berbeda membuat hal yang berbeda menjadi mudah dilakukan.
 Algorithmic Thinking: Berpikir algoritmik adalah cara untuk
mencapai solusi melalui definisi langkah-langkah yang jelas.
Beberapa masalah hanya terjadi satu kali saja; masalah-masalah
tersebut dipecahkan, solusi-solusi diterapkan, dan solusi
berikutnya ditangani. Mereka terpecahkan, solusi diterapkan, dan
solusi berikutnya ditangani. Pemikiran algoritmik perlu
diterapkan ketika masalah serupa harus diselesaikan berulang
kali. Mereka tidak harus memikirkan hal-hal baru setiap saat dan
dibutuhkan solusi yang berhasil setiap saat. Berpikir algoritmik
adalah kemampuan berpikir dalam urutan dan aturan sebagai cara
memecahkan masalah atau memahami situasi.

 Automation: Otomatisasi adalah prosedur pengoperasian teknologi


untuk mengelola dan mengoperasikan tugas, mesin, dan proses
tanpa memerlukan masukan manusia. Ia menggunakan sistem
kontrol dan teknologi canggih untuk memungkinkan swasembada
dalam memfungsikan sistem ini.

 Decomposition: Dekomposisi adalah cara berpikir tentang artefak


dalam kaitannya dengan bagian-bagian komponennya. Bagian-
bagian tersebut kemudian dapat dipahami, dipecahkan,
dikembangkan dan dievaluasi secara terpisah. Hal ini membuat
masalah yang kompleks lebih mudah dipecahkan, situasi baru
lebih dipahami, dan sistem besar lebih mudah dirancang.

 Debugging: debugging merupakan keterampilan untuk mengenali


ketika tindakan tidak sesuai dengan instruksi, dan keterampilan
untuk memperbaiki kesalahan. Kemampuan untuk
mengidentifikasi, menghapus, dam memperbaiki kesalahan.
Debugging dapat diartikan untuk menganalisis masalah dan
mengevaluasinya. Debugging adalah pusat dari CT karena
melibatkan pemikiran kritis dan prosedural
 Generalization: Generalisasi dikaitkan dengan mengidentifikasi
pola, persamaan dan hubungan, serta memanfaatkan fitur-fitur
tersebut. Ini adalah cara untuk memecahkan masalah baru dengan
cepat berdasarkan solusi masalah sebelumnya, dan berdasarkan
pengalaman sebelumnya. Mengajukan pertanyaan seperti “Apakah
ini mirip dengan masalah yang sudah saya pecahkan?” dan “Apa
bedanya?” penting di sini, begitu pula proses mengenali pola baik
dalam data yang digunakan maupun proses/strategi yang
digunakan. Algoritma yang memecahkan beberapa masalah
tertentu dapat diadaptasi untuk menyelesaikan seluruh kelompok
masalah serupa. Kemudian setiap kali masalah kelas tersebut
ditemui, solusi umum dapat diterapkan.

 Metode computational thinking adalah metode yang mana


memerlukan kerjasama dalam tim dalam prosesnya. Sebuah kasus
diberikan, didiskusikan bersama-sama dalam kelompok kecil atau
besar terkait sudut pandang melihat masalah, kemungkinan –
kemungkinan solusi yang dapat digunakan dan bagaimana proses
pembelajaran yang di dapat dalam masalah tersebut.

5. Jelaskan Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer,


bahasa pemrograman terdiri dari

Jawab :
Bahasa pemrograman adalah serangkaian aturan sintaksis dan semantik
y a n g m e n g i n s t r u k s i k a n k o m p u t e r. Ti n g k a t k e d e k a t a n n y a d e n g a n m e s i n
komputer dibagi menjadi beberapa jenis:

 Bahasa mesin menggunakan kode biner sebagai instruksi kepada


k o m p u t e r.

