Anda di halaman 1dari 51

1.

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Secara umum tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) merupakan
salah satu komoditi eksport dari sektor pertanian yang memberikan pemasukan
devisa cukup besar bagi negara diluar sektor minyak dan gas bumi. Ekspor kelapa
sawit di Indonesia dibutuhkan tidak kurang dari 70 negara didunia untuk aneka
keperluan (Selardi Sastrosayono, 2003.)
Komoditas kelapa sawit masih tetap menjadi komoditas perkebunan yang
penting dan menjanjikan, mengingat hasil minyak kelapa sawit dan inti sawit
merupakan bahan industri sekaligus komoditas ekspor yang sangat penting karena
banyak manfaatnya. Komoditas kelapa sawit saat ini telah diperkebunkan yakni
terbentang dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Irian Jaya.
Pada saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kedua terbesar penghasil
kelapa sawit di dunia. Minat untuk memperkebunkan kelapa sawit Indonesia terus
meningkat seiring dengan tersedianya lahan.
Kelapa sawit mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1848 oleh
pemerintah Belanda, saat itu tanaman kelapa sawit dianggap salah satu jenis
tanaman hias, Kebun Raya Bogor (Botonical Garden) yang dahulu bernama
Buitenzorg menanam empat tanaman kelapa sawit, dua berasal Bouborn
(Mouritius) dan dua lainnya dari hortus Botanicus, Belanda. Pada tahun 1853
tanaman tersebut berbuah dan bijinya disebar secara gratis, keempat tanaman
tumbuh subur dan berbuah lebat. Meskipun berbeda waktu penanaman
(penanaman tananaman yang berasal dari Bourbon lebih dahulu dua bulan).
1

Waktu berbuahnya hampir sama kemungkinan besar sumber genetiknya diperoleh


dari sumber yang sama.
Asal tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) secara pasti belum
bisa diketahui. Namun, ada dugaan kuat tanaman ini berasal dari dua tempat yaitu
Amerika Selatan dan Afrika (Guenia). Sampai saat ini, kedua sepesies tersebut
sudah menyebar keseluruh negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Adrien
Hallet

seorang

berkebangsaan

Belgia

merupakan

orang

pertama

yang

memasukkan tanaman ini ke Indonesia pada tahun 1911, sekaligus mendirikan


perkebunan kelapa sawit Asahan (Sumatera Timur) dan di Sungai Liput (Aceh
Timur).
Produksi kelapa sawit mengalami peningkatan dari tahun ketahun,
pengembangan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi terus mengalami
peningkatan yang ditunjukkan oleh perkembangan luas areal dan produksi, untuk
jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 :
Tabel 1. Luas dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit di Provinsi Jambi

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kabupaten

Luas Areal
(Ha)

Produksi
(Ton)

Batang Hari
84,345
205,299
Muaro Jambi
130,766
341,104
Bungo
85,726
161,974
Tebo
48,383
139,136
Merangin
52,748
173,553
Sarolangun
48,136
127,472
Tanjab Barat
105,891
283,131
Tanjab Timur
33,251
41,171
Kerinci
94
12
Jumlah
589,340
1,472,852
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi 2014

Produktivitas
(Kg/Ha)
3,300
3,136
3,616
4,084
3,856
3,410
3,377
2,377
1,333
3,398

Jumlah
Petani
(KK)
17,662
41,031
20,431
15,355
39,590
10,769
31,305
10,182
60
186,385

Perkembangan kelapa sawit yang menunjukkan daya saing tinggi sehingga


kelapa sawit menjadi komoditas ekspor yang penting di Indonesia. Kualitas dan
kuantitasnya harus terjaga dengan baik, untuk itu dibutuhkan pemeliharaan yang
baik. Perawatan kelapa sawit tindak hanya dilakukan pada saat sebelum
menghasilkan (TBM) melainkan sampai dia menghasilkan (TM). Ini dilakukan
agar produksi kelapa sawit selalu terjaga dengan optimal. Pemupukan akan
memberikan pasokan hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan
produksi. Pemberian pupuk dilakukan dua kali setahun yaitu awal musim hujan
dan akhir musim hujan. Pemupukan dilakukan dengan menabur pupuk disekitar
piringan atau bisa dilakukan dengan sistem Pocket. Selain pemupukan
pengendalian gulma juga biasa dilakukan pada saat TM untuk menghindari
kompetisi antara tanaman dengan gulma.
PT. Satya Kisma Usaha Muara Kilis Estate Kecamatan Tebo Tengah
Kabupaten tebo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit dengan IUP-B, IUP P, atau IUP no 170 tahun 2004,
30 april 2004 dengan (IUP P) / 30 ton / Jam dengan luas 2000 Ha.
Dengan keadaan Fisik perusahaan menurut koordinal GPS 10 0 43 16 LS
dan 1020 3636 BT dengan total areal 1,460,54 dan total tanam 1,274,74 dan
total produksi Tandan Buah Segar ( TBS) mencapai 13.258.37 Ton/tahun

Tabel 2. Berikut adalah tabel informasi yang di dapat dari TBS PKS periode
2013 April 2014 :
Nama
kebun

Lokasi

Sugai
bengkal
estate
Muara
kilis
estate

Kec. Tebo
ilir kab.
Tebo
Kec. tebo
tengah
kab.
Tebo
Kec. Tebo
ilir kab.
Tebo
Prop.
Jambi

Sungai
bengkal
estate
KKPA

Koordinat

GPS

Lintang
10 34 16 LS

Mei

Total
area
(HA)

Total
tanam
(HA)

Produksi
TBS
(ton/tahun)

Bujur
102 36 36 BT

2.364,93

2.109,17

51.302,25

10 25 6 LS

1020 34 7 BT

1.460.54

1.274,74

13. 258,37

10 34 16 LS

1020 34 16 BT

1.062,58

977,15

18.049,41

4.887,61

4.361,06

82.610

Total

Sources: Data olahan TBS PKS Periode Mei 2013 s/d April 2014
Dengan data produksi yang terdapat pada tabel, besarnya produksi yang
dihasilkan tidak lepas dari peran pemeliharaan kelapa sawit yang merupakan
komponen yang penting dari produksi. Dalam kegiatan pemeliharaan, pemupukan
merupakan salah satu yang penting dalam meningkatkan produksi hingga
mencapai produktifitas yang standar sesuai dengan kelas kesesuaian lahannya.
Selain pemupukan pengendalian gulma merupakan aspek yang

juga

dianggap penting dalam pemeliharaan TM kelapa sawit. Pengendalian gulma


bertujuan

mengurangi

terjadinya

kompetisi

terhadap

tanaman

pokok,

memudahkan pelaksanaan pemeliharaan dan mencegah berkembangnya hama


penyakit tertentu. Dalam kegiatan pemeliharaan tanaman menghasilkan dikenal
juga penunasan yang merupakan kegiatan pemotongan daun tua pelepah daun
tua atau tidak produktif. Penunasan bertujuan untuk mempermudah kegiatan
4

panen, pengamatan buah matang, penyerbukan alami, pemasukan cahaya dan


sirkulasi angin, mencegah brondolan tersangkut dipelepah, sanitasi dan
menyalurkan zat hara kebagian yang lebih produktif.
Pemeliharaan tanaman

menghasilkan (TM) merupakan bagian dari

tekhnik budidaya sawit. Aspek yang penting dalam pemeliharaan TM Kelapa


Sawit adalah pemupukan, pengendalian gulma, dan penunasan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mempelajari tentang pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan dalam
praktik kerja lapang pada PT. Satya Kisma Usaha Sungai Keruh Kecamatan Tebo
Tengah Kabupaten Tebo.
1.2 Tujuan Praktek Lapang
Adapun tujuan PKL ini adalah :
1. Mengetahui dan mempelajari kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit
menghasilkan pada PT. SATYA KISMA USAHA
2. Mengamati dan mempelajari pelaksanaan-pelaksanaan

Manajemen

Pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan pada PT. SATYA KISMA


USAHA

1.3 Manfaat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Manfaat dari Praktek Kerja Lapang ini adalah :


1. Menambah pengalaman keterampilan dalam bidang Agribisnis khususnya
dalam manajemen pemeliharan kelapa sawit menghasilkan (TM).
2. Untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengamati kondisi
lapangan, menganalisis data dan membuat kesimpulan tentang manajemen
pemeliharaan kelapa sawit menghasilkan .
3. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang pelaksanaan
pemeliharaan kelapa sawit menghasilkan serta memotivasi mahasiswa agar
dapat memanajemen suatu kegiatan dengan baik.

II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapang


Ruang lingkup pada kegiatan praktik kerja lapangan adalah mengamati
dan mengawasi pelaksanaan manajemen Pemeliharaan tanaman kelapa sawit
menghasilkan. yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan. Objek yang dipelajari adalah yang diterapkan perusahaan dalam
melaksanakan manajemen pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan,
mulai dari pengarahan, pembagian tugas, persiapan bahan dan alat serta alat
penunjang lain yang diperlukan dalam melakukan kegiatan pemeliharaan.
2.2 Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapang.

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada PT. Satya Kisma Usaha
KILE/A Muara Kilis Estate mulai dari tanggal 7 April sampai dengan 31 Mei
2015. Adapun objek yang akan diteliti dari pelaksanaan adalah Manajemen
Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan.
2.3 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang.
Informasi yang diperlukan dikumpulkan dengan metode observasi
partisipatif sebagai berikut:
1. mengontrol langsung kegiatan manajemen pemeliharaan

tanaman kelapa

sawit menghasilkan.
2. Diskusi dan tanya jawab yang dilakukan untuk mendapatkan data dan
informasi dari pihak karyawan dan mandor Pemeliharaan tanaman kelapa
sawit menghasilkan pada PT. Satya Kisma Usaha
3. Pengumpulan data sekunder.
2.4 Pengawasan Pekerjaan Lapag
a. Magang pada Kegiatan Pekerja Lapang
Adapun kegiatan magang yang dilakukan pada pekerja lapangan yaitu ikut
langsung dalam pengawasan untuk mengetahui secara langsung proses
pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan.
b. Magang pada Kegiatan Mandor
Mengikuti mandor dalam pengarahan dan pengawasan terhadap para
pekerjanya. Pengarahan yang diberikan oleh mandor yaitu tentang

tatacara

pekerjaan karyawan dalam bekerja sesuai dengan instruksi keraja dan aturan
perusahaan sehingga menghasilkan produksi kelapa sawit yang baik dan
mendapatkan kualitas hasil produksi yang berkualitas.
c. Magang pada Kegiatan Asisten

Mengikuti asisten dalam melakukan pengontrolan disetiap pekerjaan baik


administrasi dan pekerjaan lapangan di divisi. Hal ini sesuai dengan Standart
Operasinal Perusahaan (SOP) dan juga tugas, wewenang dan tanggung jawab
assistant. Pelaksanaan pekerjaan ini agar terciptanya produktifitas para pekerja
dan produksi yang maksimal, khususnya Divisi yang dipimpin, apabila ada
kesalahan yang dilakukan pekerja dan tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan
maka assistan hanya memanggil dan menginstruksikan kepada mandor untuk
dilakukan perbaikan pekerjaan.

2.5 Metode Analisis Data


Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, metode analisis
yang digunakan adalah mengawasi langsung seluruh kegiatan yang ada pada
lokasi praktik kerja lapangan, serta melakukan kegiatan partisipasi pada
pelaksanaan yang di laksanakan oleh para assistant dan pegawai yang berkaitan
dengan manajemen pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan.
2.6. Konsep manajemen
Pada dasarnya manajemen rangkaian beberapa kegiatan yang di
laksanakan dengan bantuan orang lain atau kelompok yang terarah dengan baik.
Keberhasilan manajeman tergantung pada manusia sebagai pelaksana sumberdaya
alam dan sumber modal yang digunakan untuk melaksanakan alat dan mesin yang
digunakan (lubis, 1992).

Kata manajemen berasal dari Prancis kuno Management, yang artinya


seni, melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain berarti bahwa manajer
bertugas mengatur mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi,
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
Pengorganisasian, pengkoordinasasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan effisien.
2.6.1 Perencanaan (planning)
Proses yang menyangkut tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja, organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena
tanpa perencanaan fungsi manajemen yang lain tidak dapat dibuat dan terlaksana
2.6.2 Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana srategi dan taktik yang telah di
rumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja dengan efektif
dan efisien guna mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan apa yang telah
direcanakan.
2.6.3 Pengarahan (Actuatig)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang


tinggi.
Menurut Hassibuan (2004), pengarahan adalah mengarahkan semua
bawahan agar hendak bekerja.
Pengarahan harus dijelaskan dengan sederhana dan dijelaskan dengan baik
agar diperoleh rasa saling memahami untuk pelaksanaan dari kegiatan yang sudah
direncanakan.
2.6.4 Pengawasan (Controling)
Proses yang digunakan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan dengan baik
dan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Dalam kegiatan pemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) pengawasan
berperan penting agar mendapat suatu hasil dari pekerjaan yang baik, karena
pemeliharaan sangat berpengaruh dengan hasi produksi.
Pengawasan pada hakikatnya merupakan usaha memberikan petunjuk pada
para pekerja yang melaksanakan semua rangkaian manjemen agar bertindak
sesuai dengan rencana. Diharapkan agar para pekerja membatasi tindakan
tindakan mencapai tujuan sedemikian rupa sehingga tidak begitu menyimpang
dari yang diperoleh. Pengawasan merupakan pelengkap dan membawa organisasi
agar semua yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
2.7 Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan (TM)

10

Menurut Maruli Pardamean (2011), Tanaman kelapa sawit menghasilkan


pada umur 24-30 bulan. Buah yang pertama kali keluar masih dinyatakan sebagai
buah pasir. Artinya, buah tersebut belum dapat diolah di pabrik kelapa sawit
(PKS) karena kandungan minyaknya masih rendah.
Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan harus dilakukan dengan cara
intensif, termasuk pengawasan yang terus menerus terhadap serangan hama dan
peyakit. Pemeliharaan pada tanaman menghasilkan dapat dibagi berdasar
kelompok umur, sebagai berikut.
a. Tanaman muda
b. Tanaman Remaja
c. Tanaman tua

: 4-5 Tahun
: 6 12 Tahun
: > 13 Tahun

Tingkat intensitas pemeliharaan pada kelompok tersebut adalah sama,


kecuali dalam dosis pemupukan. Pada tanaman tua, dosis pemupukan mulai
dikurangi bahkan dihentikan dua tahun menjelang penanaman ulang.
Adapun tahap tahap pemeliharaan Taman Kelapa Sawit Menghasilkan
menurut Maruli Pardamean (2011) yaitu :
2.7.1

Pembasmian alang alang (wiping)


Pembasmian alang alang dilakukan dengan cara dioles (wiping) hal ini

dilakukan pada areal yang populasi lalang yang sedikit, dengan rotasi tiga bulan
sekali, pada areal tanaman muda dan tanaman remaja dilakukan penyemprotan
terhadap pakis kawat dengan menggunakan herbisida. Disamping itu, dilakukan
pembasmian tanaman liar dengan rotasi tiga bulan sekali.
2.7.2 Pembrantasan Gulma
Pembrantasan gulma (tumbuhan penggangu) pada tanaman menghasilkan
dilakukan pada gawangan (semprot semak), piringan, pasar pikul dan TPH.

11

Piringan sebagai tempat aplikasi pupuk dan tempat jatuhnya tandan yang dipanen
perlu di bersihkan secara teratur. Pasar pikul terletak diantara dua barisan tanaman
yang dipakai untuk jalan panen, jalan kontrol, serta dipakai untuk pemupukan dan
pemberatasan hama/penyakit. Gawangan harus dikendalikan dari gulma yang
menjadi penghambat pertumbuhan tanaman pokok, juga tanaman inang hama dan
penyakit serta menciptakan kondisi yang tidak terlalu lembab hingga penyerbukan
tandan dapat lebih lancar dan penyakit tdak berkembang.
Pemeliharaan piringan dilakukan dengan menggunakan larutan herbisida,
setiap tiga bulan. Selain itu, perlu dilakukan pembasmian terhadap tanaman liar
dengan rotasi satu bulan sekali.
2.7.3

Pemupukan
Pemupukan pada TM merupakan hal yang terpenting, ditinjau dari

kegunaannya dan biaya yang di habiskan. Teknik aplikasi, dosis, jenis pupuk dan
lain lain tergantung pada jenis tanah, (mineral, gambut, dan lain lain), umur
tanaman, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pemupukan sebelumnya, jenis
pupuk yang akan dipakai, tenaga kerja yang tersedia, keadaan penutup tanah,
analisa kadar hara tanah. Contoh standar pupuk TM
Tabel 3. Contoh standar pemupukan secara umum menurut Maruli
Perdamean (2011) :
kelompok umur
(Tahun)

Jenis dan dosis pupuk (kg/pohon/tahun)


Urea
Sp-36
Mop
Kiserit
3-8
2,00
1,50
1,50
1,00
9-13
2,75
2,25
2,25
1,50
14-20
2,50
2,00
2,00
1,50
21-25
1,75
1,25
1,25
1,00
sumber:contoh standar pemupukan Maruli Pardamean (2011)

Jumlah
6,00
8,75
8,00
5,25

12

Dengan standar pemupukan yang terdapat pada tabel pemupukan


dilakukan untuk memenuhi unsur hara pada tanaman seagai pertimbangan
penetapan dosis sebelum pemupukan dapat dipertimbangkan mulai dari umur
tanaman, hasil analisis daun, jenis tanah, produksi tanaman, hasil percobaan, dan
kondisi visual tanaman. Dengan tujuan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh
dengan prima dan terdorong agar berproduksi dengan dengan baik.

2.7.4

Pembasmian hama dan penyakit


Berdasarkan bagian tanaman yang diserang, dikenal hama perusak

(pemakan) daun, bunga, buah, akar, serta batang. Sementara jika ditinjau dari
hama yang menyerang, dapat dibedakan menjadi hama serangga dan mamalia.
Hama yang menyerang antara lain ulat api (setora nitens), pada tahap serangan
awal, pembasmian awalnya cukup dengan cara manual ( dikutip). Penggunaan
insektisida dibatasi untuk menjaga kemusnahan parasit ulat tersebut.
2.7.5 Penunasan (pemangkasan pelepah) Pelepah daun
Tujuan pemotongan pelepah daun adalah untuk membuang pelepah yang
tidak berguna lagi atau tidak berfungsi lagi. Disamping itu, juga tujuan untuk
sanitasi (kebersihan) yang dapat mencegah adanya serangan serangga hama atau
penyakit, dan pakis atau tumbuhan liar lainnya, memperlancar penyerbukan,
mempermudah panen, mempermudah pengamatan tandan masak, mengurangi
persaingan unsur hara, dan menciptakan kondisi kerja yang baik bagi pekerja,
penunasan dilakukan dengan pusingan enam bulan. Pelepah yang terlalu rimbun
yang menutupi jalan baik collection road maupun main road dan jalan lainnya
yang mengganggu intensitas cahaya masuk kejalan sehingga jalan menjadi lembab

13

dan mudah rusak perlu dipangkas setiap empat bulan sekali. Dengan demikian,
apabila turun hujan, proses pengeringan jalan akan cepat terjadi.

III. GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

3.1.
Sejarah Perusahaan
A. Gambaran Umum
Sinar Mas adalah salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia,
didirikan pada tahun 1962, Sinar Mas didirikan oleh seorang konglomerat cina
Eka Tjipta Widjaja. Bisnis utamanya adalah Pulp dan Paper, Smart Tbk, Smart
Telecom, Properti, Asuransi, Bank atau jasa keuangan.
Sinar Mas saat ini memiliki perusahaan diantaranya :
1. Sinar Mas Agro Resources and Technology (PT SMART Tbk), merupakan
cabang dari golden Agri Resources yang berada di Singapura. Agri Resources
merupakan salah satu perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
2. Smart Telecom (Smart seluler, FREN/Smartfren), Smart Telecom merupakan
anak perusahaan Sinar Mas yang bekerja di bidang telekomunikasi telepon
seluler yang telah resmi membeli saham telepon seluler FREN (PT Mobile 8).
3. Asia Pulp dan Paper, Sinar Mas Asia Pulp dan Paper product adalah salah
satu unit usaha dalam industri pulp dan paper yang terkemuka di dunia.
4. Bank Sinar Mas Multiartha, Sinar Mas Multiartha adalah subsidiary holding
dari Sinar Mas Financial Service. Perusahaan ini merupakan induk dari
perusahaan-perusahaan Sinar Mas yang memfokuskan usahanya pada sector
jasa keuangan administrasi saham, security company, perdagangan dan
industri serta tekhnologi informasi. Asuransi sinarmas merupakan anak dari
perusahaan Sinar Mas Multiartha yang bergerak di bidang asuransi kerugian.

14

5. Duta Pertiwi Developer and Real Estate, salah satu unit usaha dari Sinar Mas
Developer dan Real Estate yang mengerjakan sejumlah proyek yang terdiri
dari apartment, hotel, perumahan, mal/pusat perbelanjaan, perkantoran serta
ruko/rukan.
6. Sinar Mas Energy dan Mining adalah anak perusahaan tambang batu bara
Sinar Mas.
PT. SMART (Sinar Mas Agro Resources and Technology) adalah salah
satu perusahaan yang terbesar yang tercatat di bursa, perusahaan konsumen yang
berbasis kelapa sawit terpadu di Indonesia yang berkomitmen untuk produksi
minyak sawit berkelanjutan. Kegiatan utama SMART adalah penanaman dan
pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak
sawit mentah (CPO) dan palm kernel, dan pemurnian CPO menjadi nilai tambah
produk seperti minyak goreng, margarin dan shortening.
Selain memproduksi minyak curah dan industrial, produk hasil rafinasi
SMART juga dipasarkan dengan beberapa merek dagang seperti Filma dan Kunci
Mas, merek dagang tersebut dikenal dengan kualitasnya yang tinggi serta
menguasai pangsa pasar yang signifikan di segmen masing-masing di Indonesia.
PT SMART berkepala induk pada Sinar Mas yang didirikan oleh seorang
konglomerat cina yaitu Eka Tjipta Widjaja. Bisnis utamanya adalah Pulp dan
Paper, Smart Tbk, Smart Telecom, Properti, Asuransi, Bank atau jasa keuangan.
Dari PT Smart Tbk tersebut berdirilah sebuah anak perusahaan yang
bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit yang mempunyai kantor pusat
Sinarmas Land Plaza Tower 2 Lt 28-31 Jl. MH Thamrin no 51 Jakarta. Dan
mempunyai cabang di propinsi Jambi Jl. Jendral Sudirman No. 183 Jambi. Dan

15

berkembang mempunyai cabang Satya Kisma Usaha yang terletak di Muara


Kilis Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.
B. Gambaran Khusus
PT. Satya Kisma Usaha adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang perkebunan kelapa sawit dengan luas areal lebih kurang 2,168. 93 Ha
(SK Bupati Tebo Nomor 227.B/BPN/2010 tentang pemberian izin lokasi
perkebunan kelapa sawit) dan berlokasi di Muara Kilis, Kecamatan Tebo Tengah
Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. . Luas perkebunan 2, 168, 93 Ha terdiri dari
1.230. 16 Ha untuk kebun inti dan 938, 77 Ha untuk plasma Perusahaan ini berdiri
pada tahun 2007 dengan memulai melaksanakan pembibitan dan pada tahun 2008,
2009 dan tahun 2010 mulai melakukan penanaman sawit, perawatan hingga
setelah beberapa tahun dapat di panen hingga dapat menghasil produksi buah
segar atau TBS (Tandan Buah Segar) pada tahun 2012. TBS Tersebut di angkut
dengan menggunakan Truck penggangkut buah dibawa ke PKS (Pabrik Kelapa
Sawit) untuk di olah menjadi CPO (Cerute Falm Oil). Setelah di olah menjadi
CPO, bahan setengah jadi ada yang diolah menjadi barang jadi seperti Minyak
atau Margarin dan ada pula yang di ekspor keluar Negeri.

3.2 Visi dan Misi Perusahaan


Visi Perusahaan
Bertujuan untuk menjadi yang terbaik untuk menjadi perusahaan terbesar
konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan paling menguntungkan.
Misi perusahaan

16

a. Melebihi standar kualitas tertinggi


b. Mempertahankan tingkat tertinggi keberlanjutan dan integritas
c. Memberdayakan masyarakat dan komunitas
d. Trend pengaturan inovasi dan tekhnologi
e. Mencapai nilai maksimal bagi pemegang saham
3.3 Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan yaitu mampu berfikir secara rasional, melaksanakan
semua aktifitas, prosedur kerja dan memimpin serta memberi contoh manajemen
lapangan secara langsung, dan menjadi perusahaan terbesar konsumen berbasis
kelapa sawit yang terintegrasi dan paling menguntungkan.
3.4 Keadaan Fisik Perusahaan
1. Letak/Tempat
Letak dan tempat perusahaan perkebunan Satya Kisma Usaha berada di
Desa Muara Kilis, Kecamatan Tebo Tengah , Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi.
2. Data Geografis
PT. Satya Kisma Usaha Muara Kilis Estate Kecamatan Tebo Tengah
Kabupaten Tebo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit dengan IUP-B, IUP P, atau IUP no/tanggal 170 tahun
2004, 30 april 2004 dengan (IUP P) / 30 ton / Jam dengan luas

2.168, 93 Ha.

Dengan keadaan Fisik perusahaan menurut koordinal GPS 10 0 43 16 LS


dan 1020 3636 BT dengan luas lahan 2.168, 93 HA total produksi Tandan Buah
Segar (TBS) mencapai 13.258.37 Ton/tahun
3.5 Luas Perkebunan
Luas areal 2.168, 93 Ha (SK Bupati Tebo Nomor 227.B/BPN/2010
tentang pemberian izin lokasi perkebunan kelapa sawit) dan berlokasi di Muara
Kilis, Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

. Luas

perkebunan 2.168,93 Ha terdiri dari 1.230, 16 Ha untuk kebun inti dan 938,77
Ha untuk plasma.
3.6 Struktur Organisasi Perusahaan
17

Struktur organisasi terdiri dari sejumlah badan atau bagian yang berdiri
sendiri. Masing masing dipimpin oleh satu kepala bagian (Asisten) yang
bertanggung jawab penuh. Kegiatan utamanya mulai dari pemeliharaan tanaman,
panen dan lain- lain. Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Satya Kisma
Usaha Unit Muara Kilis beserta uraian tanggung jawab dari masing masing
personil yaitu :

Manager Kebun

Asisten Mekanik

Asisten Div
Mandor 1

Mandor Mekanik

KTU
pembukuan
Krani Div

Karyawan
Karyawan

M. Panen

Karyawan

Krani panen

Karyawan

Krani Transfort

Karyawan

Mandor Perawatan

Karyawan

Gambar 1 struktur organisasi kebun

18

Organisasi merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau
lebih, yang tergabung dalam satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan
bersama.Dengan adanya pembagian tanggung jawab dan tugas yang diberikan
maka akan mempermudah pelaksanaan dari pekerjaan dengan sistim koordinasi
yang terarah antara atasan dan bawahan saling berhubungan dengan komonikasi
dan koordinasi yang baik agar dapat mencapai suatu tujuan bersama. Dengan
disusun struktur organisasi yang diatas maka karyawan pada PT. Satya Kisma
Usaha dapat mengetahui tugas dan mempertanggung jawabkan tugas yang telah
dibebankan padanya.
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personil menurut struktur
organisasi PT. Satya Kisma Usaha Unit Muara Kilis adalah sebagai berikut :
3.6.1 Manager Kebun
Merupakan pimpinanan kebun, bertanggung jawab atas kelancaran
operasional kebun secara keseluruhan, pengawasan penggunaan anggaran, dan
asset perusahaan. Manager kebun dibantu oleh asisten, KTU, asisten Teknik,
Asisten Prosonalia, dan umum serta kepala keamanan.
Adapun tanggung jawab manager kebun sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Bertaggung jawab penuh terhadap estate yang dipimpinnya


Menetapkan program kerja kebun sesuai program area/ region
Mengawasi dan memeriksa kegiatan administrassi dan operasional kebun
Mengkoordinir staff lapangan, kantor induk serta traksi dalam proses

penyusunan anggaran kebun dan membuat draft anggaran kebun.


e. Bertanggung jawab terhadap penyusunan anggaran kebun secara akurat,
tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan kepada departement.

19

3.6.2 KTU (Kepala Tata Usaha)


KTU bertanggung jawab atas adminitrasi kebun, mengelola keuangan
kebun , dan mempersiapkan laporan kebun. Dalam menjalankan tugasnya, KTU
dibantu oleh bagian keuangan yang sering disebut kasir, krani pembukuan,
administrasi kantor, payroll, krani produksi, dan kepala gudang atau logistik.
KTU membantu estate manager dalam hal pengelolaan administrasi estate,
baik dalam keuangan, persediaan material, personalia, dan juga memeriksa
rencana anggaran bulanan, triwulan, tahuanan, serta memeriksa permintaan
barang/material yang diajukan oleh assisten. Begitu juga membantu memeriksa
daftar pembayaran upah untuk SKU dan BHL, membantu manager membuat
anggaran tahunan, mengajukan permintaan dana kekantor pusat, monitoring
pengeluaran dana, dan monitoring stock barang digudang.
3.6.3 Asisten Devisi/Lapangan
Bertanggung jawab atas aktivitas di devisinya masing masing, baik
menyangkut penggunaan bahan, alat- alat kerja, dan penggunaan tenaga kerja.
Asisten lapangan dibantu oleh mandor 1 yang membawahi mandor panen, kerani
panen, kerani transport dan mandor pemeliharaan. Mandor panen bertugas
mengawasi pekerjaan panen mulai dari memotong buah, kutip berondol sampai
dengan buah dan berondol terkumpul TPH. Tugas kerani panen yaitu menghitung
jumlah janjang TBS dan berondolan yang ada di TPH serta kriteria panen yang
diinstruksikan perusahaan. Kerani transport bertugas memastikan pengangkutan
dan pengiriman TBS ke PKS. Dalam pelaksanaan tugas ini kerani harus benar

20

menghitung jumlah TBS dan berondol yang diangkut serta mengontrol kebersihan
TPH dari berondol yang tertinggal. Sedangkan mandor pemeliharaaan bertugas
mengawasi pekerjaan pemeliharaan, misalnya mandor pemupukan, mandor
semprot, dan mandor penunasan.

Adapun tanggung jawabnya yaitu :


a. Membuat

perencanaaan

teknis

dibidang

pemeliharaan,

panen

dan

pengangkutan TBS/ produksi.


b. Mengupayakan tercapainya kuatitas dan kualitas produksi pada devisi sesuai
target yang telah ditetapkan.
c. Mengatur, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi pelaksanaan kerja dan
penggunaan tenaga kerja.
d. Memimpin apel pagi, memeriksa kehadiran dan anggotanya, untuk
menerangkan pekerjaan yang akan dilaksanakan hari itu, sesuai dengan RKH
(Rencana Kerja Harian)
e. Membayar upah karyawan bawahannya sesuai dengan mandat manager.
f. Menyampaikan laporan rutin non rutinitas hal yang diperlukan dan
dilaporkan kepada manager.
g. Memeriksa dan menanda tangani lembur karyawan.
Urutan tugas dan pekerjaan Asisten Devisi adalah sebagai berikut ;
1. Pagi hari (dikantor Devisi)
Melaksakan apel pada jam 6 pagi dimana dalam apel ini adalah untuk
mengevaluasi realisasi pekerjaan yang telah dikerjakan dan masalah yang
dihadapi dilapangan dan menginstruksikan pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai
dengan Rencana Kerja Harian.

21

2. Paling lambat jam 07.00


Asisten sudah dilapangan untuk memastikan semua instruksi kerja sudah
di jalankan, memeriksa hasil kerja hari sebelumnya (kualitas dan prestasi), serta
bila ada penyimpangan segera memanggil mandor untuk mempertanyakan
penyebab pekerjaan yang bermasalah.
3. Sore hari (Dikantor Divisi)
Sore hari assisten memeriksa Buku Kegiatan Mandor (BKM) yang ditelah
dikumpul di divisi dan telah ditanda tangani oleh mandor yang bersangkutan dan
mandor 1. Laporan ini merupakan hasil realisasi kerja dilapangan sesuai dengan
jumlah pekerja, luasan yang terealisasi dan jumlah material yang dipakai jika
mengunakan material. Setelah selesai diperiksa dan laporan sudah lengkap sesuai
dengan instruksi kerja assistan menandatangani buku kegiatan mandor tersebut
dan diserahkan ke kerani divisi. Setelah itu assistan membuat rencana kerja untuk
besok hari.
3.6.4 Asisten Teknik
Bertanggung jawab atas pemeliharaan, perawatan kendaraan dan alat berat
dan bekerja sama dengan assistan infra struktur dalam pengawasan, pembuatan
dan pemeliharaan jalan dan bangunan. Asisten teknik dibantu oleh mador teknik
yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perawatan kendaraan, adapun
tugas dan tanggung jawab assiten teknik adalah :

a. Secara garis besar asisten teknik bertanggung jawab atas 3 bidang kerja, yaitu
transportasi, alat berat dan workshop.

22

b. Tugasnya dibantu oleh koordinator tehnik yang membidangi transportasi, alat


berat dan workshop
c. Bertanggung jawab atas kondisi ketersediaan alat, spare part dan kelancaran
angkutan.
3.6.5 Mandor 1
Membantu Asisten Divisi dalam merencanakan aktivitas bulanan termasuk
pekerjaan akan datang serta mengawasi semua objek pekerjaan dilapangan agar
tercapai mutu yang baik dan sesuai dengan target yang dibuat. Dengan tugas
utama membuat rencana kerja harian yang dibuat atas persetujuan asisten,
memberi petunjuk pelaksanaan operasional dilapangan, membina personil baik
mandor maupun karyawan agar berkualitas, disiplin dan melaksanakan pekerjaan
dengan baik, dan sesuai dengan yang diinginkan oleh atasan, membuat laporan
tentang hasil pekerjaan dilapangan dan apa saja yang diperlukan dalam pekerjaan
dilapangan.
3.6.6 Mandor Pemeliharaan
Memimpin, mengawasi, menggarahkan dan mengevaluasi kerja karyawan
untuk mencapai hasil kerja yang baik, membuat laporan kehadiran karyawan
dalam BKM (Buku Kegiatan Mandor) dan hasil kerja yang dilaksanakan,
merencanakan kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan karyawan
setiap harinya.

3.6.7 Krani Divisi

23

Bertugas mengurus administrassi Divisi dan membuat daftargaji dan premi


karyawan, mencatat rencaana produksi tahunaan, mencatatat semua pembukuan
mengenai produksi secara lengkap dan terbaru yang diserahkan kepada asisten.
Dengan tugas utama adalah :
a. Membukukan semua kegiatan yang terbaru dan mengarsipkan dengan rapi
b. Membatu asisten membayar gaji Karyawan serta tunjangan dan premi
c. Memberikan petunjuk kepada mandor dalam data dan cara pembukuan
pelaporan (BKM)
d. Memeriksa dan menginput laporan (BKM) yang dibuat oleh mandor

IV PEMBAHASAN
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Manajemen suatu rangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, suatu kegiatan dan memberdayakan
seluruh sumberdaya yang dimiliki.
Dalam kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan pada
PT. Satya Kisma Usaha unit Muara Kilis, pelaksanaan pemeliharaan yang diamati
selama Prakteik Kerja Lapangan adalah Pegendalian Gulma dengan cara manual,
pengendalian gulma chemis atau penggunaan (herbisida), kemudian pemupukan.
Pelaksanaan dari fungsi dan kegiatan yang manajemen disajikan pada uraian
berikut :
4.1 Perencanaan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Mengahasilkan
Pembuatan perencanaan kegiatan pemeliharaan kelapa sawit menghasilkan
pada PT. Satya Kisma Usaha, diawali dengan pembuatan budget /target kerja dan
24

anggaran. Budget adalah suatu perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan dan
perencanaan jenis pekerjaan serta hasil yang dicapai dalam satu tahun kedepan.
Pembuatan budget dilakukan setahun sebelum pelaksanaan pekerjaan, dan
penyebaran budget ini dituangkan kedalam rencana kerja satu bulan yang
dinamakan Program Kerja Devisi (PKD) begitu juga untuk pelaksanaan pekerjaan
setiap hari dibuat dalam Rencana Kerja Harian (RKH).

4.1.1 PKD ( Program Kerja Devisi )


Program kerja devisi adalah suatu rencana yang dibuat berdasarkan budget,
terdapat jenis pekerjaan, uraian pekerjaan,volume kerja, luas blok yang akan
dikerjakan dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan per hektarnya. Terdapat
beberapa uraian pekerjaan setiap rotasi, yaitu pembrantasan gulma, pemupukan,
tunasan dan lainnya.
4.1.2 RKH (Rencana Kerja Harian)
Rencana kerja harian dibuat berdasarkan PKD (Program Kerja Devisi), yang
merupakan bagian atau uraian dari budget yang telah dibuat. pembuatan RKH
juga dilakukan berdasarkan kondisi lapangan sesuai dengan rotasi.
Rencana kerja harian berisikan tentang pekerjaan pemeliharaan dan panen.
Dalam

rencana kerja harian dijelaskan sesuai dengan format yang dibuat

manajemen yang berisikan jenis pekerjaan, blok, yang di pupuk,dosis ), dan alat
yang dibutuhkan. Rencana kerja harian dibuat oleh asisten yang dibantu oleh
laporan mandor tentang kondisi lapangan. Rencana kerja harian dibuat satu hari

25

sebelum pelaksanaanya. Setelah perencanaan dibuat maka dibentuklah organisasii


yang akan melaksanakan dan mengawasi rencana dan pekerjaan yang dibuat.
4.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan memposisikan / penempatan orang orang
yang akan melaksanakan kegiatan yang telah di rencanakan yang menjadi
perencanaan. Penempatan orang orang tersebut sesuai dengan kemampuan dan
keahlian yang mereka miliki. Karena akan membawa pengaruh terhadap kinerja
pekerjaan yang dilakukan sehingga pekerjaan terlaksana dengan lancar dan
mencapai tujuan yang diinginkan oleh Perusahaan.
4.2.1. Man (SDM)
Manusia yaitu orang yang menggerakan dan melakukan aktivitas-aktivitas
untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk juga mendayagunakan sumber daya
lainnya. Manusia merupakan penggerak utama untuk menjalankan fungsi-fungsi
manajemen.Sumber daya manusia yaitu segenap potensi yang dimiliki oleh
manusia. Potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda satu sama lain, untuk itu
dibutuhkan pengelolaan agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya
dan dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
PT. Satya kisma usaha telah mampu menyerap lebih kurang 800 orang
tenaga kerja untuk mendukung kegiatan operasianalnya. Dalam konsep
perusahaan ini kinerja perusahaan dapat di lihat dari hasil produksi yang dicapai
oleh tenaga kerja jika hasil produksi menunjukan peningkatan maka kinerja
perusaahaan dapat di nilai baik dan sebaliknya jika hasil produksi menurun maka
kinerja perusahaan kurang baik, tenaga kerja (dalam perusahaan ini disebut

26

karyawan) merupakan faktor penting dalam perusahaan.

Dalam kegiatan

rekrutmen manajemen personalia atau dikenal juga dengan manajemen


sumberdaya manusia (MSDM) yang mengatur semua persyaratan dan ketentuan
dalam penerimaan untuk calon pegawai.
Sistem awal yang digunakan perusahaaan yaitu sistem buruh harian lepas
(BHL) setelah calon pegawai diterima di perusahaan dalam jangka waktu tertentu
pekerja yang dianggap telah menunjukan kinerja yang bagus pekerja tersebut
langsung di angkat menjadi pekerja tetap dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh perusahaan. Namun dengan berjalannya waktu perusahaan
merubah kebijakan yang sebelumnya menggunakan status awal buruh harian lepas
dan dalam jangka waktu tertentu akan di angkat menjadi pekerja tetap perusahaan,
namun sekarang dari buruh harian lepas pekerja di kontrak terlebih dahulu dengan
menggunakan sistem kerja kontrak PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), jika
karyawan menujukan kinerja yang bagus perusahaan akan mengangkat menjadi
pekerja tetap.
Dengan perubahan kebijakan tersebut banyak menimbulkan perselisihan
antara karyawan dengan pengusaha. Beberapa hal yang ditelah di rasakan
karyawan dengan menggunakan sistem kerja kontrak, diantaranya :
1. Karyawan

merasa

kurang

nyaman

dalam

bekerja,

karena

jika

sewaktu-waktu karyawan melakukan kesalahan maka sanksinya perusahaan


akan langsung memecat karyawan tanpa ada pesangon.
2. Tidak meningkatkan kualitas hidup karyawan dalam

arti

kurang

kesejahteraan terhadap kompensasi yang di terima.


3. Minimnya jaminan yang diterima karyawan untuk masa depan.

27

4.2.2 Money (Uang)


Uang

merupakan

unsur

terpenting

dalam

suatu

kegiatan

yang

direncanakan dan dibuat, disamping manusia sebagai pelaksananya. Tanpa adanya


uang maka suatu rencana pekerjaan tidak akan terlaksana. Budget (anggaran) yang
di perlukan untuk

pembiayaan dalam kegiatan Pemelihaan Tanaman Kelapa

Sawit menghasilkan berkaitan dengan pembelian peralatan pemeliharaan serta


penyediaan sarana pemeliharaan yang tujuannya mampu memberikan hasil yang
baik sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik tanpa kendala.
Anggaran keuangan pada PT. Satya Kisma Usaha dibuat dalam bentuk
budget. Budget dibuat sebagai suatu perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan
untuk satu tahun kedepan, pebuatan budget dilakukan satu tahun sebelum budget
di realisasikan. Adapun yang tersusun didalam budget jenis pekerjaan, volume
pekerjaan, rotasi/tahun, standar HK/HA/rotasi, harga/satuan, dan jumlah biaya
yang dikeluarkan.
4.2.3 Material (Barang)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang
ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/material sebagai salah
satu sarana. Sebab material dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa material
tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Material yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit sudah menghassilkan
pada PT. Stya Kisma Usaha yaitu : Herbisida penggunaan herbisida jenis Garlon
untuk pembrantasan gulma berkayu (semprot semak), cairan herbisida ini
berwarna ungu tua untuk megendalikan semak dengan gulma berkayu berdaun

28

lebar pada tanaman kelapa sawit. Pupuk, jenis pupuk yang digunakan tergantung
dari kebutuhan tanaman dan sesuai dengan rotasi pupuk pada perusahaan. Karung
yang digunakan oleh pekerja yang bertugas dalam pengaplikasian pemupukan,
untuk pengaplikasian pemupukan pekerja membagi pupuk dengan berat 50 kg
menjadi tiga bagian, satu pekerja di perkirakan membawa 16 kilo gram per
pekerja, dengan ukuran karung

dengan daya tahan 20 kilo gram. Cangkul,

penggunaan cangkul pada pemeliharaan adalah untuk pengaplikasian pemupukan,


karna sistim pempupukan yang di terapkan adalah sistim pocket maka
pengaplikasiannya diperlukan alat berupa cangkul untuk pembuatan lubang untuk
penanaman pupuk disekitar piringan pokok tanaman, tujuan pemupukan dengan
sistim ini untuk menghindari pupuk tercuci air. material terakhir adalah KAP
adalah alat yang digunakan untuk penyebaran herbisida ke gulma sasaran, Kap
yang digunakan dengan ukuran muatan air 15 liter.
Adapun gambar dari material material tersebut disajikan sebagai berikut:

29

a. Herbisida

c.Karung

b. Pupuk

e. Kap

d. cangkul
Gambar 2. Jenis material

4.2.4 Machines (Mesin)


Mesin digunakan sebagai alat pendukung agar mempermudah pelaksanaan
pekerjaan, penggunaan mesin bisa menguntungkan untuk perusahaan untuk
memperkecil penggunaan tenaga kerja, menciptakan efesiensi kerja.Machine atau
mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja. Digunakannya mesin-mesin dalam
suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan fikiran manusia didalam
tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat isedental.
Machine atau mesin yang digunakan untuk membantu pekerjaan pada PT.
Satya Kisma Usaha Unit Muara Kilis adalah: Truk pengangkutan yang digunakan
untuk pengangkutan pupuk dari gudang pupuk ke lahan yang akan dipupuk,
Mobil angkutan karyawan, untuk lebih mempercepat terlaksananya pekerjaan
maka PT. Satya Kisma Usaha menyediakan mobil angkutan yang khusus
digunakan untuk mengantar karyawan ke Lokasi yang akan dikerjakan. Adapun
gambar dari mobil yang digunakan disajikan sebagai berikut

30

a. Truk angkutan Pupuk

b. Mobil angkutan Karyawan

Gambar 3. Gambar mobil angkutan

4.2.5 Method (Metode)


Metode adalah cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam
pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan
sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan
berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang
tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat
meskipun metode baik, sedangkan orang yang laksanakannya tidak mengerti atau
tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Metode yang digunakan Perusahaan untuk mecapai target kerja yang dibuat
agar terlaksana dengan baik dan hasil maksimal sesuai dengan yang diinginkan
oleh perusahaan, dilakukan dengan cara membagi waktu pengerjaannya,
pembagian waktu pada pengendalian gulma dinamakan rotasi , dan pada
pemupukan dinamakan semester. Pada pengendalian gulma dengan menggunakan
herbisida dengan jenis kegiatan semprot pasar pikul dan piringan dilakukan

31

dengan

rotasi 4 kali /pertahun, dengan waktu pengerjaan 3 bulan perrotasi,

pemupukan dibagi menjadi 2 semester, dengan artian satu tahun dilakukan dua
kali pengaplikasian pemupukan, dengan waktu persemester selama 6 bulan untuk
pengaplikasiannya dan jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan dan hasil pengamatan lapangan dari hasil pemupukan sebelumnya.
Tujuan dari pembagian waktu yang dibuat agar dapat mengamati hasil dari
pekerjaan, dan mempermudah dalam pengawasan setiap pekerjaan.
4.2.5 Market (Pemasaran)
Dalam suatu usaha pasti ada produk yang dihasilkan pada perkebunan
kelapa sawit pada umumnya produk yang dihasilkan adalah TBS (Tandan Buah
Segar). Pemasaran produk yang dihasilkan sudah tentu sangat penting bagi
kelangsungan proses produksi dari perusahaan itu sendiri. PT. Satya Kisma
Usaha menjual TBS (Tandan Buah Segar) langsung kepada PKS (Pabrik Kelapa
sawit) , dengan menggunakan mobil pengangkut buah.
4.3 Pelaksanaan Pemeliharaaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan
Pemeliharaan tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam usaha
budidaya tanaman karena menentukan masa perkembangannya. Perawatan tidak
hanya ditunjukan pada tnamannya,tatapi juga pada media tanah pada lahan
pertanaman tersebut. Perawatan tanaman. Pelaksanaan pemeliharaan tanaman
menghasilkan di PT. Satya Kisma Usaha Unit Perkebunan Muara Kilis meliputi:
4.3.1 Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma adalah sebuah praktik menghentikan persaingan
tanaman yang diusahakan dan tanaman penggangu. Pada dasarnya gulma itu
32

kebanyakan dari jenis rumput rumputan dan berkayu, tapi seluruh tanaman bisa
dikatakan gulma jika tanaman tersebut tidak diinginkan oleh tanaman pokok atau
tanaman yang di usahakan, hal ini dikarenakan bisa saja tanaman tersebut
bersaing unsur hara dengan tanaman yang diusahakan. Sehingga dampaknya
kurang baik bagi tanaman yang diusahakan. Tumbuhan yang disebut dengan
gulma jika tumbuh pada tempat yang tidak dinginkan, tumbuhan yang bernilai
negatif, tumbuhan yang tumbuh sendiri diatara tanaman yang dibudidayakan atau
diusahakan, tidak memiliki nilai ekonomi dan seni pertumbuhan dan
penyebarannya sangat cepat, menyebabkan persaingan ruang, cahaya, air, dan
nutrisi dengan tanaman yang diusahakan, Jika ditarik kesimpulan gulma berarti
tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya sehingga kehadirannya tidak
dikehendaki oleh manusia. Pengendalian Gulma dapat dibagi dengan dua cara
yaitu cara manual dan dengan menggunakan Herbisida Sistemik (chemis). Secara
rinci uraian pengendalian tersebut disajikan sebagai berikut :
A. Cara manual
Pengendalian gulma secara manual adalah pengendalian yang dilakukan
dengan cara mencabut atau dengan menggunakan cangkul atau tajak/parang
(Tjitrodirdjo dan Utomo, 1984). Pengendalian gulma secara manual sering
diterapkan pada perkebunan atau pada budidaya lainnya. Tekhnik ini mempunyai
keunggulan : hasil cepat terlihat, mudah untuk dilaksanakan, dan menghindari
dampak polusi lingkungan. Dan kelemahan dari tekhnik ini : membutuhkan
tenaga kerja relatif banyak, tanah menjadi cekung dan dapat menggenang air.

33

Pengendalian Gulma dengan tekhnik manual yang dilaksanakan Pada PT.


Satya Kisma Usaha dibagi atas :
a) Dongkel Anak Kayu
Perencanaan pengendalian gulma dilaksanakan berdasarkan budget dan
PKD (Program Kerja Divisi) yang dibuat dalam rencana Kerja Harian. Rencana
pengendaalian gulma dibuat berdasaran budget dan kondisi lapangan, dan
disampaikan pada saat lingkaran pagi bersama mandor.
Dongkel anak kayu yaitu pengendalian gulma dengan cara mencabut
gulma sampai keakarnya. Tujuan pembasmian untuk memperkecil persaingan hara
antara gulma dengan tanaman yang diusahakan. Kegiatan Dogkel Anak Kayu
(DAK) diawali dengan pembagian tugas dan blok yang akan dikerjakan yang
disampaikan oleh asisten kepada mandor pada saat lingkaran pagi. Informasi yang
disampaikan mulai dari volume kerja, jumlah pekerja, dan target maksimal.
Pada praktikum yang dilaksanakan DAK dilakukan pada Blok A7 dengan
luas 32.36 Ha dengan jumlah karyawan pelaksana 12 orang dengan hasil 20
pokok/HK. DAK dilakukan dengan menggunakan cangkul, parang dan batu asah
gulma yang dicabut dibuang kepasar mati dengan akar menghadap keatas hingga
akar tidak menyentuh tanah. Rotasi DAK dilakukan dengan 2 rotasi /tahun.
b) Garuk Piringan
Garuk piringan adalah kegiatan membuang gulma dan kentosan yang
tertinggal pada piringan tanaman dengan menggunakan alat cangkul dan parang.
Pelaksanaan pekerjan ini dilakukan di daerah sepadan sungai karena daerah
sepadan sungai tidak diperbolehkan menggunakan herbisida untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Pada kegiatan praktik kerja lapang kegiatan dilakukan
pada Blok A7 dengan Luass 32.36 Ha dengan jumlah pekerja 12 orang.

34

B. Pengendalian Gulma dengan cara Kimia (Chemis)


Pengendalian gulma ini dilakukan dengan menggunakan cara chemis yaitu
dengan menggunakan herbisida yang bersifat sistemik dan kontak yang
mengandung bahan aktif yang berbeda disetiap herbisida yang digunakan,
penggunaan herbisida di sesuaikan dengan gulma yang akan dikendalikan.
Pengendalian gulma yang dilaksanakan secara chemis pada PT. Satya Kisma
Usaha.
a) Semprot Pasar Pikul Piringan
Semprot pasar pikul piringan (chemis) kegiatan pengendalian gulma secara
kimia dengan menggunakan herbisida. Chemis pasar pikul piringan untuk
menjaga kebersihan piringan dari gulma penganggu. tujuan pembersihan untuk
mempermudah pemupukan dan pengutipan brondolan jatuh. Pada kegiatan
Praktik Kerja Lapang ini dilakukan pada Blok A8 devisi 1 Kile dengan luas 30.47.
Pelaksanaan penyemprotan dilakukan secara bersamaan yaitu pasar pikul
dan piringan dengan cara menyemprotkan larutan herbisida secara merata.
Herbisida yang digunakan adalah Jenis Starane dan Rollup, starane digunakan
untuk gulma berdaun lebar dengan bahan akif floroksipir metil heptil ester , dan
Rollup digunakan untuk ilalang atau gulma berdaun sempit dengan bahan akfif
isopropil amina glifosat.
Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun dari gudang
divisi dengan membuat bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan
ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui, dan disetujui oleh
assistan kemudian diserahkan ke krani untuk pengambilan racun di gudang divisi.
Sebelum pemberangkatan ke lapangan, racun yang diambil dicampur
dengan air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu
liter herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan

35

penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa


racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali
dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja
diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan
dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau
dikerjakan.
Pencampuran obat dan air di dalam KAP dengan cara menuang herbisida
terlebih dahulu kedalam KAP sesuai dengan takaran kemudian baru dicampur
dengan air sesuai dengan konsentrasi yang digunakan. Dosis yang digunakan
untuk penyemprotan pasar pikul piringan per hektar untuk starane 0,063 liter/HA,
dan untuk rollup 0,25 liter/Ha dengan konsentrasi yang digunakan perkap dengan
13 liter air digunakan 100 cc mix herbisida Rollup atau 50 cc herbisida murni dan
untuk starane digunakan dalam 13 liter air adalah 30 cc mix herbisia starane atau
15 cc herbisida starene murni. Pengendalian semprot pasar pikul piringan
dilakukan dengan rotasi 4 kali/ tahun atau dengan waktu 3 bulan sekali
pengerjaan, dengan budget 0,6 = 1 HK/ 0,6 = 1,6 HA/HK.
b) Semprot Semak (Anak Kayu)
Semprot semak (chemis) kegiatan pengendalian gulma secara kimia dengan
menggunakan herbisida. Chemis semak atau anak kayu
kebersihan

pokok

dari

gulma

penganggu,

tujuan

untuk menjaga

pembersihan

untuk

mempermudah akses pemanenan, dan pengangkutaan buah ke TPH (Tempat


Pemungutan Hasil), kegiatan ini dilakukan pada Blok A7 dengan luas 32.36 devisi
1 Kile.
Pengendalian gulma dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan
herbisida secara merata. Herbisida yang digunkan adalah Jenis Garlon dan tipol,

36

garlon digunakan untuk gulma berkayu dan berdaun lebar pada tanaman kelapa
sawit, berwarna ungu tua dengan bahan akif Trikiopir butoksi etil ester 670/g/l,
dan tipol digunakan sebagai bahan perekat racun herbisida kegulma sasaran agar
menempel lebih lama, dan racun dapat bekerja dengan maximal.
Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun digudang divisi
melalui Bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani
oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian di
serahkan ke kerani divisi untuk pengambilan racun di gudang divisi.
Sebelum pemberangkatan ke lapangan, racun yang diambil dicampur
dengan air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu
liter herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan
penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa
racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali
dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja
diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan
dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau
dilakukan pemeliharaan. Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan
pelaksanaan penyemprotan. Dosis racun yang digunakan untuk penyemprotan
anak kayu perhektar untuk Garlon 0,12 liter/HA, dan untuk Tipol 0,12 liter/Ha
dengan konsentrasi yang digunakan perkap dengan 13 liter air digunakan 100 cc
mix herbisida Garlon atau 50 cc herbisida murni dan untuk Tipol digunakan
dalam 13 liter air adalah 100 cc mix herbisia starane atau 50 cc herbisida Tipol
murni. Pengendalian semprot semak

dilakukan dengan rotasi 4 kali/ tahun.

Dengan budget 0,850 = 1 Hk/ 0,850 = 1,17 HA/HK.


c) Semprot Lalang

37

Semprot lalang (chemis) kegiatan pengendalian gulma secara kimia


dengan menggunakan herbisida. Chemis lalang untuk menjaga kebersihan pokok
sawit dari lalang, tujuan pembersihan untuk mempermudah pemupukan dan
kebersihan pokok begitu juga lalang mengandung zat alilopaty yang merusak
tanah. Pelaksanaan penyemprotan dilakukan dengan menyemprot lalang yang
dijumpai dilapangan baik yang plat maupun jumlah yang sedikit, pengendalian
lalang ini dilakukan pada Blok A19 Kile.
Cara pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan larutan herbisida
secara merata, herbisida yang digunkan adalah Jenis Rollup, digunakan untuk
penyemprotan ilalang atau gulma berdaun sempit dengan bahan akfif isopropil
amina glifosat kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun
dengan pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda
tangani oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui, disetujui oleh assistant
kemudian diserahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang divisi.
Sebelum pemberangkatan ke lapangan, racun yang diambil dicampur
dengan air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu
liter herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan
penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa
racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali
dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja
diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan
dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau
dilakukan pemeliharaan. Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan
pelaksanaan penyemprotan.

38

Dosis yang digunakan untuk penyemprotan lalang, Rollup 4 liter/Ha


dengan konsentrasi yang digunakan perkap dengan 13 liter air digunakan 100 cc
mix herbisida Rollup atau 50 cc herbisida Rollup murni.
d) Oles Anak Kayu
Oles anak kayu (Chemis) kegiatan pengendalian gulma secara kimia
dengan menggunakan herbisida. Chemis

oles anak kayu untuk menjaga

kebersihan pokok sawit dari anak kayu , tujuan pembersihan untuk mempermudah
pemupukan, akses panen, pengangkutan buah ke TPH dan kebersihan pokok.
Pelaksanaan oles anak kayu dilakukan dengan cara pengolesan herbisida secara
merata ke pangkal anak kayu yang sudah dipotong (diameter tertentu) dengan
menggunakan kuas. Kegiatan ini dilakukan pada Blok A16 Kile.
Herbisida yang digunakan adalah Jenis garlon dan solar, garlon digunakan
untuk gulma berkayu pada tanaman kelapa sawit, berwarna ungu tua dengan
bahan akif Trikiopir butoksi etil ester 670/g/l, kegiatan oles anak kayu diawali
dengan pengambilan racun digudang divisi dengan pembuatan bon pengeluaran
barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang
mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian di serahkan ke kerani untuk
pengambilan racun di gudang divisi, sebelum pemberangkatan kelapangan racun
yang diambil di mix dengan solar dengan perbandingan 19:1 dengan sembilan
belas liter solar di campur dengan satu liter herbisida garlon. Kegiatan dilakukan
pada Blok A 18 Kile.
Setelah selesai

pengambilan

racun

pekerja

mempersiapkan

alat

pengolesan, kegiatan dilanjutkan dengan pemberangkatan kelahan, Pengolesan


anak kayu dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan dan pengawasan dari

39

mandor kepada pekerja, dan pembagian ancak yang akan dioles atau dilakukan
pemeliharaan.
e) Pengendalian Pisang Liar
Pengendalian dilakukan dengan teknik implant, yaitu batang korek api
direndam 24 jam didalam larutan Erkafuron, dengan bahan aktif

Metil

Metsulfuron 20% . batang korek api yang sudah di rendam ditusukkan kepada
pohon pisang, satu batang korek api untuk satu batang pisang. kegiatan
pengendalian pisang liar diawali dengan pengambilan racun digudang dengan
pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani
oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian
diserahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang divisi.
Setelah pengambilan obat pekerja berangkat kelahan dan mulai
mengerjakan dan menusukkan tusuk gigi yang sudah direndam 24 jam ke pangkal
pisang, Dosis

yang digunakan untuk pengendalian pisang liar

40,6 gr/HA

erkafuron.

f ) Pengendalian Pakisan
Pengendalian

pakisan (Chemis) kegiatan pengendalian gulma secara

kimia dengan menggunakan herbisida,. Chemis pakisan untuk menjaga kebersihan


pokok sawit dari pakisan , tujuan pembersihan untuk kebersihan pokok.
Pelaksanaan penyemprotan dilakukan dengan menyemprotkan larutan herbisida
secara merata, herbisida yang digunakan adalah Jenis Rolixone dan metil
metsufuron (Ally) , Rolixone herbisida yang bersifat kontak berbentuk larutan
dalam air berwarna hijau tua kebiruan, digunakan untuk penyemprotan gulma

40

berdaun lebar dengan bahan akfif parakuat diklorida 276 g/l. Kegiatan
dilakukan pada Blok A 18 Kile.
Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun digudang
divisi dengan pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan
ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh
assistant kemudian di serahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang
divisi,
Sebelum pemberangkatan ke lahan, racun yang diambil dicampur dengan
air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu liter
herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan
penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa
racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali
dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja
diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan
dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau
dilakukan pemeliharaan.
Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan pelaksanaan penyemprotan.
Dosis yang digunakan untuk penyemprotan pakisan,

untuk Rolixone 0,375

liter/Ha dan untuk Ally 0,075 Kg/HA dengan konsentrasi yang digunakan perkap
dengan 13 liter air digunakan 100 cc mix herbisida rolixone atau 50 cc herbisida
Rolixone murni.
4.3.2 Pemupukan

41

Pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM), dilaksanakan dua rotasi/


tahun, dasar pemupukan diperoeh setelah dilakukan analisis daun, pemupukan
pada PT. Satya Kisma Usaha dilakukan dengan dua cara yakni pemupukan dengan
cara manual dan penaburan dengan menggunakan pesawat terbang secara rinci
uraian pemupukan tersebut disajikan sebagai berikut:
A. Pemupukan dengan cara maual
Pemupukan dengan cara manual dilakukan pada lahan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Rekomendasi pemupukan adalah dosis pupuk yang akan diaplikasikan pada
tanaman berdasarkan analisa daun dan analisa tanah. Kegiatan pemupukan yang
diikuti selama Praktik Kerja Lapang (PKL) ada dua jenis pupuk yakni Urea dan
Muriate of Potash.
a) Pemupukan Urea
Pemupukan manual dengan menggunakan pupuk Urea (Nitrogen 46%),
yang memiliki sifat mudah menguap dan tercuci, pemupukan dilakukan dengan
sistem pocket untuk menghindari runoff (tercuci air), sistem pocket ialah cara
pemupukan dengan penggalian 3 lubang pada piringan tanaman , dosis yang
digunakan perpokok disesuaikan dengan keadaan pokok atau dengan rata rata
dosis yang di terapkan 1,5 1,75 per pokok. Pemupukan dilakukan pada Blok
A18 KILE dengan jumlah tenaga kerja 12 orang, dengan 6 orang ditugaskan
untuk menggali lubang penanaman pupuk dan 6 untuk penyebar pupuk. Dengan
jumlah borongan 26 sak pupuk.

42

Perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dan tenaga kerja dimulai dari


perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dengan mengalikan dosis pupuk
pertanaman, setelah diketahui jumlah kebutuhan pupuk secara keseluruhan
mandor perawatan membuat bon pengeluaran barang yang diajukan ke krani dan
disetujui oleh assistant, pemupukan dilakukan atau dilaksanakan oleh BHL
(Buruh Harian Lepas) dengan sistim disesuaikan dengan norma kerja pemupukan.
Pelangsiran pupuk ke lokasi setelah bon permintaan barang diterrima oleh
kepala gudang, maka pupuk yang diminta bisa dikeluarkan sesuai dengan
permintaan kemudian pupuk diangkut menggunakan alat angkut, seperti mobil,
jonder. Pupuk ditempatkan sesuai ancak dengan susunan 2 karung per pasar pikul,
pelangsiran dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat pupuk yang berjumlah 2
orang permandoran.
Teknis pemupukan, pupuk harus sudah tersedia pada blok

yang akan

dipupuk, pemupukan dimulai jika semua pupuk yang dianjurkan sudah tersedia
digudang, urutan pemupukan dolomit- mop urea tsp, pelaksanaan yang
pemupukan yang amati adalah urea dan Mop, pupuk yang sudah dilansir, satu
karung pupuk dibagi menjadi 3 yang dibawa dengan menggunakan karung. Satu
orang pekerja membawa kurang lebih 16 kg. Kemudian pekerja masuk ke areal
yang akan dipupuk dan memasukkan pupuk ke dalam 3 lubang yang telah dibuat
disekeliling pokok pupuk yang dimasukkan sesuai dengan dosis yang sudah
ditetapkan dan kemudian lubang ditutup kembali. Karung pupuk kosong dihitung
dan dikumpulkan kemudian diserahkan kepada mandor untuk dibawa kembali ke

43

gudang, tujuan pengumpulan karung agar dapat mengetahui berapa pupuk yang
telah diaplikasikan,
Pemupukan merupakan kegiatan yang rentan dengan kesalahan ekonomis,
pemupukan adalah salah satu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan
menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan paling banyak diantara rangkaian
kegiatan pemeliharaan lainnya. Oleh karena itu pengawasan pemupukan
dilakukan oleh asisten yang bekerjasama dengan mandor, ketika terjadi kesalahan
mandor akan menegur karyawan dan asisten memberi arahan kepada mandor,
namun untuk lebih memastikan tidak jarang perusahaan juga menugaskan tim
Riset untuk memonitoring kegiatan pemupukan.
Manfaat pemupukan nitrogen bagi tumbuhan sangat penting, tanaman yang
kekurangan Nitrogen, tidak dapat tumbuh maksimal jika pertumbuhan tanaman
terhambat sudah dipastikan hasil produksi menurun, secara kasat mata pemberian
urea pada tanaman menunjukkan pertumbuhan tanaman yang subur, kokoh, warna
daun hijau dan segar kaya akan pigmen berwarna hijau (klorofil).
Kekurangan urea (N) daun memucat, warna hijau daun memudar berwarna
kekuning kuningan, jaringan daun mati, kemudian mengering berwarna merah
keecoklatan, pertumbuhan tanaman lambat dan akhirnya mengkredil.
b) Pupuk MOP ( Muriate of Potash )
Pemupukan manual dengan menggunakan pupuk MOP (muriate of potash),
yang memiliki sifat mudah menguap dan tercuci, pemupukan dilakukan dengan
sistem pocket untuk menghindari runoff (tercuci air), sistem pocket ialah cara

44

pemupukan dengan penggalian 3 lubang pada piringan pokok , dosis yang


digunakan perpokok disesuaikan dengan keadaan pokok dengan rata rata dosis
yang di terapkan 1,5 1,75 perpokok. Kegiatan pemupukan dilakukan pada Blok
A.20 Kile dengan jumlah tenaga kerja 12 orang dengan 6 orang pembuat lubang
untuk menanam pupuk dan 6 orang ditugaskan untuk penyebaran pupuk, dengan
jumlah borongan 25 sak Pupuk.
Perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dan tenaga kerja dimulai dari
perhitungan jumlah kebutuhan pupuk dengan mengalikan dosis pupuk
pertanaman, setelah diketahui jumlah kebutuhan pupuk secara keseluruhan
mandor perawatan membuat bon pengeluaran barang yang diajukan ke krani dan
disetujui oleh asisten, pemupukan dilakukan atau dilaksanakan oleh BHL (Buruh
Harian Lepas) dengan sistim disesuaikan dengan norma kerja pemupukan.
Pelangsiran pupuk kelokasi setelah bon permintaan barang diterima oleh
kepala gudang, maka pupuk yang diminta bisa dikeluarkan sesuai dengan
permintaan kemudian pupuk diangkut menggunakan alat angkut, seperti mobil,
mini traktor, jonder. Pupuk ditempatkan sesuai ancak dengan susunan 2 karung
per pasar pikul, pelangsiran dilakukan oleh tenaga kerja bongkar muat pupuk yang
berjumlah 2 orang permandoran.
Teknis pemupukan, pupuk harus sudah tersedia pada blok

yang akan

dipupuk, pemupukan dimulai jika semua pupuk yang dianjurkan sudah tersedia
digudang yaitu pupuk Dolomit- Mop Urea Tsp, pelaksanaan yang pemupukan
yang diamati adalah urea dan Mop, pupuk yang sudah dilangsir, satu karung
pupuk dibagi menjadi 3 yang dibawa dengan menggunakan karung satu pekerja
45

membawa +16 kg pekerja masuk ke areal yang akan dipupuk dan memasukkan
pupuk ke dalam 3 lubang yang telah dibuat disekeliling pokok pupuk yang
dimasukkan sesuai dengan dosis dan kemudian ditutup kembali.
Karung pupuk kosong dihitung dan dikumpulkan dan diserahkan kepada
mandor untuk dibawa untuk dibawa kembali kekantor gudang, tujuan
pengumpulan karung agar dapat mengetahui berapa pupuk yang telah
diaplikasikan,
Pemupukan merupakan kegiatan yang rentan dengan kesalahan ekonomis,
pemupukan adalah salah satu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan
menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan paling banyak diantara rangkaian
kegiatan pemeliharaan lainnya, oleh karena itu pengawasan pemupukan dilakukan
oleh assistant yang bekerjasama dengan mandor, ketika terjadi kesalahan mandor
akan menegur karyawan dan asisten memberi arahan kepada mandor, namun
untuk lebih memastikan tidak jarang perusahaan juga menugaskan im Riset untuk
memonitoring kegiatan pemupukan.
Gejala kekurangan pupuk MOP merupakan salah satu jenis pupuk yang
paling banyak dibutuhkan oleh tanaman, termasuk kelapa sawit, pupuk MOP bagi
sawit untuk pertumbuhan batang unsur hara paling besar berguna untuk
pertumbuhan batang kelapa sawit dalam hal ini menguatkan batang, untuk
pembentukan bakal buah bersamaan dengan unsur hara

yang lainnya untuk

pembentukan bakal buah.


Pupuk MOP memiliki sifat mudah menguap sehingga pengaflikasiannya
dilakukan dengan sistim pocket, atau pada saat tanah masih lembab, dan bukan
tanah yang mengalir air.
46

Gejala kekurangan pupuk MOP ditandai dengan perubahan warna daun


yang paling ujung atau daun muda dimana warna daun menjadi pucat terutama
pada siang hari akan terlihat dengan jelas sekali.
B. Pemupukan Menggunakan Pesawat Terbang
Pemupukan dengan penaburan melalui pesawat dilakukan diarea yang
luas. Pada saat kegiatan Praktik Kerja Lapangan, pemupukan yang dilaksanakan
hanya pemupukan secara manual dengan menggunakan alat manual dan dengan
sistim pocket.

4.4. Pengawasan (Controling)


Pengawasan dapat diketahui dengan berbagai cara, yakni melalui laporan
tertulis, baik laporan biaya maupun laporan fisik, langsug mengunjungi kebun
atau memanggil bawahan untuk memberi laporan lisan.

Laporan tertulis

merupakan suatu pertanggung jawaban kepada atasan mengenai pekerjaan yang


telah dilaksanakan bawahan, sesuai dengan instruksi dan tugas yang diberikan
atasan kepadanya. Kegiatan pengawasan Perkebunan Meliputi :
A. Pengawasan Administrasi
Pengawasan administrasi berupa pengawasan melalui laporan laporan
yang dibuat diinput dan dikirim oleh staf yang bertanggung jawab atas laporan.
Laporan yang dibuat antara lain laporan biaya atau laporan anggaran yang
merupakan laporan perbandingan antara anggaran dan realisasinya.
Pada umumnya, laporan biaya untuk kebun berupa biaya pemeliharaan,
biaya panen. Pengawasan administrasi pada PT. Satya Kisma Usaha dilakukan
dengan pembuatan laporan hasil pekerjaan yang dibuat oleh mandor dengan

47

menggunakan BKM (Buku Kegiatan Mandor) yang kemudian diolah atau


diproses untuk pembuatan laporan bulanan kemudian dari hasil laporan untuk
kemudian dapat dibandingkan antara budget dengan realisasi, mulai dari
pemakaian tenaga kerja per divisi standar pemakaian bahan (Pupuk, dan bahan
kimia), serta standar pemakaian BBM dan spare part untuk kendaraan dan alat
berat. Jika ada selisih antara budget dan realisasi maka itulah yang harus
dipertanggung jawabkan oleh Assistant, pertanggung jawaban selisih dilakukan
berjenjang mulai dari tingkat Assistant sampai dengan tingkat Audit Internal,
Audit General dan Audit Panen, pemeriksaan laporan ini dilakukan empat kali
dalam satu tahun.
Pemeriksaan Audit diperlukan karena aktivitas kebun yang sangat luas
sehingga pimpinan perusahaan tidak dapat mengawasi keseluruhan kegiatan
operasional. Pemeriksaan bertujuan untuk menyakinkan pimpinan/pemilik bahwa
ketentuan, kebijakan, rencana , dan prosedur yang telah dibuat telah terlaksana
dengan sebaik baiknya oleh personil yang telah ditunjuk untuk pekerjaan
tersebut. Oleh karenanya manajemen memerlukan pemeriksaan atas data yang
dibuat oleh pelaksana kebijakan tersebut.
Pengawsan biaya mempunyai kaitan dengan standar pemakaian bahan dan
tenaga keja. Semakin besar selisih anataara standar yang dibuat dengan
realisasinya, maka semaakin besar pula penyimpangan (selisih) antara anggaran
dan realisasinya. Untuk kebun, standar yang dapat dibandingan dengan realisasi
anatar lain standar penggunaan tenaga kerja per Divisinya, standar pemakaian

48

bahan (Pupuk, bahan kimia), serta standar pemakaiaan BBM dan spare part
untuk kandaraan dan alat berat.
B.

Pengawasan Kegiatan Lapangan


Pengawsan kegiatan karyawan dilapangan dimulai dengan pembuatan

laporan yang dibuat oleh mandor dengan membuat hasil kerja di (BKM) buku
kegiatan mandor dan di BHK (Buku hasil Kerja) , yang kemudian ditanda tangani
oleh kerani divisi, mandor, Mandor 1 sebagai yang mengetahui, disetujui oleh
Assistant dan laporan akan diperiksa oleh kerani untuk di input ke SAP dan setiap
akhir tutup buku semua jenis pekerjaan akan dapat dilihat di SAP tentang
penggunaan biaya, jumlah tenaga kerja, material yang dipakai dan luasan yang
dikerjakan.
Audit internal akan melakukan kunjungan kebun serta melakukan
pemeriksaan pekerjan dan melakukan pemeriksaan data - data kebun dengan
tujuan pemeriksaan, yaitu membandingkannya dengan situasi dan kondisi yang
dijumpai di kebun serta menyampilkannya dalam bentuk laporan yang akan
dilaporkan kepada pimpinan atau pemilik perusahaan.

49

V. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
berdasarkan hasil Prakik Kerja Lapang pada PT. Satya Kisma Usaha Unit
Muara Kilis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen Pememeliharaan Tanaman kelapa sawit sudah Menghasilkan
yang ada Pada PT. Satya Kisma Usaha sudah berjalan dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek manajemen yang telah diterapkan oleh
perusahaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan yang selalu menjadi hal yang perlu diperhatikan.
2. Perencanaan dibuat dan dapat dilihat dalam bentuk budget yang dibuat untuk
pekerjaan satu tahun kedepan.
3. Pengorganisasian dibentuk dengan baik dengan menjaga komunikasi yang
baik antara ataan dengan bawahan ssehingga tercapainya tujuan bersama.
4. Pelaksanaan oleh karyawan maupun BHL (Buruh Harian Lepas) dengan
pengawasan yang baik oleh mandor setiap kegiatan pemeliharaan, sehingga
terrlaksananya semua kegiatan yang direncanakan.

DAFTAR PUSTAKA
50

Hasibuan. 2004. Manajemen: dasar, pengertian dan masalah masalah.


Bumi Aksara : Jakarta.
Perdamean, Maruli. 2011, sukses membuka kebun dan pabrik kelapa sawit,
Penebar Swadaya : Jakarta.
Risza. 1994. Kelapa Sawit Upaya Peningkatan Produktivitas. Kansus :
Yogyakarta.
Suekirno Harjodinoto. 1970. Ilmu Memupuk. Bina Cipta : Bandung.
Sunarko. 2007, Petunjuk Praktis Buda Daya & Pengolahan Kelapa Sawit.
Jakarta. Agro Media Pustaka.
Susiliadi

Priyanto.

2012

Konsultasi

Pupukan

Kelapa

Sawit.

http://www.Blogspot.com. (Diakses April 2014).


Terry, G. R. dan Rue, W. Leslie. 2005. Dasar Dasar Manajemen. Penerbit
Grasindo : Jakarta.
Tim Bina Karya. 2009. Pedoman Bertanam Kelapa Sawit. CV. Yrama Widya :
Jakarta.

51

Anda mungkin juga menyukai