Anda di halaman 1dari 4

Slide

RAGAM BAHASA INDONESIA BAKU


DAN HAKIKAT BERICARA ( judul)
D4 Logistik Bisnis 1D

Kelompok 2

1.    Alvin Muhammad Bilal              6214099

2.    Nurul Awanis               6214076

3.    Risang Pamadya Amani           6214097

Slide
RAGAM BAHASA INDONESIA BAKU ( judul)

Slide
Fungsi Pembakuan Bahasa
a.    Efesiensi dan efektivitas komunikasi
b. Integrasi masyarakat budaya.
c.  Pembinaan bahasa nasional

Slide
Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
1.    Selalu menggunakan awalan me- atau ber- pada kata kerja yang menjadi predikat di dalam kalimat.

Contoh : · Baku : Kami berjalan kaki ke sekolah.

  · Tidak baku : kami jalan kaki ke sekolah.

2.    Selalu menggunakan fungsi gramatikal (SPOK) secara konsisten.

Contoh : · Baku : Temanku itu datang dari Medan.

         · Tidak baku : Temanku dari Medan.

3.    Selalu menggunakan kata penghubung bahwa atau karena didalam kalimat majemuk.

Contoh : · Dia tidak masuk sekolah karena hari hujan.

4.    Selalu menggunakan bentuk sintetis.

Contoh : · Baku : memberitahukan.

   · Tidak baku : kasih tahu.

5.    Tidak menggunakan unsur-unsur leksikal dan gramatikal dari dialek regional atau bahasa-bahasa daerah yang belum di
anggap unsur bahasa indonesia.

Contoh : · Baku : tidak, bagaimana.

   · Tidak baku : nggak, gimana.


6.    Selalu menggunakan ejaan yang disempurnakan baik dalam penulisan kata maupun kalimat.

Contoh : · Baku : apotek, kualitas.

   · Tidak baku : apotik, kwalitas.

7.    Tidak mengandung makna ganda atau tidak rancu.

Contoh : · Baku: menghemat waktu, mengatasi berbagai ketertinggalan.

           · Tidak baku: mempersingkat waktu, mengejar ketertinggalan.

8.    Tidak mengandung arti pleonasme (majas yang bermakna sama).

Contoh : · Baku: para juri, mundur, hadirin.

           · Tidak baku: para juri-juri, mundur ke belakang, para hadirin.

9.    Tidak mengandung hiperkorek.

Contoh : · Baku: khusus, sabtu, syah, masyarakat.

           · Tidak baku: husus, saptu, sah, masarakat.

10. Tidak dipengaruhi bahasa daerah.

Contoh : · Baku: saya, merasa, ayah, dimantapkan.

         · Tidak baku: gue, ngerasa, bokap, dimantapin.

Slide
Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi. Sebagai contoh, Tentu terasa janggal ketika petugas
pembawa bendera berkata, “Nih, benderanya. Kibarin, gih!” kepada petugas pengibar bendera merah putih. Ragam
nonformal tidak cocok untuk digunakan dalam suasana yang takzim. Sebaliknya, saat sedang bercengkerama bersama
teman dekat di sebuah kedai kopi, sepertinya tidak mungkin kita berkata, “Hai, apakah Anda sudah memesan secangkir
kopi hitam dengan sedikit gula?”.   

Sedangkan Bahasa yang benar adalah bahasa yang mematuhi kaidah atau aturan
Dalam tulisan, misalnya, kita perlu memperhatikan ejaan yang baku: telanjur atau terlanjur? Selain itu, kalimat “Ibu saya
makan, ya” tentu tidak sama dengan “Ibu, saya makan, ya”. Tanpa tanda koma, sebuah kalimat dapat memiliki pemaknaan
yang berbeda.

Slide
Hakikat berbicara ( judul)

Slide
Hakikat berbicara
A. Berbicara merupakan ekspresi kreatif
B. Berbicara dan menyimak merupakan komunikasi yang seiring
C. Dalam kontek komunikasi dengan lawan berbicara, berbicara adalah   komunikasi resiprokal.
D. Berbicara adalah wujud individu berkomunikasi
E. Berbicara adalah pancaran kepribadian dan tingkah laku intelektual

Slide
Tujuan Berbicara
Secara umum tujuan berbicara adalah untuk berkomunikasi kepada orang lain. Kegiatan berbicara dikatakan berhasil
apabila apa yang ingin disampaikan oleh pembicara persis sama dengan apa yang dipahami oleh pendengar.

Menurut Tarigan, (2008: 17) Pada dasarnya berbicara mempunyai tiga tujuan umum, yaitu:
·        Memberitahukan dan melaporkan (to inform)
·        Manjamu dan menghibur (to entertain)
·        Membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan ( to persuade )

Slide
kunci penting dalam berbicara (Phrasing, Intonation, Stressing, Speed dan Pause) (judul)

Slide
Phrasing (Penyusunan kata)

Dalam mempermudah pendengar untuk menerima pesan/informasi yang diucapkan dengan tepat, kita perlu membagi
suatu kalimat atau pesan menjadi beberapa bagian. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengertian yang tepat atas makna
dan ide-ide yang terkandung dalam suatu pengutaraan. Suatu pesan akan bergeser / bermakna lain atau ganda bila kita
salah dalam membuat phrase dalam pengutaraannya.

Contoh :

* Kucing/ makan ikan mati

* Kucing makan/ ikan mati

* Kucing makan ikan/ mati

Slide
intonation (Intonasi)

Intonasi adalah nada suara, irama bicara, dan alunan nada agar suara tidak monoton.

Dalam melatih intonasi ada 2 cara yang bisa dilakukan :

* Ascending, yaitu membidik nada dari dasar ke nada tinggi. ( Do Re Mi Fa Sol La Si Do)

* Descending, yaitu membidik nada dari tinggi ke rendah. ( Do Si La Sol Fa Mi Re Do)

Slide
Stressing (Penekanan)

Stressing adalah penekanan pada kata-kata tertentu dalam suatu rangkaian kalimat. Kebiasaan ini juga merupakan
kebiasaan sehari-hari dalam berbicara di berbagai kesempatan, pemberian stressing bukanlah hanya dengan memberi
tekanan pada volume tetapi juga dengan memperlama pause pada akhir kalimat atau memperpanjang ucapan tiap suku
kata.

Contoh :
* Dialah... ... yang bertanggung jawab

* Mereka... ... bukan kami

* Inilah ju...a...ra    yan tak terkalahkan

Slide
Speed (Kecepatan)

Reading speed adalah kecepatan kita dalam menyampaikan pesan, seringkali kita tidak menyadari selama bericara.

Speed juga berarti hasil kolaborasi antara pikiran, kerja otot yang berkaitan dengan organ vokal dan pernapasan kita.

Kecepatan bicara harus selalu terjaga dan jumlah katanya berkisar antara 120-140 kata untuk setiap menit

Slide
Pause (Jeda)

Pause adalah teknik yang digunakan dalam kalimat, sebagai/berupa massa istirahat sejenak. Hal ini dilakukan dengan
memberi perhatian pada kemampuan pendengar dalam menyerap suatu pesan yang berbeda antara satu dengan yang
lain, di samping itupause juga dapat memberi aksentuasi tersendiri dalam penampilan gaya bicara seseorang.

Contoh :

* Apakah saudara-saudara tahu, hal terpenting dalam memahami teknik komunikasi ini adalah... ... Berlatih!

* Di awal pelatihan, yang harus diperhatiakn seorang trainer adalah... ... Raport Building!

Anda mungkin juga menyukai