Anda di halaman 1dari 25

BAB 2

HAK DAN KEWAJIBAN WN


Apakah

arti warga negara dan


kewarganegaraan?
Bagaimana kedudukan warga negara
dalam suatu negara ?
Siapakah warga negara Indonesia (WNI)
dan bagaimana perihal
kewarganegaraan di Indonesia?
Apa saja hak dan kewajiban warga
negara Indonesia ?

Pengertian warga negara


Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bhs
Inggris) yang mempunyai arti ; warganegara, petunjuk
dari sebuah kota, sesama warga negara , sesama
penduduk, orang setanah air; bawahan atau kaula
Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga
dari suatu organisasi atau perkumpulan. Warga negara
artinya warga atau anggota dari organisasi yg bernama
negara
Ada istilah rakyat, penduduk dan warga negara. Rakyat
lebih merupakan konsep politis. Rakyat menunjuk pada
orang-orang yang berada dibawah satu pemerintahan
dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat
umumnya dilawankan dengan penguasa. Penduduk
adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu
wilayah negara dalam kurun waktu tertentu

PENGHUNI NEGARA
Warga negara
Penduduk

Orang asing
PENGHUNI
NEGARA
Bukan
penduduk

Pengertian kewarganegaraan
Kewarganegaraan

(citizenship) artinya keanggotaan


yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara
dengan warga negara.
Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu
a. kewarganegaraan dalam arti yuridis
dan sosiologis dan
b. kewarganegaraan
dalam arti formil dan materiil
Kewarganegaraan
seseorang mengakibatkan orang
tersebut memiliki pertalian hukum serta tunduk pada
hukum negara yang bersangkutan.
Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak
jatuh pada kekuasaan atau kewenangan negara lain.
Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah
hukum pada orang yang bukan warga negaranya.

Pengertian kewarganegaraan

Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa


yang menjadi warga negara. Dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asas berdasar
kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan
perkawinan
Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran
dikenal dua asas yaitu asas Ius Soli dan asas Ius Sanguinis
Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada aspek
perkawinan mencakup asas kesatuan hukum dan asas
persamaan derajat.
Negara tidak terikat oleh negara lain dalam menentukan
kewarganegaraan . Negara lain juga tidak boleh menentukan
siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu negara.
Problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride dan
bipatride bahkan multipatride. Hal ini dikarenakan perbedaan
asas kewarganegaraan yg digunakan negara.

Warga negara Indonesia

Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa


Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.
Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur
dengan undang- undang (pasal 26 UUD 1945)
Undang-undang yang mengatur tentang warga negara
adalah UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
Indonesia . UU ini sebagai pengganti atas UU No 62 th
1958
Sebelumnya , pembagian penduduk Indonesia berdasar
Indishe Staatregeling 1927 pasal 163 ,
(warisan
Belanda) yaitu;
Golongan Eropa,
Golongan Timur Asing,
Golongan Bumiputra atau Pribumi

Kewarganegaraan Indonesia

Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan


di Indonesia adalah UU No 12 th 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia
Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini
adalah perihal; siapa yang menjadi warga negara
Indonesia ; syarat dan tata cara memperoleh
Kewarganegaraan Republik Indonesia ; kehilangan
kewarganegaraan Republik Indonesia dan; syarat &
tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan
Republik Indonesia
Asas asas yang dipakai dalam UU ini adalah; asas
isu sanguinis, asas ius soli terbatas, asas
kewarganegaraan tunggal dan asas
kewarganegaraan ganda terbatas
Undang undang ini tidak mengatur perihal isi
kewarganegaraan (hak dan kewajiban warga
negara)

Kedudukan warga negara


dalam negara
Dengan

memiliki status sebagai warga


negara , maka orang memiliki hubungan
hukum dengan negara. Hubungan itu
berwujud status, peran, hak dan kewajiban
secara timbal balik
Sebagai warga negara maka ia memiliki
hubungan timbal balik yang sederajat
dengan negaranya
Secara teori, status warga negara meliputi
status pasif, aktif, negatif dan positif.
Peran (role) warga negara juga meliputi
peran yang pasif, aktif, negatif dan positif
(Cholisin, 2000)

Peran Warga negara


Peran

pasif adalah kepatuhan warga negara


terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Peran aktif merupakan aktivitas warga negara
untuk terlibat (berpartisipasi) serta ambil
bagian dalam kehidupan bernegara, terutama
dalam mempengaruhi keputusan publik.
Peran positif merupakan aktivitas warga
negara untuk meminta pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Peran negatif merupakan aktivitas warga
negara untuk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi

Hak dan kewajiban WNI


Di Indonesia , hubungan antara warga negara dengan
negara (hak dan kewajiban) digambarkan dalam UUD
1945
Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia
tersebut digambarkan dalam pengaturan mengenai hak
dan kewajiban yang mencakup berbagai bidang
Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal
27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945
Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga
negara dituangkan dalam berbagai peraturan perundangundangan. Contoh hal dan kewajiban WNI dalam bidang
pendidikan pada pasal 31 dijabarkan kedalam UU No 20
tahun 2003 ttg Sisdiknas
Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara
terhadap negara , dalam UUD 1945 hasil amandemen I
telah dicantumkan adanya hak asasi manusia dan
kewajiban dasar manusia yaitu pada pasal 28 I J UUD
1945

Hak dan kewajiban negara

Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki


negara terhadap warga negara.
Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara pada
dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga thdp negara
Beberapa contoh kewajiban negara adalah kewajiban
negara untuk menjamin sistem hukum yang adil, kewajiban
negara untuk menjamin hak asasi warga negara ,
kewajiban negara untuk mengembangkan sistem
pendidikan nasional untuk rakyat, kewajiban negara
memberi jaminan sosial, kewajiban negara memberi
kebebasan beribadah
Beberapa contoh hak negara adalah hak negara untuk
ditaati hukum dan pemerintahan , hak negara untuk dibela,
hak negara untuk menguasai bumi air dan kekeyaan untuk
kepentingan rakyat

ASAS KEWARGANEGARAAN
Ius

Soli

Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang


menurut daerah atau negara tempat di mana ia dilahirkan.
Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan
menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga
negara B.
Asas ini dianut oleh negara Inggris, Mesir, Amerika, Singapura

Ius

Sanguinis

Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang


menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang
bersangkutan. Jadi, yang menentukan kewarganegaraan
seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan
tidak mengindahkan di mana ia sendiri dan orang tuanya
berada dan dilahirkan.
Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A, tetapi orang
tuanya warga negara B, maka orang tersebut tetap menjadi
warga negara B (dianut oleh negara RRC).

WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT UNDANGUNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006

Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangan atau


berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara
lain sebelum Undang-undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara
Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu
Warga Negara Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga
Negara Indonesia dan ibu warga negara asing.
nak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga
negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga
Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan
atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut.
anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah
ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya
Warga Negara Indonesia.
anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga
Negara Indonesia.

Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang


pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan
ibunya.
Anak yang baru lahir yang ditemukan di Wilayah Negara
Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahu.
Anak yang lahir di Wilayah Negara Republik Indonesia apabila
ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak
diketahui keberadaannya.
Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia
dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena
ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
anak dari seorang ayah atau. ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya
meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan
yang sah, belum berusia 18 (delapan betas) tahun atau belum
kawin
diakui
secara
sah
oleh
ayahnya
yang
berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara
Indonesia.
Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima)
tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara
asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai
Warga Negara Indonesia.

ASAS KEWARGANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA
Asas Ius Sanguinis (law of the blood) adalah asas
yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara
tempat kelahiran.
Asas Ius Soli (law of the soil) adalah asas yang
menentukan
kewarganegaraan
seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam UndangUndang
Asas Kewarganegaraan Tunggal adalah asas
yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
Asas
Kewarganegaraan
Ganda
Terbatas
adalah asas yang menentu-kan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-Undang

Asas

Kepentingan Nasional adalah asas yang


menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan
mengutamakan kepentingan nasional Indonesia,
yang bertekad mempertahankan kedaulatannya
sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan
tujuannya sendiri.
Asas Perlindungan Maksimum adalah asas yang
menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan
perlidungan penuh kepada setiap Warga Negara
Indonesia dalam keadaan apapun baik di dalam
maupun di luar negeri.
Asas Persamaan di dalam Hukum dan Pemerintahan
adalah asas yang menentukan bahwa setiap Warga
Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang
sama di dalam hukum dan pemerintahan.
Asas
Kebenaran
Substantif
adalah
prosedur
pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat
administratif, tetapi juga disertai substansi dan
syarat-syarat
permohonan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Asas

Non Diskriminatif adalah asas yang tidak


membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal
yang berhubungan dengan warga negara atas
dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin
dan gender.
Asas Pengakuan dan Penghormatan terhadap
HAM adalah asas yang dalam segala hal ikhwal
yang berhubungan dengan warga negara harus
menjamin, melindungi, dan memuliakan hak
asasi manusia pada umumnya dan hak warga
negara pada khususnya.
Asas
Keterbukaan
adalah
asas
yang
menentukan bahwa dalam segala hal ihwal yang
berhubungan dengan warga negara harus
dilakukan secara terbuka.
Asas Publisitas adalah asas yang menentukan
bahwa seseorang yang memperoleh atau
kehilangan
Kewarganegaraan
Republik
Indonesia diumumkan dalam Berita Negara
Republik
Indonesia
agar
masyarakat
mengetahuinya.

