Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN OBSERVASI

MATA KULIAH OBSERVASI DAN WAWANCARA

Dosen Pengampu : Karina Putri Alamanda, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Oleh :

Nama: Yusuf Solichan


NIM :191110243364
Kelas : Observasi dan Wawancara B

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2021
"Dampak Bullying Bagi Kesehatan Mental"

Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Praktikum Observasi dan Wawancara

Oleh :

Nama : Yusuf Solichan


NIM : 1911102433064
Kelas : Observasi dan Wawancara

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah AWT. Yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, dengan
memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya saya tidak sanggup menyelesaikan laporan ini.

Saya mengucap syukur baik berupa fisik maupun kemampuan kepada Allah SWT.
Sehingga saya mampu menyelesaikan laporan ini sebagai Ujian Akhir Semester mata kuliah
Observasi dan Wawancara.

Saya menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan terdapat kesalahan di
dalamnya. Saya berharap pembaca dapat menyampaikan kritik serta saran agar saya dapat
memperbaiki menjadi laporan yang lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan, saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Tenggarong Seberang, 16
Juni 2021

Yusuf Solichan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
I. Dampak Bullying Bagi Kesehatan Mental.......................................................5
II. LatarBelakangMasalah.....................................................................................5
III. TujuanObservasi...........................................................................................7
IV. ManfaatObservasi.........................................................................................7
A. ManfaatbagiObservee...................................................................................7
B. ManfaatbagiObserver....................................................................................7
V. TinjauanPustaka................................................................................................7
A. DasarTeori.....................................................................................................7
B. Aspek-aspek..................................................................................................8
C. Faktor-faktoryangMepengaruhi....................................................................9
VI. MetodeObservasi........................................................................................10
A. DefinisiOperasional....................................................................................10
B. SubjekObservasi.........................................................................................10
C. DesainObservasi.........................................................................................10
D. TeknikPencatatanData................................................................................11
E. MetodeAnalisis Data...................................................................................11
VII. HasilObservasi............................................................................................11
A. OrientasiKancah..........................................................................................11
B. PersiapanAdministrasi................................................................................15
C. PersiapanAlatUkur......................................................................................15
D. GambaranSubjekObservasi.........................................................................15
E. Waktu danTempatObservasi.......................................................................15
F. Deskripsi DataHasilObservasi....................................................................15
DAFTARPUSTAKA.............................................................................................17
LAMPIRAN..........................................................................................................18
I. Dampak Bullying Bagi Kesehatan
Mental II. Latar Belakang Masalah
Bullying di kalangan remaja masih sering kita jumpai. Masyarakat menganggap
hal ini sudah biasa karena masa remaja adalah masa dimana remaja mencari jati dirinya
dan kenakalannya akan hilang sendiri. Apabila dibiarkan, maka akan timbul masalah
karena dampaknya berpengaruh pada perkembangan jiwa. Pelaku bullying bisa
berpotensi menjadi pribadi yang sewenang- wenang. Jika hal-hal ini terus dibiarkan
dalam tatanan kehidupan mereka maka akan mengakibatkan pelaku tumbuh menjadi
pelaku kriminal atau sosok penguasa yang tak punya empati terhadap orang lain. Pelaku
bullying akan menganggap bahwa cara penyelesaian masalah yang paling baik adalah