 B a h a s a t i n g k a t r e n d a h s e p e r t i b a h a s a a s s e m b l y, m e n g g u n a k a n
kode mnemonic yang lebih dekat dengan bahasa mesin.
 Bahasa pemrograman tingkat menengah, seperti C dan C++,
berada di tengah-tengah antara bahasa tingkat rendah dan tingkat
tinggi, memberikan fleksibilitas namun memerlukan pemahaman
yang kuat tentang arsitektur perangkat keras.

 Bahasa tingkat tinggi, seperti Python dan Java, menggunakan


instruksi yang lebih mirip dengan bahasa manusia. Mereka
memungkinkan programmer fokus pada logika aplikasi dan tidak
terlalu terkait dengan detail teknis perangkat keras. Compiler atau
penerjemah bahasa manusia diperlukan untuk memahami program
ini.
6. Jelaskan mengenai operator pada program

Jawab :

Operator dalam pemrograman adalah simbol yang digunakan untuk


melakukan berbagai operasi pada nilai atau variabel. Mereka
memfasilitasi perhitungan matematika, pembandingan, manipulasi
data, serta operasi logika lainnya dalam program.

Berikut adalah beberapa jenis operator yang umum digunakan dalam


pemrograman:

 Operator Aritmatika: Digunakan untuk melakukan perhitungan


matematika. Operan yang digunakan bisa berupa nilai integer
atau real. Output dari operasi aritmatika ini memiliki tipe data
yang sama dengan operan yang digunakan.

 Operator Assignment: Menggunakan operator ini untuk


memberi nilai pada variabel tanpa menghapus nilai sebelumnya
yang terdapat pada variabel tersebut.

 Operator Relasional: Membandingkan dua operan dan hasilnya


adalah nilai boolean (Benar atau Salah). Operasi relasional
biasanya dilakukan pada nilai dengan tipe data yang sama,
s e p e r t i i n t e g e r, r e a l , c h a r, s t r i n g , d a n b o o l e a n .

 Operator Logika: Digunakan untuk mengkombinasikan hasil


dari ekspresi yang mengandung operator relasional. Ini
menghasilkan nilai boolean berdasarkan logika dari
perbandingan yang dilakukan.

 Operator Bitwise: Melakukan manipulasi pada level bit pada


bilangan bulat. Operator ini mengubah bilangan menjadi
r e p r e s e n t a s i b i n e r, m e l a k u k a n o p e r a s i p a d a b i t , d a n
mengembalikan hasil dalam bentuk desimal.

 Operator Penugasan: Memberikan nilai pada variabel. Operan


kiri adalah variabel, sedangkan operan kanan adalah nilai yang
d i b e r i k a n p a d a v a r i a b e l t e r s e b u t . Ti p e d a t a v a r i a b e l d a n n i l a i
yang diberikan harus cocok.

 Operator Kenaikan/Penurunan: Operator unary yang melakukan


o p e r a s i p a d a s a t u o p e r a n . Te r k a d a n g d i s e b u t o p e r a t o r m o n a d i k .

Operator-operator ini menjadi fondasi penting dalam membangun


logika, perhitungan, dan manipulasi data dalam sebuah program.

7. Jelaskan algoritma yang umum digunakan dalam pemrograman


komputer
Jawab :
I. Pencarian Beam: Algoritma yang meningkatkan pencarian terbaik
pertama dengan menggunakan fungsi heuristik untuk mengevaluasi
node-node yang dieksplorasi. Ini mirip dengan pencarian terbaik
pertama dalam pendekatan, namun dilakukan dengan optimasi
untuk menemukan solusi yang lebih baik.
II. Pencarian Binary: Suatu teknik yang digunakan untuk menemukan
nilai tertentu dalam sebuah array linear dengan cara mengurangi
setengah data setiap langkahnya. Pendekatan ini cocok untuk
mengurangi jumlah langkah yang dibutuhkan untuk menemukan
nilai yang diinginkan dalam data yang diurutkan.

III. Kompresi Data: Proses pengkodean informasi menggunakan bit yang


lebih sedikit daripada representasi tanpa kode. Ini melibatkan
penggunaan skema encoding khusus untuk mengurangi ukuran
data, memungkinkan penyimpanan atau transmisi data yang lebih
efisien tanpa kehilangan informasi penting.

