- Komponen Pendukung :
(051) Persiapan
Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah bidang/seksi yang menangani kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura di tingkat Provinsi
dan/atau Kabupaten/Kota.
Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan sarana pengolahan adalah
Kelompok Tani/GAPOKTAN diutamakan yang terdaftar di
Simluhtan, Kelompok Wanita Tani (KWT)/kelompok masyarakat
lainnya serta stakeholder/pelaku usaha hortikultura di lokasi
pengembangan produksi hortikultura yang menangani usaha
pengolahan hortikultura.
Kriteria penerima manfaat sarana pengolahan hortikultura Tugas
Pembantuan adalah sebagai berikut :
1) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah menjalankan usaha produksi
pengolahan produk hortikultura
2) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah mempunyai pasar dalam
pendistribusian produk hortikulturanya atau telah bermitra
dengan pelaku usaha atau petani produsen/pemasok.
Persyaratan penerima manfaat adalah sebagai berikut :
1) Penerima manfaat bersedia menyerahkan salinan identitas diri
(Kartu Tanda Penduduk/KTP) kepada PPK.
2) Penerima manfaat diakui keabsahannya oleh instansi yang
berwenang.
3) Penerima manfaat diutamakan yang telah diusulkan melalui e-
proposal dan sesuai CPCL yang ditetapkan oleh PPK dan
disahkan kepala Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota.
4) Bagi kelompok tani penerima bantuan sarana diutamakan
sudah terdaftar dalam Simluhtan.
5) Penerima manfaat sarana pengolahan sanggup menggunakan
bantuan sesuai peruntukannya serta berkomitmen untuk
menjaga dan memelihara aset, bersedia menangani kegiatan
pengolahan di wilayahnya/kelompok
6) Penerima manfaat bersedia membuat laporan dan
menandatangani dokumen terkait (BAST dan lain sebagainya)
sesuai persyaratan administrasi yang diperlukan. BAST paling
sedikit memuat:
a) Identitas penerima manfaat.
b) Jenis bantuan, jumlah/volume.
c) Nilai nominal barang/jasa.
d) Foto dengan geo-tagging.
Contoh format BAST sebagaimana pada lampiran.
Penetapan Penerima manfaat
Tahapan penetapan penerima manfaat Sarana Pengolahan
Hortikultura sebagai berikut :
1) PPK melakukan seleksi calon penerima manfaat sarana sesuai
dengan kriteria penerima manfaat.
2) PPK menetapkan calon penerima manfaat sarana melalui Surat
Keputusan penerima manfaat Sarana dan disahkan oleh KPA
sebagai dasar untuk pemberian bantuan.
3) Surat Keputusan Penerima manfaat Sarana dalam bentuk
barang/jasa paling sedikit memuat :
a) Identitas penerima manfaat;
b) Jumlah/volume, jenis, serta satuan barang/jasa;
c) Nilai nominal barang/jasa.
d. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan dana APBN Tahun 2021 berupa Dana
Tugas Pembantuan pada DIPA SATKER Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota.
e. Metode Pelaksanaan
Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah bidang/seksi yang menangani kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil hortikultura di tingkat Provinsi
dan/atau Kabupaten/Kota.
Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan prasarana pengolahan
hortikultura adalah Kelompok Tani/GAPOKTAN diutamakan yang
terdaftar di Simluhtan, Kelompok Wanita Tani (KWT)/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha hortikultura
di lokasi pengembangan produksi hortikultura yang menangani
usaha pengolahan hortikultura.
Kriteria penerima manfaat prasarana pengolahan hortikultura
Tugas Pembantuan adalah sebagai berikut :
1) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah menjalankan usaha produksi atau
pengolahan produk hortikultura
2) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah mempunyai pasar dalam
pendistribusian produk hortikulturanya atau telah bermitra
dengan pelaku usaha atau petani produsen/pemasok.
3) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah menerima sarana pengolahan baik
dana APBN/ APBD atau swadaya
Persyaratan penerima manfaat adalah sebagai berikut :
1) Penerima manfaat bersedia menyerahkan salinan identitas diri
(Kartu Tanda Penduduk/KTP) kepada PPK.
2) Penerima manfaat diakui keabsahannya oleh instansi yang
berwenang.
3) Penerima manfaat diutamakan yang telah diusulkan melalui e-
proposal dan sesuai CPCL yang ditetapkan oleh PPK dan
disahkan kepala Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota.
4) Bagi kelompok tani penerima bantuan prasarana diutamakan
sudah terdaftar dalam Simluhtan.