dengan cara-cara kekerasan atau pelaku beranggapan dengan mengintimidasi orang lain
maka akan memenuhi keinginannya. Hal ini akan mendorong sifat premanisme yang
akan terbawa hingga dewasa dan mengakibatkan ketidaknyamanan di masyarakat.
Perilaku kasar maupun tindakan bullying dapat terjadi karena tidak adanya cinta dan
kehangatan dalam keluarga. Akhir-akhir ini kekerasan memang telah menjadi bagian
dari kehidupan remaja. Kekerasan antar sebaya atau bullying merupakan suatu tindak
kekerasan fisik dan psikologis yang dilakukan seseorang atau kelompok. Tindakan
tersebut dimaksudkan untuk melukai, membuat takut atau membuat tertekan seseorang
(anak atau siswa) lain yang dianggap lemah, misalnya secara fisik lebih lemah, minder
dan kurang mempunyai teman, sehingga tidak mampu mempertahankan diri. Hal ini
terjadi karena masih banyak orang tua yang melakukan corporal punishment dan
menganggap wajar hal tersebut dengan alasan untuk mendisplinkan. Sehingga kurang
disadari orang tua yang dilakukan sebenarnya adalah bentuk lain dari kekerasan.
Misalnya ketika anak melakukan kesalahan, orang tua sering kali membentak anak dan
mengatakan kata-kata kasar serta memukul anak, menerapkan disiplin dan sistem
hukuman yang berlebihan, yang tidak berusaha berkomunikasi, serta secara keterlaluan
memarahi anak- anaknya, sehingga anak menganggap cara tersebut adalah benar
sehingga anak mengaplikasikannya dalam pergaulan.
Rahman (2004) menyebutkan bentuk aktualisasi sumber oleh seseorang terhadap
keluarga terwujud dalam bentuk upaya orang tua mendidik putra-putrinya dengan
sebaik-baiknya. Sebagaimana dikutip anak pembohong umumnya berasal dari keluarga
yang sering berbohong. Sebab, sebagian besar perilaku anak dipengaruhi oleh
pengalamannya dirumah. Bila sebuah keluarga hidup damai dan tenang, maka diluar
rumah, seluruh keluarga tersebut akan terbentuk oleh kebiasaaanya hidup damai dan
tenang. Sebaliknya, keluarga yang broken home dan penuh dengan konflik akan
mempengaruhi pola interaksinya di luar rumah.
Bullying adalah suatu bentuk agresi dimana terdapat kekuatan yang tidak
seimbang antara pelaku dan korban. Pelaku selalu mempunyai kekuatan yang lebih dari
pada korbannya. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal dan psikologis. Bullying
dapat terjadi secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (bersembunyi dibalik
orang lain). Contoh tindakan bullying secara langsung adalah memukul dan memaki
orang. Sedangkan contoh tindakan bullying secara tidak langsung adalah pengucilan
dan gossip (Papler & Craig.2000).
Jika selama ini kita hanya tahu banyak terjadinya kasus bullying pada remaja,
bukan tidak mungkin semua itu berawal dari masa kanak-kanak. Salah satu hal yang
perlu diteliti lebih lanjut juga adalah latar belakang keluarga. Penting untuk dilihat
darimana anak-anak tersebut belajar bullying tersebut. Harus dilihat apakah keluarga
mereka harmonis, atau sering bertengkar, kemudian juga penting untuk dilihat anak
tersebut merupakan anak ke berapa dari berapa bersaudara, bagaimana interaksi anak-
anak tersebut dengan kakak atau adiknya dan sifat anak itu sendiri. Terjadinya
kekerasan antar sebaya semakin menguat mengingat adanya faktor pubertas dan krisis
identitas, yang normal terjadi pada perkembangan remaja. Dalam rangka mencari
identitas dan ingin eksis, biasanya remaja lalu gemar membentuk geng. Geng remaja
sebenarnya sangat normal dan bisa berdampak positif, namun jika orientasi geng
kemudian ’menyimpang’ hal ini kemudian menimbulkan banyak masalah. Dari relasi
antar sebaya juga ditemukan bahwa beberapa remaja menjadi pelaku bullying karena
’balas dendam’ atas perlakuan penolakan dan kekerasan yang pernah dialami
sebelumnya (misalnya pada saat masih SD atau anak-anak). Berbicara mengenai
kekerasan anak, ditemukan bahwa anak bisa menjadi subjek/pelaku maupun objek
kekerasan. Anak sebagai pelaku kekerasan/subjek, biasanya disebabkan ia memiliki
pengalaman sebagai objek kekerasan itu sendiri. Anak berperilaku seperti itu sebagai
bagian dari imitasi atupun pengekspresian pengalaman-pengalaman mereka, entah itu
disadari ataupun tidak. Kekerasan pada anak tergantung pada pola asuh dan pola
perlakuan orang tua terhadap anak. Pola asuh anak juga sangat mempengaruhi
kepribadian anak. Pola asuh ini menentukan bagaimana anak berinteraksi dengan
orangtuanya.
Hurlock (1998 : 30), membagi pola asuh menjadi tiga: yaitu pola asuh otoriter,
pola asuh demokrasi, dan pola asuh permisif. Perlakuan orang tua ataupun pengasuh
kepada anak sangat mempengaruhi kepribadian anak. Masa kanak- kanak adalah masa
dimana anak menunjukkan ekspresi dan eksistensinya sebagai seorang manusia yang
utuh. Kegagalan dalam masa ini, menurut Freud (Sumadi,2011), akan terpendam dan
menjadi pengalaman bawah sadar anak, yang menjadikan pengalaman anak sebagai
referensi dalam menjadi hidupnya.