I V. Branch and Bound


Sebuah pendekatan umum dalam mencari solusi terbaik dari berbagai
masalah yang terkait dengan optimasi. Metode ini fokus pada
penyelesaian masalah diskrit dan kombinatorial, mencari solusi optimal
dari sekumpulan kemungkinan dalam ruang solusi.

V. Hashing: Sebuah proses untuk mengonversi data menjadi


representasi singkat atau identifikasi probabilistik. Biasanya, ini
melibatkan penggunaan fungsi matematika untuk menghasilkan
string yang kemungkinan unik dari data yang diberikan. String ini
jauh lebih singkat dari data asli tetapi dapat digunakan untuk
mengidentifikasi atau memverifikasi data tersebut.

VI. Dynmaic Programming

Sebuah metode untuk mengurangi waktu eksekusi algoritma dengan


mengidentifikasi submasalah yang tumpang tindih dan memanfaatkan
struktur submasalah yang optimal.

VII. Maximum Flow


Permasalahan maximum flow berkaitan dengan menemukan aliran
terbesar melalui suatu jaringan. Te r k a d a n g , ini diartikan sebagai
menemukan nilai aliran maksimum yang dapat melewati jaringan.
Secara lebih mendalam, permasalahan ini dapat dipandang sebagai
bagian khusus dari masalah aliran yang lebih kompleks. Konsep
maximum flow juga memiliki hubungan dengan konsep pemotongan
dalam jaringan yang dipelajari dalam teori Max-flow min-cut.
Algoritma Ford-Fulkerson secara khusus digunakan untuk menghitung
aliran maksimal dalam jaringan aliran tersebut.

VIII. Metode Newton

Proses mencari solusi akar dari suatu persamaan dalam satu atau
lebih dimensi. Metode ini juga bermanfaat dalam menemukan nilai
maksimum lokal atau nilai minimum lokal dari suatu fungsi.

IX. Karatsuba Multiplication

Digunakan pada sistem yang memerlukan perkalian angka dengan


j u m l a h d i g i t y a n g b e s a r, s e p e r t i d a l a m s i s t e m a l j a b a r k o m p u t e r d a n
perpustakaan bignum. Perkalian panjang dianggap lambat dalam
kasus ini, sehingga digunakanlah metode perkalian Karatsuba.

X. Q-Learning
Q-Learning merupakan metode pembelajaran penguatan yang fokus
pada pemahaman nilai dari tindakan yang menghasilkan manfaat
yang diantisipasi saat mengambil keputusan dalam situasi tertentu.
Selain itu, pendekatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kebijakan
yang diterapkan setelahnya. Keunggulan utama Q-Learning adalah
kemampuannya untuk mengevaluasi manfaat yang diharapkan dari
berbagai tindakan tanpa bergantung pada pemodelan lingkungan.

8. Jelaskan pembagian jenis fungsi pada pemrograman

Jawab :

Ada dua jenis fungsi yang umum digunakan dalam pemrograman:

 Standard Library Function: Fungsi-fungsi yang disediakan oleh


dan tersimpan dalam file-file header atau library bawaannya.
Contohnya seperti clrscr(), getch(). Untuk menggunakan
fungsi-fungsi ini, programmer perlu mendeklarasikan
penggunaan library yang relevan dengan menggunakan
preprosesor direktif seperti #include.

 Programmer-Defined Function: Merupakan fungsi yang dibuat


oleh programmer itu sendiri. Fungsi ini memiliki nama khusus
yang unik dalam program, biasanya terpisah dari bagian utama
program, dan dapat dimasukkan ke dalam suatu library yang
dibuat oleh p r o g r a m m e r. Jika ingin menggunakannya,
programmer harus melakukan penggunaan directive untuk
menyertakan library yang berisikan fungsi yang telah dibuat
tersebut.

