Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu
kecamatan pengahsil beras terbesar untuk provinsi NTT. Kebutuhan akan beras
dari tahun ketahu semakin meningkat seiring dengan bertabahnya julmlah
penduduk di NTT. Akibat tingginya kebutuhan beras maka meningkatkan
peluang terjadinya kegiatan budidaya padi yang sangat intensif (2-3 kali tanam
dalam setahun). Apabila kegiatan budidaya yang sangat intensif dan tidak
dikelola dengan baik maka akan terjadi penurunan kualitas lahan budidaya padi
yang berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem.
Budidayang padi yang intensif juga berpotensi meningkatkan serangan
OPT, diantaranya Wereng Coklat(WBC) serta penyakit lain yang dapat
mengganggu produksi dan produktivitas padi.Untuk mengatasi serangan OPT
tersebut Kementerian pertanian meluncurkan suatu kegiatan yaitu Dem Area
Tanaman Sehat yang dalam pengelolaanya sesuai prinsip Pengendalian Hama
Terpadu.
Dalam Budidaya Tanaman Sehat, hal yang perlu dilakukan adalah
pengolahan tanah secara baik dan benar serta pemupukan untuk
mengembalikan kesuburan tanah. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan
pupuk organik, Kapur/dolomit untuk mengembalikan PH tanah sesuai
kebutuhan tanaman.
Untuk menekan perkembangan serangan OPT, musuh alami berperan
penting dalam mengendalikan populasi OPT. Oleh karena itu, pemanfaatan dan
pelestarian musuh alami perlu dikelola secara berkelanjutan di tingkat lapangan.
Salah satu pengelolaan musuh alami OPT dilakukan dengan penanaman
tanaman refugia. Tanaman refugia dapat meningkatkan biodiversitas
(keanekaragaman hayati) sehingga agroekosistem menjadi lebih stabil dan akan
mencegah terjadinya ledakan serangan (outbreak) OPT.

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem
Budidaya Tanaman
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1986 Tentang
Peningkatan Pengendalian Hama Wereng Coklat pada Tanaman Padi
2

5. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 887/Kpts/OT.210/9/97 Tentang


Pedoman Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
6. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
53/Hk.310/C/8/2012 tentang Pedoman Rekomendasi Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Serealia;
7. Permentan RI No. 46/Permentan/RC.110/12/2017 tentang Pedoman
Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2018;
8. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
1348/HK.140/C/12/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan dan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun Anggaran 2018.

C. Tujuan
1. Mengetahu Dampak Teknologi Dem Area Tanaman Sehat Pada Tanaman
Padi Sawah
2. Meningkatkan Pengetahuan Petani Sawah dalam Pengelolaan Budidaya
Tanaman Sehat Padi Sawah
3. Mengelola keberadaan OPT agar tidak menimbulkan kerugian ekonomi

D. Keluaran
1. Terlaksananya Budidaya Tanam Sehat pada Tanaman Padi oleh Petani
2. Meningkatnya Pengetahuan Petani dalam Pengelolaan OPT

E. Sasaran
1. Dikelolanya keberadaan OPT sehingga tidak menimbulkan kerugian
2. Tercapainya Peningkatan Produksi Padi di 10 Kelompok Tani Kecamatan
Lembor Kabupaten Manggarai Barat.
3

BAB II
PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat di Kecamatann Lembor
Kabupaten Manggarai Barat dilaksanakan pada MT I Tahun 2018

B. Lokasi/Tempat
Lokasi Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat bertempat di
Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat Prov. NTT terdiri dari 10
kelompok Tani dengan luas masing-masing kelompok 25 ha.

C. Jumlah Kelompok Sasaran


Jumlah Kelompok Tani yang mengikuti kegiatan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat Padi Sawah adalah sebagai Berikut:
No Nama Kelompok Luas Areal Jumlah Anggota
(Ha) (Orang)
1 Suka Maju 25 25
2 Wela Woja 25 25
3 Mekar Jaya 25 25
4 Ingin Jaya A 25 25
5 Lambu Tedeng 25 25
6 Nusa Jaya 25 25
7 Watu Rampang 25 25
8 Simpang Tiga 25 25
9 Pande Mose 25 25
10 Tekad Makmur A 25 25
Jumlah 250 250 Orang
4

D. Jenis Bantuan
Jenis bantuan yang diterima Petani dalam kegiatan Dem Area Budidaya
Tanaman Seha di Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai Barat adalah
Sebagai Berikut:
No Jenis Barang Volume/Ha Total
Bantuan (Kg) (kg)
1 Benih Padi Inpari 33 25 250
2 Pupuk Oganik 1000. 250.000
3 Kapur Pertanian 500 125.000
4 APH - 800 Liter
5 Refugia - 5 Kg
6 Ekstragen 1 Liter 250 Liter
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat di Kecamatan
Lembor Tahun 2018 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mengurangangnya populasi hama Wereng Coklat (WBC) akibat
penggunaan bahan organi baik pupuk maupun pestisida dan
terlaksananya system pengendalian hama terpadu secara baik dan benar
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengendalian
hama terpadu
3. Dapat menurunkan kerugian ekonomi akibat serangan wereng coklat
selama ini

B. Saran
1. Perluasan Areal Dem Area Budidaya Tanaman Sehat agar dapat
ditingkatkan pada tahun 2019
2. Jumlah Kelompok yang mengikuti kegiatan Dem Area dapat ditingkatkan
dan tersebar di beberapa kecamatan terutama daerah yang memiliki
potensi padi sawah.
Demikian Laporan Akhir Kegiatan Dem Area Bududaya Tanaman Sehat
ini Untuk dpergunakan sebagaimana mestinya.

Labuan Bajo, 15 November 2018


Kepala Bidang,

Mengetahui
Kepala Dinas
Ahmad Rudi, SP
Penata Tk.I
Nip. 19791220 200701 016

Anggalinus Gapul, SPMMA


Pembina Utama Muda
Nip19611231 198802 1 014
16

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. FOTO PENGIRIMAN SAPRODI
2. FOTO PENGIRIMAN BENIH
3. FOTO PENGOLAHAN TANAH
4. FOTO FOTO APLIKASI SAPRODI
5. FOTO PERSEMAIAN
6. FOTO TANAMAN FASE VEGETATIF DAN GENERATIF
7. FOTO TANAMAN REFIGIA
8. DOKUMEN PENCAIRAN (SPK,RUK, RINGKASAN KONTRAKSURAT
PERNYATAAN,FOTOKOPI BUKU REKENINGFOTOKOPI KTP KETUA
POKTAN, FOTO KOPI SURAT PENGESAHAN POKTAN
9. KWITANSI PEMBELIAN SAPRODI
10. TANDA TERIMA PEMBAGIAN SAPRODI

Anda mungkin juga menyukai