.
III. TujuanObservasi
1. Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Praktikum Observasi dan
Wawancara.
2. Untuk mengetahui dampak yang terjadi dari akibat tindakan bullying
3. Sebagai sumber bacaan dan informasi terkait tema observasi yang dilakukan.

IV. ManfaatObservasi
A. Manfaat bagiObservee
Tidak ada, karena observasi dilakukan dengan cara menonton video serta
menggunakan teknik observasi non participan

B. Manfaat bagiObserver
Manfaat observasi yang dilakukan adalah unutk mengetahui apa saja
dampak perilaku bullying bagi korban,bentuk-bentuk perilaku bullying dan faktor
penyebab

V. TinjauanPustaka
A. Dasar Teori
Bullying merupakan aktivitas sadar yang tujuannya untuk melukai dan
menyakiti seseorang dan dilakukan secara berulang-ulang. Olweus (1997) mengatakan
bahwa bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang dalam keadaan
tidak nyaman/terluka dan biasanya terjadi berulangulang yang ditandai dengan adanya
ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban. Perilaku bullying ini tidak
lepas dari yang namanya keinginan untuk berkuasa dan juga menjadi seseorang yang
ditakuti di lingkungan sekolahnya. Menurut Siswati dan Widayanti (2009) perilaku
bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresi. Seperti ejekan, hinaan, dan
ancaman seringkali merupakan sebagai suatu pancingan yang dapat mengarah ke
agresi. Menurut Coloroso (Siswati & Widayanti, 2009) bullying akan selalu melibatkan
adanya ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai, ancaman agresi lebih
lanjut, dan teror. Menurut Smith dan Thompson (Yusuf & Fahrudin, 2012) bully
diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan
menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerimanya. Sehingga dapat
diartikan bahwa pelaku bullying ini menyerang korban secara sadar dan sengaja tanpa
memikirkan kondisi korban.
B. Aspek-aspek
Berdasarkan pengertian di atas, bullying dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk perilaku agresivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk
melukai dan menindas seseorang yang di anggapnya lebih rendah dan lebih lemah dari
diri pelaku bullying guna untuk memperoleh kekuasaan dan ditakuti.
1. -Aspek-aspek Bullying Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas, terdapat
aspek-aspek yang menunjukkan adanya perilaku bullying. Solberg & Olweus
(Magfirah & Rachmawati, 2009) mengemukakan beberapa aspek mengenai
perilaku bullying meliputi:
2. -Aspek verbal kegiatan yang bertujuan untuk menyakiti seseorang dengan cara
menertawakan dengan menjadikannya bahan lelucon, menyapa seseorang
dengan nama julukan sehingga akan membuat seseorang manjadi tidak nyaman,
sakit hati dan marah.
3. -Aspek indirect yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menolak atau mengeluarkan
dan menjauhi seseorang dari kelompok pertemanan atau meninggalkannya dari
berbagai hal secara disengaja seperti memfitnah seseorang dengan menceritakan
kebohongan tentang seseorang agar orang tersebut di nilai buruk oleh teman-
temannya.
4. -Aspek physical yaitu kegiatan melukai seseorang dengan cara Memukul,
menendang, mendorong, mempermainkan atau meneror dan melakukan hal-hal
yang bertujuan untuk menyakiti dan mencederai.
Menurut Riauskina, dkk (Argiati, 2010) mengelompokkan perilaku bullying
ke dalam 5 (lima) bentuk. Lima bentuk perilaku bullying tersebut yaitu :
 Kontak Fisik Langsung Bentuk kontak langsung antara lain seperti memukul,
mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam
ruangan, mencubit, mencakar, memeras, dan merusak barang-barang yang
dimiliki orang lain.
 Kontak Verbal Langsung Kontak verbal langsung yang ditunjukkan antara lain
seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, menganggu, memberi
panggilan nama, mencela atau mengejek, mengintimidasi, memaki, dan
menyebarkan gosip.
 Perilaku Non-Verbal Langsung Perilaku non- verbal langsung yang ditunjukkan
antara lain seperti melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan
ekspresi muka yang merendahkan,mengejek atau mengancam (biasanya disertai
dengan bullying fisik atau verbal).
 Perilaku Non Verbal tidak langsung 12 Perilaku non-verbal tidak langsung yang
ditunjukkan antara lain seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan,
dan mengirimkan surat kaleng.
 Pelecehan Seksual Bentuk perilaku bullying dengan pelecehan seksual
dikategorikan kedalam bentuk perilaku agresi fisik atau verbal.
Berdasarkan penjelasan mengenai aspek-aspek perilaku bullying diatas dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri yang menunjukkan perilaku bullying dapat dilakukan
secara Verbal, Indirect, dan secara physical dalam bentuk langsung maupun tidak
langsung.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
1. Faktor yang mempengaruhi perilaku bullying. Faktor-faktor yang
mempengaruhi bullying menurut Yusuf & Fahrudin (2012) yaitu :
2. Faktor individu Terdapat dua kelompok individu yang terlibat secara langsung
dalam peristiwa buli, yaitu pembuli dan korban buli. Kedua kelompok ini
merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku buli.
Ciri kepribadian dan sikap seseorang individu mungkin menjadi penyebab
kepada suatu perilaku buli.
Pembully. Pembuli cenderung menganggap dirinya senantiasa diancam dan
berada dalam bahaya. Pembuli ini biasanya bertindak menyerang sebelum diserang.
Biasanya, pembuli memiliki kekuatan secara fisik dengan penghargaan diri yang baik
dan berkembang. Pembuli juga biasanya terdiri dari kelompok yang coba membina atau
menunjukkan kekuasaan kelompok mereka dengan mengganggu dan mengancam anak-
anak atau murid lain yang bukan anggota kelompok. Kebanyakan dari mereka menjadi
pembuli sebagai bentuk balas dendam. Dalam kasus ini peranan sebagai korban buli
telah berubah peranan menjadi pembuli.