9. Dalam pemorgraman pyhton jelaskan mengenai tuples !

Jawab :

Tu p l e a d a l a h s t r u k t u r d a t a m i r i p d e n g a n l i s t n a m u n b e r s i f a t t i d a k
dapat diubah atau immutable. Ini berarti elemen-elemen dalam tuple
tidak dapat ditambahkan, dihapus, atau diubah setelah tuple dibuat.
Tu p l e didefinisikan menggunakan tanda kurung () dan elemen-
elemennya dipisahkan oleh koma. Mereka mirip dengan list dalam
urutan dan pemisahan elemen, namun memiliki beberapa
karakteristik khas:

 Ti d a k Dapat Diubah (Immutable): Setelah sebuah tuple


terbentuk, elemen-elemennya tidak dapat dimodifikasi,
menambah, atau dihapus. Ini menjadikan tuple cocok untuk
menyimpan data konstan atau sebagai kembalian dari fungsi
yang membutuhkan beberapa nilai yang bersama-sama dalam
struktur data yang tetap tidak berubah.
 B e r v a r i a s i d a l a m Ti p e D a t a : Tu p l e d a p a t b e r i s i e l e m e n d e n g a n
berbagai jenis data, seperti angka, string, float, atau bahkan
tuple lainnya.
 Indeks dan Slicing: Elemen dalam tuple dapat diakses
menggunakan indeks, dimulai dari indeks 0. Slicing juga dapat
dilakukan pada tuple untuk mengambil subset dari elemen-
elemennya.

Tu p l e s e r i n g d i g u n a k a n u n t u k m e n y i m p a n d a t a y a n g k o n s t a n d a n
tidak berubah atau sebagai hasil dari fungsi-fungsi yang
mengembalikan beberapa nilai yang perlu disatukan dalam satu
struktur data yang tidak dapat diubah.

10. Jelaskan perbedaan antara tuples dengan dictionary


Jawab :

Perbedaan antara tuple dan dictionary dalam pemrograman Python


dapat diamati dari sifat data dan cara penggunaannya:

1 . Tu p l e :
 S i f a t Ti d a k B e r u b a h ( I m m u t a b l e ) : Tu p l e t i d a k d a p a t d i u b a h
setelah dibuat. Elemen-elemennya tidak bisa dimodifikasi,
ditambah, atau dihapus setelah pembuatan tuple.
 Urutan dan I n d e k s : Tu p l e adalah struktur data berurutan,
diakses menggunakan indeks. Urutan elemen dalam tuple tetap.
 D i d e f i n i s i k a n d e n g a n Ta n d a K u r u n g ( ) : Tu p l e d i d e f i n i s i k a n
dengan tanda kurung () dan elemen-elemennya dipisahkan oleh
koma.

2. Dictionary:
 Berdasarkan Pasangan Kunci-Nilai ( K e y - Va l u e Pair):
Dictionary terdiri dari pasangan kunci (key) dan nilai (value)
terkait. Data disimpan dalam bentuk pasangan key-value yang
memungkinkan pengaksesan nilai berdasarkan kunci.
 Perubahan dan Akses dengan Kunci: Nilai dalam dictionary
dapat diubah dengan menggunakan kunci tertentu. Akses data
dilakukan dengan menggunakan kunci, bukan indeks seperti
pada tuple atau list.
 Didefinisikan dengan Kurung Kurawal { }: Dictionary
didefinisikan dengan menggunakan kurung kurawal {} dan
setiap pasangan key-value dipisahkan oleh tanda titik dua (:)
serta elemen-elemennya dipisahkan oleh koma.

Perbedaan utama antara tuple dan dictionary terletak pada cara


p e n y i m p a n a n d a n c a r a a k s e s d a t a d i d a l a m n y a . Tu p l e a d a l a h u r u t a n
elemen yang tidak dapat diubah, sementara dictionary adalah koleksi
pasangan key-value yang memungkinkan akses nilai berdasarkan
kunci. Pemilihan antara tuple dan dictionary bergantung pada jenis
data yang perlu disimpan, apakah membutuhkan struktur data yang
tidak berubah (seperti tuple) atau pasangan key-value (seperti
dictionary) untuk akses dan penyimpanan data.

Anda mungkin juga menyukai