5) Untuk penerima prasarana / bangunan pengolahan
hortikultura, adalah :
a) Penerima sarana pengolahan hortikultura pada TA. 2020
atau tahun sebelumnya alokasi regular
b) Penerima sarana pengolahan hortikultura pada TA 2020
untuk alokasi mendukung prioritas lain pada TA. 2020
Kegiatan ini dibiayai dengan dana APBN Tahun 2021 berupa Dana
Tugas Pembantuan pada DIPA SATKER Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota.
e. Metode Pelaksanaan
- Komponen Pendukung :
(051) Persiapan
Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan sarana pengolahan adalah Kelompok
Tani/GAPOKTAN diutamakan yang terdaftar di Simluhtan, Kelompok
Wanita Tani (KWT)/kelompok masyarakat lainnya serta
stakeholder/pelaku usaha hortikultura di lokasi pengembangan
produksi hortikultura yang menangani usaha pengolahan
hortikultura.
Kriteria penerima manfaat sarana pengolahan hortikultura Tugas
Pembantuan adalah sebagai berikut :
a) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha hortikultura
yang telah menjalankan usaha produksi pengolahan produk
hortikultura
b) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha hortikultura
yang telah mempunyai pasar dalam pendistribusian produk
hortikulturanya atau telah bermitra dengan pelaku usaha atau
petani produsen/pemasok.
Persyaratan penerima manfaat adalah sebagai berikut :
a) Penerima manfaat bersedia menyerahkan salinan identitas diri
(Kartu Tanda Penduduk/KTP) kepada PPK.
b) Penerima manfaat diakui keabsahannya oleh instansi yang
berwenang.
c) Penerima manfaat diutamakan yang telah diusulkan melalui e-
proposal dan sesuai CPCL yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan
kepala Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota.
d) Bagi kelompok tani penerima bantuan sarana diutamakan sudah
terdaftar dalam Simluhtan.
e) Penerima manfaat sarana pengolahan sanggup menggunakan
bantuan sesuai peruntukannya serta berkomitmen untuk
menjaga dan memelihara aset, bersedia menangani kegiatan
pengolahan di wilayahnya/kelompok
f) Penerima manfaat bersedia membuat laporan dan
menandatangani dokumen terkait (BAST dan lain sebagainya)
sesuai persyaratan administrasi yang diperlukan. BAST paling
sedikit memuat:
Kegiatan ini dibiayai dengan dana APBN Tahun 2021 berupa Dana
Tugas Pembantuan pada DIPA SATKER Direktorat Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian.
e. Metode Pelaksanaan
d. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan prasarana pengolahan
hortikultura adalah Kelompok Tani/GAPOKTAN diutamakan yang
terdaftar di Simluhtan, Kelompok Wanita Tani (KWT)/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha hortikultura
di lokasi pengembangan produksi hortikultura yang menangani
usaha pengolahan hortikultura.
Kriteria penerima manfaat prasarana pengolahan hortikultura
Tugas Pembantuan adalah sebagai berikut :
1) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah menjalankan usaha produksi atau
pengolahan produk hortikultura
2) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah mempunyai pasar dalam
pendistribusian produk hortikulturanya atau telah bermitra
dengan pelaku usaha atau petani produsen/pemasok.
3) Kelompok Tani/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani/kelompok
masyarakat lainnya serta stakeholder/pelaku usaha
hortikultura yang telah menerima sarana pengolahan baik
dana APBN/ APBD atau swadaya
Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021 pada DIPA SATKER
Pusat (Ditjen Hortikultura).
a. Metode Pelaksanaan
Secara rinci pelaksanaan kegiatan bangunan pengolahan
hortikultura hortikultura dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengadaan bangunan pengolahan hortikultura dilakukan secara
swakelola oleh kelompok tani penerima bantuan.
2. Sebelum bangunan pengolahan hortikultura pastikan status
lahan yang akan digunakan, sebaiknya milik kelompok tani, bila
tidak ada bisa memanfaatkan milik pribadi atau pemerintah
seperti tanah Desa dengan syarat harus mempunyai surat
perjanjian di atas materai dalam pengunaan lahan selama 10-20
tahun.
3. Pada bangunan pengolahan hortikultura harus ada
pembatas/sekat alur proses pengolahan mulai dari barang
masuk, tempat proses, tempat penyimpanan produk dan tempat
display produk.
4. Lokasi bangunan sebaiknya berada di lokasi yang mudah
dijangkau masyarakat dan berada dipinggir jalan
Desa/kecamatan, tidak berdekatan dengan pembuangan
limbah, atau di areal banjir.
5. Sebelum penetapan lokasi banguan unit pengolahan
hortikultura dapat melibatkan PPL atau KCL setempat dalam
melakukan identifikasi lokasi.
6. Diutamakan pada kelompok tani yang pernah mendapat
bantuan sarana pengolahan hortikultura tahun sebelumnya dari
APBN, dengan harapan alat/mesin sarana pengolahan dapat
ditempatkan di dalam bangunan unit pengolahan hortikultura.
Bangunan pengolahan hortikultura (hegienis) sebaiknya
mengaju pada kriteria yang memuat pada tata cara olahan
pangan yang baik dan benar.