Korban bully. Korban buli ialah seseorang yang menjadi sasaran bagi berbagai
tingkah laku agresif. Dengan kata lain, korban buli ialah orang yang dibuli atau sasaran
pembuli. Anak-anak yang sering menjadi korban buli biasanya menonjolkan ciri-ciri
tingkah laku internal seperti bersikap pasif, sensitif, pendiam, lemah dan tidak akan
membalas sekiranya diserang atau diganggu. Secara umum, anak-anak yang menjadi
korban buli karena mereka memiliki kepercayaan diri dan penghargaan diri (self
esteem) yang rendah.

Faktor keluarga. Latar belakang keluarga turut memainkan peranan yang


penting dalam membentuk perilaku bullying. Orang tua yang sering bertengkar atau
berkelahi cenderung membentuk anak-anak yang beresiko untuk menjadi lebih agresif.
Anak- anak yang mendapat kasih sayang yang kurang, didikan yang tidak sempurna
dan kurangnya diberikan ajaran yang positif akan berpotensi untuk menjadi pembuli.

Faktor teman sebaya Teman sebaya memainkan peranan yang tidak kurang
pentingnya terhadap perkembangan dan pengukuhan tingkah laku buli, sikap anti sosial
dan tingkah laku di kalangan anak- anak. Kehadiran teman sebaya sebagai pengamat,
secara tidak langsung, membantu pembuli memperoleh dukungan kuasa, popularitas,
dan status. Dalam banyak kasus, saksi atau teman sebaya yang melihat, umumnya
mengambil sikap berdiam diri dan tidak mau campur tangan.

Faktor sekolah Lingkungan, praktik dan kebijakan sekolah mempengaruhi


aktivitas, tingkah laku, serta interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai
merupakan dasar kepada pencapaian akademik yang tinggi di sekolah. Jika hal ini tidak
dipenuhi, maka pelajar mungkin bertindak untuk mengontrol lingkungan mereka
dengan melakukan tingkah laku anti sosial seperti melakukan buli terhadap orang lain.
Managemen dan pengawasan disiplin sekolah yang lemah akan mengakibatkan
lahirnya tingkah laku buli di sekolah

Faktor media. Paparan aksi dan tingkah laku kekerasan yang sering ditayangkan
oleh televisi dan media elektronik akan mempengaruhi tingkah laku kekerasan
anakanak dan remaja. Beberapa waktu yang lalu, masyarakat diramaikan oleh
perdebatan mengenai dampak tayangan Smack-Down di sebuah televisi swasta yang
dikatakan telah mempengaruhi perilaku ke-kerasan pada anak-anak.

Faktor kontrol diri. Kontrol diri adalah faktor yang berasal dari diri individu.
Kontrol diri yang dimiliki setiap individu berbeda-beda, ada yang memiliki kontrol diri
yang tinggi dan ada yang memiliki kontrol diri yang rendah.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi perilaku bullying menurut astuti (2008)


antara lain:
Perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, jender, etnisitas atau rasisme.
Biasanya muncul karena ada perbedaan strata atau tingkat ekonomi dari mayoritas yang
berada di lingkungan tersebut yang menyebabkan munculnya perilaku bullying.
Tradisi senioritas, sebagai tempat munculnya perilaku bullying, yang paling
terlihat saat MOS atau masa orientasi siswa dimana kakak-kakak kelasnya selalu
menunjukkan bahwa mereka lah yang paling berkuasa karena mereka 16 sudah lama
bersekolah di sekolah tersebut daripada adik tingkatnya tersebut, sehingga adik
tingkatnya harus menuruti apa kata kakak kelasnya.
Senioritas, sebagai salah satu perilaku bullying seringkali pula justru diperluas
oleh siswa sendiri sebagai kejadian yang bersifat laten. Bagi mereka keinginan untuk
melanjutkan masalah senioritas ada untuk hiburan, penyaluran dendam, iri hati atau
mencari popularitas, melanjutkan tradisi atau menunjukkan kekuasaan.
Keluarga yang tidak rukun, juga menjadi salah satu timbulnya perilaku
bullying, jika para orang tua sering bertengkar bahkan sampai menunjukkan kekerasan
di hadapan anak-anaknya maka anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orang
tuanya, begitu juga jika kurangnya rasa kasih sayang yang diberikan orang tua kepada
anaknya, hal ini juga akan membuat anak memiliki perilaku agresif.
Situasi sekolah yang tidak harmonis, hal ini juga memberikan pengaruh
munculnya perilaku bullying, seperti halnya jika para guru yang kurang dalam
memberikan pengawasan terhadap para siswa, dan adanya peraturan yang dibuat hanya
untuk formalitas saja tetapi tidak benar-benar dipergunakan semestinya.
Karakter individu atau kelompok seperti :
1. Dendam atau iri hati.
2. Adanya semangat ingin menguasai korban dengan kekuasaan fisik dan daya tarik seksual.
3. Untuk meningkatkan popularitas pelaku di kalangan teman sepermainannya (peers).
4. Persepsi nilai yang salah atas perilaku korban, karena rendahnya kepercayaan diri dan (self
esteem) yang dimiliki korban, korban seringkali merasa bahwa dirinya memang pantas untuk
dibully.

VI. MetodeObservasi
A. DefinisiOperasional

Variabel Definisi Operasional

Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku

Bullying yang menghina, menyudutkan, mengintimidasi


seseorang yang lemah

B. SubjekObservasi
1. InisialSubjek :JT
2. JenisKelamin :Laki-laki
3. Tempat,TanggalLahir :
4. Pendidikan :
5. Alamat :
6. Anakke..dari.. :
7. Pekerjaan :Polisi
8. NamaOrang Tua :

C. DesainObservasi
Desain observasi yang digunakan dalam observasi ini adalah non
participant, karena peneliti tidak terlibat secara langsung.
D. Teknik PencatatanData
Teknik pencatatan data yang dilakukan dalam observasi ini adalah
Checklist dimana observe telah menyusun struktur observasi dengan
mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilakukan sehingga ketika observasi
tinggal memberi tanda centang pada kolom sesuai kriteria.

E. Metode AnalisisData
Metode observasi yang digunakan adalah metode analisis deskriptif
kualitatif dimana metode ini menganalisis dan meringkas berbagai kondisi, situasi
dari data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan masalah yang diteliti. ( I Made
Winartha, 2006:155)

VII. HasilObservasi
A. OrientasiKancah
Observasi ini dilakukan dengan menonton sebuah Short-Film Bully pada menit
1:38 terlihat seorang pria sedang berinterkasi dengan seorang petugas yang
bernama Jee Tesh melalui telepon dan bertanya sedang dimana kemudian petugas
tersebut menjawab saya sedang dirumah pak tadi ada tugas siang pak lalu balik
bertanya ada apa ya?, pria tersebut menjawab, lalu memberikan sebuah informasi
bahwa ada sebuah penculikan sepertinya orang hilang dimana dia menduga
pelaku nya sama bahwa penculikan ini dilakukan oleh orang yang proefesional
karna tidak menyisakan bukti di tempat kejadian perkara, lalu pria tersebut
bertanya berarti tidak bisa ya pak? pak Jee menjawab, aduh maaf pak saya mau
potong daging untuk di jual besok dan berkata maklum bisnis sampingan,
kemudian pria tersebut menjawab ok kepada pak Jee dan berterima kasih, pak Jee
menjawab iya pak sama-sama. Di menit 2:18 di malam hari terlihat sebuah rumah
yang memiliki pagar besi dan ada sebuah lampu penerangan di depan pagar, di
menit 2:26 terlihat seorang pria yang sedang menggenggam sebuah stick
playstation dengan kedua tangan dan memainkan stick tersebut dengan jempol
bagian kiri, pria tersebut menggunakan kaca mata dan menggunakan kaos lengan
pendek berwarna hitam dan di belakang pria tersebut juga terlihat seoranglaki-
laki yang sedang duduk dengan posisi kaki kanan berada di paha sebelah kiri
dengan menggunakan kaos berwarna hitam lengan pendek dan celana panjang
berwarna hitam yang sedang menggengam handphone dengan kedua tangan, di
belakang pria tersebut juga terlihat sebuah kalender dan bingkai foto di tembok,
sebuah botol dan ada sebuah bayangan dari pria tersebut. Laki-laki tersebut
bertanya kepada pria yang sedang bermain game “lu tau gak temen fb lu yan lu
kenalin” dan ia menjawab “oo Lynda yang kemarin?” dan “bertanya kenapa dia?”
kemudian ia menjawab “ gila orang nya sensitive banget, dan berkata “ eh lu dari
ketiga-tiga nya tidak ada yang beres sekalipun apa-apaan sih lu friendlist lu begini
banget sih. Kemudian laki-laki tersebut melihat handphone sambil berkata “ada
cowo tampang nya kayak babi begini” lalu ia komen “eh mas gak usah sok
kegantengan muka lo udah kayak babi juga yaaelah sok ganteng banget lo” di
menit 3:24 terlihat sedang mengetik. Di menit 3:30 terdengar suara pria yang
memiliki postur tubuh berisi menggunakan kaos berwarna hitam lengan pendek
sedang memotong daging dengan tangan kanan sambil bersiul, di menit 3:36 di
sebuah ruangan yang kurang pencahayaan dan hanya di terangin dengan sebuah
lampu, di situ juga terlihat beberapa alat dapur seperti ricecooker berwarna putih,
termos berwarna putih, dimenit 3:46 terdengar suara notifikasi dari sebuah
handphone dan ia berhenti memotong daging, dimenit 3:55 pria yang memliki
jambang tersebut mengangkat handphone dengan tangan kanan di mana posisi 4
jari nya ada di bagian belakang handphone dan jempol berada di depan layar
handphone, di menit 4:02 terlihat pria tersebut memilki kumis tebal dan janggut
yang pendek, dimenit 4:06 ia menggangkat handphone dengan tangan kanan
kemudian mendekatkan nya ke telinga kanan dan sedang berbicara dengan pak
Andy dan berkata apakah saya bisa minta tolong pak? Untuk melacak IP Adress