PROSES PEWARGANEGARAAN
INDONESIA

Permohonan. Permohonan Pewarganegaraan menurut UU No 12


Tahun 2006 dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.
Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat
tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5
(lima ) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh
puluh) tahun tidak berturut-turut.
Sehat jasmani dan rohani.
Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau
lebih.
Jika
dengan
memperoleh
Kewarganegaraan
Republik
Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.
Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara .

Pernyataan Menjadi Warga Negara Indonesia


Pernyataan dilakukan oleh Warga negara asing yang kawin
secara sah dengan Warga Negara Indonesia di hadapan
Pejabat
Pernyataan dilakukan apabila yang bersangkutan sudah
bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia
paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling
singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturutturut.
Diberikan Kewarganegaraan Indonesia
Orang asing yang telah berjasa kepada Negara Republik
Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat
diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden
setelah memperoleh pertimbangan DPR.
Penetapan Pengadilan
Anak warga negara asing yang belum berusia 5 (lima) tahun
yang diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan
sebagai anak oleh Warga Negara Indonesia
Dengan Sendirinya Menjadi Warga Negara Indonesia
Anak yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau
belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia, dari ayah atau ibu yang
memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia

KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya
sendiri.
tidak
menolak
atau
tidak
melepaskan
kewarganegaraan lain.
dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden
atas permohonan-nya sendiri, yang bersangkutan
sudah berusia 18 (delapan betas) tahun atau sudah
kawin, bertempat tinggal di luar negeri.
masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih
dahulu dari Presiden.
secara sukarela masuk dalam dinas negara asing,
yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara
Indonesia

secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji


setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing
tersebut
tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu
yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing
mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari
negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda
kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas
namanya
bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republik Indonesia
selama 5 (lima) tahun terus-menerus bukan dalam rangka
dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja
tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga
Negara Indoilesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu
berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang
bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ini dengan tetap
menjadi Warga Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik
Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan, padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut
telah
memberitahukan
secara
tertulis
kepada
yang
bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi /
tanpa kewarganegaraan

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA RI

Hak Dasar
Hak dasar sebagai suatu bangsa yang merdeka dan
berdaulat serta bebas dari segala macam bentuk
penjajahan (Pembukaan UUD 1945, alinea I)
hak dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang
kehidupan, antara lain:
menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia
atau ingin menjadi warga negara suatu negara (Pasal 26)
bersamaan kedudukan di dalam hukum & pemerintahan (Pasal
27 ayat (1))
memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasa127
ayat (2))
kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran
lisan dan tulisan sesuai dengan undang-undang (Pasal 28)
jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran
agamanya masing-masing (Pasal 29 ayat (2))
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(Pasal30)
mendapat pendidikan (Pasal 31)
mengembangkan kebudayaan nasional (Pasal 32)
mengembangkan usaha-usaha dalam bidang ekonomi (Pasal
33), dan j) memperoleh jaminan pemeliharaan dari pemerintah
sebagai fakir miskin (Pasal 34).

KEWAJIBAN DASAR WARGA NEGARA


menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan (Pembukaan UUD 1945, alinea I)
menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan
dan kedaulatan bangsa (Pembukaan UUD 1945,
alinea II)
menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi
negara dan dasar negara (Pembukaan UUD 1945,
alinea IV)
setia membayar pajak untuk negara (Pasal 23
ayat 2)
wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (Pasal 30 ayat 1).

PERWUJUDAN SIKAP POSITIF WARGA NEGARA


DALAM PENGEMBANGAN DEMOKRASI
Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilihan
umum
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
Republik
Indonesia
Mensukseskan pemilihan umum yang jujur dan adil
Bermusyawarah untuk mufakat dalam mengambil
keputusan yang menyangkut kepentingan bersama
Saling mendukung dalam usaha pembelaan negara
Saling menghormati kebebasan dalam hidup
beragama

CONTOH HAK DAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA DALAM PELAKSANAAN DEMOKRASI
Hak dibidang Politik
hak untuk memilih dipilih, mendirikan dan memasuki suatu
organisasi sosial politik, dan ikut serta dalam pemerintahan.

Hak dibidang Pendidikan

hak untuk memperoleh pendidikan, mengembangkan karir


pendidikan, mendirikan lembaga pendidikan swasta, dan
ikut serta menangani pendidikan.

Hak dibidang Ekonomi

hak
untuk
memperoleh
pekerjaan,
memperoleh
penghidupan yang layak, hak memiliki barang, dan hak
untuk berusaha.

Hak dibidang Sosial Budaya

hak untuk mendapat pelayanan sosial, kesehatan,


pendidikan penerangan hak untuk mengembangkan bahasa,
adat-istiadat dan budaya daerah masing-masing, dan hak
untuk mendirikan lembaga sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai