PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Secara umum tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) merupakan
salah satu komoditi eksport dari sektor pertanian yang memberikan pemasukan
devisa cukup besar bagi negara diluar sektor minyak dan gas bumi. Ekspor kelapa
sawit di Indonesia dibutuhkan tidak kurang dari 70 negara didunia untuk aneka
keperluan (Selardi Sastrosayono, 2003.)
Komoditas kelapa sawit masih tetap menjadi komoditas perkebunan yang
penting dan menjanjikan, mengingat hasil minyak kelapa sawit dan inti sawit
merupakan bahan industri sekaligus komoditas ekspor yang sangat penting karena
banyak manfaatnya. Komoditas kelapa sawit saat ini telah diperkebunkan yakni
terbentang dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Irian Jaya.
Pada saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kedua terbesar penghasil
kelapa sawit di dunia. Minat untuk memperkebunkan kelapa sawit Indonesia terus
meningkat seiring dengan tersedianya lahan.
Kelapa sawit mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1848 oleh
pemerintah Belanda, saat itu tanaman kelapa sawit dianggap salah satu jenis
tanaman hias, Kebun Raya Bogor (Botonical Garden) yang dahulu bernama
Buitenzorg menanam empat tanaman kelapa sawit, dua berasal Bouborn
(Mouritius) dan dua lainnya dari hortus Botanicus, Belanda. Pada tahun 1853
tanaman tersebut berbuah dan bijinya disebar secara gratis, keempat tanaman
tumbuh subur dan berbuah lebat. Meskipun berbeda waktu penanaman
(penanaman tananaman yang berasal dari Bourbon lebih dahulu dua bulan).
1
seorang
berkebangsaan
Belgia
merupakan
orang
pertama
yang
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kabupaten
Luas Areal
(Ha)
Produksi
(Ton)
Batang Hari
84,345
205,299
Muaro Jambi
130,766
341,104
Bungo
85,726
161,974
Tebo
48,383
139,136
Merangin
52,748
173,553
Sarolangun
48,136
127,472
Tanjab Barat
105,891
283,131
Tanjab Timur
33,251
41,171
Kerinci
94
12
Jumlah
589,340
1,472,852
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi 2014
Produktivitas
(Kg/Ha)
3,300
3,136
3,616
4,084
3,856
3,410
3,377
2,377
1,333
3,398
Jumlah
Petani
(KK)
17,662
41,031
20,431
15,355
39,590
10,769
31,305
10,182
60
186,385
Tabel 2. Berikut adalah tabel informasi yang di dapat dari TBS PKS periode
2013 April 2014 :
Nama
kebun
Lokasi
Sugai
bengkal
estate
Muara
kilis
estate
Kec. Tebo
ilir kab.
Tebo
Kec. tebo
tengah
kab.
Tebo
Kec. Tebo
ilir kab.
Tebo
Prop.
Jambi
Sungai
bengkal
estate
KKPA
Koordinat
GPS
Lintang
10 34 16 LS
Mei
Total
area
(HA)
Total
tanam
(HA)
Produksi
TBS
(ton/tahun)
Bujur
102 36 36 BT
2.364,93
2.109,17
51.302,25
10 25 6 LS
1020 34 7 BT
1.460.54
1.274,74
13. 258,37
10 34 16 LS
1020 34 16 BT
1.062,58
977,15
18.049,41
4.887,61
4.361,06
82.610
Total
Sources: Data olahan TBS PKS Periode Mei 2013 s/d April 2014
Dengan data produksi yang terdapat pada tabel, besarnya produksi yang
dihasilkan tidak lepas dari peran pemeliharaan kelapa sawit yang merupakan
komponen yang penting dari produksi. Dalam kegiatan pemeliharaan, pemupukan
merupakan salah satu yang penting dalam meningkatkan produksi hingga
mencapai produktifitas yang standar sesuai dengan kelas kesesuaian lahannya.
Selain pemupukan pengendalian gulma merupakan aspek yang
juga
mengurangi
terjadinya
kompetisi
terhadap
tanaman
pokok,
Manajemen
Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada PT. Satya Kisma Usaha
KILE/A Muara Kilis Estate mulai dari tanggal 7 April sampai dengan 31 Mei
2015. Adapun objek yang akan diteliti dari pelaksanaan adalah Manajemen
Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan.
2.3 Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang.
Informasi yang diperlukan dikumpulkan dengan metode observasi
partisipatif sebagai berikut:
1. mengontrol langsung kegiatan manajemen pemeliharaan
tanaman kelapa
sawit menghasilkan.
2. Diskusi dan tanya jawab yang dilakukan untuk mendapatkan data dan
informasi dari pihak karyawan dan mandor Pemeliharaan tanaman kelapa
sawit menghasilkan pada PT. Satya Kisma Usaha
3. Pengumpulan data sekunder.
2.4 Pengawasan Pekerjaan Lapag
a. Magang pada Kegiatan Pekerja Lapang
Adapun kegiatan magang yang dilakukan pada pekerja lapangan yaitu ikut
langsung dalam pengawasan untuk mengetahui secara langsung proses
pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan.
b. Magang pada Kegiatan Mandor
Mengikuti mandor dalam pengarahan dan pengawasan terhadap para
pekerjanya. Pengarahan yang diberikan oleh mandor yaitu tentang
tatacara
pekerjaan karyawan dalam bekerja sesuai dengan instruksi keraja dan aturan
perusahaan sehingga menghasilkan produksi kelapa sawit yang baik dan
mendapatkan kualitas hasil produksi yang berkualitas.
c. Magang pada Kegiatan Asisten
10
: 4-5 Tahun
: 6 12 Tahun
: > 13 Tahun
dilakukan pada areal yang populasi lalang yang sedikit, dengan rotasi tiga bulan
sekali, pada areal tanaman muda dan tanaman remaja dilakukan penyemprotan
terhadap pakis kawat dengan menggunakan herbisida. Disamping itu, dilakukan
pembasmian tanaman liar dengan rotasi tiga bulan sekali.
2.7.2 Pembrantasan Gulma
Pembrantasan gulma (tumbuhan penggangu) pada tanaman menghasilkan
dilakukan pada gawangan (semprot semak), piringan, pasar pikul dan TPH.
11
Piringan sebagai tempat aplikasi pupuk dan tempat jatuhnya tandan yang dipanen
perlu di bersihkan secara teratur. Pasar pikul terletak diantara dua barisan tanaman
yang dipakai untuk jalan panen, jalan kontrol, serta dipakai untuk pemupukan dan
pemberatasan hama/penyakit. Gawangan harus dikendalikan dari gulma yang
menjadi penghambat pertumbuhan tanaman pokok, juga tanaman inang hama dan
penyakit serta menciptakan kondisi yang tidak terlalu lembab hingga penyerbukan
tandan dapat lebih lancar dan penyakit tdak berkembang.
Pemeliharaan piringan dilakukan dengan menggunakan larutan herbisida,
setiap tiga bulan. Selain itu, perlu dilakukan pembasmian terhadap tanaman liar
dengan rotasi satu bulan sekali.
2.7.3
Pemupukan
Pemupukan pada TM merupakan hal yang terpenting, ditinjau dari
kegunaannya dan biaya yang di habiskan. Teknik aplikasi, dosis, jenis pupuk dan
lain lain tergantung pada jenis tanah, (mineral, gambut, dan lain lain), umur
tanaman, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pemupukan sebelumnya, jenis
pupuk yang akan dipakai, tenaga kerja yang tersedia, keadaan penutup tanah,
analisa kadar hara tanah. Contoh standar pupuk TM
Tabel 3. Contoh standar pemupukan secara umum menurut Maruli
Perdamean (2011) :
kelompok umur
(Tahun)
Jumlah
6,00
8,75
8,00
5,25
12
2.7.4
(pemakan) daun, bunga, buah, akar, serta batang. Sementara jika ditinjau dari
hama yang menyerang, dapat dibedakan menjadi hama serangga dan mamalia.
Hama yang menyerang antara lain ulat api (setora nitens), pada tahap serangan
awal, pembasmian awalnya cukup dengan cara manual ( dikutip). Penggunaan
insektisida dibatasi untuk menjaga kemusnahan parasit ulat tersebut.
2.7.5 Penunasan (pemangkasan pelepah) Pelepah daun
Tujuan pemotongan pelepah daun adalah untuk membuang pelepah yang
tidak berguna lagi atau tidak berfungsi lagi. Disamping itu, juga tujuan untuk
sanitasi (kebersihan) yang dapat mencegah adanya serangan serangga hama atau
penyakit, dan pakis atau tumbuhan liar lainnya, memperlancar penyerbukan,
mempermudah panen, mempermudah pengamatan tandan masak, mengurangi
persaingan unsur hara, dan menciptakan kondisi kerja yang baik bagi pekerja,
penunasan dilakukan dengan pusingan enam bulan. Pelepah yang terlalu rimbun
yang menutupi jalan baik collection road maupun main road dan jalan lainnya
yang mengganggu intensitas cahaya masuk kejalan sehingga jalan menjadi lembab
13
dan mudah rusak perlu dipangkas setiap empat bulan sekali. Dengan demikian,
apabila turun hujan, proses pengeringan jalan akan cepat terjadi.
3.1.
Sejarah Perusahaan
A. Gambaran Umum
Sinar Mas adalah salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia,
didirikan pada tahun 1962, Sinar Mas didirikan oleh seorang konglomerat cina
Eka Tjipta Widjaja. Bisnis utamanya adalah Pulp dan Paper, Smart Tbk, Smart
Telecom, Properti, Asuransi, Bank atau jasa keuangan.
Sinar Mas saat ini memiliki perusahaan diantaranya :
1. Sinar Mas Agro Resources and Technology (PT SMART Tbk), merupakan
cabang dari golden Agri Resources yang berada di Singapura. Agri Resources
merupakan salah satu perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
2. Smart Telecom (Smart seluler, FREN/Smartfren), Smart Telecom merupakan
anak perusahaan Sinar Mas yang bekerja di bidang telekomunikasi telepon
seluler yang telah resmi membeli saham telepon seluler FREN (PT Mobile 8).
3. Asia Pulp dan Paper, Sinar Mas Asia Pulp dan Paper product adalah salah
satu unit usaha dalam industri pulp dan paper yang terkemuka di dunia.
4. Bank Sinar Mas Multiartha, Sinar Mas Multiartha adalah subsidiary holding
dari Sinar Mas Financial Service. Perusahaan ini merupakan induk dari
perusahaan-perusahaan Sinar Mas yang memfokuskan usahanya pada sector
jasa keuangan administrasi saham, security company, perdagangan dan
industri serta tekhnologi informasi. Asuransi sinarmas merupakan anak dari
perusahaan Sinar Mas Multiartha yang bergerak di bidang asuransi kerugian.
14
5. Duta Pertiwi Developer and Real Estate, salah satu unit usaha dari Sinar Mas
Developer dan Real Estate yang mengerjakan sejumlah proyek yang terdiri
dari apartment, hotel, perumahan, mal/pusat perbelanjaan, perkantoran serta
ruko/rukan.
6. Sinar Mas Energy dan Mining adalah anak perusahaan tambang batu bara
Sinar Mas.
PT. SMART (Sinar Mas Agro Resources and Technology) adalah salah
satu perusahaan yang terbesar yang tercatat di bursa, perusahaan konsumen yang
berbasis kelapa sawit terpadu di Indonesia yang berkomitmen untuk produksi
minyak sawit berkelanjutan. Kegiatan utama SMART adalah penanaman dan
pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak
sawit mentah (CPO) dan palm kernel, dan pemurnian CPO menjadi nilai tambah
produk seperti minyak goreng, margarin dan shortening.
Selain memproduksi minyak curah dan industrial, produk hasil rafinasi
SMART juga dipasarkan dengan beberapa merek dagang seperti Filma dan Kunci
Mas, merek dagang tersebut dikenal dengan kualitasnya yang tinggi serta
menguasai pangsa pasar yang signifikan di segmen masing-masing di Indonesia.
PT SMART berkepala induk pada Sinar Mas yang didirikan oleh seorang
konglomerat cina yaitu Eka Tjipta Widjaja. Bisnis utamanya adalah Pulp dan
Paper, Smart Tbk, Smart Telecom, Properti, Asuransi, Bank atau jasa keuangan.
Dari PT Smart Tbk tersebut berdirilah sebuah anak perusahaan yang
bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit yang mempunyai kantor pusat
Sinarmas Land Plaza Tower 2 Lt 28-31 Jl. MH Thamrin no 51 Jakarta. Dan
mempunyai cabang di propinsi Jambi Jl. Jendral Sudirman No. 183 Jambi. Dan
15
16
2.168, 93 Ha.
. Luas
perkebunan 2.168,93 Ha terdiri dari 1.230, 16 Ha untuk kebun inti dan 938,77
Ha untuk plasma.
3.6 Struktur Organisasi Perusahaan
17
Struktur organisasi terdiri dari sejumlah badan atau bagian yang berdiri
sendiri. Masing masing dipimpin oleh satu kepala bagian (Asisten) yang
bertanggung jawab penuh. Kegiatan utamanya mulai dari pemeliharaan tanaman,
panen dan lain- lain. Berikut adalah struktur organisasi pada PT. Satya Kisma
Usaha Unit Muara Kilis beserta uraian tanggung jawab dari masing masing
personil yaitu :
Manager Kebun
Asisten Mekanik
Asisten Div
Mandor 1
Mandor Mekanik
KTU
pembukuan
Krani Div
Karyawan
Karyawan
M. Panen
Karyawan
Krani panen
Karyawan
Krani Transfort
Karyawan
Mandor Perawatan
Karyawan
18
Organisasi merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau
lebih, yang tergabung dalam satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan
bersama.Dengan adanya pembagian tanggung jawab dan tugas yang diberikan
maka akan mempermudah pelaksanaan dari pekerjaan dengan sistim koordinasi
yang terarah antara atasan dan bawahan saling berhubungan dengan komonikasi
dan koordinasi yang baik agar dapat mencapai suatu tujuan bersama. Dengan
disusun struktur organisasi yang diatas maka karyawan pada PT. Satya Kisma
Usaha dapat mengetahui tugas dan mempertanggung jawabkan tugas yang telah
dibebankan padanya.
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing personil menurut struktur
organisasi PT. Satya Kisma Usaha Unit Muara Kilis adalah sebagai berikut :
3.6.1 Manager Kebun
Merupakan pimpinanan kebun, bertanggung jawab atas kelancaran
operasional kebun secara keseluruhan, pengawasan penggunaan anggaran, dan
asset perusahaan. Manager kebun dibantu oleh asisten, KTU, asisten Teknik,
Asisten Prosonalia, dan umum serta kepala keamanan.
Adapun tanggung jawab manager kebun sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
19
20
menghitung jumlah TBS dan berondol yang diangkut serta mengontrol kebersihan
TPH dari berondol yang tertinggal. Sedangkan mandor pemeliharaaan bertugas
mengawasi pekerjaan pemeliharaan, misalnya mandor pemupukan, mandor
semprot, dan mandor penunasan.
perencanaaan
teknis
dibidang
pemeliharaan,
panen
dan
21
a. Secara garis besar asisten teknik bertanggung jawab atas 3 bidang kerja, yaitu
transportasi, alat berat dan workshop.
22
23
IV PEMBAHASAN
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Manajemen suatu rangkaian proses yang meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, suatu kegiatan dan memberdayakan
seluruh sumberdaya yang dimiliki.
Dalam kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit menghasilkan pada
PT. Satya Kisma Usaha unit Muara Kilis, pelaksanaan pemeliharaan yang diamati
selama Prakteik Kerja Lapangan adalah Pegendalian Gulma dengan cara manual,
pengendalian gulma chemis atau penggunaan (herbisida), kemudian pemupukan.
Pelaksanaan dari fungsi dan kegiatan yang manajemen disajikan pada uraian
berikut :
4.1 Perencanaan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Mengahasilkan
Pembuatan perencanaan kegiatan pemeliharaan kelapa sawit menghasilkan
pada PT. Satya Kisma Usaha, diawali dengan pembuatan budget /target kerja dan
24
anggaran. Budget adalah suatu perkiraan anggaran biaya yang dibutuhkan dan
perencanaan jenis pekerjaan serta hasil yang dicapai dalam satu tahun kedepan.
Pembuatan budget dilakukan setahun sebelum pelaksanaan pekerjaan, dan
penyebaran budget ini dituangkan kedalam rencana kerja satu bulan yang
dinamakan Program Kerja Devisi (PKD) begitu juga untuk pelaksanaan pekerjaan
setiap hari dibuat dalam Rencana Kerja Harian (RKH).
manajemen yang berisikan jenis pekerjaan, blok, yang di pupuk,dosis ), dan alat
yang dibutuhkan. Rencana kerja harian dibuat oleh asisten yang dibantu oleh
laporan mandor tentang kondisi lapangan. Rencana kerja harian dibuat satu hari
25
26
Dalam kegiatan
merasa
kurang
nyaman
dalam
bekerja,
karena
jika
arti
kurang
27
merupakan
unsur
terpenting
dalam
suatu
kegiatan
yang
28
lebar pada tanaman kelapa sawit. Pupuk, jenis pupuk yang digunakan tergantung
dari kebutuhan tanaman dan sesuai dengan rotasi pupuk pada perusahaan. Karung
yang digunakan oleh pekerja yang bertugas dalam pengaplikasian pemupukan,
untuk pengaplikasian pemupukan pekerja membagi pupuk dengan berat 50 kg
menjadi tiga bagian, satu pekerja di perkirakan membawa 16 kilo gram per
pekerja, dengan ukuran karung
29
a. Herbisida
c.Karung
b. Pupuk
e. Kap
d. cangkul
Gambar 2. Jenis material
30
31
dengan
pemupukan dibagi menjadi 2 semester, dengan artian satu tahun dilakukan dua
kali pengaplikasian pemupukan, dengan waktu persemester selama 6 bulan untuk
pengaplikasiannya dan jenis pupuk yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan dan hasil pengamatan lapangan dari hasil pemupukan sebelumnya.
Tujuan dari pembagian waktu yang dibuat agar dapat mengamati hasil dari
pekerjaan, dan mempermudah dalam pengawasan setiap pekerjaan.
4.2.5 Market (Pemasaran)
Dalam suatu usaha pasti ada produk yang dihasilkan pada perkebunan
kelapa sawit pada umumnya produk yang dihasilkan adalah TBS (Tandan Buah
Segar). Pemasaran produk yang dihasilkan sudah tentu sangat penting bagi
kelangsungan proses produksi dari perusahaan itu sendiri. PT. Satya Kisma
Usaha menjual TBS (Tandan Buah Segar) langsung kepada PKS (Pabrik Kelapa
sawit) , dengan menggunakan mobil pengangkut buah.
4.3 Pelaksanaan Pemeliharaaan Tanaman Kelapa Sawit Menghasilkan
Pemeliharaan tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam usaha
budidaya tanaman karena menentukan masa perkembangannya. Perawatan tidak
hanya ditunjukan pada tnamannya,tatapi juga pada media tanah pada lahan
pertanaman tersebut. Perawatan tanaman. Pelaksanaan pemeliharaan tanaman
menghasilkan di PT. Satya Kisma Usaha Unit Perkebunan Muara Kilis meliputi:
4.3.1 Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma adalah sebuah praktik menghentikan persaingan
tanaman yang diusahakan dan tanaman penggangu. Pada dasarnya gulma itu
32
kebanyakan dari jenis rumput rumputan dan berkayu, tapi seluruh tanaman bisa
dikatakan gulma jika tanaman tersebut tidak diinginkan oleh tanaman pokok atau
tanaman yang di usahakan, hal ini dikarenakan bisa saja tanaman tersebut
bersaing unsur hara dengan tanaman yang diusahakan. Sehingga dampaknya
kurang baik bagi tanaman yang diusahakan. Tumbuhan yang disebut dengan
gulma jika tumbuh pada tempat yang tidak dinginkan, tumbuhan yang bernilai
negatif, tumbuhan yang tumbuh sendiri diatara tanaman yang dibudidayakan atau
diusahakan, tidak memiliki nilai ekonomi dan seni pertumbuhan dan
penyebarannya sangat cepat, menyebabkan persaingan ruang, cahaya, air, dan
nutrisi dengan tanaman yang diusahakan, Jika ditarik kesimpulan gulma berarti
tumbuhan yang tumbuh tidak pada tempatnya sehingga kehadirannya tidak
dikehendaki oleh manusia. Pengendalian Gulma dapat dibagi dengan dua cara
yaitu cara manual dan dengan menggunakan Herbisida Sistemik (chemis). Secara
rinci uraian pengendalian tersebut disajikan sebagai berikut :
A. Cara manual
Pengendalian gulma secara manual adalah pengendalian yang dilakukan
dengan cara mencabut atau dengan menggunakan cangkul atau tajak/parang
(Tjitrodirdjo dan Utomo, 1984). Pengendalian gulma secara manual sering
diterapkan pada perkebunan atau pada budidaya lainnya. Tekhnik ini mempunyai
keunggulan : hasil cepat terlihat, mudah untuk dilaksanakan, dan menghindari
dampak polusi lingkungan. Dan kelemahan dari tekhnik ini : membutuhkan
tenaga kerja relatif banyak, tanah menjadi cekung dan dapat menggenang air.
33
34
35
pokok
dari
gulma
penganggu,
tujuan
untuk menjaga
pembersihan
untuk
36
garlon digunakan untuk gulma berkayu dan berdaun lebar pada tanaman kelapa
sawit, berwarna ungu tua dengan bahan akif Trikiopir butoksi etil ester 670/g/l,
dan tipol digunakan sebagai bahan perekat racun herbisida kegulma sasaran agar
menempel lebih lama, dan racun dapat bekerja dengan maximal.
Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun digudang divisi
melalui Bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani
oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian di
serahkan ke kerani divisi untuk pengambilan racun di gudang divisi.
Sebelum pemberangkatan ke lapangan, racun yang diambil dicampur
dengan air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu
liter herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan
penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa
racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali
dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja
diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan
dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau
dilakukan pemeliharaan. Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan
pelaksanaan penyemprotan. Dosis racun yang digunakan untuk penyemprotan
anak kayu perhektar untuk Garlon 0,12 liter/HA, dan untuk Tipol 0,12 liter/Ha
dengan konsentrasi yang digunakan perkap dengan 13 liter air digunakan 100 cc
mix herbisida Garlon atau 50 cc herbisida murni dan untuk Tipol digunakan
dalam 13 liter air adalah 100 cc mix herbisia starane atau 50 cc herbisida Tipol
murni. Pengendalian semprot semak
37
38
kebersihan pokok sawit dari anak kayu , tujuan pembersihan untuk mempermudah
pemupukan, akses panen, pengangkutan buah ke TPH dan kebersihan pokok.
Pelaksanaan oles anak kayu dilakukan dengan cara pengolesan herbisida secara
merata ke pangkal anak kayu yang sudah dipotong (diameter tertentu) dengan
menggunakan kuas. Kegiatan ini dilakukan pada Blok A16 Kile.
Herbisida yang digunakan adalah Jenis garlon dan solar, garlon digunakan
untuk gulma berkayu pada tanaman kelapa sawit, berwarna ungu tua dengan
bahan akif Trikiopir butoksi etil ester 670/g/l, kegiatan oles anak kayu diawali
dengan pengambilan racun digudang divisi dengan pembuatan bon pengeluaran
barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang
mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian di serahkan ke kerani untuk
pengambilan racun di gudang divisi, sebelum pemberangkatan kelapangan racun
yang diambil di mix dengan solar dengan perbandingan 19:1 dengan sembilan
belas liter solar di campur dengan satu liter herbisida garlon. Kegiatan dilakukan
pada Blok A 18 Kile.
Setelah selesai
pengambilan
racun
pekerja
mempersiapkan
alat
39
mandor kepada pekerja, dan pembagian ancak yang akan dioles atau dilakukan
pemeliharaan.
e) Pengendalian Pisang Liar
Pengendalian dilakukan dengan teknik implant, yaitu batang korek api
direndam 24 jam didalam larutan Erkafuron, dengan bahan aktif
Metil
Metsulfuron 20% . batang korek api yang sudah di rendam ditusukkan kepada
pohon pisang, satu batang korek api untuk satu batang pisang. kegiatan
pengendalian pisang liar diawali dengan pengambilan racun digudang dengan
pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan ditanda tangani
oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh assistant kemudian
diserahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang divisi.
Setelah pengambilan obat pekerja berangkat kelahan dan mulai
mengerjakan dan menusukkan tusuk gigi yang sudah direndam 24 jam ke pangkal
pisang, Dosis
40,6 gr/HA
erkafuron.
f ) Pengendalian Pakisan
Pengendalian
40
berdaun lebar dengan bahan akfif parakuat diklorida 276 g/l. Kegiatan
dilakukan pada Blok A 18 Kile.
Kegiatan penyemprotan diawali dengan pengambilan racun digudang
divisi dengan pembuatan bon pengeluaran barang yang dibuat oleh mandor dan
ditanda tangani oleh Mandor 1 sebagai yang mengetahui dan disetujui oleh
assistant kemudian di serahkan ke kerani untuk pengambilan racun di gudang
divisi,
Sebelum pemberangkatan ke lahan, racun yang diambil dicampur dengan
air dengan perbandingan 1:1 dimana satu liter air dicampur dengan satu liter
herbisida. Tujuan pencampuran obat dengan air adalah untuk pengawasan
penggunaan racun, memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang membawa
racun untuk kemudian dijual kembali. Dalam kegiatan penyemprotan diawali
dengan pekerja mengambil alat penyemprotan (KAP), kemudian pekerja
diarahkan ke lahan. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari dengan pengarahan
dan pengawasan dari mandor kepada pekerja dan ancak yang akan disemprot atau
dilakukan pemeliharaan.
Pencampuran obat dan air di dalam KAP dan pelaksanaan penyemprotan.
Dosis yang digunakan untuk penyemprotan pakisan,
liter/Ha dan untuk Ally 0,075 Kg/HA dengan konsentrasi yang digunakan perkap
dengan 13 liter air digunakan 100 cc mix herbisida rolixone atau 50 cc herbisida
Rolixone murni.
4.3.2 Pemupukan
41
42
yang akan
dipupuk, pemupukan dimulai jika semua pupuk yang dianjurkan sudah tersedia
digudang, urutan pemupukan dolomit- mop urea tsp, pelaksanaan yang
pemupukan yang amati adalah urea dan Mop, pupuk yang sudah dilansir, satu
karung pupuk dibagi menjadi 3 yang dibawa dengan menggunakan karung. Satu
orang pekerja membawa kurang lebih 16 kg. Kemudian pekerja masuk ke areal
yang akan dipupuk dan memasukkan pupuk ke dalam 3 lubang yang telah dibuat
disekeliling pokok pupuk yang dimasukkan sesuai dengan dosis yang sudah
ditetapkan dan kemudian lubang ditutup kembali. Karung pupuk kosong dihitung
dan dikumpulkan kemudian diserahkan kepada mandor untuk dibawa kembali ke
43
gudang, tujuan pengumpulan karung agar dapat mengetahui berapa pupuk yang
telah diaplikasikan,
Pemupukan merupakan kegiatan yang rentan dengan kesalahan ekonomis,
pemupukan adalah salah satu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan
menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan paling banyak diantara rangkaian
kegiatan pemeliharaan lainnya. Oleh karena itu pengawasan pemupukan
dilakukan oleh asisten yang bekerjasama dengan mandor, ketika terjadi kesalahan
mandor akan menegur karyawan dan asisten memberi arahan kepada mandor,
namun untuk lebih memastikan tidak jarang perusahaan juga menugaskan tim
Riset untuk memonitoring kegiatan pemupukan.
Manfaat pemupukan nitrogen bagi tumbuhan sangat penting, tanaman yang
kekurangan Nitrogen, tidak dapat tumbuh maksimal jika pertumbuhan tanaman
terhambat sudah dipastikan hasil produksi menurun, secara kasat mata pemberian
urea pada tanaman menunjukkan pertumbuhan tanaman yang subur, kokoh, warna
daun hijau dan segar kaya akan pigmen berwarna hijau (klorofil).
Kekurangan urea (N) daun memucat, warna hijau daun memudar berwarna
kekuning kuningan, jaringan daun mati, kemudian mengering berwarna merah
keecoklatan, pertumbuhan tanaman lambat dan akhirnya mengkredil.
b) Pupuk MOP ( Muriate of Potash )
Pemupukan manual dengan menggunakan pupuk MOP (muriate of potash),
yang memiliki sifat mudah menguap dan tercuci, pemupukan dilakukan dengan
sistem pocket untuk menghindari runoff (tercuci air), sistem pocket ialah cara
44
yang akan
dipupuk, pemupukan dimulai jika semua pupuk yang dianjurkan sudah tersedia
digudang yaitu pupuk Dolomit- Mop Urea Tsp, pelaksanaan yang pemupukan
yang diamati adalah urea dan Mop, pupuk yang sudah dilangsir, satu karung
pupuk dibagi menjadi 3 yang dibawa dengan menggunakan karung satu pekerja
45
membawa +16 kg pekerja masuk ke areal yang akan dipupuk dan memasukkan
pupuk ke dalam 3 lubang yang telah dibuat disekeliling pokok pupuk yang
dimasukkan sesuai dengan dosis dan kemudian ditutup kembali.
Karung pupuk kosong dihitung dan dikumpulkan dan diserahkan kepada
mandor untuk dibawa untuk dibawa kembali kekantor gudang, tujuan
pengumpulan karung agar dapat mengetahui berapa pupuk yang telah
diaplikasikan,
Pemupukan merupakan kegiatan yang rentan dengan kesalahan ekonomis,
pemupukan adalah salah satu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan
menghabiskan biaya yang tidak sedikit, dan paling banyak diantara rangkaian
kegiatan pemeliharaan lainnya, oleh karena itu pengawasan pemupukan dilakukan
oleh assistant yang bekerjasama dengan mandor, ketika terjadi kesalahan mandor
akan menegur karyawan dan asisten memberi arahan kepada mandor, namun
untuk lebih memastikan tidak jarang perusahaan juga menugaskan im Riset untuk
memonitoring kegiatan pemupukan.
Gejala kekurangan pupuk MOP merupakan salah satu jenis pupuk yang
paling banyak dibutuhkan oleh tanaman, termasuk kelapa sawit, pupuk MOP bagi
sawit untuk pertumbuhan batang unsur hara paling besar berguna untuk
pertumbuhan batang kelapa sawit dalam hal ini menguatkan batang, untuk
pembentukan bakal buah bersamaan dengan unsur hara
Laporan tertulis
47
48
bahan (Pupuk, bahan kimia), serta standar pemakaiaan BBM dan spare part
untuk kandaraan dan alat berat.
B.
laporan yang dibuat oleh mandor dengan membuat hasil kerja di (BKM) buku
kegiatan mandor dan di BHK (Buku hasil Kerja) , yang kemudian ditanda tangani
oleh kerani divisi, mandor, Mandor 1 sebagai yang mengetahui, disetujui oleh
Assistant dan laporan akan diperiksa oleh kerani untuk di input ke SAP dan setiap
akhir tutup buku semua jenis pekerjaan akan dapat dilihat di SAP tentang
penggunaan biaya, jumlah tenaga kerja, material yang dipakai dan luasan yang
dikerjakan.
Audit internal akan melakukan kunjungan kebun serta melakukan
pemeriksaan pekerjan dan melakukan pemeriksaan data - data kebun dengan
tujuan pemeriksaan, yaitu membandingkannya dengan situasi dan kondisi yang
dijumpai di kebun serta menyampilkannya dalam bentuk laporan yang akan
dilaporkan kepada pimpinan atau pemilik perusahaan.
49
V. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
berdasarkan hasil Prakik Kerja Lapang pada PT. Satya Kisma Usaha Unit
Muara Kilis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen Pememeliharaan Tanaman kelapa sawit sudah Menghasilkan
yang ada Pada PT. Satya Kisma Usaha sudah berjalan dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek manajemen yang telah diterapkan oleh
perusahaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan yang selalu menjadi hal yang perlu diperhatikan.
2. Perencanaan dibuat dan dapat dilihat dalam bentuk budget yang dibuat untuk
pekerjaan satu tahun kedepan.
3. Pengorganisasian dibentuk dengan baik dengan menjaga komunikasi yang
baik antara ataan dengan bawahan ssehingga tercapainya tujuan bersama.
4. Pelaksanaan oleh karyawan maupun BHL (Buruh Harian Lepas) dengan
pengawasan yang baik oleh mandor setiap kegiatan pemeliharaan, sehingga
terrlaksananya semua kegiatan yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
50
Priyanto.
2012
Konsultasi
Pupukan
Kelapa
Sawit.
51