dan ia akan mengirim link kepada pak Andy dan berterima kasih, di menit 4:30 ia
melanjutkan momotong sambil bersiul. Di menit 4:36 seorang pria mendengar
sebuah bunyi ketukan dan ia tiba-tiba menoleh ke sumber suara dan berkata ke
temannya “ada yang ngetuk pintu tu” temannya yang sedang bermain game
balapan meminta tolong kepadanya untuk membukakan pintu nya, di menit 4:50
pria tersebut berdiri dan berjalan. Di menit 4:54 terlihat sebuah lampu dan daun
berwarna hijau, pohon berwarna oren, pagar berwarna oren, jeruji pagar tersebut
berwarna biru kemudian ada pria yang berjalan keluar rumah dengan mimik
wajah yang kebingungan sambil berkata “ada apa ya mas?”, laki-laki tersebut
menjawab “permisi mas bisa kemari sebentar?” kemudian pria yang memiliki
badan kurus dan tinggi tersebut mendekat sambil berkata “ada apa mas?” laki-laki
yang berada di luar pagar tersebut berkata “ingin menanya alamat”, menit 5:14
terlihat di belakang laki-laki yang berada di luar pagar ia memegang sebuah benda
tajam yang mengkilap, menit 5:18 suasana malam hari yang sunyi tidak ada yang
melintas tiba-tiba laki-laki yang menggunakan kaos berwarna hitam, celana hitam
pendek dan menggunakan sandal tangan kiri berada di dalam pagar tangan kanan
yang masih memegang sebuah benda tajam mengarahkannya beberapa kali
kepada pria yang berada di dalam pagar tersebut sambil meloncat loncat dan
terdengar suara gonggongan anjing. Menit 5:43 seorang pria menelpon pak Jee
Tesh “halo pak Jee Tesh” pak Jee Tesh menajwab “iya ada apa pak?” kemudian
pria tersebut memberikan informasi bahwa ada kasus penculikan lagi dan nama
pengadu nya yaitu bapak Gema Cita Andika kemudian pak Jee Tesh kaget sambil
bertanya “ha siapa-siapa?“ pria tersebut menjawab Gema Gema Cita Andika dan
bertanya “emang nya kenapa kenal?” pak Jee Tesh menjawab tidak namun
iaberkata itu seperti teman lama saya, pria tersebut menjawab “oiya mungkin saja”
anyway bapak Abi sudah di sana sih di jalan Kedoya Nomer 6, pak Jee Tesh
dengan nada yang tersendat sambil berkata “K…Kedoya” okok saya segera ke
sana, pria tersebut menjawab OK pak Jee Tesh terimakasih, pak Jee Tesh berkata
“iya”. Di menit 6:30 terlihat seseorang turun dari kendaraan bermotor nya dengan
pakaian baju lengan pendek berwarna coklat muda, celana panjang berwarna
cream dan menggunakan gesper berwarna hitam, terlihat juga sebuah pistol di
dalam tempat psitol berwarna putih yang berada di pinggang sebelah kanan dan
menggunakan sebuah kaca mata di menit 6:38 ia memanggil seseorang “Gem”
dan ia berkata “hey pak Jee Tesh apakabar?” Gem menggunakan kaos lengan
pendek berwarna hitam terdapat gambar sebuah kartu , topi berwarna hitam
sedikit ada gambar warna putih, kaca mata hitam dan tangan kanan sedang
memegangujungpagartangankiriberadadipipi.Menit6:46pakJeemelepas
kata mata yang berwarna biru dibagian mata dan terlihat di baju bagian atas
kantong terdapat sebuah lambang kepolisian berwarna emas , dibagian kerah
kanan kiri terdapat sebuah tanda berwarna hitam yang diatas nya berwarna emas
dan menggunkan kaos di bagian dalam berwarna hitam, menit 6:56 terlihat pria
menggunakan topi hitam, rambut yang tebal menutupi sedikit telinga nya,
menggunakan kaca mata berwarna putih merah sedikit ada kumis tipis dan
jenggot yang pendek dan menggunakan baju berwarna hijau dan rompi hijau yang
memilki sedikit list warna biru di bagian pinggir dengan ketiak dan ia sedang
menulis di buku yang berawarna putih dan pulpen warna merah. Menit 7:03 pak
Jee melipat kedua tangan nya tepat di bawah dada nya dan di sebelah nya terlihat
pria menggunakan baju kaos warna hijau lengan panjang, rompi berwarna hijau
dan terdapat tulisan security berwarna putih dan bagian pinggir warna biru dan ia
menggunakan gelang di tangan kiri warna hitam menit 7:05 Gem menggaruk
bagian leher belakang dan terdapat tulisan facebook berwarna biru di bagian
belakang atas kaos nya, di topi seorang pria yang menggunakan rompi terdapat
tulisan “Black Squad” berwarna putih, menit 7:13 terlihat sepeda motor berwarna
putih dan rompi hijau bertuliskan SECURITY dan sebuah tembok pagar semen
berwarna hijau dan daun berwarna hijau. Menit 8:03 diruangan yang kurang
terang terkihat pak Jee sedang memotong daging sambil bernyanyi dan di menit
8:17 ia menggerakan leher nya ke kanan dan kiri terdengar suara kretek kretek.
Selesai.
B. PersiapanAdministrasi