7. Luas bangunan pengolahan hortikultura disesuaikan dengan
anggaran yang ada pada DIPA. Bangunan sebaiknya mengacu
pada speksifikasi yang ditetapkan dan mengacu pada desain
seperti contoh typical bangunan pengolahan terlampir.
Lampiran
1. Alokasi Alokasi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hortikultura
TA. 2021
a. Alokasi Sarana Pengolahan Hortikultura
NO PROVINSI & KABUPATEN/ Sarana Pengolahan
KOTA Volume (Unit)
1 ACEH 1
2 SUMUT 1
3 SUMBAR 1
5 JAMBI 1
6 SUMSEL 1
7 BENGKULU 1
8 LAMPUNG 1
9 JABAR 3
10 JATENG 2
11 DI YOGYAKARTA 1
12 JATIM 2
13 KALBAR 1
14 KALTENG 1
15 KALSEL 1
16 KALTIM 1
17 SULSEL 1
18 SULTRA 1
19 BALI 1
NO PROVINSI & KABUPATEN/ Sarana Pengolahan
KOTA Volume (Unit)
20 NTB 1
21 NTT 1
22 MALUKU 1
23 PAPUA 1
24 MALUT 1
25 BANTEN 1
26 BABEL 1
27 SULBAR 1
28 KALTARA 1
JUMLAH ALOKASI DAERAH 35
JUMLAH ALOKASI PUSAT 5
b. Alokasi Prasarana Pengolahan Hortikultura
Prasarana Pengolahan
BANGUNAN PENGERING
NO PROVINSI PENGOLAHAN TENAGA SURYA
Volume (Unit) Volume (Unit)
1 ACEH 3 -
2 SUMUT 5 -
3 SUMBAR 5 1
4 RIAU 6 1
5 JAMBI 4 2
6 SUMSEL 8 -
7 BENGKULU 3 -
8 LAMPUNG 4 -
9 DKI JAKARTA 1 -
10 JABAR 29 2
11 JATENG 29 2
12 DI YOGYAKARTA 3 1
13 JATIM 10 2
14 KALBAR 6 -
15 KALTENG 4 -
16 KALSEL 3 -
17 KALTIM 2 -
Prasarana Pengolahan
BANGUNAN PENGERING
NO PROVINSI PENGOLAHAN TENAGA SURYA
Volume (Unit) Volume (Unit)
18 SULUT 4 -
19 SULTENG 3 -
20 SULSEL 3 2
21 SULTRA 5 -
22 BALI 8 -
23 NTB 4 -
24 NTT 3 -
25 MALUKU 2 -
26 PAPUA 7 -
27 MALUT 1 -
28 BANTEN 4 -
29 BABEL 1 2
30 GORONTALO 3 -
31 KEPRI 1 -
33 SULBAR 5 -
34 KALTARA 1 -
JUMLAH ALOKASI DAERAH 180 15
JUMLAH ALOKASI PUSAT 61 -
Lampiran 2
Contoh Format Berita Acara Serah Terima Barang
(Sarana, Pascapanen Pengolahan, Pemasaran)
(KOP DINAS)
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG
Nomor : …………………………..
Tanggal : ………………………….
Pada hari ini ………… tanggal …………. bulan ………….. tahun ……… kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Demikian Berita Acara Serah Terima Barang ini dibuat dan ditandangi
kedua belah pihak untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
(KOP DINAS)
BERITA ACARA SERAH TERIMA BANGUNAN
BANGUNAN PENGOLAHAN HORTIKULTURA
Nomor : …………………………..
Pada hari ini ………… tanggal …………. bulan ………….. tahun ……… kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Demikin Berita Acara Serah Terima Barang ini dibuat dan ditandangi
kedua belah pihak untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
a. Deskripsi
Bangunan pengering tenaga matahari berfungsi untuk menurunkan
kadar air (moisture content) dengan cara memanfaatkan udara yang
dipanaskan tenaga matahari dan menghisap uap air yang dihasilkan
bahan yang dikeringkan.
Komponen Satua
Komponen Jenis Bahan Ukuran
Utama n
Rumah Dinding Polikarbonat, tebal mm 6
pengering
Meja pengering Alas meja Karet berlubang, mm 1,25 - 1,5
tebal
Saluran udara Lubang saluran Pelat baja, mm 135,0 -
keluar udara keluar diameter 144,6
Kipas hisap Sudu Plastik, tebal mm 0,8 – 1,0
Rangka a. Utama - Besi kotak, tebal mm 2,5 – 3,0
- Pipa besi, mm 47
diameter
- Pelat strip, tebal mm 8
b. Meja - Besi kotak, tebal mm 2,25 - 2,5
pengering
- Besi siku, tebal mm 3,25 - 3,5
Solar cell Daya - W 60
d. Skema
Keterangan:
P : panjang ; l : lebar ; t ; tinggi
Contoh Desain Typikal Bangunan Pengolahan Hortikultura
Contoh RAB Bangunan Pengolahan Hortikultura
Catatan
Disesuaikan dengan luas tanah dan harga pada lokasi