C. Persiapan AlatUkur

Perilaku
Perilaku
No Dimensi Indikator Item Tidak deskripsi
Muncul
Mnucul
Bullying Di panggil dengan
1.
nonfisik nama tidak pantas
Bullying Meneror melalui
mental pesan singkat
2.
atau Memandang
psikologis merendahkan

D. Gambaran SubjekObservasi
Subjek adalah seorang laki-laki. Subjek memiliki rambut rapi berwarna
hitam memiliki jambang kumis dan janggut hitam tipis. Subjek seorang polisi dan
bekerja sampingan sebagai pemotong daging. Subjek memilki badan yang sedikit
gemuk.

E. Waktu dan TempatObservasi


Observasi dilakukan melalui tayangan video Bully short-film pada media
aplikasi youtube pada menit ke 1:38 sampai 8:17 pada tanggal 14 Juni 2021.
F. Deskripsi Data HasilObservasi

Perilaku
Perilaku
No Dimensi Indikator Item Tidak deskripsi
Muncul
Mnucul
Menit 3:09
seorang
pria
berkomentar di
sosial

Bullying Di panggil media

1. nonfisik dengan nama  dan berkata “eh

tidak pantas mas gak usah


sok
kegantengan
muka lo udah
kayak babi juga
yaaelah sok
ganteng banget
lo”
Subjek diteror
Meneror melalui  melalui pesan
pesan singkat
singkat
Bullying
Menit 3:09 pria
mental
2. tersebut
atau
Memandang memandang
psikologis
merendahkan  rendah si subjek
karena tampang
nya
DAFTAR PUSTAKA

https://www.unicef.org/indonesia/id/cara- membicarakan-bullying-dengan-anak-anda . 25
Januari 2021(14.30)
http://eprints.umm.ac.id/30048/1/jiptummpp- gdl-indahpurna-28668-2-babi.pdf . 25 Januari
2021(14.45)
oleh AI Wicaksana · 2017
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/1234 56789/10434/05.2%20bab%202.pdf?sequence=
6&isAllowed=y . 25 Januari 2021(16.00)
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/ 8e022-januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf . 25
Januari 2021(16.30)
https://news.detik.com/berita/d-1979089/5- kasus-bullying-sma-di-jakarta . 25 Januari
2021(18.00)
Awan, I., & Sodik, M. A. (2018). Diskriminasi dan Kesehatan Mental.
LAMPIRAN

https://youtu.be/TI5RUtk-Dzo

Anda mungkin juga menyukai